cover
Contact Name
Robby Irsan
Contact Email
robbyirsan@teknik.untan.ac.id
Phone
+6282149492595
Journal Mail Official
robbyirsan@teknik.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. H Jl. Profesor Dokter H. Hadari Nawawi, Bansir Laut, Kec. Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah
ISSN : -     EISSN : 26222884     DOI : https://doi.org/10.26418/jtllb
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah (ISSN: 2622-2884) is a scientific journal published by Environmental Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Indonesia. The journal was purposed as a medium for disseminating research results in the form of full research article, short communication, and review article on aspects of environmental sciences. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah is registered on the ISSN starting from Vol. 6, No. 2, July 2018. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah accepts articles in Bahasa Indonesia or English by covering several topics of environmental studies including clean water supply, wastewater distribution, and treatment, drainage and treatment of liquid waste, solid waste treatment (solid waste), air pollution control, management of industrial and B3 discharges, environmental management (impact analysis), environmental conservation, water and soil pollution control, environmental health and sanitation, occupational safety and health, pollution control in wetlands. Since 2023, The journal periodically publishes four issues in a year in January, April, July, and October.
Articles 21 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016" : 21 Documents clear
OPTIMASI FILTER CANGKANG KERANG DARAH (ANADARA GRANOSA) UNTUK MENINGKATKAN pH AIR GAMBUT Hanafi Titin Anita Zahra Winardi Yusuf
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5560.741 KB) | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.14132

Abstract

ABSTRAK Pontianak adalah kota yang sebagian besar memilki tanah gambut, tanah gambut ini memiliki daya serap air yang kuat sehingga cadangan air permukaan Kota Pontianak cukup banyak, namun tanah gambut ini memiliki pH yang rendah sehingga membuat air permukaan tidak layak dikonsumsi langsung sehingga perlunya dilakukan pengolahan terlebih dahulu ketika ingin menggunakan air tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai optimum peningkatan pH air gambut menggunakan metode filtrasi dengan media cangkang kerang darah (Anadara Granosa) sebagai media filter berdasarkan ukuran partikel dan tebal filter. Sampel air yang digunakan adalah air gambut asli dan belum terkontaminasi yang berasal dari sumur jauh dari pemukiman penduduk dan tidak ada arah aliran air limbah yang mengarah ke sumur tersebut yaitu di daerah Fakultas Ekonomi UNTAN Pontianak. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media filter dengan ukuran partikel yaitu 0.5, 1.0, dan 1.5 mm, dan ketebalan filter 20, 30, dan 40 cm, dengan variasi waktu filtrasi 5, 15, 30, 45, dan 60 menit. Penelitian dilakukan dua kali dengan waktu yang berbeda tapi sampel air gambut yang digunakan berasal dari tempat yang sama. Pengukuran pH menggunakan metode Potensiometrik. Hasil pengujian menunjukan bahwa tiga variasi ukuran media filter yaitu 0.5, 1.0, dan 1,5 mm, dengan ketebalan 30 cm optimum meningkatkan pH sebesar 7,04 – 8,09 dari pH awal air gambut 3,67. Pada hasil pengujian variasi ketebalan filter yaitu 20, 30, dan 40 cm dengan ukuran partikel media filter 0.5 mm optimum meningkatkan pH sebesar 6,89 – 7,43 dari pH awal air gambut 4,47. Berdasarkan hasil tersebut jenis filter yang paling optimum adalah filter dengan ukuran partikel 0,5 mm dengan ketebalan media filter 30 cm.   Kata Kunci : Filtrasi, Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa), Kualitas Air Gambut
KONTRIBUSI LIMBAH CAIR PASAR FLAMBOYAN TERHADAP KUALITAS AIR DI PARIT TOKAYA KOTA PONTIANAK Zulfika Yunita
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1201.002 KB) | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.13808

