cover
Contact Name
-
Contact Email
filantropi.mazawa20@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
filantropi.mazawa20@gmail.com
Editorial Address
Jln. Pandawa No. 1, Pucangan, Kartasura, Central Java, Indonesia, 57168
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
Filantropi: Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf
ISSN : 27235416     EISSN : 27235424     DOI : 10.22515/finalmazawa
Core Subject : Science,
Filantropi: Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf publishes qualified articles both conceptual and research results in islamic philanthropic studies (Zakat, Waqf, Infaq and Shodaqah).
Articles 46 Documents
KONSTRUKSI WAKAF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN APLIKASINYA DI INDONESIA Agus Hermanto
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 1 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.114 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i1.2362

Abstract

Zakat is a land to improve the welfare of the people, and this has been structurally arranged and a mature concept in Islam, as well as the provisions of Law No. 41 of 2004. The perspective of waqf does indeed experience general meaning which initially was only immovable property and we can also for movable property, this can be understood from the benefits of waqf itself. As mentioned in Government Regulation of the Republic of Indonesia number 42 of 2006 concerning the Implementation of Law Number 41 of 2004 article 2. In carrying out its duties, BWI has formed 31 representatives of the BWI Povinsi, inaugurated Sharia Financial Institutions that Receive Wakaf Money (LKS-PWU) as many as 15 banks syariah and has accredited Nadzir Wakaf Money consisting of 102 Islamic Institutions / Cooperatives. This journal is included in library research, because studied by the views of the ulama and the laws and regulations concerning waqf in Indonesia. What is interesting to study in this journal is that the shifting of the meaning of wakaf does not move to wakaf move is a concept that is in essence in terms of the benefits and benefits of the waqf for the people. Waqf can be understood as a transfer of ownership of an item from one hand to the other to treat the people, where the goods or assets are durable and worth worshiping to Allah, one of the conditions for endowments, namely the endowment may determine what conditions he want in waqf. Waqf in the view of Islam, as one aspect of the teaching that has a spiritual dimension, teachings that show the dynamics of formidable philanthropy. Waqf was practiced long before Islam came into existence, it is even thought that since humans came to know life in this world. This can be seen in every community providing public facilities, such as places of worship, clean water sources, roads, and building sites. Zakat merupakan lahan untuk meningkatkan kesejahteraan umat, dan hal ini telah diatur secara struktural dan konsep yang matang dalam Islam, begitu juga sebagaimana ketetapan Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004.  Perspektif wakaf memang mengalami kemaknaan umum yang awalnya hanya harta tidak bergerak dan kita dapat juga untuk harta yang bergerak, hal ini dapat dimaklumi dari manfaat wakaf itu sendiri. Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan  Undang-undang Nomor 41 tahun 2004 pasal 2. Dalam menjalankan tugasnya, BWI telah membentuk  31 perwakilan BWI Povinsi, meresmikan Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) sebanyak 15 bank syariah dan telah mengakriditasi Nadzir Wakaf Uang yang terdiri dari Yayasan/Koperasi syariah sebanyak 102 Lembaga.Jurnal ini termasuk penelitian kepustakaan (library research), karena yang dikaji adalah pandangan para ulama dan peraturan perundang-undangan tentang wakaf di Indonesia. Yang menarik untuk dikaji dalam jurnal ini adalah, bahwa pergeseran makna wakaf tidak bergerak menjadi wakaf bergerak merupakan sebuah konsep yang secara esensi ditinjau dari manfaat dan maslahat dari wakaf tersebut untuk umat. Wakaf dapat difahami sesuatu perpindahan hak milik suatu barang dari satu tangan ke tangan yang lainnya untuk memaslahatan umat, yang mana barang atau harta tersebut berdaya tahan lama dan bernilai ibadah kepada Allah swt., Salah satu syarat wakaf yaitu pewakaf boleh menentukan apa saja syarat yang ia inginkan dalam wakafnya. Wakaf dalam pandangan Islam, sebagai salah satu aspek ajaran yang berdimensi spiritual, ajaran yang menunjukkan dinamika filantropi yang tangguh. Wakaf telah dipraktikan jauh sebelum Islam muncul, bahkan diperkirakan sejak manusia mengenal kehidupan di dunia ini. Hal ini dapat dilihat dalam setiap masyarakat menyediakan sarana umum, seperti tempat ibahdah, sumber air bersih, jalan, dan tempat bangunan.
TANTANGAN, KENDALA, DAN KESIAPAN PEMASARAN ONLINE UMKM DI DESA NGLEBAK, KECAMATAN TAWANGMANGU, KABUPATEN SUKOHARJO Betty Eliya Rokhmah; Ismail Yahya
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 1 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.682 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i1.2363

