cover
Contact Name
Rizki Yunanda
Contact Email
rizkiyunanda56@unimal.ac.id
Phone
+6285373666233
Journal Mail Official
jurnalsosiologi@unimal.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah, Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia.
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial
ISSN : 2548144     EISSN : 28284224     DOI : https://doi.org/10.29103/jsds.v8i1.5135
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial is a critical, reflective, and transformative academic journal that is published by Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Departement of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences) Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe-Aceh, Indonesia. The Journal is published as part of the efforts in developing studies in sociology based on the unity of sciences perspective. This journal publishes the research-based articles in all areas of sociology such as Sociology of Education, Sociology of religion, Sociology of politics, Sociology of law, Urban & rural sociology, Community development and social welfare, Gender, masculinity studies, and feminism, Environmental sociology, Cyber sociology.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial" : 8 Documents clear
PERAN DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM MEMBANGUN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI ACEH BARAT Fajri ani; Afrizal Tjoetra
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.9662

Abstract

This study aims to determine the efforts that have been made by the West Aceh District Disparpora in fostering and community-based and what types of tourism are owned by tourist villages in West Aceh. This study uses a qualitative method with a descriptive approach by analyzing the description or explanation of the empirical reality that is the object of research. Methods of data collection is done by means of observation, interviews and documentation. Based on the results of the study, it is known that the efforts that have been made by the Disparpora of West Aceh Regency in fostering and community-based are carried out in 3 parts, namely conducting training for creative economic entrepreneurs in managing their businesses and developing their own businesses, building supporting infrastructure in the form of destinations that will become tourist destinations. , and the provision of tourist facilities and infrastructure. While the types of tourism owned are 5 as much of tourism consisting of natural tourism, religious tourism, cultural tourism, culinary tourism, and artificial destination tourism.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang telah dilakukan Disparpora Kabupaten Aceh Barat dalam membina pariwisata berbasis masyarakat dan  jenis wisata apa saja yang dimiliki oleh gampong  wisata di Aceh Barat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menganalisa gambaran atau penjelasan mengenai kenyataan empiris yang dijadikan objek penelitian.  Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa upaya yang telah dilakukan Disparpora Kabupaten Aceh Barat dalam membina pariwisata berbasis masyarakat dilakukan melalui 3 bagian, yaitu mengadakan pelatihan bagi pelaku usaha ekonomi kreatif dalam mengelola usaha dan mengembangkan usaha wisata yang dimiliki, membangun insfrastruktur pendukung berupa destinasi yang akan menjadi tempat tujuan wisatawan, dan memenuhi penyediaan sarana dan prasarana wisatawan. Sedangkan jenis wisata yang dimiliki sebanyak 5 jenis wisata, terdiri dari wisata alam, wisata religi, wisata budaya, wisata kuliner, dan wisata destinasi buatan.
EVALUASI PROGRAM BADAN USAHA MILIK GMPONG (BUMG) GAMPONG HULU PISANG, KECAMATAN LABUHANHAJI, KABUPATEN ACEH SELATAN Ela Sofia; CUT IRNA LIYANA
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10289

