cover
Contact Name
Dwi Nuriana
Contact Email
dwinuriana99@gmail.com
Phone
+6285736913999
Journal Mail Official
dwinuriana99@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sutan Syahrir No.11, Madurejo, Kec. Arut Sel., Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah 74112
Location
Kab. kotawaringin barat,
Kalimantan tengah
INDONESIA
Jurnal Borneo Cendekia
ISSN : -     EISSN : 25491822     DOI : https://doi.org/10.54411
Core Subject : Health,
Jurnal Borneo Cendekia adalah jurnal yang menerbitkan artikel dalam bidang kesehatan yaitu keperawatan, kebidanan, analis kesehatan dan farmasi
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2020)" : 15 Documents clear
PENYULUHAN TENTANG DIARE DI SMA N 2 KUMAI Yayat Supriyatna
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.862 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.242

Abstract

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 2007, diare menduduki peringkat ketigabelas sebagai penyebab kematian semua umur dengan proporsi sebesar 3,5 persen. Sedangkan berdasarkan kategori penyakit menular, diare menduduki urutan ketiga penyebab kematian setelah Pneumonia dan TBC. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. Diare dapat berakibat fatal apabila penderita mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan dari tubuh Kata Kunci : Penyuluhan, Diare
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIARE TERHADAP SWAMEDIKASI DAN RASIONALITAS OBAT DI APOTEK KELURAHAN MENDAWAI KOTA PANGKALAN BUN Bella Patria Pratiwi; Poppy Dwi Citra Jaluri; Yogie Irawan
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.263 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.233

Abstract

Swamedikasi merupakan salah satu bagian dari perawatan diri. Swamedikasi diartikan dengan memilih dan menggunakan obat-obatan oleh seorang individu untuk mengobati penyakit yang diderita atau mengurangi gejala tanpa pengawasan medis. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengobati gejala-gejala penyakit ringan seperti diare, pusing, maag, batuk dan lain-lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan swamedikasi, rasionalitas penggunaan obat dan hubungan antara usia, pekerjaan, jenis kelamin, pendidikan terakhir dengan tingkat pengetahuan swamedikasi. Penelitian ini menggunakan metode survei cross sectional dengan sampel penelitian pada pasien diare yang akan melakukan swamedikasi sebanyak 207 responden dari tiga apotek yang berada di Kelurahan Mendawai Pangkalan Bun. Responden berusia 18-59 tahun dan dipilih dengan metode purposive sampling. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data dianalisis dengan uji Chi-square menggunakan Statistical Product and Servicer Solution (SPSS) versi 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan swamedikasi pasien 40,1% tergolong baik, 56,5% tergolong sedang, dan 3,4% tergolong buruk. Rasionalitas penggunaan obat 63% rasional dan 37% tidak rasional. Berdasarkan hasil uji Chi-square, tingkat pengetahuan swamedikasi dipengaruhi faktor demografi yaitu usia dengan nilai (0,016), pendidikan terakhir dengan nilai (0,000), dan pekerjaan dengan nilai (0,000). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mayoritas tingkat pengetahuan swamedikasi terdapat pengaruh hubungan terhadap faktor demografi yaitu pada faktor usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Kata Kunci: Swamedikasi, Apotek, Pengetahuan, Rasionalitas penggunaan obat, Pangkalan Bun
GAMBARAN KADAR SGPT ( SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE ) PADA PEROKOK AKTIF DI USIA 17 - 25 TAHUN DENGAN LAMA MEROKOK < 10 TAHUN Kresna Latafodes Wicaksana; Riky Riky; Nur Aini Hidayah Khasanah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.868 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.247

Abstract

Data WHO (World Health Organization) Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara perokok terbanyak. Rokok adalah hasil olahan tembakau dan dalam sebatang rokok mengandung 4000 bahan kimia yang sangat berbahaya dan tiga kandungan rokok yang paling berbahaya adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Paparan asap rokok terus menerus menimbulkan berbagai penyakit seperti kerusakan fungsi hati. Hati merupakan organ penting yang berfungsi untuk melakukan proses metabolisme dan detoksifikasi. Kerusakan hati dapat diketahui dengan meningkatnya kadar SGPT dalam aliran darah. SGPT merupakan enzim yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 - 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain penelitian Croos Sectional. Tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan 11 sampel memiliki kadar SGPT yang normal termasuk perokok ringan – sedang dan 4 sampel yang mengalami peningkatan kadar SGPT yang termasuk kedalam kategori perokok berat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan gambaran kadar SGPT perokok aktif pada usia 17 – 25 tahun dengan lama merokok <10 tahun bahwa perokok aktif dalam kategori ringan hingga sedang berada dalam batas normal, sedangkan perokok aktif kategori berat mengalami peningkatan kadar SGPT.Kata Kunci : kadar SGPT, perokok aktif, usia 17 – 25 tahun, lama merokok < 10 tahun 
PELATIHAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM RANGKA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA SMAN 1 SUKAMARA Jenny Oktarina
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.844 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.238