Abstract

Nglebak Village is one of the Villages in Sukoharjo Regency which has the potential to be used as a model for SME centers because this village has many entrepreneurs and artisans in it. To achieve this goal SMEs must be prepared to meet broader marketing. Analysis is needed related to the challenges, obstacles, and how the readiness of the MSMEs in marketing, especially online marketing. SMEs readiness in conducting online marketing signifies the readiness of SMEs to serve consumers with wider reach and greater numbers. From the analysis conducted, it is known that the challenges faced by the Nglebak Village SMEs are competition from within and outside the country, the constraints are in terms of capital and lack of marketing knowledge. If these challenges and obstacles cannot be overcome, Nglebak Village SMEs can be said to be not ready to implement online marketing and serve consumers with a wide reach.Desa Nglebak merupakan salah satu Desa di Kabupaten Sukoharjo yang memiliki potensi untuk dijadikan model sentra UMKM dikarenakan Desa ini mempunyai banyak pengusaha dan pengrajin didalamnya. Untuk mencapai tujuan ini UMKM harus siap untuk memenuhi pemasaran yang lebih luas. Dibutuhkan analisis terkait dengan tantangan, kendala, dan bagaimana kesiapan dari UMKM tersebut dalam melakukan pemasaran terutama pemasaran online. Kesiapan UMKM dalam melakukan pemasaran online menandakan kesiapan UMKM untuk melayani konsumen dengan jangkauan lebih luas dan jumlah yang lebih banyak. Dari analisis yang dilakukan diketahui bahwa tantangan yang dihadapi oleh UMKM Desa Nglebak adalah persaingan dari dalam maupun luar negeri, kendalanya adalah dari segi modal dan pengetahuan tentang pemasaran yang masih kurang. Apabila tantangan dan kendala tersebut tidak bisa diatasi maka UMKM Desa Nglebak dapat dikatakan belum siap untuk menerapkan pemasaran online dan melayani konsumen dengan jangkauan luas.
STRATEGI FUNDRISING DALAM MENINGKATKAN PENERIMAAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KARANGANYAR PASCA PEMBERLAKUAN UU NO. 23 TAHUN 2011 Ah. Kholis Hayatuddin
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 1 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.352 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i1.2365

