cover
Contact Name
Rosalia Niken
Contact Email
rosalia.niken@ciputra.ac.id
Phone
+62317451699
Journal Mail Official
jurnal.fk@ciputra.ac.id
Editorial Address
CitraLand CBD Boulevard, Made, Kec. Sambikerep, Kota SBY, Jawa Timur 60219
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Prominentia Medical Journal
ISSN : 27467856     EISSN : 27465357     DOI : https://doi.org/10.37715/pmj.v2i1.2252
Core Subject : Health,
Focus and Scope PMJ (Prominentia Medical Journal) is a scientific journal focused on Medicine and Health. PMJ publishes Research Articles, Literature Reviews, and Case Reports that focus on Preventive Medicine and the Prevention of Lifestyle Diseases. Publication Frequency PMJ (Prominentia Medical Journal) is published biannually, in May and November. Open Access Policy PMJ (Prominentia Medical Journal) (ISSN 2746-7856 and e-ISSN 2746-5357) provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. Publication Charges PMJ (Prominentia Medical Journal) is a non-profit-oriented publication journal. Therefore, for the publication process, PMJ (Prominentia Medical Journal) charges certain fees, namely: The published processing fee for articles is free of charge. Please make sure that your citation is written in the references and your article is written properly before submitting it to PMJ (Prominentia Medical Journal) Every manuscript submitted is going through a plagiarism scan using Turnitin.
Articles 35 Documents
GAMBARAN KELAINAN SISTEM SARAF DAN ENDOKRIN PADA AUTISME William Sayogo
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v1i1.1431

Abstract

Autisme merupakan bentuk gangguan neurologis yang bersifat kompleks dengan gejala gangguan bersosialisasi yang nyata, perilaku berulang, dan gangguan berbahasa. Autisme selain disebabkan kelainan pada sistem saraf juga disertai adanya gangguan pada sistem endokrin. Kadar hormon testosteron yang tinggi diasumsikan meningkatkan risiko terjadinya autisme pada anak usia dini. Masih sedikit penelitian mengenai hubungan antara autisme dan kelainan pada neuroendokrin. Pembahasan ini akan difokuskan pada kelainan neuroendokrin pada autisme.Kata
PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP JUMLAH SEL HEPATOSIT NEKROSIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) HIPERGLIKEMIK Amadeus Michel Goein; Sudibjo Sudibjo; Anna Lewi Santoso
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v1i1.1432

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstraketanol buah mengkudu (Morinda citrifolia) terhadap gambaran histologijumlah sel hepatosit yang nekrosis pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus)kondisi hiperglikemik. Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni denganmenggunakan metode Randomized Post Test Control Group Design. Sampeldari penelitian ini adalah hewan coba yang ditempatkan secara acak dansederhana (Simple Random Sampling). Perlakuan dilakukan kepada tikuskontrol normal (tanpa perlakuan), tikus kontrol diabetes (diinduksi aloksan 150mg/ kgBB), dan kontrol dosis 50, 100, dan 150 mg/kgBB. Hasil analisis datapenelitian ini menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) memilikipengaruh terhadap gambaran histologi jumlah sel hepatosit yang nekrosis.Jumlah sel hepatosit nekrosis tikus putih jantan kondisi hiperglikemik yangdiberi dosis ekstrak etanol buah mengkudu 50 mg/ kgBB/ hari adalah sebesar38.76 sel, pada jumlah sel hepatosit nekrosis tikus putih jantan kondisihiperglikemik yang diberi dosis ekstrak etanol buah mengkudu 100 mg/ kgBB/hari adalah sebesar 30.64 sel, sedangkan jumlah sel hepatosit nekrosis tikusputih jantan kondisi hiperglikemik yang diberi dosis ekstrak etanol buahmengkudu 150 mg/ kgBB/ hari adalah sebesar 21.24 sel. Ektrak buah morindaterbukti dapat menurunkan jumlah sel hepatosit yang nekrosis pada hewancoba hiperglikemik.
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4-5 DI SD CITRA BERKAT DAN SDN MADE 1 SURABAYA Ananda Nabilla Setyani; Hudi Winarso; Subur Prayitno
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v1i1.1433

