cover
Contact Name
Zahrasari Lukita Dewi
Contact Email
zahrasari.dewi@atmajaya.ac.id
Phone
+6221-5703306
Journal Mail Official
editor.manasa@atmajaya.ac.id
Editorial Address
Fakultas Psikologi, Unika Indonesia Atma Jaya Jl. Jenderal Sudirman No. 51, Jakarta 12930, Indonesia
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
MANASA, Jurnal Ilmiah Psikologi
ISSN : 02166860     EISSN : 26563452     DOI : https://doi.org/10.25170/manasa
Core Subject : Social,
AIMS AND SCOPE Manasa publishes papers that focus on understanding human behavior as individuals and groups which include in any organization/school/community setting in regard to their personality, emotions, cognition, behavior, and any other psychological aspects and processes, ranging from children, adolescents, adults, to the elderly. In particular, papers that are relevant to current issues of urban areas, marginal, and multi-cultural groups in society within the Indonesian context. Manasa publishes papers with quantitative, qualitative, and mixed methods research; field study, and experimental approaches. The journal also publishes theoretical papers; empirical studies; case studies; empirical reviews; reports on instruments development and psychometric adaptation; and reports on innovative psychosocial programs or policies. Submitted manuscripts may also report results from either cross-cultural comparative research or single culture studies.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014" : 8 Documents clear
STUDENTS’ ASPIRATION, ATTRIBUTION, AND MOTIVATIONAL GOALS: A STUDY OF MINANGKABAU ETHNIC GROUP Novita W. Sutantoputri; Juliana Murniati; Margaretha Purwanti
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The study explored students’ aspiration, attribution, and motivational goals based on one ethnic group, Minangkabau. A total of 136 high school students from Minang ethnicity participated for the study. Students’ aspiration had three dimensions subscales: ambition, enjoyment of school life, and importance of school to the future. Attribution had three dimensions in the study: locus of control-personal control, stability, and external control. Students’ motivational goals had three dimensions: learning goals, performance approach goals and performance avoidance goals. The analyses show that importance of school aspiration and external control attribution predicted students’ learning goal. The present study gives an important view on how ethnicity should be considered in the study of students’ aspiration, attribution, and motivational goals, especially when one studies such variables in a multiethnic society.
MIS-INTERPRETASI NILAI P Agung Santoso
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan pemahaman mengenai nilai p yang benar dan sekaligus menunjukkan kesalahan-kesalahan yang seringkali terjadi dalam interpretasi maupun pengambilan kesimpulan penelitian terkait dengan nilai p. Pemahaman tentang nilai p dibutuhkan dalam uji signifikansi hipotesis nul yang mengarahkan pada jawaban terhadap masalah penelitian yang diajukan. Tulisan ini juga memaparkan hasil survey yang dilakukan penulis mengenai kesalahan interpretasi nilai p. Hasil survey menunjukkan masih banyak dosenpeneliti-mahasiswa yang keliru memahami nilai p. Penulis memberikan tiga rekomendasi yang kiranya dapat mengatasi kekeliruan ini dan dapat meningkatkan pemahaman dan mendorong praktek analisis statistik yang benar di Psikologi di Indonesia.
INSIDEN KRITIS CALON PSIKOLOG: SEBUAH REFLEKSI ATAS PRAKTIK KERJA PROFESI Ignatius Darma Juwono
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menjadi psikolog di Indonesia, seorang mahasiswa lulusan S1 psikologi harus melanjutkan pendidikan ke jenjang magister di program Psikologi Profesi di mana komponen terbesar dalam pendidikannya adalah melakukan kerja praktik. Selama 560-640 jam mahasiswa melakukan penanganan kasus dengan dibimbing oleh seorang pembimbing kasus. Walau sudah dibimbing secara intensif, namun kompetensi sebagai psikolog tidak dapat dibentuk dalam waktuyang terbatas. Karena itu seorang calon psikolog perlu untuk melihat pengalamannya melakukan kerja praktik dan menemukan sendiri area pengembangan untuk menjadi psikolog yang kompeten. Penelitian ini bertujuan untuk melihat refleksi calon psikolog yang telah menyelesaikan praktik kerja profesi untuk menemukan kejadian-kejadian penting dan pembelajaran yang mereka dapatkan selama praktik kerja profesi menggunakan teknik insidenkritis yang biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan praktis atau pembelajaran bagi seseorang. Wawancara kelompok terfokus secara mendalam terhadap 12 mahasiswa menunjukkan bahwa praktik kerja profesi merupakan proses intensif yang menuntut mahasiswa bertemu berbagai pihak (klien, orangtua, pihak sekolah, pembimbing, dan penguji) memberi umpan balik secara nyata mengenai area pengembangan profesional yang masih harus dilakukan oleh para calon psikolog. Pengalaman kegagalan dalam membangun relasi profesional dengan klien, orangtua dan guru ataupun gagal dalam menganalisis kasus secara mendalam memberi dampak kesadaran akan pentingnya membina hubungan baik dengan pihak lain dan peningkatanpenguasaan teoritis saat mereka praktik sebagai psikolog.
