cover
Contact Name
Ahmad Yani
Contact Email
ahyanstkip30@gmail.com
Phone
+6285343763344
Journal Mail Official
ahyanstkip30@gmail.com
Editorial Address
Jl. Puangrimaggalatung No. 27 Sengkang Kab. Wajo, 90915
Location
Kab. wajo,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sosiosaintifik
Core Subject : Education, Social,
JurDikMas Sosiosaintifik merupakan terbitan berkala Ilmiah di bidang pengabdian masyarakat dengan cakupan bidang Multidisiplin yang terkait: pengentasan kemiskinan berbasis sumber daya lokal, pengelolaan wilayah pedesaan dan pesisir berkearifan lokal, pertanian, pengembangan ekonomi, kewirausahaan, Industri Kreatif, dan UMKM, pengembangan teknologi berwawasan lingkungan. kesehatan, penyakit tropis, dan obat-obatan herbal, seni, sastra, dan budaya, bidang pendidikan serta pembangunan manusia dan daya saing bangsa.
Articles 51 Documents
A PKM Pengusaha Bolu Cukke untuk Pengembangan Usaha Menjadi Usaha Kreatif Rumahan di Desa Wage Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo Muhammad Nasir; Muhammad Nur
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.063 KB)

Abstract

Abstrak Penduduk Desa Wage memiliki tingkat kesejahteraan yang rendah dikarenakan perekonomian mereka sebagian besar bergerak disektor pertanian yang pendapatannya dipengaruhi dari hasil panen serta sangat dipengaruhi oleh keadaan alamBolu cukke sendiri adalah kue khas masyarakat bugis yang terbuat dari bahan utama tepung beras dan juga gula merah. Tekstur lebih kering yang dimiliki bolu cukke karena proses pembuatannya yang dipanggang diatas cetakan yang terbuat dari tanah liat. Uniknya, proses pembakaran masih menggunakan cara yang tradisional yakni menggunakan kayu bakar. Bolu cukke banyak ditemukan di Kampung Lajoa, Kecamatan Marioriwawo, Soppeng, dan di Kecamatan Sabbangparu Kabuapaten Wajo Sulawesi Selatan khususnya di Desa Wage. Upaya pengembangan usaha dengan membekali masyarakat membuat Bolu cukke dengan berbagai varian rasa seperti pandan, vanilla, coklat keju dan lain-lian, serta dikemas dalam kemasan yang menarik dan dari bahan yang ramah lingkungan serta perluasan pemasaran akan menjadikan bolu cukke menjadi kue yang sejajar dengan kuekue yang sudah sukses dipasaran nasional. Program yang akan dilaksanakan adalah memberikan pelatihan keterampilan, dalam tahap ini yang menjadi target utama adalah pemilik usaha bolu cukke dan ibu-ibu yang tidak memiliki aktivitas harian dan belum terlibat dalam usaha bolu cukke. Adapun pelatihan keterampilan yang akan dilakukan terdiri dari tiga bentuk pelatihan yaitu 1) pelatihan pembuatan bolu cukke dengan berbagai varian rasa, 2) pembuatan dan pengenalan kemasan yang berbahan dasar kertas dan ramah lingkungan, 3) pelatihan pemasaran secara online. Kata Kunci: Bolu Cukke, UMKM, Industri Rumahan
PKM Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Terpadu di Kabupaten Wajo untuk Penerapan Model-Model Pembelajaran Kurikulum 2013 Revisi 2017 Muhammad Nur; Muhammad Nasir
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.708 KB)

Abstract

Model pembelajaran merupakan rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pedagogik guru melalui pembelajaran dengan medel kurikulum 2013 (K13). Metode kegiatan yang dilakukan adalah (1) memberikan pemahaman tentang pentingnya pembelajaran dengan model K13; (2) melakukan simulasi kegiatan pembelajaran; dan (3) melakukan monitoring dan evaluasi Metode yang digunakan adalah partisipasi aktif melalui ceramah untuk menyampaikan informasi penting terkait dengan model pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Ini dilakukan pada tahap pertama yaitu pelatihan langkah-langkah penerapan model pembelajaran, dan tahap kedua adalah pendampingan mengembangkan dan menerapkan model pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di kelas. Mitra yang terlibat adalah guru IPA yang ada di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Jumlah mitra dalam kegiatan ini adalah 25 guru. Sebagian besar peserta telah memahami dan empat peserta bahkan telah mempraktekkan pembelajaran tematik sains menggunakan model K13 yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning.
Pendampingan Minat Sekolah "Anak Petani" Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendidikan Non Formal. Erviana Abdulla evi; Sumarni
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.964 KB)

