cover
Contact Name
Didik Sumanto
Contact Email
jipmi@unimus.ac.id
Phone
+6282221586617
Journal Mail Official
jipmi@unimus.ac.id
Editorial Address
Jalan Kedungmundu Raya No. 18 Tembalang Kota Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA
ISSN : -     EISSN : 28295617     DOI : https://doi.org/10.26714/jipmi
Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia (JIPMI) mewadahi publikasi kegiatan pengabdian masyarakat dan temuan inovasi teknologi terapan diutamakan yang berhubungan dengan bidang kesehatan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 3 (2022): Juli" : 10 Documents clear
Peduli Gempa Pidie Jaya: Sebuah Aksi Kemanusiaan Aditya Candra; Tahara Dilla Santi
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.489 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.5

Abstract

Latar belakang: Gempa yang terjadi di Pidie Jaya berdampak luas pada masalah kesehatan, kerusakan material dan korban jiwa. Korban gempa menempati tenda-tenda pengungsian yang didirikan pasca gempa terjadi. Kekurangan sandang, pangan sangat dirasakan oleh masyarakat. Peduli gema Pidie Jaya ditunjukkan dengan pemberian bantuan dan pendekatan pada korban. Tujuan:  Untuk memberikan pendekatan PHBS dan menyalurkan bantuan kebutuhan sandang dan pangan korban terdampak gempa. Metode: Pendekatan dan mengedukasi PHBS dilaksanakan di wilayah terparah gempa yaitu desa Kuta Pangwa. Peserta penyuluhan terdiri dari bapak-bapak dan ibu-ibu di tenda-tenda pengungsian. Hasil: Kegiatan yang dilakukan meliputi penyuluhan dan pemberian bantuan. Peserta antusias mendengarkan penyuluhan PHBS. Materi yang disampaikan dengan metode ceramah, dan praktek mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Kegiatan selanjutnya pemberian bantuan berupa minyak, gula, beras, telur, susu, pampers, susu bayi, dan lainnya. Selanjutnya dibagikan juga pakaian baru baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Kesimpulan: Kegiatan ini memberikan manfaat untuk korban gempa berupa pengetahuan tentang cuci tangan pakai sabun. Selain itu, penyerahan bantuan sembako dan lainnya untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. Kata kunci: peduli gempa, PHBS, penyaluran bantuan ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: The earthquake that occurred in Pidie Jaya had a wide impact on health problems, material damage and loss of life. Earthquake victims occupied refugee camps that were erected after the earthquake occurred. Lack of clothing, food is felt by the community. Pidie Jaya's echoes of care are shown by providing assistance and approaches to victims. Objective: To provide a PHBS approach and distribute assistance for the clothing and food needs of victims affected by the earthquake. Methods: Approaching and educating PHBS was carried out in the area worst hit by the earthquake, namely the village of Kuta Pangwa. The counseling participants consisted of men and women in refugee camps. Result: The activities carried out included counseling and providing assistance. Participants enthusiastically listened to the PHBS counseling. The material was delivered using the lecture method, and the practice of washing hands with soap properly and correctly. The next activity was providing assistance in the form of oil, sugar, rice, eggs, milk, diapers, baby milk, and others. Furthermore, new clothes were also distributed for both adults and children. Conclusion: This activity provides benefits for earthquake victims in the form of knowledge about washing hands with soap. In addition, the delivery of food and other assistance for the daily needs of the community Keywords: earthquake care, PHBS, aid distribution
Edukasi Pencegahan Diabetes Melitus dan Hipertensi Sejak Dini di Panti Asuhan Khaira Ummah Demak Sebagai Sebuah Kewaspadaan di Masa Pandemi: Gela Setya Ayu Putri; Sri Darmawati; Mudyawati Khamaruddin
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.777 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.21

