cover
Contact Name
Rizki Yunanda
Contact Email
rizkiyunanda56@unimal.ac.id
Phone
+6285373666233
Journal Mail Official
jurnalsosiologi@unimal.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Kampus Bukit Indah, Jln. Sumatera No.8, Kec. Muara Satu Kota Lhokseumawe, Prov. Aceh, Indonesia.
Location
Kota lhokseumawe,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial
ISSN : 2548144     EISSN : 28284224     DOI : https://doi.org/10.29103/jsds.v8i1.5135
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial is a critical, reflective, and transformative academic journal that is published by Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Departement of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences) Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe-Aceh, Indonesia. The Journal is published as part of the efforts in developing studies in sociology based on the unity of sciences perspective. This journal publishes the research-based articles in all areas of sociology such as Sociology of Education, Sociology of religion, Sociology of politics, Sociology of law, Urban & rural sociology, Community development and social welfare, Gender, masculinity studies, and feminism, Environmental sociology, Cyber sociology.
Articles 45 Documents
Konflik Perebutan Lahan Perkebunan PTPN IV dengan Masyarakat Desa Silampuyang Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun Rahmi Situmorang; Amiruddin Ketaren
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 2 (2021): Modal Sosial dan Kesejateraan Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i2.5119

Abstract

Penelitian ini dilakukan Desa Silampuyang Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun yaitu konflik perebutan lahan tanah cadangan perluasan perkampungan dan pertanian Huta Bagasan dengan pihak PTPN IV Marihat. Terjadinya aksi saling klaim antara masyarakat Desa perkebunan kelapa sawit antara masyarakat desa yang diwakili oleh Lembaga Panitia Pengembalian Silampuyang dengan PTPN IV yang beroperasi di desa tersebut, banyak dari masyarakat yang mengeluhkan bahwa perusahaan telah mengambil lahan mereka, serta yang disebutkan oleh Koordinator Aksi Masyarakat Silampuyang, mereka menginkan agar pihak perusahaan memberikan ganti rugi sesuai yang telah dijanjikan dulu sesaat sebelum perusahaan melakukan aktivitas perkebunan di Desa Silampuyang. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah awal mula konflik dan bentuk konflik yang terjadi pada sengketa lahan tersebut serta peran-peran dari aktor konflik yang terlibat. Teori yang digunakan adalah teori konflik Karl Marx, pengertian konflik, faktor penyebab konflik, konflik lahan perkebunan, aktor konflik dan bentuk konflik. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa konflik ini terjadi diawali pada tahun 1928 disaat Patuanan Nagori Silampuyang meminjamkan tanah seluas 225 Ha kepada pihak PTPN IV untuk diolah menjadi lahan perkebunan sawit dengan syarat tanah pinjaman tersebut harus dikembalikan secara bertahap setiap 10 tahun kepada masyarakat, akan tetapi hingga tahun 70-an tidak juga di kembalikan maka masyarakat melakukan perlawanan. Saat ini pemasalahan sengketa sudah sampai di Pengadilan Negeri Kabupaten Simalungun, dan menunggu tindak lanjutan untuk proses penyelesaian konflik yang terjadi. 
Kearifan Lokal Tenun Tradisional Ulos dalam Merajut Harmoni Sosial di Kawasan Danau Toba Harisan Boni Firmando
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 1 (2021): Dinamika Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i1.3800