Abstract

Peningkatan minat sekolah anak petani melalui pemberdayaan masyarakat dalam pendidikan sekolah nonformal sebagai perluasan pendidikan yang didalamnya berisi upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat ke masyarakat agar mampu memecahkan permasalahan yang dialaminya atau yang dikenal dengan masyarakat madani, yaitu suatu masyarakat yang percaya atas kemampuan para anggotanya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik serta masyarakat yang menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam hidupbermasyarakat dimana kondisi pemberdayaan akan terwujud apabila anggota masyarakat memperoleh kesempatan agar semakin berdaya. Dalam mencapai kondisi tersebut dibutuhkan adanya dari pihak luar dalam hal ini petugas pendidikan nonformal untuk membantumelihat potensi atau kemampuan yang dimiliki masyarakat sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya. Proses pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal, sesungguhnya merupakan sebuah upaya yang memungkinkan masyarakatdengan segala keberadaanya dapat memberdayakan dirinya di tengan masyarakat. Dengan pusat aktivitas harusnya berada di tangan masyarakat itu sendiri dengan bertitik tolak dari masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan manfaatnya untuk masyarakat atau dengan istilah lain pendidikan berbasis pada masyarakat. Dalam kaitannya dengan hal ini ada lima prinsip dasar yang patut diperhatikan: (1) keperdulian terhadap masalah, kebutuhan dan potensi/sumberdaya masyarakat; (2) kepercayaan timbal balik dari pelayan program dan dari masyarakat pemilik program; (3) fasilitasi (pemerintah) dalam membantukemudahan masyarakat dalam berbagai proses kegiatan; (4) adanya partisipatif, yaitu upaya melibatkan semua komponen lembaga atau individu terutama warga masyarakat dalam proses kegiatan dan (5) mengayomi peranan masyarakat dan hasil yang dicapai.
Pembinaan Industri Rumahan Pengrajin Ekonomi Kreatif “Kampung Sutera” Menuju Desa Mandiri Sumarni; Erviana Abdullah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.821 KB)

Abstract

Kampung Sutera yang ada di desa Pakkanna menjadi indikator keberhasilan dalam Pembinan generasi untuk meningkatkan ke skala dan level industri ekonomi kreatif menuju desa mandiri. Menciptakan pola kerja dalam konsep kreatif dan penjualan produk sutera,Pola produksi, dimana para penrajin dan penjual produk sutera mampu menciptakan manajemen pola industri yang stabil, dan pola distribusi yang lebih efesien untuk peingkatan skala dan level industri rumahan oleh para penrajin ekonomi kreatif sutera yang ada di desa Pakkanna Kab. Wajo. Serta perkembangan inovasi pembagunana keberlanjuta dalam kebijakan ekonomi kreatif adalah penyerapan tenaga kerja, yaitu (1). Tingkat upa, produktivitas, dan Tenaga kerja. Pelaksanan Program dengan 3 aspek strategi yaitu cost leadership (Biaya Rendah termasuk biaya produksi, alatdan bahan baku, differentiation (Menciptakan produk yang berbeda dan unik), dan focus (Target pembeli, segmen produk dan Lokasi pemasaran) .Terutama pada Tipe Differensiasi Diskoperindag Kab. Wajo lebih unggul dalam strategi ini. Adapun bentuk program adalah pembinaan, pelatihan, bimbingan teknis maupun workshop kewirausahaan yang di ikuti oleh para pelaku industri sutera ada di Desa Pakkanna. Pada kegitan KKN-PPM merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk ini peningkatan skala dan level industri rumahan dengan melihat strategi yang dilakukan adalah (1) penetapan sumber modal, (2) penjualan pada 1 tempat, (3) peningkatan produk (4) mediah menjualan (5) pengembangan produk (6) penetapan aturan main lingkup usaha (7) penentuan harga dilapangan (8) pelatihan, (9) sosiaslisasi (workshop) oleh pengabdi, dan (10) hubungan vertikal. Strategi daya saing industri Sutera cukup baik jika dilihat dari 3 aspek strategi. Terutama pada Tipe Differensiasi Diskoperindag Kab Wajo lebih unggul dalam strategi pembinaan khalayak sasaran desa binaan.
Mitigasi Bencana Desa Salotenga Rudi Karma Rudi; Muhlis
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (793.823 KB)

