cover
Contact Name
Hartati
Contact Email
hartatilana@gmail.com
Phone
+6285292398583
Journal Mail Official
j.lintaskeperawatan@gmail.com
Editorial Address
Jl. Perintis Kemerdekaan, Padukuhan Kraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kode Pos : 51145
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Lintas Keperawatan
ISSN : -     EISSN : 28079280     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Lintas Keperawatan (JLK) is a Nursing journal cover all nursing area including basic research in nursing, management nursing, emergency and critical nursing, medical surgical nursing, mental health nursing, maternity nursing, pediatric nursing, gerontological nursing, community nursing, family nursing education nursing, complementary and alternative medicine (CAM) in nursing.
Articles 35 Documents
STUDI LITERATUR : PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN DALAM DETEKSI DINI KEGAWATDARURATAN PASIEN MENGGUNAKAN EARLY WARNING SCORE Moh. Projo Angkasa; Suparjo .; Sudirman .
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.539 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v3i1.8513

Abstract

Latar Belakang : EWS direkomendasikan sebagai alat untuk membantu pemantauan perubahan kondisi pasien. EWS telah dikembangkan di rumah sakit serta termasuk dalam salah satu hal yang dinilai dalam Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS). Dalam pelaksanaanya EWS masih memiliki beberapa kendala.Tujuan : Mengidentifikasi artikel-artikel penelitian tentang efektivitas penggunaan EWS sebagai instrumen deteksi dini perburukan kondisi pasien.Metode : Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur. Database yang digunakan adalah ProQuest, Pubmed, SINTA dan Google Scholar. Kata kunci dalam pencarian artikel adalah “Patient safety AND Early Warning Score”, “Patient Safety OR Early Warning Score” dan “Patient Safety AND Nursing”. Peneliti menemukan 8 artikel penelitian yang sesuai dengan topik penelitian. Artikel bersumber pada jurnal nasional maupun internasional, dapat diakses secara penuh, dan terpublikasi pada tahun 2016-2020. Artikel dianalisis sehingga ditemukan poin-poin yang sesuai dengan tujuan penelitian.Hasil : EWS merupakan instrumen identifikasi, monitoring perubahan fisiologis, dan dasar dalam menentukan rencana tindak lanjut bagi pasien. Perawat dalam hal ini berperan dalam melakukan pengkajian awal, monitoring kondisi pasien, dan memutuskan tindakan selanjutnya. Implementasi EWS di tatanan layanan kesehatan dapat mengurangi risiko perburukan, menurunkan insiden klinik, dan meningkatkan kemampuan deteksi perubahan fisiologis pasien.Kata Kunci : Early Warning Score; Kegawatdaruratan; Keselamatan Pasien 
PENGELOLAAN KEPERAWATAN NYERI IBU NIFAS DENGAN AFTERPAINS PADA Ny.Rs DAN Ny.Rn DI RUANG LILY RSUD KABUPATEN BATANG Afiyah Sri Harnany, S.ST, M.Si; Hartati SKM, M.Kes; Maslahatul Inayah, S.Kep, Ns, M.Kes; Devi Rahmawati Handayani; Tri Anonim, SST, M.Kes
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 2, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.595 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v2i2.7869

