cover
Contact Name
Gigih Forda Nama
Contact Email
gigih@eng.unila.ac.id
Phone
+6285289774152
Journal Mail Official
snip@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung Rectorat Building
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 28285794     DOI : https://doi.org/10.23960/snip.v1i1.100
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) diselenggarakan oleh Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) Universitas Lampung.
Articles 299 Documents
Uji kinerja alat pemisah kernel dan cangkang kelapa sawit menggunakan metode aliran fluida kontinyu Sri Waluyo
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.788 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.100

Abstract

Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan, utamanya sebagai bahan baku pembuatan minyak mentah (crude palm oil, CPO), memiliki peran penting dalam perekonomian nasional pada beberapa dasa warsa terakhir. Setidaknya ada dua produk utama hasil pengolahan kelapa sawit yakni (CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel oil, PKO). Dalam upaya memproduksi PKO, kendala utama yang dihadapi industri adalah pada proses pemisahan inti dari cangkang biji kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji kinerja alat pemisah inti dan cangkang kelapa sawit menggunakan aliran fluida yang mengalir didasarkan pada perbedaan berat jenis fluida dengan inti dan cangkang kelapa sawit. Fluida cair dengan beberapa konsentrasi tanah liat diujicobakan, kemudian kemampuan fluida memisahkan kernel dengan cangkang dengan laju aliran volumetrik tertentu dihitung dan dianalisis menggunakan Analisis Variansi (Anova) dengan taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas bukaan hopper penyalur dan laju aliran fluida media pemisah mempengaruhi debit volumetrik materi yang dipisahkan, semakin besar diameter bukaan atau laju aliran fluida semakin besar laju volumetrik aliran bahannya. Alat pemisah inti dan cangkang kelapa sawit ini dalam pengujian ini memiliki kemampuan memisahkan inti dan cangkang kelapa sawit mencapai sebesar 81% pada laju pengumpanan 13,946 cm3/s.
Pendataan Kondisi Permukaan Jalan Dengan Menggunakan Metode Surface Distress Index (SDI), Pada Ruas Jalan Simpang Kijang – Terusan Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir A Muhyiddin
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.713 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.101

Abstract

Transportasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Jalan merupakan prasarana yang dapat menunjang transportasi darat dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana pelayanan pengguna transportasi. Infrastruktur jalan sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya aksesibilitas dan mobilitas wilayah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Besarnya volume lalu lintas dan beban overload akan mempengaruhi kondisi perkerasan jalan, untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan agar kondisi jalan tetap dalam kondisi mantap. Kondisi jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan prasarana transportasi, dalam melaksanakan penanganan jalan agar tepat sasaran perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu berdasarkan data hasil survey kondisi perkerasan yang akurat. Salah satu cara menentukan kondisi perkerasan jalan diperoleh dengan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI). Penelitian ini mencoba mengkaji kondisi perkerasan jalan pada ruas jalan Simpang Kijang - Terusan Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dengan menggunakan metode SDI sehingga diperoleh usulan penanganan jalan yang bermanfaat sebagai masukan untuk penyelenggara jalan dalam penentuan jenis penanganan dalam pemeliharaan jalan. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan metode SDI didapat nilai kondisi baik sebesar 73,17%, kondisi sedang 20,12%, dan kondisi rusak ringan 6,71%. Hasil penilaian kondisi jalan menggunakan metode SDI dapat memberikan gambaran bahwa dari total panjang jalan yang diamati sepanjang 14,91 Km, hanya pada STA 2+000 – 3+000, yang termasuk kategori rusak ringan sehingga perlu dilakukan pemeliharaan berkala, sedangkan yang lainnya termasuk pada kondisi baik dan sedang yang hanya membutuhkan pemeliharaan rutin.
Metode Pelaksanaan Plugging pada Terowongan Pengelak Bendungan Way Sekampung Rosmawati; Alexander Purba
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.872 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.103

