Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pembuatan Teh Herbal Daun Salam Sebagai Minuman Alternatif Pada Peserta Posyandu Dusun Akel Dan Dusun Cipi Kecamatan Cibal Barat Jediut, Mariana; Utama, Wigbertus G.; Madu, Fransiska Jaiman
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang biasa digunakan dalam masakan rumah tangga.salam juga memiliki khasiat kesehatan, terutama jika diolah menjadi teh herbal. Teh ini dapat dijadikan minuman alternatif dalam rumah tangga. Tim PkM Prodi PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng berinisiatif untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan teh herbal berbahan dasar daun salam pada anggota posyandu Dusun Akel dan Dusun Cipi Kecamatan Cibal barat. Anggota posyandu dianggap memiliki potensi yang baik dalam mengubah pola hidup dalam rumah tangga. Selain itu, kegiatan posyandu dilakukan secara rutin setiap bulan sehingga memudahkan koordinasi dan pendampingan lanjutan. Kegiatan ini juga melibatkan LSM Sejahtera Desaku (SDK) sebagai partner.  Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelatihan secara langsung kepada kelompok sasaran. Pelatihan tersebut dimulai dengan kegiatan sosialisasi manfaat teh herbal, pelatihan cara membuat teh herbal dan penyajiannya, lalu menyususn rencana tindak lanjut.  Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah 1) Terciptanya produk berupa teh herbal berbahan dasar daun salam yang dapat dikonsumsi sehari-hari; 2) Terbukanya peluang bisnis bagi masyarakat mitra; 3) Terbentuknya masyarakat yang peduli kesehatan; 4) Terbentuknya masyarakat yang hemat dan dapat membuat produk rumahan sehingga mengurangi pengeluaran harian
Keefektifan Tambahan Jam Pelajaran Pada Siswa Kelas Tinggi Yang Berkesulitan Membaca Dan Menghitung Di SDK Waepeca Ting Madu, Fransiska Jaiman; Jediut, Mariana; Sennen, Eliterius
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya kemampuan membaca dan menghitung pada siswa kelas tinggi di SDK Waepeca Ting. Hal tersebut diketahui melalui kegiatan pretes. Berdasarkan kegiatan pretes, siswa yang memperoleh nilai berkategori rendah akan mendapat tambahan jam pelajaran baik aspek membaca maupun aspek menghitung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan jam pelajaran pada siswa yang berkesulitan membaca dan menghitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun tahapan kegiatanya adalah : 1) tahap penjaringan data yang dilakukan melalui tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3) tahap kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2) koreksi data melalui pemberian skor pada data; 3) refleksi; 4) rencana tindak lanjut; 5) kesimpulan.  Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tambahan jam pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas tinggi yang berkesulitan membaca dan menghitung  dapat dikatakan efektif. Hal ini terbukti pada nilai yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Disarankan kepada para guru SD untuk mempelajari beberapa metode dan teknik pembelajaran yang direkomendasikan peneliti berdasarkan hasil penelitian
Etnomatematika Dalam Budaya Masyarakat Kecamatan Satar Mese Jediut, Mariana
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar
Publisher : Program Studi Guru Sekolah Dasar STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Etnomatematika Dalam Budaya Masyarakat Kecamatan Satar Mese. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil eksporasi bentuk-bentuk etnomatematika pada permainan Kuti Welu dan Banga Welu, dan kegiatan bertani serta beternak dalam budaya masyarakat Kecamatan Satar Mese dan memperoleh hasil analisis hubungan bentuk-bentuk etnomatematika dalam budaya masyarakat Kecamatan Satar Mese dengan konsep penjumlahan, pengurangan serta pengukuran pada matematika SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari masyarakat, aktivitas masyarakat, dan artefak. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis dengan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk etnomatematika pada budaya masyarakat Kecamatan Satar Mese yang dieksplor berupa konsep-konsep matematika SD dalam peraturan permainan Kuti Welu dan Banga Welu, mengukur berat padi, menghitung banyaknya jagung, kalender tradisional, pelaksanaan upacara Penti, dan mengukur badan hewan peliharaan. Berbagai bentuk etnomatematika berelasi dengan konsep-konsep matematika SD, yaitu penjumlahan dan pengurangan, pengukuran berat, waktu, kuantitas, dan panjang.
MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DAERAH MANGGARAI MELALUI KEGIATAN MENDONGENG PADA ANAK SEKAMI USIA SD DI PAROKI SANTU NIKOLAUS KELURAHAN GOLO DUKALMELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DAERAH MANGGARAI MELALUI KEGIATAN MENDONGENG PADA ANAK SEKAMI USIA SD DI PAROKI SA Fransiska Jaiman Madu; Mariana Jediut; Maria Rahayu Anwar
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 4 No. 1 (2020): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jipd.v4i1.360

