cover
Contact Name
Avid Leonardo Sari
Contact Email
eic.jsrd@gmail.com
Phone
+6281221512892
Journal Mail Official
eic.jsrd@gmail.com
Editorial Address
Jl. Islamic Centre Makmur Tengah (ICM Tengah) No. B3 Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung
Location
Kab. bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal of Scientech Research and Development
Published by Ikatan Dosen Menulis
ISSN : 27156974     EISSN : 27155846     DOI : https://doi.org/10.56670/jsrd.v1i1
Journal of Scientech Research and Development (JSRD) is a peer-reviewed journal that focuses on critical studies of social research and development. Investigated the dynamics of teaching and learning of Scientech education, scientech research, and development problems in the scientech at the primary, senior, and high education levels. Besides focusing on the development of studies on issues of basic education, JSRD covered the critical view, and a comprehensive mind in research and social education. Journal of Scientech Research and Development (JSRD) is published by Ikatan Dosen Menulis in collaboration with GoAcademica CRP. Publishing twice times a year, ie Issue 1 and Issue 2 in June and December, and already have a registration number p-ISSN: 2715-6974 and e-ISSN: 2715-5846 since 2019.
Articles 182 Documents
PENGGUNAAN DAUN STEVIA SEBAGAI PEMANIS DALAM PEMBUATAN SIRUP EMPON-EMPON Qorry Aina; Suci Ferdiana; Fitri Ciptaning Rahayu
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.418 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.1

Abstract

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan flora dan fauna terbesar di dunia. Banyak diantanya yang masuk kategori tumbuhan obat. Temu-temuan ini dalam istilah bahasa jawa disebut empon-empon, asal katanya adalah empu yang berarti rimpang induk atau akar tinggal. Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi sebagian besar orang sebagai minuman pelepas dahaga. Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti gula dengan atau tanpa bahan tambahan, bahan pewangi, dan zat aktif sebagai obat. Daun stevia adalah pemanis alami yang memiliki nilai kalori rendah dengan tingkat kemanisan 100-200 kali kemanisan sukrosa dan tidak mempunyai efek karsinogenik yang dapat ditimbulkan oleh pemanis buatan. Kandungan fitokimia daun stevia terbesar adalah glikosida, steroid dan tannin. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia sirup empon empon dengan penambahan daun stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) terhadap sifat organoleptik. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 jenis perlakuan pembuatan terdiri dari 25%, 50%, 75% dan 100% penambahan daun stevia. Pengujian fisikokimia pH, total gula dan viskositas dilakukan di labolatorium dan uji organoleptik dilakukan oleh 26 panelis mahasiswa gizi. Analisis Kruskall Wallis uji organoleptik terhadap warna dan tingkat kesukaan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (p 0,000<α 0,05), sedangkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap aroma (p 0,647>α 0,05), rasa (p 0,634>α 0,05), dan kekentalan (p 0,423>α 0,05). Sebanyak 2,54% panelis menyukai produk sirup empon empon pada perlakuan S2. Dalam uji organoleptik terdapat perbedaan terhadap warna dan tingkat kesukaan karena pengaruh dari perbedaan komposisi bahan yang digunakan.
PERSEPSI NELAYAN TERHADAP RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA (STUDI KASUS TANJUNG LESUNG, KABUPATEN PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN) Hendri Putrananda
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.483 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.2

Abstract

Tanjung Lesung telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2012 untuk dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. Berdasarkan PP tersebut maka di wilayah ini akan dilakukan pengembangan kawasan pariwisata bahari dengan luas 1.500 hektar dan wilayah pengembangannya mencakup sebagian desa Tanjungjaya. Di desa ini terdapat nelayan yang sehari-hari memanfaatkan perairan dan pesisir di sekitar Tanjung Lesung sehingga upaya pengembangan kawasan pariwisata yang akan dilakukan dapat berpengaruh secara langsung terhadap mata pencaharian nelayan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode survei dan bertujuan untuk mengetahui persepsi responden, yakni nelayan setempat terhadap rencana pengembangan pariwisata di Tanjung Lesung. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hanya sebagian kecil dari nelayan di Tanjung Lesung yang memiliki persepsi positif terhadap rencana pengembangan kawasan pariwisata di wilayah tersebut yakni hanya 20,8%, dan kondisi tersebut menunjukkan bahwa belum menyeluruhnya penerimaan nelayan terhadap rencana pembangunan dan pengembangan industri pariwisata di Tanjung Lesung.
VALUASI EKONOMI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN KEPULAUAN PADAIDO KABUPATEN BIAK NUMFOR PROVINSI PAPUA Leffy Hermalena; Hijaz Jalil; Toni Junaedi; Ivonne Ayesha; Herda Gusvita
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.721 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.3

