cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi - Ters. Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Engineering
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559365     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.34818/eoe.v9i5.18452
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 798 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019" : 798 Documents clear
Perancangan Dan Realisasi Harmonic Suppression Circular Patch Antenna Untuk Aplikasi Wireless Energy Harvesting Asky Arief Nidardika; Kris Sujatmoko; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sebagian wilayah Indonesia merupakan lautan dan kerap terjadi tindak kejahatan di wilayah perairan Indonesia. Perlu adanya sistem keamanan yang dapat mengantisipasi tindakan tersebut dengan mengimplementasikan sistem RADAR (Radio Detection and Ranging) untuk mendeteksi kapal-kapal yang melewati wilayah perairan Indonesia. Untuk menunjang dari fungsi teknologi ini diperlukan sebuah perangkat, yaitu antena. Untuk mendapatkan antena dengan hasil yang sesuai, yaitu dengan cara memodifikasi dimensi antena yang dirancang menggunakan teknik antena susun atau array dengan menggunakan teknik pencatuan mikrostrip line dengan bentuk patch rectangular. Pada tugas akhir ini membahas perancangan, pembuatan, dan realisasi antena mikrostip rectangular array 4 patch untuk aplikasi radar yang bekerja pada frekuensi 1.3 Ghz (L-Band) dengan nilai VSWR ≤ 2, bandwidth ≥ 60 Mhz polaradiasinya unidireksional, dan polarisasinya linier. Antena mikrostrip yang bekerja pada frekuensi rendah dengan tujuan untuk memperoleh beamwidth yang lebar dan perancangan yang diusulkan pada penelitian ini memenuhi jaminan fairness dengan kompleksitas waktu terjaga. Untuk mempermudah proses perancangan digunakan software simulasi. Tugas akhir ini dimulai dengan menghitung dimensi antena. Dimensi hasil perhitungan digunakan pada proses simulasi. Modifikasi dimensi antena digunakan sebagai cara untuk mendapatkan hasil yang optimum dalam simulasi. Hasil pengukuran parameter antena menunjukkan bahwa frekuensi 1.3 Ghz, memiliki return loss - 12.261 dB dan VSWR sebesar 1.644, impedansi 31.170 Ω, gain 5.34 dB, dan bandwidth 30 Mhz pada perpotongan VSWR = 2. Kata Kunci: antena, mikrostrip rectangular, L-Band Abstract Indonesia region is surrounded an ocean and often occur crime in the territorial waters of Indonesia. there needs to be a security system that can anticipate such actions by implementing RADAR (Radio Detection and Ranging) system to detect ships passing through Indonesian waters. To support the function of this technology required a device that is antenna. To get the antenna with the appropriate result is by modifying the antenna dimension designed using the antenna array technique by using microstrip line tracing technique with rectangular patch antenna. This final project discuss the design, manufacture, and realization of rectangular patch microstrip antennas for radar applications that work on frequencies 1.3 Ghz (l-Band) and a value VSWR ≤ 2, bandwidth ≥ 60 Mhz, unidictional radiation pattern, and linier polaritation. Microstrip antennas working at low frequencies in order to obtain wide beamwidth and design proposed the fairness guarantees with the complexity of waking time. To simplify the design process used simulation software. This final project begins by calculating the dimensions of the antenna. The dimension of the calculation result used in the simulation process. Modified antenna dimensions are used as a way to obtain optimum results in the simulation. Result of antenna measurement parameters indicate that at frequency of 1.3 Ghz, has a -12.261 dB return loss and VSWR 1.644, impedance is 31.170 Ω, gain 5.34 dB and bandwidth 30 Mhz at the intersection of VSWR =2. Keywords: Antenna, Rectangular, Microstrip, L-Band
Analisa Perbandingan Protokol Mqtt Dengan Http Pada Iot Platform Patriot Nindithia Putri Windryani; Nyoman Bogi Aditya Karna; Ratna Mayasari
