cover
Contact Name
Estiyan Dwipriyoko
Contact Email
estiyand@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
asep.hidayat.1204@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Langlangbuana, Jl. Karapitan No. 116 Bandung 40261
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
EDUCARE
ISSN : 1412579X     EISSN : 26847612     DOI : -
Core Subject : Education,
EDUCARE adalah jurnal ilmiah pendidikan dan pembelajaran, yang diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana (FKIP UNLA), pertama kali terbit pada tanggal 02 Mei 2002, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Jurnal ini menyandang nama EDUCARE yang arti harfiahnya adalah penuntun dan pembimbing, yang diharapkan menjadi penuntun dan pembimbing ke arah kebaikan dan kebenaran.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2, Agustus 2002" : 9 Documents clear
PENELITIAN KELAS H.E.T. Ruseffendi
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.504 KB)

Abstract

Penelitian kelas adalah penelitian pembelajaran di dalam kelas untuk perbaikan. Penelitian kelas terjemahan dari “classroom reseach”. Kata lainnya adalah penelitian praktis (practical inquiry). Pada umumnya, penelitian kelas dilakukan oleh guru beserta pengamat (observer); mungkin temannya. Penelitian yang dilakukan mungkin mengenai teknik bertanya, pendekatan pengejaran, distribusi pemberian kesempatan untuk ditanyai atau bertanya, tenggang waktu berpikir dalam menjawab pertanyaan, dan sebagainya yang pada garis besarnya dalam pembelajaran bidang studi. Mengingat hal itu, yang terlibat dalam penelitian kelas (dosen, pembimbing, pengamat, dll) semestinya orang yang keahliannya dalam pembelajaran bidang studi. 
PENELITIAN TENTANG MANFAAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR Otong Kardisaputra
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.449 KB)

Abstract

Sejak diberlakukannya Kurikulum 1975, yang waktu itu dikenal dengan sebutan Pembakuan Kurikulum, para guru diwajibkan menggunakan tujuan instruksional khusus (TIK) dalam melaksanakan tugasnya dari mulai perencanaan pengajaran, pelaksanaan proses belajar-mengajar sampai evaluasi pengajaran. Kewajiban itu merupakan implikasi dari penggunaan prinsip objective oriented sebagai salah satu asas pengembangan kurikulum. Penerapan prinsip berorientasi pada tujuan ini nampak pada Kurikulum 1975 dengan dicantumkannya berbagai jenis tujuan yang tersusun secara hierarkhis, dari mulai tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler sampai ke tujuan instruksional umum. Atas dasar tujuan-tujuan itu, guru diwajibkan mengembangkan tujuan instruksional khusus untuk diusahakan pencapaiannya pada proses belajar-mengajar yang diselenggarakannya. Tujuan instruksional khusus itu menjadi tujuan antara untuk mencapai tujuan yang berada di atasnya.
AKUNTABILITAS DAN STANDARISASI KUALITAS PERGURUAN TINGGI SWASTA DI DAERAH Asep Kartiwa
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.987 KB)

Abstract

Paradigma baru dalam pendidikan tinggi yang mencakup akuntabilitas, kualitas, otonomi, evaluasi diri dan akreditasi pendidikan tinggi yang berkenaan dengan kondisi yang dipersyaratkan masa depan, menuntut aktualisasi keunggulan manusia secara optimal merupakan persoalan yang dihadapi oleh lulusan Perguruan Tinggi. Belum tampilnya lulusan pendidikan tinggi yang memiliki “keunggulan khusus” menjadi tantangan bersama. Pendidikan tidak hanya sekedar mendidik menjadi tenaga siap pakai di pasar kerja, melainkan lebih dari pada itu, yakni membantu peserta didik untuk menjadi “manusia seutuhnya”. Untuk itu perlu kiranya ada lembaga yang independen untuk menilai akreditasi Perguruan tinggi tersebut. Kondisi akademik yang kondusif sangat menunjang keberhasilan suatu Perguruan Tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Akuntabilitas dan Standarisasai Perguruan Tinggi Swasta di Daerah merupakan paradigma baru yang merupakan harapan sekaligus tantangan untuk dapat mewujudkannya.
PEMBENTUKAN PENGETAHUAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT DALAM PANDANGAN PENDIDIKAN IPA Reviandari Widyatiningtyas
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.301 KB)

