cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan
ISSN : 23018267     EISSN : 25408291     DOI : -
Core Subject : Social,
JIPT (Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan) publishes a scientific papers on the results of the study/research and review of the literature in the sphere of psychology.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 7 No. 2 (2019): August" : 10 Documents clear
Perundungan dan School Well-being: Place Attachment sebagai Moderator Katarina Menik Astuti; Ratna Djuwita
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.984 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.5942

Abstract

Abstrak. Salah satu bentuk perilaku yang dapat menurunkan school well being dan membuat iklim sekolah menjadi tidak menyenangkan adalah perundungan. Studi literatur menunjukkan bahwa selain perundungan, place attachment terhadap sekolah ternyata juga mempengaruhi school well being. Peneliti mengajukan hipotesis bahwa place attachment berperan sebagai moderator dalam hubungan antara perundungan dan school well being. Pengambilan data dilakukan pada 133 orang mahasiswa tingkat pertama dengan menggunakan kuesioner yang mengadaptasi alat ukur school well-being dan place attachment. Selain itu ditanyakan pula pengalaman perundungan responden saat di SMA. Hasil penelitian membuktikan bahwa place attachment berperan sebagai moderator dalam hubungan antara perundungan dengan school well-being; semakin tinggi place attachment maka semakin kuat hubungan negatif antara perundungan dengan school well-being. Hal ini menunjukkan bahwa place attachment dapat menjadi penangkal terhadap perundungan. Bagi siswa yang memiliki ikatan dan identifikasi diri yang kuat terhadap sekolah, maka perundungan yang terjadi tidak menurunkan school well-beingnya. Mereka akan tetap merasa nyaman bersekolah walaupun perundungan masih terjadi.Kata kunci: Perundungan, Place Attachment, School Well-being, ModeratorAbstract. One form of behavior that can reduce school well-being and make unpleasant school climate is bullying. Literature studies shows, that besides bullying, place attachment to school also affects school well being. The researcher hypothesized that place attachment acts as a moderator in the relationship between bullying and school well being. Data collection was conducted on 133 first-degree students using a questionnaire adapting the school well-being and place attachment questionnaire. In addition, the questionnaire also asked about respondents' bullying experience when in high school. The results show that place attachment acts as a moderator in the relationship between bullying with school well-being: Higher  place attachment will act as a buffer on bullying.  Students who have strong bonds and identify themself strongly with their schools, their school well-being will not be harmed by bullying. This suggests that students with high place attachment can remain comfortable and happy in school, even though bullying still occurs in their schools.Keywords: Bullying, Moderation, Place Attachment, School Well-being
Peran dukungan sosial terhadap optimisme pada cancer survivor di rumah sakit islam khadijah Palembang Fitrah Jufiah Pratiwi; Sayang Ajeng Mardhiyah; Amalia Juniarly
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.591 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.7012

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan dukungan sosial terhadap optimisme pada cancer survivor di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada peranan dukungan sosial terhadap optimisme pada cancer survivor di Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling yaitu sampling jenuh sebanyak 93 cancer survivor di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. Optimisme dan dukungan sosial cancer survivor diukur dengan skala optimisme dan dukungan sosial, dengan mengacu pada jenis dukungan sosial dari House (Smet, 1994) dan dimensi optimisme dari Seligman (2006). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial memiliki peranan terhadap optimisme yaitu diperoleh taraf siginifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai R square sebesar 0,408, yang berarti dukungan sosial memiliki peran 40,8% terhadap optimisme, sedangkan sisanya adalah kontribusi variabel lain.Kata kunci: Cancer Survivor, Dukungan Sosial, Optimisme Abstract. The research aims to determine the role of social support to optimism on cancer survivor at Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang. The hypothesis of this research has a role of social support to optimism on cancer survivor at Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang. The research uses non-probability sampling which is saturated sampling, 93 cancer survivors at Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang become the subject. Optimism and social support cancer survivors was measured by the scale of social support and optimism, with reference to the types of social support from House (Smet, 1994) and the dimensions of optimism from Seligman (2006). Data analyzed using simple regression analysis. The results of this research indicate social support has a role to optimism that is obtained a significance level of 0,000 (p <0.05) with R square value of 0.408, which means social support has a 40,8% role to optimism and the remaining 59,2% was influenced by other factors.Keywords: Cancer Survivor, Optimism, Social Support
Efektivitas strategi mental contrasting implementation intentions (MCII) terhadap penurunan ketergantungan nikotin pada remaja akhir Nurul Ismi; Syarifah faradina
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.705 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.7391

