cover
Contact Name
Unang arifin
Contact Email
bcsurp@unisba.ac.id
Phone
+628996888183
Journal Mail Official
bcsurp@unisba.ac.id
Editorial Address
UPT Publikasi Ilmiah, Universitas Islam Bandung. Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116, Indonesia, Tlp +62 22 420 3368, +62 22 426 3895 ext. 6891
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
ISSN : -     EISSN : 28282124     DOI : https://doi.org/10.29313/bcsurp.v2i2
Bandung Conference Series: Urban and Regional Planning (BCSURP) menerbitkan artikel penelitian akademik tentang kajian teoritis dan terapan serta berfokus pada Perencanaan Wilayah dan Kota dengan ruang lingkup sebagai berikut: Agribisnis, Bencana Alam, Daya Dukung dan Tampung, Ekonomi Lokal, Ekowisata Mangrove, Fasilitas, Gempa Bumi, Evakuasi, Jasa budaya dan spiritual, pariwisata, Jasa Ekosistem, Karangsong Disabilitas, kearifan local, Kelayakan, Kinerja dan Pelayanan Jalan, landmark, pencemaran udara, planologi, Pola Penggunaan Ruang, Rantai pasok, Ruang Terbuka Hijau, Sarana dan prasarana, Shelter, SIKIM, Sistem Penyediaan Air Minum, Taman, Tempat Ibadah, Tingkat Kerentanan Bencana, Wisata. Prosiding ini diterbitkan oleh UPT Publikasi Ilmiah Unisba. Artikel yang dikirimkan ke prosiding ini akan diproses secara online dan menggunakan double blind review minimal oleh dua orang mitra bebestari.
Articles 219 Documents
Kajian Pelestarian Kota Lama Tangerang dalam Aspek Elemen Kota berdasarkan Persepsi dan Preferensi Pengguna Ruang Afianto Prasetyo Mulya; Saraswati
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.63 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v1i1.57

Abstract

Abstract. Kota Lama Tangerang is the name of chinatown area which is the forerunner of the development of Tangerang City. Buildings and everyday culture are still quite thick with Chinese culture that has mingled with local cultures, such as betawi and sunda. But the onslaught of development in Tangerang City is causing the loss of historical elements in this region. The area that contains a lot of historical and cultural value, makes the Tangerang City Government establish the Revitalization of Tangerang Old City and make Tangerang Old City as a cultural tourism area. However, the program has not been realized optimally. The purpose of this study is to review the Conservation Efforts of Tangerang Old City in Aspects of City Elements. This study, using aspects of city elements based on Hamid Shirvani consisting of aspects of city elements discussed is building form and massing, open space, pedestrian ways, signage, and activity support. Aspects of the city element are lowered again into several variables, which then the assessment of people's perceptions and preferences will be done using a comparison of the conditions of each variable. In this study used two analytical tools, namely descriptive analysis and Importance Performance Analysis which consists of gap analysis and quadrant analysis. The study also uses guidance in the form of elements of the city as a basis for research. Based on the results of this study can be known the variables that fall into the main priority, maintain, low priority and excessive in quadrant analysis and provide conclusions and recommendations to variables in quadrant one as development priorities and variables in quadrant two as variables that must be maintained so as not to decrease in quality. Abstrak. Kota Lama Tangerang adalah sebutan kawasan pecinan yang merupakan cikal bakal berkembangnya Kota Tangerang. Bangunan-bangunan dan kebudayaan sehari-hari pun masih cukup kental dengan budaya Cina yang telah berbaur dengan budaya lokal, seperti betawi dan sunda. Namun gencarnya pembangunan di Kota Tangerang ini menimbulkan hilangnya unsur historis pada kawasan ini. Kawasan yang banyak mengandung nilai historis dan budaya ini, membuat Pemerintah Kota Tangerang menetapkan Revitalisasi Kota Lama Tangerang dan menjadikan Kota Lama Tangerang sebagai kawasan wisata budaya. Namun program tersebut belum terealisasi secara optimal. Tujuan studi ini adalah untuk mengkaji Upaya Pelestarian Kota Lama Tangerang dalam Aspek Elemen Kota. Kajian ini, menggunakan aspek elemen kota berdasarkan Hamid Shirvani yang terdiri dari aspek elemen kota yang dibahas adalah building form and massing, open space, pedestrian ways, signage, dan activity support. Aspek-aspek elemen kota tersebut diturunkan lagi kedalam beberapa variabel, yang kemudian penilaian persepsi dan preferensi masyarakat akan dilakukan dengan menggunakan perbandingan kondisi dari masing-masing variabel. Dalam penelitian ini menggunakan dua alat analisis yaitu analisis deskriptif dan Importance Performance Analysis yang terdiri dari analisis gap dan analisis kuadran. Penelitian ini juga menggunakan panduan berupa aspek elemen kota sebagai dasar penelitian. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat diketahui variabel-variabel yang masuk dalam prioritas utama, pertahankan, prioritas rendah dan berlebihan dalam analisis kuadran serta memberikan kesimpulan dan rekomendasi terhadap variabel dalam kuadran satu sebagai prioritas pengembangan dan variabel dalam kuadran dua sebagai variabel yang harus dijaga agar tidak menurun kualitasnya.
Kajian Kesiapan Stakeholder dalam Mewujudkan Implementasi Peraturan Desa tentang Pengelolaan Sampah di Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung Cheptian Wahyu Prabowo; Lely Syiddatul Akliyah
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.968 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v1i1.58