Abstract

Pengetahuan yang dimiliki seseorang pada dasarnya berupa konsep-konsep. Konsep-konsep ini diproleh individu sebagai hasil berinteraksi dengan lingkungan. Dengan konsep-konsep dapat disusun suatu prinsip, yang dapat digunakan sebagai landasan dalam berpikir. Konsep didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut. Menurut Good (1973: 124), konsep adalah gambaran dari ciri-ciri, yang dengan ciri-ciri itu objek-objek dapat dibeda-bedakan. Menurut Yelon et al. (1971: 190), konsep adalah elemen umum dari sekelompok objek, peristiwa atau proses. Sedangkan menurut Kuslan dan Stone (1968: 79), konsep adalah sifat Khas yang diberikan pada sejumlah objek, proses, fenomena, atau peristiwa, yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifat khas itu.
PERANAN PERTANYAAN TERHADAP KEKUATAN RETENSI DALAM PEMBELAJARAN SAINS PADA SISWA SMU Taufik Rahman
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (926.472 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang peranan pertanyaan terhadap retensi dalam pembelajaran sains pada siswa SMU. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel diambil secara claster random yang meliputi satu kelas eksperimen menggunakan pertanyaan pengarah dan satu kelas kontrol dengan pertanyaan biasa tanpa pengarah dalam pembelajarannya. Tes retensi dilakukan setelah tiga minggu dari pos tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil postes siswa dari kedua pembelajaran pada umumnya sangat baik demikian pula retensinya. Hasil postes dari kedua pembelajaran tidak berbeda, namun retensinya berbeda signifikan, retensi siswa hasil pembelajaran dengan pertanyaan penuntun lebih baik dari pertanyaan biasa.
SIKAP MENGAJAR GURU SERTA PENGARUHNYA DALAM PENDIDIKAN Sungging Handoko
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.791 KB)

Abstract

Sikap dari seorang guru adalah salah satu faktor yang menentukan bagi perkembangan jiwa anak didik selanjutnya. Karena siikap seorang guru tidak hanya dilihat dalam waktu mengajar saja, tetapi juga dilihat tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-sehari oleh anak didiknya.Mengingat pada saat ini banyak sikap dari seorang guru tidak lagi mencerminkan sikapnya sebagai seorang pendidik karena adanya berbagai faktor yang mestinya tidak terjadi dalam dunia pendidikan. karenanya masalah sikap guru dalam mengajar perlu mendapat perhatian kita semua.
ACCELERATED LEARNING: PENDEKATAN BARU PEMBELAJARAN Eki Baihaki
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.311 KB)

Abstract

Dave Meier, penulis buku The Accelerated Learning Handbook, yang diterbitkan oleh McGraw-Hill New York tahun 2000, mengajak kita untuk memperbarui pendekatan kita terhadap pembelajaran untuk memenuhi tuntutan adanya dinamika kebudayaan yang bermetabolisme tinggi ini. Dan perlu melakukan perubahan yang bersifat sistemis bukan bersifat kosmetik , organis bukan sekedar mekanis.
ANALISIS ASPEK-ASPEK STRATEGIS PERGURUAN TINGGI SWASATA DALAM RANGKA PENERIMAAN MAHASISWA BARU Asep Hidayat
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.054 KB)

Abstract

Kegiatan promosi merupakan kegiatan membangun komunikasi antara sekolah dengan calon mahasiswa atau keluarganya dengan tujuan untuk mempengaruhi keputusan mereka dalam memilih suatu sekolah. Dengan demikian, dalam kegiatan promosi ter- dapat unsur apa yang diinformasikan, media komunikasi yang digunakan, dan kepada siapa informasi tersebut disampaikan. Di samping itu, terdapat pula kegiatan promosi untuk meningkatkan mahasiswa baru yang terdaftar melalui pendekatan sales promotion, seperti dengan penetapan biaya yang dibebankan kepada mahasiswa lebih rendah dari pada sekolah lain. Kegiatan ini dimak- sudkan untuk meng-counter sekolah swasta lain yang menjadi "saingan".
SALINAN KEPUTUSAN MENDIKNAS NO. 045/U/2002 TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI Editor Educare
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.086 KB)

Abstract

SALINAN KEPUTUSAN MENDIKNAS NO. 045/U/2002 TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI

Page 1 of 1 | Total Record : 9