Abstract

Amendment of Law No. 38 of 1999 became Law No. 23 of 2011 can be a transition phase in the management of zakat in Indonesia which will involve zakat management institutions. The purpose of this study is to study the extent to which Law No. 23 of 2011, particularly in the strategy of raising zakat funds by the National Amil Zakat Agency (BAZNAS). In this study, BAZNAS Karanganyar was chosen because the achievements he achieved were quite encouraging. Through this research we can find out about the change in policy of Law No. 38 of 1999 to Law No. 23 of 2011 against the BAZNAS fundraising strategy. Furthermore, researchers hope that through this research, it will be found the impact of changes in the Zakat Management Act on the implementation of zakat fundraising. This type of research is qualitative, using qualitative descriptive methods, researchers evaluate the implementation of fundraising strategies at Karanganyar BAZNAS. Data collection is done by collecting techniques, interviews and documents. BAZNAS Karanganyar Regency is making ZIS payment services through the Karanganyar BAZNAS Counter, payment through UPZ partnerships, payments through Banks (Central Java Bank, Regional Banks, BSM, and Muamalat Banks), and pickup service payments. BAZNAS Karanganyar Regency has greater authority in conducting fundraising activities. The results of this study also show that the provisions of the enactment of Law 23 of 2011 concerning the requirements and capability of the Karanganyar Regency's BAZNAS are greater in raising zakat funds. This increases the level of fund savings in the Karanganyar Regency BAZNAS which is quite high. Perubahan UU No. 38 tahun 1999 menjadi UU No. 23 Tahun 2011 boleh bisa menjadi fase transisional pengelolaan zakat di Indonesia yang akan berpengaruh pada lembaga pengelola zakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2011, terutama pada strategi fundraising zakat oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dalam penelitian ini, BAZNAS Karanganyar dipilih karena prestasi yang diraihnya cukup menggembirakan. Melalui penelitian ini dapat diketahui sejauhmana dampak perubahan UU No 38 Tahun 1999 menjadi UU No. 23 Tahun 2011 terhadap strategi fundraising BAZNAS. Lebih jauh peneliti mengharapkan melalui penelitian ini akan ditemukan dampak-dampak perubahan Undang-undang Pengelolaan Zakat terhadap pelaksanaan fundraising zakat. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, peneliti menggambarkan pelaksanaan strategi fundraising di BAZNAS Karanganyar. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi fundraising di BAZNAS Kabupaten Karanganyar adalah dengan membuat layanan pembayaran ZIS melalui Konter BAZNAS Karanganyar, pembayaran melalui UPZ kemitraan, pembayaran melalui Bank (Bank Jateng, Bank Daerah, BSM, dan Bank Muamalat), dan pembayaran layanan Jemput. BAZNAS Kabupaten Karanganyar memiliki kewenangan yang lebih besar dalam melakukan kegiatan fundraising. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pemberlakukan UU 23 Tahun 2011 berdampak pada kewenangan dan kemampuan BAZNAS Kabupaten Karanganyar yang lebih besar dalam melakukan fundraising zakat. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kenaikan penghimpunan dana pada BAZNAS Kabupaten Karanganyar yang cukup tinggi.
OPTIMALISASI KINERJA LEMBAGA AMIL ZAKAT MELALUI STANDAR MUTU ISO 9001 Nurkholish Majid
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 1 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.127 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i1.2366

Abstract

Quality management in organizations becomes a necessity to improve performance and quality standards that have been set. Quality standards can be achieved when the organization has obtained ISO 9001 certification. This study aims to examine how the application of ISO 9001 quality standards in zakat and waqf institutions and how organizational performance can be optimized through the study of several journal articles related to ISO 9001 implementation and its role in improving performance in zakat and wakaf institutions which are expected to be amil zakat and wakaf institutions to be more optimal, efficient, quality and standardized. This study uses qualitative research, with primary and secondary data sources that fit this study. The results showed that the implementation of a quality management system in accordance with ISO 9001 standards in zakat institutions was able to produce performance improvements that were measured through the satisfaction of muzakki and all levels of stakeholders as well as financial aspects and sustainable business processes. muzakki is able to encourage improvement in organizational governance that is good corporate governance. Manajemen mutu dalam organisasi menjadi kebutuhan guna meningkatkan kinerja dan standar mutu yang telah ditetapkan. Standar mutu dapat dicapai ketika organisasi telah memperoleh sertifikasi ISO 9001. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana penerapan standar mutu ISO 9001 dalam lembaga zakat dan wakaf serta bagaimana kinerja organisasi dapat dioptimalkan melalui kajian beberapa artikel jurnal terkait dengan implementasi ISO 9001 dan perannya dalam peningkatan kinerja pada lembaga zakat dan wakaf yang diharapkan lembaga amil zakat dan wakaf menjadi lebih optimal, efisiensi, yang berkualitas dan terstandar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan sumber data primer dan Skunder yang sesuai penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen mutu sesuai dengan standar ISO 9001 dalam lembaga zakat mampu menghasilkan peningkatan kinerja yang diukur melalui kepuasan muzakki dan seluruh jajaran stakeholder serta aspek finansial serta proses bisnis yang berkelanjutan, Lembaga zakat yang memfokuskan pada stakeholder serta peningkatan layanan kepada mustahik dan muzakki mampu mendorong peningkatan tata keola organisasi yang bersifat good corporate governance.
TINJAUAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DAN PERSPEKTIF ISLAM DALAM OPERASIONAL LEMBAGA ZIS Putu Widhi Iswari; Maskur Rosyid
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 1 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (891.403 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i1.2367