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi IoT sedang berkembang dengan pesat di era globalisasi saat ini dan memberikan banyak manfaat serta kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan manusia khususnya di bidang teknologi. Untuk menghubungkan berbagai perangkat elektronik, IoT membutuhkan suatu wadah yang disebut IoT Platform. IoT Platform Patriot dari penelitian sebelumnya yang digunakan pada tugas akhir ini masih dalam tahap pengembangan di beberapa aspek. Patriot Platform saat ini hanya support protokol HTTP yang masih memiliki beberapa kekurangan yaitu pemakaian bandwidth yang cukup besar, ukuran paket yang besar sehingga tidak reliable untuk berjalan pada sistem yang memiliki bandwidth rendah atau latency yang tinggi. Berdasarkan kekurangan protokol HTTP tersebut, implementasi protokol MQTT server sangat dibutuhkan untuk menunjang pengembangan IoT Platform. MQTT merupakan protokol komunikasi yang sangat sederhana dan ringan. Protokol MQTT juga didesain untuk alat berkemampuan terbatas, bandwidth yang rendah, latency yang tinggi dan jaringan yang kurang dapat diandalkan. Hasil pengujian QoS dengan parameter delay diperoleh rata-rata delay MQTT QoS 0 sebesar 0,0017s, QoS 1 sebesar 0,0628805s, MQTT QoS 2 sebesar 0,16987s dan HTTP sebesar 0,124591s. Packet loss yang di dapatkan sebesar 0% untuk MQTT QoS 1, QoS 2 dan HTTP sedangkan QoS 0 sebesar 13,3333%, nilai throughput protokol MQTT lebih rendah +/-324,7943 Bytes/s dibandingkan protokol HTTP sehingga protokol MQTT dapat lebih reliable berjalan pada keadaan bandwidth rendah atau latency tinggi dibandingkan protokol HTTP. Kata kunci : MQTT, IOT Platform, IOT, Publish, Subscribe, Broker Abstract The development of the IoT technology is growing rapidly in the current era of globalization and provides many benefits and advances in various aspects of human life, especially in the field of technology. To connect various electronic devices, IoT requires a container called an IoT Platform. The Patriot Platform from previous research used in this final project is still in the development stage in several aspects. Patriot Platform currently only supports HTTP protocol which still has some disadvantages, namely the use of bandwidth is quite large, large packet size so it is not reliable to run on systems that have low bandwidth or high latency. Based on the lack of the HTTP protocol, the implementation of the MQTT server protocol is needed to support the development of IoT Platform. MQTT is a very simple and lightweight communication protocol. The MQTT protocol is also designed for limited-capable devices, low bandwidth, high latency and less reliable networks. The results of QoS testing with delay parameters obtained an average HTTP delay of 0.12340s higher than MQTT QoS 0, lower 0.05390s compared to MQTT QoS 1 and lower 0.227842s compared to MQTT QoS 2, packet loss at 0% for MQTT and HTTP, the MQTT protocol throughput is lower +/- 8.094 Kbit / s compared to the HTTP protocol so the MQTT protocol is more reliable in low bandwidth or high latency compared to the HTTP. Keywords: MQTT, IOT Platform, IOT, Publish, Subscribe, Broker
Implementasi Dan Analisis Performansi Cloud Computing Dalam Teknologi Cloud Region Septian Nurul Chalik; Rendy Munadi; Danu Dwi Sanjoyo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin kencang, diikuti pula oleh kebutuhan masyarakat yang semakit meningkat terutama pada bidang komunikasi jarak jauh. Semakin banyak perangkat yang digunakan maka semakin kompleks jaringan yang dibutuhkan. Maka dibutuhkan jaringan yang lebih efisien dan praktis, jaringan yang kompleks tanpa menggunakan perangkat yang banyak dan sangat efisien dalam berkomunikasi data dan VoIP. Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut, maka di gunakanlah cloud computing. Cloud computing merupakan sebuah jaringan virtual yang dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan tersebut. Masalah yang dihadapi yaitu dibutuhkan satu penguhubung jaringan cloud computing satu dengan yang lainya disebut cloud region agar dapat berkomunikasi. Pada tugas akhir ini, akan diusulkan penggunaan jaringan cloud region yang menggunakan jaringan cloud computing yang berbeda dan terhubung satu dengan yang lain menggunakan bentuk virtualisasi menggunakan 2 provider cloud computing yang berbeda.Dari hasil pengujian dan analisis dapat disimpulkan bahwa jaringan cloud region untuk dari amazon web service ke google cloud platform lebih baik dari peformansi dari google cloud platform ke amazon web service parameter pengujian QoS (delay, jitter, throughput, dan packet loss) untuk delay dengan nilai sebesar 0(VoIP) dan Untuk throughput dengan nilai sebesar (VoIP) .Serta pada kedua jaringan yang diujikan menghasilkan rata-rata jitter < 1ms.packet loss di bawah 3 % untuk pembanjiran trafik 20 s/d 90 Mbps. Kata Kunci : Cloud Region, Cloud Computing, QoS,Amazon Web Service, Google Cloud platform. Abstract The pace of development of information and communication technology is increasingly fast, followed by the needs of the community which is as increasing as possible, especially in the field of distance communication. The more devices used, the more complex the network is needed. So we need a more efficient and practical network, complex networks without using many devices and are very efficient in communicating data and VoIP. One of the ways to overcome this problem is to use cloud computing. Cloud computing is a virtual network that can communicate with each other in one network. The problem that is faced is that one cloud connection is needed with one another called the cloud region to communicate. In this final project, we will propose the use of cloud region networks that use different cloud computing networks and connect with one another using a form of virtualization using 2 different cloud computing providers. From the results of testing and analysis it can be concluded that the cloud region network from amazon web service to google cloud platform is better than performance from google cloud platform to amazon web service QoS testing parameters (delay, jitter, throughput, and packet loss) for delay with a value of 0 (VoIP) and For throughput with a value of (VoIP). And the two networks tested produce jitter averages <1ms. Packet loss is under 3% for flooded traffic 20 to 90 Mbps. Keywords : Cloud Region, Cloud Computing, QoS,Amazon Web Service, Google Cloud platform.
Perancangan Perbaikan Layanan Pada Website Inagri Menggunakan Metode Quality Function Deployment Eldeska Fadhil Hamdi; Yati Rohayati; Ima Normalia Kusmayanti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Inagri merupakan perusahaan supplier sayuran dan bahan makanan mentah, yang telah memiliki 80 pelanggan yang terdiri dari restoran, hotel, katering dan lainnya khususnya pada wilayah Bandung. Dalam mempertahankan kredibilitas dan kepercayaan pelanggannya, Inagri selalu berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan yang memuaskan dan selalu menjaga kepercayaan pelanggan. Namun, Inagri masih belum mampu memberikan pelayanan yang terbaik untuk layanan website karena masih ditemukan keluhan dari pelanggan mengenai layanan website, serta jumlah pemesanan melalui website yang masih fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan rekomendasi perbaikan layanan pada website Inagri berdasarkan 13 true customer needs menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama adalah QFD Iterasi Satu (House of Quality) yang bertujuan untuk menentukan prioritas karakteristik teknis. Tahap kedua adalah concept development untuk membuat beberapa konsep alternatif yang akan dipilih oleh Inagri. Tahap terakhir adalah QFD Iterasi Dua (Part Deployment), yang bertujuan untuk menentukan prioritas critical part. Hasil dari penelitian ini diperoleh 12 karakteristik teknis prioritas dari hasil QFD Iterasi Satu dan 18 critical part prioritas dari QFD Iterasi Dua untuk perbaikan layanan website Inagri. Kata kunci: True Customer Needs, Quality Function Deployment (QFD), House of Quality (HoQ), Concept Development, Part Deployment
