cover
Contact Name
Gigih Forda Nama
Contact Email
gigih@eng.unila.ac.id
Phone
+6285289774152
Journal Mail Official
snip@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung Rectorat Building
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 28285794     DOI : https://doi.org/10.23960/snip.v1i1.100
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung.
Articles 299 Documents
Ketepatan Pemilihan Metode dalam Pekerjaan Erection Steel Box Girder R. Yanto
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.83 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.126

Abstract

Jembatan adalah bangunan infrastruktur sipil yang merupakan bagian dari jaringan infrastruktur jalan yang berfungsi untuk mengatasi rintangan yang berada pada lintasan jalan. Rintangan bisa berupa lembah, aliran sungai, laut atau lintasan jalan lainnya. Bentuk dan dimensi jembatan tergantung padajenis rintangan yang akan dilewati. Jembatan dapat diklasifikasikan dalam beberapa kriteria, diantaranya berdasarkan bahan konstruksinya dan panjang bentangnya. Jembatan Kramasan didesain dengan panjang 1135 m’ dengan bentang tengah di atas sungai sepanjang 70 m’, menggunakan steel box girder. Steel box girder adalah salah satu jenis dari box girder yang terbuat dari baja struktural. Box girder memiliki ketahanan terhadap korosi yang lebih baik dikarenakan sebagian besar permukaan baja tidak terpapar efek langsung dari lingkungan. Box girder juga memiliki bentuk estetika yang lebih baik. Adapun metode erection girder yang dipakai adalah metode temporary shoring. Dalam metode ini temporary shoring dibuat dengan pondasi tiang pancang sejumlah 8 titik pancang di tiap unitnya. Untuk kemudian didirikan shoring di atas konstruksi temporary pondasi tersebut. Erection segmen dari sungai menggunakan ponton dan crane. Jika dibandingkan dengan metode temporary tower, metode temporary shoring lebih murah dari segi biaya.
Kendala Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (Study Kasus Pada Ruas Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang) Sepriyanto Sepriyanto
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.403 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.127

Abstract

Pembangunan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menuju masyarakat yang lebih sejahtera, baik secara fisik maupun sosial dan ekonomi. Namun idealitas pembangunan itu sering tidak tercapai. Banyak pembangunan yang berdampak pada kerusakan lingkungan, kesenjangan, dan seringkali tidak berkelanjutan. Penelitian ini akan memfokuskan pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera terhadap terhadap kendala yang terjadi pada pengadaan tanah jalan tol terbanggi besar – pematang panggang pada tahap pengembalian Uang Ganti Kerugian (UGR) masyarakat di Jalur Lintas Sumatera Provinsi Lampung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan impresi lanjutan dari pembangunan jalan tol bagi kehidupan masyarakat. Tujuan lain dari riset ini ialah untuk mengetahui cara-cara spesifik yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala – kendala yang ada. Contoh kasus pada penimbunan jalan tol yang ada di Desa Marga Jaya Indah Kecamatan Pagar Dewa Kabupaten Tulang Bawang Barat diselesaikan dengan Musyawarah sehingga menghasilkan dua kesepakatan yaitu dilaksanakannya UGR dan dibukanya timbunan tanah oleh warga sekitar. Hasil dari riset ini berupa penyelesaian masalah dalam pembangunan jalan tol dapat dibagi menjadi dua, yaitu positif dan negatif. Efek positif dari pembangunan jalan tol adalah dari segi keamanan dan mempercepat mobilitas masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya antara lain ke beralih fungsian lahan, ketimpangan sosial dan resiko konflik sosial. Masalah yang terjadi di ruas jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang diselesaikan.
Pengaruh Kendaraan Bermuatan Lebih (Overloading) Terhadap Umur Rencana Jalan J. Umar
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.89 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.128