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tenun tradisional ulos sebagai bagian dari kearifan lokal berfungsi bagi individu dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi dokumen dan focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, bagi individu ulos merupakan kain yang berfungsi untuk menghangatkan badan sedangkan bagi masyarakat ulos memiliki fungsi simbolik dalam segala aspek kehidupan. Seiring dengan produksi ulos yang berkualitas perlu pula dilakukan pengembangan kios ulos menjadi tempat yang bersih dan nyaman serta mempertunjukkan ulos yang berkualitas, sehingga pengunjung yang datang dapat menjadi pelanggan. Keberadaan ulos dalam berbagai upacara adat menjadi simbol identitas, cara penghormatan, tanda kasih sayang, dan pengikat persatuan. Masyarakat Batak Toba mempercayai bahwa aktifitas menenun ulos merupakan suatu tindakan yang diresapi oleh suatu kualitas religius dan magis. Dengan demikian tenun tradisional ulos memiliki fungsi sandang, fungsi ekonomi, fungsi sosial, fungsi keagamaan, dan fungsi simbolik sehingga dapat merajut harmoni social
PERAMPAM DENE PERNIKAHAN DI SUKU GAYO Sukasih Kasih; Fauzi Fauzi; M. Husen; Cut Rizka Rizka Al Usrah
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 8, No 1 (2022): Budaya Lokal
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v8i1.5059

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada proses pernikahan perampam dene di kampung Gunung Tunyang dan menfokuskan pada alasan masyarakat masih mempertahankan pernikahan perampam dene di kampung Gunung Tunyang. Penelitian ini menggunakan teori Konflik Sosial Lewis Coser. Menurut Lewis Coser berpendapat bahwatak selamanya konflik berkonotasi negatif, sebaliknya konflik sosial dapat menjadikan konflik itu berkonotasi positif,  Fungsi berkonotasi positif dari konflik menurut Lewis Coser Menurut Coser konflik juga merupakan unsur interaksi yang penting, dan sama sekali tidak boleh dikatakan bahwa konflik selalu tidak baik atau memecah belah ataupun merusak merupakan cara atau alat untuk mempertahankan, mempersatukan, dan bahkan untuk mempertegas sistem sosial yang ada. Menurut Coser konflik juga merupakan unsur interaksi yang penting, dan sama sekali tidak boleh dikatakan bahwa konflik selalu tidak baik atau memecah belah ataupun merusak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi.wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pernikahan perampam dene di Kampung Gunung Tunyang adalah (a) Memberitahukan pelaksanaan acara pernikahan perampam dene kepada Reje Kampung (b) Melakukan Pakat Sudere (c) Melaksanakan Acara Tradisi Adat Pernikahan Perampam Dene dan (d) Memberikan Nasihat Terhadap Pemuda Pemudi Kampung Gunung Tunyang. Alasan Masyarakat Masih Mempertahankan Pernikahan Perampam Dene adalah (a) Untuk Menjaga Keamanan Pemuda Pemudi Agar Terhindar Dari Hal Buruk seperti pergaulan bebas dan Jina (b) Masyarakat Masih Menganggap Adanya Hubungan Persaudaraan (c) Masyarakat Masih Menganggap Pernikahan Perampam Dene Sebagai Proses Tradisi Turun-Temurun.This study focuses on the marriage process of perampam dene in Gunung Tunyang village and focuses on the reasons people still maintain perampam dene marriage in Gunung Tunyang village. This research uses Lewis Coser's Social Conflict theory. According to Lewis Coser argues that conflict does not always have a negative connotation, on the contrary social conflict can make the conflict have a positive connotation. dividing or destroying is a way or tool to maintain, unite, and even strengthen the existing social system. According to Coser conflict is also an important element of interaction, and in no way should it be said that conflict is always not good or divisive or destructive. The research method used in this study is a qualitative method. The data collection techniques used in this study are observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the perampam dene marriage process in Gunung Tunyang Village is (a) Informing the implementation of the perampam dene wedding ceremony to Reje Kampung (b) Performing Sudere Pakat (c) Carrying out the Traditional Wedding Ceremony of Perampam Dene and (d) Providing advice to youth Youth of Gunung Tunyang Village. The reasons people still maintain Perampam Dene's marriage are (a) To maintain the safety of young people so that they avoid bad things such as promiscuity and jina (b) People still consider the existence of brotherly relations (c) People still regard Perampam Dene's marriage as a hereditary tradition process .  
Efektivitas Pembinaan Terhadap Warga Binaan Wanita Di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon) Julfina Rosa Hasibuan; Rakhmadsyah Putra Rangkuti; Fauzi Fauzi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 2 (2021): Modal Sosial dan Kesejateraan Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i2.5022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang efektivitas pembinaan terhadap warga binaan wanita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan fenomena kejadian-kejadian yang ada berdasarkan hasil penelitian dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Lokasi penelitian ini bertempat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lhoksukon. Fokus penelitian ini adalah memfokuskan kepada pembinaan yang diberikan pihak lapas kepada warga binaan wanita serta upaya pihak Lapas dalam menangangi hambatan dalam pelaksanaan pembinaan. Dalam penelitian ini penentuan informan dilakukan berdasarkan pada asas subjek yang menguasai permasalahan dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Wanita di Lapas Kelas IIB Lhoksukon sudah efektif. Pembinaan yang diberikan tersebut  yang pertama yaitu, pembinaan kerohanian melalui keagamaan, yang meliputi pengajian, ceramah, baca Alqur’-an, serta pembinaan kemandirian melalui keterampilan, yang meliputi keterampilan menjahit masker, menjahit sarung bantal, menajhit baju, membuat kancing baju dari tempurung kelapa. Hambatan-hambatan yang dihadapi didalam lapas, masih kurangnya fasilitas untuk program pembinaan keterampilan menjahit, rendahnya tingkat pendidikan Warga Binaan, serta kurangnya pemahaman pegawai sebagai pembina khususnya dalam bidang keterampilan menjahit.
STRATEGI JARINGAN SOSIAL NELAYAN KERAMBA JARING APUNG DALAM MEMBANTU PEREKONOMIAN KELUARGA (Studi Di Desa Teluk One-One, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Takengon) Nisa Latifah; Fauzi Fauzi; Suadi Zainal; Fajri M Kasim
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 8, No 1 (2022): Budaya Lokal
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v8i1.5215