Abstract

Latar belakang: Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) telah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Gejala berat dan komplikasi serius akibat COVID-19 lebih sering dialami oleh orang yang menderita penyakit tidak menular (PTM). Faktor risiko terjadinya PTM berkaitan erat dengan pola hidup sehari-hari, maka perlu dilakukan langkah pencegahan sedini mungkin. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya dengan edukasi dan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Tujuan: Memberikan edukasi kepada anak-anak dan masyarakat sekitar Panti Asuhan Khaira Ummah tentang pencegahan DM dan hipertensi serta meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Metode: Kegiatan dilakukan di Panti Khaira Ummah Perum Pondok Raden Patah, Sriwulan, Kec. Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Tahapan pengabdian masyarakat terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil: Hasil evaluasi menunjukkan terdapat kenaikan sebesar 46,3% pada tingkat pemahaman setelah pemberian edukasi pencegahan DM dan hipertensi sejak dini. Pemeriksaan kesehatan rutin didapatkan sebagian besar koresponden mempunyai kadar kolesterol, glukosa sewaktu dan asam urat yang normal. Kesimpulan: Edukasi tentang pencegahan penyakit diabetes melitus dan hipertensi sejak dini dapat meningkatkan pemahaman anak-anak asuh, pengelola dan masyarakat sekitar Panti Asuhan Khaira Ummah. _________________________________________________________________________________________ Abstract Background:  The pandemic of Corona Virus Disease (COVID-19) has become a global health issue, affecting countries such as Indonesia. Severe symptoms and serious complications due to COVID-19 are more often experienced by people with non-communicable diseases (NCDs). Because the risk factor for NCDs is directly linked to daily life patterns, it is necessary to take preventive steps as early as possible. Preventative actions that can be performed, such as education and routine health checkups. Objective: Educate children and the community surrounding the Khaira Ummah Orphanage about preventing DM and hypertension as well as increasing awareness of routine health checkups. Method: This community service activity was carried out at the Khaira Ummah Panti Perum Pondok Raden Patah, Sriwulan, Kec. Sayung, Demak Regency, Central Java. The stages of community service consist of preparation, implementation, and evaluation. Result: The results of the evaluation showed a 46,3 percent improvement in knowledge after presenting diabetes and hypertension prevention education to children at a young age. Routine health checkups showed the majority of the correspondents had normal cholesterol, glucose, and uric acid levels. Conclusion of this community service activity is early age education about preventing diabetes mellitus and hypertension can improve the knowledge of children, managers and the community around the Khaira Ummah Orphanage. Keywords: Education, Glucose, Cholesterol, Uric Acid
Penyuluhan dan Pemeriksaan Kadar HbA1c pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Suradadi Agnes Rizka Widyana; Muhammad Ardi Afriansyah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.207 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.23

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolik progresif yang dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Sehingga penderita diabetes mellitus tipe 2 perlu menjaga pola hidup sehat. Upaya dalam mencegah dan meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes mellitus tipe 2 yaitu dengan memeriksakan kadar HbA1c secara rutin untuk mengontrol kadar glikemik sehingga dapat diketahui bagaimana pengaturan kontrol glikemik selama 2-3 bulan terakhir, selain itu dapat menilai risiko terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah. Tujuan: Memberikan pengetahuan tentang pemeriksaan kadar HbA1c kepada penderita diabetes mellitus tipe 2. Metode: Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Laboratorium RSUD Suradadi yang diikuti oleh penderita diabetes mellitus tipe 2 yang sedang menjalani kontrol rutin di rawat jalan. Pre-test diberikan sebelum penyuluhan dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar HbA1c dan pemberian materi tentang pencegahan diabetes mellitus menggunakan media poster dan leaflet. kegiatan diakhiri dengan pemberian post-test kepada responden. Hasil: Ada perbedaan pada hasil pre-test dan post-test peserta penyuluhan dengan dengan rata-rata nilai post- test lebih tinggi dari nilai rata-rata pre-test peserta. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan tentang pencegahan diabetes mellitus pada pasien diabetes meliitus tipe 2 di RSUD Suradadi. Sebanyak 7 orang memiliki kadar HbA1c lebih dari 5.5%. _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Diabetes mellitus is a progressive metabolic disease that can cause various complications. People with type 2 diabetes mellitus need to maintain a healthy lifestyle. Efforts to prevent and improve the quality of life of people with type 2 diabetes mellitus are by checking HbA1c levels regularly to control glycemic levels so that it can be seen how glycemic control has been managed for the last 2-3 months, in addition to assessing the risk of tissue damage caused by high levels of glycemic control. blood sugar. Objective: To provide knowledge about the prevention of diabetes mellitus to patients with type 2 diabetes mellitus. Methods: Counseling activities were carried out at the Suradadi Hospital Laboratory, attended by type 2 diabetes mellitus patients undergoing routine control. The pre-test was given before the counseling followed by an examination of HbA1c levels and counseling about diabetes mellitus prevention using posters and leaflets. the activity ended with giving a post-test to the respondents. Results: There are differences in the pre-test and post-test results of the participants with the average post-test score higher than the average pre-test score. Conclusion: the knowledge of diabetes mellitus patients in Suradadi Hospital has increased. A total of 7 people had HbA1c levels > 5.5%. Keywords: counseling, HbA1c levels, type 2 diabetes mellitus
Pelatihan Petugas Pemantau Jentik (PPJ) dan Pembuatan Ovitrap Untuk Pengendalian Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ranting Aisyiyah Karangpetir, Tambak, Banyumas Isna Hikmawati; Ragil Setiyabudi; Rakhmat Susilo
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.238 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.26