Abstract

This study aims to evaluate the Gampong Hulu Pisang Village Owned Enterprise (BUMG) program and the factors that influence it. This study used a descriptive qualitative approach. This research was conducted in Gampong Hulu Pisang, Labuhanhaji Sub-district, South Aceh District. Data collection techniques in this study using interviews and observation. The technique used in determining the sources is a purposive technique in which the researcher determines the appropriate informants needed, including the Keuchik, BUMG managers, and several Gampong Hulu Pisang residents. The results of this study indicate that the management of BUMG in Gampong Hulu Pisang has been running from 2016 until now, with business units ranging from leasing tracts, sound systems, stages and business units that are still under construction, namely the distribution of clean water (pesimas). However, BUMG in Gampong Hulu Pisang is unable to develop business activities so that the role of BUMG in improving community welfare is still not fully felt by the community itself. The BUMG constraints in Gampong Hulu Pisang are the lack of participation of BUMG managers in developing business programs that are in accordance with the village's resources, then the lack of community participation in developing BUMG.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi program Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Gampong Hulu Pisang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan  kualitatif deskriptif, penelitian ini dilaksanakan di Gampong Hulu Pisang Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Teknik yang digunakan dalam penentuan narasumber adalah teknik purposive dimana peneliti menentukan informan sesuai yang dibutuhkan diantaranya, Keuchik, pengelola BUMG, dan beberapa masyarakat Gampong Hulu Pisang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan BUMG di Gampong Hulu Pisang sudah berjalan dari tahun 2016 hingga sekarang, dengan unit usaha mulai dari sewa menyewa tratak, sound system, panggung dan unit usaha yang masih dalam pembangunan yaitu penyaluran air bersih (pesimas). Namun, BUMG di Gampong Hulu Pisang tidak mampu mengembangkan kegiatan usaha sehingga peran BUMG dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat masih belum dapat dirasakan penuh oleh masyarakat itu sendiri. Adapun kendala BUMG di Gampong Hulu Pisang adalah kurangnya partisipasi pengelola BUMG dalam mengembangkan program usaha yang sesuai dengan sumber daya gampong tersebut, kemudian kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengembangkan BUMG.
ADAPTASI ETNIS MELAYU TAMIANG DALAM DINAMIKA SOSIAL DAN CULTURE MASYARAKAT ACEH Dedi Fariadi; Teuku Kemal Fasya; Rizki Yunanda; Yusmalinda Yusmalinda
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10215

Abstract

This research examines the presence of the Tamiang Malay ethnic group in Aceh, especially in the classification known as host ethnics, which is decreasing in existence amidst the rampant migration of other tribes, especially the Javanese who inhabit plantation areas in Aceh Tamiang. The purpose of this study is to provide a description of the construction of Tamiang Malay culture in the social and cultural dynamics of the Acehnese people. This study uses qualitative methods by collecting observational data, interviews, and documentation studies. The results of the study show that the existence of the Tamiang Malay ethnicity is divided into two Malay community groups that differ in the use of accents in the pronunciation of the language. The Malay tribe who inhabit the upstream part of the Tamiang daily dialect uses the letter "o" and the downstream Tamiang tribe uses the letter "e". The Tamiang Malay ethnicity continues to experience degradation with the large number of immigrants, especially the Javanese ethnicity, resulting in statistical changes. Currently it is estimated that the remaining 40% of the Tamiang Malay Ethnicity, on average they inhabit the coast or the downstream part of Tamiang which are scattered in several sub-districtsPenelitian ini mengkaji tentang tentang keberadaan suku bangsa Melayu Tamiang di Aceh, terutama pada klasifikasi yang disebut sebagai etnis tempatan (host ethnics) yang semakin berkurang keberdaannya di tengah maraknya migrasi suku lain, terutama suku jawa yang mendiami areal perkebunan di Aceh Tamiang. Tujuan dari penelitian adalah memaparkan deskripsi tentang konstruksi budaya Melayu Tamiang dalam dinamika sosial dan culture masyarakat Aceh. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan etnis Melayu Tamiang terpecah menjadi dua kelompok komunitas masyarakat melayu yang berbeda dalam penggunaan logat dalam pengucapan bahasa. Suku melayu yang mendiami bagian hulu Tamiang dialek sehari-hari menggunakan kalimat dengan huruf “o” dan suku Tamiang bagian hilir dialeknya menggunakan huruf “e”. Etnis Melayu Tamiang terus mengalami degradasi dengan banyaknya pendatang, terutama Etnis Jawa, sehingga terjadi perubahan statistik. Saat ini diperkirakan Etnis Melayu Tamiang tersisa 40 %, rata-rata mereka mendiami pesisir atau bagian hilir Tamiang yang tersebar di beberapa kecamatan.
TRADISI BERBURU BABI (Studi Modal Sosial Dalam Tradisi Ngaro Di Kampung Penosan Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues) Sari Rahayu; Fauzi Fauzi; Amiruddin Ketaren; M. Husen; Alwi Alwi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.5210

