cover
Contact Name
Estiyan Dwipriyoko
Contact Email
estiyand@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
asep.hidayat.1204@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Langlangbuana, Jl. Karapitan No. 116 Bandung 40261
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
EDUCARE
ISSN : 1412579X     EISSN : 26847612     DOI : -
Core Subject : Education,
EDUCARE adalah jurnal ilmiah pendidikan dan pembelajaran, yang diterbitkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana (FKIP UNLA), pertama kali terbit pada tanggal 02 Mei 2002, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Jurnal ini menyandang nama EDUCARE yang arti harfiahnya adalah penuntun dan pembimbing, yang diharapkan menjadi penuntun dan pembimbing ke arah kebaikan dan kebenaran.
Articles 175 Documents
Perspektif Balanced Scorecard dalam Pengelolaan Pendidikan Asep Hidayat
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2056.922 KB)

Abstract

Balanced Scorecard (BSC) merupakan pendekatan baru terhadap manajemen, yang dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Robert Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton (Renaissance Solution, Inc.).  BSC menyarankan bahwa kita melihat suatu kinerja organisasi dari empat perspektif berikut: (1) The Learning and Growth Perspective, (2) The Business Process Perspective, (3) The Customer Perspective, dan (4) The Financial Perspective.
Persepsi Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tentang Suasana Kehidupan Kampus dan Pengaruhnya terhadap Pretasi Belajar Erliany Syaodih
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1575.096 KB)

Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan adalah salah satu lembaga penghasil tenaga pendidik yang memiliki peran penting bagi masa depan bangsa. Untuk membangun calon pendidik yang tangguh dan profesional dibutuhkan suasana kehidupan kampus yang kondusif. Melalui penelitian diperolah data bahwa persepsi mahasiswa tentang kehidupan kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan cukup memadai dan memuaskan. Apabila persepsi tersebut dikaitkan dengan prestasi belajar mahasiswa terdapat hubungan yang signifikan namun bila dilihat pengaruh antar dua komponen tersebut ada pada tingkat rendah, sedangkan dan tinggi.
Matematika dalam Era Globalisasi Mumun Syaban
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1487.74 KB)

Abstract

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat pesat terutama dalam bidang informasi begitu cepat, sehingga informasi yang terjadi di dunia , dapat kita ketahui dengan segera, yang mengakibatkan batas Negara dan waktu sudah tidak ada perbedaan lagi.  Akibat dari perkembangan IPTEK itu timbullah suatu masa atau era yang disebut dengan Era globalisasi. Dalam era globalisasi ini banyak yang akan terjadi, misalnya dalam bidang ekonomi adanya pasar bebas yaitu AFTA 2003 dan WTO. Dalam menghadapi era globalisasi itu faktor yang paling dominan adalah meningkatkan sumber daya manusia (SDM).Memasuki era globalisasi ini diperlukan sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetisi secara global. Sumber daya manusia dapat di tingkatkan, hanya dengan melalui pendidikan. Oleh karena itu diperlukan penyempurnaan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan globalisasi.Untuk meningkatkan mutu pendidikan, dalam hal ini pelajaran matematika sebaiknya materi pelajaran matematika dikaitkan dengan kehidupan nyata di masyarakat, kemudian guru mengangkatnya kearah konsep matematika tertentu. Untuk mengetahui apakah kompetensi dasar sudah dicapai atau belum perlu diadakan suatu evaluasi, sehingga indikator-indikator pencapaian hasil belajar yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum dan tujuan mata pelajaran betul-betul tercapai.
Sains Modern: Kontemplasi dan Realitas Eki Baihaki
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1344.176 KB)

Abstract

… dalam peperangan, ilmu menyebabkan kita saling meracun dan menjegal. Dalam perdamaian dia membuat kita dikejar waktu dan tak menentu. Mengapa ilmu yang indah ini, yang membuat hidup kita lebih mudah hanya membawa kebahagian yang sedikit sekali kepada kita.“ (Albert Einstein).Memasuki penghujung abad 20, sains modern yang diagung-agungkan banyak pihak dan dianggap nyaris tanpa cacat , mulai disadari memiliki banyak kelemahan-kelemahan sebagaimana yang dinyatakan, Einstein dalam refleksi kritisnya terhadap pemanfaatan ilmu bagi kehidupan umat manusia yang ternyata hanya memberikan kebahagian yang sedikit sekali, dibandingkan dampak kerusakan yang ditimbulkannya kepada umat manusia
Penerapan Model Pembelajaran Individu Keller Plan pada Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar Reviandari Widyatiningtyas
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1479.232 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai penerapan model pembelajaran individu Keller Plan pada perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar di FKIP UNLA terhadap sampel total mahasiswa angkatan 1998/1999 peserta perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar sebanyak 38 orang. Dengan membatasi materi IAD pada materi lingkungan, dan metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen, menghasilkan kesimpulan yaitu bahwa pemahaman materi lingkungan mahasiswa sebelum pembelajaran tergolong pada katagori sedang dan setelah pembelajaran dengan menerapkan model Keller Plan berada pada katagori tinggi, juga terdapat perbedaan prestasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Jadi pemahaman mahasiswa meningkat.
Efek Pertanyaan Pengarah Dalam Pembelajaran Sains Terhadap Penguasaan Konsep Pada Siswa SLTP Taufik Rahman
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1588.405 KB)

