Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KARAKTERISTIK PEMETAAN MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DI KABUPATEN BEKASI Akliyah, Lely Syiddatul
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 11, No 1 (2011): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.025 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v11i1.1375

Abstract

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau PMKS yang ada di Kabupaten Bekasi sangat penting untuk diidentifikasi karena  adanya keinginan dari Pemda kabupaten Bekasi untuk mensejahteraan masyarakanya. Pemetaan dilakukan dengan teknis survey sampling ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Hasil dari pemetaan menunjukkan jumlah Penyandang cacat yang ada cukup banyak dan pada umumnya merupakan penyandang cacat fisik mental, bukan karena penderita penyakit kronis. Jumlah penyandang tuna susila di Kabupaten Bekasi hanya terkonsentrasi di beberapa kecamatan yaitu, Kecamatan Karang Bahagia, Cibarusah, Tambun Utara dan Sukakarya. Korban penyalahgunaan NAPZA dari tahun ke tahun meningkat terus akibat berbagai factor, khususnya factor lingkungan. Penyandang HIV/AIDS terkonsentrasi di Kecamatan Tambun Utara karena terkait dengan kegiatan penyandang tuna susila. Keywords: Lokasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
NILAI EKONOMI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. JUANDA KOTA BANDUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN Akliyah, Lely Syiddatul
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 10, No 2 (2010): Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.499 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v10i2.1372

Abstract

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. TAHURA Ir. H. Juanda memiliki daya tarik wisata alam yang cukup beragam dengan berbagai obyek wisata yang cukup menarik. Dalam rangka pemanfaatan sumberdaya alam di Kawasan Tahura Juanda yang optimal, maka dilakukan penelitian tentang penilaian terhadap semua manfaat yang dapat dihasilkan oleh sumberdaya alam (valuasi ekonomi) tersebut dengan metode biaya perjalanan (Travel Cost Method). Keyword: valuasi ekonomi, metode biaya perjalanan (travel cost method)
Kajian Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Pasar Minggu Di Kawasan Bandung Timur lely Syiddatul Akliyah
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 5 No.1 (Januari, 2017) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian (Sains & Teknologi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v0i0.2229

Abstract

The proliferation of Pasar Minggu  in Bandung, especially in the area of Bandung Timur raises some positive and negative impacts. Among the negative impacts is the traffic jam, a heap of waste generated from trade activity, and environmental conditions were filthy and chaotic. If this is allowed to continue, the growth in the market on this week could be growing uncontrollably. As an initial study, it is necessary to explore the factors causing the Pasar Minggu in The Bandung Timur Region. Thereby expect to further of this research can be structured strategies to minimize the negative impact of market developments this week. Selected two sites in  Bandung Timur Region namely Metro Region-Margahayu Raya and Jalan Ibrahim Adjie corridor area. The method used is descriptive quantitative data collection methods to survey the secondary data and the primary to the field using a questionnaire and interviews. Found the factors causing the Pasar Minggu in the Bandung Timur Region include: low cost of regular payments, a strategic location near the settlements, ease of transportation to reach the area of trade, traders generally stay not far away from the Sunday market, and the turnover of earning is big enough.  
ANALISIS DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI SEBANJAR KABUPATEN ALOR DALAM MENDUKUNG PARIWISATA YANG BERKELANJUTAN Akliyah, Lely Syiddatul; Umar, Muhammad Zulkarnain
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 13, No 2 (2013): Pariwisata dan Fenomena Ruang
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.972 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v13i2.1388