Abstract

ABSTRAK Parit Tokaya merupakan saluran yang digunakan untuk menampung buangan dan sekaligus air hujan. Salah satu aktivitas yang berada di sekitar Parit Tokaya yakni aktivitas di Pasar Flamboyan. Pasar flamboyant sudah memiliki pengolahan limbah di bagian Pasar Sayur dan sebagian Pasar Daging dan Ayam, namun khusus Pasar Ikan belum termasuk bagian pengolahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kontribusi atau pengaruh dari Pasar Flamboyan terhadap kualitas air di Parit Tokaya, trend sebaran pencemar domestik dan rata - rata beban pencemaran di Parit Tokaya. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel secara grab sample pada saat pasang dan surut, mengukur kecepatan air, luas penampang, debit dan analisis kualitas air. Besarnya kontribusi Pasar Flamboyan dilihat berdasarkan beberapa pendekatan, yakni dari penurunan kualitas air berdasarkan trend sebaran, luas wilayah dan persentase penurunan konsentrasi buangan. Kontribusi Pasar Flamboyan hanya terukur dalam bentuk persentase dan belum memberikan nilai yang sesungguhnya. Hasil analisis menunjukkan bahwat trend sebaran parameter pencemar saat pasang cenderung meningkat dari arah hilir ke hulu dan saat surut terjadi sebaliknya. Kontribusi limbah cair Pasar Flamboyan terbesar untuk setiap parameter yakni sebesar 83,31% pada saat pasang dan 15,62% pada saat surut untuk parameter BOD, untuk parameter amonia sebesar 54,68% saat pasang dan 19,89% saat surut, untuk parameter nitrit sebesar 62,86% saat pasang dan 100% saat surut, untuk parameter nitrat sebesar 60,35% saat pasang dan 33,33% saat surut, sedangkan untuk parameter TSS sebesar 70,9% saat pasang dan 10,32% saat surut. Rata – rata beban pencemar Parit Tokaya pada saat pasang cenderung lebih besar daripada saat terjadinya surut, kecuali parameter BOD dan Amoniak. Rata – rata beban pencemar Parit Tokaya untuk parameter BOD sebesar 35,8 kg/hari (pasang) dan 348,72 kg/hari (surut), parameter TSS sebesar 904,22 kg/hari (pasang) dan 235,10 kg/hari (surut), parameter amonia sebesar 14,67 kg/hari (pasang) dan 166,71 kg/hari (surut), parameter nitrat sebesar 34,70 kg/hari (pasang) dan 2,24 kg/hari (surut), parameter nitrit sebesar 0,16 kg/hari (pasang) dan 0,03 kg/hari (surut).   Kata Kunci : Air Buangan, Pasar Flamboyan, Parit Tokaya, Kontribusi
PERUBAHAN GARIS PANTAI AKIBAT KERUSAKAN HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN TERUSAN KECAMATAN MEMPAWAH HILIR KABUPATEN MEMPAWAH Zenia Oktaviani
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2242.377 KB) | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.17761