Abstract

MELESTARIKAN KEARIFAN LOKAL DAERAH MANGGARAI MELALUI KEGIATAN MENDONGENG PADA ANAK SEKAMI USIA SD DI PAROKI SANTU NIKOLAUS KELURAHAN GOLO DUKAL Abstract: Storytelling is a form of oral tradition as a means of communication and recording the events of life or human civilization of the past. Fairy tales are one of the places to preserve local wisdom. As for the fairy tale here is the fairy tale of the Manggarai area. Manggarai fairy tales were chosen with the aim of introducing various local wisdoms contained in these tales. this activity aims to; 1) introducing various local wisdoms in the Manggarai area to children of primary school age; 2) growing love for various local wisdoms in the Manggarai area; 3) grow and develop children's mental and ability to speak in frontother friends.in its implementation, this activity goes through several stages namely; 1) preparation stage which includes coordination of the service team, contacting partners, determining the schedule of activities, and procuring Manggarai folklore books; 2) the stage of implementation of activities which includes mentoring and training fordevelop the ability of children SEKAMI in knowing tales and storytelling.this activity aims to improve the ability of children SEKAMI in knowing more stories and good ways of storytelling; 3) the final stage includes storytelling and evaluation activities related to the effectiveness of service activities. this activity went well and the objectives of the activity were achieved.
PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR DAUN SIRIH PADA KOMUNITAS GURU SDK AKEL Jediut, Mariana; Madu, Fransiska Jaiman; Ntelok, Zephisius R.E.; Mulu, Marlinda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5031

Abstract

Abstrak: Guru selalu berinteraksi dengan banyak orang antara lain dengan peserta didik. Pada masa pandemik Covid 19, maka perlu menyediakan hand sanitizer. Akan tetapi para guru di SDK Akel mengalami kesulitan dalam mempeoleh hand sanitizer yang bermerk. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat hand sanitizer berbahan dasar daun sirih. Mitra kegiatan adalah para guru di SDK Akel yang berjumlah 13 orang. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan praktik. Pada akhir kegiatan, guru diminta mempraktikkan ulang langkah-langkah pembuatan hand sanitizer di depan tim. Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan pembuatan hand sanitizer adalah daun sirih, jeruk nipis, dan air bersih. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembuatan peserta dalam membuat hand sanitizer. Hal ini terlihat pada hasil angket dan praktik.  Abstract:  Teachers always interact with many people, including with students. During the Covid-19 pandemic, it is necessary to provide hand sanitizer. However, the teachers at the Akel have difficult in obtaining branded hand sanitizers. Therefore, training activities for making hand sanitizers are needed. The purpose of this activity is to improve the skills of teachers in making hand sanitizers made from betel leaf. The activity partners are 13 Elementary School teachers at Akel. The method used is lecture, demonstration, and practice. At the end of the activity, the teacher was asked to re-practice the steps for making hand sanitizers. The materials used in the manufacture of hand sanitizers are betel leaf, lime, and clean water. The results of this activity indicate an increase in the knowledge and skills of participants in making hand sanitizers. This can be seen in the results of the questionnaire and practice.
PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR DAUN SIRIH PADA KOMUNITAS GURU SDK AKEL Jediut, Mariana; Madu, Fransisika Jaiman; Ntelok, Zephisius R.E.; Mulu, Marlinda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.778 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5101