Abstract

Abstract. The study of waste management is motivated by the high amount of waste generation in Kiangroke Village and the participation of Kiangroke Village stakeholders. As the basis for waste management activities is the increase in waste production caused by the community. To deal with the waste problem, the Kiangroke Village Government issued a Waste Management Regulation Number 5 of 2017 concerning Waste Management which aims to improve environmental sustainability and make waste a resource. The purpose of this study is to identify stakeholders for readiness in realizing the implementation of village regulation policies for waste management in Kiangroke Village and to analyze what factors can affect the level of readiness for implementing village regulations. The research method used in this research is descriptive qualitative research method, namely by providing a comprehensive picture of the focus of the research. The results of this study indicate that the implementation of the Waste Management Policy has not been fully successful in reducing the amount of existing waste generation. In its implementation, there are still various obstacles such as communication, resources, disposition and bureaucratic structure. Recommendations that can be given for these problems such as the socialization of perdes through electronic media, the addition of human resources and cleaning facilities, motivational training for employees and the establishment of a special section that handles the community to be stipulated in regulations. Abstrak. Kajian terhadap pengelolaan sampah dilatar belakangi oleh tingginya jumlah timbulan sampah yang ada di Desa Kiangroke serta partisipasi stakeholder Desa Kiangroke. Sebagai dasar dari kegiatan pengelolaan sampah adalah meningkatnya produksi sampah yang diakibatkan oleh masyarakatnya. untuk menangani masalah sampah tersebut Pemerintah Desa Kiangroke mengeluarkan Perdes Pengelolaan Sampah Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah yang bertujuan untuk meningkatkan kelestarian lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi Stakeholder untuk kesiapan dalam mewujudkan implementasi kebijakan peraturan desa untuk pengelolaan sampah di Desa Kiangroke serta Menganalisis faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kesiapan Implementasi Peraturan Desa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yakni dengan memberikan gambaran yang komprehensif tentang fokus penelitian. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sampah belum sepenuhnya berhasil untuk mengurangi jumlah timbulan sampah yang ada. Dalam pelaksanaannya masih terdapat berbagai kendala seperti, komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk masalah tersebut seperti sosialisasi perdes melalui media elektronik, penambahan sumber daya manusia dan fasilitas kebersihan, pelatihan motivasi untuk pegawai serta pembentukan bagian khusus yang menangani masyarakat untuk ditetapkan dalam peraturan.
Identifikasi Tata Kelola Desa Wisata Bantaragung Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka Yolla Yuanditra; Astri Mutia Ekasari
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.881 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v1i1.59