Abstract

Questioning plays an important role in science teaching learning process. The effect of prompting question in science (biology) teaching learning process on increasing student’s understanding  was evaluated in this study.  The method used in the study was experimental involving students in experimental group who used student experiment worksheet with prompting question and students in control group who used experiment  worksheet without prompting question. The study was carried out in the sight organ of Invertebrate in Junior High School. To evaluate the different effect of prompting question and without prompting question on increasing student’s understanding, pretest  and postes  was  given to the two group. The study revealed that the use of prompting question more efectively increased student’s understanding to the concept than the use of without prompting question.Keywords: experiment student worksheet,  prompting question
KEPMENDIKNAS NO. 232/U/2000 Editor Educare
EDUCARE Vol. 1 No. 1, Juni 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1497.918 KB)

Abstract

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKANNASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUMPENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASILBELAJAR MAHASISWA
PENELITIAN KELAS H.E.T. Ruseffendi
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (794.504 KB)

Abstract

Penelitian kelas adalah penelitian pembelajaran di dalam kelas untuk perbaikan. Penelitian kelas terjemahan dari “classroom reseach”. Kata lainnya adalah penelitian praktis (practical inquiry). Pada umumnya, penelitian kelas dilakukan oleh guru beserta pengamat (observer); mungkin temannya. Penelitian yang dilakukan mungkin mengenai teknik bertanya, pendekatan pengejaran, distribusi pemberian kesempatan untuk ditanyai atau bertanya, tenggang waktu berpikir dalam menjawab pertanyaan, dan sebagainya yang pada garis besarnya dalam pembelajaran bidang studi. Mengingat hal itu, yang terlibat dalam penelitian kelas (dosen, pembimbing, pengamat, dll) semestinya orang yang keahliannya dalam pembelajaran bidang studi. 
PENELITIAN TENTANG MANFAAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR Otong Kardisaputra
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.449 KB)

Abstract

Sejak diberlakukannya Kurikulum 1975, yang waktu itu dikenal dengan sebutan Pembakuan Kurikulum, para guru diwajibkan menggunakan tujuan instruksional khusus (TIK) dalam melaksanakan tugasnya dari mulai perencanaan pengajaran, pelaksanaan proses belajar-mengajar sampai evaluasi pengajaran. Kewajiban itu merupakan implikasi dari penggunaan prinsip objective oriented sebagai salah satu asas pengembangan kurikulum. Penerapan prinsip berorientasi pada tujuan ini nampak pada Kurikulum 1975 dengan dicantumkannya berbagai jenis tujuan yang tersusun secara hierarkhis, dari mulai tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler sampai ke tujuan instruksional umum. Atas dasar tujuan-tujuan itu, guru diwajibkan mengembangkan tujuan instruksional khusus untuk diusahakan pencapaiannya pada proses belajar-mengajar yang diselenggarakannya. Tujuan instruksional khusus itu menjadi tujuan antara untuk mencapai tujuan yang berada di atasnya.
AKUNTABILITAS DAN STANDARISASI KUALITAS PERGURUAN TINGGI SWASTA DI DAERAH Asep Kartiwa
EDUCARE Vol. 1 No. 2, Agustus 2002
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.987 KB)

Abstract

Paradigma baru dalam pendidikan tinggi yang mencakup akuntabilitas, kualitas, otonomi, evaluasi diri dan akreditasi pendidikan tinggi yang berkenaan dengan kondisi yang dipersyaratkan masa depan, menuntut aktualisasi keunggulan manusia secara optimal merupakan persoalan yang dihadapi oleh lulusan Perguruan Tinggi. Belum tampilnya lulusan pendidikan tinggi yang memiliki “keunggulan khusus” menjadi tantangan bersama. Pendidikan tidak hanya sekedar mendidik menjadi tenaga siap pakai di pasar kerja, melainkan lebih dari pada itu, yakni membantu peserta didik untuk menjadi “manusia seutuhnya”. Untuk itu perlu kiranya ada lembaga yang independen untuk menilai akreditasi Perguruan tinggi tersebut. Kondisi akademik yang kondusif sangat menunjang keberhasilan suatu Perguruan Tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya dengan baik. Akuntabilitas dan Standarisasai Perguruan Tinggi Swasta di Daerah merupakan paradigma baru yang merupakan harapan sekaligus tantangan untuk dapat mewujudkannya.

Page 1 of 18 | Total Record : 175