Abstract

Ketahanan pangan laut merupakan hal krusial untuk pemenuhan protein hewani sebagian besar masyarakat pesisir. Namun, ketersediaan pangan laut telah menjadi kekhawatiran banyak pihak terutama karena besarnya tingkat ancaman terhadap ekosistem pesisir akibat aktivitas manusia. Produktivitas perikanan di banyak lokasi di Indonesia menjadi tidak optimal karena rusaknya habitat biota laut sehingga berakibat pada rendahnya nilai ekonomi lokal. Inventarisasi kawasan konservasi wilayah pesisir mencakup dua sasaran utama yakni masyarakat sebagai pelaku ekonomi dan sumberdaya alam sebagai sumber ekonomi. Data yang digunakan dalam kajian ini dibagi menjadi 2 (dua) jenis data, yaitu data sekunder dan data primer, teknik wawancara yang mendalam (in-depth interview), teknik pengambilan responden menggunakan teknik survei yang digabungkan dengan teknik snow-bowling. Nilai ekonomi total kawasan berdasarkan kesesuaian dan daya dukung di Kepulauan Padaido Kabupaten Biak Numfor dapat dikembangkan.
KONDISI SOSIAL EKONOMI NELAYAN PUKAT PANTAI DI KANAGARIAN SUNGAI PINANG KECAMATAN KOTO XI TARUSAN Murhenna Uzra; Abdullah Munzir; Suparno
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.894 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.4

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui Kondisi Sosial ekonomi Nelayan pukat pantai serta Analisa usaha alat tangkap pukat pantai di Nagari Sungai Pinang. Mereka yang memiliki pendidikan setingkat SD dan SMP, biasanya lebih memilih ikut menangkap ikan ke laut dan tidak melanjutkan pendidikannya, dikarenakan faktor ekonomi dan tingkat kesadaran yang mereka miliki. Menurut Yunita et al 2018, Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator dari kualitas sumberdaya manusia. Indikator ini yang memberikan status seseorang kaya atau miskisnya. Dimana mereka yang memiiki pendidikan rendah akan berdampak pada produktivitas tangkapan dan tentunya juga terhadap pendapatan. Pada saat musim ikan pendapatan nelayan pemilik mencapai Rp.2.025.000 per hari sedangkan nelayan pekerja mencapai Rp.100.000 per hari, Sedangkan pada saat tidak musim ikan pendapatan nelayan hanya Rp.216.000,0 untuk nelayan pemilik dan Rp 10.800 untuk nelayan pekerja. Analisa usaha yang di temukan terdapat nilai BC/R >1,5 yang artinya usaha layak di lanjutkan. PPC sebesar 1,7 dikarnakan biaya opersi yang tidak memakan biaya lebih besar, NPV menunjukkan nilai ≥ 41 artinya tingkat keuntungan yang didapat 41%, jika bunga Bank pada saat 10,5%. Sedangkan IRR sebesar usaha mempunyai tingkat keuntungan sebesar 13% Atau sebesar Rp.56,500.000,- meningkat hingga 13% dan mendapat keuntungan sehingga usaha ini masih layak dilanjutkan.
UJI KANDUNGAN VITAMIN A PADA JEL CINCAU HIJAU DENGAN PROPORSI DAUN CINCAU HIJAU (PREMNA OBLONGIFOLIA MERR) DAN YOGURT YANG BERBEDA Aprilia Nurcahyaning Rahayu
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.908 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan vitamin A dan bakteri asam laktat (BAL) dalam proprosi daun cincau hijau dan yogurt yang berbeda. Desain eksperimen dengan desain satu faktorial yang terdiri dari variabel independen adalah proporsi daun cincau dan yogurt dengan 3 level (1:5, 1:10, 1:15). Variabel dependent adalah kandungan vitamin A. Data hasil eksperimen dilakukan uji kandungan vitamin A dengan uji spektrofotometri analisis di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Perlakuan terbaik dengan proporsi daun cincau hijau dan yogurt (1:5) mengandung vitamin A 70,77 IU, kemudian kadar vitamin A dibawahnya pada proporsi daun cincau hijau dan yogurt (1:10) dengan nilai 68,14 UI, selanjutnya paling rendah kandungan vitamin A pada proporsi daun cincau hijau dan yogurt (1:15) dengan nilai 64,68 IU.
PEMBERIAN BISKUIT DARI BAHAN TEPUNG TEMPE UNTUK MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALITA Suprapti
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (595.907 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.6