Abstract

Bencana alam adalah peristiwa yang sudah kerap terjadi di Desa Salotenga Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Bencana alam yang kerap terjadi di desa ini adalah Bencana Banjir dan bencana longsor daerah aliran sungai (DAS). Permasalahan yang muncul dari warga desa salotenga terkait bencana alam ini adalah sebagai berikut (1) Kondisi desa Salotengnga yang rawan terhadap bencana alam longsor Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Bencana banjir. (2) Minimnya pengetahuan warga terhadap bahaya dan dampak bencana alam longsor Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Bencana banjir. (3) Belum adanya upaya untuk meminimalkan resiko yang bisa menimpa warga desa. Berdasarkan kebijakan dan strategi Mitigasi Bencana PERMENDAGRI Nomor 33 Tahun 2006, maka Metode yang digunakan adalah Memberi penyuluhan serta pendidikan yang mendalam terhadap masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana. Penyuluhan ini akan dilaksanakan dengan melibatkan warga yang ada beserta aparat desa Salotenga. Hasil dari kegiatan ini adalah (1) Seminar Mitigasi bencana dan (2) Pemetaan Medan. Seminar ini merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk memberikan pemahaman terkait Kesiapsiagaan bencana yang didalamnya dibagi kedalam beberapa materi. Dalam kegiatan kedua adalah pemetaan medan, maksudnya adalah mencoba memberikan gambaran umum kondisi desa Salotenga terkait daerah rawan banjir, juga mendata daerah aliran sungai yang rawan terjadi longsoran pinggiran sungai. Gambaran ini nantinya akan di padukan dengan peta desa yang juga akan memberikan beberapa informasi lain didalamnya seperti alur efakuasi ketika terjadi banjir, titik pengungsian, dan posko tanggap bencana.
Peningkatan Kompetensi Siswa Sekolah Dasar Melalui Program Pelatihan Pidato Bahasa Inggris Berbasis Games, dan Meaningful Practices dengan Pendekatan Student Centered Learning Ahmad Ghazali Samad; Sri Wahyuni
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.874 KB)

Abstract

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keterampilan berbicara Bahasa Inggris yang dianggap menjadi tolok ukur keberhasilan belajar bahasa Inggris. Disamping alasan tersebut, banyaknya lomba storytelling tingkat sekolah dasar dan sederajat menjadi ajang pembuktian prestasi siswa dalam penguasaan bahasa Inggris. Sehingga, beberapa sekolah memutuskan untuk melatih siswa untuk ketrampilan tersebut. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya ada beberapa kendala yang dihadapi oleh sekolah, seperti, kurangnya sumber daya manusia (SDM) untuk menangani kegiatan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi solusi terhadap masalah prioritas yang dialami oleh siswa-siswa SD di Kecamatan Tempe yaitu rendahnya minat siswa untuk belajar berpidato bahasa Inggris (speech) masalah tersebut akan diselesaikan dengan mendesain sebuah program pelatihan pidato dalam bahasa Inggris yang menarik dengan melibatkan berbagai macam kegiatan seperti games, dan meaningful practices dengan pendekatan student centered learning. Yang proses pelaksanaannya dimulai dari pelatihan penulisan naskah pidato dalam Bahasa Inggris yang baik dan benar, kemudian kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan siswa-siswa mitra mengenai bahasa inggris, pendampingan membantu siswa belajar membuat naskah pidato dan berpidato dalam Bahasa Inggris dengan baik dan benar, terakhir tim memberikan pelatihan secara rutin kepada siswa-siswa di sekolah-sekolah mitra. Melalui kegiatan ini, diharapkan bisa meningkatkan kompetensi siswa dalam berpidato Bahasa Inggris dan menghasilkan artikel ilmiah yang kemudian bisa dipublikasikan di jurnal ber-ISSN.
Pemberdayaan Masyarakat Kawasan Rumah Terapung Danau Tempe untuk Meningkatkan Potensi Ekowisata Berbasis Komunitas Ambo Upe; Haerunnisa; Sahriah; Ahmad Yani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.551 KB)

Abstract

Tujuan dari program pengabdian ini adalah mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki oleh Danau Tempe menjadi kawasan ekowisata yang berbasis komunitas (Community Based Ecotourism). Pola ekowisata berbasis masyarakat (Community Based Ecotourism) adalah pola pengembangan ekowisata yang mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperoleh. Metode yang digunakan adalah Grounded Theory Approach yang kemudian menjelaskan solusi yang ditawarkan. Grounded Theory Approach atau teoritisasi data adalah sebuah metode penyusunan teori yang berorientasi tindakan/interaksi, karena itu cocok digunakan untuk penelitian terhadap perilaku masyarakat. Target khusus dalam program ini adalah :1) Jumlah pengunjung yang meningkat atau diatur supaya sesuai dengan daya dukung lingkungan dan sosial-budaya masyarakat (vs mass tourism), 2) pola wisata ramah lingkungan (nilai konservasi), 3) pola wisata ramah budaya dan adat setempat (nilai edukasi dan wisata), 4) membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal (nilai ekonomi), 5) modal awal yang diperlukan untuk infrastruktur tidak besar (nilai partisipasi masyarakat dan ekonomi). Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan workshop, seminar, dan pembelajaran. Pelatihan dilakukan pada kelompok usaha pengolahan ikan berkontribusi sebagai penghasil produk dalam bentuk makanan yang berbahan dasar ikan yang akan mendukung potensi kawasan wisata dari sektor kuliner. Seminar managemen usaha pariwisata dan pembelajaran bahasa Inggris dilakukan pada kelompok masyarakat penyedia Jasa Transportasi air dan Tour Guide. Pelatihan konservasi kawasan Danau Tempe akan diberikan kepada kelompok Karang Taruna yang bersinergi dengan masyarakat dalam bidang konservasi kawasan danau sehingga mendukung pola wisata ramah lingkungan. Dan Workshop padaTim Penggerak PKK yang berperan dalam menciptakan kerajinan yang bernilai ekonomi dari tanaman Eceng gondok.
PKM Pengembangan Pengurus Taman Baca Jendela Dunia Menuju Desa Literasi di Desa Nepo Kabupaten Wajo Muhlis; Rudi Karma
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Masyakarakat Sosiosaintifik (JurDikMas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.174 KB)

