cover
Contact Name
Ahmad Ashifuddin Aqham
Contact Email
ahmad.ashifuddin@gmail.com
Phone
+6285726173515
Journal Mail Official
danang@stekom.ac.id
Editorial Address
Alamat: Gedung Tawang Praja Lt. 1, Kompleks Balaikota Surakarta, Jl. Jend. Sudirman, Kp. Baru, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57133.
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Bengawan Solo: Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta
ISSN : 29641942     EISSN : 29635462     DOI : 10.37304
Core Subject : Science,
Media ini menerima naskah berbasis kajian atau penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi, fokus penelitian di lakukan di Kota Surakarta yang berasal dari Mahasiswa, Dosen, Praktisi, ilmuan , Lembaga pemerintahan dan Masyrakat umum.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo" : 10 Documents clear
KAJIAN BUDAYA EKONOMI KREATIF DI LIMA KECAMATAN Tri Wisnu Dono Kuncoro; Bayu Harjono
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.289 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.12

Abstract

Ekonomi Kreatif menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif didefinisikan sebagai perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau teknologi. Ekonomi kreatif merupakan sebuah bentuk kegiatan ekonomi yang mengarah kepada peningkatan nilai tambah sebuah produk yang dihasilkan dari pengolahan rasa dan karsa serta kreatifitas para pelakunya. Kementerian Perdagangan Indonesia menyebutkan bahwa ekonomi kreatif merupakan suatu upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2009-2015 (2008) mendefinisikan Ekonomi Kreatif sebagai era baru ekonomi setelah ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi, yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, ekonomi kreatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses penciptaan nilai tambah berdasarkan ide yang dilahirkan dengan menciptakan suatu kreatifitas masyarakat yang didukung dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan.
PENYUSUNAN EVALUASI KINERJA PEREKONOMIAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2019 Rony Widjanarko; Budi Winarno
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.331 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.13

Abstract

Evaluasi merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan dalam pembangunan daerah. Berbagai peraturan perundangan menyatakan bahwa kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap daerah, misalnya evaluasi pelaksanaan RKPD atau RPJMD. Selain itu, evaluasi juga dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu.
SISTEM INFORMASI PEREKONOMIAN BELANJA JASA KONSULTASI PELAKSANA PENYUSUNAN WEBSITE Tri Rusnita; Muhamad Edwin Zulfikar Atmani Wedhana
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.257 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.14

Abstract

Pelaksanaan otonomi daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang berkedudukan sebagai landasan yuridis bagi setiap pengembangan dan pemberdayaan terhadap otonomi masing-masing daerah di Indonesia. Dalam undang-undang ini dijelaskan bahwa pengembangan otonomi daerah pada tingkat kabupaten dan kota diharapkan dapat menciptakan suatu penyelenggaraan pemerintahan yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, yang mendorong Pemerintah Daerah dalam melaksanakan penggalian potensi perekonomian setiap daerah.
KAJIAN POTENSI EKONOMI KAWASAN JALAN SLAMET RIYADI SEBAGAI PENUNJANG PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2021 Viriani Noviasari Dewi; Pratiwi Dwihapsari
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.03 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.15

Abstract

Pemberlakukan otonomi daerah memberikan kewenangan yang luas bagi pemerintah daerah untuk mengelola berbagai potensi yang dimiliki dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Otonomi daerah dalam paradigma pemerataan pembangunan diatur satu paket dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Paket otonomi daerah tersebut memberikan otonomi secara penuh kepada daerah kabupaten dan kota untuk membentuk dan melaksanakan kebijakan menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya. Artinya, saat sekarang daerah sudah diberi kewenangan penuh untuk merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi kebijakan- kebijakan yang ada didaerahnya masing-masing.
PENYUSUNAN LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI CITY BRANDING KOTA SURAKARTA Agung Riyadi; Susilowati Susilowati
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.434 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.16

Abstract

Branding kota atau daerah merupakan upaya pengenalan awareness kepada masyarakat luas baik di tingkat lokal, regional, maupun internasional. Hal ini agaknya memiliki kesamaan dengan definisi versi American Marketing Association, yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan differentiator. Maraknya penggunaan branding yang dilakukan oleh pemerintah daerah atau kota, setidaknya mengindikasikan bahwasannya Indonesia sedang mengikuti trend dunia dengan selera serta “greget” yang sama, karena beberapa kota di banyak belahan dunia telah melakukan hal serupa sebagai instrumen identitas dan promosi (Riyadi, 2009). Sebut saja Malaysia dengan “The Trully Asia”, Brisbane “City of Sun Sunday”, ataupun Singapura dengan “Uniquely Singapore”. Di Indonesia sendiri dapat dijumpai branding daerah, Bali “Shanti, Shanti, Shanti”,Yogyakarta “Jogja Never Ending Asia”.
PENYUSUNAN KAJIAN INDEKS WILLIAMSON KOTA SURAKARTA Bayu Harjono; Agung Riyadi
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.237 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.17