Abstract

ABSTRAK Hutan mangrove mempunyai peran penting dalam melindungi kawasan pesisir pantai. Pemanfaatan mangrove oleh masyarakat pesisir pantai dapat berakibat berkurangnya fungsi lindung mangrove terhadap daerah pantai. Salah satu dampak yang timbul dari berkurangnya fungsi lindung kawasan pesisir pantai adalah terjadinya perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai dapat terjadi melalui proses abrasi maupun proses akresi. Perubahan garis pantai yang terjadi pada tahun 1995 akibat berkurangnya fungsi mangrove pada Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah khususnya pada Dusun Benteng menyebabkan masyarakat merasakan dampak yang ditimbulkan akibat adanya perubahan garis pantai akibat proses abrasi.  Penelitian ini bertujuan menganalisis perubahan garis pantai sebagai akibat hilangnya kawasan hutan mangrove dengan menggunakan time series Citra Satelit Landsat dari tahun 2009 – 2015. Metode penelitian yaitu pengolahan data overlay dengan menggunakan sistem informasi geografis dengan perangkat lunak ArcMap 10.1 dan informasi tentang perubahan garis pantai akibat kerusakan kawasan mangrove diperoleh melalui wawancara terstruktur dengan pendekatan purposive sampling dan snowball sampling. Hasil analisis peta time series dari Citra Landsat dari tahun 2009 - 2015 telah mengalami penambahan daratan sepanjang 127,9 meter dan laju penambahan pertahunnya adalah 18,27 meter/tahun. Hasil dari tumpang susun (overlay) setiap tahunnya menunjukkan adanya penambahan dan pengurangan daratan, maka didapatkanlah rata-rata abrasi pertahun sebesar 6,74 ha/tahun dan rata-rata akresi pertahun sebesar 42,04 ha/tahun. Untuk meningkatkan upaya perlindungan daerah pesisir pantai selain melakukan upaya penanaman mangrove yang berfungsi sebagai penahan dan pemecah gelombang juga dapat dilakukan pembuatan bangunan sipil pemecah gelombang seperti membangun blok-blok beton, tumpukan batu dan sebagainya pada pesisir Kelurahan Terusan yang rentan akan abrasi. Kata Kunci : Perubahan garis pantai, daerah pesisir, kerusakan hutan mangrove, sistem informasi geografis.
IDENTIFIKASI PENGGUNAAN SUMBER AIR BAKU OLEH PENDUDUK DI SEKITAR TPA BATU LAYANG PONTIANAK IKA MARYANI
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.8 KB) | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.15807

Abstract

ABSTRAK Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Batu Layang  terletak di Kelurahan Batu Layang  Pontianak Utara. TPA  Batu Layang beroperasi dengan sistem open dumping dan belum efektifnya Instalasi Pengolahan untuk lindi yang dihasilkan sehingga berpotensi untuk mencemari air permukaan di sekitar TPA. Sistem  open dumping menghasilkan air buangan yang disebut lindi (leachate) yang kemudian dibuang  melalui saluran terbuka ke badan air (parit). Hal ini memudahkan penyebaran lindi oleh air  sehingga akan mengakibatkan pencemaran badan air dan air sumur  di sekitar TPA Batu Layang. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui 1)  dampak TPA Batu Layang terhadap kualitas air  permukaan disekitar daerah tersebut, 2) untuk menganalisis kualitas air di sekitar TPA Batu Layang, 3) untuk mengidentifikasi kualitas air yang digunakan oleh penduduk di sekitat TPA Batu Layang. Sampel air diambil pada empat lokasi titik pertama di badan air (parit), sampel kedua air sumur dengan jarak 318 m, sampel ketiga dengan jarak 450 m dan sampel terakhir dengan jarak 600 m dari TPA Batu Layang. Metode yang dilakukan adalah melalui pendekatan observasi, kuesioner survei sosial dan analisis laboratorium sampel air dilakukan secara deskriftif, tabel, dan grafik. Hasil yang diperoleh dari analisis  kesehatan masyarakat dari 50 responden di TPA Batu Layang  secara simple random sampling diperoleh 36%  masyarakat kerap terserang penyakit diare. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan parameter TSS, TDS dan Kadmium masih dibawah Baku Mutu Kualitas Air Kelas II sesuai Peraturan Pemerintah No 82/2001. Parameter  BOD5 COD, pH, Ammonia dan Total Posfat  dari  badan air dan sumur warga sampai jarak 600 m dari TPA Batu Layang sudah melebihi baku mutu yang ditetapkan. Sehingga perlu diwaspadai penggunaan air baku yang berasal dari kontaminasi badan air dan sumur yang terdekat dengan TPA Batu Layang.   Kata Kunci : TPA Sampah, Air lindi, Kualitas air tanah
EFISIENSI MEDIA FILTER (ZEOLIT DAN IJUK) DALAM MENGELOLA LIMBAH TINJA (BLACK WATER) DITA FAKHRANA
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.718 KB) | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.13554