Abstract

Abstract. Bantaragung Tourism Village is tourism with high potential to be developed. Management activities must be carried out properly so that the Bantaragung Tourism Village becomes a thriving and sustainable tourism. . Bantaragung Village has 5 tourism objects, including Curug Cipeuteuy, Awilega Campground, Batu Semar Hill, Asahan Rock and Ciboer Pass Rice Terraces and has one tourist attraction which is still under construction, namely Puncak Pasir Cariu. Each tourist attraction has its own uniqueness and its nature is still untouched. No wonder Bantaragung Village was dubbed the 'Most Popular Hidden Paradise' at the 2017 Anugerah Pesona Indonesia (API) event. The purpose of this study was to identify the governance of Bantaragung Tourism Village which was carried out by the stakeholder analysis method, namely grouping and describing the relationships of existing stakeholders. in Bantaragung Tourism Village. The data collection method in this study was carried out by collecting primary data, namely interviews and observations and secondary data collection techniques. Based on the results of this study, it shows that management activities are carried out by 5 stakeholders, namely the Village Government, the TNGC Tourism Partnership, Pokdarwis, the Community and the Youth Organization. The five stakeholders in Bantaragung Tourism Village have not fully collaborated, but until now there have been efforts so that all existing stakeholders can be involved in the integrated management of Bantaragung Tourism Village. Abstrak. Desa Wisata Bantaragung merupakan pariwisata yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan. Kegiatan tata kelolanya harus dilakukan dengan baik agar Desa Wisata Bantaragung ini menjadi pariwisata yang berkembang dan berkelanjutan. . Desa Bantaragung ini mempunyai 5 obyek wisata, diantaranya Curug Cipeuteuy, Bumi Perkemahan Awilega, Bukit Batu Semar, Batu Asahan dan Terasering sawah Ciboer Pass serta memiliki satu obyek wisata yang masih dalam tahap pembangunan yaitu Puncak Pasir Cariu. Setiap objek wisata memiliki keunikan sendiri dan alamnya terbilang masih belum terjamah. Tak heran Desa Bantaragung pernah dijuluki ‘Surga Tersembunyi Terpopuler’ di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tata kelola Desa Wisata Bantaragung yang dilakukan dengan metode analisis pemangku kepentingan yaitu mengelompokkan dan menggambarkan hubungan para pemangku kepentingan yang ada di Desa Wisata Bantaragung. Metode pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data primer yaitu wawancara dan observasi dan teknik pengambilan data sekunder. Berdasarkan hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kegiatan pengelolaan dilakukan oleh 5 pemangku kepentingan, yaitu Pemerintah Desa, Kemitraan Pariwisata TNGC, Pokdarwis, Masyarakat dan Karang Taruna. Kelima para pemangku kepentingan yang ada di Desa Wisata Bantaragung memang belum sepenuhnya bekerjasama namun sampai saat ini sudah adanya upaya agar semua pemangku kepentingan yang ada dapat terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata Bantaragung secara terpadu.
Pengaruh Penggunaan Lahan terhadap Kualitas Air Permukaan di Sungai Kampar Indriyani; Hani Burhanuddin
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.751 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v1i1.60