Abstract

Prevalensi overweight di Indonesia pada anak usia 5-12 tahun sebesar 10,4% pada anak laki-laki dan 11,2% pada anak perempuan, sedangkan prevalensi obesitas pada anak usia 5-12 tahun sebesar 10,7% pada anak laki-laki dan 7,7% pada anak perempuan. Penyebab terbesar obesitas pada anak ialah pola aktivitas dan pola makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh pada anak sekolah dasar kelas 4-5 di SD Citra Berkat dan SDN Made 1 Surabaya. Subjek dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 4-5 di SD Citra Berkat yang berjumlah 170 siswa dan SDN Made 1 Surabaya yang berjumlah 138 siswa. Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional dengan menggunakan instrumen timbangan badan, microtoise, dan PAQ-C. Hasil penelitian berdasarkan uji Mann Whitney terdapat perbedaan bermakna IMT dengan p value = 0,000 dimana siswa overweight dan obesitas pada SDN Made 1 lebih banyak daripada SD Citra Berkat . Terdapat perbedaan bermakna aktivitas fisik dengan p value = 0,003 dimana proporsi aktivitas fisik tinggi dan sangat tinggi pada SD Citra Berkat lebih banyak daripada SDN Made 1. Dengan uji Spearman rank terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan IMT pada siswa SDN Made 1 dengan p value = 0,003, sedangkan pada siswa SD Citra Berkat tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan IMT dengan p value = 0,208. Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan IMT pada siswa SDN Made 1, sehingga kejadian obesitas anak didapatkan pada komunitas dengan aktivitas fisik yang rendah.
HUBUNGAN DURASI TIDUR TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS CIPUTRA Adam Hilman Wibisono; Sudibjo Sudibjo; Ayly Soekanto
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v1i1.1434

Abstract

Saat ini angka terjadinya kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas meningkat sangat tajam di seluruh dunia, yang mencapai tingkatan yang membahayakan. Durasi tidur mungkin menjadi regulator penting berat badan dan metabolisme.Secara kuantitas, manusia memerlukan waktu yang bervariasi untuk memenuhi kebutuhan tidur. Suatu hubungan antara kebiasaan waktu tidur yang pendek dan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) telah dilaporkan dalam sampel populasi yang lebih besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara durasi tidur terhadap IMT mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra. Metode penelitian ini menggunakan teknik observasi analitik serta menggunakan pendekatan crossectional kepada 30 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra sebagai total sampel. Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa mahasiswa dengan durasi tidur kurang dan IMT yang mengalami kenaikan mendapatkan jumlah terbanyak yaitu 14 responden (46,7%) dari total sampel, sedangkan durasi tidur yang kurang atau kurang dari 7 jam per hari dengan IMT yang turun ataupun tetap jumlahnya sebanyak 10 responden (33,3%) dari total sampel. Kemudian, mahasiswa dengan durasi tidur yang cukup atau lebih dari 7 jam per hari yang mengalami kenaikan indeks massa tubuh jumlahnya sebanyak 4 responden (13,3%) dari total sampel, sedangkan mereka yang IMTnya turun atapun tetap adalah sebanyak 2 responden (6,7%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara durasi tidur yang kurang terhadap kenaikan IMT meskipun tidak signifikan dikarenakan ada hubungan antara faktor-faktor lain seperti ketidakteraturan durasi tidur, f rekuensi makan per hari yang cukup, peningkatan nafsu makan, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta ketidakrutinan melakukan aktivitas fisik.
GAMBARAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN RSUD X BERDASARKAN METODE SERVQUAL Melthina Angelia Tail; Minarni Wartiningsih; Hanna Tabita Hasianna Silitonga
Bahasa Indonesia Vol 1 No 1 (2020): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v1i1.1565