Abstract

Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Pada tahun 2010 jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia sebesar 43.548.576 jiwa atau 18,33 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237.641.326 jiwa. Hal ini berarti bahwa seperlima penduduk indonesia adalah remaja berusia 10-19 tahun (Badan Pusat Statistik, 2010). Melihat jumlahnya yang sangat besar, remaja juga mempunyai permasalahan yang kompleks seiring dengan masa transisi yang dialami remaja. Masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus seperti masalah perilaku seks pranikah, NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif) dan HIV/AIDS (Wahyuni dan Rahmadewi, 2011). World Health Organization (WHO) memperlihatkan bahwa semakin meningkat pula aktivitas seksual di antara kaum muda di kawasan Asia-Pasifik. Hasil RISKESDAS tahun 2010 diketahui bahwa Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan. Metode tanya jawab dan ceramah, digunakan pada saat pemberian pendidikan kesehatn reproduksi. Metode  demonstrasi  dan  latihan,  digunakan  pada  saat  menyampaikan materi konsuling.Evaluasi hasil praktik konseling menggunakan pedoman evaluasi yang sudah disiapkan sebelumnya. Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat disimpulkan baik. Hal ini dibuktikan dari hasil praktik peserta. Berdasarkan hasil evaluasi praktik, para peserta dapat melakukan konseling dengan baik. Pada pelatihan ini melakukan pendidikan kesehatan reproduksi yang diaplikasikan dalam bentuk konseling teman sebaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kemampuan para peserta melakukan konseling sebagai bentuk evaluasi dilakukan semua peserta untuk mengukur kemampuan sebelumnya belum pernah  dipraktikan  sama  sekali. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan keterampilan, pengembangan kreativitas, dan menambah wawasan serta pengetahuan tentang kesehatan reproduksi serta kemampuan dalam melakukan konseling sebaya. Konseling sebaya diyakini dapat menjadi salah satu cara mengatasi masalah remaja yang kompleks. Setelah pelatihan berakhir diharapkan peserta yang telah memperoleh pengetahuan kesehatan reproduksi dan keterampilan konseling sebaya dapat mentransfer pengetahuan dan mempraktekkan ilmu yang sudah didapat sehingga bermanfaat buat teman sebaya. Kata Kunci : Pendidikan, Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan, Sikap
PENYULUHAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERILAKU SEKS BEBAS DI SMAN 2 KUMAI Rahaju Wiludjeng
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.461 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.243

Abstract

Seks bebas adalah hubungan seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis tanpa ikatan dengan berganti-ganti pasangan. Seks bebas pada remaja dapat diartikan berbagai macam perilaku remaja yang berisiko yang terdiri dari tahapan berpegangan tangan, berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma selain itu dikarenakan remaja belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang seksual. Pengetahuan seksual yang benar dapat memimpin remaja ke arah perilaku seksual yang rasional dan bertanggung jawab. Begitu juga sebaliknya, informasi yang salah mengakibatkan kesalahan persepsi dan menimbulkan perilaku seksual yang salah. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Seks Bebas
PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI SEMIPOLAR HERBA PUTRI MALU (Mimosa pudica Linn) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN Devy Purnama Sari; Fakhruddin Fakhruddin; Yogie Irawan
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.145 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.234