Abstract

ABSTRAK Penggunaan cubluk dapat mencemari kualitas lingkungan terutama air tanah. Kemungkinan terjadinya rembesan dari air limbah ke air tanah akan lebih besar. Hal ini dapat disebabkan karena dinding dari cubluk tersebut kemungkinan akan mengalami keretakan akibat tekanan dari luar ataupun zat acid dari tinja, sehingga air limbah dapat merembes melewati celah-celah keretakan tersebut dan mencemari kualitas air tanah disekitar pemukiman. Pada penelitian kali ini akan meneliti mengenai kinerja sebuah unit prototype septic tank dengan 2 proses pengolahan didalamnya yaitu proses pengeraman dan proses filtrasi. Air limbah akan melewati 2 proses tersebut dengan variasi waktu detensi dan variasi diameter tabung yang berbeda-beda. Waktu detensi yang digunakan dalam proses pengeraman yaitu 3 hari sedangkan dalam tabung filter yaitu 1, 3 dan 4 hari. Diameter tabung filter yang digunakan yaitu 6”, 8”dan 10“. Efisiensi tertinggi dari tabung filter dalam menurunkan parameter buangan didapat pada parameter BOD yang mencapai hingga 95,59 %, parameter Nitrat sebesar 63,18 %, parameter Fosfat sebesar 84,19 %, dan untuk parameter E.coli sebesar 95,58 %. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001  dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Tahun 2014, parameter BOD, pH, Fosfat dan E.Coli berada di bawah standar baku mutu air limbah. Tabung filter yang dapat dikatakan efektif dalam menurunkan kandungan buangan untuk kelima parameter  yaitu tabung filter dengan diameter 10” dan waktu detensi selama 4 hari. Kata Kunci : Air Limbah, Septik tank dan Filterisasi
PERENCANAAN REKLAMASI PADA LAHAN BEKAS PERTAMBANGAN BAUKSIT PT ANEKA TAMBANG UNIT BISNIS PERTAMBANGAN BAUKSIT TAYAN, KABUPATEN SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT M. Bubby Maretio Kiki Priyo Utomo Sarma Siahaan
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1163.662 KB) | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.14133

Abstract

ABSTRAK Pada PT Aneka Tambang Unit Bisnis Pertambangan Bauksit Tayan merencanakan pembukaan lahan tambang sampai akhir tahun 2017 adalah seluas 134,88 ha. Untuk itu diperlukan suatu rencana penataan lahan untuk mengembalikan lahan bekas penambangan bauksit menjadi lahan tumbuh tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perencanaan yang efektif dan efesien serta membuat rancangan peta pola tanam vegetasi. Metode yang digunakan dalam penataan tanah pucuk iyalah sistem pot atau lubang tanam dengan kebutuhan tanah pucuk, yaitu sebanyak 1.686 m3 tanah pucuk dengan jumlah lubang tanam 13.488 buah. Waktu yang diperlukan untuk menata tanah pucuk adalah 8 hari yang dipilih yaitu kombinasi alat berat dan tenaga manusia. Pola penanaman dilakukan dengan metode tumpang sari bertujuan untuk meningkatkan tumbuh tanaman yang maksimal dan meningkatkan kesuburan tanah dengan mengkombinasikan tanaman asli lokal seperti durian,rambutan,langsat dan cempedak dan tanaman penutup.   Kata kunci : Reklamasi, sistem pot, tumpang sari
EFEKTIVITAS TANAMAN GENJER DALAM MENURUNKAN BOD DAN COD LIMBAH CAIR TAHU HASIL PROSES ANAEROB Muhammad Irvan Nurliansyah
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.13919

