cover
Contact Name
Akifa Syahrir
Contact Email
akifa@poltekkesgorontalo.ac.id
Phone
+6285396423242
Journal Mail Official
jnc@poltekkesgorontalo.ac.id
Editorial Address
Taman Pendidikan Street, Moodu, Gorontalo, Indonesia 96113
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo
ISSN : 24078859     EISSN : 28294238     DOI : https://doi.org/10.52365/JNC
Core Subject : Health, Education,
The aim of JNC is to promote excellence in nursing sciences and practice through the dissemination of the latest, evidence-based, peer-reviewed clinical information and original research. This journal covers a wide range and considers articles of nursing on all aspects of nursing area such as Fundamentals of Nursing: professional care provided to meet the basic needs of sick and healthy individuals Pediatric Nursing: nursing care needs of sick and healthy infants, children, and adolescents, addressing their biopsychosocial needs Maternity Nursing: nursing care on all maternal periods, women’s reproductive health and women’s violence Psychiatric Nursing: professional nursing care for people to meet the mental health needs of sick and healthy individuals Family and Community Health Nursing: professional nursing care for prevention and promotion to improve quality of life and well-being in the community. Critical and Intensive Care Nursing: professional nursing care of critically ill patients Medical-Surgical Nursing: professional nursing care for adult patients who are acutely ill with a wide variety of medical problems and diseases or are recovering from surgery.
Articles 61 Documents
Penurunan Gejala Risiko Perilaku Kekerasan Melalui Acceptance and Commitment Therapy (ACT) di RSUD Tombulilato Firmawati Firmawati; Andi Nur Aina Sudirman; Rona Febriyona
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 8, No 2 (2022): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v8i2.589

Abstract

Background: Violent behavior is one of the symptoms that becomes a reason for families to treat clients in mental hospitals because of the risk of endangering themselves and others. Acceptance Commitment Therapy (ACT) is a specialist nursing action given to clients with violent behavior.Purpose:  The purpose of this study was to determine the effect of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) on symptom reduction with the risk of violent behavior at Tombulilato Hospital.Method: The research design used a quasi-experimental design with one group pre and posttest. The number of respondents in this study, namely patients with violent behavior amounted to 18 respondents at Tombulilato Hospital.Result: From the results of the study, it was found that there was an effect of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) on the reduction of symptoms with the risk of violent behavior at the Tombulilato Hospital. The conclusion in this study was that the average behavior of respondents before ACT was carried out at Tombulilato Hospital was 1.611 with a standard deviation of 0.50 while the average behavior of respondents after ACT was carried out at Tombulilato Hospital was 1.1667 with a standard deviation of 0.38. Statistical results obtained p value = 0.007 (p < 0.05),Conclusion: it can be concluded that there is an effect of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) on symptom reduction with the risk of violent behavior in RSUD Tombulilato
Case Study : Penerapan Edukasi Dengan Metode Modeling Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Ibu Dalam Melatih Toilet Training Pada Anak Rista Apriana; I Komang Dedi Widiana; Fakhriatul Falah; Akifa Syahrir
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.698

Abstract

Latar belakang : Berdasarkan banyaknya kasus yang telah ditemui mengenai ibu yang kurang pengetahuan tentang toilet training yang menyebabkan kurangnya keterampilan ibu dalam melatih anak usia 2-3 tahun untuk melakukan BAB dan BAK ke toilet secara mandiri padahal hal tersebut sangatlah penting bagi anak usia dini maka salah satu hal yang efektif dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang toilet training yaitu dengan melakukan edukasi metode modelling video kepada ibu. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan edukasi dengan metode modelling video untuk meningkatkan keterampilan ibu dalam melatih toilet training pada anak usia 2-3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Kota Timur, Kota Gorontalo. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil : keempat subyek penelitian menunjukkan peningkatan ketrampilan dalam melakukan toilet training. Subyek pertama meningkat dari kurang terampil menjadi cukup terampil. Pada subyek 1, 2, dan 3 meningkat dari cukup trampil menjadi terampil . Kesimpulan: berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa edukasi metode modelling video dapat meningkatkan keterampilan ibu dalam melatih toilet training pada anak
Pengaruh Pelatihan Penanggulangan Bencana Terhadap Perilaku Kesiapsiagaan Siswa PMR Di SMA N 1 Kabila Pipin Yunus; Haslinda Damansyah; Susanti Monoarfa; Ibrahim K Abdullah
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.581

