cover
Contact Name
Yudhi Nugroho Adi
Contact Email
library@tekomuniversity.ac.id
Phone
+628128000110
Journal Mail Official
library@telkomuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Telekomunikasi - Ters. Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
eProceedings of Engineering
Published by Universitas Telkom
ISSN : 23559365     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.34818/eoe.v9i5.18452
Merupakan media publikasi karya ilmiah lulusan Universitas Telkom yang berisi tentang kajian teknik. Karya Tulis ilmiah yang diunggah akan melalui prosedur pemeriksaan (reviewer) dan approval pembimbing terkait.
Articles 798 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019" : 798 Documents clear
Analisis Perbandingan Qos Antara Rtp Dan Srtp Pada Call Center Berbasis Server Elastix Listya Wulandari Mardiah; Rendy Munadi; Danu Dwi Sanjoyo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Call center merupakan suatu infrastruktur perusahaan yang terpusat untuk menerima dan mengirimkan sejumlah besar permintaan melalui telepon. Call center didalam sebuah bisnis biasanya digunakan untuk berinteraksi dengan para pelanggan. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi informasi yang dapat berkomunikasi melalui jaringan Internet Protocol (IP).Pada Tugas Akhir ini akan dilakukan perbandingan QoS pada protokol RTP dan SRTP berbasis call center. Call center yang dibangun menggunakan VoIP server Elastix. Dalam pengujian Tugas Akhir ini akan membandingkan tiap parameter hasil Quality of Service (QoS) pada protokol RTP dan protokol SRTP.Parameter pengujian QoS pada protokol RTP dan SRTP berupa packet loss, jitter, delay, dan throughput. Diharapkan hasil pengujian perbandingan pada protokol RTP dan SRTP yang aman, jelas, dan akurat pada call center. Dengan menggunakan SRTP keamanan akan terjamin, tetapi kualitas performa akan mengalami penurunan karena paket yang dikirimkan lebih besar daripada RTP. Hal ini terjadi karena pada SRTP memiliki bagian tambahan untuk enkripsi, dan mengalami proses enkripsi dan dekripsi.Hasil dari pengujian dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan yang diharapkan yaitu pengujian call center dengan melihat perbandingan protokol RTP dan SRTP. Di mana packet loss yang diperoleh sesuai dengan standar ITU-T G.1010 di bawah 3%, delay sesuai dengan standar ITU-T G.114 kurang dari 150 ms, dan jitter sesuai standar ITU-T G.114 adalah kurang dari 50 ms. Kata kunci : Call center, Elastix, VoIP, SRTP, RTP. QoS Abstract A call center is a centralized corporate infrastructure for receiving and sending a large number of requests by telephone. Call centers in a business are usually used to interact with customers. Voice over Internet Protocol (VoIP) is an information technology that can communicate through an Internet Protocol (IP) network.In this Final Project, QoS will be compared on RTP and SRTP protocol based on call center. Call center that was built using the Elastix VoIP server. In this Final Project test will compare each parameter of the Quality of Service (QoS) results on the RTP protocol and SRTP protocol.QoS testing parameters in the RTP and SRTP protocols are packet loss, jitter, delay, and throughput. It is expected that the results of comparative testing on RTP and SRTP protocols are safe, clear, and accurate at the call center.By using SRTP security is guaranteed, but the quality of performance will decrease because the packets sent are greater than RTP. This happens because the SRTP has an additional section for encryption, and undergoes an encryption and decryption process.The results of the test can function well as expected, namely call center testing by looking at the comparison of RTP and SRTP protocols. Where the packet loss obtained in accordance with the ITU-T G.1010 standard is below 3%, the delay according to the ITU-T G.114 standard is less than 150 ms, and the jitter according to the ITU-T G.114 standard is less than 50 ms. Keywords: Call center, Elastix, VoIP, SRTP, RTP, QoS
Real Time Smart Cctv Untuk Mendeteksi Plat Nomor Kendaraan Menggunakan Optical Character Recognition Hanna Diwanti; Sony Sumaryo; Casi Setianingsih