Abstract

Pengembangan taman baca jendela dunia sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui program literasi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca dengan menyediakan berbagai jenis bahan bacaan sebagai sumber informasi kepada masyarakat dan melaksanakan kegiatan literasi sebagai upaya pengembangan taman baca seperti pelatihan pengurus taman baca dan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat agar minat masyarakat datang ke taman baca tidak hanya membaca tetapi ada keterampilan lain yang dikuasai. Sasaran dalam kegiatan program ini adalah masyarakat Desa Nepo Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo. Mitra dalam kegiatan ini adalah pengurus taman baca Jendela Dunia. Pengembangan taman baca ini memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan kemampuan literasi masyarakat tidak hanya untuk membaca tetapi masyarakat mendapatkan pengetahuan lain dari kegiatan yang dilaksanakan oleh tim pengabdi dan mitra.
PENYULUHAN DAN PEMBERIAN FASILITAS TEMPAT CUCI TANGAN DALAM MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS CORONA (COVID-19) DI KAMPUNG/KELURAHAN DOSAY DISTRIK SENTANI BARAT Asrianto; Indra Taufik Sahli; Loly Sabrina Sitompul
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 2 No 2 (2020): Jurdikmas Sosiosaintifik Volume 2 No. 2 Agustus 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Virus corona telah menyebar di semua provinsi di Indonesia. Papua merupakan salah satu Provinsi terdampak virus corona, berdasarkan data penyebaran, Papua termasuk wilayah yang memiliki jumlah kasus COVID-19 yang terus meningkat. Metode penyuluhan COVID-19 dilakukan secara verbal dari rumah ke rumah. Proses edukasi disempurnakan dengan pemasangan brosur. Brosur berisi himbauan protokol kesehatan. Kegiatan Pengabmas disertai pembagian masker, susu, sabun dan tempat cuci tangan. Respon masyrakat dianalisis secara deskriptif kualitatif. Masyarakat sangat mengapresiasi program kegiatan yang dilakukan. Program kegiatan Pengabmas membantu masyarakat mendapatkan informasi tambahan tentang upaya-upaya pencegahan COVID-19.
SOSIALISASI PENGGUNAAN MASKER DAN CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR DALAM UPAYA PENCEGAHAN COVID-19 DI KAMPUNG TABLASUPA DISTRIK DEPAPRE KABUPATEN JAYAPURA Risda Hartati; I Rai Ngardita; Marlin Gultom
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JurDikMas) Sosiosaintifik Vol 2 No 2 (2020): Jurdikmas Sosiosaintifik Volume 2 No. 2 Agustus 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Puangrimaggalatung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran Covid-19 di Indonesia sudah semakin meningkat ditemukan menyebar hamper semua Provinsi termasuk Propvinsi Papua. Data per 16 Juni Tahun 2020 kasus Covid-19 sebanyak 1.289 kasus. Jumlah data tersebut semakin menigkat dengan ditemukan beberapa kasus terjadi dibeberapa Kabupaten di Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Jayapura. Upaya pencegahan yang telah ditetapkan oleh kemenkerian kesehatan dalam rangka pencegahan penyabaran kasus salah satunya adalah penggunaan masker dengan benar dan mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Permasalahn yang terjadi di Provinsi Papua masih banyak ditemukan adanya masyarakat yang berada ditempat umum tanpa menggunakan masker dan proses mencuci tangan belum dilakukan dengan benar. Metode sosialisasi penggunaan masker dilakukan pada ibu rumah tangga dan anak usia sekolah dasar dengan cara penyuluhan melalui media leafletserta praktek menggunakan masker dan cara mencuci tangan dengan benar. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan membagikan masker dan tempat cuci tangan untuk digunakan oleh penduduk di Kampung Tablasupa Distrik Depapre Kabupaten Jayapura.