cover
Contact Name
Cahyo Setiawan
Contact Email
cahyos@aiska-university.ac.id
Phone
+62271-631141
Journal Mail Official
jurnalgaster@aiska-university.ac.id
Editorial Address
https://journal.aiska-university.ac.id/index.php/gaster/about/editorialTeam
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Gaster
ISSN : 18583385     EISSN : 25497006     DOI : https://doi.org/10.30787/gaster
Core Subject : Health,
Gaster is a national periodical journal which contains research articles in health sector. Gaster: Health journals are expected to be a medium for conveying scientific findings and innovations in the health sector for those in the health sector, both those engaged in the health sector. Gaster is published twice a year (February and August) by the Research Center of Aisyiyah University Surakarta. The editorial team invited health observers to express their ideas in order to improve self-professionalism and responsibility for national education. This journal was first published in 2007. Gaster is a peer reviewed journal and an open access journal that focuses on health. This focus covers the related areas and scopes related to the following : Nursing Midwifery Physiotherapy Pharmacy Community Nutrition Public Health Noted: Articles have primary citations and have never been published online or printed before.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI" : 8 Documents clear
FUNGSI SEKSUAL WANITA PASCA TUBEKTOMI (STUDI LAPANGAN DI KOTA SURAKARTA) Sri Kustiyati; Hidayat Widjayanegara; Hadyana Sukandar
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.39 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pemakaian kontrasepsi terkadang menimbulkan beberapa efek samping yang dapat mempengaruhi kualitas hidup akseptor. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan salah satu kualitas hidup yaitu  fungsi seksual antara wanita tubektomi dan tanpa kontrasepsi. Metode: Rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan potong lintang terhadap 44 akseptor tubektomi yang telah menjalani tubektomi minimal 12 bulan dan 44 wanita yang tidak memakai alat kontrasepsi tetapi tidak dalam keadaan hamil, dengan rentang umur dan kriteria yang sama. Penelitian dilaksanakan di Surakarta pada bulan Juni-Juli 2011 dengan menggunakan kuesioner Female Sexual Function Index (FSFI). Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Median skor fungsi seksual wanita tubektomi 224, tanpa kontrasepsi 238 (ZM-W= 2,412, nilai p= 0,016). Simpulan: Terdapat perbedaan fungsi seksual antara wanita tubektomi dan tanpa kontrasepsi. Saran: Masyarakat hendaknya memiliki informasi lebih rinci mengenai efek dari tubektomi dan dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang penggunaan kontrasepsi yang akan digunakan Kata kunci: Fungsi seksual dan  tubektomi.
TINJAUAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE BERDASARKAN KEJADIAN AMENOREA Yeti Trisnawati; Sri Handayani
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.05 KB)

Abstract

Latar Belakang:. Efek samping kontrasepsi depo medroxy progesterone acetate adalah kejadian amenorea. Amenorea dilaporkan terjadi dalam pemakaian jangka panjang dan merupakan gangguan pola haid yang sering dikeluhkan oleh beberapa wanita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi depo medroxy progesterone acetate dengan kejadian amenorea di bidan praktik swasta Finulia Sri Surjati Surakarta. Tujuan :Mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi depo medroxy progesterone acetate dengan kejadian amenorea. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di BPS Finulia Sri Surjati Surakarta pada bulan April-Mei 2011. Sebanyak 83 responden diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Data diperoleh melalui kuesioner dan kartu akseptor. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan bantuan program SPSS 17.0. Hasil: Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara lama pemakaian kontrasepsi DMPA dengan kejadian amenorea dengan nilai p (0,001) <0,05 dan x2 hitung (17,862) > x2 tabel (3,841). Simpulan: Terdapat hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi DMPA dengan kejadian amenorea. Kata kunci : kontrasepsi, DMPA, amenorea
KARAKTERISTIK AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DI DESA GRINGGING, SAMBUNGMACAN, SRAGEN Nika Wahyuningsih; Enny Yuliaswati; Rina Sri Widayati
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.618 KB)

