cover
Contact Name
Adrian Topapo
Contact Email
adriantopan@iainbengkulu.ac.id
Phone
+6282281688976
Journal Mail Official
multikultural@iainbengkulu.ac.id
Editorial Address
Jl. Raden Fatah kel. Pagar Dewa Kec. Selebar Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA"
ISSN : 27152987     EISSN : 28084748     DOI : http://dx.doi.org/10.29300/jem.v1i2
Core Subject : Social,
Journal Pendidikan “EDUKASIA MULTIKULTURA” is a peer-reviewed journal that concerns with the field of Education under various topic etc. Philosophy, Curriculum, Methode, Sociology The article may be written with two types; research and conceptual idea. The research comprises scholarly reports that enhance knowledge regarding Education studies. This may include articles that report the results of quantitative or qualitative research studies. The conceptual idea publishes articles conceptually relevant to the Education studies in accordance with the present theories, models, or philosophical position in such Education studies.
Articles 40 Documents
INSTRUMEN MULTIKULTURALISME DESA PERCONTOHAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Kajian Pendahuluan Observatif Desa Rama Agung Sebagai Desa Percontohan Kerukunan Umat Beragama Di Bengkulu Rohimin Rohimin
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.705 KB) | DOI: 10.29300/jem.v1i2.2504

Abstract

Penelitian ini berupaya mengobservasi instrumen multikulturalisme desa kerukunan beragama dalam membangun dan membina kerukunan dengan lokus observasi desa Rama Agung Kecamatan  Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, sebagai desa rintisan Percontohan kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama (filot project). Desa ini didestinasi menjadi satu-satunya desa di Provinsi Bengkulu yang dinobatkan menjadi  Desa Terpadu Persatuan Umat Beragama tingkat nasional oleh Kementerian Agama RI yang kemudian sejak tahun anggaran 2017 Kementerian Agama dipilih dan ditunjuk sebagai desa Percontohan Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang pada saatnya nanti bisa dijadikan sebagai desa atau perkampungan percontohan di Provinsi Bengkulu oleh kelompok masyarakat lain sebagai desa Kerukunan Umat Beragama. Berdasarkna observasi penulis, Warga Desa Rama Agung  memeluk agama yang berbeda-beda, ada yang Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha. Namun mereka dalam kehidupan bersama bersepakat memelihara kerukunan, dan hidup damai berdampingan dalam keragaman. Desa Rama Agung merupakan desa yang dihuni oleh anggota masyarakat dengan latar belakang agama, etnis dan budaya yang beragam. Sembilan Instrumen multikulturalisme yang diobservasi, yaitu prinsip persamaan, prinsip kebebasan, prinsip persatuan dan persaudaraan, prinsip perdamaian, prinsip musyawarah, prinsip keadilan, prinsip kepemimpinan, prinsip tolong menolong dan membela, dan prinsip pertahanan dijadikan sebagai prinsip kehidupan bersama. Instrumen multikulturalisme ini ditransformasikan sebagai rekayasa kearifan lokal dalam berbagai elemen kehidupan bersama.
EVALUASI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAI DAN SUPERVISI DI SMA/SMK KABUPATEN MUSI RAWAS Saleh Saleh
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.607 KB) | DOI: 10.29300/jem.v2i2.4648