Abstract

Abstrak: Guru selalu berinteraksi dengan banyak orang antara lain dengan peserta didik. Pada masa pandemik Covid 19, maka perlu menyediakan hand sanitizer. Akan tetapi para guru di SDK Akel mengalami kesulitan dalam mempeoleh hand sanitizer yang bermerk. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam membuat hand sanitizer berbahan dasar daun sirih. Mitra kegiatan adalah para guru di SDK Akel yang berjumlah 13 orang. Metode yang digunakan adalah ceramah, demonstrasi, dan praktik. Pada akhir kegiatan, guru diminta mempraktikkan ulang langkah-langkah pembuatan hand sanitizer di depan tim. Adapun bahan yang digunakan dalam pembuatan pembuatan hand sanitizer adalah daun sirih, jeruk nipis, dan air bersih. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan pembuatan peserta dalam membuat hand sanitizer. Hal ini terlihat pada hasil angket dan praktik. Abstract:  Teachers always interact with many people, including with students. During the Covid-19 pandemic, it is necessary to provide hand sanitizer. However, the teachers at the Akel have difficult in obtaining branded hand sanitizers. Therefore, training activities for making hand sanitizers are needed. The purpose of this activity is to improve the skills of teachers in making hand sanitizers made from betel leaf. The activity partners are 13 Elementary School teachers at Akel. The method used is lecture, demonstration, and practice. At the end of the activity, the teacher was asked to re-practice the steps for making hand sanitizers. The materials used in the manufacture of hand sanitizers are betel leaf, lime, and clean water. The results of this activity indicate an increase in the knowledge and skills of participants in making hand sanitizers. This can be seen in the results of the questionnaire and practice.
LESSON STUDY SEBAGAI INOVASI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN Asterius Juano; Zephisius R. E. Ntelok; Mariana Jediut
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v2i2.389