Abstract

ABSTRAK Limbah cair tahu merupakan limbah cair yang berasal dari proses pembuatan tahu. Limbah cair tahu mengandung senyawa organik yang tinggi. Pembuangan limbah cair tahu secara langsung ke badan air tanpa dilakukan pengolahan dapat mempengaruhi dan mencemari lingkungan. Suatu cara untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah melakukan pengolahan limbah cair tahu. Salah satu alternatif pengolahan limbah cair tahu yang dapat digunakan adalah fitoremediasi menggunakan tanaman genjer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pengolahan dan efektivitas waktu tinggal pengolahan limbah cair tahu menggunakan tanaman genjer dalam menurunkan BOD dan COD effluen hasil proses pengolahan anaerob limbah cair tahu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fitoremediasi menggunakan tanaman genjer pada sistem lahan basah buatan Free Water Surface flow dengan waktu tinggal 3 hari, 5 hari dan 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi pengolahan secara fitoremediasi pada hari ke 3 untuk BOD dan COD berturut-turut sebesar 21,28% dan 16,13%. Pada hari ke 5 efisiensi pengolahan yang diperoleh untuk BOD dan COD berturut-turut sebesar 52,60% dan 45,93% sedangkan efisiensi pengolahan pada hari ke 7 untuk BOD dan COD berturut-turut sebesar 76,42% dan 70,74%. Waktu tinggal efektif yang diperoleh pada penelitian ini adalah  7 hari dengan nilai BOD dan COD telah berada dibawah baku mutu yaitu berturut-turut sebesar 72,72 mg/l dan 213,33 mg/l.   Kata kunci : limbah cair tahu, fitoremediasi, tanaman genjer, efisiensi pengolahan, waktu tinggal
UJI TOKSISITAS LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP KUTU AIR TAWAR (DAPHNIA MAGNA) Annisa Wulandari0; Laili Fitria
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.17760

Abstract

ABSTRAKLimbah cair industri tahu yang dibuang ke badan air penerima tanpa pengolahan merupakan salah satu sumber pencemar di perairan yang menyebabkan kematian biota akuatik sehingga perlu dilakukan uji toksisitas akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai LC50 limbah cair dari industri tahu yang terdapat di Kota Pontianak. Uji toksisitas akut dilakukan dengan metode statis dalam waktu 48 jam menggunakan hewan uji kutu air tawar (Daphnia magna). Konsentrasi           rata-rata parameter limbah cair dari industri tahu yang didapatkan yaitu BOD sebesar 532,46 mg/L, COD 1870,20 mg/L, TSS 747 mg/L, amonia 432,50 mg/L, pH 5,58 dan suhu 32 oC. Nilai parameter limbah cair tahu tersebut melewati baku mutu KEP/MENLH/ No.5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Kedelai dan KEP/MENLH/ No.3 Tahun 2010 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Kawasan Industri. Nilai LC50 rata-rata dari limbah cair tahu sebesar 3,56%. Peningkatan nilai BOD, COD, TSS, amonia dan pH akan menyebabkan peningkatan mortalitas hewan uji..Kata Kunci : LC50-48 jam, toksisitas, limbah cair tahu, kutu air tawar (Daphnia magna) 
EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA PONTIANAK SRI LESTARI
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.15810