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Plat nomor kendaraan merupakan salah satu ciri yang membedakan antara satu kendaraan dengan kendaraan lainnya. Plat nomor kendaraan secara resmi dikeluarkan oleh kepolisian wilayah dimana pemilik tinggal. Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak ide yang bermunculan. Salah satunya adalah teknologi deteksi plat nomor kendaraan secara otomatis. Teknologi tersebut telah diterapkan di luar negeri untuk pembayaran jalan tol dan identifikasi pelanggaran lalu lintas. Sistem deteksi plat nomor kendaraan mengambil gambar menggunakan kamera seperti halnya smart CCTV dan menggunakan pengolahan citra untuk mendeteksi dan mengenali karakternya. Dari pengambilan gambar menggunakan IP CCTV tersebut kemudian diolah gambarnya menggunakan pengolahan citra menjadi gambar kembali atau ke bentuk lainnya. Pada tugas akhir ini metode pengolahan citra yang digunakan adalah OCR yaitu mengubah gambar ke dalam bentuk teks. Hasil dari Tugas Akhir ini adalah dapat mendeteksi kotak/letak plat nomor kendaraan dengan akurasi 83,33333333% dan kemudian pembacaan karakter dari plat nomor yang telah terdeteksi yaitu 80% dengan semua karakter benar Kata kunci : Real time, Pengolahan citra, OCR, Smart CCTV
Usulan Kebijakan Maintenance Mesin Fillomatic Rotary Liquid Filler & Capper Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Dengan Pendekatan Integer Programming Di Pt Combiphar Prima Hutama Putra Abdi; Judi Alhilman; Endang Budiasih
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Combiphar merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar yang ada di Indonesia. Demi mendukung proses produksi perusahaan tersebut membagi lini produksinya ke dalam empat plant. Plant Padalarang menghasilkan produk OBH, Peditok, Scout, Panadol. Plant Cikarang menghasilkan produk Eporon dan Insto. Plant Cimanggis menghasilkan produk Insto dan Aimo. Plant Gersik menghasilkan produk Avta. Salah satunya plant padalarang terdapat dua mesin yang digunakan untuk memproduksi OBH, yaitu Mesin Fillomatic Rotary Filler & Capper Vectra 4012 SB dan Mesin Nastec, namun Mesin Fillomatic Rotary Filler & Capper Vectra 4012 SB merupakan salah mesin yang paling sering mengalami downtime. Downtime yang terjadi disebabkan karena umur mesin yang sudah tua sehingga sering menyebabkan banyak terjadinya kerusakan pada komponen mesin tersebut, selain itu juga mesin tersebut sering tidak memenuhi target availability yang ditetapkan oleh perusahaan. Tidak terpenuhinya target availability mesin itu bisa disebabkan maintenance interval, dan task selection yang kurang tepat atau tidak sesuai. Oleh karena itu untuk berdasarkan data historis dan tingkat urgensi yang tinggi Mesin Fillomatic Rotary Filler & Capper Vectra 4012 SB digunakan sebagai objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kebijakan perawatan yang efektif dan maintenance interval yang tepat. RCM (Reliability Centered Maintenance) digunakan untuk menentukan kebijakan perawatan yang efektif dan maintenance interval yang tepat. RPN digunakan untuk menentukan sistem kritis serta subsistem kritis dan didapatkan sistem kritis yaitu mechanic serta subsistem kritis yaitu conveyor, center plate, capper dan star wheel sehingga penelitian akan berfokus pada keempat subsistem tersebut. Dari hasil perhitungan RCM, didapatkan 10 Scheduled On Condition Task dan 3 Scheduled Restoration Task dengan total biaya maintenance usulan sebesar Rp 13.758.098.719,25,. Untuk mendapatkan biaya maintenance yang optimal dilakukan pendekatan integer programming maka didapat total biaya maintenance usulan sebesar Rp 10.931.720.460,16. Kata Kunci : Integer Programming, Maintenance Interval, Reliability Centered Maintenance Abstract PT Combiphar is one of the largest pharmaceutical companies in Indonesia. In order to support the production process of the company split the production line into four of the plant. Plant Padalarang produce products OBH, Peditok, Scout, Panadol. Cikarang Plant produce products Eporon and Insto. Plant Cimanggis produce products Insto and Aimo. Plant Gersik produce products Avta. One plant padalarang there are two machines used for producing OBH, namely Machine Fillomatic Rotary Filler & Capper Vectra 4012 SB and Machine Nastec, but the Engine Fillomatic Rotary Filler & Capper Vectra 4012 SB is the machine that most often experience downtime. The Downtime that occurs due to the lifespan of the machine which are old and often cause a lot of damage to the engine components, in addition to these machines often do not meet the target availability set out by the company. It did not meet the target availability of