Abstract

Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) akan meningkat insidennya jika daerah endemis masih cukup banyak. Banyaknya daerah endemis menunjukkan pengendalian vector melalui pemberdayaan masyarakat dalam pemberantasan nyamuk melalui pemantauan jentik tidak terlaksana secara efisien. Ranting Aisiyah Karangpetir, Kecamatan Tambak, Banyumas sebelumnya belum pernah dilakukan pelatihan Petugas Pemantau Jentik dan pembuatan ovitrap. Tujuan: mencegah peningkatan daerah endemis DBD melalui pelaksanaan pemantauan jentik di lingkungan masing-masing secara rutin dan pemasangan ovitrap untuk pengendalian vectornya. Metode: Melalui kegiatan praktek  pemantauan jentik dan pembuatan ovitrap. Bahan yang digunakan berupa bahan bekas dari kaleng dan botol air mineral untuk pembuatan ovitrap, prosedur pelaksanaan pemantauan jentik dengan pemberian leaflet dan penjelasan dengan powerpoint. Sebelum kegiatan dilakukan pre dan post test. Hasil: Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama dua hari, dengan kegiatan praktek menjadi pemantau jentik di lingkungan rumah dan pembuatan ovitrap, sedangkan hari kedua, memalui monitoring instrument pemantauan jentik yang telah diisi selama sepekan dan pemantauan ovitrap yang telah dipasang, kegiatan diikuti oleh 40 peserta. Hasil pengukuran pengetahuan tentang pengendalian DBD menunjukkan adanya peningkatan rata-rata pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan. Kesimpulan: Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengendalian DBD dan ketrampilan membuat ovitrap serta melakukan pemantauan jentik di lingkungan rumah masing-masing serta mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan pengendalian DBD. ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) incidence will increase if there are still a lot of endemic areas. The number of endemic areas shows that vector control through community empowerment in eradicating mosquitoes through larval monitoring is not carried out efficiently. The branch of Aisiyah Karangpetir, Tambak sub-district, Banyumas has never previously had training for larva monitoring officers and ovitrap making. Objective: To prevent an increase in the incidence of DHF through routine monitoring of larvae in their respective environments and installation of ovitrap for vector control. Methods: Through practical activities of larva monitoring in the home environment and making ovitrap. The materials used are from cans and bottles of mineral water for the manufacture of ovitrap, implementation procedures by giving leaflets and explanations with powerpoint. Before the activity, pre and post test were carried out. Result: The results of community service were carried out for two days, with practical activities to monitor larvae in the home environment and making ovitrap, while on the second day, through monitoring larvae monitoring instrument that had been filled out for a week and monitoring ovitraps that had been installed, the activity was attended by 40 participants. The result of the measurement of knowledge about dengue control showed an increase in the average knowledge before and after the training. Conclusion: Training activities can increase community knowledge about dengue control and skills in making ovitrap and monitoring larvae in their respective homes and encourage community participation in dengue control activities. Keywords: training, larva monitoring, ovitrap, DHF
Sosialisasi Manajemen Risiko dan Keselamatan Pasien pada Mahasiswa Pendidikan Profesi Kedokteran Gigi Angkatan 8 di RSGM UNIMUS Diki Bima Prasetio; Eli Sahiroh; Dwi Windu Kinanti Arti; Juni Arum Sari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.623 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.27