Abstract

Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang seperti di Indonesia. Pada 2013, di Indonesia terjadi wabah yang tersebar di 6 provinsi, 8 kabupaten dengan total 646 orang dengan 7 kematian (Case Fatality Rate/CFR = 1,08%). Berdasarkan Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik kejadian diare pada semua umur di Kecamatan Gresik cukup tinggi berada diperingkat kedua dari 17 Kecamatan yaitu mempunyai jumlah kejadian sebanyak 5956 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian biskuit dari tepung tempe pada balita yang menderita diare. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen quasi dengan pretest posttest control dan eksperimen. Hasil menunjukan sig 0,000 dan Beda penurunan frekuensi BAB kelompok eksperimen dan kontrol adalah 1,97. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian biskuit tepung tempe dapat menurunkan frekuensi BAB pada pasien anak diare.
ANALISIS POTENSI PEMANENAN AIR HUJAN SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF PENGHEMATAN PEMAKAIAN AIR TANAH PADA KAWASAN UNIVERSITAS EKASAKTI Elly Marni
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.254 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.7

Abstract

Curah hujan di Kota Padang yang berkisar 75 -100 mm, masuk dalam kategori menengah (BMKG) dan dapat menjadi sumber air bersih, tetapi sering menimbulkan banjir pada musim penghujan, karena air hujan tidak dapat meresap ke tanah seiring dengan menurunnya daerah resapan. Sementara itu pemanfaatan air tanah yang berlebihan untuk jangka panjang akan menimbulkan dampak negatif. Universitas Ekasakti termasuk salah satu universitas swasta terbesar yang berada ditengah Kota Padang. Dengan jumlah mahasiswa yang semakin meningkat, maka akan berpengaruh terhadap penambahan jumlah pemakaian air. Pengambilan air tanah yang berlebih dan secara terus menerus, jika tidak diiringi dengan pengisian air tanah kembali dapat menyebabkan terjadinya kekosongan air tanah yang dalam jangka panjang dapat berdampak pada penurunan muka tanah yang tidak serentak, sehingga dapat menyebabkan bangunan diatasnya retak dan turun sebahagian, sehingga harus diantisipasi dengan penangkapan air hujan untuk mengurangi pemakaian air tanah. Pemanenan air hujan merupakan salah satu alternatif mengurangi pemakaian air tanah. Berdasarkan hasil analisis pemanenan air hujan pada Kampus I Universitas Ekasakti sisi Utara, dengan luas atap 3034 m2, maka total air yang dapat dipanen selama setahun sebesar 10.941.191 liter atau setara dengan 10.941 m3, sementara kebutuhan air untuk kawasan Kampus I sisi Utara sebesar 10.427.664 liter, atau setara dengan 10.427,6 m3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya pemanenan air hujan maka Kampus I sisi Utara tidak memerlukan pengambilan air tanah.
PENGARUH MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN KADER AISYIYAH DALAM MEMBERIKAN PRAKTEK MENYUSUI Siti Hamidah
Journal of Scientech Research and Development Vol 1 No 1 (2019): JSRD, December 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.36 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v1i1.8