Abstract

Latar Belakang: Bencana merupakan peristiwa yang mengancam dan menganggu kehidupan manusia. Bencana menimbulkan korban jiwa dan kehancuran. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pelatihan penanggulangan bencana banjir terhadap perilaku kesiapsiagaan siswa PMR di SMA Negri 1 Kabila. Metode: penelitian ini menggunakan quasy experimental design dengan pendekatan pretest dan postest nonequivalent control group design. sampel di ambil menggunakan teknik total sampling, jumlah sampel sebanyak 32 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan kuisioner.analisis data menggunakan paired t-test dengan kemaknaan p = (0,05). Hasil: penelitian ini menunjukan adanya perbedaan rata-rata antara perilaku kesiapsiagaan pada kelompok intervensi sebelum dan perilaku kesiapsiagaan sesudah dengan nilai statistic p = 0,001 lebih kecil dari pada 0,05 (p< 0,05 ). Kesimpulan: terdapat pengaruh pelatihan penanggulangan bencana banjir terhadap perilaku kesiapsiagaan dalam tanggap darurat bencana.
Evaluasi Implementasi Keperawatan pada Anak Diare dengan Masalah Hipovolemia di Ruang Perawatan Anak Al-Kautsar RSUD Haji Makassar Maria Tamaela; Helmi Juwita; Fitriani Fitriani; Akifa Syahrir
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.606

Abstract

Diare adalah perubahan pola BAB, yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari biasanya (lebih dari 3 kali/hari) dan adanya perubahan konsistensi tinja, disertai dengan muntah-muntah. Diare dapat menyebabkan penderita mengalami kekurangan volume cairan dalam tubuh, apabila tidak ditangani dengan cepat dapat menyebabkan kematian. Tujuan  dari penelitian ini yaitu mengevaluasi implementasi keperawatan pada anak diare dengan masalah hipovolemia. Metode penelitian menggunakan pendekatan studi kasus yaitu pendekatan asuhan keperawatan. Implementasi dilakukan selama 3 hari meliputi memonitor tanda-tanda vital, memonitor tanda-tanda dehidrasi, memonitor berat badan anak, memonitor intake dan outpute cairan, memonitor dan menghitung balance cairan, rehidrasi parenteral ataupun oral dan health education diare menggunakan media leaflet. Hasil penelitian dari kelima klien didapati  adanya penurunan gejala klinis dan ada perbedaan hasil pengukuran balance cairan selama tiga hari. Masalah hipovolemia pada anak dapat teratasi.
Literature Review : Pengaruh Edukasi Kesehatan Tentang Kepatuhan Mengkonsumsi Obat Terhadap Pengetahuan Pada Penderita Hipertensi Marjes Netro Tumurang
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.676

