cover
Contact Name
Taufik
Contact Email
jubikops.muhbar@gmail.com
Phone
+6285322468678
Journal Mail Official
jubikops.muhbar@gmail.com
Editorial Address
Kampus STKIP Muhammadiyah Barru Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 2 Tanete Rilau, Kab. Barru Sulawesi Selatan, Indonesia Email: jubikops.muhbar@gmail.com
Location
Kab. barru,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Bimbingan Konseling Dan Psikologi
ISSN : 27977366     EISSN : 2797376X     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Topik artikel untuk dipublikasikan pada jurnal ini mencakup (tapi tidak dibatasi) pada bidang: 1. Bimbingan dan Konseling: Bimbingan Karir, Bimbingan Kelompok, Etika Profesi BK, Pengembangan Program dan Manaemen BK, Konseling Islami, Studi Kasus Remaja, dll. 2. Psikologi: Psikologi Sosial, Studi Kasus Remaja, Psikologi Anak dan Remaja, Psikologi Umum, Praktikum Assesmen Psikologis, dll. 3. Kependidikan: Psikologi Pendidikan, Perkembangan Peserta Didik, Pendidikan Karakter, dll.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi ( JUBIKOPS)" : 6 Documents clear
TEKNIK PENSTRUKTURAN DALAM LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL Rahayu Dewany; Rezki Hariko; Yeni Karneli
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi ( JUBIKOPS)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan konseling individual sering ditemui bahwa klien tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan konseling atau masih ragu-ragu terhadap beberapa aspek konseling, misalnya klien tidak mengetahui apa arti, tujuan, prinsip, proses, dan konselor. dan klien berada dalam hubungan konseling. Layanan konseling individual adalah suatu proses pertolongan dari konselor kepada klien untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan dari masalah dan upaya untuk mengembangkan kepribadian klien agar dapat menyesuaikan diri dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang normal, dalam pelaksanaan konseling individu. layanan konseling individual perlunya penataan teknik dalam hubungan konseling, dengan tujuan agar klien dapat mengetahui dan memahami dengan jelas apa itu konseling, tujuannya, proses pelaksanaan serta konselor dan konseli. Penataan merupakan upaya yang dilakukan konselor dalam proses konseling untuk membina pemberian bantuan melalui konseling. Penataan diperlukan untuk membawa klien ke layanan konseling individu untuk mengembangkan diri. Bagi klien yang baru pertama kali bertemu dengan konselor dan belum mengerti apa, mengapa dan bagaimana konseling, khususnya layanan konseling individual, memerlukan penataan yang lengkap.
HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN WAKTU DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA KELAS X SMA TEUKU UMAR SEMARANG Cindy Sofiyanti; Dini Rakhmawati; Ismah
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi ( JUBIKOPS)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah ada hubungan antara manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik siswa kelas X SMA Teuku Umar Semarang?. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik siswa kelas X SMA Teuku Umar Semarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 163 siswa, yang terdiri dari kelas X 1, X 2, X 3, X 4, dan X 5. Teknik pengumpulan sampling pada penelitian ini adalah menggunakan teknik sampling jenuh. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan semua anggota populasi yang dimiliki yaitu sampel dalam penelitian ini adalah kelas X 2, X 3, X 4, dan X 5. Berdasarkan uji korelasi pearson product moment, diperoleh nilai korelasi r hitung 0,789. Sedangkan nilai r tabel untuk jumlah sampel 130 dengan taraf signifikasi 5 % diperoleh sebesar 0,176. Oleh karena itu nilai r hitung 0,789 > r tabel 0,176 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen waktu dengan prokrastinasi akademik siswa kelas X SMA Teuku Umar Semarang. Hubungan tersebut menunjukan kearah hubungan positif, dikarenakan nilai r hitung yang diperoleh bertanda positif. Hubungan positif tersebut memiliki arti bahwa jika manajemen waktu semakin tinggi maka prokrastinasi akademik semakin rendah, begitu sebaliknya jika manajemen waktu rendah maka prokrastinasi akademik tinggi. Kata kunci: prokrastinasi, prokrastinasi akademik, manajemen waktu
ETIKA KONSELOR MELAYANI ANAK DI BAWAH UMUR Nabila Silva Fahira; Nadia Aulia Nadirah; Nandang Budiman
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi ( JUBIKOPS)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konselor yang bekerja dengan anak di bawah umur sering ditantang untuk menyeimbangkan kebutuhan anak mengenai kerahasiaan dan permintaan orang tua akan informasi tentang konseling anak di bawah umur. Isu ini menjadi perbincangan hangat para terapis atau konselor karena perbedaan pendapat mengenai informed consent dan proses konseling yang melibatkan anak di bawah umur yang berkaitan dengan izin orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui batasan etika pelaksanaan konseling dengan anak atau konseli di bawah umur. Peneliti menggunakan metode penelitian SLR atau systematical literatur review meta-sintesis yaitu dengan menggunakan meta-agregasi yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan cara summarizing berbagai hasil penelitian. Hasil sintetis menujukan bahwa semakin muda anak, semakin konselor harus bersedia berbagi informasi dengan orang tua begitu pun sebaliknya. Konselor harus memberitahukan asas kerahasiaan kepada orang tua atau wali pada awal proses konseling atau saat informed consent berlangsung. Melakukan konseling pada anak di bawah umur perlu perizinan orang tua atau wali namun konseli di bawah umur memiliki hak untuk menentukan piihan dalan mengikuti konseling serta atas privasi dan kerahasiaan mereka. Konselor harus mampu memahami sejauh mana batasan kerahasiaan yang dapat disimpan dalam sesi konseling dan yang dapat diberitahukan kepada orang tua atau wali. Konselor harus mampu berhati-hati terhadap segala tindakannya kepada anak di bawah umur karena orang tua atau wali mempunyai wewenang dalam melaporkan tindakan konselor ke ranah hukum.
