cover
Contact Name
Dede Salim Nahdi
Contact Email
salimnahdi@unma.ac.id
Phone
+6285224977367
Journal Mail Official
educatio@unma.ac.id
Editorial Address
Jl. KH. Abdul Halim No. 103 Majalengka 45418 Indonesia
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Cakrawala Pendas
Published by Universitas Majalengka
ISSN : 24427470     EISSN : 25794442     DOI : https://doi.org/10.31949/jcp
Core Subject : Education,
Jurnal Cakrawala Pendas (JCP) aims to provide researchers with scholarly discourses, theories, research methods, and findings. Therefore, the journal accepts manuscripts related to all aspects of Elementary Education. It is also keen to help make connections among researchers. Jurnal Cakrawala Pendas (JCP) is intended to contribute to the field with academic research outcomes and disseminate knowledge about elementary education, including theories, quality of instruction, instructional planning, design, and technology from a disciplinary and/or interdisciplinary holistic approach, but it is not limited with these subjects. Jurnal Cakrawala Pendas (JCP) aims at: (1) Disseminating research findings, either in qualitative or quantitative inquiry; (2) Proposing new discussion directions and issues through literature reviews; (3) Emphasizing creative solutions to the existing problems and issues in the field; (4) Contributing to professional development by discussing research findings in a systematic way.
Articles 209 Documents
CONCEPTUALIZATION OF DECODABLE BOOKS BASED ON HUMAN SECURITY TO EARLY READER FOR STRENGTHENING OF THE PANCASILA STUDENT PROFILE IN ELEMENTARY SCHOOL Sani Aryanto; Truly Wangsalegawa; Tri Alida Apriliana; Putri Ayuni Agustina; Meyke Erlianda; Meliyanti Meliyanti
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6390

Abstract

The purpose of this research is to provide a comprehensive picture of the development of decodable books based on human security in an effort to strengthen the Pancasila student profile for students in the Early Readers category in elementary schools (SD). The qualitative approach presented descriptively through library research shows several conceptual findings, such as: (1) Decodable Books Terminology; (2) Characteristics of Decodable Books for Early Readers Category (B1); (3) The Concept of Human Security in SD; (4) Internalization of Pancasila Student Profile Values in the Context of Developing Decodable Books in Elementary Schools The library research was carried out in a comprehensive manner by conducting a meta-analysis of several relevant previous studies, taking inventory of several theoretical studies from various sources, and supporting government policies related to the focus of this study. The results of the study show that book development is explicitly contained in BSKAP No. 030/P/2022 Concerning Guidelines for Leveled Books, although unfortunately this has not been comprehensively discussed. The results of this literature study produce propositions that can be followed up in other, more complex studies. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai pengembangan buku ramah cerna berbasis human security sebagai upaya penguatan Pancasila student profilepada siswa kategori Pembaca Awal di Sekolah Dasar (SD). Pendekatan kualitatif yang disajikan secara deskriptif melalui library research menunjukan beberapa temuan yang bersifat konseptual seperti: (1) Hakikat Buku Ramah Cerna; (2) Klasifikasi Buku Ramah Cerna dan Buku Berjenjang; (3) Karakteristik Buku Ramah Cerna untuk Kategori Pembaca Awal (B1); (4) Konsep Human Security di SD; (5) Internaliasi Nilai-Nilai Pancasila student profiledalam Konteks Pengembangan Buku Ramah Cerna di SD. Studi pustaka dilakukan secara komprehensif dengan melakukan metaanalisis pada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan inventarisasi pada beberapa kajian teori dari berbagai sumber serta kebijakan-kebijakan pemerintah yang mendukung terkait fokus kajian ini. Hasil kajian menunjukan bahwa pengembangan buku secara eksplisit terdapat dalam BSKAP No. 030/P/2022 Tentang Pedoman Perjenjangan Buku, walaupun sayangnya belum dibahas secara komprehensif. Hasil studi pustaka ini menghasilkan proposisi yang dapat ditindaklanjuti pada penelitian lainnya yang lebih kompleks.
THE ROLE OF TEACHER IN THE DEVELOPMENT OF READING LITERACY Fransiska Jaiman Madu; Mariana Jediut
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6395