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang pengembangan suatu wilayah. Indonesia memilki potensi dan daya tarik wisata alam keanekaragaman hayati yang secara optimal perlu dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat. Pantai Sebanjar merupakan salah satu potensi wisata yang dimilki oleh Kabupaten Alor dan khususnya Desa Alor Besar. Walaupun objek wisata ini menjadi favorit wisatawan lokal, pengembangan wilayah ini sebagai daerah tujuan wisata masih belum optimal.  Untuk dapat mengoptimalkan kawasan wisata tersebut, salahsatu aspek yang harus dilihat adalah daya dukung yang tersedia di kawasan tersebut sehingga di masa yang akan datang perkembangan pariwisatanya dapat berkelanjutan. Untuk menunjang tujuan itu, maka dalam studi ini dilakukan analisis daya dukung kawasan wisata Pantai Sebanjar. Berdasarkan hasil analisis, dihasilkan bahwa kondisi Kawasan Wisata Pantai Sebanjar belum melebihi kapasitas daya dukung, dimana daya dukung  Kawasan Wisata Pantai Sebanjar  yaitu sebesar 28.931 orang pengunjung dengan luas kawasan wilayah baik zona darat maupun perairan adalah 492.484 m2. Keywords: Pariwisata, Pantai Sebanjar, Daya Dukung, Berkelanjutan
PENILAIAN KUALITAS LINGKUNGAN DAN FASILITAS EKOWISATA DARAJAT PASS KABUPATEN GARUT Fahru Fau, M Azis; Akliyah, Lely Syiddatul
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 13, No 1 (2013): Kota dan Lingkungan
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.763 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v13i1.1387

Abstract

Darajat Pass merupakan salah satu kawasan ekowisata yang terdapat di Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut dengan adanya sebuah sumber panas bumi yang potensial dan dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat. Kawasan ekowisata tersebut merupakan salah satu tempat wisata yang dijadikan alternatif oleh pengunjung yang melakukan kegiatan wisata di Kabupaten Garut pada umumnya dengan semakin bertambahnya jumlah pengunjung pada saat yang akan datang serta kawasan yang memanfaatkan alam sebagai objek wisatanya. Dengan semakin bertambahnya jumlah pengunjung ke kawasan tersebut, maka kualitas lingkungan di kawasan tersebut tentunya akan berubah. Dengan demikian, diperlukan kajian penilaian kualitas lingkungan dan fasilitas ekowisata Darajat Pass menurut pengunjung. Keyword : Ekowisata Darajat Pass, Penilaian, Kualitas Lingkungan, Fasilitas
IDENTIFIKASI DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI EKOSISTEM PESISIR TERHADAP LINGKUNGAN DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN MUARAGEMBONG ASYIAWATI, YULIA; AKLIYAH, LELY SYIDDATUL
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 14, No 1 (2014): Lingkungan dan Pembangunan 1
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.384 KB) | DOI: 10.29313/jpwk.v14i1.2551

Abstract

Perubahan yang terjadi pada wilayah pesisir dan laut tidak hanya sekedar gejala alam semata, tetapi kondisi ini sangat besar dipengaruhi oleh aktifitas manusia yang ada di sekitarnya. Wilayah pesisir merupakan wilayah penerima tekanan lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain, karena wilayah pesisir mempunyai fungsi sebagai  penyedia sumberdaya alam, penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, penyedia jasa kenyamanan dan sebagai penerima limbah dari aktivitas pembangunan yang terdapat di lahan atas (lahan daratan) seperti kegiatan permukiman aktivitas perdagangan, perikanan dan kegiatan industri. Semua dari kegiatan tersebut memberikan dampak terhadap wilayah pesisir yang dapat mempengaruhi pada kualitas lingkungan wilayah pesisir terutama pada penurunan kualitas ekosistem pesisir.Wilayah Pesisir Muaragembong dimanfaatkan sebagai multiuse, mengakibatkan ketidakteraturan dalam pemanfaatan kawasan sehingga menimbulkan perubahan fungsi dari ekosistem pesisir yang mengakibatkan penurunan terhadap kualitas ekosistem dan lingkungan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan di wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong. Berdasarkan kondisi yang ada, maka artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak perubahan fungsi ekosistem pesisir terhadap lingkungan di wilayah pesisir khusnya yang menjadi lokus kajian di wilayah pesisir Kecamatan muaragembong. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang identifikasi dampak yang ditimbulkan dari perubahan fungsi ekosistem pesisir di Wilayah Pesisir Muaragembong, sehingga dapat memberikan masukan untuk merencanakan wilayah secara berkelanjutan.
Nilai Manfaat Ekonomi dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Lintas Wilayah Berkelanjutan Hani Burhanudin; Lely Syiddatul Akliyah; Nia Kurniasari
ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) Vol 9 No.1 (Januari, 2021) Ethos: Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Sains & Teknol
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/ethos.v9i1.6260

