cover
Contact Name
Randhi Saily
Contact Email
sainstek.sttp@gmail.com
Phone
+628117070692
Journal Mail Official
jurnalsainstek@sttp-yds.ac.id
Editorial Address
Jl. Dirgantara No.4, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
SAINSTEK
ISSN : 23376910     EISSN : 24601039     DOI : https://doi.org/10.35583/js
Sainstek e-Journal memiliki bidang keahlian yang terdiri dari : Teknik Sipil seperti teknik Struktur, Manajemen Konstruksi, Geoteknik, Sumber Daya Air, dan Transportasi. Teknik Elektro dan Teknik Mesin seperti Material Teknik Elektro, Pembangkitan Tenaga Listrik, Transmisi dan Distribusi, Elektronika Tenaga, Kualitas Daya, Ekonomi Daya, Energi Terbarukan, Kompatibilitas Elektromagnetik, Teknologi Isolasi Tegangan Tinggi, Perangkat Tegangan Tinggi, Pendeteksi Petir dan Proteksi, Analisis Sistem Tenaga, SCADA, Pengukuran Kelistrikan.
Articles 165 Documents
Pendugaan Tinggi Muka Air Tanah Menggunakan Metode Schlumberger Muhardi Muhardi; Alfadhella Ridwan; Zakiyul Fuadi
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.2

Abstract

Tinggi muka air tanah pada lapisan pondasi jalan sangat mempengaruhi daya dukung dan kepadatannya, air yang terjebak pada lapisan pondasi jalan dapat memicu terjadinya longsor. Untuk meminimalisir terjadinya longsor, perlu diketahui pendugaan tinggi muka air tanah agar dilakukan tindakan perbaikan tanah. Pendugaan tinggi muka air tanah dapat dilakukan dengan pengujian geolistrik yang bertujuan untuk memberikan gambaran penyebaran dan informasi keberadaan lapisan batuan yang berfungsi sebagai lapisan pembawa air. Pendugaan geolistrik dilakukan pada 2 pekerjaan yaitu Pekerjaan Jalan Tol Ruas Padang – Sicincin STA 4+250 s/d STA 4+775 dan Pekerjaan Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Dumai STA 74+925 s/d STA 74+950. Pekerjaan 1 dilakukan sebanyak 4 lintasan dan pekerjaan 2 dilakukan sebanyak 2 lintasan. Alat yang digunakan adalah Geolistrik Geo Resist – RS505. Data yang didapatkan selanjutnya dilakukan interpretasi dengan Software IP2WIN. Hasil dari interpretasi tersebut dapat disimpulkan bahwa elevasi muka air tanah pekerjaan 1 pada lintasan 1 berada pada kedalaman 2.63 m, pada lintasan 2 dan 3 berada pada kedalaman 1.91 m, pada lintasan 4 berada pada kedalaman 2.1 m dengan lapisan penyusun terdiri atas pasir, pasir bercampur kerikil, lanau dan lempung dengan nilai tahanan jenis 0.115 – 587 ohm.m, sedangkan pekerjaan 2 pada lintasan 1 berada pada kedalaman 4.85 m dan pada lintasan 2 berada pada kedalaman 6.25 m dengan lapisan penyusun terdiri atas tanah dengan kerakal, kerikil, pasir lempung, dan tanah lempung dengan nilai tahanan jenis 1.26 – 1848 ohm.m . Nilai resistivitas tergolong rendah dan muka air tanah cukup tinggi sehingga perlu dilakukan kajian Geoteknik secara menyeluruh untuk mengetahui kestabilan badan jalan.
Sumbangan Teknologi Pemanenan Air Hujan Skala Individu Rumah Tangga Tipe 220 m2 Atap Pelana Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Kecamatan Siak Kabupaten Siak Ela Fitriana; Imam Suprayogi; Manyuk Fauzi; Nurdin Nurdin
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.3