Abstract

Latar  belakang: Akseptor kontrasepsi suntik di Indonesia menempati urutan pertama, dalam penggunaan kontrasepsi suntik petugas kesehatan harus menjelaskan efektifitas, keuntungan, kerugian, indikasi dan kontraindikasi pada calon akseptor KB suntik. Efektifias kontrasepsi suntik adalah (99%) dan (100%) dalam mencegah kehamilan. Hasil Survey Demografi dan Kependudukan Indonesia (SDKI) di Jawa Tengah pada tahun 2007, menunjukkan bahwa pemakaian kontrasepsi suntik adalah cara yang paling umum dipakai oleh wanita.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui gambaran karakteristik akseptor kontrasepsi suntik DMPA di Desa Gringging, Sambungmacan, Sragen. Metode penelitian: Dengan menggunakan observasional deskriptif. Rumus analisa data yang digunakan adalah distribusi frekuensi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling pada 36 responden akseptor suntik DMPA. Hasil penelitian: Karakteristik akseptor suntik DMPA sebagian besar usia 20-35 tahun, berpendidikan dasar, pekerjaan petani, penghasilan < Rp.500.000, mempunyai dua anak atau lebih, umur anak terkecil dua tahun atau lebih dan lama penggunaan kontrasepsi kurang dari dua tahun atau lebih dari dua tahun adalah sama. Simpulan: Mayoritas responden adalah usia reproduksi yaitu umur 20-35 tahun, berpendidikan rendah, status sosial cukup , mempunyai dua anak atau lebih, umur anak terkecil dua tahun atau lebih dan lama penggunaan kontrasepsi kurang dari dua tahun atau lebih dari dua tahun adalah sama. Kata Kunci: Kontrasepsi, Suntik, DMPA
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI , Kamidah
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.244 KB)

Abstract

Latar belakang; Angka anemia pada kehamilan di Indonesia cukup tinggi sekitar 67%. Anemia  pada ibu hamil memberikan dampak negative terhadap janin yang di kandung, persalinan maupun nifas, yang di antaranya akan lahir janin dengan berat badan lahir rendah , partus prematur, abortus, perdarahan post partum, partus lama dan syok. Penanggulangan masalah anemia gizi besi  saat  ini masih  terfokus pada pemberian Fe, usaha tersebut akan optimal jika ibu hamil selalu patuh mengkonsumsi tablet Fe sesuai aturan. Banyak faktor yang mempengaruhi ibu untuk patuh mengkonsumsi tablet Fe.Tujuan; Mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe Metode; Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, populasi ibu hamil dengan besar sampel 44 responden. Teknik sampling menggunakan teknik simple random sampling. Analisa data menggunakan chi square. Untuk mengatahui keeratan hubungan dengan menggunakan coofisiens contingency.Hasil penelitian; Menunjukkan dukungan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan dengan p value = 0,002<0.05, dan coofisiens contingency sebesar 0,430. Pendidikan dengan p value = 0,044 dan coofisiens contingency sebesar 0,352. Pengetahuan dengan p value = 0,031 dan coofisiens contingency sebesar 0,309.Simpulan; Pengetahuan, pendidikan, dan dukungan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Sedangkan umur, pekerjaan dan jumlah anak  bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Kata kunci; kepatuhan, tablet Fe
PELAKSANAAN PELAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER PADA BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI KABUPATEN KLATEN Gita Kostania
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1307.572 KB)