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh beban muatan kendaraan berlebih terhadap perubahan umur perkerasan lentur dengan melakukan simulasi pada suatu ruas jalan. Dalam menganalisa dampak atau pengaruh beban berlebih terhadap umur perkerasan jalan pada perkerasan lentur dilakukan perhitungan untuk mendapatkan tebal perkerasan lentur dari data-data sekunder jalan yang dikaji dengan umur rencana dan beban lalu lintas rencana (MST ijin) kemudian tebal perkerasan yang diperoleh dievaluasi kinerjanya dengan kondisi muatan kendaraan melebihi batas MST yang diijinkan dengan persentase kelebihan beban bervariasi sehingga didapatkan jumlah pengurangan umur layan jalan tersebut akibat beban berlebih sesuai dengan variasi persentase kelebihan bebannya. Hasilnya menunjukkan bahwa tipe kendaraan yang paling sensitif dalam menerima beban muatan berlebih adalah kendaraan Jenis Truk 3 As karena peningkatan total ekivalen kendaraannya paling besar diantara jenis kendaraan berat yang lain tetapi jika muatannya sama, maka truk 2 As memberikan efek kerusakan yang lebih besar. Peningkatan total ekivalen kendaraan akibat peningkatan muatan beban berlebih menyebabkan nilai Indeks Tebal Perkerasan (ITP) struktur yang diperlukan agar jalan tetap bisa menjalankan fungsinya meningkat secara linear yaitu dalam fungsi y = 0.3168x - 0.0568, R² = 0.9977. Dan peningkatan total ekivalen kendaraan akibat peningkatan muatan beban berlebih menyebabkan umur rencana jalan mengalami penurunan signifikan, yaitu dalam fungsi polinomial y = -0.0114x3+ 0.3235x2- 3.7348x + 19.948 dimana R² = 0.9999
Kinerja Laboratorium Campuran Aspal Beton Lapis Aus AC – WC (2) Dengan Modifikasi Retona Blend 55 Z. S. Utama
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.527 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.129

Abstract

Ketahanan campuran terhadap deformasi plastis lalu lintas berat dan suhu tinggi merupakan objek penelitian yang penting sebagai material perkerasan jalan. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa Aspal Retona Blend 55 dalam campuran beraspal mempunyai stabilitas dinamis dan memberikan ketahanan yang baik terhadap alur. Tujuan dari penelitian ini dimaksud untuk mengetahui kinerja Campuran Laston Lapis Aus AC-WC 2 dengan modifikasi Retona Blend 55 yang dibandingkan dengan campuran Aspal Pen 60/70. Pengujian campuran dilakukan untuk mengetahui ketahanan campuran terhadap deformasi permanen melalui uji Wheel Tracking Machine (WTM). Campuran Retona Blend 55 memiliki ketahanan terhadap air (94,47%), ditunjukkan pada nilai IKS dibandingkan dengan campuran Aspal Pen 60/70 (93,30%). Hasil pengujian Wheel Tracking Machine (WTM), menunjukkan bahwa Campuran AC-WC menggunakan Retona Blend 55 mempunyai stabilitas dinamis baik pada suhu 45oC, dan pada suhu 60oC memiliki stabilitas dinamis tertinggi diberikan oleh campuran Retona Blend 55 (396,9 lintasan dengan deformasi 693,0 lintasan/mm) dibadingkan dengan campuran Aspal Pen 60/70 (851,349 lintasan dengan deformasi 1008,0 lintasan/mm). Secara umum Campuran Laston Lapis Aus AC-WC 2 dengan Retona Blend 55 memberikan hasil cukup baik dibandingkan dengan Campuran Pen 60/70 ditunjukkan oleh nilai IKS, stabilitasi dinamis dan laju deformasi.
Identifikasi Banjir Sungai Way Ratai (Studi Kasus : Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran) Mangsur Mangsur
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.674 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.130