Abstract

Banyak penderita hipertensi tidak menyadari dirinya terkena hipertensi karena kadang tidak mempunyai keluhan dan menyebabkan tidak terdiagnosisnya penyakit hipertensi yang kemudian menyebabkan hipertensi menjadi tidak terkontrol. Penyebab lain dari hipertensi yang tidak terkontrol adalah penderita hipertensi yang sudah terdiagnosis hipertensi tetapi tidak patuh dalam mengkonsumsi obat antihipertensi dan menerapkan gaya hidup tidak sehat. Intervensi yang bisa dilakukan sebagai perawat adalah memberikan edukasi kesehatan tentang kepatuhan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi untuk meningkatkan pengetahuan, Edukasi dari perawat sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan membuat penderita hipertensi patuh dalam mengkonsumsi obat antihipertensi untuk menghindari komplikasi yang bisa terjadi akibat tidak patuh dalam mengkonsumsi obat antihipertensi.            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan tentang kepatuhan mengkonsumsi obat terhadap pengetahuan pada penderita hipertensi. Jenis penelitian ini menggunakan literature review. Untuk memperoleh artikel sesuai topik yang ditentukan peneliti melakukan pencarian artikel Nasional dan Internasional melalui tiga database, yaitu Google Scholar, Science Direct, dan Pub Med dengan tahun publikasi dari 2010-2020 dan peneliti mendapatkan 8 artikel yang digunakan dalam penelitian literature review ini.            Hasil penelitian berdasarkan 8 artikel yang digunakan, menunjukan bahwa edukasi kesehatan berpengaruh terhadap pengetahuan dan kepatuhan mengkonsumsi obat pada penderita hipertensi. Edukasi kesehatan juga efektif dalam peningkatan pengetahuan yang membuat tingkat kepatuhan mengkonsumsi obat semakin tinggi. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh edukasi kesehatan terhadap pengetahuan pada penderita hipertensi.
Pengaruh Perawatan Payudara, Asupan Makanan, Dan Tehnik Menyusui Terhadap Produksi Asi Ibu Bersalin Di BPS Ira Setianingrum Tahun 2022 Menno Eka Desthya; Rindu Rindu; Hafizurrachman Hafizurrachman
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i2.683

Abstract

ASI berperan penting menciptakan bayi sehat, sebab ASI mengandung beberapa nutrisi yang berguna untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak bayi. Angka kematian bayi sebagian besar terkait dengan faktor nutrisi, kematian bayi dapat dikurangi dengan memberikan Air Susu Ibu (ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara, asupan makanan, dan tehnik menyusui terhadap produksi ASI ibu bersalin di BPS Ira Setianingrum tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan metode penelitian deskriptif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien ibu bersalin di  BPS Ira Setianingrum yang berjumlah 180 orang. Jumlah sampel 90 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik probability sampling, pemilihan sampel yaitu dengan tehnik simple random sampling, yaitu dengan cara undian. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, dalam bentuk pertanyaan positif dengan pertanyaan tertutup (close ended) dengan multiple choice. Analisis data dilakukan secara multivariat menggunakan SEM dengan SmartPLS. Produksi ASI ibu bersalin dipengaruhi oleh perawatan payudara sebesar 66,5%, asupan makanan sebesar 81,4%, tehnik menyusui sebesar 43%. Model mampu menjelaskan variabilitas data sebesar 92,3%, sedangkan 7,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Diharapkan dengan adanya perawatan payudara, asupan makanan, dan tehnik menyusui dapat meningkatkan produksi ASI ibu bersalin di BPS Ira Setianingrum
Factors Influencing the Incidence of Phlebitis in Hospitalized Patients Reagen Jimmy Mandias; Frendy Fernando Pitoy; Lea Andy Shintya; Windy Jennyfer Longdong
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i2.722

