cover
Contact Name
I Gede Sandiasa
Contact Email
sandiasagede1970@gmail.com
Phone
+6281338724721
Journal Mail Official
sandiasagede1970@gmail.com
Editorial Address
https://ejournal.unipas.ac.id/index.php/LOCUS/about/editorialTeam
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Locus : Majalah Ilmiah FIA
ISSN : 24067695     EISSN : 26229552     DOI : https://doi.org/10.37637/locus.v14i2
Core Subject : Humanities, Social,
Locus : Majalah Ilmiah FIA Aim and Scope: accomodating the results of studies or researches or reviews in the field of public administration, social science, and political science.
Articles 96 Documents
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN RUMAH SAKIT DALAM PEMBATASAN PENGAMBILAN FOTO DAN ATAU VIDEO DI RSUD KABUPATEN BULELENG Nyoman Kajeng Dharma Yasa; Gede Sandiasa
Locus Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.949 KB) | DOI: 10.37637/locus.v13i2.768

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat berkembang pesat dan canggih serta amanat dari undang-undang tentang Keterbukaan Informasi Publik, undang-undang tentang Rumah Sakit, undang-undang tentang Rahasia Kedokteran, dan undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, peneliti merumuskan masalah : 1) Bagaimana implementasi kebijakan rumah sakit dalam pengambilan foto dan atau video di RSUD Kab.Buleleng ? 2) Bagaimana dampak kebijakan rumah sakit dalam pengambilan foto dan atau video di RSUD Kab.Buleleng ? Untuk mengkaji masalah penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu mengumpulkan dan mengolah data hasil wawancara dengan hasil observasi dan hasil dokumentasi serta menjelaskan dengan mendeskripsikan hasil pengolahan data tersebut sehingga mudah dipahami. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Analisis ini dilakukan sepanjang berlangsungnya penelitian dan dilakukan secara terus menerus dari awal sampai akhir penelitian. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Implementasi kebijakan rumah sakit dalam pembatasan pengambilan foto dan atau video di RSUD Kab.Buleleng sudah berjalan baik dan jelas dikaji dari faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur organisasi, 2) Dampak kebijakan rumah sakit dalam pembatasan pengambilan foto dan atau video di RSUD Kabupaten Buleleng memberikan dampak positif untuk petugas layanan kesehatan dan juga pengguna layanan di RSUD Kab.Buleleng. Rekomendasi yang dihasilkan penelitian ini yaitu: 1) Agar RSUD Kabupaten Buleleng membuat SOP secara tertulis dalam menangani pelanggaran kebijakan rumah sakit dalam pembatasan pengambilan foto dan atau video di RSUD Kabupaten Buleleng, 2) Agar RSUD Kabupaten Buleleng lebih sering lagi mengadakan penyuluhan dan edukasi secara rutin terhadap  pegawai dan petugas pelaksana layanan kesehatan maupun pengguna layanan.
PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GITGIT KECAMATAN SUKASADA KABUPATEN BULELENG Ni Kadek Ani Agustini; I Nyoman Sukraaliawan
Locus Vol 11, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.369 KB) | DOI: 10.37637/locus.v11i2.280

Abstract

Kepala Sekolah merupakan seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kepala Sekolah yang baik diharapkan akan membentuk pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru juga akan menjadi baik. Jika pembelajaran di sekolah baik tentunya akan menghasilkan prestasi siswa dan gurunya yang baik. Penelitian ini memfokuskan pada pokok permasalahan 1. Bagaimanakah Peran Kepala Sekolah Dalam Miningkatkan Kinerja Guru di SDN 1 Gitgit?. 2. Bagaimanakah Kinerja Guru di SDN 1 Gitgit?Hasil penelitian ditemukan bahwa: 1). Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja Guru di SD Negeri 1 Gitgit, secara umum dapat dapat berjalan dengan baik dimana kepala sekolah SDN 1 Gitgit berperan sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator. 2. Kinerja Guru di Sekolah Dasar Negeri 1 Gitgit sudah baik dilihat dari segi proses perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran, proses evaluasi pembelajaran dan membina hubungan antar pribadi dengan siswanya.
KONDISI LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA PERANGKAT DESA DI DESA BONTIHING KECAMATAN KUBUTAMBAHAN KABUPATEN BULELENG Dewa Nyoman Redana
Locus Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.337 KB) | DOI: 10.37637/locus.v11i1.271