Abstract

Penelitian ini bebertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi jaringan sosial nelayan keramba jaring apung dalam membantu perekonomian keluarga. Lokasi penelitian ini di Desa Teluk One-One , Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Takengon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan strategi yang dilakukan nelayan keramba jaring apung untuk membangun jaringan sosial dalam kerjasama untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga.  Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehidupan nelayan keramba jaring apung memiliki hubungan erat dengan lingkungan alam untuk membantu perekonomian keluarga dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam dengan dua sektor produksi sekaligus yaitu sektor produksi dan sektor non produksi. Nelayan keramba jaring apung terlibat dalam kegiatan ekonomi pada sektor produksi pertanian dan sampingan dalam sektor keramba jaring apung. Nelayan keramba jaring apung menggunakan strategi dengan membuat kegiatan sosial dan saling membantu dalam segala aspek, seperti berbagi ikan hasil panen, menjenguk kerabat yang sakit dan ikut berpartisipasi saat terjadi musibah serta melakukan kenduri serta makan bersama dengan kerabat di keramba jaring apung. Strategi nelayan keramba jaring apung terjadi melalui penguatan kepercayaan dan jaringan terhadap pihak eksternal maupun internal. Secara internal mereka memperkuat solidaritas dengan kerabat yang kemudian menjadi komunitas, dan secara eksternal mereka membangun kepercayaan dengan pihak toke.
Perubahan Mata Pencaharian Nelayan dari Mencari Ikan menjadi Pelayan Pariwisata Hayatun Nufus; M Husen MR
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 2 (2021): Modal Sosial dan Kesejateraan Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i2.5120