Abstract

Abstract. The occurrence of population growth and human activities are factors that affect economic growth. Population growth which is an influence in economic growth also has an effect on increasing the need for land to support human activities. The increasing need for land to meet economic needs and the availability of land will continue to have an impact on land conversion activities. Economic activities and land use of Pelalawan Regency in the last 10 years show some unsustainable land management. From the activities carried out by the people of Pelalawan Regency, especially on the banks of the Kampar River resulting in polluted river water, these activities affect the content of soluble minerals that change the quality of the river water, these activities affect the content of soluble minerals, thus changing the quality of the river water. . Based on the Qur'an Surah Al-Baqarah verse 11 which is used as the spiritual foundation of this research, it is necessary to make improvements to the environmental damage that has occurred. According to Government Regulation No. 82 of 2001 which regulates Water Quality Management and Water Pollution Control, water pollution control is a step in efforts to prevent and control water pollution and restore water quality. This research was conducted in Pelalawan Regency, Riau Province. This study aims to determine the effect of land use on the quality of water sources used by the community in Pelalawan Regency. The analysis used in this research is Land Use Analysis, Water Quality Analysis and Correlation Analysis. The results of this analysis indicate that land uses that have the potential to affect water quality are plantations, settlements, swamps and rice fields based on the weighted results. For the water quality contained in Sample 1 of Kuala Terusan Village, Sample 2 of Pangkalan Kerinci Village, and Sample of 3 Villages Often included in the category of heavily polluted with an average value of > 10 , the land that dominates in these 3 samples is plantation land, settlements, forests and swamp. Based on the results of correlation analysis using the Pearson correlation method, land use that has a very strong correlation that has an influence on water quality is the use of plantation land and forest land. The final results of the analysis will be used as consideration in the management and control of land around the Kampar River area. Abstrak. Terjadinya pertumbuhan penduduk dan aktivitas manusia menjadi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang menjadi pengaruh dalam pertumbuhan ekonomi ini juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan kebutuhan lahan guna mendukung aktivitas manusia. Kebutuhan lahan yang meningkat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan ketersediaan lahan yang tetap berdampak pada kagiatan alih fungsi lahan. Dari kegiatan yang dilakukan masyarakat Kabupaten Pelalawan khususnya di tepi Sungai Kampar mengakibatkan air sungai tercemar, kegiatan tersebut mempengaruhi kandungan mineral-mineral yang dapat larut sehingga mengubah kualitas air sungai tersebut, kegiatan tersebut mempengaruhi kandungan mineral-mineral yang dapat larut sehingga mengubah kualitas air sungai tersebut. Diperlukannya melakukan perbaikan terhadap kerusakan lingkungan yang telah terjadi di dalam Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 yang mengatur tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, pengendalian pencemaran air merupakan suatu langkah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan terhadap kualitas air. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunan lahan terhadap kualitas sumber air yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Pelalawan . Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Penggunaan Lahan, Analisis Kualitas Air dan Analisis Korelasi. Hasil Analisis ini menunjukan bahwa penggunaan lahan yang dominan berpotensi memberikan pengaruh terhadap kualitas air adalah perkebunan . Untuk kualitas air berdasarkan status mutu air termasuk pada kelas buruk dengan skor -44, dan menurut indeks pencemaran air pada Sample 1 Desa Kuala Terusan, Sample 2 Desa Pangkalan Kerinci, dan Sample 3 Desa Sering termasuk kedalam kategori cemar berat dengan nilai rata – rata >10 , lahan yang mendominasi di 3 sample ini adalah lahan perkebunan, permukiman, hutan dan rawa. Berdasarkan hasil analisis korelasi menggunakan metode korelasi Pearson penggunaan lahan yang memiliki korelasi sangat kuat yang memberikan pengaruh terhadap kualitas air adalah penggunaan lahan perkebunan dan lahan hutan. Hasil akhir analisis akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan pengendalian lahan di sekitar kawasan Sungai Kampar.
Kajian Kesiapan Masjid Agung Cianjur sebagai Pusat Kawasan Wisata Religi Kabupaten Cianjur Sulfia M Andi; Bambang Pranggono
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 1 No. 1 (2021): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.745 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v1i1.61