PENGARUH GAYA BERPIKIR KREATIF DAN OPTIMISME TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA BATIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Dominica Novalina; Benedicta Prihatin Dwi Riyanti
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yogyakarta adalah salah satu sentra Industri Batik di Indonesia. Usaha industri batik di Daerah Istimewa Yogyakarta terus berusaha mempertahankan eksistensi usahanya dari ancaman dan hambatan usaha, di antaranya adalah adanya kenaikan harga bahan baku dan persaingan usaha yang ketat. Untuk itu wirausaha batik harus kreatif dam optimis. Gaya berpikir kreatif merupakan preferensi strategi kognitif yang digunakan individu untuk berkreativitas, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang terentang dari kreatifadaptif sampai inovatif. Optimisme merupakan keyakinan atau harapan akan hal baik di masa yang akan datang.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari gaya berpikir kreatif dan optimisme terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha batik di DIY. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Tiga instrumen digunakan dalam penelitian ini. Instrumen tersebut meliputi pengukuran gaya berpikir kreatif menggunakan KAI dari Kirton yang telah diadaptasi oleh Riyanti, pengukuran optimisme dengan LOT-R dari Scheier, Carver, dan Bridges, serta pengukuran keberhasilan usaha menggunakan tiga perspektif balanced scorecard, yaitu keuangan, pelanggan, dan proses bisnis internal. Partisipan penelitian iniadalah wirausaha batik di Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 53 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling.Data dianalisis dengan analisis regresi ganda. Hasilnya menunjukkan bahwa gaya berpikir kreatif dan optimisme secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha batik di DIY. Besar kontribusi gaya berpikir kreatif dan optimisme terhadap keberhasilan usaha yaitu sebesar 24,8%. Jika dianalisis secara terpisah, hanya gaya berpikir kreatif yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha pada wirausaha batik di DIY. Oleh karena itu diharapkan dalam menjalankan usahanya, wirausaha batik di DIY menggunakan gaya berpikir kreatif dan optimisme secara bersama-sama sehingga nantinya dapat mencapai keberhasilan usaha secara optimal.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN: TINJAUAN DARI SISI KARYAWAN Christa Talitha Amadea; Rayini Dahesihsari
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah program tanggung jawabsosial perusahaan yang mengekspresikan kepedulian sosial perusahaan dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Sudah banyak studi yang menunjukkan dampak CSR terhadap naiknya citra positif perusahaan di masyarakat maupun dampak positifnya bagi kemajuan sosial masyarakat dan lingkungan hidup. Namun jarang perhatian yang diberikan untuk melihat dampak CSR bagi lingkungan internal perusahaan, khususnya karyawan. Padahal CSR juga mengambil peran yang tidak kecil dalam pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan melalui rasa memiliki yang tinggi yang diakibatkan oleh rasa bangga terhadap kontribusi perusahaan bagi kemajuan masyarakat. Dengan menggunakan kerangka teori Identitas Sosial, penelitian ini bertujuan untuk mengelaborasi persepsi karyawan terhadap program CSR perusahaan dan kaitannya dengan identifikasi mereka terhadap perusahaan. Jumlahpartisipan adalah 20 orang karyawan dari perusahaan yang cukup aktif melakukan program CSR. Kuesioner dan wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasa bangga terhadap kontribusi positifperusahaan bagi masyarakat luas mendorong karyawan untuk mengembangkanidentifikasi yang kuat kepada perusahaan, karena menyediakan konsep diri yangpositif bagi mereka untuk menjadi bagian dari perusahaan yang membanggakan. Berdasar hasil penelitian tersebut, menyelenggarakan program CSR yang positif dan terinformasikan dengan baik kepada karyawan merupakan salah satu strategi pengelolaan sumber daya manusia yang efektif.