Abstract

Kualitas sebuah proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru sebagai perencana, pelaksana, fasilitator, dan evaluator. Salah satu upaya yang dapat dilaksanakan bagi peningkatan kualitas pembelajaran adalah dengan melaksanakan lesson study. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah terbentuknya sebuah komunitas belajar (learning society) yang secara konsisten dan sistematis melakukan perbaikan diri, baik pada tataran individual maupun manajerial. Metode pelaksanaan kegiatan PkM ini adalah menyosialisasikan lesson study kepada guru-guru SMP N 4 Langke Rembong; pelaksanaannya mengikuti metode pelaksanaan lesson study, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Hasil kegiatan PkM ini menunjukkan bahwa para guru dapat berkolaborasi dengan teman sejawatnya untuk membuat chapter design dan lesson design, serta dapat melaksanakan pembelajaran di kelas dengan mengedepankan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan.
KEEFEKTIFAN TAMBAHAN JAM PELAJARAN PADA SISWA KELAS TINGGI YANG BERKESULITAN MEMBACA DAN MENGHITUNG DI SDK WAEPECA TING Fransiska Jaiman Madu; Mariana Jediut; Eliterius Sennen
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 2 No. 2 (2018): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Keefektifan Tambahan Jam Pelajaran Pada Siswa Kelas Tinggi Yang Berkesulitan Membaca Dan Menghitung Di SDK Waepeca Ting. Masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya kemampuan membaca dan menghitung pada siswa kelas tinggi di SDK Waepeca Ting. Hal tersebut diketahui melalui kegiatan pretes. Berdasarkan kegiatan pretes, siswa yang memperoleh nilai berkategori rendah akan mendapat tambahan jam pelajaran baik aspek membaca maupun aspek menghitung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keefektifan jam pelajaran pada siswa yang berkesulitan membaca dan menghitung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Adapun tahapan kegiatanya adalah : 1) tahap penjaringan data yang dilakukan melalui tes; 2) tahap pelaksanaan kegiatan; 3) tahap kesimpulan. Selanjutnya, data dianalisis melalui beberapa tahap yakni: 1) reduksi data; 2) koreksi data melalui pemberian skor pada data; 3) refleksi; 4) rencana tindak lanjut; 5) kesimpulan. Selanjutnya, berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tambahan jam pelajaran yang diberikan kepada siswa kelas tinggi yang berkesulitan membaca dan menghitung dapat dikatakan efektif. Hal ini terbukti pada nilai yang diperoleh siswa pada setiap pertemuan. Disarankan kepada para guru SD untuk mempelajari beberapa metode dan teknik pembelajaran yang direkomendasikan peneliti berdasarkan hasil penelitian.
PEMBUATAN TEH HERBAL DAUN SALAM SEBAGAI MINUMAN ALTERNATIF PADA PESERTA POSYANDU DUSUN AKEL DAN DUSUN CIPI KECAMATAN CIBAL BARAT Mariana Jediut; Wigbertus G. Utama; Fransiska Jaiman Madu
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 2 No. 2 (2018): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pembuatan Teh Herbal Daun Salam Sebagai Minuman Alternatif Pada Peserta Posyandu Dusun Akel Dan Dusun Cipi Kecamatan Cibal Barat. Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang biasa digunakan dalam masakan rumah tangga.salam juga memiliki khasiat kesehatan, terutama jika diolah menjadi teh herbal. Teh ini dapat dijadikan minuman alternatif dalam rumah tangga. Tim PkM Prodi PGSD STKIP Santu Paulus Ruteng berinisiatif untuk melakukan kegiatan pelatihan pembuatan teh herbal berbahan dasar daun salam pada anggota posyandu Dusun Akel dan Dusun Cipi Kecamatan Cibal barat. Anggota posyandu dianggap memiliki potensi yang baik dalam mengubah pola hidup dalam rumah tangga. Selain itu, kegiatan posyandu dilakukan secara rutin setiap bulan sehingga memudahkan koordinasi dan pendampingan lanjutan. Kegiatan ini juga melibatkan LSM Sejahtera Desaku (SDK) sebagai partner. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode pelatihan secara langsung kepada kelompok sasaran. Pelatihan tersebut dimulai dengan kegiatan sosialisasi manfaat teh herbal, pelatihan cara membuat teh herbal dan penyajiannya, lalu menyususn rencana tindak lanjut. Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah 1) Terciptanya produk berupa teh herbal berbahan dasar daun salam yang dapat dikonsumsi sehari-hari; 2) Terbukanya peluang bisnis bagi masyarakat mitra; 3) Terbentuknya masyarakat yang peduli kesehatan; 4) Terbentuknya masyarakat yang hemat dan dapat membuat produk rumahan sehingga mengurangi pengeluaran harian.
ETNOMATEMATIKA DALAM BUDAYA MASYARAKAT KECAMATAN SATAR MESE Mariana Jediut
JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) Vol. 1 No. 2 (2017): JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar)
Publisher : PGSD UNIKA SANTU PAULUS RUTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Etnomatematika Dalam Budaya Masyarakat Kecamatan Satar Mese. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil eksporasi bentuk-bentuk etnomatematika pada permainan Kuti Welu dan Banga Welu, dan kegiatan bertani serta beternak dalam budaya masyarakat Kecamatan Satar Mese dan memperoleh hasil analisis hubungan bentuk-bentuk etnomatematika dalam budaya masyarakat Kecamatan Satar Mese dengan konsep penjumlahan, pengurangan serta pengukuran pada matematika SD. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari masyarakat, aktivitas masyarakat, dan artefak. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis dengan teknik yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bentuk-bentuk etnomatematika pada budaya masyarakat Kecamatan Satar Mese yang dieksplor berupa konsep-konsep matematika SD dalam peraturan permainan Kuti Welu dan Banga Welu, mengukur berat padi, menghitung banyaknya jagung, kalender tradisional, pelaksanaan upacara Penti, dan mengukur badan hewan peliharaan. Berbagai bentuk etnomatematika berelasi dengan konsep-konsep matematika SD, yaitu penjumlahan dan pengurangan, pengukuran berat, waktu, kuantitas, dan panjang.