Abstract

The problem of low reading literacy in the Ruá Catholic Primary School (SDK) was the motivation for this study. The purpose of this study is to describe the role of teachers at SDK Ruá in the development of students' reading literacy. This type of research is qualitative, using data collection techniques through interviews, observation and documentation. The techniques of data collection, data reduction, data presentation and inference (verification) developed by Miles and Huberman were used for data analysis. On the basis of the results of the study, the teachers at SDK Ruá have fulfilled their role and have played an important role in overcoming the main problem related to the low level of reading literacy. The efforts made are to get the pupils used to reading independently, to create a reading corner, to maximise learning by directing the formation of reading literacy, to provide non-text books that the pupils like, and to maximise the use of learning media. Based on the results of the study, it can be concluded that the teachers at SDK Ruá have performed their role optimally. This can be seen from the habits of the students and the physical evidence seen in the school regarding the procurement of books that the students like and the creation of a reading corner. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan terkait rendahnya literasi membaca di Sekolah Dasar Katolik (SDK) Ruá. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru di SDK Ruá dalam mengembangkan literasi membaca siswa. Jenis penelitian ini merupakan kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik yang dikembangkan Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (verifikasi). Berdasarkan hasil penelitian, guru di SDK Ruá telah menjalankan perannya dan mengambil bagian penting dalam mengatasi masalah utama terkait rendahnya literasi membaca. Upaya yang dilakukan adalah membiasakan siswa untuk membaca secara mandiri, membuat pojok baca, memaksimalkan pembelajaran dengan mengarahkan pada pembentukan literasi membaca, pengadaan buku-buku nonteks yang disukai siswa, dan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa guru-guru di SDK Ruá telah menjalankan perannya dengan maksimal dan hal ini terlihat dari kebiasaan para siswa dan bukti fisik yang terlihat di sekolah terkait pengadaan buku-buku yang disukai siswa dan pembuatan pojok baca.
DEVELOPMENT OF ANIMATED VIDEOS TO ENHANCE STUDENTS MASTERY OF CONCEPTS IN THE SOLAR SYSTEM Anggi Ratna Sari; Atep Sujana; I. Isrok'atun
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6437

Abstract

The learning outcomes obtained by students are still far below the standard assessment criteria. It turns out that the factor causing this issue is the students' lack of understanding of concepts taught by the teacher. Therefore, concept comprehension is the foundation for achieving learning objectives. The purpose of writing this article is to create the development of animated video learning media to enhance students' concept comprehension abilities. This study adopts a quantitative approach, using the Research & Development (R&D) method with the ADDIE model (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). The research subjects consist of 30 sixth-grade students, comprising 16 males and 14 females, from a public elementary school in Bogor Regency, West Java. The research instruments used include observation and questionnaires aimed at assessing the effectiveness of the animated video learning media, as well as tests to measure students' concept comprehension as a benchmark for the success of the animated video. The research findings indicate that 100% of the students experienced an increase in scores when they underwent a pretest-posttest assessment using the validated animated video, which obtained a 100% score from media experts and subject matter experts. This means that the animated video is highly suitable for use as a learning media for the solar system subject. Thus, animated videos are an excellent learning media when used in education, as they capture students' interest and enthusiasm in participating in the learning process. Hasil belajar yang diperoleh peserta didik masih jauh dari sebuah standar penilaian yang menjadi acuan. Ternyata hal yang menjadi faktor terjadinya permasalahan tersebut adalah karena peserta didik yang mengalami kurangnya pemahaman sebuah konsep dari suatu materi yang diajarkan oleh guru kepada peserta didik. Maka pemahaman konsep adalah hal yang menjadi sebuah dasar di dalam mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menciptakan sebuah pengembangan media pembelajaran video animasi agar dapat meningkatkan terhadap kemampuan pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik. Penelitian ini menggunakan sebuah pendekatan kuantitatif. Dengan metodenya adalah Research & Development (R&D) dengan model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation) dengan subjek penelitian yaitu 30 peserta didik kelas VI yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 14 orang perempuan pada salah satu SD Negeri yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Instrumen penelitian ini dengan menggunakan observasi, angket yang khususnya bertujuan untuk dapat mengetahui keefektifan sebuah media pembelajaran video animasi tersebut dan tes agar dapat juga mengetahui pemahaman konsep peserta didik sebagai tolak ukur keberhasilan suatu video animasi tersebut. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 100% peserta didik mengalami peningkatan nilai ketika melaksanakan pretest – posttest dalam pembelajarannya menggunakan video animasi yang telah melalui tahap uji validasi kepada ahli media dan ahli materi mendapatkan skor 100% yang artinya video animasi sangat baik untuk digunakan sebagai media pembelajaran materi tata surya. Jadi, video animasi merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat baik apabila digunakan pada pembelajaran karena dengan  video animasi ini sangat menarik minat peserta didik untuk berantusias dalam mengikuti pembelajaran.
A STUDY OF NEEDS: VIRTUAL REALITY-BASED MODEL IN FOSTERING THE NATIONALISM CHARACTER IN PRIMARY SCHOOL Freddy Widya Ariesta; Bunyamin Maftuh; Sapriya Sapriya; Ernawulan Syaodih
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6441