Abstract

Abstrak. Perilaku merokok pada remaja akhir menjadi salah satu isu yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Mental Constrating Implementation Intention (MCII) strategy merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan pada remaja perokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi MCII terhadap penurunan ketergantungan nikotin pada remaja akhir di Banda Aceh dengan melibatkan 13 sampel perokok dengan rentang usia 19-21 tahun dengan tingkat ketergantungan nikotin pada taraf rendah dan juga memiliki skor kejelasan citra visual yang tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan model pre-experimental design dengan bentuk one group pretest-posttest design. Alat ukur yang digunakan adalah Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) dan Vividness of Visual Imagery Questionnaire-Revised Version (VVIQ-RV). FTND digunakan untuk mengukur tingkat ketergantungan nikotin, baik sebelum maupun sesudah diberi perlakuan, sedangkan kejelasan citra visual diukur (VVIQ-RV). Data dianalisis menggunakan metode nonparametrik yaitu Wilcoxon Signed-Rank Test formula dengan nilai signifikansi (p)=0,001 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat ketergantungan nikotin berdasarkan pengukuran FTND sebelum dan sesudah diberi perlakuan strategi MCII.Kata Kunci:  Mental Contrasting Implementation Intentions (MCII), Remaja, RokokAbstract. Smoking behavior in late adolescence is one issue that needs special attention. Mental Contrasting Implementation Intention (MCII) strategy is one of the strategies that can be applied to adolescent smokers. This study aims to determine the effectiveness of the MCII strategy for reducing nicotine dependence in late adolescents in Banda Aceh by involving 13 samples of smokers ranging in age from 19-21 years with low levels of nicotine dependence and also having high visual image clarity scores. The research method used is an experimental method with a pre-experimental design model in the form of one group pretest-posttest design. Measuring instruments used are the Fagerstrom Test for Nicotine Dependence (FTND) and Vividness of Visual Imagery Questionnaire-Revised Version (VVIQ-RV). FTND is used to measure the level of nicotine dependence, both before and after treatment, while visual image clarity is measured (VVIQ-RV). Data were analyzed using a nonparametric method namely the Wilcoxon Signed-Rank Test formula with a significance value (p) = 0.001 (p <0.05). These results indicate that there are differences in the level of nicotine dependence based on FTND measurements before and after MCII strategy treatment.Keywords: Adolescence, Cigarette, Mental Contrasting Implementation Intentions (MCII)
Penerapan prompting untuk meningkatkan frekuensi kontak mata pada anak dengan global developmental delay Rakhi Cintaka; Efriyani Djuwita
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.602 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.7995

Abstract

Abstrak. Kontak mata merupakan prasyarat penting bagi seseorang untuk dapat mencapai kemampuan yang lebih kompleks, seperti halnya bahasa dan sosial. Oleh karena itu, kontak mata menjadi target perilaku pertama untuk diintervensi. H merupakan anak laki-laki berusia 4 tahun 8 bulan dengan diagnosis Global Developmental Delay yang sangat jarang melakukan kontak mata dengan orang lain. Ia belum mampu berkomunikasi dan respon yang ditunjukkan terhadap sekitarnya juga sangat minim. Penelitian ini merupakan penelitian single-subject, yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan prompting dalam meningkatkan frekuensi kontak mata anak dengan Global Developmental Delay (H). Kontak mata anak diperoleh dari data pencatatan melalui observasi langsung dan didukung dengan alat ukur Kuesioner Kontak Mata dan Kuesioner Kemampuan Bahasa dan Personal/Sosial yang diisi oleh orang tua. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan frekuensi kemunculan kontak mata serta peningkatan skor pada kedua kuesioner sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) intervensi diberikan. Meskipun demikian, kontak mata belum muncul secara konsisten setiap kali anak dipanggil namanya dan hasil penelitian ini masih perlu didukung oleh penelitian serupa, khususnya pada kelompok anak dengan Global Developmental Delay.Kata Kunci: Prompting, Kontak Mata, Global Developmental Delay. Abstract. Eye contact is an important prerequisite to achieve more complex abilities, such as language and social. Therefore, it is the first behavior targeted for intervention. H is a 4-year-old boy with a diagnosis of Global Developmental Delay who rarely makes eye contact with other people. He has not been able to communicate and the response shown to his surrounding is also very minimal. This study is a single-subject research, which aims to determine the effectiveness of the application of prompting in increasing the frequency of eye contact in children with Global Developmental Delay (H). Child's eye contact is obtained from the recorded data through direct observation and supported by Children’s Eye Contact Questionnaire and Language and Personal/Social Ability Questionnaire filled by parents. The result showed an increase in the frequency of eye contact occurrence and an increase in scores on both questionnaires before (pre-test) and after (post-test) intervention was given. However, eye contact has not occurred consistently every time the child is called by his name and the result of this study still need to be supported by similar research, especially in children with Global Developmental Delay.Keywords: Prompting, Eye Contact, Global Developmental Delay.
Strategi presentasi diri pengguna instagram ditinjau dari tipe kepribadian Devia Balqis Rarasati; Hudaniah Hudaniah; Susanti Prasetyaningrum
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (959.033 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.8164