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien berdasarkan dimensi SERVQUAL pada pasien rawat jalan RSUD X. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah pasien di instalasi rawat jalan RSUD X bulan Juli 2019. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 52 orang pasien berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin. Sistem pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Variabel dependen yaitu kepuasan pasien. Variabel independen penelitian adalah bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati. Analisis pada penelitian ini adalah univariat. Analisis kepuasan pasien menggunakan penghitungan skor gap dengan bantuan software SPSS. Kepuasan pasien pada dimensi bukti fisik yaitu 82.7% kurang puas, 11.5% puas, dan 5.8% sangat puas. Pada dimensi keandalan, 82.7% kurang puas, 11.5% puas, dan 5.8% sangat puas. Dimensi ketanggapan terdiri dari 80.8% kurang puas, 17.3% puas, dan 1.9% sangat puas. Pada dimensi jaminan, 80.8% kurang puas, dan 19.2% puas. Dimensi empati terdiri dari 78.8% kurang puas, 19.2% puas, dan 1.9% sangat puas. Kesimpulan penelitian ini adalah tingkat kepuasan pasien rawat jalan RSUD X sebagian besar merasa kurang puas yaitu 81%. Masing-masing dimensi menunjukan bahwa sebagian besar pasien merasa kurang puas dengan persentase tertinggi pada dimensi bukti fisik dan keandalan yaitu 82.7%
KISTA BAKER MULTILOBULAR RAKSASA
Bahasa Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v3i1.1909

Abstract

Kista Baker pada dewasa berhubungan dengan penyakit atau kelainan di daerah sendi lutut sebelumnya. Penyakit yang sering berhubungan adalah trauma, osteoarthritis, dan rheumatoid arthritis. Ukuran normal kista pada umumnya di bawah 3 cm dan unilobular. Pasien mengeluh nyeri dan benjolan membesar dari belakang lutut dengan riwayat rheumatoid arthritis dan ditemukan memiliki kista Baker multilobular dengan ukuran 6.9 x 7.1 x 28.4 cm. Terapi konservatif tidak berhasil meredakan nyeri dan mengurangi ukuran sehingga dilakukan pembedahan ekstensif.
Case Report: Urticaria and Edema in Confirmed Case of Covid-19 Yohanes Firmansyah; Jessica Elizabeth; Sukmawati Tansil Tan
Bahasa Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v2i1.2252

Abstract

Infeksi COVID-19 merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Infeksi COVID-19 memiliki spektrum penyakit sangat luas dan menyerang berbagai jenis organ. Salah satu manifestasi infeksi COVID-19 adalah kelainan pada kulit. Pada pasien COVID-19, berbagai manifestasi kulit diamati, dan tidak ada manifestasi kulit yang spesifik untuk COVID-19. Laporan kasus ini membahas seorang perempuan berusia 23 tahun dengan infeksi COVID-19 terkonfirmasi yang memiliki manifestasi kulit berupa ruam yang menyebar secara simetris di ekstremitas atas dan bawah. Terdapat lesi kulit dengan efloresensi berupa urtikaria dan edema dengan bagian tengah eritema pada daerah tungkai dan leher. Pada hari ke 15, semua lesi kulit menghilang dengan pengobatan untuk infeksi COVID-19 standar dan terapi simtomatik. Kesimpulan dalam laporan ini adalah manifestasi COVID-19 pada kulit sangat beragam. Pada hari ke 15, semua lesi kulit menghilang dengan pengobatan standar. Pada akhirnya, perlu diwaspadai bahwa lesi atau kelainan pada kulit merupakan salah satu indikator infeksi COVID-19
Uji Toksisitas Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) Terhadap Cacing Ascaris suum Kevin Carwyn Dedwydd; Hebert Adrianto; Arief Gunawan Darmanto
Bahasa Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v2i1.2253

Abstract

Dunia masih menghadapi masalah serius tentang infeksi Soil Transmitted Helminth (STH). Masyarakat Indonesia sendiri, khususnya anak-anak sering terinfeksi STH karena pengetahuan ibu yang kurang tentang infeksi STH. Kekayaan alam Indonesia yang luas membuat biji pinang (Areca catechu) dikenal sebagai salah satu obat tradisional yang berpotensi untuk membunuh cacing STH di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antelmintik ekstrak diklorometana biji pinang terhadap cacing Ascaris suum in vitro. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan Post-Test Only Group Design. Ekstrak diklorometana biji pinang yang digunakan memiliki konsentrasi 100.000, 150.000, 200.000, 250.000, dan 300.000 ppm, dengan kontrol positif (albendazole) dan kontrol negatif (larutan NaCl 0,9% dan tween 80). Perkembangan cacing diamati selama empat hari setiap 24 jam, kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji Spearman dan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak diklorometana biji pinang berpotensi menjadi antelmintik, dan peningkatan konsentrasi ekstrak berkorelasi kuat terhadap mortalitas cacing dengan p <0,05. Telah diketahui pula bahwa LT90 =0,659 hari dan LC90 = 194.819 ppm.
ASI Ekslusif, Status Imunisasi, dan Kejadian Stunting di Indonesia : Studi Literatur Exantie Megaputri Jezua; Hanna Tabita Hasianna Silitonga; Etha Rambung
Bahasa Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v2i1.2259