Abstract

Latar belakang: Insiden keselamatan pasien merupakan masalah penting, 10% dari pasien di Rumah Sakit mengalami insiden, dan 5-21% dari kejadian tersebut menyebabkan kematian. Tujuan: Melakukan sosialisasi tentang manajemen risiko dan keselamatan pasien kepada mahasiswa kedokteran gigi yang akan melakukan pendidikan profesi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Semarang. Metode: Langkah dalam melakukan kegiatan yaitu yang pertama melakukan pre-test terlebih dahulu. Lalu yang kedua melakukan sosialisasi kepada mahasiswa terkait manajemen risiko dan keselamatan pasien. Dan yang ketiga adalah melakukan post-test. Hasil: Pada saat dilakukan pre-test nilai pemahaman mahasiswa terkait manajemen risiko dan keselamatan pasien masih rendah dengan nilai terendah yaitu 35. Pada saat dilakukan sosialisasi mahasiswa memberikan respon yang sangat baik dengan adanya 100% mahasiswa memberikan respon tanya terhadap materi yang telah disampaikan. Pada saat post-test nilai mahasiswa cukup baik mneingkat dengan nilai terendah yaitu 50. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan mahasiswa dari awalnya yang belum pernah mendengar tentang manajemen risiko dan keselamatan pasien, akhirnya mahasiswa jadi tahu dan paham akan pentingnya menerapkannya di rumah sakit selama melakukan pendidikan profesi. Kata kunci: manajemen risiko, keselamatan pasien, kedokteran gigi, RSGM ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Safety incidents are an important issue, 10% of patients in hospitals experience incidents, and 5-21% of these incidents cause death. Objective: to disseminate information on risk management and patient safety to dental students who will undertake professional education at the Dental and Oral Hospital, Universitas Muhammadiyah Semarang. Methods: The first step in carrying out the activity is to do a pre-test first. Then the second is to disseminate information to students regarding risk management and patient safety. And the third is to do a post-test. Result: At the time of pre-test, students' understanding of risk management and patient safety was still low with the lowest score of 35. During socialization, students gave a very good response with 100% of students responding to the material that had been delivered. At the time of the post-test, the student's score was quite increased with the lowest score of 50. Conclusion: There was an increase in knowledge from the beginning who had never heard of risk management and patient safety, finally students came to know and understand the importance of applying it in hospitals during professional education. Keywords: risk management, patient safety, dentistry, RSGM
Juru Pemantau Jentik Anak Sebagai Upaya Pemberantasan Penyakit DBD di Dusun Plumbon, Banguntapan, Bantul Fardhiasih Dwi Astuti; Muamar Afdhal Mahendra; Ramadhani Wahyuningtyas; Qurry Amanda Izhati; Waya Cahmawati; Eka Irma Saputri; Khairani Fauziah
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.958 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.28