Abstract

Abstract. Water resources can be a catalyst for cross-regional cooperation that is mutually beneficial for the economic development of each region. The service provider has the authority to decide on the sustainability of water resources management collaboration. The principle is that cooperation must have a positive impact on the development of water resources areas. It is necessary to calculate the extent to which the transferred water can contribute to the sharing of the cost of recovering the catchment area of the water source. The value of the economic benefits of water is one way to formulate the extent to which cooperation in managing cross-regional water resources can be developed. Through the analysis of the value of the economic benefits of water, the price of water can be predicted so that a component of the compensation costs for environmental services will have to be paid by the water user. The analysis shows that 75% of the economic benefits of water are contributed by domestic water use with compensation costs that must be paid by the beneficiary in the amount of Rp. 3,875,590,943. If converted into conservation activities, the use of compensation for environmental services will be able to rehabilitate 30% of critical forest land in the Paniis spring catchment area. Regarding the need for funds for conservation of the catchment area of the very large Paniis water source, the allocation of water for domestic needs is worth developing. Utilization of environmental service compensation funds from this commercial aspect needs to be fully promoted so that the Kuningan-Cirebon City Regency collaboration in the field of water resources can be sustained. Keywords: value of economic benefits, domestic water, catchment area, water resources management, sustainable.Abstrak. Sumber daya air merupakan katalis kerjasama lintas wilayah yang saling menguntungkan bagi pengembangan ekonomi wilayah masing-masing. Penyedia jasa memiliki kewenangan untuk memutuskan keberlanjutan kerjasama pengelolaan sumberdaya air tersebut. Prinsipnya adalah kerjasama harus memberikan dampak positif bagi pengembangan kawasan sumber air. Diperlukan perhitungan sejauhmana air yang ditrarsfer mampu memberikan kontribusi sharing biaya pemulihan kawasan catchment area sumber air. Nilai manfaat ekonomi air adalah salah satu cara untuk merumuskan sejauhmana kerjasama dalam pengelolaan sumber daya air lintas wilayah dapat dikembangkan. Melalui analisa nilai manfaat ekonomi air, harga air dapat diprediksi sehingga akan diperoleh besaran komponen biaya kompensasi jasa layanan lingkungan yang harus dibayarkan oleh pemanfaat air. Hasil analisa memperlihatkan 75% nilai manfaat ekonomi air disumbangkan oleh pemanfaatan air domestik dengan biaya kompensasi yang harus dibayarkan oleh pemanfaat sebesar Rp. 3.875.590.943. Jika dikonversikan ke dalam kegiatan konservasi, penggunaan dana kompensasi jasa lingkungan ini mampu merehabilitasi 30% lahan hutan kritis di kawasan catchment area mata air Paniis. Terkait kebutuhan dana konservasi kawasan catchment area sumber air Paniis yang sangat besar, maka alokasi air untuk kebutuhan domestik ini layak dikembangkan. Pemanfaatan dana kompensasi jasa lingkungan dari aspek komersial ini perlu digalakan sepenuhnya agar kerjasama Kabupaten Kuningan-Kota Cirebon di bidang sumberdaya air ini dapat berkelanjutan.Kata Kunci: nilai manfaat ekonomi, air domestik, catchment area, pengelolaan sumber daya air, berkelanjutan.
NILAI EKONOMI TAMAN HUTAN RAYA IR. H. JUANDA KOTA BANDUNG DENGAN METODE BIAYA PERJALANAN AKLIYAH, LELY SYIDDATUL
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 10 No. 2 (2010)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.499 KB)