Abstract

Tujuan penelitian adalah melakukan analisis sumbangan curah hujan untuk kebutuhan air bersih di Desa Rampak Kecamtan Siak Kabupaten Siak Provinsi Riau melalui penerapan teknologi pemanenan air hujan skala individu rumah tangga. Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah penerapan Model Behaviour dengan mensimulasikan suatu algoritma dari sistem operasi volume yang ada dalam tampungan berdasarkan konsep keseimbangan massa untuk selang waktu tertentu menggunakan program bantu Rain Cycle 2.0 dengan data input model terdiri dari luas efektif atap rumah tangga (m2), jumlah hujan tahunan (mm/tahun), koefisien pengaliran atap dan data kebutuhan air berdasarkan jumlah anggota keluarga (m3/hari). Data curah hujan bersumber dari Bagian Hidrologi BWS III Sumatera dengan lokasi stasiun pencatat curah hujan Siak tahun 2015 sampai 2020. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan simulasi model menggunakan sampel luas atap 93 m2 jenis atap pelana 220 serta jumlah penghuni rumah sebanyak 4 orang. Hasil utama penelitian membuktikan bahwa curah hujan merupakan parameter yang sangat sensitip terhadap pemenuhan hidrologi kuantitatif guna pemenuhan kebutuhan air bersih skala individu rumah tangga untuk mitigasi dinamika perubahan iklim global yang cenderung mereduksi ketersediaan air seiring meningkatnya suhu bumi melalui gerakan pemanenan air hujan.
Evaluasi Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tegangan Menengah 20 KV Dalam Upaya Menekan Jumlah Energi Yang Tidak Tersalurkan Dan Frekuensi Gangguan Pada Penyulang Losari Yolnasdi Yolnasdi; Engla Harda A; Ermawati Ermawati; Chrismondari Chrismondari
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.4

Abstract

Melihat kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat sebaiknya diimbangi dengan usaha peningkatan pelayanan terhadap pelanggan. Pelanggan akan merasa nyaman jika dapat menikmati pasokan listrik tanpa gangguan berupa terputusnya pasokan energi listrik dalam jangka waktu tertentu atau yang biasa disebut dengan indeks ENS (Energi Not Supplied) dan Indeks AENS (Average Energi Not Supplied). Sedangkan jenis gangguan berupa frekuensi gangguan penyaluran tenaga listrik pada tegangan menengah 20 kV pada satu periode tertentu yang terjadi setiap 100 kilo meter sirkuit (kms) panjang jaringan disebut dengan indeks FGTM (Frekuensi Gangguan Tegangan Menengah). Sehingga untuk menimalisir terjadinya gangguan serta meningkatkan pelayanan perlu dilakukan pemeliharaan pada Penyulang-penyulang 20 kV tersebut, pada penelitian ini akan mengambil studi kasus pada penyulang Losari yang disuplai oleh Gardu Induk Sri Bintan PT. PLN (Persero) ULP Tanjung Uban Kepulauan Riau. Penyulang Losari ini terdiri dari 4 (empat) zona, zona I (PMT) adalah pengaman Utama dari penyulang Losari sehingga perhitungan hanya dilakukan pada zona I (PMT) ini saja, Dari hasil observasi dan perhitungan yang dilakukan sebelum dan sesudah dilakukannya pemeliharaan pada penyulang losari zona I(PMT), terjadi perbaikan pada indeks ENS , AENS dan FGTM, untuk indeks ENS terjadi penurunan dari 6.492,6 kWh menjadi 103 kWh, dan indeks AENS dari 6,65 kWh/pelanggan menjadi 0,1 kWh/pelanggan, sedang untuk indeks FGTM terjadi peningkatan persentase perbaikan sebesar 75 %.
Kuat Geser Tanah Lempung Dengan Abu Tandan Sawit dan Semen Muthia Anggraini; Alfian Saleh
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.5