Abstract

ABSTRAK   Pontianak merupakan ibukota daerah Kalimantan Barat yang memiliki jumlah penduduk sekitar 587.169 jiwa (BPS, 2014). Pertambahan jumlah penduduk sangat mempengaruhi terjadinya masalah sampah yaitu perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat yang dapat meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya volume timbulan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang diselenggarakan oleh dinas kebersihan berfokus kepada pengumpulan dan pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).  Alat pengangkutan sampah yang memadai akan dapat mengangkut seluruh sampah kota. Namun, jumlah alat pengangkutan sampah berupa arm roll yang dimiliki oleh dinas kebersihan saat ini hanya sebanyak 18 unit (Dinas Kebersihan, 2014). Jumlah tersebut belum cukup untuk mengangkut semua sampah yang ada di Kota Pontianak dan menyebabkan banyak sampah yang tertinggal di lokasi TPS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengangkutan sampah di Kota Pontianak saat ini dan mengetahui manajemen pengangkutan sampah yang berkaitan dengan jumlah alat pengangkutan sampah dan ritasi pengangkutan sampah sesuai dengan volume sampah yang dihasilkan, serta mengetahui rute alternatif pengambilan sampah per kecamatan yang efektif di Kota Pontianak saat ini. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah dengan cara observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Observasi dilakukan di 6 kecamatan yang ada di Kota Pontianak. Pada tiap kecamatan dipilih 2 titik lokasi kontainer berdasarkan jarak terdekat dan terjauh dari lokasi TPA Batu Layang. Jadi, banyaknya titik lokasi kontainer yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 12 titik. Dalam pengambilan sampel menggunakan metode Stratified sampling. Stratified sampling adalah perilaku pemberian tingkatan atau kelas pada data yang dipilih secara acak berdasarkan jarak terdekat dan terjauh dari lokasi TPA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pengangkutan yang digunakan di Kota Pontianak saat ini menggunakan sistem HCS (Hauled Container System) dan manajemen pengangkutan sampah di Kota Pontianak masih belum optimal karena adanya kekurangan jumlah alat penangkutan sampah berupa arm roll sebanyak 13 unit dengan ritasi pengangkutan menjadi 6 ritasi per hari. Penambahan jumlah arm roll sebanyak 13 unit dan peningkatan ritasi pengangkutan menjadi 6 ritasi per hari pada setiap pengangkutan menyebabkan semua sampah di Kota Pontianak dapat terangkut dengan baik dan tidak ada yang tersisa. Kata Kunci: Sampah, Pola Pengangkutan, Alat Pengangkutan
PEMANFAATAN LIMBAH TOMAT SEBAGAI AGEN DEKOMPOSER PEMBUATAN KOMPOS SAMPAH ORGANIK Evi Dwi Ani
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 4, No 1 (2016): Jurnal 2016
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v4i1.13555

Abstract

Abstrak   Kurangnya pengetahuan terhadap tomat menyebabkan masyarakat memandangnya hanya sebagai buah atau sayur dan dijual begitu saja tanpa ada produk turunan. Sehingga limbah tomat yang busuk hanya dibuang begitu saja tanpa ada proses pengolahan. Oleh karena itu, diperlukan metode pengolahan sampah yang efisien dan ramah lingkungan seperti pengomposan. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan kulit pisang dan limbah tomat sebagai agen dekomposer untuk dijadikan kompos yang lebih bermanfaat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kematangan kompos secara fisik (warna, bau, tekstur dan suhu) dan kimia (pH, N, P, K dan C/N rasio) berdasarkan SNI: 19-7030-2004. Penelitian ini diawali dengan pembuatan ekstrak limbah tomat. Pengomposaan dimulai dengan komposisi P1 (kulit pisang 1 kg), P2 (kulit pisang 1 kg + limbah tomat 100g) dan P3 (kulit pisang + kotoran sapi), dimana penelitan dilakukan 2 kali pengulangan. Proses pengomposan dilakukan selama 8 minggu. Pengecekan pH, suhu, warna, bau dan tekstur dilakukan setiap hari. Selanjutnya dilakukan uji kualitas kompos dengan parameter Nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan C/N rasio dilakukan pada minggu ke-6 dan minggu ke-8. Hasil pengomposan secara fisik menunjukkan warna kehitaman, tidak berbau, tekstur terurai seperti tanah dan suhu mendekati suhu tanah (P1:27,71oC, P2:28,43oC dan P3:28,36oC). Sedangkan untuk parameter kimia secara berturut-turut yaitu pH (P1:10,2, P2:10,1 dan P3:10,2), N (P1:2,28%, P2:2,45% dan P3:2,22%), P(P1:0,38%, P2:0,36% dan P3:0,39%), K(P1:16,24%, P2:15,20% dan P3:12,72%) dan C/N rasio(P1:17,06%, P2:16,73% dan P3:18,88). Berdasarkan SNI: 19-7030-2004, kadar minimum N yaitu 0,4%, P 0,1%, K 0,2% dan C/N rasio 10-20, sehingga kompos yang terbuat dari kulit pisang telah memenuhi standar kompos yang baik kecuali pH.   Kata Kunci : limbah tomat, kompos, kulit pisang

Page 1 of 3 | Total Record : 21