Perbandingan Kinerja Sensor Gerak, Sensor Suhu Dan Kombinasinya Pada Sistem Pengontrolan Lampu Ruanagan F. Timothy Siregar; Endang Rosdiana
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Listrik merupakan hal yang sangat penting di kehidupan kita. Setiap pekerjaan kita pastidibantu dengan adanya listrik, mulai dari penerangan hingga pengaturan suhu ruangan. Banyakorang terkadang membiarkan terjadi suatu peralatan elektronik hidup terutama pada lampu ruangan.Beban lampu penerangan dalam suatu ruangan lazimnya dioperasikan secara manual oleh manusia.Dengan kemajuan teknologi saat ini , campur tangan manusia dalam operasional berusaha dikurangi.Saklar otomatis akan dapat memudahkan operasional. Efektif dan efisien untuk menghindari lampumenyala sia-sia tanpa aktifitas. Penelitian ini mengambil topik tentang penggunaan sensor suhu dan sensor gerak PIR padasebuah ruangan. Saklar otomatis ini menggunakan masukan berupa sensor gerak PIR, termasuksensor pyroelectric yang mempunyai respon saat ada perubahan panas sumber panas dan sensorMLX 90614 ESF. Sensor tersebut kemudian akan mengaktifkan relay yang akan mengatur kondisihidup atau mati dari lampu tersebut. Kata kunci :Sensor PIR, Sensor MLX 90614 ESF, RelayABSTRACKElectricity is very important in our lives. Each of our jobs must be supported byelectricity, starting from lighting to setting the room temperature. Many people put it out onelectronic equipment that lives on indoor lights. The burden of indoor lighting is usually operatedmanually by humans. With current technological advances, human intervention in operations hasbeen increased. An automatic switch will facilitate operation. Effective and efficient to avoid thelights from running in vain without activities. This study took the topic of the use of temperature sensors and PIR motion sensors in aroom. Automatic switches using this input consist of PIR motion sensors, including pyroelectricsensors that have a response when there is a change in heat source and MLX 90614 ESF sensor. Thesensor will then activate a relay that will provide life or death from the lamp.KEYWORDS: PIR sensor, MLX90614ESF sensor, Relay
Analisis Sumber Daya Memori Untuk Implementasi Ipfs (interplanetary File System ) Pada Smart Contract Ethereum Tiara Sabrina; Avon Budiyono; Adityas Widjajarto
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Smart contract adalah kesepakatan antara dua entitas yang dituangkan dalam kode program. Seluruh transaksi Smart contract disimpan di Blockchain. Blockchain adalah teknologi peer-to-peer terdistribusi untuk menyimpan dan mendistribusikan data digital seperti cryptocurrency dan smart contract dengan adanya kerahasiaan, integritas dan keaslian data. Akan tetapi Blockchain tidak cocok untuk menyimpan data dalam jumlah besar maka banyak developer saat ini membuat suatu DApp yang mengintegrasikan IPFS pada Smart contract Ethereum. File akan disimpan di IPFS sedangkan Blockchain hanya menyimpan hash file dari IPFS untuk dapat mengaksesnya kembali. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran pemakaian memori dan CPU saat menjalankan DApp. Terdapat dua parameter yang mempengaruhi pemakaian memori dan CPU yaitu ukuran file dan jumlah node yang berinteraksi. Hasil pengujian akan digunakan sebagai tolak ukur dalam proses perencaanaan kapasitas memori dan CPU dalam menjalankan DApp yang mengintegrasikan IPFS pada Smart Contract. Perencanaan kapasitas hardware memori dan CPU diperlukan agar sistem yang dibangun bisa bekerja dengan baik sesuai kebutuhannya. Kata Kunci : IPFS, Blockchain, Ethereum, Smart contract, Memori, RAM