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang kualitas kompetensi profesional guru Pendidikan  Agama Islam yang belum sertifikasi pasca supervisi dan langkah-langkah kepala sekolah dalam meningkatkan  kompetensi profesional guru Pendidikan  Agama Islam yang belum sertifikasi pasca supervisi di SMA/SMK Kabupaten  Musi Ra- was. Metode penelitian ini menggunakan diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa  kualitas kom- petensi profesional  guru pendidikan  agama  Islam yang belum sertifikasi pasca  supervisi di SMA/SMK Kabupaten Musi Rawas sudah profesional dari skor maksimum 477 telah tercapai 338 nilai yang terpenuhi,  dengan  persentase ketercapaian 79,66 %. Langkah-langkah kepala sekolah dalam meningkatkan  kompetensi profesional guru pendidi- kan agama  Islam belum sertifikasi pasca supervisi di SMA/SMK Kabupaten  Musi Rawas adalah:  Formal yang meli- puti: diikutkan dalam pelatihan,  diklat dan seminar yang berkaitan  dengan  pendidikan  agama  Islam, Penambahan jam pelajaran  pada  muatan  lokal PBMD, dan supervisi. Non formal yang meliputi: kedisiplinan, motivasi guru dan penyediaan sarana  dan prasarana.
EMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERMUATAN MULTIKULTURAL PADA SEKOLAH DASAR (Telaah Buku PAI Kelas 5 dan 6 Kurikulum 2013 Penerbit Erlangga) Kurniawan Kurniawan
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 1, No 1 (2019): Februari
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.375 KB) | DOI: 10.29300/jem.v1i1.3403

Abstract

Books are learning media that serves to achieve the learning goals consumed by students. Textbooks are teaching materials that continue to develop dynamically along with the progress and demands of community development. Books are learning media that serve to achieve the learning goals consumed by students. Textbooks are teaching materials that continue to develop dynamically along with the progress and demands of community development. Textbooks are written to support a particular teaching program. While the purpose of the variable Islamic Education (PAI) can be understood by referring to the GBPP of Islamic Education in public schools, it is explained that Islamic Religious Education is a conscious effort to prepare students in believing, understanding, living and practicing Islam through guidance, teaching, and exercise by paying attention to the demands to respect others in harmony relations between religious communities in the community to realize national unity. The concept of multicultural education is based on the basic values of sympathy, tolerance, empathy, and social solidarity. The results of this multicultural education process are expected to be able to create peace and realize the efforts to overcome and prevent religious conflicts, religious radicalism, ethnic conflict, and national disintegration. Based on the discussion of Islamic Religious Education (PAI) learning and grade 5 and 6 Islamic Religious Education (PAI) book contents in Erlangga Publisher, which is associated with Multicultural values contained in each material discussion, the writer can conclude that PAI learning contains about PAI learning Al-Qur'an and Hadith, Aqidah, Morals, Fiqh, Date and Islamic Culture have been described in the PAI book. From the discussion that the author has detailed in detail in tabular form also includes the values of multicultural education. This means that in every material there is always a multicultural value, even though the weight / depth of the multicultural aspect is not the same in each material.
KONSEP PERBANDINGAN GEOPOLITIK, SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI NEGARA-NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG Azwar Rahmat
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 3, No 1 (2021): Februari
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.825 KB) | DOI: 10.29300/jem.v3i1.4682

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan konsep geopolitik, social budaya dan ekonomi pada Negara-negara maju dan Negara berkembang. Jenis pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan library research. Pada hakekatnya data yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan dasar dan alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan. Berdasarkan hasil temuan, dapat diketahui bahwa antara Negara maju dan Negara berkembang memiliki perbedaan khususnya pada aspek geopolitik, sosial budaya dan aspek ekonominya.  Pada Negara maju, kualitas hidup penduduknya sangat baik, penghasilan penduduknya pada kaegori tinggi, sedangkan pada Negara berkembang sebaliknya. Pada aspek geopolitik juga demikian, dimana pada Negara maju dan berkembang terletak pada sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik. Sedangkan pada aspek sosial budaya, perbedaan antara Negara maju dan berkembang terletak pada perkembangan teknologi, Negara maju dijadikan alat contoh bagi Negara berkembang, akan tetapi setiap Negara memiliki pertahanan sendiri dalam pelestarian sosial budayanya agar terhindar pengaruh dari Negara lain.
MANAJERIAL BHABINKAMTIBMAS DALAM RANGKA PENANAMAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT BERDASARKAN PERSPEKTIF MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM Frezi Fahlevi
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 2, No 1 (2020): Februari
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.859 KB) | DOI: 10.29300/jem.v2i1.4621