Abstract

Dalam rangka memantapkan kestabilan sarana perhubungan arus sungai yang ada di desa Bunut seberang dan berdasarkan Permohonan Pembangunan Bronjong nomor: 420/021/VII.11.02/2020 Desa Bunut Seberang Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran memiliki Infrastruktur yang masih banyak kekurangan diantaranya daerah yang rawan bahaya tanah longsor dan erosi, serta lokasi geografis sebagian dusun desa tersebut dikelilingi oleh 3 sungai sehingga sulit sekali dilewati oleh kendaraan roda 4. Mengingat Kondisi tersebut (dusun 1 dan 2) desa Bunut Seberang yang letak kondisinya dikeliling oleh 3 sungai yaitu Way Ratai, Way Buah dan Way Kulah. Sebagai alat transformasi penghubung harus melewati jembatan gantung dengan lebar ± 1.2 m yang ada di sungai way Ratai dan way Buah, yang setiap tahunnya sungai tersebut terkikis oleh arus sungai yang diakibatkan oleh arus banjir. Padatahun 2019 terjadi banjir yang mengakibatkan satu bangunan masjid (ruang majelis) telah terbawa erosi di sungai way Ratai, serta beberapa luas persawahan longsor. Oleh karena itu penting dilakukan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran rekomendasi teknis dan identifikasi kerusakan serta letak sebagian dusun desa Bunut Seberang yang sulit dilalui oleh kendaraan roda 4. Sehingga nantinya diharapkan dapat memberikan solusi agar struktur bangunan pengendalian banjir yang didesain sesuai kondisi kestabilan tanah dan sebagai jalan transformasi sehingga mudah dijangkau dan dapat bertahan lebih kuat dan stabil.
Faktor Penyebab Risiko Finansial Terhadap Tingkat Keberhasilan Proyek Konstruksi Parulian Parulian
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.381 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.131

Abstract

Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai macam risiko. Semakin tinggi tingkat kompleksitas suatu proyek maka semakin besar tingkat risiko yang ditanggungoleh proyek konstruksi tersebut. Risiko-risiko itu mempunyai pengaruh yang besar terhadapkeberhasilan suatu proyek konstruksi. Akan tetapi tidak ada studi yang spesifik untuk menjelaskanbagaimana pengaruh faktor penyebab risiko terhadap suksesnya suatu proyek konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko apa saja yang berpengaruh secara signifikan terhadapkeberhasilan proyek dengan melakukan pemodelan risiko dan mengimplementasikan hasil jenispenyebab risiko terhadap keberhasilan proyek. Penelitian tentang faktor penyebab risiko terhadap keberhasilan proyek konstruksi ini dilakukan di wilayah Lampung dengan cara wawancara yangditujukan kepada kontraktor yang terlibat secara langsung dalam suatu proyek konstruksi pemerintah. Selanjutnya semua data yang berhasil terkumpul dianalisis secara statistik. Dari hasil analisisdidapatkan bahwa faktor penyebab risiko yang menentukan keberhasilan suatu proyek konstruksi adalah risiko finansial, risiko bencana alam, risiko hukum, dan risiko sumber daya, dimana risikokonstruksi berpengaruh dengan nilai yang sama terhadap keberhasilan proyek konstruksi. Akan tetapi faktor penyebab risiko yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan sebuah proyek konstruksi adalah risiko finansial.
Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi A. P. Koloso
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.242 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.132

Abstract

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan factor yang paling penting dalam pencapaian suatutujuan proyek. Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara umum masih sering terabaikan. Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki risiko kecelakaan kerja.Sering terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi diakibatkan kurang diperhatikannya Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3). Pada penelitian dalam Tugas akhir ini akan diteliti mengenai manajemen risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksiterutama konstruksi gedung. Hal pertama yang dilakukan yaitu mengidentifikasi risiko K3 apa saja yang mungkin terjadi pada pekerjaan konstruksi gedung. Setelah didapat risiko-risiko yang mungkinterjadi, dilakukan analisa risiko. Analisa risiko tersebut untuk mengetahui risiko K3 yang paling sering terjadi pada pekerjaan konstruksi gedung berdasarkan pendapat orang-orang yang bekerja pada pekerjaan konstruksi gedung, jalan, maupun bidang pengairan melalui penyebaran wawancara di lapangan.
Air Tanah untuk Air Baku Konstruksi Sumur Uji Produksi F. Firmantoro
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.707 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.133