Abstract

Pendahuluan: Hiperglikemia merupakan peningkatan kadar glukosa dalam darah yang diakibatkan karena tubuh tidak dapat menghasilkan insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian fraksi semipolar herba putri malu (Mimosa pudica Linn) terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit yang diinduksi aloksan.Metode: Hewan uji yang digunakan sebanyak 18 ekor dan dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kontrol negatif (Na CMC 0,5%), kontrol positif (glibenklamid 0,65 mg/kgBB), Kelompok perlakuan I dan II ekstrak etanol herba putri malu dosis; 2,5 gr/kgBB dan 5 gr/kgBB, Kelompok perlakuan III dan IV fraksi semipolar herba putri malu dosis; 0,7 gr/kgBB dan 13 gr/kgBB.Hasil: Analisa data menggunakan uji ANOVA menyatakan signifikasi p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi semipolar herba putri malu (Mimosa pudica Linn) dapat menurunkan kadar gula darah sebanding dengan kontrol positif. Kemudian pada uji LSD menyatakan kelompok perlakuan IV dengan nilai sig 0,915 memiliki kemampuan paling baik diantara kelompok perlakuan lain (I,II, & III).Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian fraksi semipolar herba putri malu (Mimosa pudica Linn) terhadap penurunan kadar gula darah mencit yang diinduksi aloksan.Kata Kunci: Fraksi, Herba Putri Malu, Aloksan, Diabetes Melitus
PEMERIKSAAN IVA TEST PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA PANGKALAN LADA Angela Ditauli Lubis
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.535 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.239

Abstract

Jumlah penderita kanker serviks di Indonesia semakin tinggi. Promosi kesehatan dan deteksi dini menjadi prioritas untuk mencegah dan menangani penyakit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tiap tahun sekitar 15.000 kasus kanker serviks (leher rahim) ditemukan di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi di dunia. Kanker serviks ditandai dengan tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim. Diperkirakan 90 persen kanker leher rahim disebabkan human papillomavirus (HPV). Insiden kanker serviks sebenarnya dapat ditekan dengan melakukan upaya pencegahan primer seperti meningkatkan atau intensifikasi kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, menghindari faktor risiko terkena kanker, melakukan immunisasi dengan vaksin HPV dan diikuti dengan deteksi dini kanker serviks tersebut melalui pemeriksaan pap smear atau IVA (inspeksi visual dengan menggunakan asam acetat).  Saat ini cakupan “screening” deteksi dini kanker serviks di Indonesia melalui pap smear dan IVA masih sangat rendah (sekitar 5%), padahal cakupan “screening” yang efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan angka kematian karena kanker serviks adalah 85 %. Sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah seluruh perempuan yang telah menikah di Desa Pangkalan Lada. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pemeriksaan IVA gratis. Kegiatan pemeriksaan IVA Test pada wanita usia subur di desa Pangkalan Lada berjalan dengan baik. Antusias dari para peserta cukup baik. Jumlah peserta yang mengikuti pemeriksaan IVA sebanyak 45 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan IVA yang dilakukan pada wanita usia subur di desa Pangkalan Lada, dari 40 peserta yang dilakukan pemeriksaan 10 diantaranya mengalami erosi dan 5 orang diberikan tutul albothyl dan selanjutnya disarankan untuk melakukan pap smear. Pemeriksaan IVA Test tujuan kegiatan ini adalah untuk mendeteksi dini kanker leher rahim pada wanita usia subur. Agar kegiatan pemeriksaan seperti ini dapat dilakukan secara rutin sehingga derajat kesehatan warga khususnya pada wanita-wanita di desa ini dapat meningkat dan terpantau. Kata kunci      : IVA Test, Wanita Usia Subur
PENYULUHAN DEMAM BERDARAH PADA SISWA/SISWI DI SDN 2 SIDOREJO PANGKALAN BUN Ni Wayan Rahayu Ningtyas
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.472 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.244

Abstract

Demam Berdarah dengue adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia sedangkan manifestasi klinis dan infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan demam berdarah dengue. Dengue adalah penyakit daerah tropis dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari. Penyakit demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia hal ini tampak dari kenyataan seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit demam berdarah dengue. Sebab baik virus penyebab maupun nyamuk penularanya sudah tersebar luas di perumahan-perumahan penduduk.Kata Kunci : Penyuluhan, Demam Berdarah
PENGARUH FRAKSI SEMIPOLAR DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus Tomentosa (Ait.) Hassk.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Dwi Lestari; Fakhruddin Fakhruddin; Poppy Dwi Citra Jaluri
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.258 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.235