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang,“Perubahan Mata Pencaharian Nelayan dari  Mencari Ikan Menjadi Pelayan Pariwisata di Pante Pangah”. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah perubahan sosial masyarakat Gampong Ie Rhop Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen yang mana merubahan mata pencaharian mereka dari nelayan menjadi pelayan pariwisata, dan persaingan yang terjadi antar pelayan di wisata Pante Pangah. Penelitian ini menggunakan Metode kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pilihan Rasional yang dikembangkan oleh Coleman. Hasil penelitian ini menjelaskan perubahan mata pencaharian di masyarakat Gampong Ie Rhop dari nelayan menjadi pelayan di Pante Pangah yang disebabkan oleh Faktor iklim, ekonomi, dan Pengaruh teknologi yang menyebabkan masyarakat Gampong Ie Rhop melakukan perubahan mata pencaharaian, sehingga dengan perubahan tersebut memberikan perubahan kearah yang lebih baik bagi mereka. Persaingan yang terjadi di Pante Pangah merupakan persaingan sehat yang mana pelayannya dengan cara saling menjaga nila-nilai sosial dan saling membantu dan mendukung satu sama lain, dengan cara melakukan pemerataan tempat bagi setiap pelayan yang ikut berjualan di Pante Pangah tersebut. seharusnya pemerintah lebih lagi memperhatikan kondisi insfrastruktur yang mendukung Pariwisata tersebut dan Pelayan di Pante Pangah harus lebih bisa menjaga dan merawat dekorasi yang mereka buat.
Para Pemuja Ramuan Ajaib (Kontsruksi Kecantikan Anti Aging dalam Iklan Sk Ii R.N.A Power Airy Tang Wei’s Secret To Look Younger-Looking Skin) Cut Rizka Al Usrah; Muhammad Alhada Fuadilah Habib; Fakhrurrazi Fakhrurrazi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 1 (2021): Dinamika Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i1.3801

Abstract

Artikel ini  bertujuan untuk melihat bagaimana sihir kecantikan awet muda yang ditawarkan oleh produk kecantikan anti penuaan SK II R.N.A Power Airy melalui iklan produk New SK II R.N.A Power Airy Tang Wei’s Secret to Look Younger-Looking Skin dapat menghipnotis perempuan untuk memiliki rasa takut dan kecemasan berlebih terhadap penuan. Penggunaan trik yang digunakan dalam kampanye iklan tersebut untuk  menjadikan perempuan sebagai pemuja ramuan ajaib yang paling setia serta takut terhadap penuaan. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Iklan adalah pesan komersial, yakni secara semiotika terdapat tanda dan makna. Melalui pelbagai tanda yang dapat dilihat secara visual tersebut, maka tampilan iklan produk anti penuaan dapat dikaji serta ditafsirkan melalui konteks dan kepentingannya dengan memandang aspek latar budaya dan idiologi yang membentuk tampilan iklan tersebut. Adapun temuan dari artikel ini adanya narasi besar mengenai kecantikan baik secara sadar maupun tidak sadar telah menghegemoni perempuan untuk selalu cantik dan dituntut mempertahankan kecantikannya. Hal ini didukung pula oleh media melaui tayangan iklan kecantikanproduk New SK II R.N.A Power Airy Tang Wei’s Secret to Look Younger-Looking Skin yang ditayangkan melalui media sosial baru seperti instagram, youtube, dan lain sebagainya. Konsep kecantikan yang dicitrakan melalui iklan tersebut yaitu perempuan muda berkulit putih cerah, sebenarnya merupakan sebuah narasi besar yang dianggap sebagai sebuah keharusan yang benar. Konsep kecantikan tersebut dapat menggiring opini khalayak ramai bahwa perempuan yang cantik adalah perempuan berkulit putih, awet muda serta memiliki tampilan tanpa cela sehingga menjadikan perempuan membenci tubuhnya sendiri dan takut terhadap penuaan.
Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dimasa Pandemic Covid-19 Elis Karlina Munthe; Saifuddin Yunus
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 8, No 1 (2022): Budaya Lokal
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v8i1.5509