Abstract

Abstract. The Problems studied in this thesis are : to describe the Readiness of the Great Mosque of Cianjur as the Center for Religious Tourism Areas. The formulation of the problem studied in this thesis is: how is the readiness of the Great Mosque of cianjur as a religious tourism center. In this study, research methods, namely by describing the conditions that occurred in the field (field research). Data collection through observation, interviews (interviews), and documentation. The result of the study show that the level of readiness of religious tourism in the great mosque of cianjur area has been declared good but there is still a need for development in various aspects in order to maximize the readiness for the application of religious tourism. Abstrak. Persoalan yang dikaji dalam skripsi ini yaitu: untuk mendeskripsikan Kesiapan Masjid Agung Cianjur sebagai Pusat Kawasan Wisata Religi. Adapun rumusan masalah yang dikaji pada skripsi ini yaitu: bagaimana Kesiapan Masjid Agung Cianjur sebagai pusat wisata Religi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yakni dengan menggambarkan keadaan yang terjadi di lapangan (field research). pengumpulan data melalui observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukan tingkatkesiapan pariwisata Religi di Kawasan Masjid Agung Cianjur sudah dinyatakan baik namun masih perlu adanya pengembangan di berbagai aspek agar dapat memaksimalkan kesiapan penerapan pariwisata Religi.
Eksistensi Pesantren dalam Perkembangan Lingkungan Masyarakat Asep Bunyamin
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.076 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v2i1.894

Abstract

Abstract. Pesantren is an education system that deepens the knowledge of traditional and indigenous Islamic religion that has existed along with the arrival of Islam. Cianjur Regency is known as the City of Santri. This is because there are many students and Islamic boarding schools in Cianjur District. Based on the results of interviews with coconut, Warungkondang Sub-district, that the oldest Islamic boarding school in Cianjur is Desa Jambudipa and has a role in the development of Islam in Cianjur district. So the researcher chose this place as a research case study. At the Jambudipa village, Islamic Boarding School in building an Islamic development civilization that has used a pattern of environmental management using the principle of the City of Santri in Cianjur since 1834, this pattern still cannot be used optimally due to several obstacles and problems. The village that is the location of the research study is Jambudipa Village because this village has two types of Islamic boarding schools, namely modern boarding schools and traditional boarding schools. In addition, there is a Jambudipa village Islamic boarding school that has existed since the 18th century. The purpose of this study was to identify the role of pesantren in developing the community environment around Jambudipa Village, Warungkondang District. The research methodology used in this research is descriptive approach method. In this method, From the results of the analysis, it is found that the existence of the role of pesantren in the community around Jambudipa Village, Warungkondang District, is still good in quantity, but there is a decrease in quality caused by factors, teachers and facilities. Abstrak. Pesantren merupakan sistem Pendidikan yang memperdalam ilmu agama islam tradisional dan pribumi yang telah ada seiring dengan datangnya agama islam. Kabupaten Cianjur terkenal dengan sebutan Kota Santri. Hal itu dikarenakan bayak santri dan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Cianjur. Berdasarkan hasil observasi wawancara bersama kelapa Kecamatan Warungkondang bahwa pesantren tertua di Cianjur salah satunya di Desa Jambudipa dan memiliki peran Sehingga peneliti memilih tempat ini sebagai studi kasus penelitian. Pesantren Desa Jambudipa dalam membangun peradaban pengembangan islam yang telah menggunakan pola penataan lingkungan menggunakan prinsip Kota Santri di Cianjur ini sejak tahun 1834 akan tetapi pola ini masih belum bisa maksimal digunakan karena beberapa kendala dan permasalahan. Desa yang menjadi lokasi studi penelitian yaitu Desa Jambudipa karena di desa ini memiliki dua jenis pesantren yaitu pesantren modern dan pesantren tradisional. Selain itu adanya peantren Desa Jambudipa yang ada sejak abad 18. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifisikan Eksistensi pesantren dalam pengembangan lingkungan masyarakat sekitar Desa Jambudipa. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pendekatan studi kasus. Pada metode ini dilakukan penjabaran mendalam bentuk kualitatif Dari hasil analisis diperoleh bahwa eksistensi Eksistensi pesantren di lingkungan sekitar masyarakat (Kasus Desa Jambudipa) ini masih baik secara kuantitas, namun adanya penurunan secara kualitas yang disebabkan oleh faktor, pengajar dan fasilitas.
Penelusuran terhadap Penerapan Prinsip Greendeen di Madrasah Ibtidaiyah Andalan Pondok Pesantren Al-Qur’an Cijantung Kabupaten Ciamis Dini Apriliani Khairunissa Gurnadi; Bambang Pranggono
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.718 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v2i1.904