Abstract

Latar Belakang : Afterpains adalah perasaan nyeri (kram dan mules-mules) yang dirasakan oleh ibu setelah melahirkan akibat dari rileksasi dan kontraksi uterus yang periodik berlangsung 2-10 hari post partum, sering terjadi pada multipara karena uterus sering teregang, cenderung kendor dari pada uterus primipara, begitu pula pada bayi terlalu besar, bayi kembar atau pada hydramnion, karena uterus penuh dua kali lipat, akan mebutuhkan upaya lebh kuat menimbulkan kontraksi dala proses involusi uterus. Ketidaknyamanan ini dapat menimbulkan penurunan nafsu makan, gangguan mobilitas, istirahat dan tidur, bahkan menyebabka kecemasan, yang dapat berpengaruh pula pada proses laktasi, sehingga menjadi salah satu peyebab kegagala ASI eksklusif .Masalah yang serius ini harus segera diperhatikan dan ditangani oleh seorang perawat.Tujuan : Agar penulis dapat melaksanakan asuhan keperawatan ibu post partum dengan nyeri karena afterpains, meliputi pengkajian, perumusan masalah, penegakan diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan.Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan memaparkan laporan kasus menggunakan proses keperawatan. Pengumpulan data diperoleh dari berbagai sumber pada bulan Desember 2019. Assesment dilakukan dengan anamnesa pada 2 klien sehingga menemukan masalah utama nyeri pada ibu post partum karena afterpains. Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut dengan menggunakan penatalaksanaan nyeri secara non farmakologi berupa menilai nyeri, mengobservasi tanda-tanda vital dan kontraksi uteri, mengkosongkan kandung kemih ,memberikan posisi nyaman : posisi tengkurap dengan memberi bantal dibawah perut , tehnik relaksasi dengan nafas dalam , tehnik distraksi dengan mengingat Tuhan Yang Maha Esa, menginformasikan penyebab nyeri, pentingnya mobilisasi, meningkatkan istirahat, penyuluhan nutrisi seimbang, dan senam nifas.Hasil : Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya keberhasilan pada kedua klien, yaitu dari nyeri sedang (skala nyeri 6, dan 5) menurun menjadi nyeri ringan (skala nyeri 3).Kesimpulan : Dalam akhir penyusunan laporan kasus ini, penulis membuat kesimpulan bahwa tujuan asuhan keperawatan pada kedua klien yaitu Ny.Rs dan Ny.Rn tercapai, skala nyeri turun, dari nyeri sedang (skala 6) menjadi nyeri ringan (skala 3).Saran : Perawat maupun bidan ruangan dapat memberi bimbingan lebih banyak pada ibu nifas untuk melaksanakan manajemen nyeri non farmakologi.Kata Kunci : nyeri, ibu nifas, afterpains
NURSING MANAGEMENT THE RISK OF NUTRITION IMBALANCE LESS THAN BODY IN An. S WITH TYPHOID FEVER IN SPACE SEKARJAGAD RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN Mardi Hartono; Rr Sri Sedjati; Petrus Nugroho Djoko Santoso; Eka Nofianti
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 1, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.999 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v1i1.6447

Abstract

ABSTRACBackground : Typhoid fever is an acute infectious disease caused by salmonella typhi bacteria and attacks the digestive system. Cases of typhoid fever in Indonesia are estimated to reach 800 sufferers per 100.000 Indonesian population each year with the highest percentage occurring in children aged 5-14 years. Typhoid fever sufferers tend not to have an appetite so that they experience nutritional imbalances that are less than the body’s needs or risk an imbalance of nutrients less than the body’s need.Objective : This study aims to obtain an overview of nursing management risk of nutritional imbalance less than body’s needs in children with typhoid fever in the Sekarjagad room at Bendan Distric Hospital.Method : The research method used in the preparation of scientific papers is descriptive research design, namely the research method used to solve or answer problems that are being faced in the current situation. to describe nursing care from assessment to nursing evaluation with the subject typhoid fever pediatric patients who are at risk of experiencing nutritional imbalances less than the body’s needs.Resuls : The result of research on patient showed that the management of the risk of nutritional imbalance is less than body’s needs with motivation given about the importance of nutrition for healing can increase appetite, so the problem of the risk of nutritional imbalance is less than the body’s needs partially resolved.Keyword : The risk of nutritional imbalance is less than the body’s needs, typhoid fever
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMOTERAPI Sumarni .; Hartati .; Supriyo .; Afiyah Sri Harnany
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 3, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (142.083 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v3i2.9267