Abstract

Latar belakang: Indonesia merupakan wilayah endemis Demam Berdarah Dengue. Upaya pengendalian dilakukan dengan PSN. Jumantik sangat diperlukan dalam proses pemantauan. Pemantauan yang dilakukan oleh anak dapat memberikan dampak yang lebih baik. Tujuan: Pengabdian ini bertujuan melakukan pendampingan pada anak anak TPA untuk melakukan pemantauan jentik di Dusun Plumbon. Metode: Pelaksanaan dilakukan dengan metode ceramah dan praktik pelaksanaan pemantauan jentik. Media edukasi yang digunakan dengan poster dan leaflet. Hasil: Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini anak-anak memberikan respon yang sangat positif. Hal ini ditunjkkan dengan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh pendamping dengan anak-anak. Anak anak aktif bertanya. Kesimpulan: Pemberdaayaan jumantik kecil sangat bermanfaat untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya dimulai dari unit yang paling kecil yaitu keluarga. Kegiatan pendampingan yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk. Kata kunci: dengue, jumantik anak, partisipasi masyarakat ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Indonesia is an endemic area for Dengue Hemorrhagic Fever. Control efforts are carried out with PSN. Jumantik is indispensable in the Monitoring process. Monitoring carried out by children can have a better impact. Objective: This service aims to provide assistance to TPA children to monitor larvae in Plumbon. Methods: Implementation is carried out using the lecture method and the practice of larva monitoring. Educational media used with posters and leaflets. Results: In the implementation of this service, the children gave a very positive response. This is shown by the two-way communication carried out by mentoring children. Active children ask questions. Conclusion: Child jumantik empowerment is very useful to provide awareness to the community, especially starting from the smallest unit, namely the family. Assistance activities need to be carried out to increase community participation in eradicating mosquito nests. Keywords: dengue, child jumantik, community participation
Pendampingan Ibu Postpartum Multipara dalam Penurunan Keluhan Afterpain di Kabupaten Kediri Reni Yuli Astutik; Eka Sri Purwandari
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (693.261 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.29

Abstract

Latar belakang: Afterpain masa postpartum multipara terjadi akibat adanya peningkatan sensitivitas pada sistem saraf pusat yang digambarkan seperti kram, tarikan yang kuat atau bahkan seperti ditusuk benda tajam atau tumpul. Ibu postpartum memerlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam menurunkan keluhan afterpain sehingga diperlukan keterlibatan dosen kebidanan untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam bentuk pendampingan pada ibu postpartum. Tujuan: Tujuan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu postpartum multipara dalam mengatasi keluhan afterpain dengan menggunakan kompres hangat. Metode: Pendampingan dilakukan kepada 22 ibu postpartum multipara pada hari ke 3-10. Tim pengabdi melakukan kunjungan rumah pada hari ketiga masa postpartum dan hari kesepuluh masa postpartum. Pada hari ketiga, ibu postpartum diberikan informasi dan konseling terkait pengertian, penyebab dan cara mengatasi afterpain menggunakan kompres hangat. Pada hari keempat sampai kesembilan postpartum, tim pengabdi menanyakan tingkat nyeri menggunakan WhatsApp. Pada hari kesepuluh tim pengabdi melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui penurunan tingkat nyeri. Hasil: Hasil pendampingan didapatkan sejumlah 88% peserta memiliki pengetahuan baik, 100% dapat mempraktekkan penggunaan kompres hangat dengan baik, sejumlah 63,6% peserta mengalami tingkat nyeri ringan dan sejumlah 36,4% peserta tidak mengalami nyeri. Kesimpulan: Terapi komplementer berupa kompres hangat dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi keluhan afterpain yang dialami oleh ibu postpartum multipara. Kata kunci: pendampingan, postpartum multipara, afterpain, kompres hangat _____________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Multiparous postpartum afterpain occurs due to increased sensitivity in the central nervous system, which is described as cramping, strong pulling or even being stabbed by a sharp or blunt object. Postpartum mothers need knowledge and skills in reducing afterpain complaints so the involvement of midwifery lecturers is needed to apply their knowledge in the form of mentoring for postpartum. Objective: The purpose of this assistance is to increase the knowledge and skills of multiparous postpartum in overcoming afterpain complaints by using warm compresses. Methods: Assistance was provided to 22 multiparous postpartum mothers on days 3-10. The service team made home visits on the third day of the postpartum period and the tenth day of the postpartum period. On the third day, postpartum were given information and counseling related to the understanding, causes, and ways to deal with afterpain using warm compresses. From the fourth to the ninth postpartum day, the service team used WhatsApp to inquire about the level of pain. On the tenth day, the service team made a home visit to check on the reduction in pain levels. Results: The results of the mentoring showed that 88% of participants had good knowledge, 100% could practice using warm compresses well, 63.6% of participants experienced mild pain, and 36.4% of participants did not experience pain. Conclusion: Complementary therapy in the form of warm compresses can be an alternative to overcome the afterpain complaints experienced by multiparous postpartum mothers. Keywords: mentoring, postpartum multiparous, afterpain, warm compress
Pengembangan Skill dan Produktivitas Terhadap UMKM Pasca Pandemi Covid-19 di Desa Jatipecaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan: Bayu Cahyo; Thosim Thosim; Ismi Elya Wirdati
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.769 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.30