Abstract

Kondisi lingkungan kerja berdampak pada kinerja pegawai. Untuk itulah harus diupayakan agar terciptanya kondisi lingkungan kerja baik itu kondisi lingkungankerja fisik dan kondisi lingkungan kerja non fisik yang baik dan kondusif.Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dirumuskan beberapa pokok permasalahan yaitu : 1)bagaimanakah kondisi lingkungan kerja fisik pemerintahanDesa Bontihing Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng ;2) bagaimanakah kondisi lingkungan kerja non fisik pemerintahan Desa Bontihing KecamatanKubutambahan Kabupaten Buleleng ? dan 3) bagaimanakah kinerja perangkat Desa Bontihing Kecamatan Kubutambahan kabupaten Buleleng ?Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi lingkungan kerja fisik pemerintahan Desa Bontihing yang meliputi suhu, kebisingan, penerangan, sirkulasiudara serta ruang kerja sebagian besar masih kurang memadai.Selanjutnya ditemukan pula kondisi lingkungan kerja non fisik yang meliputi hubungan kerja antara bawahan dengan atasan, hubungan kerja antar perangkat desa,serta tata kelola dan kemampuan menyasuaikan diri para perangkat Desa Bontihing sudah baik.Kinerja perangkat Desa Bontihing selama ini sudah baik, hal tersebut dapat dilihat dari indikator kinerja yakni kualitas dan kuantitas kerja, ketepatan waktu, efektivitas, dan kemandirian perangkat desa dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai perangkat desa yang bertugas melayani masyarakat.
PERAN LURAH DALAM MEWUJUDKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN KAMPUNG ANYAR KECAMATAN/KABUPATEN BULELENG Ketut Sri Yuliani; I Nyoman Mudarya
Locus Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.958 KB) | DOI: 10.37637/locus.v13i1.706

Abstract

Sampah perkotaan merupakan salah satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Berbagai efek buruk yang sering ditimbulkan oleh sampah menjadi permasalahan tersendiri dan harus dikerjakan secara terpadu, antar berbagai aktor di masyarakat, untuk dapat memberi solusi yang tepat dan bermamfaat dalam penanganan  sampah. Gerakan terpadu tersebut banyak dipengaruhi dari faktor pimpinan, yang harus memiliki kemampuan dalam memotivasi dan menggerakkan masyarakat dalam penyelenggaraan penanganan sampah terpadu. Dalam penelitian ini, beberapa pokok permasalahan dapat dirumuskan yaitu: 1) bagaimanakah peran lurah sebagai motivator dalam mewujudkan lingkungan di Kelurahan Kampung Anyar Kecamatan/Kabupaten Buleleng?; 2) bagaimanakah peran lurah sebagai komunikator dalam mewujudkan lingkungan di Kelurahan Kampung Anyar Kecamatan/Kabupaten Buleleng?. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode analisis data yang digunakan sepanjang proses penelitian dengan tahapan 1. pengumpulan data 2. reduksi data 3. penyajian data 4. simpulan dan verifikasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, metode kualitatif ini digunakan dengan maksud memperoleh gambaran yang jelas tentang peran lurah sebagai motivator dan komunikator perangkat desa di Kelurahan Kampung Anyar. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan pemanfaatan dokumen. Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa peran lurah dalam mewujudkan kebersihan lingkungan di Kelurahan Kampung Anyar menggunakan  komunikasi melalui, 1. komunikasi verbal contohnya dengan mengadakan rapat rutin dan  gotong royong,  2. komunikasi non verbal contohnya menyapa sesama warga atau lurah dengan gerak isyarat atau (gesture). Peran Lurah sebagai motivator dalam melaksanakan tugas-tugasnya dapat dilihat dari faktor hubungan yang harmonis antara Lurah dan Masyarakat, rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi,memberikan pembinaan dan pengarahan, adanya ketenangan jiwa  serta  memberikan tauladan kepada bawahan dan masyarakat.
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN DANA DESA DALAM MENINGKATKAN TARAF HIDUP MASYARAKAT DI DESA GUNUNG SALAK KECAMATAN SELEMADEG TIMUR KABUPATEN TABANAN I Ketut Suardana
Locus Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.831 KB) | DOI: 10.37637/locus.v14i2.1018