Abstract

ASI merupakan nutrisi ideal untuk menunjang kesehatan, pertumbuhan, perkembangan bayi secara optimal sehingga pemberian ASI eksklusif dianjurkan selama masih mencukupi kebutuhan bayi, namun pemberian ASI eksklusif masih saja belum mencapai target yang diharapkan. Tujuan penelitian adalah; (1) Memberikan pelatihan kader Aisyiyah tentang manajemen laktasi dan menyusui terkait agama(2) Untuk mengetahui pengaruh pelatihan kader Aisyiyah terhadap keterampilan kader dalam memberikan praktek menyusui pada ibu hamil. Penelitian dengan desain Kuasi Eksperimen, dilakukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Waktu penelitian; April sampai dengan September 2019. Sampel sebanyak 25 kader dipilih dengan quota sampling. Variabel dependen adalah keterampilan kader dalam memberikan praktik menyusui. Variabel independen adalah pelatihan manajemen laktasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis menggunakan uji t. Nilai rata-rata praktik menyusui ASI eksklusif sesudah pelatihan (mean=91.28; SD=5.46) lebih tinggi daripada sebelum pelatihan (mean=48.8; SD=8.73), dan secara statistik signifikan (p<0.001). Pengetahuan tentang manajemen laktasi masih belum banyak diketahui masyarakat, penting disebarluaskan. Penyuluhan yang terbanyak dari tenaga kesehatan, sementara tenaga kesehatan tugas pelayanan begitu banyak. Perlu dukungan dari organisasi wanita yang cukup untuk menyebarluaskan pengetahuan dan manajemen laktasi.
PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN JAMBU BIJI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI KELURAHAN KUBU DALAM PARAK KARAKAH WILAYAH KERJA PUKESMAS ANDALAS PADANG Ridha Hidayati; Ayuro Cumayunaro
Journal of Scientech Research and Development Vol 2 No 1 (2020): JSRD, June 2020
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.177 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v2i1.9

Abstract

Peningkatan kasus Diabetes Mellitus telah menjadi masalah serius kesehatan masyarakat. Klasifikasi diabetes mellitus ada 2 yaitu diabetes mellitus type 1 (DM tergantung insulin) dan type 2 (DM tidak tergantung insulin). Kadar glukosa darah penentu seseorang mengidap penyakit Diabetes Mellitus. Penurunan kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan mengunakan teknik Farmakologi dan NonFarmakologi. Penanganan farmakologi dengan penggunaan obat-obatan dan penanganan non- farmakologi salah satunya dengan rebusan daun jambu biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai pengaruh pemberian air rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Mellitus type 2 di kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang. Desain penelitian adalah Quasi Eksprimen dengan mengunakan metode one group pretest and post test.Sampel yang digunakan diambil dengan teknik purposive sampling, dengan jumlah reponden 15 orang berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah kadar glukosa darah sebelum dan sesudah diberikan air rebusan daun jambu biji. Kadar glukosa diukur dengan mengunakan alat Easy –Touch, dan lembar observasi. Data diolah dengan mengunakan uji Paired T-test. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh air rebusan daun jambu biji terhadap kadar glukosa darah dengan p 0.000 (<0’05). Disarankan pada Pukesmas Andalas Padang agar dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat air rebusan daun jambu biji sebagai alternatif untuk mengendalikan kadar glukosa darah dalam batas normal pada pasien Diabetes Mellitus type 2
ANALISIS KELEMBAGAAN AGRIBISNIS PADI SAWAH DI NAGARI LUBUK PANDAN KECAMATAN 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Ivonne Ayesha; Agus Rizal; Herda Gusvita
Journal of Scientech Research and Development Vol 2 No 1 (2020): JSRD, June 2020
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.509 KB) | DOI: 10.56670/jsrd.v2i1.10