Abstract

This study examines the "Swine Hunting Tradition (Study of Social Capital in the Ngaro Tradition in Penosan Village, Blangjerango District, Gayo Lues Regency). The main objective in this study is social capital in the ngaro tradition (hog hunting) to maintain community farming businesses, and the obstacles faced in the ngaro tradition. This study uses qualitative methods using data collection techniques, namely observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the ngaro tradition (hog hunting) can maintain community farming businesses and raise expectations from individuals or other communities for members of the pig hunt, as well as the obstacles encountered in the form of steep locations and the arrival of addresses after the handler nutung kemenyan after finishing hunting. Likewise with their community. feel very helped by the activity of hunting pigs so that the community's agricultural business can be protected from the biggest pests in damaging crops, namely pig pests.The belief that exists in the tradition of hunting pigs is that the community believes that members of the pig hunt can eradicate pig pests in their gardens. can in this hunt, namely if hunting members do not hunt then they will be ostracized in the community Network (1) members of pig hunters are connected with the surrounding community who do gardening apart from the Penosan village community, besides that kinship / sibling relationships appear outside the hunting arena and p ara hunting members are also connected with dog owners or dog provider toke in Southeast Aceh.Penelitian ini mengkaji tentang “Tradisi Berburu Babi (Studi Tentang Modal Sosial Dalam Tradisi Ngaro di Kampung Penosan Kecamatan Blangjerango Kabupaten Gayo Lues). Objektif utama dalam penelitian ini yaitu modal sosial pada tradisi ngaro (berburu babi) untuk menjaga usaha pertanian masyarakat, dan kendala yang dihadapi dalam tradisi ngaro. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi ngaro (berburu babi dapat menjaga usaha pertanian masyarakat dan muncul pengharapan dari individu atau komunitas lain kepada angota berburu babi, serta kendala yang dihadapi berupa lokasi terjal dan datangnya alamat setelah pawang nutung kemenyan setelah selesai berburu Begitu juga dengan masyarakat mereka merasa sangat terbantu dengan adanya aktivitas buru babi sehingga usaha pertanian masyarakat dapat terjaga dari hama paling besar dalam merusak tanaman yaitu hama babi. Kepercayaan yang ada dalam tradisi berburu babi yaitu masyarakat percaya bahwa anggota berburu babi dapat memberantas hama babi di kebun mereka. Norma yang di dapat dalam berburu ini yaitu apabila anggota berburu tidak melakukan perburuan maka mereka akan dikucilkan di masyarakat. Jaringan (1) anggota pemburu babi terhubung dengan masyarakat sekitar yang berkebun selain masyarakat kampung penosan, selain itu muncul hubungan kekerabatan/ saudara diluar arena perburuan dan para anggota berburu juga terhubung dengan pemilik anjing atau toke penyedia anjing di Aceh Tenggara. 
RESISTENSI MASYARAKAT TERHADAP KAWASAN INDUSTRI MEDAN Sri Wahyuni; Fakhrurrazi Fakhrurrazi; Rakhmadsyah P Rangkuty; Saifuddin Saifuddin
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.8687