Abstract

This study aims to determine the implementation of village fund management in improving the living standards of the community in Gunung Salak Village, East Selemadeg District, Tabanan Regency. The subject of this study was the implementation of village fund management in improving the living standards of the community in Gunung Salak Village, East Selemadeg District, Tabanan Regency.  Data were collected by observation techniques, interview techniques and documentation techniques and the data were analyzed in a simple way using qualitative descriptive methods.  The results showed that the :(1) Implementation / implementation of Village Fund Management in Gunung Salak Village, East Selemadeg District, Tabanan Regency has been implemented based on government regulations and the budget has been adjusted to the APBDes that has been compiled by the Village Government,(2) The implementation of Village Fund Management from the State Budget is carried out in village development activities and community empowerment activities so that it has a good impact on improving the standard of living of the people of Gunung Salak Village. (3) The general management obstacle is that project work is very dependent on weather, especially village development projects such as road procurement/repair. (4) The positive impact of village fund management is that it can advance the economy in the village which is directly felt by all levels of society, and the negative impact is that there is a lot of social jealousy, especially between village groups, because the amount of assistance provided is different according to the productivity of the group.
UPAYA PEMBERDAYAAN DALAM PENGELOLAAN “BUPDA” DI DESA POH BERGONG KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG I Kadek Senimayura; Putu Agustana
Locus Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.586 KB) | DOI: 10.37637/locus.v12i2.601

Abstract

Upaya pengentasan kemiskinan melalui peningkatan peran desa adat sangat tepat dilakukan khususnya di Bali. Berdasarkan amanat Perda. Propinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat, maka Desa Adat Poh Bergong lewat sebuah perarem membentuk Baga Utsaha Padruwen Desa Adat ( BUPDA ) yang dikelola oleh desa adat. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu : 1) bagaimanakah memberdayakan usaha-usaha yang tergabung dalam BUPDA Desa Adat Poh Bergong ?; 2) bagaimanakah menciptakan dan meningkatkan produk unggulan BUPDA Desa Adat Poh Bergong? Untuk menjawab permasalahan tersebut, digunakan metode penelitian kualitatif dengan maksud memperoleh gambaran yang mendalam tentang upaya pemberdayaan dalam pengelolaan BUPDA Desa Adat Poh Bergong. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan pemanfaatan dokumen. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa pemberdayaan usaha-usaha yang tergabung dalam BUPDA Desa adat Poh Bergong dilakukan melalui penguatan usaha dengan memberikan kewenangan secara penuh kepada pengelola BUPDA dan membangun fasilitas pendukung usaha, pemberian bantuan modal usaha, serta pembinaan manajemen usaha kepada pengelola BUPDA. Upaya untuk menciptakan dan meningkatkan produk-produk unggulan BUPDA Desa Adat Poh Bergong dilakukan dengan pemberian pelatihan dan keterampilan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk, sosialisasi terhadap produk melalui media sosial, dan pengembangan usaha dengan merencanakan untuk membangun pasar desa adat yang akan dikelola oleh BUPDA.
Komunikasi Dan Semangat Kerja Perangkat Desa Di Desa Tampekan Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Komang Sari Darmawati; I Nyoman Suprapta
Locus Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.325 KB) | DOI: 10.37637/locus.v10i1.84

Abstract

Komunikasi merupakan hal penting dalam sebuah organisasi. Komunikasi yang baik dapat memicu meningkatnya semangat kerja para perangkat Desa. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini, beberapa pokok permasalahan dapat dirumuskan yaitu : 1) bagaimanakah komunikasi perangkat desa di Desa Tampekan ?, dan 2) bagaimanakah semangat kerja perangkat desa di Desa Tampekan ?; dan 3) Apa sajakah hambatan dan pendukung komunikasi perangkat desa di Desa Tampekan ? Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa komunikasi antara perangkat desa di Desa Tampekan berlangsung melalui komunikasi vertical, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal. Semangat kerja perangkat desa di Desa Tampekan selalu tinggi, yang dapat dilihat dari adanya semangat kerja yang tinggi dengan jiwa mudanya, adanya kebanggaan menjadi pegawai di desa yang bisa menafkahi keluarganya, para perangkat desa mampu menyesuaikan diri dengan teman-teman kerjanya, serta tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya. Juga ditemukan fakta bahwa hal-hal yang menjadi penghambat komunikasi perangkat desa di Desa Tampekan adalah pesan yang disampaikan sering dikurangi atau ditambahi, penafsiran yang berbeda-beda terhadap pesan atau informasi yang diterima, pesan bisa menjadi tidak benar saat penerima pesan dalam keadaan marah, emosi dtau sedih, serta bahasa yang digunakan sering tidak nyambung. Sedangkan faktor pendukungnya adalah penguasaan bahasa, saran komunikasi, kemampuan berpikir pelaku komunikasi, dan lingkungan yang baik sebagai penunjang komunikasi.
Manajenem Pelayanan Kesehatan di Instalasi Rawat Jalan Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng Made Budarma; Dewa Made Joni Ardana
Locus Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.837 KB) | DOI: 10.37637/locus.v14i1.924