Abstract

Terowongan pengelak merupakan bagian dari bendungan yang berfungsi untuk mengelakkan aliran sungai sementara tubuh bendungan dalam proses pengerjaan. Plugging atau beton sumbat pada terowongan pengelak berfungsi untuk menutup aliran sungai sehingga air mengisi genangan waduk. Plugging pada terowongan pengelak Bendungan Way Sekampung terdiri dari 2 tahap, yaitu primary plugging dan main plugging. Primary plugging dilakukan pada belakang pintu terowongan pengelak, setelah pintu ditutup, fungsinya untuk mengedapkan pintu. Main plugging dilakukan pada center line terowongan pengelak. Sebelum pengecoran main plugging dilakukan pemasangan pipa pendingin yang berfungsi untuk mengalirkan air dingin guna mencegah terjadinya keretakan pada beton. Dari pelaksanaan metode plugging, diperoleh hasil kuat tekan beton rata-rata melampaui kuat tekan beton rencana. Dengan demikian metode pelaksanaan sudah dilakukan dengan benar.
Soil Improvement Dengan Metode Grouting Berdasarkan Nilai Lugeon di Bendungan Way Sekampung Lidya Theonthein Marcelina Sinaga; Aleksander Purba
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.866 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.105

Abstract

Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu Lampung merupakan salah satu bendungan tipe urugan di Indonesia. Setelah dilakukan investigasi geologi pada area pondasi bendungan, diketahui bahwa adanya bidang ketidakselarasan non-confirmmy dari satuan batuan nsekis dan satuan konglomerat pada bagian abutmen kanan dan kiri dari pondasi. Hal ini menyebabkan besarnya nilai permeabilitas pada batuan yang apabila tidak dilakukan perbaikan tanah, akan dapat menyebabkan rembesan pada tubuh bendungan dan berpotensi mengakibatkan keruntuhan bendungan. Untuk mengatasi hal tersebut, umumnya pada bendungan dilakukan perbaikan dengan metode grouting. Metode grouting adalah metode perbaikan tanah dengan cara membuat lubang-lubang pada pondasi bendungan dengan kedalaman tertentu dan menyuntikkan cairan semen pada lubang yang menghasilkan zona kedap air dan membentuk seperti tirai. Grouting akan membuat lintasan aliran air pada dasar tubuh bendungan, tidak merembes dan mengalir melalui permukaan ujung bawah dari lubang grouting. Keberhasilan dari grouting dapat diketahui dari nilai Lugeon lubang grouting. Nilai lugeon yang disyaratkan untuk bendungan tipe urugan adalah < 3 Lugeon. Setelah dilakukan metode grouting di sepanjang tubuh bendungan, kemudian dilakukan uji check hole sebanyak 29 titik dengan hasil nilai Lugeon < 3. Hal ini menunjukan bahwa metode grouting yang dilakukan sudah efisien dan sesuai dengan rencana.
ANALISA BIAYA, MUTU, DAN WAKTU PENGAMBILAN DATA TOPOGRAFI MENGGUNAKAN METODE TERESTRIS DAN DRONE MAPPING atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) Dani Lutfi Elian
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v1i1.106

Abstract

Dalam pengambilan data topografi dengan luasan area yang besar maka dibutuhkan metode pengambilan data yang akurat, biaya yang sesuai, waktu yang sesingkat-singkatnya. Oleh karena itu tim Bendungan Margatiga menggunakan Teknik atau metode pengambilan data dengan Fotogrametri dan foto udara yang dihasilkan oleh drone. Hasil dari pengambilan data dengan drone bisa dipakai karena perbedaan elevasi dengan metode TERESTRIS tidak besar yaitu 10 cm, dan waktu yang diperlukan lebih cepat drone mapping, dan biaya yang dikeluarkan lebih efisien drone maaping jika dibandingkan dengan metode TERESTRIS dengan selisih biaya 941 juta rupiah.
Penyusunan DED Pembangunan Jaringan Irigasi di Pekon Margodadi Tezza Soraya Rachman
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.079 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.107