Abstract

The Zakat and Alms (ZIS) Institution, as a non-profit organization are required to work professionally and proportionally. The complex of challenges in managing operational from other institution and also satisfaction as a target for all the stakeholders. Neglecting and ignoring of these challenges can stimulate the stagnation and less of trust from all the component in this institution. Therefore, alternative solutions are needed in order to minimize the negative possibilities. Through of this review of study, that using the perspective of principles Good Governance and Islamic perspectives, this paper intends to discuss both of the approaches as an input for the ZIS institution in Higher Education Institution within their operating system all the business process run efficient and effective. Nine principles of Good Governance within the Islamic principles are necessary to apply and to implement a good way.Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS), sebagai lembaga non-profit, dituntut untuk bekerja secara profesional dan proporsional. Tuntutan semacam itu muncul dibarengi dengan tantangan zaman yang semakin kompleks. Menafikan tantangan berakibat pada kemandegan dan kehilangan kepercayaan dari stakeholders. Oleh karenanya, dibutuhkan solusi alternative dalam rangka menyiasati akibat negative tersebut. Melalui kajian pustaka, menggunakan perspektif prinsip-prinsip good governance dan prinsip Islam, tulisan ini hendak membincang kedua pendekatan tersebut sebagai alat baca pada tata kelola Lembaga ZIS pada perguruan tinggi. Sembilan prinsip good governance yang sejalan dengan prinsip Islam, menjadi mutlak untuk diterapkan pada tata kelola Lembaga ZIS di perguruan tinggi.
ANALISIS PENGARUH ZAKAT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MUSTAHIQ (Studi Kasus Di Rumah Zakat Kantor Cabang Solo) Mansur Efendi; Yuni Ardhiastuti
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 1 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (871.985 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i1.2594

Abstract

Rumah Zakat Solo Branch Office in "Senyum Mandiri" program based on mustahiq empowerment has distributed zakat funds to mustah}iq as additional capital assistance. The distribution of zakat to the productive sector is expected to affect the income of mustahiq, or even change the formation of society from mustahiq becomes muzakki. However, it is known that the realization of zakat acceptance is still far from its potential. This may be due to the lack of muzakki belief that zakat has no effect on the income of mustahiq. This study was conducted to determine the distribution of zakat funds affects the increase of mustahiq income in Rumah Zakat Solo Branch Office. The results showed that zakat influences positively to increase mustahiq income in Rumah Zakat Solo Branch Office. This is shown in the results on the data with the help of software Statistical Product and Service Solutions (SPSS)/SPSS Statistics version 22.0, namely on the value of thitung is 4,944 in which it is greater than the value of ttable (2,012). Meanwhile the value of significance is 0,000 in which it is smaller than alpha (0,05). The level of relationship between variables is at the medium level indicated by the correlation number (Pearson Correlation) of 0,593. The value of R2 is 0,338 which indicates that the distribution of zakat (X) gives the effect around 33,8% to the increase of mustah}iq income (Y), while 66,2% is influenced by other variables which are not included in this research.Rumah Zakat Kantor Cabang Solo dalam program "Senyum Mandiri" berdasarkan program pemberdayaan mustahiq, telah mendistribusikan dana zakat ke mustahiq sebagai bantuan modal tambahan. Distribusi zakat ke sektor produktif diharapkan dapat memengaruhi pendapatan mustahiq, atau bahkan mengubah pandangan masyarakat dari mustahiq menjadi muzakki. Namun, diketahui bahwa realisasi penerimaan zakat masih jauh dari potensinya. Ini mungkin karena kurangnya kepercayaan muzakki bahwa zakat tidak berpengaruh pada pendapatan mustahiq. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi dana zakat mempengaruhi peningkatan pendapatan mustahiq di Rumah Zakat Kantor Cabang Solo.Hasil penelitian menunjukkan bahwa zakat berpengaruh positif terhadap peningkatan pendapatan mustahiq di Rumah Zakat Kantor Cabang Solo. Hal ini ditunjukkan pada hasil pada data dengan bantuan perangkat lunak Statistik Produk dan Layanan Solusi (SPSS) / SPSS Statistik versi 22.0, yaitu pada nilai terhitung adalah 4,944 di mana itu lebih besar dari nilai ttable (2,012). Sementara nilai signifikansi adalah 0,000 yang lebih kecil dari alpha (0,05). Tingkat hubungan antar variabel berada pada level sedang yang ditunjukkan oleh angka korelasi (Korelasi Pearson) sebesar 0,593. Nilai R2 adalah 0,338 yang menunjukkan bahwa distribusi zakat (X) memberikan efek sekitar 33,8% terhadap peningkatan mustahiq pendapatan (Y), sedangkan 66,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
PERAN UNIT PENGUMPUL ZAKAT (UPZ) IAIN MADURA TERHADAP KEMISKINAN SOSIAL SEKITAR Suaidi Syafiie
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 2 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.413 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i2.2613

