cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi - Ters. Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Engineering
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559365     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.34818/eoe.v9i5.18452
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 798 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019" : 798 Documents clear
Perbaikan Kriteria Penilaian Kompetensi Teknisi Provisioning Dengan Metode Umpan Balik 360 Derajat (studi Kasus Pt Telkom Akses Witel Bandung) Okky Safira; Fida Nirmala Nugraha; Christanto Triwibisono
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penilaian kompetensi yang diterapkan PT Telkom Akses menggunakan metode forced method distribution yang mengharuskan setiap kategori penilaian harus terisi sesuai dengan persentase yang telah ditetapkan perusahaan membuat penilaian kinerja menjadi tidak adil dan bersifat subjektif, Manajer provisioning memiliki otoritas dalam merubah hasil akhir penilaian kompetensi dengan cara menaikkan atau menurunkan indeks nilai yang diperoleh teknisi, kriteria penilaian kompetensi yang masih bersifat umum dan kurang spesifik membuat penilaian menjadi kurang objektif, pemberian feedback penilaian kompetensi tidak transparan karena pihak perusahaan hanya memberikan indeks perolehan penilaian kepada teknisi yang menyebabkan teknisi tidak mengetahui apa yang harus diperbaiki dari kinerjanya. Dari kondisi tersebut pada penelitian ini dilakukan perbaikan kriteria penilaian kompetensi usulan agar penilaian menjadi lebih objektif, penilaian usulan menggunakan metode umpan balik 360 derajat yang terdiri dari 5 tahap yaitu tahap pembuatan kuesioner (questionnaire), penilaian (ratings), pengolahan data penilaian (data processing), pemberian feedback, dan pemberian tindakan (action). Dari simulasi penilaian kompetensi dengan menggunakan metode 360 derajat ini meghasilkan perolehan penilaian yang mendapatkan indeks A (kinerja sangat tinggi) sebanyak 2 orang, yang mendapatkan indeks B (kinerja tinggi) 14 orang, indeks C (kinerja standar/memenuhi harapan) 41 orang, dan indeks D (kinerja rendah) sebanyak 8 orang. Kata Kunci : Penilaian kinerja, metode umpan balik 360 derajat, kompetensi, subjektif , kriteria penilaian. Abstract Competency assessment applied by PT Telkom Akses use the forced method distribution which requires each assessment category must be filled according to the percentage set by the company makes the performance appraisal unfair and subjective, provisioning managers have the authority to change the final results competency assessment by increasing or decreasing the value index obtained by technicians, competency assessment criteria still general and not specific that make the assessment less objective, beside that the proccess giving feedback on competency assessment is not transparent because the company only provides index assessment to the technician which causes the technician dont know what what must be improved from their performance. From this condition, in this study, improvement of the proposed criteria for competency assessment was made to make the assessment more objective, the peformance appraisal used a 360-degree feedback assessment method consisting of 5 stages, namely the questionnaire, ratings, data processing, giving feedback, and giving action. From the competency assessment simulation using the 360 degree method, the results of the assessment is 2 technichians get A index(very high performance), 14 technichians get B index (high performance), 41 technichians get index C (standard performance / meeting expectations), 8 technichians get D index (low performance). Keywords: Performance appraisal, 360 degree feedback method, competence, subjective, assessment criteria .