Abstract

Latar Belakang: Ca mamae atau Kanker payudara merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang wanita. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Rekam Medik RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016 terdapat 1,37 % pasien dari keseluruhan jumlah pasien penyakit dalam mengalami kanker payudara. Data jumlah pasien kanker payudara pada bulan Januari 2018 sebanyak 96 pasien , jumlah ini meningkat jika dibandingkan bulan Desember 2017 sebanyak 62 pasien. Salah satu penatalaksanaan kanker payudara yang dapat dilakukan adalah dengan kemoterapi. Kanker payudara dan penanganannya selain memberikan dampak fisik tetapi juga dampak psikis terhadap penderitanya. Dampak psikis tersebut antara lain perasaan kecemasan. Keadaan cemas yang terlalu sering dialami berakibat tidak baik, karena akan mempengaruhi system kekebalan tubuh pasien tersebut.Tujuan penelitian: untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien kakner payudara yang akan menjalani kemoterapi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.Metode: Populasi penelitian adalah penderita kanker payudara yang akan menjalani kemoterapi di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. Sampel penelitian penderita kanker payudara yang akan menjalani kemoterapi. Teknik sampling dengan Consecutive sampling dengan jumlah sampel 20 responden. Instrumen yang digunakan lembar pengukuran tingkat kecemasan.Hasil: didapatkan data 55 % responden berumur 50 tahun, 35 % responden mempunyai riwayat keluarga menderita kanker payudara, responden yang akan menjalani kemoterapi rata – rata mengalami kecemasan dengan skor 43 (ansietas ringan dengan skor maksimal).Saran: perlu penelitian lebih lanjut untuk menguji tindakan yang dapat mengurangi kecemasan pada pasien Ca mamae yang akan menjalani kemoterapi.Kata kunci : tingkat kecemasan, kemoterapi, kanker payudara
PENERAPAN FAMILY PSYCHOEDUCATION THERAPY PADA KELUARGA KLIEN DENGAN SKIZOFRENIA DALAM MENGANTISIPASI KEGAWATAN PSIKIATRI Petrus Nugroho DS; Rr. Sri Endang Pujiastuti; Indar Widowati
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.914 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v3i1.8517

Abstract

Latar Belakang : Sebanyak 49,8% orang dengan gangguan jiwa dirawat di rumah. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan keluarga dalam merawat penderita gangguan jiwa merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya kekambuhan.  Family Psychoeducation Therapy merupakan tindakan yang memadukan antara edukasi, metode koping, serta kemampuan keluarga dalam memecahkan masalah dalam perawatan pasien. Penerapan Family Psychoeducation Therapy diharapkan mampu meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat penderita gangguan jiwa dan menangani kegawatan psikiatri dalam keluarga.Tujuan : Karya tulis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dalam penerapan Family Psychoeducation Therapy pada keluarga klien dengan skizofrenia dalam mengantisipasi kegawatan psikiatri.Metode : Metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus digunakan dalam proses keperawatan. Sebanyak 2 responden direkrut secara purposive sampling yang memenuhi kriteria.Hasil : Setelah diberikan Family Psychoeducation Therapy skor dukungan keluarga meningkat dari yang sebelumnya 7 berarti dukungan keluarga cukup menjadi skor 17 yang berarti dukungan keluarga baik. Dukungan keluarga yang baik dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam menangani kegawatan pada pasien dengan skizofrenia. Family Psychoeducation Therapy  mampu meningkatkan dukungan keluarga dalam merawat anggota dengan skizofrenia sehingga keluarga mampu memberikan pertolongan pertama saat terjadi kegawatan.Kata Kunci : skizofrenia, Family Psychoeducation Therapy, Psikoedukasi Keluarga
PENGELOLAAN KEPERAWATAN NYERI PADA TN. W DAN TN. S DENGAN PASCA PROSTATECTOMY DI RSUD BATANG Supriyo Supriyo; M. Projo Angkasa; Darohjatun Min Aeni
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 2, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.249 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v2i1.6847

Abstract

Background – Prostatic hyperplasi benign is a progresive enlargement of the prostate gland that can cause obstruction and disturbances in uretrhra. In Indonesia, Benigna Prostatic Hyperplasia ranks second after urinary tract stone disease, and in general, it is estimated that almost 50% of men in Indonesia aged over 50 years are found to suffer from BPH. Therefore, if seen, from more than 200 million people of Indonesia, it can be estimated that if 100 million men aged 60 years and over numbered 5 million people, it can be stated that approximately 2.5 million Indonesian men suffer from this disease.Objectives – this study aims to describe pain care nursing in post prostatectomy patients in Batang District Hospital.Research methods – research conducted using descriptive research methods with case studies. The subjects of this study were two were treated at Batang District Hospital, which were selected using a purposive sampling technique.Results – research results obtained on client I scale pain perceived scale 4 and the problem partially resolved, for client II scale paint felt client scale 3 and the problem is resolved. Keywords : Benign Prostatic Hyperplasia, Prostatectomy, Pain
STUDI KASUS: ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM Desi Febrina Ayu Putri; Yuniske Penyami; Mardi Hartono; Tri Anonim
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 3, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.64 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v3i2.9263