Abstract

Abstract. Madrasah Ibtidaiyah Andalan is a place of learning that uses the principle of greendeen in the learning system and its application to the environment. From the context it appears to a variety of problems, namely the implementation of the form of physical and non-physical uses the principle of greendeen and the percentage in the achievement of the using the principle of greendeen after doing the measurement results of the search forms of physical and non-physical of Course there are some steps in conducting research is the first to do the research data via the internet, then do a preliminary survey to compare the data found with the actual data, then conduct interviews with parties of interest with the intent and purpose of this research, of course, to identify and analyze the learning system and the application environment using the principles greendeen. Through this research can improve their knowledge, and insight about the application environment and the learning system with the principle of greendeen and may be useful for the reader and can also be used as a reference for further research. The application of the principle of greendeen on the construction of facilities and infrastructure of the MI Andalan is in conformity with the principle of greendeen and non-physical can be proven for the application of the six principles greendeen in the MI Andalan 83,22% thus it can be said has been very good although there are some that must be corrected and improved. Abstrak. Madrasah Ibtidaiyah Andalan merupakan tempat pembelajaran yang menggunakan prinsip greendeen dalam sistem pembelajaran dan penerapannya terhadap lingkungan. Dari konteks tersebut muncul berbagai macam permasalahan, yaitu implementasi bentuk fisik dan non-fisik menggunakan prinsip greendeen dan persentase dalam pencapaian menggunakan prinsip greendeen setelah dilakukannya pengukuran hasil penelusuran bentuk fisik dan non-fisik Tentunya ada beberapa langkah dalam melakukan penelitian yaitu pertama melakukan penelitian data melalui internet, kemudian melakukan survei awal untuk membandingkan data yang ditemukan dengan data yang sebenarnya, kemudian melakukan wawancara dengan pihak kepentingan dengan maksud dan tujuan penelitian ini, tentu saja, untuk mengidentifikasi dan menganalisis sistem pembelajaran dan penerapan lingkungan menggunakan prinsip greendeen. Melalui penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan, dan sekaligus wawasan tentang penerapan lingkungan dan sistem pembelajaran dengan prinsip greendeen dan semoga bermanfaat bagi pembaca serta dapat juga dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Penerapan prinsip greendeen pada pembangunan sarana dan prasarana dari MI Andalan sudah sesuai dengan prinsip greendeen dan secara non-fisik dapat dibuktikan untuk penerapan enam prinsip greendeen di MI Andalan 83,22% dengan demikian dapat dikatakan sudah sangat baik meskipun ada beberapa yang harus di perbaiki dan ditingkatkan.
Identifikasi Dampak Keberadaan Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit terhadap Lingkungan berdasarkan Persepsi Masyarakat di Kelurahan Pematang Pudu Kabupaten Benkalis Fajrul Amri; Chusharini Chamid
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.73 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v2i1.1411