Abstract

Pembangunan ekonomi daerah dengan aspek kependudukan memiliki keterkaitan yang erat. Keterkaitan penduduk dan pembangunan ekonomi mengandung beberapa makna yang penting. Pertama, kependudukan, atau dalam hal ini adalah penduduk, merupakan pusat dari seluruh kebijaksanaan dan program pembangunan yang dilakukan. Pembangunan baru dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam arti yang luas. Kedua, keadaan dan kondisi kependudukan yang ada sangat mempengaruhi dinamika pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya jumlah penduduk yang besar jika diikuti dengan tingkat kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi pembangunan. Ketiga, dampak dinamika kependudukan baru akan terasa dalam jangka yang panjang. Karena dampaknya baru terasa dalam jangka waktu yang panjang, sering kali permasalahan penduduk dalam pembangunan terabaikan.
PENYUSUNAN DOKUMEN DAMPAK SUBSEKTOR KRIYA TERHADAP PAD KOTA SURAKARTA Francisco Amaral; Zellius Ragiliawan
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.516 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.18

Abstract

Ekonomi kreatif lahir sebagai paradigma kontemporer di bidang ekonomi yang mengandalkan ide-ide kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kreatifitas dijadikan sebagai instrumen utama penambahan nilai (adding value) suatu produk. Signifikansi penambahan nilai suatu produk tidak dititikberatkan pada kuantitas melainkan nilai estetis, keunikan hingga identitas orisinil suatu produk (Atsar, 2019). Dalam ukuran yang lebih eksesif, ekonomi kreatif bahkan menjadi dasar metamorfosis pendekatan pertumbuhan ekonomi sebuah wilayah, yang mulanya menempatkan kekayaan alam dan peranti produksi massal, menjadi kreatifitas dan pengetahuan stock of knowledge sebagai modal dalam pengembangan ekonomi. Produk dari ide kreatif dalam perspektif ekonomi bekerja sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan lebih dari itu, sebagai penopang perekonomian suatu wilayah (Liu, Hu, & Jeong, 2020). Bagi sebuah wilayah, kekuatan intelektual masyarakat dan nilai seni budaya daerah yang dikombinasikan dengan kemutakhiran teknologi dijadikan sebagai kontributor untuk mendorong Pendapatan Asli Daerah (PAD).
PENYUSUNAN EVALUASI KINERJA PEREKONOMIAN KOTA SURAKARTA TAHUN 2021 Gunawan Adi Pratio; Hanif Assabib Rosyid
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.006 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.19

Abstract

Evaluasi merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan dalam pembangunan daerah. Berbagai peraturan perundangan menyatakan bahwa kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap daerah, misalnya evaluasi pelaksanaan RKPD atau RPJMD. Selian itu, evaluasi juga dapat dilakukan berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu.
PENYUSUNAN MONITORING DAN EVALUASI PEMGEMBANGAN EKONOMI LOKAL KOTA SURAKARTA Herri Widiyanto; Francisco Amaral
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.409 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.20

Abstract

Salah satu indikator kemajuan ekonomi suatu daerah adalah besarnya nilai tambah (output) yang dihasilkan sektor ekonomi dan laju pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Nilai pertumbuhan ekonomi dapat dihitung dari seberapa besar kenaikan output yang tercermin dari sembilan sektor ekonomi di Produk Regional Domestik Bruto (PRDB). Laju pertumbuhan ekonomi secara konsep diukur dengan menggunakan sebuah hitungan laju pertumbuhan PRDB atas dasar harga yang konstan.
PENYUSUNAN DOKUMEN TEMATIK EKONOMI MAKRO (CERDAS PANGAN) Budi Winarno; Gunawan Adi Pratio
Jurnal Bengawan Solo : Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 1 No. 2 (2022): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.312 KB) | DOI: 10.58684/jbs.v1i2.21

Abstract

Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah Subosukawonosraten (Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten). Mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta Tahun 2021–2041, luas wilayah Kota Surakarta sebesar 46,72 Km². Dilihat dari sisi pemanfaatan lahannya, wilayah Kota Surakarta sebagian besar penggunaan lahannya untuk permukiman dengan luas mencapai 70449,4 ha sedangkan sisanya untuk kegiatan perekonomian dan fasilitas umum seperti kegiatan bidang jasa, perusahaan, industri, lahan kosong, tegalan, sawah, kuburan, lapangan olahraga dan taman kota. Luas lahan yang digunakan untuk pertanian sawah di Kota Surakarta berkisar 75 Ha. Luasan tersebut jika menilik pada rencana revisi RTRW kota Surakarta tahun 2011-2031 (Perda No 1/ 2012 tentang RT RW), dipastikan lahan sawah akan menjadi 0 ha.

Page 1 of 1 | Total Record : 10