Abstract

Dengan jumlahnya yang relatif terbatas, air merupakan suatu sumberdaya yang khas dan unik dan merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable resource). Kegiatan ini diharapkan mempermudah para petani untuk pemenuhan kebutuhan akan air dalam pengolahan lahan pertanian sehingga dapat mendukung ketahanan pangan di wilayah Provinsi Lampung. Tujuan kegiatan ini adalah melakukan perencanaan teknis sederhana tahap lanjutan sarana dan prasarana saluran dan bangunan pengairan. Lokasi kegiatan Penyusunan DED Pembangunan Rehabilitasi Jaringan Irigasi berada pada Pekon Margodadi, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Metode pelaksanaan adalah pengumpulan data, meninjau kondisi eksisting dan membuat peta kontur wilayah, pengukuran dan pembuatan detail engineering dan membuat analisis biaya pembangunan pada tahap pertama. Hasil dari penyusunan ini dapat dijadikan acuan dalam pembangunan atau rehabilitasi irigasi pada tahun berikutnya.
Persepsi Aparatur Sipil Negara (ASN) Tentang Urgensi Insinyur Profesional Dalam Berpraktik Di bidang Keinsinyuran Dikpride Despa; Trisya Septiana; Fadil Hamdani; Puput Budi Wintoro
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.896 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.108

Abstract

Sumber Daya Manusia yang kreatif dan inovatif serta Taat Regulasi sangat berperan penting dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur kedepannya dan mewujudkan ide-ide yang ada menjadi sesuatu yang dapat memberikan perubahan. Insinyur merupakan salah satu profesi yang penting dalam pembangunan dan mewujudkan perubahan tersebut. Sesuai dengan amanat UU No. 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran menyatakan bahwa Insinyur yang berpraktik di bidang keinsinyuran wajib memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur (STRI) dan dikenakan sanksi administratif bagi yang melanggarnya. Untuk itu setiap calon insinyur harus mengikuti Program Profesi Insinyur terlebih dahulu sebelum meningkatkan kompetensi di bidang keinsinyurannya sesuai dalam undang-undang keinsinyuran. Pelaksanaan Program Profesi Insinyur merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mengimplementasikan UU No. 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran yang ditandai dengan pemberian gelar Profesi Insinyur. Namun kenyataannya ketidaktahuan masyarakat dalam hal ini para insinyur yang bekerja Sebagai ASN tentang pentingnya STRI dan bagaimana tahapan untuk memperoleh STRI menyebabkan masih banyaknya insinyur yang bekerja di bidang keinsinyuran belum memiliki gelar Ininyur, belum diakui profesionalismenya oleh PII serta tidak memiliki STRI, tapi telah melakukan praktik Keinsinyuran. Inilah peran Program Profesi Insinyur untuk berkontribusi bagi kemajuan dan kemandirian bangsa serta mewujudkan Insinyur yang profesional, berintegritas dan berdaya saing. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan kuisioner. Uji validitas dan reliabilitas juga dilaksanakan untuk dapat melihat ketepatan dan konsistensi instrumen yang digunakan.
Studi Penggunaan Beton Pracetak untuk Pembangunan Saluran Irigasi pada Musim Hujan Andrew Suryadi; Fauzan Murdapa; Aleksander Purba
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.535 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.110

Abstract

Indonesia sering disebut sebagai negara agraris, dimana negara agraris adalah negara yang sebagian besar penduduknya berprofesi menjadi petani dan bercocok tanam. Dengan banyaknya petani dan lahan tanam yang tersebar di seluruh Indonesia, infrastruktur pertanian menjadi salah satu hal utama dalam proses pembangunan negeri. Setiap tahunnya, Kementrian PUPR melakukan pengadaan proyek yang berhubungan dengan infrastruktur pertanian, baik itu proyek pembangunan saluran baru maupun rehabilitasi saluran yang tidak layak. Saluran irigasi secara umum dibangun menggunakan material beton dengan metode in-situ. Pada pembangunan irigasi, tidak seperti pada pembangunan gedung/rumah, yang jika terjadi hujan saat proses pengecoran berlangsung dapat dilanjutkan jika mengunakan penutup/terpal, pekerjaan pengecoran beton pada saluran irigasi sama sekali tidak dapat dilakukan ketika terjadi hujan. Air hujan dapat masuk kedalam adukan beton dan mengakibatkan beton mengalami penurunan kekuatan akibat kadar air yang berlebihan. Salah satu cara alternatif untk menanggulangi hal ini adalah pengunaan beton pracetak. Studi ini akan membandingkan keefektifan penggunaan metode beton pracetak dibandingkan dengan metode in-situ untuk pekerjaan beton pada saluran irigasi di musim hujan. Studi ini akan dilakukan dengan metode analisis dengan menggunakan 3 sampel kasus yang berada di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung. Analisis menunjukkan bahwa penggunaan metode in-situ pada pengecoran beton saluran irigasi sangat tidak efektif di musim hujan, dimana keberhasilan proyek menurun drastis jika dibandingkan dengan musim kemarau. Sementara, penggunaan metode beton pracetak pada pengecoran beton saluran irigasi di musim hujan memiliki keefektifan yang sama jika dibandingkan dengan di musim kemarau.
Kajian unit pelaksana teknis daerah (UPTD) jalan dan jembatan wilayah V sebagai pelaksana pemeliharaan rutin jalan provinsi dengan cara swakelola afrisol putra; Dikpride Despa; herry wardono
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.99 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.111