Abstract

In today's digital era, education faces challenges and opportunities to integrate technology in the learning process to provide a deeper and more meaningful experience for students. With this background, this study was conducted to investigate the level of nationalism of elementary school students and evaluate the potential and need for learning models based on Virtual Reality (VR). This research involved the participation of 203 students and 12 teachers from grades 4 to 6 in 10 elementary schools located in West Jakarta. Through a specially designed questionnaire, data is collected and then analyzed using quantitative methods. The results of the analysis show that only 48.7% of students show strong characteristics of nationalism, while the other 51.3% appear to lack these characteristics. Apart from that, from the educator side, as many as 84.7% of teachers expressed support and an urgent need for the adoption of VR-based learning models. Based on these findings, this research recommends the development and implementation of a VR-based learning model which aims to increase understanding and appreciation of nationalist values among students. It is hoped that through the integration of educational content with VR technology, students can experience a more immersive, interesting, and effective learning experience in building a sense of nationalism. Di era pendidikan saat ini, paradigma pembelajaran membutuhkan model yang menggabungkan teknologi untuk menciptakan kesempatan belajar yang signifikan bagi siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana sifat-sifat nasionalis yang ditunjukkan oleh siswa sekolah dasar dan mengevaluasi perlunya model pembelajaran berdasarkan realitas virtual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melibatkan sampel 203 siswa dan 12 guru dari kelas 4-6 di sebuah sekolah dasar di Jakarta Barat. Penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, dengan menyajikan hasil dalam bentuk deskriptif persentase. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa tingkat nasionalisme di kalangan siswa sekolah dasar kelas 4-6 relatif rendah, sebagaimana dibuktikan oleh tanggapan dari 203 partisipan. Data menunjukkan bahwa hanya 48,7% dari partisipan yang mempunyai karakter nasionalisme, sementara 51,3% sisanya yang terdiri dari 104 siswa belum memiliki karakter nasionalisme. Sehingga berdasarkan studi pendahuluan terkait dengan analisis kebutuhan penelitian tentang perlunya model pembelajaran berbasis virtual reality, sebagian besar guru di sekolah dasar, yaitu sekitar 84,7%, menyatakan perlunya model pembelajaran tersebut. Penelitian ini mengusulkan model pembelajaran berbasis virtual reality yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa melalui integrasi konten media virtual reality yang beragam, menarik dan memberikan pengalaman imersif. Tujuan akhirnya adalah untuk membangun rasa nasionalisme siswa di sekolah.
IMPLEMENTATION OF CHARACTER-BUILDING EDUCATION IN INCLUSIVE SCHOOLS Fitri Meliani; Sati
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6497