Abstract

ABSTRACTBackground: Phlebitis is a nosocomial infection that often occurs and can be found in hospitals. Phlebitis is an infection that occurs in the walls of the veins which can be caused by various factors such as internal factors namely age and gender, as well as external factors such as the size of the infusion needle, the type of infusion fluid, the aseptic technique of infusion, and the number of days the infusion has been installed. Because of many factors influencing the phlebitis, lack of focus on phlebitis prevention often occurs.Purpose: This study aimed to determine the relationship between risk factors of phlebitis such as age, gender, infusion size, type of infusion fluid, location of infusion, length of infusion installed, and aseptic technique with the incidence of phlebitis in patients at a Private Hospital in Manado.Methods: The research method was quantitative, descriptive correlation with a cross-sectional approach. The sampling technique was used consecutive sampling with a total sample of 192 patients. Data was collected using an observation form for phlebitis risk factors and Visual Infusion Phlebitis (VIP) to measure phlebitis.Results: An analysis was carried out using the chi-square test and it was found that there were three risk factors that had a significant relationship with the incidence of phlebitis. These factors were the type of fluid (p= 0.000), aseptic technique (p= 0.011), and length of infusion installed (p= 0.020). While age (p= 0.383), sex (p= 0.948), infusion size (p= 0.247), and location of infusion (p= 0.826) had no relationship with the incidence of phlebitis. Furthermore, after logistic regression analysis, it was found that the type of fluid has a 13,539 times greater risk of developing phlebitis compared to the length of infusion installed and aseptic technique.Conclusion: The risk factors such as type of fluid, aseptic technique, and the length of infusion installed had a significant relationship with the incidence of phlebitis in a patient at a Private Hospital in Manado. The type of fluid is the most influential risk factor for the incidence of phlebitis in patients. It is recommended for nurses to minimize the use of hypertonic fluids, unless there are no contraindications. In addition, further attention is also needed regarding aseptic technique during infusion and pay attention to the condition of the patient's infusion during the treatment period.  ABSTRAKPendahuluan: Flebitis merupakan infeksi nosocomial yang sering terjadi dan banyak ditemui di rumah sakit.  Flebitis adalah infeksi yang terjadi pada dinding pembuluh darah vena yang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor seperti faktor internal yaitu usia dan jenis kelamin, serta faktor eksternal seperti ukuran jarum infus, jenis cairan infus, teknik aseptik pemasangan infus, dan lama hari infus terpasang. Begitu banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya flebitis mengakibatkan kurangnya fokus pencegahan flebitis pada sumber penyebabnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor resiko terjadinya flebitis seperti usia, jenis kelamin, ukuran infus, jenis cairan infus, lokasi pemasangan infus, lama infus terpasang, dan teknik aseptik dengan kejadian flebitis pada pasien di salah satu Rumah Sakit swasta di Manado.Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah consecutive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebesar 192 pasien. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi faktor resiko flebitis dan Visual Infusion Phlebitis (VIP) untuk mengukur flebitis.Hasil: Telah dilakukan analisis dengan menggunakan uji chi-square dan ditemukan bahwa terdapat tiga faktor resiko yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian flebitis. Faktor tersebut adalah jenis cairan (p= 0,000), teknik aseptik (p= 0,011), dan lama infus terpasang (p= 0,020). Sedangkan usia (p= 0,383), jenis kelamin (p= 0,948), ukuran infus (p= 0,247), lokasi pemasangan (p= 0,826) tidak memiliki hubungan dengan kejadian flebitis.  Lebih lanjut setelah dilakukan analisa regresi logistik, ditemukan bahwa jenis cairan memiliki risiko 13.539 kali lebih besar terjadinya flebitis dibandingkan dengan lama infus terpasang dan teknik aseptik.Kesimpulan: Faktor resiko jenis cairan, teknik aseptic, dan lama infus terpasang memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian flebitis pada pasien di salah satu Rumah Sakit Swasta Di Manado. Jenis cairan merupakan faktor resiko yan g paling berpengaruh terhadap kejadian flebitis pada pasien. Diharapkan bagi perawat untuk meminimalisir penggunaan cairan hipertonik, kecuali tidak ada kontraindikasi. Selainitu, dibutuhkan juga perhatian lebih lanjutg mengenai teknik aseptik pada saat pemasangan infus serta memperhatikan kondisi infus pasien selama masa perawatan. 
Perbedaan Tingkat Stres Serangan Pertama dengan Serangan Berulang pada Pasien Stroke Masyita Haerianti; Junaedi Yunding; Muflih Muflih
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 1 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i1.700