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 JUWANA Puji Setiyani; Heri Saptadi Ismanto; Gregorius Rohastono Ajie
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi ( JUBIKOPS)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karier. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Populasi data penelitian sejumlah 431 siswa, meliputi kelas XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, XI IPS 4, XI IPS 5, XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI MIPA 5, XI MIPA 6, XI MIPA 7. Sampel uji coba (try out) sejumlah 36 siswa kelas XI IPS 1. Sedangkan sampel penelitian ini sejumlah 72 siswa yakni XI IPS 3 dan XI MIPA 2, yang diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala efikasi diri dan skala pengambilan keputusan karier. Berdasarkan hasil uji korelasi pearson product moment, diperoleh nilai korelasi rhitung diperoleh nilai rhitung sebesar 0,719. Sedangkan nilai rtabel untuk jumlah sampel 72 dengan taraf signifikansi 5% sebesar 0,235. Oleh karena itu, nilai rhitung 0,719 > rtabel 0,235 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara efikasi diri dengan pengambilan keputusan karier siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Juwana. Dari hasil pengujian korelasi tersebut menunjukkan hubungan yang positif. Hal ini berarti, semakin tinggi efikasi diri siswa, maka semakin tinggi pula kemampuan pengambilan keputusan karier siswa. Dengan demikian, guru BK dapat memberikan layanan yang dapat membantu meningkatkan efikasi diri siswa, kemudian memahami minat dan bakat siswa dengan memantau perkembangan kariernya, serta mampu berkolaborasi dengan guru kelas agar menumbuhkan keyakinan diri siswa terhadap kemampuan potensi diri.
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 KARANGAWEN Muhammad Qomaruddin; Tri Suyati; Ismah
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi ( JUBIKOPS)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masih ditemukan rendahnya motivasi belajar siswa adalah dasar dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari hubungan antara interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Karangawen Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 326 Sampel penelitian sebanyak 64 orang siswa yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala interaksi sosial teman sebaya dan motivasi belajar. Berdasarkan uji korelasi pearson product moment diperoleh nilai r hitung sebesar 0,624, sedangkan r tabel untuk jumlah sampel 64 adalah 0,254. Oleh karena itu nilai r hitung ˃ r tabel atau 0,624 ˃ 0,254 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara interaksi sosial teman sebaya dengan motivasi belajar siswa kelas VII SMP N 1 Karangawen. Hubungan tersebut menunjukan hubungan yang positif, karena nilai r hitung yang didapat bernilai positif. Hubungan positif tersebut memiliki arti bahwa jika interaksi sosial teman sebaya siswa tinggi maka motivasi sosial siswa tinggi dan sebaliknya jika interaksi sosial teman sebaya rendah maka motivasi bekajar siswa juga rendah.
KONTRIBUSI AYAH DALAM PEMBIMBINGAN TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK Taufik; Amir
Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi ( JUBIKOPS)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran ayah merupakan salah satu faktor penting bagi tumbuh kembang anak, terutama terhadap perilaku moral anak. Dalam artikel ini, penulis ingin membahas mengenai perbedaan perilaku moral anak dengan keterlibatan ayah dalam Pembimbingan dan perilaku moral anak tanpa keterlibatan ayah dalam Pembimbingannya. Penulisan artikel ini menggunakan metode penelitian studi pustaka atau studi literatur, yaitu dengan mencari sumber dari buku, jurnal, artikel, dan sumber lainnya yang memiliki relevansi dengan pembahasan dalam artikel ini, yakni mengenai keterlibatan ayah dalam Pembimbingan bagi perilaku moral anak. Hasil dari pencarian informasi mengenai studi pustaka menyebutkan bahwa penting adanya keterlibatan ayah dalam Pembimbingan bagi perilaku moral anak. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan temuan beberapa penelitian terdahulu mengenai hal ini yang menjelaskan bahwa tak jarang terdapat penyimpangan perilaku moral anak tanpa keterlibatan ayah dalam Pembimbingan. Maka dari itu, keterlibatan ayah dalam Pembimbingan bagi perilaku moral anak menjadi suatu hal yang perlu dilakukan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6