Abstract Smart contract is an agreement between two entities as outlined in the program code. All Smart contract transactions are stored on the Blockchain. Blockchain is a distributed peer-to-peer technology for storing and distributing digital data such as cryptocurrency and smart contracts with the confidentiality, integrity and authenticity of data. However, Blockchain is not suitable for storing large amounts of data, so many developers now make a DApp (Decentralized Application) that integrates IPFS on Smart contract Ethereum. Files will be stored on IPFS while the Blockchain only stores the hashes of files stored on IPFS to be able to access them again. In this study, memory usage measurements were carried out when running DApp through the file upload process. The test results prove that the increase in RAM usage in each file upload process is influenced by file size and the number of nodes that interact with the system. The memory usage test results will be used as a benchmark in the capacity planning process so that the DApp web system can work properly according to its needs. Key Word : IPFS, Blockchain, Ethereum, Smart contract, Memori, RAM
Penentuan Jumlah Kebutuhan Tenaga Kerja Teknisi Provisioning PT Telkom Akses Dengan Menggunakan Metode Full Time Equivalent Novita Permata Sari; Litasari Widyastuti Suwarsono; Atya Nur Aisha
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - PT Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, yang bergerak dalam bisnis penyediaan layanan konstruksi dan pengelolaan infrastuktur jaringan. Selama mengalami kenaikan pemesanan dalam pelayanan IndiHome pada PTTA area Kopo, teknisi provisioning selalu berupaya untuk mencapai target dan perusahaan dan berupaya menyelesaikan order pada hari yang ditugaskan., sehingga teknisi provisioning pada area Kopo membutuhkan tenaga kerja tambahan dari STO terdekat jika mengalami tren order yang meningkat. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis waktu baku dan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan beban kerja yang diterima. Perusahaan membuat target pencapaian pada teknisi provisioning dalam memyelesaikan order dalam sehari melayani 4 order selama 120 menit untuk 1 order. Analisis waktu baku dilakukan dengan analisis waktu aktual dan waktu baku selama observasi. Untuk mengukur beban kerja pada teknisi provisioning dan mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga kerja dapat menghitung dengan menggunakan metode Full Time Equivalent yang meliputi kategori beban kerja underload, nomal, dan overload. Dari hasil analisis pada penelitian mengenai beban kerja teknisi provisioning didapatkan hasil nilai FTE dengan kategori normal dan overload. Hasil perhitungan FTE pada teknisi provisioning terdapat 5 kelompok regu dengan beban kerja kategori overload (FTE > 1.28) adalah Regu 2 (1.50 – overload), Regu 3 (1.47 - overload), Regu 4 (1.44 - overload), Regu 7 (1.35 - overload), dan Regu 9 (1.37- overload). Berdasarkan hasil dari pengukuran beban kerja maka perusahaan perlu melakukan pemenuhan tenaga kerja pada teknisi provisioning area Kopo dengan menambah jumlah kebutuhan tenaga kerja sejumlah 10 orang yang terbagi menjadi 5 regu tambahan. Penelitian ini memberikan usulan kepada perusahaan dalam melakukan pemenuhan tenaga kerja dengan merekrut pegawai baru atau melakukan switching atau transfer teknisi dari area STO terdekat pada wilayah telekomunikasi Bandung. Kata kunci: Waktu baku, beban kerja, full time equivalent, kebutuhan tenaga kerja Abstract - PT Telkom Akses (PTTA) is a subsidiary of PT Telekomunikasi Indonesia, which is engaged in the business of providing construction services and management of network infrastructure. During the increase of bookings in the IndiHome services in the PTTA area of Kopo, the provisioning technicians always strive to reach the target and the company and attempt to complete the order on the assigned