Abstract

This study looks at how character education is practiced in inclusive schools, so that regular students and children with special needs (ABK) can learn together and respect each other. Children with special needs differ from ordinary pupils in their learning styles and modalities. Schools and teachers need to implement an approach so that regular students can tolerate ABK and ABK students can learn calmly without being bullied by regular students. The purpose of Permendiknas No. 70 of 2009 concerning Inclusive Education is to provide the greatest opportunity for all students to obtain quality education in accordance with their needs and abilities, regardless of whether they have intellectual potential or physical, emotional, mental, or social disorders. Child-friendly learning, empathy, learner-centered learning, and learning that matches children's learning needs are all characteristics of implementing inclusive character education in normal schools. Research data were collected through observation, interviews, and documentation. Data analysis includes data reduction, data visualization, and conclusions. Using triangulation sources and triangulation procedures, the data are tested for validity. The findings show that teachers in the sixth grade of Sekolah Sibghah Akhlak Quran Bekasi teach character through learning, modeling, reinforcement, and habituation. The values of tolerance and compassion are prioritized by the teacher in the classroom. Teachers do so by explaining ideas, discussing moral dilemmas, telling a story, encouraging active learning, and using a collaborative approach. In addition, teachers encourage their students to interact with their peers who have special needs both inside and outside the classroom by providing role models, rewards, and special supervision. Penelitian ini melihat bagaimana pendidikan karakter yang dipraktikan di sekolah inklusi, agar siswa regular dan anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat belajar bersama dan saling menghormati. Anak-anak dengan kebutuhan khusus berbeda dari murid biasa dalam gaya belajar dan modalitas mereka. Sekolah dan guru perlu menerapkan pendekatan agar siswa regular bisa bertoleransi terhadap ABK dan siswa ABK dapat belajar dengan tenang tanpa mendapat perlakuan bullying dari siswa regular. Tujuan Permendiknas No. 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif adalah memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada seluruh peserta didik untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, terlepas dari apakah mereka memiliki potensi intelektual atau gangguan fisik, emosional, mental, atau sosial. Pembelajaran ramah anak, empati, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, dan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar anak adalah semua karakteristik dari penerapan pendidikan karakter inklusif di sekolah normal. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi data, visualisasi data, dan penarikan kesimpulan. Menggunakan sumber triangulasi dan prosedur triangulasi, data diuji validitasnya. Temuan menunjukkan bahwa guru-guru di kelas enam Sekolah Sibghah Akhlak Quran Bekasi mengajarkan karakter melalui pembelajaran, pemodelan, penguatan, dan pembiasaan. Nilai-nilai toleransi dan kasih sayang diprioritaskan oleh guru di kelas. Guru melakukannya dengan menjelaskan ide, mendiskusikan dilema moral, menceritakan sebuah kisah, mendorong pembelajaran aktif, dan menggunakan pendekatan kolaboratif. Selain itu, guru mendorong murid-muridnya untuk berinteraksi dengan rekan-rekan mereka yang memiliki kebutuhan khusus baik di dalam maupun di luar kelas dengan memberikan panutan, penghargaan, dan pengawasan khusus.
THE EFFECTIVENESS OF DEVELOPING SCIENCE E-MODULES BASED PROJECT-BASED LEARNING TO IMPROVE THE COMMUNICATION SKILLS OF GRADE 5th STUDENTS Asriani Asriani; Retno Triwoelandari; Hambari
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6502

Abstract

21st century teachers are required to be able to integrate information and communication technology (ICT) in the learning process. In addition, teachers must be able to equip students with skills needed in the 21st century, one of which is communication skills. Science as a subject studied since elementary school is related to communication skills.  Therefore, this study aims to develop a project-based learning science learning e-module to improve the communication skills of grade 5 elementary school/ MI students. In addition, this study is focused on knowing the development process, feasibility and effectiveness in improving students' communication skills. The development of the e-module is carried out using the Research and Development (R&D) 4D model and data collection was carried out through interviews, observations and questionnaires. Meanwhile, data analysis was carried out by measuring the validity of the e-module by material experts, linguists and media experts while to determine the effectiveness of normality, homogeneity and hypothesis tests of independent samples t-test.  Based on the overall feasibility test results, a score of 81.9% was obtained, which means that the e-modules that have been developed are very valid and suitable for use in science learning. In addition, the effectiveness test was carried out using the SPSS FOR Windows 26 application from posttest and pretest data in the control class and experimental class, obtained Sig. (2-Tailed) results of 0.001 or less than 0.05 which means there is a significant difference. Thus, it can be concluded that the project-based learning e-module of science learning is declared effective for improving students' communication skills. Keywords: Effectiveness, Development, E-module, Communication Skills. Guru abad 21 didituntut untuk mampu mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru harus mampu membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di abad 21, salah satunya keterampilan komunikasi. IPA sebagai mata pelajaran yang dipelajari sejak SD berkaitan dengan keterampilan komunikasi.  Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul pembelajaran IPA berbasis project based learning untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa kelas 5 SD/MI. Selain itu, penelitian ini difokuskan untuk mengetahui proses pengembangan, kelayakan dan keefektifannya dalam meningkatkan keterampilan komunikasi siswa. Pengembangan e-modul dilakukan menggunakan metode Research and Development (R&D) model 4D dan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi serta angket. Adapun, analisis data dilakukan dengan mengukur validitas e-modul oleh ahli materi, ahli bahasa dan ahli media sedangkan untuk mengetahui efektivitas dilakukan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis independent samples t-test.  Berdasarkan hasil uji kelayakan secara keseluruhan diperoleh skor 81,9% yang berarti e-modul yang telah dikembangkan sangat valid dan layak digunakan dalam pembelajaran IPA. Selain itu, uji efektivitas dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS FOR Windows 26 dari data posttest dan pretest di kelas kontrol dan kelas eksperimen, didapatkan hasil Sig.(2-Tailed) 0,001 atau kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa e-modul pembelajaran IPA berbasis project based learning dinyatakan efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa.
DEVELOPMENT OF PROJECT-BASED LEARNING SCIENCE E-MODULE TO IMPROVE COLLABORATION SKILLS OF ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS Retno Triwoelandari; Ega Widya Handayani; Suyud Arif
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6611