the machine it could be due to maintenance intervals, and task selection that are less appropriate or not appropriate. Therefore for based on historical data and the level of urgency high Machine Fillomatic Rotary Filler & Capper Vectra 4012 SB is used as the object of research. The purpose of this study is to determine the policy effective care and maintenance appropriate intervals. RCM (Reliability Centered Maintenance) is used to determine the policy effective care and maintenance appropriate intervals. The RPN is used to determine the critical systems and subsystems critical and achieved a critical system namely the mechanic as well as the critical subsystem that is the conveyor, center plate, capper and star wheel so that the research will focus on the four subsystems. From the results of the calculation of the RCM, obtained 10 Scheduled On Condition Task and 3 Scheduled Restoration Task with the total cost of maintenance of the proposed Rp 13.758.098.719,25,. To get the cost of an optimal maintenance approach of integer programming is then obtained the total cost of maintenance of the proposed Rp 10.931.720.460,16. Keywords : Integer Programming, Maintenance Interval, Reliability Centered Maintenance
Analisis Reliabilitas Access Point Pada Jaringan Wlan 802.11n Untuk Kereta Cepat Jakarta-surabaya Inda Izzatin Tujza; Erna Sri Sugesti; Doan Perdana
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kereta merupakan transportasi yang paling banyak digunakan untuk proses mobilisasi pekerja dari satu kota ke kota lainnya. Hal ini disebabkan laju kereta yang cepat sehingga waktu perjalanan menjadi lebih singkat. Efisiensi waktu selama perjalanan sangat dibutuhkan agar tetap produktif, khususnya bagi pekerja yang membutuhkan layanan internet. Pengadaan layanan internet dikereta perlu mempertimbangkan faktor reliabilitas baik dari aspek fisik maupun jaringan. Penelitian ini melakukan analisis terhadap reliabilitas access point dari aspek fisik dan jaringan. Analisis aspek fisik dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh IEC 60077, sedangkan analisis pada aspek jaringan dilakukan berdasarkan nilai QoS yang dimiliki setiap access point. Skenario pengujian QoS dilakukan dengan meletekan access point ditengah gerbong kereta, dengan jumlah user 20, 30, 40, dan 52. Simulasi QoS dilakukan menggunakan Network Simulator 3.26 dengan memasukkan parameter tambahan berupa redaman sebesar 17 dB sebagai akibat yang ditimbulkan dari material pada gerbong kereta. Berdasarkan dua aspek tersebut, dapat diketahui bahwa access point terbaik jika ditinjau dari faktor nilai stres dan reliabilitas yaitu Huawei AP9131DN dengan nilai stres sebesar 125 dan reliabilitas sebesar 99.99921875%. apabila ditinjau dari faktor QoS, access point terbaik yaitu Teldat APR222n dengan nilai throughput sebesar 43.8059275 kbps, nilai delay sebesar 74.41269 ms, dan nilai jitter sebesar 7.27849 ns. Kata kunci : Reliabilitas, Stres, Access Point, Delay, Jitter, Throughput, Packet Loss Abstract Train is the most widely used transportation for the process of mobilizing workers from one city to another. This becomes even shorter. Time efficiency during the trip is needed so that it remains productive, especially for workers who need internet service. The procurement of internet services must consider the reliability factors from physical and network aspects. This research analyzes the reliability of access points from physical and network aspects. Analysis of physical aspects is carried out based on the criteria determined by IEC 60077, while analysis on the aspect of the network is carried out based on the QoS values required for each access point. The QoS testing scenario is done by erupting the access point in the middle of the train car, with a number of users 20, 30, 40, and 52. QoS simulations are carried out using Network Simulator 3.26 using parameters adding attenuation of 17 dB as a result of material on the train cars. Based on these two aspects, the best access point can be known if viewed from the stress and reliability value factors, namely Huawei AP9131DN with a stress value of 125 and reliability of 99.99921875%. It is estimated that in terms of the QoS factor, the best access point is Teldat APR222n with a throughput value of 43.8059275 kbps, a delay value of 74.41269 ms, and a jitter value of 7.27849 ns . Keywords: Reliability, Stress, Access Point, Delay, Jitter, Throughput, Packet Loss