Studi Pengaruh Suhu Substrat Teradap Produksi Daya Listrik Microbial Fuel Cell Dengan Substrat Lumpur Sawah Dan Nasi Basi Nur Hidayat Syamsul; Indra Wahyudhin Fathona; M. Ramdlan Kirom
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMicrobial Fuel Cell (MFC) merupakan energi terbarukan yang dapat menghasilkan listrik dari proses kimia. Sistem ini menggunakan bakteri sebagai katalisnya untuk mengoksidasi zat organik yang adapada substrat. Tujuan dari penelitian ini yaitu agar dapat mengetahui pengaruh perubahan suhusubstrat terhadap produksi energi listrik pada sistem MFC. Pengkondisian suhu dilakukan padasubstrat dengan variasi suhu dari suhu kamar (22°C–25°C) hingga 37°C. Reaktor menggunakan sistemdual chamber/ruang ganda dengan kompartemen yang memiliki ukuran 5cm x 10cm x 10cm. BagianAnoda di isi oleh substrat campuran lumpur sawah dan nasi basi (1:1 %vol.), sedangkan katoda di isidengan larutan Akuades. Kedua kompartemen di pisahkan oleh jembatan garam yang dibuat daripilinan sumbu kompor yang sebelumnya telah direndam pada larutan NaCl (1M). Hasil dari penelitianyang dilakukan menunjukan bahwa tegangan dan arus tertinggi mencapai 0,69 V, 1,73 mA, dengandaya listrik daya tertinggi sebesar 1,17 mWatt didapatkan dari substrat dengan kondisi suhu 33°C.Sedangkan tegangan dan arus yang terkecil diperoleh 0,59 V, 0,79 mA, dengan daya listrik sebesar 0,42mWatt didapatkan dari substrat dengan kondisi suhu 29°C. Dari penelitian ini dapat di tarik sebuah kesimpulan dimana suhu dapat mempengaruhi produksi energi listrik. Kata kunci : Microbial Fuel Cell, lumpur sawah, nasi basi, suhu.Abstract Microbial Fuel Cells (MFC) is one of the renewable energies that can produce electricity from chemicalprocesses. This system uses bacteria as a catalyst to oxidize organic matter on the substrate. The purposeof this study is to determine the effect of temperature changes on the production of electrical energy ofthe MFC system. Temperature conditioning conducted on the substrate with temperature variationsfrom room temperature (22°C–25°C) to 37°C. The MFC reactor employed in this study uses a doublespace / dual chamber system with size of 5 cm x 10 cm x 10 cm. In the Anode section chamber filledwith rice field mud and stale rice substrate (1: 1 % vol.) as a habitat of bacteria and food for the bacteria.The cathode chamber is filled with host distilled water. These two compartments are separated by a saltbridge made from a twist axis of the stove that was previously soaked in NaCl (1M) solution. The saltbridge works as a proton transfer medium. The results showed that the highest voltage and currentreached 0,69 V, 1,73 mA, with peak electrical power density of 1,17 mWatt obtained from the substratewith condition of 33°C. While the lowest voltage and current is obtained 0,59 V, 0,79 mA, with electricalpower of 0,42 mWatt obtained from the substrate with a temperature condition of 29°C. Conclusion ofthis study is that temperature can affect the production of electrical energy. Keywords : Microbial Fuel Cell, rice field mud, stale rice, temperature.
Realisasi Multi Robot Simultaneous Localization And Mapping Berbasis Sensor Kamera
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mobile robot adalah suatu robot yang mana bergerak dari suatu titik ke titik lain dengan misi tertentu. Simultaneous Localization and Mapping (SLAM) merupakan suatu teknik yang digunakan oleh mobile robot untuk membangun peta, dengan menggunakan sensor visual diharapkan dapat membantu multi robot dalam memetakan area karena data yang diambil dari sensor visual akurat. Oleh karena itu akan dibuat realisasi dari multi robot dengan skema leader-follower yang memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi lingkungan yang belum diketahui sebelumnya dengan proses mapping dan yang terpenting adalah multi robot dapat membantu robot lainnya dalam melakukan eksplorasi lingkungan. Untuk itu, maka digunakan metode ORB SLAM dan mendeteksi target yang mana akan membantu mobile robot dalam melakukan eksplorasi lingkungan yang belum diketahui. Dengan proses eksplorasi ini, multi robot akan bernavigasi secara outonomus dari posisi awal menuju lokasi yang akan dipetakan. Seluruh perancangan dari realisasi multi robot ini akan dirancang menggunakan framework yaitu Robot Operating System (ROS) dengan bantuan tools yang sudah tersedia di dalamnya. Untuk hasil dalam realisasi visual SLAM dengan menggunakan metode ORB SLAM dapat mendeteksi objek secara optimal dengan ukuran objek 31,5x56 cm pada jarak 70 cm dan mendapatkan nilai error 1,21% dan nilai akurasi sebesar 98,79%, lalu untuk realisasi multi robot sistem dengan skema leader dan follower yang telah dibuat ini dapat bekerja di lingkungan yang belum diketahui dan mendapatkan visualisasi map yang berasal dari sensor kamera dan sensor lidar. Kata kunci: Robot Operating System, ORB SLAM, Mobile Robot.