Abstract

Air merupakan bagian dari ekosistem secara keseluruhan. Keberadaan air di suatu tempat yang berbeda membuat air bisa berlebih dan bisa berkurang sehingga dapat menimbulkan berbagai persoalan. Untuk itu, air harus dikelola dengan bijak dengan pendekatan terpadu secara menyeluruh. Terpadu berarti keterikatan dengan berbagai aspek. Untuk sumber daya air yang terpadu membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak. Air tanah adalah sumber air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah tidak sama di semua tempat. Hal itu tergantung pada tebal tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Air Baku adalah Air yang dipergunakan sebagai bahan pokok untuk diolah menjadi air minum.
Pembangunan Tampungan Air Hujan (ABSAH) Pada Daerah Kekeringan Di Kabupaten Tulang Bawang Barat A. Rahayu
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.622 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.134

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk memanfaatkan bangunan tampungan air dalam menyediakan air baku pada daerah kekeringan di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Katalog Desa Kelurahan Rawan Kekeringan BNPB 2019, menunjukkan bahwa Desa Way Sido Kecamatan Tulang Bawang Udik, Desa Margo Dadi Kecamatan Tumijajar, dan Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah merupakan salah satu wilayah kekeringan dengan kelas bahaya tinggi. Untuk mengurangi dampak bencana kekeringan, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung memprogramkan pembangunan ABSAH pada ketiga desa tersebut. Dimensi bangunan didesain berdasarkan jumlah penduduk yang dilayani dan besar curah hujan harian dengan kapasitas tampung ABSAH sebesar 45 m3. Proses pembangunan dilaksanakan dengan skema padat karya yang yang mempekerjakan warga sekitar bangunan ABSAH yang nantinya akan memanfaatkan bangunan tersebut sebagai sumber air mereka.
Kajian Karakteristik Mekanik Roller Compacted Concrete (Rcc) Sebagai Bahan Perkerasan Jalan S. Hendriyanto
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.175 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.135

Abstract

Perkerasan beton RCC merupakan perkerasan beton yang mempunyai daya tahan, bernilai ekonomis, umur layan panjang dan pemeliharaan rendah. Pada penelitian ini pemadatan dilakukan di lapangan dengan baby roller sebanyak lebih kurang 3-5 kali lintasan, dan pengambilan benda uji bentuk kubus (10x10x10) dan balok (10x10x30) , dengan alat pemotong beton. Pengambilan benda uji beton konvensional di laboratorium bentuk kubus (15x15x15). Komposisi campuran yang digunakan adalah air:pasir:split:semen adalah 108:811:1217:300 (kg/m3).Variasi umur perawatan (7,14,21 dan 28 hari), dan dilakukan dua pengujian, yaitu : pengujian kuat tekan dan kuat tarik lentur.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada campuran yang sama kuat tekan dan kuat lentur RCC lebih tinggi daripada beton konvensional., lebih ekonomis, lebih cepat pemanfaatannya setelah pelaksanaan pekerjaan. ngerjaan. Kuat tekan yang didapat pada umur 28 hari adalah 29,25Mpa dan kuat tarik lentur 5,14 MPa, masih masuk dalam kisaran yang disyaratkan oleh ACI (American Concrete institute) bahwa kisaran kuat tarik belah untuk RCC antara 400 (2,75 MPa) dan 600 psi (4,13 MPa) pada 28 hari, untuk kuat tekan sudah memenuhi syarat untuk campuran RCC dimana menurut spesifikasi untuk RCC dari PCA (Portland Cement Association) dimana persyaratannya antara 28 MPa – 69 MPa

Page 9 of 30 | Total Record : 299