Klasifikasi Iris Biometrik menggunakan Convolutional Neural Network (CNN) dengan Metode Segmentasi Bitplane Slicing Iqbal Hapid Sukana Putra; Said Al Faraby; Untari Novia Wisesty
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Iris merupakan bagian dari mata yang memberikan tekstur dan warna yang unik pada setiap individu. Bagian iris merupakan area gelang yang dibatasi oleh pupil dan sklera atau bagian putih dari mata. Karakteristik unik ini dapat dimanfaatkan sebagai basis dalam sistem keamanan biometrik. Namun dalam praktik implementasinya, banyak hal yang menjadi permasalahan dalam proses pembuatan sistem. Permasalahan tersebut antara lain seperti proses penghapusan derau yang kurang praktis atau algoritma pengenalan sistem yang terlalu kaku terhadap perubahan gambar inputan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dibangun berdasarkan permasalahan tersebut sebagai solusi. Sebagai langkah solusi dalam proses membangun sistem, digunakanlah metode segmentasi Bitplane Slicing yang bertujuan dalam untuk mencari area iris dengan tahapannya yang lebih praktis. Beberapa pengujian segmentasi menggunakan 50 class dari dua dataset dan hasil segmentasi terbaik dipilih masing-masing dataset sebanyak 25 class sebagai input data untuk pengujian klasifikasi. CNN sebagai metode klasifikasi yang berbasis jaringan pembelajaran, diyakini dapat menangani perubahan pada gambar inputan sistem sehingga timbul toleransi pada sistem. Berbeda dengan sistem yang berbasis template matching, sistem yang terbentuk tentunya lebih kaku dan peka terhadap perubahan gambar. Berdasarkan sedikitnya informasi tentang CNN yang diaplikasikan ke pengenalan iris, maka dibutuhkan pengujian yang diharapkan dapat menjadi nilai ukur dari sisi akurasi dan efisiensi arsitektur jaringan yang dibentuk. Pengujian dilakukan dengan menggunakan 25 class yang merupakan hasil pengujian segmentasi terbaik masing–masing dua dataset yaitu dataset pegawai bandara dan dataset iris CASIA, diperoleh akurasi 82% untuk dataset pegawai bandara dan 98,1% untuk dataset iris CASIA. Kata kunci: Iris Biometrik, segmentasi, klasifikasi, Bitplane Slicing, Convolutional Neural Network
eteksi Anemia Melalui Citra Sel Darah Menggunakan Metode Descrete Wavelet Transform Dan Self-organizing Map Methods Hani Khairunnisa; Efri Suhartono; Rissa Rahmania
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kekurangan sel darah merah atau biasa yang disebut dengan penyakit anemia yang ditandai dengan kekurangannya kadar hemoglobin dalam tubuh. Pemeriksaan terhadap penyakit anemia dilakukan dengan pemeriksaan hematologi atau biasa disebut tes darah dengan diagnostik laboratorium dimana, bertujuan untuk mendiagnosa kondisi medis. Namun, kelemahan pada metode tersebut adalah ketelitian dokter dan petugas laboratorium dikarenakan kondisi fisik dan pengetahuan. Sehingga, kurangnya keakuratan dari hasil diagnostik. Selain itu, proses diagnostik secara manual membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup lama untuk mengindentifikasi suatu penyakit. Pada penelitian ini, telah dibuat sistem deteksi dan klasifikasi pada anemia berdasarkan akurasi sistem data uji dan data latih dengan melihat kepucatan warna darah. Identifikasi yang digunakan adalah dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) dan metode pengklasifikasian dengan metode Self-Organizing Maps (SOM). Percobaan yang digunakan, yaitu sampel sel darah normal dan darah anemia dengan cara pengambilan gambar langsung dari mikroskop. Performansi sistem penelitian anemia dianalisis berdasarkan parameter akurasi yang didapat melalui beberapa tahapan yaitu pengujian pada parameter metode DWT dan parameter SOM sampai didapatkan nilai terbaik. Hasil pengujian pada penelitian ini akurasi terbaik yang didapatkan dengan metode ini yaitu sebesar 90% dengan waktu komputasi selama 0,0217s. Kata kunci : Anemia, hemoglobin, mikrosopik, Discrete Wavelet Transform, Self Organizing Map Abstract Lack of red blood cells or anemia Examination of anemia can be done by examination of hematology or blood tests aimed at diagnosing medical diseases. Anemia detection by the laboratory can be done in various ways, such as counting the number of red blood cells, counting cells hematocrit, and calculating hemoglobin levels. However, the weakness of the method is scientific research and laboratory tests which can be