Abstract

This research examines the resistance to the Medan Industrial Area (Case Study in Martubung, Medan Labuhan District, North Sumatra Province). The purpose of this study is to understand why there is resistance to the Medan industrial area and explain the forms of community resistance in the Medan industrial area. The method used is a qualitative research method with an ethnographic approach. Data analysis techniques by means of observation, interviews with informants who resist the installation of portals that will be released by the authorities or leaders. The foundation of the theory of James C. Scott. With the analysis technique carried out in May 2022 by conducting in-depth interviews, there were informants consisting of the Head of the Marutubung Environment, truck drivers and the surrounding community. The results of the study show that the resistance (resistance) carried out by the community has cons and pros for the release of the portal carried out by the Agency, therefore the portal has now been released but there must be traffic signs along Jalan Martubung. The conclusion of this study is that there is resistance by the community to the community without any physical violence.Penelitian ini mengkaji tentang Resistensi Terhadap Kawasan Industri Medan (Studi Kasus Di Martubung Kecamatan Medan Labuhan Provinsi Sumatera Utara). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami mengapa terjadinya resistensi terhadap kawasan industri medan dan menjelaskan tentang bentuk resistensi masyarakat di daerah kawasan industri medan. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik analisis data dengan cara observasi, wawancara dengan informan yang melakukan perlawanan atas pemasangan portal yang akan dilepas oleh pihak penguasa atau pimpinan. Landasan teori James C. Scoot. Dengan teknik Analisis yang dilakukan pada bulan Mei 2022 dengan melakukan wawancara mendalam ada informan yang terdiri dari Kepala Lingkungan Marutubung, Supir truk dan Masyarakat sekitar. Hasil penelitian menunjukan bahwa resistensi (perlawanan) yang dilakukan masyarakat ada yang kontra dan pro atas pelepasan portal yang dilakukan oleh pihak Instansi maka dari itu portal sekarang sudah dilepaskan tetapi harus ada rambu-rambu lalu lintas di sepanjang Jalan Martubung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, adanya perlawanan yang dilakukan masyarakat ke masyarakat tanpa adanya kekerasan fisik.
Tingkat Kepuasan Kelompok Masyarakat Alam Tani Terhadap Program CSR PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai Syauqiy Ridlo Robbiy; Iwed Mulyani; Mukhammad Fatkhullah
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja sosial perusahaan tahun 2022. Unit analisis penelitian ini adalah penerima program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kilang Pertamina Internasional Unit Dumai (KPI RU II Dumai). yaitu Kelompok Masyarakat Tani Alam. Peneliti menggunakan pedoman PERMENPANRB (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) dalam menyusun indikator untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat. Tanggapan yang terkumpul kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap program CSR KPI RU II Dumai pada 12 responden adalah 3,42, atau 85,5 setelah konversi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap Program CSR “Pemberdayaan Masyarakat Petani Lahan Gambut” tahun 2022 adalah “Sangat Baik”, dengan predikat “A”. Berdasarkan data dari 14 unsur yang diolah, skor terendah untuk tanggapan masukan dan saran dari masyarakat adalah 2,8 atau 70,8 setelah konversi, dengan nilai “B”. Untuk meningkatkan kinerja sosial perusahaan, KPI RU II Dumai perlu lebih terbuka dalam menerima saran dan rekomendasi dari masyarakat terkait pengembangan program CSR.This study aims to measure the level of community satisfaction towards the company's social performance in 2022. The unit of analysis for this research is the recipient of the Corporate Social Responsibility (CSR) program of PT Kilang Pertamina Internasional Dumai Unit (KPI RU II Dumai), namely Kelompok Masyarakat Alam Tani. Researchers use the PERMENPANRB (Ministry of State Apparatus and Bureaucratic Reform ) guidelines in compiling indicators to determine the level of community satisfaction. The responses collected were then tabulated and analyzed using descriptive statistical analysis methods. The results showed that the Community Satisfaction Index for the KPI RU II Dumai CSR program through 12 respondents was 3.42, or 85.5 after conversion. These results indicate that the level of community satisfaction with the CSR Program "Empowerment of Peatland Farmers Communities" in 2022 is "Outstanding", with an "A" grade. Based on the 14 indicators analyzed, the lowest score for the response to input and suggestions from the community was 2.8 or 70.8 after conversion, with a "B" grade. To improve corporate social performance, KPI RU II Dumai needs to be more open in accepting suggestions and recommendations from the community regarding the development of CSR programs.
INTERAKSI SOSIAL BERBASIS AGAMA (Studi Sosiologis Bentuk Interaksi Sosial Antar Pemeluk Agama di Dusun Porot, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung) Rius Panji Prabowo; Elly Esra Kudubun; Sri Suwartiningsih
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.9527