Abstract

AbstractZakat was a rather interesting discussion by economists in developing social islamic financial institutions. This is not a part of zakat's role in the past that really felt good in the era of Rasulullah, Khulafaur Rasyidin and up to Umar bin Abdul Aziz. That umar bin abdul aziz's era claimed to prosper the zakat factor was distributed to a maximum in his era. Therefore, Indonesia's important state as Muslim majority develop a professional zakat. This can start at any point, any region, including the campus code drovers. This work was done to facilitate the paperwork for baznas and laznas to endure. For example, with zakat (UPZ) collection unit under the institution, for example UPZ IAIN Madura, that maximum and optimally fundraising duty. This research used descriptive motode to explore and discover data as to how much UPZ lAIN Madura plays in helping the mustahik. The other role is to minimize the poverty of college students. The UPZ lAIN Madura has at least aided 35 other students of madura with the UPZ lAIN Madura  scholarship program by offering educational help to the students who have been allegedly qualified to pass the malacca lAIN Madura selection.AbstrakZakat merupakan pembahasan yang cukup menarik dibahas oleh para pemerhati ekonomi dalam mengembangkan lembaga keuangan Islam berbasis sosial. Hal ini tidak lepas dari peran zakat dalam sejarah di masa lalu yang sangat terasa perannya baik di era Rasulullah, khulafaur rasyidin dan sampai Umar bin Abdul Aziz. Negara yan dipimpin Umar bin Abdul Aziz diklaim makmur faktor zakat didistribusikan secara maksimal di era itu. Oleh karena itu, penting negara Indonesia ini sebagai muslim mayoritas mengembangkan zakat secara profesional. Hal ini bisa dimulai dari semua titik wilayah, termasuk lembaga penggerak zakat dalam naungan kampus. Perkara ini dilakukan dalam rangka mempermudah tugas yang ditanggung BAZNAS dan LAZNAS. Misalnya dengan adanya Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang berada dibawah naungan institusi, seperti UPZ IAIN Madura, sehingga tugas pengumpulan dana zakat berjalan secara maksimal dan optimal.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggali dan menemukan data terkait seberapa besar peran UPZ IAIN Madura dalam membantu para mustahik. Peran lain adalah untuk meminimalisir angka kemiskinan mahasiswa yang masuk kategori miskin di kampus. UPZ IAIN Madura setidaknya telah membantu 35 mahasiswa IAIN Madura dengan  program beasiswa UPZ IAIN Madura dengan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang telah dinayatakan lolos seleksi beasiawa UPZ IAIN Madura.
PENGELOLAAN FILANTROPI ISLAM DI TENGAH PANDEMI COVID-19 (STUDI PADA KOMUNITAS KURIR SEDEKAH) Mansur Efendi
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 2 No. 1 (2021): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.017 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v2i1.2734