caused by physical conditions and knowledge. Spend, spend a little accuracy on search results. In addition, the manual workmanship takes a long time to identify an illness. In this research, an accurate anemia detection system was made based on the accuracy of the test data system and training data by looking at the color paleness of the blood. The identification used is the Discrete Wavelet Transform (DWT) method and the classification method with the Self-Organizing Maps (SOM) method. Anemia research system performance was analyzed based on accuracy parameters obtained through several stages, namely testing the DWT method parameters and SOM parameters to obtain the best value. The test results in this study obtained a system that can detect blood cell images diagnosed with anemia and not anemia with the best accuracy obtained by this method that is equal to 90 \% with computation time for 0.0217 seconds. Keywords: Anemia, hemoglobin, microsopic, Discrete Wavelet Transform, Self-Organizing Maps
Perancangan Kualitas Layanan Dan Kebutuhan Pelanggan Terhadap Produk Linkaja Branch Bogor Menggunakan E-service Quality Dan Model Kano Lindsay Beanning; Yati Rohayati; Ully Yunita Nafizah
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada zaman globalisasi ini pesatnya perkembangan industri FinTech (Financial Technology) semakin memicu persaingan diantara pelaku bisnis. Menurut National Digital Research Centre (NDRC), FinTech adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa finansial. Telkomsel meluncurkan produk yang inovatif yaitu T-Cash yang merupakan layanan uang eletronik pertama di Indonesia pada tahun 2007. Lalu, pada Februari 2019 T-Cash berganti nama menjadi LinkAja. LinkAja bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam melakukan transaksi digital. Perkembangan penggunaan uang elektronik semakin meningkat di Indonesia. Beberapa perusahaan layanan uang elektronik adalah Go-Pay, OVO, AkuLaku, dan BNI Tapcash. Hal tersebut yang menyebabkan penggunaan LinkAja di branch Bogor mengalami penurunan dan tidak mencapai target penjualan di outlet yang aktif. Ketatnya persaingan membuat LinkAja perlu melakukan evaluasi terhadap layanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi “True Customer Needs” dari layanan LinkAja yang berada di wilayah Bogor dengan menggunakan integrasi antara dimensi E-Service Quality dan Model Kano, sehingga dapat diketahui prioritas atribut kebutuhan layanan. Atribut kebutuhan didapatkan dari studi literatur dan Voice of Customer yang merupakan hasil wawancara terhadap pelanggan LinkAja. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh 24 atribut kebutuhan. Selanjutnya dilakukan pengintegrasian antara dimensi E-Service Quality dan Model Kano, ditunjukkan bahwa terdapat, 11 atribut ditingkatkan, 10 atribut dipertahankan, dan 3 atribut dikembangkan. Berdasarkan hasil integrasi, didapatkan 14 atribut kebutuhan yang termasuk ke dalam True Customer Needs, yang diperoleh dari atribut kebutuhan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan hasil tersebut, diharapkan LinkAja dapat meningkatkan layanannya untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Kata kunci: Atribut Kebutuhan, LinkAja , Model Kano, E-Service Quality, True Customer Needs
Analisis Performansi Ids Menggunakan Metode Deteksi Anomaly-based Terhadap Serangan Dos Aghnia Shahibah Fadhlillah; Nyoman Bogi Aditya Karna; Arif Indra Irawan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Intrusion Detection System (IDS) merupakan sistem yang dapat mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dalam sebuah jaringan. Metode deteksi Anomaly-Based dipilih agar dapat mendeteksi aktivitas yang mencurigakan dan tidak normal bagi sistem yang tidak dapat dilakukan oleh metode Signatured-based. Pada penelitian ini dilakukan pengujian serangan menggunakan tiga tools DoS yaitu tools LOIC, Torshammer dan Xerxes dengan scenario pengujian yaitu menggunakan IDS serta tanpa IDS. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan IDS berhasil mendeteksi serangan yang dikirim, untuk pengiriman paket serangan terbanyak berurutan yaitu Torshammer, Xerxes dan LOIC. Pada pendeteksian tools serangan Torshammer kepada target FTP Server didapatkan sebanyak 9421 paket, untuk tools Xerxes yaitu sebanyak 10618 paket dan tools LOIC sebanyak 6115 paket. Sedangkan serangan kepada target Web Server untuk tools torhsammer sebanyak 299 paket, untuk tools Xerxes sebanyak 530 paket dan untuk tools LOIC sebanyak 103 paket. Akurasi dari hasil performansi IDS yaitu sebesar 88,66%, presisi sebesar 88,58% serta false positive rate sebesar 63,17%. Kata kunci : Intrusion Detection System, Anomaly-Based, Keamanan Jaringan, Denial of Service Abstract Intrusion Detection System (IDS) is a system that can detect suspicious activity in a network. AnomalyBased detection method is chosen to be able to detect suspicious and abnormal activities for the system that cannot be done by Signatured-based methods. In this study, attack testing was carried out using three DoS tools, namely LOIC, Torshammer and Xerxes tools with the testing scenario of using IDS and without IDS. From the results of testing that has been done, IDS has successfully detected the attack sent, for sending the most consecutive attack packages, namely Torshammer, Xerxes and LOIC. In the detection of tools, Torshammer's attack on the FTP Server target was 9421 packages, for Xerxes tools, there were 10618 packages and LOIC tools as many as 6115 packages. While attacks on the target Web Server for torhsammer tools as many as 299 packages, for Xerxes tools as many as 530 packages and for LOIC tools as many as 103 packages. The accuracy of the IDS performance results is 88.66%, precision is 88.58% and the false positive rate is 63.17%. Keywords: Intrusion Detection System, Anomaly-Based, Network Security, Denial of Service
Identical Parallel Machine Scheduling Using Genetic Algorithm To Minimize Total Tardiness For Cnc 4 Axis In Pt Dirgantara Indonesia (persero) Muflih Hafidz Danurhadi; Dida Diah Damayanti; Widia Juliani
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract in manufacturing operations, fulfilling the demand by the due dates is one way to keep customer satisfaction level. if the demand was delivered after the due dates, the tardiness penalty was occurred due to maintain the customer satisfaction level. scheduling was needed to reduce the tardiness that may occur in manufacturing operations. the production scheduling system in part fabrication is considered parallel machine scheduling due to several machine with same capabilities and characteristic. thus in order to get optimal solution to reduce tardiness, this research used genetic algorithm. keyword: parallel machine, scheduling, tardiness, genetic algorithm
Perancangan Alat End-devices Lora Sebagai Alat Pengukur Efisiensi Power Consumption Dengan Menggunakan Metode Spreading Factor Dan Power Transmit Bayu Aziz Jayawardana; Rina Pudji Astuti; Yudi Tri Jayadi
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak LoRa LPWAN adalah unlicensed LPWAN yang memiliki kelebihan pada teknik modulasinya chirp spread spectrum(CSS) untuk mengefisiensi konsumsi daya dan menambah radius komunikasi dengan menambah nilai spreading factor pada LoRa end-device. Permasalahan saat ini, konfigurasi LoRa end-device masih mengkonfigurasi secara otomatis pada parameter power transmit 15 dBm dan spreading factor 12 yang mengkonsumsi 223 mJ untuk sekali pentransmisian data. Konfigurasi tersebut tidak cukup efisien untuk jarak tertentu. Sehingga jurnal ini bertujuan merancang LoRa end-device untuk memberikan saran konfigurasi parameter spreading factor dan power transmit yang memiliki konsumsi daya efisien dan jarak komunikasi terjauh pada parameter terntu yaitu, spreading factor(SF) SF 7 – SF 12 dan power transmit 10 dBm – 15 dBm dengan cara mengukur konsumsi arus dan jarak komunikasi terjauh pada parameter tersebut. Abstract LoRa LPWAN is an unlicensed LPWAN which has an advantage on modulation called chirp spread spectrum(CSS) to expect efficiency power consumption and enhance radius communication by adjusting spreading factor value on its LoRa end-device. The problem at this time, LoRa end-device configuration still automatically configure at transmitting power 15 dBm and spreading factor 12 that consumes 223 mJ for once data transmission, which is not efficient enough for certain distances. This paper purpose is designing end-device LoRa for suggesting configuration parameters end-device LoRa such as spreading factor and transmit power, which has low power consumption and farthest radius communication at specific parameters, those are SF 7 - 12 and transmit power 10 dBm - 15 dBm by measuring current consumption and longest communication distance at those parameters.