Sistem Klasifikasi Kualitas Kayu Jati Berdasarkan Jenis Tekstur Dengan Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Gray-level-co-occurence Matrix Muhammad Irfan Fathurrahman; Jondri Jondri; Aniq Atiqi Rohmawati
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kayu jati memiliki karakteristik akan kekuatan yang dimilikinya dalam ketahanan berbagaiperubahan cuaca. Kayu jenis ini banyak dimanfaatkan dalam keperluan rumah tangga atau kebutuhanperindustrian lainnya. Selain itu memiliki karakter tekstur dan serat yang menjadi ciri khas tersendiri.Secara kasat mata mungkin akan sulit membedakan jenis kualitas kayu jati ini. Citra kayu dapatdibedakan dengan jenis tekstur serat. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan proses analisis citra kayu,pemrosesan citra, identifikasi ciri, dan kemudian pengklasifikasian. Identifikasi ciri ini menggunakanGray-level-co-occurrence(GLCM) kemudian melakukan klasifikasi degan jaringan syaraf tiruan. Metodeini digunakan untuk membantu sistem melakukan pengenalan pola tekstur serat melalui nilai kontras,korelasi, homogenitas dan energy. Keluaran yang dihasilkan memiliki akurasi sebesar 98,3%. Dari 60data yang diujikan pada sistem hanya terdapat 2 kesalahan antara data asli dan data hasil pengujian. Kata kunci: Identifikasi kualitas kayu jati, Gray Level Coocurence Matrix, Jaringan Syaraf Tiruan.Jaringsn Syaraf Tiruan propagasi balikAbstract Teak having the characteristics of the property in the resistance of a variety of climate change.This type of wood commonly used in domestic use or need other industry. Besides having the charactertexture and fiber is typical of its own. In naked eyes may be hard to differentiate teak this kind of thequality. The image of wood can be distinguished by a kind of texture fibers. This can be done byidentification image analysis wood, image processing, the identification, and then classification. It uses theidentification gray-level-co-occurrence ( glcm ) classification in the artificial neural network. This methodused to help the system did pattern recognition texture through the value of the contrast, correlation,homogeneity and energy. Output has produced by 98,3% accuracy. From 60 data to be tested in thesystem only have 2 error of the data between real data and the result og testing Keywords: identification teak quality, Gray Level Co-Occurrence Matrix, Artificial Neural Network,Artificial Neural Network Backpropagataiom
Simulasi Qos Layanan Komunikasi Penumpang Menggunakan Wlan 802.11n Pada Kereta Cepat Jakarta-surabaya Lisnawati S. Bangun; Erna Sri Sugesti; Doan Perdana
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kereta Cepat merupakan sarana transportasi yang memiliki dampak positif dibandingkan Pesawat Terbang. Hal ini disebabkan efesiensi waktu diperjalanan dapat digunakan secara produktif, khususnya bagi yang membutuhkan layanan internet. Kereta Cepat Jakarta-Surabaya mengimplementasikan penggunaan Wi-Fi standar IEEE 802.11n karena fleksibilitasnya dalam mengakses layanan internet. Pengukuran ini menggunakan simulasi Network Simulator 3.26 (NS 3.26). Penelitian ini mengevaluasi komposisi trafik yang memiliki QoS terbaik pada Wi-Fi 802.11n. Parameter yang digunakan adalah delay, jitter, throughput, dan packet loss. Simulasi dirancang menggunakan lima skenario yang terdiri dari metode A, metode B, metode C, metode D dan metode E. Perbedaan dalam setiap skenario terletak pada data rate dan packet size yang digunakan. Berdasarkan lima metode tersebut, dapat disimpulkan delay dan throughput pada setiap layanan berbanding terbalik. Hal ini disebabkan delay yang besar menyebabkan throughput yang kecil. Berdasarkan metode A, metode B, metode C, layanan terbaik yang dapat digunakan adalah layanan VoIP dengan nilai sebesar 2,617 ms dan throughput sebesar 0,0075 Mbps. Hal ini disebabkan layanan VoIP memiliki tingkat priority layanan tertinggi dibandingkan layanan lainnya. Pada mix layanan metode D, layanan terbaik yang dapat digunakan adalah layanan VoIP vs Data (web browsing) dengan delay sebesar 2,644 ms dan throughput sebesar 0,0098 Mbps. Mix layanan tersebut memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan layanan lainnya. Pada metode E, delay yang dihasilkan saat menggunakan kanal sebesar 6,933 ms dan throughput sebesar 0,0412 Mbps. Hal ini disebabkan terdapat pantulan sinyal yang dihasilkan dari AP ke user yang menyebabkan delay yang besar. Kata kunci : WLAN, Access Point, Delay, Jitter, Throughput, Packet Loss Abstract Highspeed train is a means of transportation that has a positive impact compared to airplane. This is due to the efficiency of travel time that can be used productively, especially for workers who need internet service. Jakarta-Surabaya highspeed train implements the use of the IEEE 802.11n Wi-Fi standard because of its flexibility in accessing internet services. This measurement uses a Network Simulator 3.26 simulation (NS 3.26). This study evaluates the composition of traffic that has the best QoS on Wi-Fi 802.11n. The parameters used are delay, jitter, throughput, and packet loss. The simulation is designed using five scenarios consisting of method A, method B, method C, method D and method E. The