Abstract

Latar Belakang: Paradigma pelayanan kebidanan saat ini telah mengalami pergeseran. Selama satu dekade ini, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan mengkombinasikan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer, serta telah menjadi bagian penting dari praktek kebidanan (Harding & Foureur, 2009). Walaupun di Indonesia belum ada Undang-Undang yang mengatur secara khusus tentang pelaksanaan pelayanan kebidanan komplementer, namun penyelenggaraan pengobatan komplementer secara umum telah diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang pengobatan komplementer-alternatif. Tujuan: untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kebidanan komplementer pada Bidan Praktek Mandiri (BPM) di kabupaten Klaten. Metode: Survey, jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang melaksanakan praktek kebidanan secara mandiri di wilayah kabupaten Klaten sejumlah 516 bidan. Pengambilan sampel secara purposive, didapatkan jumlah sampel sebanyak 181 responden. Data dianalisis dan disajikan secara kuantitatif dalam bentuk distribusi frekuensi, dan kualitatif menggunakan model interactive menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013). Hasil: Pelayanan kebidanan komplementer dilakukan oleh 14.4% responden. Sebagian besar responden berusia 36-45 tahun (59.7%), menempuh pendidikan bidan pada tingkatan Diploma III Kebidanan (68.5%), menjalankan praktek mandiri selama ≤10 tahun (43.1%), belum pernah mengikuti seminar/pelatihan tentang pelayanan kebidanan komplementer (86.2%), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang pelaksanaan pelayanan kebidanan komplementer (50.8%). Jenis pelayanan yang paling banyak dilakukan adalah pijat (80.8%), dilanjutkan hipnoterapi (15.5%), acupressure (15.5%), penggunaan obat herbal/ramuan tradisional sebagai pelengkap obat konvensional (11.5%), dan yoga (3.8%). Kata Kunci: terapi komplementer, pelayanan kebidanan, bidan praktek mandiri.
PELAKSANAAN PERSETUJUAN RUJUKAN PERSALINAN DI SURAKARTA , Indarwati; , Wahyuni
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.895 KB)

Abstract

Latarbelakang, kematian ibu  khususnya  di Jawa tengah  terlihat  cukup  tinggi, yaitu 347/100.000  kelahiran  hidup.  Dan tahun 2013 berdasarkan buku saku tri wulan ke tiga tercatat 515 kematian. Kematian ibu selama ini  ada  hubungannya  dengan  proses  rujukan   dari pelayanan kesehatan dasar  ke Rumah Sakit. Hasil  penelitian yang mendahului terkait dengan  pelaksanaan rujukan  pasien  persalinan, ditemukan  bahwa; sebagian  besar kasus  persalinan  yang  di rujuk  bidan  menggunakan  fasilitas JAMPERSAL dan  tidak semua bidan dalam melakukan rujukan  persalinan  melaksanakan persetujuan merujuk secara. Berdasarkan  fenomena  tersebut, peneliti tertarik melakukan study pelaksanaan  persetujuan rujukan persalinan di Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta. Tujuan Penelitian adalah mendapatkan  gambaran jenis kasus persalinan yang dirujuk dan pelaksanaan persetujuan rujukan yang dilaksanakan,  serta kendala bidan atau tenaga kesehatan dalam proses  persetujuan rujukan persalinan Metode untuk menjawab permasalahan  tersebut  akan dilakukan penelitian  survey  dengan pendekatan cros sectional. Responden penelitian ini adalah pasien atau keluarga pasien bersalin yang dirujuk ke RS dan bidan yang pernah melakukan  rujukan pasien. Pengumpulan data dengan  kuesioner  dan dengan  indept interview . Sedangkan Analisa data secara  deskriptif dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian  ini. Hasil  penelitian, menunjukkan  bahwa  sebagian  besar kasus  persalinan adalah rujukan karena penyulit kehamilan, dan persalinan atas kemauan sendiri untuk bersalin di RS juga cukuptinggi, rujukan berjenjang belum sepenuhnya  dapat   berjalan semestinya karena alasan  kegawatan, Penandatangan persetujuan  merujuk  sebagian  besar  pasien atau  keluarga  tidak menandatangani,  tidak ditemukan kendala yang cukup berarti oleh bidan atau tenaga  kesehatan ketika melaksanakan persetujuan merujuk pasien.  Simpulan Persetujuan merujuk pasien belum bisa  dilakukan  secara  berjenjang sesuai dengan system rujukan sebagaimana  yang telah ditetapkan oleh  menteri kesehatan  karena  alasan kegawatan, masyarakat yang secara langsung atas kemauan sendiri bukan karena  dirujuk bidan ingin melahirkan di RS cukup banyak. Sebagian besar  kasus bersalin yang dirujuk ke RS  adalah penyulit kehamilan. Tidak ditemukan  kendala  dalam  melaksanakan  persetujuan  merujuk  pasien  bersalin Key word: prevalensi , persalinan, rujukan
FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN IBU-IBU MENGIKUTI PROGRAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA GAGAL DALAM TINDAKAN ASI EKSKLUSIF Burhannudin Ichsan; Jonathan Eko; Wisnu Wijayanto
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.324 KB)