Abstract

The need for 4C competencies in the era of Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0 is driving this research. Indonesia's low ranking in the PISA science category, placing 71st out of 80 countries, emphasizes the urgency of this study. Education has introduced 21st-century learning to meet these demands. In the science learning process, effective collaboration skills are crucial and require teachers to use suitable learning models. However, there is a shortage of relevant teaching materials, especially at the basic education level, in this digital era. This research aims to develop an effective project-based learning e-module that enhances collaboration skills in fifth-grade students. The development method follows the 4D model by Thiagarajan, involving the Define, Design, Development, and Dissemination stages. The research uses interviews, questionnaires, and observations as instruments. The results validate the project-based learning e-module for science, with media expert validation at 87%, linguist validation at 79%, and material expert validation at 80%. Moreover, student responses to individual, small group, and large group tests were 88%, 80%, and 83%, respectively. Using the independent sample t-test in SPSS 26 for Windows, quantitative analysis demonstrates a significant average difference in final observation scores between the experimental and control groups, with a difference of 2.381. This outcome yields a two-tailed p-value of 0.000 from the respondents in both groups. In conclusion, the use of e-modules in learning effectively improves students' collaboration skills. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan kompetensi 4C yang penting di era revolusi industri 4.0 dan society 5.0. Rendahnya peringkat Indonesia pada hasil PISA kategori sains, berada di peringkat 71 dari 80 negara, menambah urgensi dari penelitian ini. Dalam upaya memenuhi tuntutan tersebut, pendidikan telah beradaptasi dengan memperkenalkan pembelajaran abad 21. Keterampilan kolaborasi yang baik diperlukan dalam proses penemuan pada pembelajaran IPA, hal ini menjadi tuntutan bagi para guru dalam menggunakan model pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Namun, di era digital ini, terutama pada tingkat pendidikan dasar, masih terdapat kekurangan dalam ketersediaan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan e-modul pembelajaran IPA berbasis project based learning yang meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa kelas 5 SD secara efektif. Metode pengembangannya menggunakan model 4D dari Thiagarajan, yaitu Define, Design, Development, dan Dissemination. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, angket, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-modul pembelajaran IPA berbasis project based learning ini valid dengan hasil validasi ahli media sebesar 87%, validasi ahli bahasa 79%, dan validasi ahli materi 80%. Selain itu, respons siswa pada uji perorangan sebesar 88%, uji kelompok kecil 80%, dan uji kelompok besar 83%. Analisis kuantitatif dengan uji Independent Sample T-Test menggunakan SPSS 26 for Windows menunjukkan adanya perbedaan rata-rata hasil observasi akhir antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 2,381. Hasil ini diperoleh dari responden kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan p-value sig (2-tailed) sebesar 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan e-modul dalam pembelajaran telah meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa.
ANALYSIS OF INFLUENCE THE PANCASILA STUDENT PROFILE STRENGTHENING PROJECT ON LITERACY ABILITY IN ELEMENTARY SCHOOLS Nafillah Dipa Aeiniq; Iqnatia Alfiansyah
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6635