difference in each scenario lies in the size of the data rate and packet size used. Based on the five methods produced, it can be concluded that the delay and throughput for each service are inversely proportional. This is because a large delay causes a small throughput. Based on method A, method B, method C, the best service that can be used is VoIP service with a value of 2,617 ms and throughput of 0,0075 Mbps. This is because VoIP services have the highest priority service level compared to other services. In the D mix service method, the best service that can be used is VoIP vs Data (web browsing) services with a delay of 2,644 ms and throughput of 0,0098 Mbps. Mix of services has a better performance than other services. In method E, the delay generated when using a channel is 6,933 ms and throughput is 0,0412 Mbps. This is because there is a reflection of the signal generated from the AP to the user which causes a large delay. Keywords: WLAN, Access Point, Delay, Jitter, Throughput, Packet Loss
Analisis Kelayakan Usaha Pembukaan Kedai Dim Sum Ditinjau Dari Aspek Pasar, Aspek Teknis, Dan Aspek Finansial
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kedai Dim Sum merupakan salah satu rumah makan cepat saji yang menyajikan Dim sum dengan konsep kedai sehingga suasana yang disajikan cenderung sederhana. Lokasi Kedai Dim Sum terletak di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Majalengka. Dalam penelitian ini, aspek pasar diteliti dengan menyebarkan kuisioner kepada 100 responden yang merupakan penduduk kecamatan kadipaten. Penelitian aspek pasar ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pasar potensial, pasar tersedia dan pasar sasaran dari Kedai Dim Sum. Hasil penyebaran kuisioner menunjukkan persentase besarnya pasar potensial yaitu sebesar 94%, pasar tersedia sebesar 97% dan untuk pasar sasaran, perusahaan menargetkan 0,5% dari pasar tersedia. Untuk aspek teknis dan finansial digunakan data sekunder yang didapat dari berbagai sumber. Hasil perhitungan kelayakan menunjukkan bahwa nilai NPV untuk periode perhitungan lima tahun adalah Rp 225.123.691, nilai IRR sebesar 58% dan PBP terjadi pada tahun ke-2 bulan ke-12. Karena nilai NPV>0, IRR>MARR dan PBP terjadi pada masa proyeksi keuangan maka pembukaan usaha Kedai Dim Sum dapat dikatakan layak. Kata Kunci: Analisis Kelayakan, IRR, NPV, PBP, Kedai Dim Sum Abstract Kedai Dim Sum is one of the fast food restaurants that serves Dim sum with the concept of a simple restaurants so that the atmosphere presented tends to be simple. Location of Dim Sum Store is located in the District of Kadipaten of Majalengka Regency. In this study, the market aspect was examined by distributing questionnaires to 100 respondents who were residents of the Kadipaten sub-district. This market aspect research aims to find out the potential market, available markets and target markets of Kedai Dim Sum. The results of questionnaires show the percentage of the potential market, which is equal to 94%, available markets at 97% and for target markets, the company bid targets 0.5% of available markets. For technical and financial aspects use secondary data is obtained from various sources. The results of the feasibility calculation show that the NPV value for the five-year calculation period is Rp 225.123.691, the IRR value is 58%, and PBP occurs in the 2nd year of the 12th month. Because the value of NPV> 0 and IRR> MARR and PBP values occur during the financial projection period, then the opening of the business of Kedai Dim Sum can be said to be feasible. Keywords: Feasibility Analysis, IRR, NPV, PBP, Kedai Dim Sum
Sistem Penggerak Panel Photovoltaic Menggunakan Aplikasi Berbasis Android Rizal Rinaldi; Muhamad Reza; Cahyantari Ekaputri
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis dan dilalui oleh garis khatulistiwa. Panas matahari di Indonesia saat berpengaruh untuk perkembangan energi terbarukan, salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga matahari. Pembangkit listrik tenaga matahari kurang maksimal jika salah penempatan, karena photovoltaic dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang berubah setiap waktu nantinya akan mempengaruhi daya yang dihasilkan. Maka dari itu untuk memaksimalkan pembangkit listrik tenaga matahari dibutuhkan sebuah kontroler yang dapat mengatur sudut penerima cahaya matahari. Dengan menggunakan suatu sistem penggerak, monitoring dan kontroling photovoltaic yang dikendalikan melalui aplikasi diharapkan dapat menghasilkan daya yang maksimal. Sistem kontrol ini menggunakan modul ESP8266 sebagai mikrokontrolernya dan sebagai penghubung dari aplikasi ke mekaniknya sebagai penggerak untuk photovoltaic. Mekanik photovoltaic ini dirancang agar bisa ditempatkan secara bebas (portable). Untuk penggerak menggunakan motor servo yang mampu mengangkat beban mencapai 23kg dan dihubungkan menggunakan gear sepeda. Menggunakan aplikasi berbasis Android Pada penelitian tugas akhir ini photovoltaic dapat mengikuti intensitas cahaya matahari dan dapat menghasilkan daya yang lebih maksimal. Pada perangkat keras photovoltaic memiliki nilai eror ± 20%. Kata kunci: Energi Terbarukan, Sistem Penggerak, Photovoltaic, Android, Kontrol.