Abstract

Daya dukung dan kuat geser tanah merupakan sifat-sifat yang ada pada tanah yang sangat perlu diperhatikan. Untuk tanah lempung parameter tersebut perlu diperhatikan sehingga nantinya dapat memikul beban konstruksi yang ada diatasnya. Konstruksi jalan merupakan salah satu contoh bangunan sipil yang dibangun diatas tanah. Subgrade jalan sangat perlu diperhatikan untuk pembangunan konstruksi jalan, dimana harus memiliki daya dukung yang baik. Perbaikan tanah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan daya dukung dan memperbaiki sifat tanah lempung yang mudah mampat yaitu dengan stabilisasi. Stabilisasi tanah dengan pencampuran abu tandan sawit dan semen pada tanah lempung akan meningkatkan nilai kuat gesernya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai kuat geser tanah lempung dengan campuran 7,5% abu tandan sawit dan 5%, 7.5%, dan 10% semen. Metode yang digunakan adalah SNI 3420:2016 untuk pengujian kuat geser. Hasilnya dari pengujian kuat geser di laboratorium nilai kohesi ( c ) dan sudut geser (? ) tertinggi pada 7,5% abu tandan sawit dan 10% semen dengan nila kohesi 0,480 dan nilai sudut geser 41,54°. Kesimpulannya penambahan abu tandan sawit dan semen dapat meningkatkan nilai kohesi dan sudut geser tanah lempung.
Pengaruh Campuran Abu Batang Jagung Dan Semen Sebagai Bahan Untuk Stabilisasi Tanah Lempung Organik Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR) Roza Mildawati; Sri Hartati Dewi; Mulyono Mulyono
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.6

Abstract

Provinsi Riau secara umum memiliki wilayah dengan kondisi tanah gambut dengan cakupan yang cukup luas di Pulau Sumatera yaitu ±4,04 jt Ha atau 56,1% dari jumlah lahan gambut di Pulau Sumatera. Pembangunan jalan raya yang berada diatas tanah gambut harus memperhatikan kondisi tanah dasarnya terlebih dahulu agar jalan yang dibangun dapat bertahan lama. Tanah gambut yang digunakan diambil dari Desa Sadar Jaya, Siak Kecil, Bengkalis, Riau dan akan distabilisasi dengan menggunakan abu batang jagung (ABJ) dan semen sebagai bahan campuran stabilisasi. Metode stabilisasi tanah merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah asli dengan kuat dukung tanah yang kurang bagus menjadi lebih baik lagi. Variasi campuran yang digunakan yaitu 2% ABJ, 5% semen dan 4% ABJ, 10% semen. Masa waktu pemeraman yang digunakan 0, 4, dan 7 hari pemeraman. Nilai CBR tanah asli pada pemeraman 0 hari sebesar 13,33%, 4 hari sebesar 16,04%, dan 7 hari sebesar 16,88%. Untuk nilai CBR pada tanah campuran 2% ABJ, 5% semen pada masa pemeraman 0 hari sebesar 13,75%, 4 hari sebesar 18,63% dan 7 hari sebesar 19,80%. Untuk nilai CBR pada tanah campuran 4% ABJ, 10% semen pada masa pemeraman 0 hari sebesar 13,95%, 4 hari sebesar 19,59% dan 7 hari sebesar 20,01%. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa nilai CBR tertinggi yaitu pada pemeraman 7 hari baik untuk tanah asli maupun untuk tanah campuran. Lama waktu pemeraman menjadi faktor yang mempengaruhi besarnya nilai CBR.
Perbaikan Tanah Lempung Dengan Metode Kolom Konfigurasi Segitiga dari Campuran Fly Ash dan Bottom Ash Rafiki Aziz; Muhardi Muhardi; Agus Ika Putra
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.7