Abstract

Abstract. This study aims to identify the impact of the existence of the factory on the environment. The palm oil processing factory was established in 2017, the existence of this palm oil processing has a negative impact on the environment. It is characterized by environmental pollution including: air pollution, river water pollution, and even damage to roads. The analysis used in this research is Land Use Analysis, Scoring Weighting Analysis, Air Quality Analysis, Water Quality Analysis using quantitative descriptive methods. The results of this analysis indicate that the most dominant land use in Pematang Pudu is plantations based on the total area. Air quality conditions based on the results of physical analysis using sentinel 5-P NO2 gas images show that the air quality in Pematang Pudu Village is poor or polluted, this is seen from the 2017 trend of increasing NO2 gas to 2019, while based on public perception, the quality of the air produced Factory chimneys emit thick black smoke and a strong stench. Physical analysis of water quality using the analysis of the pollution index method with laboratory tests showing the results into the heavily polluted category, water sampling was carried out in the upstream and downstream parts of the Pematang Pudu river. Meanwhile, based on the results of community perception by conducting field observations and interviews that the existence of an oil palm processing factory has polluted the pudu river because the waste pool has burst and leads to the river flow. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak keberadaan pabrik terhadap lingkungan. Pabrik pengolahan kelapa sawit berdiri pada tahun 2017, keberadaan pengolahan kelapa sawit ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal tersebut ditandai dengan adanya pencemaran lingkungan diantaranya : pencemaran udara, pencemaran air sungai , dan bahkan kerusakan pada jalan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Penggunaan Lahan, Analisis Pembobotan Skoring, Analisis Kualitas Udara, Analisis Kualitas Air dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil analisis ini menunjukan bahwa penggunaan lahan yang paling dominan di Kelurahan Pematang Pudu adalah perkebunan berdasarkan jumlah luasan. Kondisi kualitas udara berdasarkan hasil analisis fisik menggunakan citra sentinel 5-P gas NO2 menunjukan bahwa kualitas udara di Kelurahan Pematang Pudu buruk atau tercemar, ini dilihat dari tren tahun 2017 mengalami kenaikan gas NO2 hingga 2019, sedangkan berdasarkan persepsi masyarakat menilai bahwa kualitas udara yang dihasilkan cerobong asap pabrik mengeluarkan asap hitam pekat dan bau busuk yang menyengat. Analisis fisik kualitas air dengan menggunakan analisis metode indeks pencemaran dengan dilakukannya uji laboratorium menunjukan hasil kedalam kategori cemar berat, pengambilan sampel air dilakukan di bagian hulu dan hilir sungai pematang pudu. Sedangkan berdasarkan hasil persepsi masyarakat dengan dilakukannya observasi lapangan dan wawancara bahwa keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit membuat sungai pudu tercemar dikarenakan kolam limbah jebol dan mengarah ke aliran sungai.
Respon Wisatawan terhadap Penerapan Qanun Syariat Islam Rizky Riyandi; Bambang Pranggono
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.489 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v2i1.1466

Abstract

Abstract. Aceh Province is one of the three halal tourism destinations in Indonesia. Aceh Tamiang district is already familiar with the term Islamic law. This is because Islamic law has been enforced during the kingdom until now. The application of Islamic law can be combined in the growth and improvement of various sectors, especially the tourism sector. In the tourism sector in Aceh Tamiang, especially in the Bandar Pusaka sub-district tourism in tourism development based on Qanun Number 8 of 2013 concerning Tourism, where tourism activities must apply Islamic sharia values. However, with the current conditions there are still many violations committed by tourists and the lack of firm action from the manager against violations of Islamic law. If it continues, it will fade the application of Islamic law in Tourism, Bandar Pusaka District. This research uses a quantitative approach, with a quantitative descriptive type of research. While the analysis technique used descriptive statistics. Descriptive statistical analysis to analyze data by describing or describing data that has been collected regarding tourist responses and steps in implementing Islamic law in tourism in Bandar Pusaka District. The results of this study are strategies for implementing Islamic law based on tourist responses and steps in implementing Islamic law in tourism in Bandar Pusaka sub-district. Abstrak. Provinsi Aceh sebagai salah satu dari tiga provinsi tujuan wisata halal di Indonesia. Kabupaten Aceh Tamiang sudah tidak asing dengan istilah syariat Islam. Hal ini dikarenakan syariat Islam sudah di berlakukan pada masa kerajaan sampai dengan saat ini. Penerapan syariat Islam dapat dikombinasikan dalam pertumbahan dan peningkatan diberbagai sektor, terutama sektor pariwisata. Pada sektor pariwisata di Aceh Tamiang, khususnya di pariwisata Kecamatan Bandar Pusaka dalam pengembangan pariwisata berdasarkan Qanun Nomor 8 Tahun 2013 tentang Kepariwisataan, dimana dalam kegiatan pariwisata harus menerapkan nilai-nilai syariat Islam. Akan tetapi dengan kondisi saat ini masih banyaknya pelanggaran yang dilakukan wisatawan dan kurangnya dtindakan tegas dari pengelola terhadap pelanggaran syariat Islam. Apabila terus dibiarkan maka akan memudarnya penerapan syariat Islam di Pariwisata Kecamatan Bandar Pusaka. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian dekriptif kuantitatif. Sedangkan teknik analisis menggunakan statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah dikumpul mengenai respon wisatawan dan langkah langkah dalam penerapan syariat Islam dipariwisata Kecamatan Bandar Pusaka. Hasil dari penelian ini berupa strategi dalam penerapan syariat Islam berdasarkan respon wisatawan dan langkah langkah dalam penerapan syariat islam di pariwisata kecamatan Bandar Pusaka
Arahan Penggunaan Ruang berdasarkan Tingkat Kekritisan Lahan di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Irfan hilmi; Chusharini Chamid
Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning Vol. 2 No. 1 (2022): Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.071 KB) | DOI: 10.29313/bcsurp.v2i1.1560