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan analisis situasi di Desa Jatipecaron, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan terdapat permasalahan masih rendahnya pengembangan usaha UMKM dan relatif masih jalan di tempat ( stagnan ) dimasa pandemi covid-19. Tujuan: Untuk meningkatkan produktivitas dan skill untuk menunjang usaha kepada masyarakat di Desa Jatipecaron perlu dilakukan kegiatan melalui pelatihan, pendampingan dan pengembangan. Metode: Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan dengan melakukan metode survei lokasi, persiapan materi dan bekal pendampingan. Hasil: Sosialisasi kewirausahaan dapat membangkitkan ekonomi ditengah kondisi new normal pasca covid-19 dan memberikan dampak positif dalam pengembangan dunia usaha. Kesimpulan: Pengembangan usaha setelah pandemi covid-19 melalui kegiatan pengabdian masyarakat dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Jatipecaron. Kata kunci: ekonomi tumbuh, pasca pandemi, pelatihan, UMKM ___________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Based on an analysis of the situation in Jatipecaron Village, Gubug District, Grobogan Regency, there are problems with the low level of UMKM business development and relatively still running in place (stagnant) during the pandemic covid-19. Objective: To increase productivity and skills to support business for the community in Jatipecaron Village, activities need to be carried out through training, mentoring and development. Methods: This service activity has been carried out by conducting a site survey method, preparing materials and providing assistance. Result: Entrepreneurship socialization can revive the economy in the midst of new normal conditions post-covid-19 and have a positive impact on the development of the business world. Conclusion: Business development after the covid-19 pandemic through community service activities can increase economic income and meet the needs of the Jatipecaron Village community. Keywords: growing economy, pasca pandemic, workshop, UMKM
Edukasi Manfaat Konsumsi Tablet Tambah Darah untuk Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Pondok Pesantren KH Sahlan Rosjidi UNIMUS Wulandari Meikawati; Siti Aminah; Trixie Salawati; Ulfa Nurullita
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.053 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.31