day., so that technicians are provisioning on the area Kopo requires additional labor from the closest STO if subjected to increased order trend. In this research will be conducted analysis of the raw time and labor needs based on the workload received. The company made achievement targets on the provisioning technician in order to set up a day to serve 4 orders for 120 minutes for 1 order. The default time analysis is performed with actual time analysis and default time during observation. To measure workloads on provisioning technicians and get the amount of labor needs can be calculated using Full Time Equivalent methods that include Underload, Nomal, and overload workload categories. From the analysis of the research on the workload of the provisioning technician obtained the results of FTE value with normal category and overload. FTE calculation result in provisioning technician There are 5 teams group with overload category workload (FTE > 1.28) is Squad 2 (1.50 – overload), Squad 3 (1.47-overload), Squad 4 (1.44-overload), squad 7 (1.35-overload), and Squad 9 (1.37-overload). Based on the results of the workload measurement, the company needs to fulfill the manpower to provisioning area technicians Kopo by increasing the number of manpower needs a total of 10 people divided into 5 additional teams. This research provides proposals to the company in fulfilling the manpower by recruiting new employees or switching or transferring technicians from the nearby STO area of Bandung Telecommunication area. Keyword: Standard time, workload, full time equivalent, employee requirement
Perancangan Alokasi Penyimpanan Di Gudang Bahan Baku Cv Marasabessy Untuk Mengurangi Waktu Delay Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing Ayu Arista Lamato; Pratya Poeri Suryadhini; Murni Dwi Astuti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

CV. Marasabessy merupakan perusahaan yang bergerak dalam pembuatan sepatu. Salah satu produk sepatu yang diproduksi adalah sepatu boots. Pada tahun 2018, produksi sepatu boots hanya mencapai 53,53% dari total target. Guna mengetahui penyebab ketidaktercapaian produksi, dilakukan penggambaran Value Stream Mapping (VSM) dan Process Activity Mapping (PAM) sehingga diperoleh lead time sebesar 15278,84 detik. Hal tersebut lebih besar dibanding lead time perusahaan. Dilakukan identifikasi waste diperoleh nilai waste terbesar yaitu waste waiting sebesar 58%. Penyebab adanya waste waiting yaitu lamanya pemeriksaan di beberapa workstation dan menunggu bahan baku dari gudang. Pada penelitian ini akan difokuskan pada proses menunggu bahan baku dari gudang bahan baku yang disebabkan lamanya proses pengambilan bahan baku, maka dari itu akan dilakukan upaya untuk meminimasi waste waiting pada aktivitas pengambilan bahan baku dari gudang menggunakan pendekatan lean manufacturing. Penyelesaian akar permasalahan menggunakan tools lean manufacturing yaiut dengan pengklasifikasian bahan baku, perbaikan layout dan pembuatan zonafikasi pada gudang untuk mengurangi waste waiting pada aktivitas pengambilan bahan baku dari gudang produksi sepatu boots CV. Marasabessy. Berdasarkan simulasi jarak tempuh operator, diperoleh pengurangan waktu sebesar 1401,55 detik atau 23,35 menit dari kondisi awal. Kata Kunci : Waste Waiting, Lean Manufacturing, Pengklasifikasian Bahan Baku, Perbaikan Layout