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian nomor dua dan disabilitas nomor satu di dunia. Stroke menyebabkan penderita stroke mengalami dua kali serangan yakni serangan pertama dan serangan berulang. Stroke terjadi akibat pembekuan dan pecahnya pembuluh darah di otak yang jika tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan stres. Tujuan: mengetahui perbedaan tingkat stres serangan pertama dengan serangan berulang pasien stroke. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan metode cross-sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 48 responden. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner karakteristik demografi dan kuesioner Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42) yang dianalisis dengan uji statistik Independent sampel T-Test. Hasil: Kelompok stroke serangan pertama mengalami stres normal (57.9%), sementara serangan berulang mengalami stres sedang (50.0%) dengan hasil uji beda rerata p= 0.017 (p<0.05) yang menunjukkan terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang. Kesimpulan: Terdapat perbedaan rerata skor stres antara kelompok stroke serangan pertama dengan serangan berulang dengan rerata mayoritas serangan pertama mengalami stres normal, sementara serangan berulang mengalami stres ringan sampai sedang. Keluarga dan petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan dukungan, edukasi dan terapi kepada pasien untuk mencegah terjadinya stroke berulang dan menurunkan tingkat stres untuk mencegah komplikasi buruk akibat stres seperti aterosklerosis.Kata kunci: Stres; Stroke Serangan Pertama; Stroke Serangan Berulang
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Tingkat Konsumsi Kalium Pada Lanjut Usia Di Panti Werdha Di Kota Manado Kristamuliana Kristamuliana; Mario Esau Katuuk; Septriani Renteng
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i2.788

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak diderita di seluruh dunia termasuk lanjut usia. Pengetahuan lansia yang baik mengenai hipertensi diyakini dapat mengubah pola hidup lansia itu sendiri termasuk pola makan sehingga hipertensi pada lansia dapat dicegah ataupun dikontrolTujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingat pengetahuan mengenai hipertensi dengan tingkat konsumsi kalium pada lansia di Panti Werdha di Kota Manado.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel adalah 60 lansia yang dipeoleh melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari Hypertension Knowledge Level Scale (HK-LS) untuk meengukur tingkat pengetahuan dan FFQ (Food Frequecy Questionnaire) untuk mengukur tingkat konsumsi kalium.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai hipertensi dengan tingkat konsumsi kalium pada lansia di Panti Werdha di Kota Manado dengan P value 0,001 (α < 0,005).Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat konsumsi kalium pada lansia di Panti Werdha di Kota Manado. Diharapkan intitusi pelayanan kesehatan dapat menjangkau lanjut usia yang masih kurang pengetahuan mengenai hipertensi untuk diberikan edukasi terkait hipertensi, sehingga lansia-lansia tersebut dapat lebih memahami mengenai hipertebsi dan dapat melakukan pencegahan ataupun perawatanKeywords:Lanjut usia; hipertensi; pengetahuan; kalium.
Hubungan Konsumsi Kafein dengan Kualitas Tidur pada Remaja di MAN 11 Jakarta Nida Julia Nafi&#039;awani; Sang Ayu Made Adyani
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i2.829

Abstract

Background: Minuman berkafein menjadi sangat populer, terutama di kalangan remaja, karena gaya hidup menjadi lebih kebarat-baratan. Tren konsumsi makanan dan minuman berkafein seperti kopi, matcha latte, teh, dan yang lainnya itu tanpa disadari menjadi minuman disukai oleh mereka. Namun, para remaja tidak menyadari jumlah kafein dalam minuman berkafein yang mereka konsumsi dan pengaruhnya terhadap mereka. Apabila remaja mengkonsumsi kafein dapat menyebabkan masalah kesehatan salah satunya kualitas tidur menurun.Purpose: Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui hubungan konsumsi kafein dengan kualitas tidur pada remaja di MAN 11 Jakarta.Methods: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan berjumlah 215 remaja dan pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik stratified random sampling. Data diambil menggunakan kuesioner Caffeine Intake Assessment dan PSQI (The Pittsburgh Sleep Quality Index).Results: Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi kafein dengan kualitas tidur dengan nilai signifikansi sebesar 0,072 (p>0,05).Conclusion: Implikasi penelitian ini adalah dapat memebrikan informasi ke remaja terkait konsumsi kafein dan kualitas tidur sehingga dengan informasi tersebut remaja dapat menjaga konsumsi kafein dalam batas normal sehingga dapat menciptakan kualitas tidur yang baik.