Abstract

Penelitian ini mengkaji Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dimasa Pandemic Covid-19 (Studi di Desa Sibargot Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhan Batu). Penelitian ini mengfokuskan pada peran orang tua terhadap pendidikan anak Sekolah Dasar (SD) dimasa pandemi Covid-19 dan hambatan orang tua terhadap pendidikan anak Sekolah Dasar (SD)  dimasa pandemi Covid 19. Penelitian ini menggunakan teori Fungsionalisme Struktural perspektif Robert K Merton. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran orang tua terhadap pendidikan anak Sekolah Dasar (SD) pada Pandemi Covid-19 di Desa Sibargot adalah (a) orang tua melakukan pertemuan dengan pihak sekolah SD Negeri 06 Sibargot, (b) Mendampingi belajar anak di rumah, dan (c) Orang tua bekerjasama dalam mengikuti pembelajaran daring. Hambatan orang tua terhadap pendidikan anak Sekolah Dasar (SD)  dimasa pandemi Covid 19 di Desa Sibargot adalah (a) kesibukan orang tua dalam bekerja membuat mereka tidak bisa meluangkan waktu membantu anak belajar dirumah, (b) Keterbatasan biaya menyediakan handphone android dan paket internet, (c) Ketidaksanggupan orang tua membimbing belajar anak di rumah dikarenakan orang tua tidak memahami materi belajar karena berpendidikan rendah, dan (d) Perilaku anak yang malas belajar di rumah dan lebih suka bermain bersama temannya
Peran Pemerintah dan Modal Sosial terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kurang Mampu di Kabupaten Aceh Utara Wisnu Rahdiansyah Nasution; M. Reza Fahlevi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 7, No 2 (2021): Modal Sosial dan Kesejateraan Sosial
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v1i2.5024

Abstract

This study examines the influence of the role of government and social capital on the welfare of the underprivileged in the North Aceh Regency. This research was conducted in North Aceh District, Aceh Province, Indonesia. This study uses a qualitative method with descriptive analysis. The results of the study conclude that social capital owned by the community, both from the government and from the community, has a contribution to poverty alleviation in the community. The role of the North Aceh Regency government does not have a direct influence on the welfare of the community. However, norms and social networks between communities play a very important role in achieving community welfare.AbstrakPenelitian ini mengkaji pengaruh peran pemerintah dan modal sosial terhadap kesejahteraan masyarakat kurang mampu di Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Utara, Provinis Aceh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan diskritif analisis. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat baik yang berasal dari pemerintah maupun yang berasal dari masyarakat memiliki kontribusi untuk pengentasan kemiskinan pada masyarakat. Peran pemerintah Kabupaten Aceh Utara tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Namun norma dan jaringan sosial antara masyarakat memainkan peranan sangat penting    dalam mencapai kesejahteraan masyarakat.
KOMUNIKASI SIMBOLIK KAUM LESBIAN FEMME DALAM MEMILIH PASANGAN (Studi Kasus Di Kota Binjai Sumatera Utara) Elsi vania Sinulingga; Rakhmadsyah Putra Rangkuty; Amiruddin Ketaren; Alwi Alwi
Jurnal Sosiologi Dialektika Sosial Vol 8, No 1 (2022): Budaya Lokal
Publisher : Program Studi Sosiologi Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jsds.v8i1.5076

Abstract

Penelitian ini berjudul :Komunikasi Simbolik Kaum Lesbian Femme Dalam Memilih Pasangan (Studi Kasus Di Kota Binjai Sumatera Utara). Penelitian ini berfokus pada individu lesbian bukan pada komunitas lesbian. Adapun masalah yang diangkat adalah bagaimana komunikasi simbolik kaum lesbian di Kota Binjai dan bagaimana identitas femme memilih pasangan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui komunikasi simbolik kaum lesbian di Kota Binjai dan untuk mengetahui identitas femme dalam memilih pasangan. metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Dalam penelitian ini informan berjumlah empat orang dan ke empat orang tersebut menduduki peran masing-masing sebagai seorang lesbian. Dari hasil penelitian ini terdapat komunikasi simbolik yang di gunakan kaum lesbian melalui bahasa verbal maupun non verbal, bahasa ini disertai dengan simbol-simbol yang di gunakan kaum lesbian dalam berinteraksi kemudian proses pemilihan pasangan pada identitas Femme dimana hasil penelitian terdapat dua orang lesbian yang terdeteksi sebagai biseksual dengan skala yang berbeda-beda menurut Kontinum Kinsey dalam (Lehmiler, 2014).