Abstract

Dinas Kesehatan Kota Surakarta memiliki program Kelompok Pendukung Ibu (KP-Ibu)  yang merupakan pendidikan interaktif dengan dukungan sosial yang bertujuan meningkatkan cakupan ASI eksklusif. Penelitian sebelumnya menunjukkan  bahwa program tersebut belum efektif sehingga diperlukan penelitian kualitatif untuk mendapatkan alasan kegagalan ibu-ibu yang sudah bergabung program tersebut dalam menjalankan ASI eksklsuif dan penyebab kegagalan program KP-Ibu untuk meningkatkan perilaku ibu-ibu menyusui. Jumlah responden yaitu delapan yang terdiri dari kader kesehatan, ibu-ibu anggota KP-Ibu yang gagal menjalankan ASI eksklusif dan bidan di wilayah Puskesmas Purwosari Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan kesimpulan bahwa alasan ibu-ibu anggota KP-Ibu gagal dalam ASI eksklusif yaitu: 1) status bekerja, 2) tradisi, 3) kurangnya dukungan keluarga, 4) kurangnya produksi ASI, dan 5) kurang bagusnya teknik menyusui dan teknik menyimpan. Penyebab gagalnya program tersebut dalam meningkatkan perilaku ibu-ibu menyusui yaitu: 1) kurang aktifnya program tersebut, 2) kurangnya dana, 3) faktor budaya seperti kurangnya kebiasaan bertanya, dan 4) program yang belum matang. Kata Kunci: kelompok pendukung ibu, penyebab kegagalan
ANALISIS PERBEDAAN KADAR LEUKOSIT DALAM URIN PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN PERAWATAN KATETER DI BANGSAL MATERNITAS Hesty Fauziah Ekawati; , Wahyuni
Gaster Vol 12 No 1 (2015): FEBRUARI
Publisher : P3M Universitas 'Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.965 KB)

Abstract

Hesty Fauziah Ekawati, Wahyuni, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang; Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012, angka kematian ibu tercatat mengalami kenaikan yang signifikan yaitu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satunya karena prematuritas yang disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih. 2-6% infeksi saluran kemih akibat pemakaian kateter menetap pasca sectio caesarea. Perawatan kateter secara aseptik dapat mengurangi infeksi sampai lebih dari 50%.Tujuan; Mengetahui pengaruh perawatan kateter urin terhadap kadar leukosit dalam urin pada ibu post sectio caesarea di bangsal maternitas RSUD Karanganyar0.Metode; Quasi Eksperiment: Pre test post test with control group. Pengambilan sampel menggunakan tehnik Purposive Sampling, jumlah sampel 16 pada kelompok perlakuan 16 pada kelompok kontrol. Instrument penelitian menggunakan lembar observasi.Hasil; Uji Wilcoxon kelompok perlakuan  menunjukkan ada perbedaan kadar leukosit dalam urin sebelum dan sesudah diberikan perawatan kateter urin (p value) 0.000 <0.05, uji Wilcoxon kelompok kontrol menunjukkan ada perbedaan kadar leukosit dalam urin sebelum dan sesudah diberikan perawatan kateter urin (p value) 0.001 <0.05, uji Mann whitney menunjukkan ada perbedaan kadar leukosit dalam urin sebelum dan sesudah diberikan perlakuan perawatan kateter urin antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (pvalue) 0.000 <0.05.Kesimpulan; Ada pengaruh perawatan kateter urin terhadap kadar leukosit dalam urin pada ibu post sectio caesarea di bangsal maternitas RSUD Karanganyar . Kata Kunci :sectio caesarea, perawatan kateter urin, kadar leukosit dalam urin.

Page 1 of 1 | Total Record : 8