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah global malnutrisi dimana sejumlah 144 juta atau 21,3% balita mengalami stunting di seluruh dunia. Hal ini berarti setiap dua dari lima anak di dunia menderita stunting. Prevalensi stunting di Indonesia adalah sebesar 30,8. Angka ini termasuk tinggi karena batas yang ditetapkan WHO adalah sebesar 20%. Beberapa faktor yang dapat dikemukakan dapat mencegah stunting adalah dengan pemberian ASI eksklusif dan imunisasi dasar lengkap pada balita. Tujuan studi literatur ini adalah untuk menganalisis literatur hubungan ASI eksklusif dan status imunisasi dengan stunting pada balita di Indonesia. Studi literatur ini dilakukan dengan menelaah berbagai penelitian yang didapatkan pada google scholar, Neliti, Mendeley, PubMed, BioMed Central, Crossref, dan Garuda yang berada pada kurun waktu 2010 sampai 2020. Sejumlah tiga belas artikel dianalisis untuk studi ini. Hasil studi literatur ini menemukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara ASI Ekskulsif terhadap kejadian stunting, sedangkan status imunisasi tidak berhubungan secara langsung terhadap kejadian stunting di Indonesia. Imunisasi merupakan pencegahan agar anak terhindar dari infeksi menular. Saran dari studi literatur ini agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif, asupan nutrisi dan pelayanan kesehatan dasar yang lengkap bagi anak. Saran bagi seluruh instansi kesehatan agar dapat meningkatkan intervensi pelayanan kesehatan melalui edukasi yang kontinu terkait risiko stunting di Indonesia.
Perbandingan Pengaruh Paparan Asap Rokok Konvensional, Nikotin Vape, dan Pemberian Ekstrak Daun Tembakau Secara Inhalasi Terhadap Volume Otak Rattus norvegicus Rafi Daffa Dzaky; Sudibjo Sudibjo
Bahasa Indonesia Vol 2 No 1 (2021): Prominentia Medical Journal
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/pmj.v2i1.2261

Abstract

Menurut WHO pada tahun 2016 terdapat 47 juta atau 5% dari orang tua di dunia yang menderita demensia. Demensia tersering adalah penyakit Alzheimer, dengan kerusakan khas pada sel neuron. Rokok memberikan setengah sumbangsih dalam menyebabkan penurunan volume otak, namun bahan nikotin yang ada dalam tembakau ternyata memiliki efek neuroprotektif. Tujuan melakukan penelitian ini untuk mengetahui perubahan volume otak Rattus norvegicus akibat paparan asap rokok konvensional, nikotin vape, dan pemberian ekstrak daun tembakau yang diberikan secara inhalasi. Ada lime kelompok perlakuan yaitu KN (kelompok kontrol negatif, tidak diberi perlakuan), RK2 (kelompok paparan asap rokok 2 batang rokok perhari selama 2 minggu), RK1 (kelompok dengan pemberian rokok 2 batang perhari selama satu minggu setelah itu diganti dengan pemberian ekstrak daun tembakau 3,78 mg/kgBB selama 1 minggu), NT (kelompok dengan pemberian ekstrak daun tembakau 3,78 mg/kgBB selama 2 minggu), dan NV (kelompok dengan pemberian nikotin vape 3,78 mg/kgBB selama 2 minggu). Pengukuran volume otak dilakukan dengan metode liquid displacement. Hasil rata-rata volume otak terkecil ditemukan pada kelompom RK2 (2,2 ml), kemudian diikuti kelompom NT dan RK1 (2,6 ml), sedangkan volume otak terbesar ditemukan pada kelompok KN dan NV (2,8 ml). Meskipun demikian perbedaan volume otak tersebut tidak signifikan secara statistik. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan pemeriksaan yang lebih lanjut dan perlakuan hewan coba dilakukan lebih lama sehingga perubahan yang ada bisa nampak lebih jelas.

Page 1 of 4 | Total Record : 35