Abstract

The aim of this research is to determine the factors that cause low reading of letters and improve literacy skills through the application of the Pancasila student profile. This type of research is qualitative. The object of this research is SD Negeri 29 Gresik involving grade 1 students, grade 1 teachers and the principal as research subjects. Data collection techniques include observation, interviews, written tests, and documentation. Based on research findings, low literacy can be caused by two main factors, namely internal factors originating from the students themselves and external factors originating from outside influences. Students have included four of the six elements identified as influential in forming literacy skills. Among them are cultivating noble ethics, embracing global diversity, fostering cooperation, and developing critical thinking skills. However, the other two elements, creativity and independence, only show a limited influence on students' reading abilities. Therefore, it is important to emphasize these two aspects to improve students' reading skills. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya membaca huruf dan meningkatkan kemampuan literasi melalui penerapan profil siswa pancasila. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Objek penelitian ini adalah SD Negeri 29 Gresik dengan melibatkan siswa kelas 1, guru kelas 1, dan kepala sekolah sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, tes tertulis, dan dokumentasi. Berdasarkan temuan penelitian, rendahnya literasi dapat disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor internal yang berasal dari siswa itu sendiri dan faktor eksternal yang berasal dari pengaruh luar. Siswa telah memasukkan empat dari enam elemen yang diidentifikasi berpengaruh dalam membentuk keterampilan literasi. Diantaranya adalah menumbuhkan etika luhur, merangkul keberagaman global, membina kerja sama, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Namun, dua elemen lainnya, kreativitas dan kemandirian, hanya menunjukkan pengaruh yang terbatas terhadap kemampuan membaca siswa. Oleh karena itu, penting untuk menekankan kedua aspek tersebut untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.
ANALYSIS OF DIFFICULTIES AND METACOGNITION ABILITIES OF PRE-SERVICE PRIMARY SCHOOL TEACHERS IN REVIEWING RESEARCH ARTICLES Arya Setya Nugroho
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 9 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v9i4.6736

Abstract

Pre-service teacher do not understand how to do a good article review, including difficulty finding important elements in an article, difficulty creating relevant questions, or difficulty evaluating research methodology. This actually supports students' cognitive abilities. This study aimed to analyze students' difficulties and metacognitive abilities in reviewing scientific articles. The research method used is descriptive-qualitative, and the data collection techniques used are interviews and assignments. Carried out on 40 PGSD UMG class B students in the Educational Foundations course. Data analysis techniques using a theory-driven thematic approach The results obtained from metacognitive abilities are 1) developing planning, namely analysis of research objectives in articles, analysis of research methodology, analysis of research results, analysis of conclusions, analysis of bibliography; 2) Monitoring implementation, namely setting schedules and time limits, providing solutions to review difficulties, evaluating the student article review process; 3) evaluate the actions obtained for advantages (critical analysis skills, literacy abilities, insight into research and development) and shortcomings (misunderstanding of the concept of understanding the article, not noting the weaknesses of the article, feedback that is not detailed enough). Students are expected to construct knowledge through learning and provide insight into research and development in education. Mahasiswa  calon guru tidak memahami bagaimana melakukan review artikel yang baik termasuk kesulitan menemukan elemen penting dalam sebuah artikel, kesulitan membuat pertanyaan yang relevan, atau kesulitan mengevaluasi metodologi penelitian. Hal tersebut sebenarnya mendukung kemampuan kognisi mahasiswa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kesulitan dan kemampuan metakognisi mahasiswa dalam melakukan review artikel ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan penugasan. Dilakukan pada 40 mahasiswa PGSD UMG kelas B di mata kuliah Landasan Pendidikan. Teknik analisis data dengan menggunakan pendekatan tematik theory driven. Hasil yang didapatkan kemampuan metakognisi 1) mengembangkan perencanaan yaitu analisis tujuan penelitian dalam artikel, analisis metodologi penelitian, analisis hasil penelitian, analisis kesimpulan, analisis daftar pustaka; 2) Memonitor pelaksanaan yaitu pengaturan jadwal dan batas waktu, pemberian solusi pada kesulitan review, evaluasi proses review artikel mahasiswa; 3) mengevaluasi tindakan diperoleh kelebihan (keterampilan analisis kritis, kemampuan literasi, wawasan penelitian dan pengembangan) dan kekurangan (kesalahan konsep memahami artikel, tidak mencatat kelemahan artikel, umpan balik yang tidak cukup rinci). Mahasiswa diharapkan mengkonstruk pengetahuan melalui pembelajaran dan memberikan wawasan penelitian dan pengembangan dalam dunia pendidikan.