Abstract

Latar belakang: Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Remaja putri lebih mudah terkena anemia karena mereka memasuki masa pubertas dimana mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat. Upaya mengatasi anemia pada remaja putri agar tidak berlanjut ketika hamil, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen Tablet Tambah Darah (TTD). Tujuan: meningkatkan pengetahuan dan praktik remaja putri dalam mengkonsumsi tablet tambah darah untuk pencegahan anemia. Metode: Edukasi manfaat konsumsi Tablet Tambah Darah untuk pencegahan anemia dengan menggunakan media video. Sasaran program adalah remaja putri yang tinggal di pondok pesantren Sahlan Rosjidi Unimus. Evaluasi hasil berupa pertanyaan sebelum dan sesudah pemberian edukasi. Video edukasi dan evaluasi hasil disampaikan melalui google form. Hasil: Sebelum edukasi sebagian besar remaja putri (60,5%) mempunyai pengetahuan dengan kategori cukup, sedangkan sesudah edukasi mayoritas (86,9%) mempunyai pengetahuan dengan kategori baik. Kesimpulan: Pengetahuan remaja putri tentang manfaat konsumsi tablet tambah darah untuk pencegahan anemia meningkat sesudah pemberian edukasi. Kata kunci: anemia, remaja putri, tablet tambah darah ______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Anemia is a condition where the hemoglobin level in the blood is lower than normal. Adolescent girls are more prone to anemia because they enter puberty where they experience rapid growth so that the need for iron also increases. Efforts to overcome anemia in adolescent girls so that it does not continue when pregnant, one of them is by taking blood-supplementing tablets (TTD). Objective: to increase the knowledge and practice of adolescent girls in consuming blood-added tablets for the prevention of anemia. Methods: Educate the benefits of consuming Blood Add Tablets for the prevention of anemia by using video media. The target of the program is young women who live in the Islamic boarding school Sahlan Rosjidi Unimus. Evaluation of the results in the form of questions before and after giving education. Educational videos and evaluation of results are submitted via google form. Results: Before education, most of the adolescent gilrs (60.5%) had sufficient knowledge, while after education the majority (86.9%) had good knowledge. Conclusion: Knowledge of adolescent girls about the benefits of consuming blood-supplementing tablets for the prevention of anemia increased after providing education. Keywords: anemia, adolescent girls, blood supplement tablets
Pemeriksaan Infeksi Kecacingan Pada Pekerja Pemetik Daun Teh Yuntriyo Yuntriyo; Tulus Ariyadi; Didik Sumanto
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 1 No 3 (2022): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.023 KB) | DOI: 10.26714/jipmi.v1i3.34

Abstract

Latar belakang: Infeksi kecacingan termasuk salah satu penyakit yang diabaikan. Kasusnya masih tinggi di berbagai wilayah. Jenis cacing yang sering menginfeksi dan paling potensial memberikan dampak klinis adalah cacing tambang baik Ancylostoma spp maupun Necator americanus. Tujuan: untuk mengetahui kejadian infeksi cacing tambang pada pekerja pemetik daun teh.  Metode: Studi cross-sectional dilakukan pada seluruh pekerja pemetik daun teh di PT Medini Kabupaten Kendal. Teknik wawancara untuk mengukur variabel perilaku hidup bersih dan sehat didukung pengujian laboratorium terhadap specimen feses untuk melihat adanya infeksi cacing tambang. Hasil: Sebanyak 4 orang positif terinfeksi cacing tambang dari 28 orang pekerja (14,29%). Perilaku hidup bersih dan sehat responden selama bekerja di perkebunan sebagian besar termasuk kategori buruk (96,43%). Sebagian rumah responden masih berlantai tanah.Tidak ada hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian infeksi cacing tambang pada para pekerja pemetik daun teh. Kesimpulan: Masih ada potensi penularan infeksi cacing tambang pada para pekerja pemetik daun teh. Walaupun tidak ada hubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat namun tatus yang buruk seyogyanya tetap menjadi perhatian untuk ditingkatkan. Kata kunci: cacing tambang, kecacingan, pemetik teh, perilaku sehat _________________________________________________________________________________________ Abstract Background: Worm infection is one of the neglected diseases. Cases are still high in many areas. The type of worm that often infects and has the potential to have a clinical impact is hookworm, both Ancylostoma spp, and Necator americanus. Objective: To determine the incidence of hookworm infection in tea leaf pickers. Methods: A cross-sectional study was conducted on all tea leaf pickers at PT Medini, Kendal District. The interview technique to measure the variables of clean and healthy living behavior was supported by laboratory testing of fecal specimens to see the presence of hookworm infection. Results: A total of 4 people were positive for hookworm infection from 28 workers (14.29%). Most of the respondents' clean and healthy living behavior while working on plantations was in a bad category (96.43%). Some of the respondent's houses still have earth floors. There is no relationship between clean and healthy living behavior and the incidence of hookworm infection among tea leaf pickers. Conclusion: There is still a potential for transmission of hookworm infection among tea leaf pickers. Although there is no relationship between clean and healthy living behavior, poor status should still be a concern to be improved. Keywords: hookworm, helminthiasis, tea picker, healthy behavior

Page 1 of 1 | Total Record : 10