Abstract

Latar Belakang : Kejang demam merupakan gangguan yang timbul akibat peningkatan suhu tubuh yang abnormal (suhu 38°C). Kejang demam sering dikaitkan dengan epilepsi dan risiko keterbelakangan mental pada anak. Sampai saat ini, penyebab anak mengalami kejang demam belum bisa diketahui dengan pasti. Sebagian besar kasus kejang demam berkaitan dengan demam tinggi yang terjadi karena infeksi telinga, cacar air, tonsilitis, atau infeksi virus flu.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Asuhan Keperawatan Hipertermi Pasien Anak dengan Kejang Demam.Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan pada tanggal 25 – 31 Januari 2022 dengan pendekatan studi kasus (case study) dan menggunakan proses pendekatan keperawatan. Sampling yang digunakan meliputi 2 pasien anak. Penelitian ini menggunakan 2 subjek yang telah sesuai dengan kriteria inklusi.Hasil Penelitian : Setelah dilakukan asuhan keperawatan kompres hangat pada kedua responden selama 3 x 24 jam pada kedua responden didapatkan hasil, kedua responden An. D dan An. N masalah teratasi dan intervensi dihentikan.Kesimpulan : Berdasarkan data yang didapatkan masalah keperawatan yang muncul adalah hipertermi.Kata Kunci : Hipertermi, Kompres Hangat, Kejang Demam
EFEKTIFITAS METODE TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH DAN DENYUT NADI PADA REMAJA DYSMENORRHEA Rosmiati Saleh, SKM, M.Kes; Zaenal Amirudin, S.Kep, Ns, M.Kes; Afiyah Sri Harnany, S.ST, M.Kes; Sumarni S.ST, M.Kes; Supriyo S.ST, M.Kes
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 2, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.64 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v2i2.7870

Abstract

Pendahuluan: Angka kejadian Dysmenorrhea dari setiap Negara, rata-rata lebih dari 50%. Di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia reproduksi tersiksa oleh dysmenorrhea. Sekitar 10% dilaporkan absen kerja atau sekolah karena Dysmenorrhea. Gejala penyerta yang dialami wanita dengan dysmenorrhea, 90% melaporkan mual dan muntah, 85% melaporkan kelelahan, 60% menderita diare, 60% menyatakan nyeri punggung bawah. Penelitian ini dilakukan di asrama putri Prodi Keperawatan Pekalongan, dalam kurun waktu 3 bulan yaitu pada bulan September-November 2019 dengan menggunakan data primer. Gejala dirasakan yang dirasakan responden beragam, dari satu hari menjelang menstruasi 4 responden (15.38%), hari pertama 14 responden (53.85%), hari pertama sampai pada hari ke 2 menstruasi 8 responden (34.62%). Gejala yang menyertai yaitu nyeri perut seperti dipers 10 responden (38.46), nyeri desertai pusing 8 responden (30.77%) dan nyeri disertai mual, muntah, diare 8 responden (30. 77%).Tujuan: Penelitian ini adalah melihat apakah terapi metode TENS berpengaruh terhadap perubahan tekanan darah dan denyut nadi pada remaja dysmenorrhea.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian Comparative dengan jumlah sampel 26 responden. Analisis statistic menggunakan uji t.test.Hasil: Analisis bivariat  menunjukkan bahwa  terapi metode TENS dan Akupresur terbukti ada hubungan signifikan dengan Perubahan Tekanan Darah sistolik, diastolic, denyut nadi dan penurunan rasa nyeri  yaitu diperoleh nilai masing-masing P.value = 0.00 (p 0.05) Hanya satu variabel menunjukkan bahwa terapi metode TENS tidak ada hubungan dengan Perubahan Tekanan Darah sistolik dengan nilai  P.value = 0.33 (p 0.05).Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan  deagan hasil uji statistik dapat  dsimpulkan bahwa metode TENS maupun Akupresur efektif dalam menurunkan nyeri haid (dysmenorrhea). Kata kunci: Akupresur; Denyut nadi; Dysmenorrhea; Metode TENS; Tekanan Darah
STUDI KEBUTUHAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MAHASISWA DI PRODI KEPERAWATAN PEKALONGAN Hartati Hartati; Zaenal Amirudin; Indar Widowati
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 1, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.448 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v1i1.6448