Abstract

Abstrak. Instagram merupakan salah satu tempat untuk presentasi diri. Presentasi diri yang berlebihan di instagram dapat membentuk identitas berbeda antara di dunia nyata dan online. Ada berbagai strategi dalam presentasi diri di media sosial atau bisa disebut strategi presentasi diri. Presentasi diri pengguna instagram memiliki tujuan berbeda. Hipotesis penelitan ini untuk mengetahui perbedaan strategi presentasi diri pengguna instagram antara tipe kepribadian ekstrovert dan introvert. Penelitian ini dilakukan pada 212 orang pengguna instagram berusia 18-24 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu menggunakan teknik non-probality sampling khususnya accidental sampling. Variabel peneltian menggunakan skala Self-Presentation Strategies via SNS dan Eysenck Personality Inventory A. Hasil perhitungan menggunakan teknik independent t-test ada perbedaan strategi presentasi diri pengguna instagram ekstrovert dan introvert. Pengguna instagram tipe kepribadian ekstrovert memiliki rata-rata lebih tinggi di bandingkan introvert (ingratiation M=10,015, supplication M=5,636, dan enhancement M=10,88). Namun, pada strategi presentasi diri ingratiation dan supplication  tidak ditemukan perbedaan yang signifikan.Kata kunci: Instagram, Strategi presentasi diri, Tipe kepribadian Abstract. Instagram as social media platform has many functions, one of which is for self-presentation. An excessive self-presentation on Instagram may result in the formation different identity between real life and online. There are various strategies in self-presentation on social media which can be referred as self-presentation strategy. The self-presentation on instagram has different purposes. This study aims at finding the different of self-presentation strategy between extrovert and introvert. There were 212 instagram users aged 18-24 years old as the subjects of the study. Sampling technique was the sampling non-probability technique, with particular of accidental sampling. The variable were measured using Self-Presentation Strategies scale via SNS and Eysenck Personality Inventory A. The calculation result which used the independent t-test showed there was a different in using self-presentation strategy between the extrovert and introvert. The extrovert users had relative higher average value than the introvert ones (Ingratiation M=10.015, Supplication M=5.636, and Enhancement M=10.88). Yet, there was no significant different in self-presentation strategy between ingratiation and supplication.Keywords : Instagram, Personality type, Self presentation strategies
Konsep diri dengan regulasi diri dalam belajar pada siswa SMA Mutia Farah; Yudi Suharsono; Susanti Prasetyaningrum
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.891 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.8243