Abstract

Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi. TAHURA Ir. H. Juanda memiliki daya tarik wisata alam yang cukup beragam dengan berbagai obyek wisata yang cukup menarik. Dalam rangka pemanfaatan sumberdaya alam di Kawasan Tahura Juanda yang optimal, maka dilakukan penelitian tentang penilaian terhadap semua manfaat yang dapat dihasilkan oleh sumberdaya alam (valuasi ekonomi) tersebut dengan metode biaya perjalanan (Travel Cost Method).
KARAKTERISTIK PEMETAAN MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL DI KABUPATEN BEKASI AKLIYAH, LELY SYIDDATUL
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 11 No. 1 (2011)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.997 KB)

Abstract

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau PMKS yang ada di Kabupaten Bekasi sangat penting untuk diidentifikasi karena adanya keinginan dari Pemda kabupaten Bekasi untuk mensejahteraan masyarakanya. Pemetaan dilakukan dengan teknis survey sampling ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi. Hasil dari pemetaan menunjukkan jumlah Penyandang cacat yang ada cukup banyak dan pada umumnya merupakan penyandang cacat fisik mental, bukan karena penderita penyakit kronis. Jumlah penyandang tuna susila di Kabupaten Bekasi hanya terkonsentrasi di beberapa kecamatan yaitu, Kecamatan Karang Bahagia, Cibarusah, Tambun Utara dan Sukakarya. Korban penyalahgunaan NAPZA dari tahun ke tahun meningkat terus akibat berbagai factor, khususnya factor lingkungan. Penyandang HIV/AIDS terkonsentrasi di Kecamatan Tambun Utara karena terkait dengan kegiatan penyandang tuna susila.
IDENTIFIKASI DAMPAK PERUBAHAN FUNGSI EKOSISTEM PESISIR TERHADAP LINGKUNGAN DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN MUARAGEMBONG ASYIAWATI, YULIA; AKLIYAH, LELY SYIDDATUL
Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 14 No. 1 (2014)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, UPT Publikasi Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.384 KB)

Abstract

Perubahan yang terjadi pada wilayah pesisir dan laut tidak hanya sekedar gejala alam semata, tetapi kondisi ini sangat besar dipengaruhi oleh aktifitas manusia yang ada di sekitarnya. Wilayah pesisir merupakan wilayah penerima tekanan lebih besar dibandingkan dengan wilayah lain, karena wilayah pesisir mempunyai fungsi sebagai penyedia sumberdaya alam, penyedia jasa-jasa pendukung kehidupan, penyedia jasa kenyamanan dan sebagai penerima limbah dari aktivitas pembangunan yang terdapat di lahan atas (lahan daratan) seperti kegiatan permukiman aktivitas perdagangan, perikanan dan kegiatan industri. Semua dari kegiatan tersebut memberikan dampak terhadap wilayah pesisir yang dapat mempengaruhi pada kualitas lingkungan wilayah pesisir terutama pada penurunan kualitas ekosistem pesisir. Wilayah Pesisir Muaragembong dimanfaatkan sebagai multiuse, mengakibatkan ketidakteraturan dalam pemanfaatan kawasan sehingga menimbulkan perubahan fungsi dari ekosistem pesisir yang mengakibatkan penurunan terhadap kualitas ekosistem dan lingkungan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan di wilayah pesisir Kecamatan Muaragembong. Berdasarkan kondisi yang ada, maka artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak perubahan fungsi ekosistem pesisir terhadap lingkungan di wilayah pesisir khusnya yang menjadi lokus kajian di wilayah pesisir Kecamatan muaragembong. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang identifikasi dampak yang ditimbulkan dari perubahan fungsi ekosistem pesisir di Wilayah Pesisir Muaragembong,