Usulan Kebutuhan Layanan Website Pada Zest Hotel Dengan Menggunakan E-service Quality Dan Metode Kano Muhammad Noor Fazri; Husni Amani; Wawan Tripiawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Zest hotel merupakan perusahaan hotel berbintang tiga yang memiliki fasilitas, seperti kamar, meeting room, restoran, pusat bisnis, parkir mobil, dan meja concierge. Zest hotel memiliki arti yaitu hotel yang menawarkan keamanan dan kebersihan kamar dengan harga terjangkau. Pada peneliltian ini dilakukan wawancara kepada pengguna layanan Zest hotel, terdapat beberapa keluhan serta ketidakpuasan pelanggan terhadap layanan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis melakukan analisis mengenai kebutuhan pelanggan yang mengunjungi website untuk dijadikan rekomendasi perbaikan bagi perusahaan. Terdapat 25 atribut kebutuhan pelanggan yang dikelompokan menjadi 6 dimensi berdasarkan Voice of Customer (VoC) yang didukung oleh penelitian terdahulu. Pada penelitian ini digunakan metode E-Service Quality untuk menentukan atribut lemah dan atribut kuat. Kemudian dilakukan pula penelitian Model Kano untuk mengkategorikan atribut must-be (M), one dimensional (O), attractive (A), indifferent (I), dan reserve (R). Integtasi Metode E - Service Quality dan Model Kano menunjukkan tindakan yang perlu dilakukan perusahaan, yakni pengembangan, pertahanan, dan peningkatan. Berdasarkan hasil pengolahan data dari 100 responden, didapatkan 14 atribut kuat, 11 atribut lemah, 3 atribut kategori must-be, 2 atribut kategori one dimensional, 17 atribut kategori attractive, dan 3 atribut kategori indiffirent. Integrasi Metode E-Service Quality dan Model Kano menghasilkan True Customer Needs, yakni 11 atribut yang perlu ditingkatkan dam 9 atribut yang perlu dikembangkan. Kata Kunci: Analisis Kebutuhan, Service Quality Model Kano, Integrasi Metode Service Quality dan Model Kano, Zest Hotel. Abstract Zest hotel is a three star hotel company that has facilities, such as rooms, meeting rooms, restaurants, business centers, car parking, and concierge desk. Zest hotel has the meaning of a hotel that offers security and cleanliness of rooms at affordable prices. In this research interview with users of Zest hotel services, there were several complaints and customer dissatisfaction with the service. Based on these problems, the authors conducted an analysis of the needs of customers who visited the website to be made recommendations for improvement for the company. There are 25 attributes of customer needs grouped into 6 dimensions based on Voice of Customer (VoC) supported by previous research. In this study, the E-Service Quality method was used to determine weak attributes and strong attributes. Then the Kano Model research was conducted to categorize must-be (M), one dimensional (O), attractive (A), indifferent (I), and reserve (R) attributes. Integration of EService Quality and Kano Models shows the actions that companies need to take, namely development, defense, and improvement. Based on the results of data processing from 100 respondents, 14 strong attributes, 11 weak attributes, 3 attributes of must-be categories, 2 attributes of one-dimensional category, 17 attributes of attractive categories, and 3 attributes of the indiffirent category. Integration of the E-Service Quality Method and the Kano Model produces True Customer Needs, which are 11 attributes that need to be improved and 9 attributes that need to be developed. Keywords: Needs Analysis, Service Quality, Kano Model, Integration of Service Quality Methods and Kano Model, Zest Hotel.
Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit 5 Pada Domain Dss Dan Mea (studi Kasus : Bappeda Kabupaten Tulungagung) Erricson Hardiansyah; Eko Darwiyanto; Ibnu Asror
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTata kelola Teknologi Informasi adalah hal yang harus dikuatkan untuk pelaksanaan e-government demitercapainya good governance. Dalam pelaksanaan e-government, Bappeda Kabupaten Tulungagung tidakoptimal dalam menerapkan tata kelola TI, mengingat bahwa TI dapat membantu tercapainya tujuanbisnis dari setiap perusahaan/instansi dengan efektif dan efisien. Untuk membantu Bappedamenyelaraskan TI dengan tujuan bisnisnya, tata kelola TI harus diperhatikan. COBIT 5 merupakankerangka kerja yang memiliki mekanisme COBIT 5 Goals Cascade untuk membantu menyelaraskan TIdengan tujuan bisnis perusahaan/instansi, dan juga menyediakan assessment model (penilaian) padacurrent capability level (kemampuan saat ini) sehingga dapat dilakukan evaluasi agar TI yang ada padaBappeda selaras dengan tujuan bisnisnya, dimana target capability level Bappeda adalah level 2(Managed Process). Penelitian ini juga dibantu dengan pairwise comparison matrix dari metodologi AHPuntuk penentuan prioritas domain process Assessment dilakukan pada domain yang terseleksi yaituDSS03 dengan hasil capability level 1, DSS04 dengan hasil capability level 1, MEA01 dengan hasilcapability level 1, dan MEA02 dengan capability level 2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DSS03,DSS04, dan MEA01 belum dapat mencapai capability level yang di harapkan sehingga harus menerapkanrekomendasi yang telah diberikan oleh penelitian ini untuk mencapai capability level 2.Kata kunci : COBIT 5, AHP, e-governmentAbstractInformation Technology governance is something that must be strengthened for the implementation of egovernmentin order to achieve good governance. In the implementation of e-government, BappedaKabupaten Tulungagung is not optimum in implementing IT governance, considering that IT can help thebusiness goals of every company / agency be effectively and efficiently achieved. To help Bappeda align ITwith its business objectives, IT governance must be considered. COBIT 5 is a framework that has aCOBIT 5 Goals Cascade mechanism to help align IT with the business goals of the company / agency, andalso provide an assessment model (assessment) at the current capability level (current capability) so thatevaluation can be done so that IT is in Bappeda in line with its business objectives, where Bappeda'starget capability level is level 2 (Managed Process). This study was also assisted by a pairwise comparisonmatrix of the AHP methodology to determine the priority of the Process Assessment domain carried out inthe selected domains, DSS03 with capability level result is 1, DSS04 with capability level result is 1,MEA01 with capability level result is 1, and MEA02 with capability level result is 2 So it can be concludedthat DSS03, DSS04, and MEA01 have not reached the expected capability level so they must implementthe recommendations given by this study to achieve capability level 2.Keywords: COBIT 5, AHP, e-government 
Perbandingan Peformansi Terhadap Algoritma Breadth First Search (BFS) & Depth First Search (DFS) Pada Web Crawler Aditya Eka Wibowo; Kemas Muslim Lhaksmana
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring berkembang pesatnya dunia internet dan kebebasan dari sesorang untuk membuat suatu halaman web maka mengakibatkan halaman web bekembang jumlahnya dengan sangat pesat dan hal tersebut menjadi suatu permasalahan untuk seseorang melakukan pencarian data yang memang dibutuhkan dari suatu halaman web. Banyak pengguna yang mencari suatu berita akan tetapi masih meragukan akan suatu isi dari informasi tersebut. Maka diperlukan suatu scan atau “crawl” ke semua halaman-halaman Internet untuk membuat index dari data yang dicarinya. Dalam penelitian ini mengkaji hasil pengujian menunjukkan bahwa BFS dan DFS berhasil crawling URL dengan baik serta menganalisa backlinks terhadap SEO yang berbeda. Kata kunci : Web Crawler, Breadth First Search, Depth First Search, backlink

Page 5 of 80 | Total Record : 798