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  untuk mendeskripsikan  Manajerial dan Implementasi Bhabinkamtibmas Dalam rangka Penanaman Kesadaran  Hukum Masyarakat  berdasarkan Perspektif Manajemen  Pendidikan  Islam di Desa Binaan. Metode penelitian  yang digunakan  adalah  penelitian  kualitatif, jenis penelitian  lapangan  dengan  metode  fenom- enologis. Teknik pengambilan data dilakukan dengan  wawancara, observasi dan dokumentasi. Proses analisis data yang digunakan  adalah  model Miles dan  Huberman. Hasil penelitian  yaitu yang pertama  segi manajerial  Bhabi- nkamtibmas  adalah   :1)Meningkatnya  kemampuan manajemen serta  manajerial  Bhabinkamtibmas. 2)Semakin baiknya  persiapan Bhabinkamtibmas sebelum  melaksanakan kegiatan  dengan  telah disiapkannya bahan/materi. 3)Meningkatnya  skill Bhabinkamtibmas yang  meliputi kemampuan dalam  berinteraksi,  memberi  pendapat serta memberikan  solusi yang terbaik. 4)Terjadi penurunan penyelesaian kasus yang signifikan yang telah diselesaikan oleh Bhabinkamtibmas sejak 2017 sampai 2019. Sedangkan implementasi manajerial Bhabinkamtibmas adalah  1) Terwujudnya  rencana  kegiatan yang telah disusun sebelumnya  oleh Bhabinkamtibmas 2)Meningkatnya  kesadaran hukum masyarakat  terhadap aturan hukum yang berlaku. 3)Meningkatnya  golongan pemuda yang cinta masjid, 4) Terjalinnya hubungan yang harmonis antara Bhabinkamtibmas dengan masyarakat.  5)Tertanamnya nilai kesadaran hukum masyarakat  di desa binaan.
HUMANISME ISLAM DALAM PEMIKIRAN AHMAD SYAFI’I MA’ARIF Nuraini Nuraini
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.883 KB) | DOI: 10.29300/jem.v1i2.2700

Abstract

Penelitian ini telaah terhadap pemikiran humanisme Islam Ahmad Syafi’i Ma’arif melalui metode deskriptis analisis dengan pendekatan filosofis, yaitu: memaparkan, menggambarkan, dan menganalisa sejarah humanisme dan pandangan humanisme Islam dalam pandangan Ahmad Syafi’i Ma’arif, dengan formula sebagai berikut: pertama, menjelaskan makna dan sejarah dari humanisme, kedua, mendiskripsikan pandangan humanisme Islam menurut Ahmad Syafi’i Ma’arif, dengan memaparkan implikasi humanisme Islam terhadap masalah kemanusiaan dalam kehidupan sosial masyarakat. Gagasan humanisme Islam Ahmad Syafi’i Ma’arif berangkat dari keprihatinannya terhadap berbagai gerakan yang menginginkan Islam ditampilkan dalam bentuk legal formal serta berbagai kesenjangan ekonomi, tindak kekerasan, konflik horizontal atas nama agama yang masih saja terjadi di negara ini. Kaitan humanisme Islam Ahmad Syafi’i Ma’arif dengan konteks keIndonesiaan adalah upaya Ahmad Syafi’i Ma’arif untuk senantiasa meperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan universal, demokrasi, Pancasila, pluralitas agama, keadilan, kesetaraan gender, hak-hak kaum minoritas, serta perdamaian untuk semua. Humanisme Islam Ahmad Syafi’i Ma’arif melandaskan basic media untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri dan sejahtera. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep humanisme Islam Ahmad Syafi’i Ma’arif sebagai wacana yang digunakan untuk memberikan apresiasi yang luas terhadap segala hal yang baik dalam manusia serta perhatian pada kesejahteraan setiap individu. Konsep humanisme Islam Ahmad Syafi’i Ma’arif menunjukkan kepeduliannya terhadap HAM, keadilan, Pancasila, demokrasi, kesetaraan gender, dan pluralitas agama serta untuk menciptakan Islam yang rahmatan lil’alamin.
PEMANFAATAN YOUTUBE SEBAGAI MEDIA AJAR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MODERASI BERAGAMA MAHASISWA UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU Sutrian Efendi
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 3, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/jem.v3i2.7584