Abstract

Abstrak. Menjadi siswa yang baik merupakan suatu keharusan agar dapat mengikuti kegiatan akademik yang ada. Regulasi diri dalam belajar adalah salah satu cara siswa untuk mengelola strategi belajarnya. Dengan ditunjang konsep diri positif siswa akan percaya pada kemampuannya, hal ini dapat mempengaruhi siswa meregulasi diri dalam belajar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa SMA Hang Tuah Tarakan dengan jumlah sampel 178 subjek. Teknik sampling menggunakan proportional sample. Teknik analisis menggunakan uji korelasi pearson. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri dengan regulasi diri dalam belajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara konsep diri dan regulasi diri dalam belajar (r = 0.331; p > 0.05). Kontribusi konsep diri terhadap regulasi diri dalam belajar sebesar 11%, dan 89% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain.Kata kunci: Konsep diri, regulasi diri dalam belajarAbstract. Being a good student is an important to follow the academic activities. Self regulated learning is one of the way to manage their learning strategy. Positive self concept supported students to believe their ability, it will affect self regulated learning students. This research used quantitative research. Then, the research subject was senior high school student of Hang Tuah Tarakan with 178 subjects as the total sample. The sampling technique used proportional sampling and analysis technique using the pearson correlation test. This research aim to determine the relationship between self concept and self regulated learning. The gained results of this study showed a positive correlation between self concept in student self regulated learning (r = 0,331; p > 0.05). Contribute towards self concept of 11%, and 89% were affected by the other factors.Keywords: Self concept, self regulated learning
Religiusitas dan stres pengasuhan pada ibu dengan anak autis Ainur Titis Dwi Rahayu; Ni'matuzahroh Ni'matuzahroh; Sofa Amalia
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.314 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.8282

Abstract

Abstrak. Seorang ibu yang memiliki anak dengan gangguan autis biasanya mengalami stres pengasuhan yang berasal dari tuntutan perannya sebagai orangtua. Stres pengasuhan akan terjadi dikarenakan kurangnya pemahaman orangtua terkait gangguan anak, sulitnya perilaku anak untuk dikendalikan dan ketidakberfungsiannya interaksi antara ibu dengan anaknya. Sementara itu, religiusitas dapat membantu para ibu untuk mengelola stres yang dialami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara variabel religiusitas dengan stres pengasuhan ibu yang memiliki anak autis. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan 60 subjek dan menggunakan teknik quota sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel religiusitas adalah skala religiusitas sedangkan variabel stres pengasuhan menggunakan alat ukur parenting stress index (PSI). Teknik analisa data yang digunakan adalah korelasi pearson product moment  dengan program spss 21.0. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara religiusitas dengan stres pengasuhan dengan nilai signifikasi <0.05 dan koefisien korelasi -0.446.Kata kunci: autis, religiusitas, stres pengasuhan Abstract. A mother who has a child with autistic disorder usually experience parenting stress from the demands of his role as a parent. Parenting stress will occur due to lack of parental understanding of child-related disorders, the difficulty of the child's behavior to be controlled and non-functioning of the interaction between a mother with her child. Meanwhile, religiosity can help mothers to manage the stress experienced. The purpose of this study was to examine the negative correlation between religiosity variable with parenting stress mothers of children with autism. This research is a quantitative correlation with 60 subjects and using a quota sampling technique. Measuring instrument used to measure the variables religiosity is the religiosity scale Kendler, et al while parenting stress variable using a measuring instrument parenting stress index (PSI). Data analysis technique used is the Pearson product moment correlation with SPSS 21.0 program. The results of this study showed a negative relationship between religiosity and parenting stress the significance value of <0.05 and a correlation coefficient of -0446.Keywords: autism, religiosity, parenting stress
Kebersyukuran dan kesepian pada lansia yang menjadi janda/duda Resnia Novitasari; Diah Aulia
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1132.387 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.8951

Abstract

Abstrak. Kesepian merupakan permasalahan psikologis yang berdampak negatif bagi perkembangan lansia. Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bertujuan untuk menelaah peran dari kebersyukuran terhadap kesepian pada lansia yang telah menjanda dan menduda. Penelitian ini melibatkan 82 orang lansia yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan rentang usia 60-90 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) dan UCLA Loneliness Scale (Version 3). Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman’s Rho menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara kebersyukuran dan kesepian. Semakin tinggi tingkat kebersyukuran pada lansia maka semakin rendah kesepian yang dirasakan, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima.Kata kunci: duda, janda, kebersyukuran, kesepian, lansiaAbstract. Loneliness is one of the psychological issues that impacted negatively on elderly development. This study is a survey study that examines the role of gratitude towards loneliness in the elderly who have been widowed. This study proved 82 elderly people obtained from a purposive sampling technique with the age ranged from 60-90 years. The measuring instrument used in this study is the Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) and the UCLA Loneliness Scale (Version 3). Data analysis was tested by Spearman’s rho correlation test showed a significant negative correlation between gratitude and loneliness. The higher the gratitude, the lower the loneliness for the elderly, and vice versa. Thus, the hypothesis in this study was accepted.Keywords: gratitude, loneliness, elderly, widowed Abstract. Loneliness is one of the psychological issues that impacted negatively on elderly development. This study is a survey study that examines the role of gratitude towards loneliness in the elderly who have been widowed. This study proved 82 elderly people obtained from a purposive sampling technique with the age ranged from 60-90 years. The measuring instrument used in this study is the Gratitude Questionnaire-Six Item Form (GQ-6) and the UCLA Loneliness Scale (Version 3). Data analysis was tested by Spearman’s rho correlation test showed a significant negative correlation between gratitude and loneliness. The higher the gratitude, the lower the loneliness for the elderly, and vice versa. Thus, the hypothesis in this study was accepted.
Implementasi pendidikan seks berbasis sekolah Siti Maimunah
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.638 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.8989