Abstract

Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan suatu kondisi gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi semi polar daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.) terhadap penurunan kadar glukosa mencit putih jantan yang diinduksi aloksan.Metode: Pengujian ini menggunakan hewan uji sebanyak 18 ekor mencit yang terdiri atas 6 kelompok yaitu kontrol negatif (NaCMC 0,5%), kontrol positif (glibenklamide 0,65 mg/kgBB), kelompok III dan IV diberikan ekstrak daun karamunting dengan dosis 1 gr/kgBB dan 2 gr/kgBB, kelompok V dan VI diberikan fraksi semi polar daun karamunting dengan dosis 0,4 gr/KgBB dan 0,8 gr/KgBBHasil : Analisa data menggunakan uji ANOVA menyatakan signifikasi p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi semipolar daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.) dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan nilai penurunan persentase kadar gula darah mendekati kontrol positif yaitu 50,35%. Kemudian uji LSD menyatakan kelompok perlakuan VI dengan nilai sig 0,809 memiliki kempuan paling baik dalam menurunkan kadar glukosa darah diantara kelompok perlakuan lain.Kesimpulan : Fraksi semi polar daun karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Ait.) Hassk) 0,4 gr/kgBB dan 0,8gr/kgBB dapat memberikan berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Kata Kunci : Diabetes, Daun Karamunting, Aloksan, Rhodomyrtus tomentosa                       (Ait.) Hassk.)Pendahuluan: Diabetes melitus merupakan suatu kondisi gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah (hiperglikemia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi semi polar daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.) terhadap penurunan kadar glukosa mencit putih jantan yang diinduksi aloksan.Metode: Pengujian ini menggunakan hewan uji sebanyak 18 ekor mencit yang terdiri atas 6 kelompok yaitu kontrol negatif (NaCMC 0,5%), kontrol positif (glibenklamide 0,65 mg/kgBB), kelompok III dan IV diberikan ekstrak daun karamunting dengan dosis 1 gr/kgBB dan 2 gr/kgBB, kelompok V dan VI diberikan fraksi semi polar daun karamunting dengan dosis 0,4 gr/KgBB dan 0,8 gr/KgBBHasil : Analisa data menggunakan uji ANOVA menyatakan signifikasi p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi semipolar daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk.) dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan nilai penurunan persentase kadar gula darah mendekati kontrol positif yaitu 50,35%. Kemudian uji LSD menyatakan kelompok perlakuan VI dengan nilai sig 0,809 memiliki kempuan paling baik dalam menurunkan kadar glukosa darah diantara kelompok perlakuan lain.Kesimpulan : Fraksi semi polar daun karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Ait.) Hassk) 0,4 gr/kgBB dan 0,8gr/kgBB dapat memberikan berpengaruh dalam menurunkan kadar glukosa darah mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Kata Kunci : Diabetes, Daun Karamunting, Aloksan, Rhodomyrtus tomentosa                       (Ait.) Hassk.)
TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SUNGAI RANGIT DAN PUSKESMAS NATAI PELINGKAU KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT Rahman Nur Chabib; Yogie Irawan; Ahmad Irawan
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.564 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.240

Abstract

Kepuasan yaitu dimana perasaan seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja dan kualitas jasa pelayanan yang didapat dengan keinginan, kebutuhan dan harapan. Tujuan penelitian ini untuk men3hui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Sungai Rangit dan Puskesmas Natai Pelingkau Kabupaten Kotawaringin Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian bersifat deskriptif, teknik pengambilan sampel teknik purposive sampilng. Sampel penelitian sebanyak 60 responden pada kedua Puskesmas Sungai Rangit dan Puskesmas Natai Pelingkau. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner yang telah di uji validitas dan realibilitasnya saja waktu tunggu yang dilakukan dengan menggunakan stopwacth. Data analisis dibuat tabulasi, dihitung menggunakan rumus presentase, dan waktu tunggu menggukan rata-rata pelayanan resep untuk melihat perbedaan waktu tunggu obat jadi dan obat racikan serta melihat waktu perbedaan kedua Puskesmas. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kepuasan persentase rata-rata secara keseluruhan sebesar (86%) pada Puskesmas Sungai Rangit dan (85%) pada Puskesmas Natai Pelingkau dengan kategori kepuasan adalah sangat puas. Hasil penelitian tentang waktu tunggu pelayanan resep memiliki rata-rata waktu tunggu resep racikan 13 menit pada kedua Puskesmas sedangkan waktu tunngu resep obat non racikan adalah 6 menit pada kedua Puskesmas. berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Sungai Rangit dan Puskesmas Natai Pelingkau dalam Kategori sangat puas.Kata Kunci: Tingkat kepuasan, waktu tunggu, Deskriptif, Puskesmas.

Page 1 of 2 | Total Record : 15