Abstract

Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk mengatur urusan penyelenggaraan jalan yang menjadi wewenangnya. Salah satu bentuk penyelenggaraan jalan provinsi adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan rutin jalan secara swakelola melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Lampung. Berdasarkan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 10 Tahun 2020 Tanggal 25 Februari 2020 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Cabang Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Perangkat Daerah Provinsi Lampung, menyatakan bahwa UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah V mempunyai tugas melaksanakan pemantauan dan pengendalian, pemeliharaan serta bangunan pelengkapnya di wilayah kerjanya, untuk menyelenggarakan tugas UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah V mempunyai fungsi pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian tingkat pelayanan jalan dan jembatan, pelaksanaan pemeliharaan tingkat pelayanan jalan dan jembatan, pengkoordinasian operasional pengguna dan pemanfaatan peralatan milik bidang bina marga dan bina konstruksi di wilayah kerjanya; dan pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan. Wilayah kerja UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah V, meliputi koridor yang berada di Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Tanggamus, yang berkedudukan di Liwa Kabupaten Lampung Barat. Dari hasil kajian dapat diketahui bahwa pada aspek sumber daya manusia, UPTD Jalan dan Jembatan Wilayah V telah mampu melakukan pemeliharaan rutin jalan secara swakelola, selanjutnya pemeliharaan dilakukan secara berkelanjutan terhadap semua ruas jalan yang telah dibangun di wilayah kerjanya. Pada aspek pelaksanaan pekerjaan swakelola pemeliharaan jalan melibatkan peran serta pekerja jalan, mandor yang berlokasi diruas jalan tersebut, pemeliharaan rutin jalan dilaksanakan selama 12 bulan dan berpedoman pada Peraturan LKPP Nomor RI Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pedoman swakelola dan terakhir keluar Peraturan LKPP RI Nomor 3 Tahun 2021 tentang pedoman swakelola sebagai panduan dalam pemeliharaan rutin jalan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan penguasaan teknologi untuk SDM UPTD wilayah V melalui pelatihan langsung praktek, melakukan penataan pegawai kontrak non PNS yang berlokasi tinggal diruas jalan dapat menjadi juru jalan, dan perlunya aturan penentuan tentang prioritas pemeliharaan jalan sehingga kondisi jalan tetap mantap.
Evaluasi Penanganan dan Kerusakan Jalan dengan Metode Bina Marga wisnu andika jaya; Aleksander Purba; ika kustiani
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 1 No. 1 (2021): Prosiding SNIP Vol.1 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.99 KB) | DOI: 10.23960/snip.v1i1.112

Abstract

Jalan merupakan prasarana penunjang laju perekonomian, serta berperan besar dalam kemajuan dan perkembangan suatu daerah. Kemajuan suatu pembangunan ekonomi di suatu daerah tidak terlepas dari fungsi utama prasarana jalan. Kondisi tersebut akan membuat perubahan angkutan barang dan jasa yang semakin meningkat dari segi volume dan berat beban yang membebani jalan tersebut, karena dengan perubahan tersebut di atas jalan sering mengalami kerusakan yang sangat membahayakan pengguna jalan. Kerusakan jalan merupakan salah satu masalah krusial bagi hubungan antarkabupaten atau wilayah, sehingga perlu adanya analisis untuk membahas tentang kerusakan jalan tersebut dengan menggunakan Metode Bina Marga. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kerusakan jalan dan penanganannya di titik-titik ruas Jalan Sukamara-Simpang Kuripan di Kabupaten Tanggamus Sta 04+500 – 05+500

Page 7 of 30 | Total Record : 299