PENGARUH PRESENTASI IKLAN DENGAN METODE CENTRAL ROUTE DAN PERIPHERAL ROUTE TERHADAP INTENSI MEMBELI CELANA JEANS Elizabeth Lydia; Miracle Elizabeth; Amelia Gunawan; Thea Zaprilla; Arnold Lukito; Angela Oktavia Suryani
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan belanja telah mengalami pergeseran fungsi dari memenuhi kebutuhan hidup menjadi gaya hidup atau status sosial. Pergeseran ini menimbulkan banyak permintaan terhadap celana jeans sehingga memicu persaingan ketat dalam promosi yang dilakukan oleh produsen. Bentuk promosi yang efektif adalah iklan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan intensi membeli produk celana jeans berdasarkan iklan yang dihadirkan dengan metode central route dan peripheral route bagi dewasa muda. Desain penelitian ini adalah one group sample repeated t-test. Sebanyak lima puluh dua mahasiswa fakultas psikologi Unika Atma Jaya Jakarta (FPUAJ) terlibat dalam eksperimen setelah direkrut dengan metode convenience sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan intensi membeli produk celana jeans secara signifikan, saat dihadapkan pada iklan dengan metode peripheral route persuasion partisipan memiliki intensi membeli yang lebih tinggi dibandingkan saat dihadapkan pada iklan yang disajikan dengan metode central route. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi produsen dalam memilih metode iklan yang digunakan untuk promosi produk celana jeans.
GAMBARAN KARAKTERISTIK PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA PEREMPUAN YANG MEMILIKI SAUDARA KANDUNG SKIZOFRENIA Mohammad Adi Ganjar Priadi
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memiliki saudara kandung yang mengalami skizofrenia bukanlah hal yangmudah. Peristiwa tersebut dapat memengaruhi seluruh anggota keluarga danmenimbulkan beban mental maupun finansial. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran mengenai faktor-faktor yang berperan dalam penyesuaian diri remaja perempuan terhadap saudara kandung laki-laki yang menderita skizofrenia. Metode pengambilan dan analisis data yang dipilih dalam penelitian yakni metode kualitatif dengan teknik in-depth interview dan observasi. Partisipan penelitian adalah remaja perempuan berusia 12-22 tahun yang memiliki saudara kandung skizofrenia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga partisipan mampu menyesuaikan diri terhadap tuntutan lingkungan berkenaan dengan memiliki saudara kandung yang mengalami skizofrenia. Lebih lanjut, selain kondisi lingkungan dan pengalaman belajar, faktor hubungan antar teman sebaya turut memberikan kontribusi dalam penyesuaian diri yang mereka lakukan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PEKERJA SEKS TIDAK MENGAKSES HIV-VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING Andriany Uchov; Laurike Moeliono
MANASA Vol 3 No 1 (2014): Juni, 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Data menunjukan bahwa penyebaran Human Immunodeficiency Virus atauHIV tertinggi di Indonesia adalah dari laki-laki yang menjadi pelanggan WanitaPekerja Seks atau WPS. Karena itu perilaku pencegahan HIV oleh WPS maupunpelanggannya sangat penting untuk menurunkan angka penyebaran HIV. WPSyang telah didampingi LSM biasanya sudah terpapar pada informasi tentang HIVAIDS.Merekapun umumnya sudah ditawarkan kemudahan untuk mengakseslayanan tes HIV yang disebut Voluntary Counseling and Testing atau VCT untukmengetahui status HIV mereka. Sayangnya banyak dari mereka belum inginmemanfaatkan kemudahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk menggalifaktor-faktor apa saja yang menyebabkan para WPS tidak mengakses layananVCT. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk memperolehpandangan yang mendalam mengenai faktor-faktor psikologis yang melatarbelakangi WPS untuk tidak mengakses layanan VCT. Wawancaradilakukan menggunakan pedoman studi elisitasi teori Planned Behavior yangmeliputi konstruk-konstruk attitude, subjective norm, perceived behavioralcontrol, yang diintegrasikan dengan konstruk perceived threat dari Health BeliefModel. Subjek penelitian ini adalah lima orang WPS yang sudah didampingi olehLSM K di wilayah Palatehan, Blok M - Jakarta. Hasil penelitian antara lainmenunjukkan bahwa para WPS tidak mengakses VCT sebagai bentuk avoidanceatau penghindaran karena ketakutan menghadapi hasil tesnya. Tingkat perceived susceptibility atau persepsi terhadap kerentanan dirinya juga cenderung rendah; Mereka merasa memiliki risiko rendah tertular HIV karena merasa sudah bersikap tegas dalam hal penggunaan kondom saat berhubungan seks dengan tamu, walaupun belum tentu menggunakan kondom dengan pasangan tetapnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 8