Abstract

Interaction is the essence of social life. Without interaction between individuals, daily activities will not run well. Religion is a form of real interaction that exists between individuals in everyday life. The formulation of the problem in this research is first, what are the forms of social interaction of Christians, Muslims and Buddhists in Porot hamlet, Second, what are the supporting and inhibiting factors of social interaction of Christians, Muslims and Buddhists in Porot hamlet. In this study using qualitative methods, with data collection methods of observation, interviews and documentation. This study uses Emile Durkheim's theory of religion. The results of this study indicate that the people in Porot hamlet always put forward an attitude of tolerance with people of different religions. Religion-based social interaction in Porot hamlet is based on religious activities, social activities, cultural activities and also activities held by institutions such as the PKK, posyandu, RT/RW groups and so on. From these activities and meetings, there is communication and social contact between the people in Porot hamlet. Factors supporting the occurrence of religion-based social interaction in Porot hamlet are internal factors and external factors. Internal factors due to personal needs that require social interaction while external factors due to meetings held by certain institutions. The inhibiting factor for social interaction based on religion in Porot hamlet is due to the busyness of the community.Interaksi adalah inti dari kehidupan sosial. Tanpa adanya interaksi antar individu maka aktivitas sehari-hari tidak akan berjalan dengan baik. Agama merupakan salah satu bentuk interaksi nyata yang terjalin antar individu dalam kehidupan sehari-hari. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah pertama, apa saja bentuk-bentuk interaksi sosial pemeluk agama kristen, islam dan buddha di dusun Porot, Kedua apa saja faktor-faktor pendukung serta penghambat interaksi sosial pemeluk agama kristen, islam dan buddha di dusun Porot. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dkoumentasi. Penelitian ini menggunakan teroi agama Emile Durkheim. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa masyarakat di dusun Porot selalu mengedepankan sikap toleransi dengan masyarakat yang berbeda agama. Interaksi sosial Berbasis agama di dusun Porot di dasari adanya kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, kegiatan budaya dan juga kegiatan yang diadakan oleh lembaga seperti PKK, posyandu, kumpulan RT/RW dan lain sebagainya. Dari kegiatan dan pertemuan tersebut sehingga terjadi komunikasi dan kontak sosial antar masyarakat di dusun Porot. Faktor pendukung terjadinya interaksi sosial Berbasis agama di dusun Porot adalah faktor Internal dan faktor Eksternal. Faktor Internal karena kebutuhan pribadi yang mengharuskan terjadinya interaksi sosial sedangkan faktor Eksternal karena danya pertemuan yang di selenggarakan oleh lembaga tertentu. Faktor penghambat ientraksi sosial Berbasi agama di dusun Porot di karenakan kesibukan masyarakat.
Integrasi Sistem Transportasi sebagai Daya Dukung Pertumbuhan Ekonomi di Aceh Jufridar Jufridar; Saifuddin Saifuddin
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 9, No 1 (2023): Pengendalian Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v9i1.10377

Abstract

This article discusses the integration of the transportation system as a support for economic growth in Aceh. Through observations, interviews and document data, this article questions how the integration of the transportation system in Aceh can support the community's economic growth. The result that can be formulated is that the biggest challenge to the integration of the transportation system in Aceh is closely related to infrastructure and people's behavior in the transportation system. This is also related to all aspects of the ideal transportation infrastructure development so that distribution channels and public access can be guaranteed and maintainedArtikel ini membahas tentang integrasi sistem transportasi sebagai daya dukung pertumbuhan ekonomi di Aceh. Melalui observasi, wawancara dan data dokumen, artikel ini mempertanyakan bagaimana integrasi sistem transportasi di Aceh yang dapat memberi daya dukung pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hasil yang dapat dirumuskan adalah tantangan terbesar integrasi sistem trasportasi di Aceh berkaitan erat dengan inflastruktur dan perilaku masyarakat sistem transportasi. Hal ini juga berkaitan dengan segala lini aspek pembangunan inflastruktur trasportasi yang ideal sehingga jalur distribusi dan akses masyarakat dapat terjamin dan terjaga.

Page 1 of 1 | Total Record : 8