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model pendidikan seks di sekolah. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari 6 guru dan 60 siswa yang telah dipilih berdasarkan kriteria khusus yang telah ditetapkan dan mereka bersedia mengikuti program dari awal hingga selesai. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program ini mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru-guru dalam mengajarkan materi pendidikan seks. Hal ini ditunjukkan dengan nilai mean sebelum dilakukan intervensi adalah 4, 17 dan setelah  pelaksanaan  adalah  22,33 dan nilai r sebesar -0,878 dan nilai t sebesar        -27,776. Pada  siswa, program ini juga terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa, merubah sikap terhadap seks pranikah dan mengurangi intensi untuk terlibat dalam perilaku seks pranikahKata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan Seks, Remaja         Abstract. This study aims to apply the model of sex education in schools. The subjects involved in this study consisted of 6 teachers and 60 students who had been selected based on specific criteria set and they were willing to take the program from start to finish. The research design used in this study is one group pretest posttest design. The results showed that this program was able to improve the knowledge and skills of teachers in teaching sex education material. This is indicated by the mean value before intervention is 4, 17 and after implementation is 22.33 and the r value is -0.887 and the t value is -27.776. For students, this program has also proven effective in increasing student knowledge, changing attitudes towards premarital sex and reducing the intention to engage in premarital sexual behavior.Keywords: Adolescent, Knowledge, Sex education 
Penerapan Teknik Shaping untuk meningkatkan durasi on-task behavior pada anak dengan masalah atensi Savira Anjani; Mita Aswanti Tjakrawiralaksana
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 7 No. 2 (2019): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.018 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v7i2.9051

Abstract

Abstrak.  Kemampuan mempertahankan atensi terlihat pada on-task behavior, dimana anak mampu mengerjakan tugas tanpa melakukan kegiatan lain yang tidak berkaitan. On-task behavior menjadi target perilaku yang ingin diintervensi pada S, anak laki-laki berusia 4 tahun 5 bulan dengan diagnosa Attentional Disorder (ICDL-DMIC). Berdasarkan pemeriksaan, rentang atensinya berada dibawah taraf rata-rata anak seusianya dan terlihat dari kesulitannya dalam menyelesaikan kegiatan. Penelitian single-subject ini bertujuan untuk melihat efektivitas dari penerapan teknik shaping dalam meningkatkan durasi on-task behavior pada anak dengan masalah atensi, dengan hipotesa teknik shaping mampu meningkatkan durasi on-task behavior. Terdapat peningkatan durasi saat intervensi diberikan. Dalam intervensi ini, orangtua memiliki peran besar sebagai pemberi prompt dan reinforcement untuk mempermudah proses generalisasi.Kata Kunci: Shaping, On-Task Behavior, Attentional DisorderAbstract. The ability to maintain attention is seen from on-task behavior, when child can do a task without do other unrelated activities. On-task behavior is the targeted behavior to intervene from S, a 4 years 5 months old boy with a diagnosis Attentional Disorder (ICDL-DMIC). Based on asssessment, S has shorter duration of attention than the expected duration of his age and shown on his difficulties in finishing any activities. This single-subject research aims to examine the effectiveness of the application of shaping technique in increasing the duration of on-task behavior, and hypothesized that it’s application will increase on-task behavior’s duration. The result shows that there is an increase in on-task behavior’s duration. In this research, parents took a bigger role as prompt and reinforcer giver to ease the process of generalization. Keywords: Shaping, On-Task Behavior, Attentional Disorder

Page 1 of 1 | Total Record : 10