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis kelembagaan agribisnis padi sawah dan untuk mengetahui bentuk kemitraan serta peran kelujuan penelitian untuk mengidentifikasi dan menganalisis kelembagaan agribisnis padi embagaan dalam mendukung perkembangan agribisnis tersebut di Nagari Lubuk Pandan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian dilakukan di Nagari Lubuk Pandan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa A. Kelembagaan pada agribisnis padi sawah, teridentifikasi yaitu: 1. Subsistem hulu: GAPOKTAN, penyedia input, kios saprodi, tetangga dan saudara, 2) Subsistem usahatani: penyedia tenaga kerja. 3) Subsistem hilir: penggilingan padi (RMU).4) Subsistem pemasaran: pengumpul. 5) Subsistem penunjang: penyedia modal. B) Bentuk kemitraan dan peran kelembagaan agribisnis padi sawah di Nagari Lubuk Pandan adalah: a) Bentuk Kemitraan yang terjadi antara Gapoktan dengan pemberian pupuk pemerintah; Gapoktan harus terorganisasi dengan jelas; petani harus mempunyai lahan yang tergabung di dalam Gapoktan; petani harus menjemput langsung pupuk atau benih yang telah disediakan oleh pemerintah. Bentuk kemitraan kios saprodi dengan petani dengan kesepakatan; 1) petani membayar/membeli input dengan sistem bayar tunai; 2) petani harus menjemput langsung pupuk yang dibelikan ke kios saprodi. Bentuk kemitraan yang terjadi dengan lembaga input produksi lainnya menimbulkan kesepakatan, yaitu: 1) benih yang ditukar yaitu dalam varietas yang berbeda; 2) benih/gabah yang ditukar yaitu gabah yang telah di jemur atau gabah kering; 3) apabila petani mendapatkan benih dengan sistem meminjam, benih di kembalikan setelah panen. Peran subsistem hulu: menghasilkan barang-barang modal bagi proses produksi. b) Bentuk kemitraan petani dengan buruh tani menimbulkan kesepakatan yaitu: 1) upah yang diterima buruh tani laki-laki yaitu Rp.70.000/hari dan wanita Rp.60.000/hari; 2) upah tersebut di bayar langsung tunai kepada buruh tani apabila pekerjaan telah selesai; 3) ketentuan kerja yaitu mulai dari pencabutan benih sampai selesai penanaman. Peran subsistem usahatani adalah melakukan kegiatan yang menggunakan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas padi. c.) Bentuk kemitraan petani padi sawah dengan pemilik penggilingan padi (RMU) menimbulkan kesepakatan yaitu; 1) padi/gabah yang digiling yaitu dalam bentuk gabah kering atau gabah yang telah di jemur; 2) upah yang diberikan petani ke penggilingan yaitu 1 (satu) belek beras, upahnya 2 liter beras; 3) pengilingan datang langsung ke rumah petani untuk menggiling padi di jadikan beras. Peran dari penggilingan padi (RMU) adalah ketika pasca panen yaitu mengolah padi/gabah untuk di jadikan beras. d)Bentuk kemitraan dan peran kelembagaan pada subsistem pemasaran menimbulkan kesepakatan, yaitu: 1) pengumpul datang langsung ke sawah untuk membeli padi/gabah; 2) apabila petani meminjam modal terlebih dahulu ke pengumpul petani harus menjual padinya ke pengumpul tempat meminjam modal tersebut; 3) agen/pengumpul yang membelikan padi ke petani yaitu dengan sistem bayar tunai. Peran subsistem pemasaran adalah melakukan kegiatan pemasaran produk padi/gabah sampai ke pengumpul. e) Pinjaman modal yang diberikan pemilik penggilingan padi ke petani dengan bentuk kemitraan yang terjadi, adalah: 1) apabila panen nanti padi atau hasil panen di jual ke pemilik Penggilingan; 2) padi/gabah dijemput langsung oleh pemilik Penggilingan; 3) apabila petani meminjam uang atau pupuk petani harus menjemput sendiri ke tempat penggilingan. Peran dari lembaga penyedia modal adalah menyediakan modal bagi petani untuk melakukan usahatani padi sawah.

Page 1 of 19 | Total Record : 182