Abstract

Bimbingan dan konseling diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan mahasiswa agar mampu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk pribadi, sosial, dan spiritual. Layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sebagai upaya membantu memberikan kemudahan dan kelancaran mahasiswa dalam mencapai tugas perkembangannya. Sejumlah studi memperlihatkan layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi sangat dibutuhkan, sebagai unsur terpadu berkenaan dengan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan,. layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan belum optimal, hal ini terbukti hampir setiap tahun terdapat mahasiswa yang cuti, bahkan ada yang putus studi.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran secara jelas dan objektif tentang kebutuhan layanan bimbingan dan konseling di Prodi Keperawatan Pekalongan. Jenis penelitian deskriptif dengan jenis data kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini  adalah mahasiswa Prodi DIII Keperawatan Pekalongan  sebanyak 318 mahasiswa, sampel  diambil secara proporsional random sampling  dari tingkat I, tingkat II dan tingkat  III, jumlah sampel 78 mahasiswa.Hasil penelitian menunjukkan  rata-rata kebutuhan bimbingan dan konseling  tingkat I, Tingkat II dan Tingkat III  diatas 90 %  dan  rata-rata  tertinggi kebutuhan psikologis, emosi dan kerohanian (96.88 %) dan yang terendah adalah kebutuhan belajar (91.01%). Bimbingan dan konseling  kepada mahasiswa sudah dilaksanakan namun belum sesuai kebutuhan  dari mahasiswa ( rata-rata kurang dari 80 %) hal ini karena  belum adanya pelatihan bagi  dosen pembimbing akademik sehingga dalam memberikan bimbingan  mempunyai persepsi berbeda tiap pembimbing.Saran bagi pembimbing  akademik diharapkan mampu memberikan bimbingan dan konseling  kepada mahasiswa secara maksimal  baik frekuensi  bimbingan maupun kualitas bimbingan dan mempunyai persepsi  dan kemampuan yang sama dalam memberikan bimbingan dan konseling  kepada mahasiswa. Perlu adanya penelitian lanjutan kajian tentang  pelatihan  bagi  semua dosen  sebagai  konselor dan  adanya penelitian tentang penyusunan   buku panduan bimbingan dan konseling  yang tepat sebagai acuan bagi dosen untuk menunjang keberhasilan mahasiswa.
PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP PENGETAHUAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEJADIAN KEJANG DEMAM PADA ANAK Rosmiati Saleh; Suryo Pratikwo; Arwani .; Mardi Hartono; Tri Anonim
Jurnal Lintas Keperawatan Vol 3, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.545 KB) | DOI: 10.31983/jlk.v3i1.8514

Abstract

Latar Belakang : Tingkat pengetahuan keluarga dapat menjadi kunci dalam penanganan kejang demam pada anak. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan melakukan edukasi kesehatan menggunakan media audiovisual. Media audiovisual dapat memberikan stimulus pada dua indera manusia, yaitu penglihatan dan pendengaran. Edukasi kesehatan yang dilakukan secara terstruktur dan konsisten dapat memberikan informasi yang efektif bagi seseorang.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi kesehatan berbasis audiovisual untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam penanganan kejangdemam pada anak.Metode : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi kesehatan berbasis audiovisual untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam penanganan kejangdemam pada anak. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimen dengan kelompok kontrol. Kelompok kontrol diberikan intervensi berupa edukasi kesehatan secara tradisional sedangkan kelompok intervensi diberikan intervensi berupa edukasi menggunakan media audiovisual. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan menggunakan seluruh responden yang memenuhi kriteria. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Masing-masing kelompok berisi 20 responden yaitu keluarga yang memiliki anak 3 bulan hingga 5 tahunHasil : Hasil membuktikan kedua responden mengalami peningkatan kemampuan berkenalan. Kata Kunci : Audiovisual; Pengetahuan; Kejang Demam.

Page 1 of 4 | Total Record : 35