Abstract

Kondisi tanah di provinsi Riau adalah tanah lunak berupa lempung, lanau dan gambut. Tanah lunak umumnya memiliki daya dukung yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Penggunaan stone column adalah salah satu metode perbaikan tanah yang dapat dilakukan. Penelitian terdahulu menunjukkan pemberian lapisan timbunan pasir di atas stone column dapat memperbaiki kriteria kegagalan bulge kolom dan berkontribusi memberikan perkuatan dan mengurangi beban yang diterima oleh kolom pada bagian atas ataupun dasar. Pada penelitian ini material kolom diganti dengan campuran fly ash dan bottom ash, dan rasio panjang kolom serta tinggi lapisan timbunan pasir divariasikan. Perbandingan fly ash dan bottom ash yang digunakan 40% fly ash + 60% bottom ash. Rasio panjang kolom terhadap diameternya (L/D) yang digunakan adalah 2, 3 dan 4 dengan diameter kolom 5 cm. Tinggi lapisan timbunan pasir divariasikan 2 dan 4 cm. Kolom-kolom dipasang dengan pola segitiga. Tanah lempung asli tanpa perkuatan dan dengan perkuatan kolom dibebani menggunakan hydraulic jack dan dilihat peningkatan daya dukung serta reduksi penurunan yang terjadi. Hasil uji pembebanan menunjukkan semakin besar rasio panjang kolom dan tebal lapisan timbunan pasir maka daya dukung tanah dan reduksi penurunan tanah akan semakin meningkat. Daya dukung dan reduksi penurunan maksimum diberikan oleh kolom L/D 4 dan tinggi lapisan timbunan pasir 4 cm dengan rasio peningkatan daya dukung sebesar 1,74 atau naik sekitar 74% dan rasio reduksi penurunan hingga 0,30 atau berkurang sekitar 70%. Hasil analisis teoritis menunjukkan kecenderungan yang berbeda.
Studi Penggunaan Rele Line Differential Sebagai Proteksi Utama Pada Penghantar 150 KV Tenayan-Riau-Pasir Putih di PT.PLN (Persero) UPT Pekanbaru Usaha Situmeang; Khairul Tanjung; Arlenny Arlenny
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.8

Abstract

Proteksi pada saluran transmisi merupakan suatu sistem yang bertugas melindungi atau mengisolasi peralatan terhadap gangguan sementara dan permanen yang terjadi pada penghantar. Rele line differential lebih cenderung digunakan pada penghantar jarak pendek dengan alasan lebih efisien dalam mengamankan daerah gangguan. Pengaplikasian rele line differential tidak memiliki kendala external seperti source impedance ratio, swing pada sistem, serta rele line differential memiliki kesensitifan yang tinggi serta mudah dalam penggunaannya. Rele line differential adalah salah satu jenis proteksi utama pada penghantar yang bekerja berdasarkan pengukuran perbedaan parameter arus. Rele line differential pada saluran transmisi penghantar GI Tenayan - GI Riau dan GI Riau - GI Pasir Putih sebagai penghantar transmisi baru dari pengantar transimisi Tenayan arah Pasir Putih sebelumnya. Hasil Perhitungan setting rele line differential GI Tenayan - GI Riau sebesar nilai Is1 1 A dengan batas slope 20% dan waktu kerja rele instant untuk memberikan sensitifitas di wilayah kerja sehingga di setting kecil. Hasil Perhitungan setting rele line differential GI Riau - GI Pasir Putih sebesar nilai Is1 0,2 A dengan batas slope 20% dan waktu kerja rele instant.
Kajian Sifat Fisik Lahan Gambut Terhadap Tahanan Listrik Dengan Alat Geolistrik (Studi Kasus: Desa Lukun, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti) Fadli Dirga Subardi; Muhamad Yusa; Lita Darmayanti
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.9