Abstract

Pelayanan kesehatan oleh petugas di Rumah sakit merupakan suatu kegiatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Untuk itulah petugas harus mengedepankan manajemen pelayanan untuk mencapai berkualitas supaya masyarakat dalam hal ini pasien dan keluarga pasien merasa puas dengan pelayanan yang diberikan dengan tetap mengutamakan keselamatan pasien. Dalam penelitian ini, beberapa pokok permasalahan dapat dirumuskan yaitu: 1) bagaimanakah manajemen pelayanan IRJ/Poliklinik di RSUD Kabupaten Buleleng ?;2) faktor-faktor apakah yang menjadi pendukung dan penghambat manajemen pelayanan IRJ/Poliklinik di RSUD Kabupaten Buleleng ? Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan maksud memperoleh gambaran yang jelas tentang manajemen pelayanan IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng. Pengambilan informan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, wawancara dan pemanfaatan dokumen. Analisis data dilakukan secara sirkuler dimana analisis dilakukan sepanjang proses penelitian,dengan tahapan ;pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, serta simpulan dan verifikasi.Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa manajemen pelayanan IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng meliputi perencanaan yang merupakan fungsi dasar manajemen, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang merupakan fungsi terakhir dari proses manajemen Faktor pendukung manajemen pelayanan di IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng dari sis internal adalah tersedianya SDM yang berkompeten serta adanya sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan. Faktor pendukng eksternalnya adalah adanya sistem rujukan pelayanan kesehatan yang menyebabkan jumlah kunjungan pasien ke IRJ/Poliklinik RSUD Kabupaten Buleleng berkurang secara signifikan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah angaran yang dikelola jauh berkurang karena jumlah kunjungan yang menurun. Berkurangnya anggaran yang dikelola berakibat pada jumlah jasa pelayanan yang diterima pegawai juga berkurang
REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG, TANPA WHISTLEBLOWING SYSTEM I Gde Made Metera
Locus Vol 12, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.028 KB) | DOI: 10.37637/locus.v12i1.285

Abstract

Perkembangan pemikiran mengenai konsep helix:triple helix-quad helix-penta helix yang menggambarkan peran aktor-aktor: akademisi, bisnis, civil society, government, dan diaspora dalam pembangunan ekonomi memengaruhi pemikiran tentang birokrasi. Pemerintah tidak lagi menjadi pelaku utama dalam pembangunan negara maupun daerah. Muncul kemudian kebutuhan melakukan Reformasi Birokrasi. Merespons kebutuhan itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng telah melakukan Reformasi Birokrasi dengan mengacu kepada Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Road Map Reformasi Birokrasi 2015-2019. Reformasi Birokrasi 2015-2019 telah berlangsung dengan memuaskan, namun ada sejumlah kegiatan prioritas yang belum dilaksanakan antara lain menetapkan Whistleblowing System. Reformasi Birokrasi 2020-2024 mulai dilakukan dengan menyusun Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 degan mengacu kepada Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Permenpan RB Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024. Agenda prioritas kegiatan Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten Buleleng 2020-2024 pada delapan area perubahan pembenahan manajemen pemerintah daerah mengacu kepada mandat Permenpan RB Nomor 25 Tahun 2020, dan prioritas kegiatan yang belum dilaksanakan hingga tahun 2019.
Pelaksanaan Pelayanan Publik Oleh Pegawai Di Kantor Camat Sawan Kabupaten Buleleng Gusti Ayu Juli Artini; I Nyoman Sukraaliawan
Locus Vol 9, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.133 KB) | DOI: 10.37637/locus.v9i1.76

Abstract

Pegawai pemerintahan adalah aparat birokrasi yang juga sebagai abdi masyarakat harus mampu membrikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Khusus dalam pelayanan pengurusan KTP dan perijinan, pegawai harus bisa bersikap profesional sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Masyarakat yang datang ke kantor kecamatan untuk mengurus perekaman data KTP dan pelayanan perijinan harus diberikan pelayanan yang prima dan berkualitas. Dari hasil penelitian ditemukan fakta bahwa pelaksanaan pelayanan publik di Kantor Kecamatan Sawan berkaitan dengan kualitas dan kuantitas pelayanan, ketepatan waktu pelayanan, efektivitas pelayanan, kemandirian pegawai dalam pelayanan dan hubungan interpersonal dalam pelayanan. Faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat di Kantor Kecamatan Sawan meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Sedangkan solusi dalam meminimalisir adanya faktor penghambat pelayanan kepada masyarakat adalah solusi jangka pendek dan jangka panjang, sosialisasi kepada masyarakat pencari layanan dengan beberapa media, serta pemberian rewards kepada pegawai yang berprestasi, dan pemberian punishman kepada pegawai yang lalai melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Page 1 of 10 | Total Record : 96