Analisis Tegangan Multikoil Receiver Dengan Single Koil Transmiter Pada Anomali Logam Dalam Tanah Rizky Aditya Nugraha; Dudi Darmawan; Suprayogi Suprayogi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Non destructive testing (NDT) adalah aktivitas pengujian atau inspeksi terhadap suatu benda untuk mengetahui adanya kerusakan, discontinuity, atau, kandungan bahan lain dalam suatu objek tanpa merusak benda yangkita uji atau inspeksi. . Sering kali teknik ini digunakan untuk keperluan – keperluan identifikasi pada bidang tertentu,salah satu contohnya adalah bidang eksplorasi. Banyak cara untuk dapat mengidentifikasi ,salah satunya denganmenggunakan multikoil yang dilakukan pada penelitian ini. Perancangan multi koil ini akan mengindentifikasi objekyang akan diuji, kemudian akan didadapat data berupa gaya gerak listrik (GGL). Dalam pengujiannya, perancanganmultikoil menggunakan konfigurasi koil transmitter yang berbeda ukuran nya sehingga nantinya dapat diperoleh GGLpaling maksimum untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu anomali pada saat pengujian. Proses identifikasidilakukan dengan meninjau dari dua kondisi yaitu pada saat anomali berupa plat besi dan juga anomali berupa uanglogam pecahan 1000 rupiah. Anomali akan dtepat berada dibawah koil receiver yang telah diposisi kan, sehinggaketika proses induksi berlalngsung ketika receiver ditempatkan anomali nilai GGL nya akan lebih tinggi dibandingkandengan receiver lain nya yang tidak dipoisikan anomali dibawahnya. Kata kunci : Non destructive testing (NDT), Gaya Gerak Listrik (GGL), Multikoil, Anomali.Non destructive testing (NDT) is the activity of testing or examining an object to determine the existenceof damage, discontinuity, or composition of other materials in an object without damaging the object we are testingor inspecting. . Often this technique is used for consulting needs in a particular field, one example is the field ofexploration. There are many ways to support, one of them is by using multicoil in this research. This multi-coil designwill identify the object to be offered, then the data will be in the form of electromotive force (GGL). In its testing,multicoil design uses a coil transmitter configuration that is different in size so that the maximum GLG is obtained toverify the presence or absence of an anomaly during testing. The acceptance process is carried out by reversing twoquestions, namely at the time of an anomaly in the form of an iron plate and also an anomaly in the form of a 1000rupiah coin. The anomaly will be right below the receiving coil that has been positioned right, so that the inductioncompilation process with the recipient requires an anomaly the GGL value will be higher than the other recipientsthat cannot be anomaly below . Keywords: Non destructive testing (NDT), Electric Motion (GGL), Multicoil, Anomaly
Perancangan Dan Implementasi Kendali Untuk Lampu Berbasis Elektrookulografi Izzaturrahman Izzaturrahman; Mohamad Ramdhani; Agung Surya Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electrooculography (EOG) merupakan teknik merekam pergerakan mata. EOG dapat membantu perekaman aktivitas otot mata sebagai acuan penelitianpola pergerakan bola mata, kelainan otot mata. EOG dapat diolah menjadi masukan pada sistem kontrol untuk membantu aktivitas manusia, khususnya untuk penderita disabilitas. Dalam konteks system kontrol sinyal EOG perlu diklasifikasikan agar dapat menjadi input sistem kontrol. Prinsip kerja sistem ini adalah dengan akuisisi sinyal EOG menggunakan elektroda dan sensor EOG. Kemudian sinyal tersebut diproses oleh mikrokontroler untuk diklasifikasikan dan diolah deraunya dengan exponential filter. Dimana output berupa nyala mati lampu sesuai dengan pola sinyal EOG. Data yang didapat dengan menggunakan sampel sebanyak sepuluh orang sebanyak 60% sampel dapat mengontrol lampu dengan baik, sementara 40% sisanya mengalami error. Nilai ADC untuk gerakan mata ke kanan diatas 500, sedangkan nilai ADC gerakan ke kiri dibawah 470. Perbedaan kondisi nilai ADC dipengaruhi oleh perbedaan kondisi kulit sebagai perantara EOG dengan tubuh, serta tingkat sensitivitas sensor perangkat. Derau perangkat dapat sangat dipengaruhi oleh lingkungan, adanya tegangan AC disekitar menimbilkan derau pada perangkat. Dari data pengujian sampel yang berhasil perangkat memiliki kerakurasian sebesar 60,12% keberhasilan. Kata kunci: electrooculography, lampu, exponential filter.

Page 4 of 80 | Total Record : 798