Abstract

Abstract. Critical land is unproductive land and has suffered physical, chemical and water damage. Critical land has an impact on decreasing soil quality, decreasing conservation and production functions. In Lagadar Village, Margaasih District, Bandung Regency. Land use is increasing, for various purposes such as the presence of industry in Lagadar Village as the impact of disturbing environmental sustainability and the existence of mines which can trigger erosion due to soil erosion in mining areas, therefore this incident can trigger land criticality. The purpose of this study was to develop a direction for the use of space based on the critical level of land in Lagadar Village, Margaasih District, Bandung Regency. The analytical method for determining land criticality uses a quantitative descriptive research design by describing the conditions observed in the field and being more specific. And to determine the criticality of land by scoring criticality parameters and map overlays referring to the P.4V-Set/2013 guideline regarding technical guidelines for compiling spatial data on critical land. The results of this study, for critical land, the distribution is in the use of land around mining with a critical land area of ​​about 3.1 Ha or equivalent to 0.74%. Some of the land is somewhat critical in areas around mining, agriculture and some are found in residential areas in Lagadar Village with a slightly critical land area of ​​42.2 Ha or about 9.90%. The direction of land rehabilitation is through vegetative conservation activities and technical civil conservation for handling critical land. Abstrak. Lahan kritis merupakan lahan yang tidak produktif dan telah mengalami kerusakan fisik, kimia, dan tata air. Lahan kritis berdampak kepada penurunan kualitas tanah, penurunan fungsi konservasi serta produksi. Di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Penggunaan lahan semakin bertambah, untuk berbagai kepentingan seperti keberadaan industri di Desa Lagadar menjadi dampak terganggunya keberlangsungan lingkungan dan keberadaan tambang yang dapat memicu terjadinya erosi karena terjadi pengikisan tanah pada wilayah pertambangan, maka dari kejadian tersebut dapat memicu terjadinya kekritisan lahan. Tujuan dari penelitian ini untuk menyusun arahan penggunaan ruang berdasarkan tingkat kekritis lahan di Desa Lagadar Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung. Metode analisis penentuan kekritisan lahan menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan mendekripsikan keadaan yang diamati dilapangan serta lebih spesifik. Dan untuk penentuan kekritisan lahan dengan skoring parameter kekritisan dan overlay peta yang mengacu kepada pedoman P.4V-Set/2013 tentang petunjuk teknis penyusunan data spasial lahan kritis. Hasil dari penelitian ini, untuk lahan kritis sebarannya pada penggunaan lahan sekitaran pertambangan dengan luasan lahan kritis sekitar 3,1 Ha atau setara dengan 0,74%. Lahan agak kritis beberapa pada wilayah sekitar pertambangan, pertanian dan terdapat pada beberapa wilayah permukiman di Desa Lagadar dengan luasan lahan agak kritis 42,2 Ha atau sekitar 9,90%. Arahan rehabilitasi lahan adalah melalui kegiatan konservasi secara vegetatif dan konservasi sipil teknis untuk penanganan kekritisan lahan. Kata Kunci: Lahan Kritis, Rehabilitas, Dampak.

Page 1 of 22 | Total Record : 219