Abstract

 Covid-19 pandemic which happened to most of countries have been heavily affected many sectors, especially economy. Social distancing policy in Indonesia implicated on businesses activities degression. Many companies have to do a layoff policy. Another issues also appeared when positive patients must be quarantined. Economic issues that appear during pandemics triggered many philanthropy movement in Indonesia to be founded, one of them is Komunitas Kurir Sedekah (Charity Courier Community). The appearance of Komunitas Kurir Sedekah added diversity of Islamic philanthropy movement in Indonesia. Their crowd fundind and recipients targeting program is practical, efficient and directly involving all members. With this approach, all members of community had strong sense of belonging. Meanwhile, funds distribution directed to overcome to short term and temporary humanity issues. At least, the appearance of Komunitas Kurir Sedekah capable to overcome government's temporary program's problematics. Furthermore, this community can raise community awareness to do charity during pandemics.  Pandemi Covid-19 yang terjadi hampir di semua negara, telah memberikan dampak yang cukup berat pada sendi kehidupan, khususnya sektor ekonomi. Demikian halnya dengan Indonesia, kebijakan pembatasan aktivitas bagi masyarakat (social distancing) berimplikasi pada penurunan kegiatan bisnis. Beberapa perusahaan terpaksa melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Persoalan lain juga nampak pada masyarakat yang dinyatakan positif dan harus dirawat serta dikarantina. Persoalan ekonomi yang muncul sebagai akibat Pandemi Covid-19, merangsang lahirnya gerakan filantropi di Indonesia, salah satunya adalah Komunitas Kurir Sedekah. Keberadaan Komunitas Kurir Sedekah menambah keragaman gerakan filantropi Islam di Indonesia. Sasaran penerima program dan penghimpunan dana dilakukan secara praktis, cepat dan melibatkan langsung anggota. Dengan pendekatan seperti ini, maka rasa kepemilikan (sense of belonging) anggota terhadap komunitas akan semakin kuat. Sedangkan penyaluran dana diarahkan pada persoalan kemanusiaan yang bersifat jangka pendek. Hadirnya Komunitas Kurir Sedekah setidaknya mampu menjawab problematika program pemerintah yang sifatnya temporer. Lebih jauh, keberadaannya juga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap berbagi di tengah pandemi.
INTEGRASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN ZAKAT MAAL PADA PERUSAHAAN Kholis Firmansyah
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 2 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.991 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i2.2745

Abstract

Companies in Indonesia are responsible for contributing to the state and society, including providing Corporate Social Responsibility (CSR) funds according to the constitution UU No.40 Tahun 2007, pay taxes according to the constitution UU No.36 tahun 2008 and pay zakat according to the constitution UU No.23 Tahun 2011 (for Muslim-owned companies). so, the company has three obligations, namely : issuing CSR, paying taxes and zakat. In this case the author will examine how the implementation of PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. in integrating the obligation to channel CSR funds with Zakat Maal. This research is a qualitative research, with an exploration method, and is descriptive in nature. Methods of data collection by means of observation, interview, focus group discussion and documentation. And the data analysis method used in this research is descriptive analysis method. The result of this research is PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Sidoarjo integrates the obligation to issue Corporate Social Responsibility (CSR) funds and Zakat Maal by calculating: 3% x (Current Assets - Accounts Payable). Then from the 3%, 2% is allocated in the CSR program and 1% is allocated in the Zakat Maal program. Then distributed to the community with partnership, education, health, social and religious programs.
MANAJAMEN ISTIBDAL ATAS ASET WAKAF SEBAGAI PEMBANGUNAN EKONOMI Nur Rachmat Arifin; Ridan Muhtadi; Abd Aziz
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 1 No. 2 (2020): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.256 KB) | DOI: 10.22515/finalmazawa.v1i2.2766

Abstract

AbstractThis paper is to formulate a model through which Istibdal management can increase waqf assets more productively and as economic development. This model is built on the basis of understanding the concept of waqf, learning from past and present waqf institutions and addressing the issue of waqf in Indonesia. This research uses descriptive qualitative research with the library research method. This study uses secondary data from the Indonesian Waqf Board (BWI), books, journals, bulletins, government reports and websites. The whole process can be managed by a waqf institution as a waqf nazdir which collaborates to be supervised by BWI (Indonesian Waqf Agency) in using waqf assets in accordance with syaraih principles and as economic development. This research shows how Istibdal management can assist the Government of Indonesia in economic development with mixed public goods and public goods. This implies an alternative source of funding for Development. The application of the concept of waqf can learn and adapt from the model developed in this paper. This paper attempts to revive the function of waqf as a provider of diverse public goods and public goods from Islamic history. Incidentally, this paper also introduces waqf as economic development in Indonesia.Keywords: Istibdal Waqf, Management, Utilization.