Abstract

PERILAKU SENYAWA FLAVONOID TANAMAN TIN (Ficus Carica L) DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Zulkarnain Zulkarnain
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 3, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/jem.v3i2.7583

Abstract

Al-Quran memberikan informasi-informasi yang penting sebagai petunjuk untuk manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Informasi-informasi tersebut dapat dibuktikan dalam ilmu pengetahuan dengan alat teknologi modern. Tanaman tin yang disebut dalam Al-Quran memiliki khasiat yang baik untuk manusia. Beberapa senyawa kimia dalam tanaman tin bermanfaat untuk kesehatan manusia. Senyawa kimia yang banyak ditemukan dalam tanaman tin adalah senyawa flavonoid. Beberapa manfaat senyawa flavonoid adalahsebagai zat anti oksidan, berfungsi dalam detoksifikasi racun, mencegah kanker, mengatur kestabilan metabolism tubuh, dan penangkal zat radikal yang masuk dalam tubuh.
PENDIDIKAN TOLERANSI ANTAR AGAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMPN 2 KOTA MANNA BENGKULU Selly Moneca Sari; Moch. Iqbal
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 4, No 1 (2022): Februari
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/jem.v4i1.9494

Abstract

AbstrakKesadaran dan pengetahuan akan pentingnya toleransi antar umat beragama perlu diberikan pendidikan sedini mungkin. Fakta dilapangan menunjukan masih rendah sekali rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia. Fenomena ini terjadi tidak hanya terjadi pada remaja dan lingkungan saja, namun orang dewasapun masih banyak yang tidak memiliki rasa toleransi. Pebelajaran IPS dinilai sangat penting dalam memberikan pendidikan mengenai toleransi antar umat beragama dimulai sejak usia dini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa praktik penerapan pembelajaran IPS terhadap kesadaran peserta didik akan pentingnya rasa toleransi antar agama. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi yang digunakan tidak hanya peserta didik tetapi dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Selanjutnya tahap mereduksi data dan penyajian data menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini menytakan bahwa pembelajaran IPS dapat direalisasikan dalam pendidikan toleransi yang ada di sekolah. Pembelajaran IPS yang mengajarkan  pentingnya rasa toleransi antar sesama umat beragama akan menciptakan sekolah yang memiliki siswa dengan rasa toleransi yang tinggi agar tidak terjadi konflik antar agama.   
KESENJANGAN SOSIAL DALAM MENGAKSES PENDIDIKAN DI INDONESIA Tiara Della Sinta; Betti Dian Wahyuni
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 4, No 1 (2022): Februari
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/jem.v4i1.9495

Abstract

AbstrakMelalui pendidikan bangsa dapat menciptakan generasi yang berkualitas untuk memimpin dan mengemban tugas dalam mewujudkan cita-cita suatu tujuan suatu bangsa. Namun permasalahan ketidakmerataan tunjangan fasilitas sarana dan prasaran, infrastruktur dan factor lainnya menjadi penghambat dalam mewujudkan kualitas SDM yang merata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor penyebab kesenjangan social dalam mengakses pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Selanjutnya melakukan tahap reduksi data, penyajian data yang dihasilkamn dari analisis hasil data yang telah diperoleh , dan terakhir penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dalam bidang pendidikan, antara lain Rendahnya kualitas sarana sekolah dan tenaga pengajar, minimnya infrastruktur, sedikitnya buku refensi, masalah biaya pendidikan dan SBN.Kata Kunci:Kesenjangan Sosial, Akses Pendidikan

Page 3 of 4 | Total Record : 40