Abstract

Lahan gambut merupakan tanah yang memiliki kandungan organik tinggi hasil pembusukan tanaman. Parameter karakteristik utama lahan gambut adalah kadar air, berat volume, berat jenis, kadar abu, dan kadar serat. Provinsi Riau memiliki 3,867 juta hektar lahan gambut termasuk Kabupaten Kepulauan Meranti yang sebagian besar merupakan lahan gambut. Pengujian laboratorium terhadap sifat fisik gambut membutuhkan waktu dan biaya yang mahal. Secara umum resistivitas listrik suatu material dipengaruhi oleh karakteristik fisiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara nilai resistivitas gambut dengan sifat fisiknya. Penelitian ini dilakukan dengan mengebor lahan gambut dengan interval 50 sentimeter dengan alat bor gambut tipe Rusia. Uji resistivitas dilakukan di lapangan pada soil box yang berisi sampel gambut. Sampel tanah gambut kemudian ditimbang di lapangan untuk ditentukan berat basahnya kemudian diambil untuk pengujian laboratorium lebih lanjut. Disimpulkan bahwa tipe lahan gambut yang dominan di Kabupaten Kepulauan Meranti adalah lahan gambut hemic. Hasil statistik dari penelitian ini menunjukkan korelasi yang sangat rendah antara nilai resistivitas gambut dengan sifat fisiknya, hal ini menunjukkan bahwa lahan gambut sangat heterogen
Analisis Ketersediaan Air pada Sub DAS menggunakan Pendekatan F.J Mock (Studi Kasus : Sub DAS Tapung Kiri) Monica Hilda
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.10

Abstract

Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh manusia sepanjang masa dan menjadi bagian hidup dari kebutuhan dasar manusia yang sangat penting. Semua kegiatan kehidupan manusia dari kebutuhan pangan hingga pertumbuhan industri memerlukan air dengan jumlah yang cukup dan dengan kualitas sesuai dengan kebutuhannya. Masalah utamanya ialah bertambah dan meningkatnya jumlah penduduk saat ini telah mencapai 101.524 Jiwa bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Tapung Tahun 2021. Diproyeksikan, jumlah ini akan meningkat setiap tahunnya berkisar 3-4% sebagai konsekuensi logisnya akan terjadi peningkatan konsumsi kebutuhan air. Tujuan penelitian adalah menguji keandalan F.J Mock pada tahap kalibrasi, verifikasi dan simulasi model untuk keperluan analisis ketersediaan air di Sub DAS Tapung Kiri. Metode pendekatan ini adalah menggunakan metode F.J Mock menganalisis data curah hujan, evapotranspirasi, dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran sungai. Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh nilai evapotranspirasi terbatas (Et) pada Sub DAS Tapung Kiri sebesar 64,81 mm/bln.
Pengaruh Sifat Karakteristik Mortar Busa Dengan Penambahan Addictive Ahmad Hamidi; Randhi Saily; M. Arif Hidayat
Sainstek (e-Journal) Vol. 10 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/js.v10i1.11

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan pengujian pada mortar busa dengan 5 variasi yang berbeda yaitu variasi normal, aditif 0,25%, aditif 0,5%, aditif 0,75% dan aditif 1%, dengan bahan campuran : semen, air, pasir, foam agent dan presentase aditif (% aditif x berat semen), yang dibuat sebanyak 5 benda uji silender berdiameter 10 cm dan tinggi 20 cm pada 5 variasi yang berbeda. Hasil pemeriksaan flow diketahui semakin tinggi persentase aditif yang digunakan maka semakin tinggi pula flow yang didapat. Dimana flow minimum dengan nilai flow 18 cm berada pada variasi normal dan flow tertinggi dengan nilai flow 22 cm berada pada variasi aditif 1%.. Namun pada variasi yang menggunakan aditif, proses pengerasannya lebih cepat dibandingkan dengan variasi normal, dimana penggunaan variasi aditif pengerasannya dalam waktu 12 jam, sementara untuk variasi normal tetap 24 jam. Sedangkan pada benda uji variasi aditif 1,5% dan 2%, tidak memenuhi persyaratan karena terjadinya penyusutan pada benda uji hingga 50% serta tidak terpenuhinya persyaratan density, dimana katergori beton ringan berat jenisnya 800 – 1200 Kg/cm3. Penggunaan atau penambahan zat aditif pada mortar busa dapat dilakukan pada takaran maksimal 1% dari berat semen

Page 1 of 17 | Total Record : 165