cover
Contact Name
I Wayan Suky Luxiana
Contact Email
info.ppjunwar02@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
info.jurnalcsj@gmail.com
Editorial Address
Editorial Office of Community Services Journal (CSJ) Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa Jl. Terompong 24 Tanjung Bungkak Denpasar, Tel/Fax: (0361) 223858, 081547397113/(0361) 235073 Email: info.jurnalcsj@gmail.com
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Community Services Journal (CSJ)
Published by Universitas Warmadewa
ISSN : 26549360     EISSN : 26549379     DOI : https://doi.org/10.22225/csj
Core Subject : Social,
Community Service Journal (CSJ) is published by the community service department, Universitas Warmadewa. The main aim of this journal is to publish original articles based on the latest knowledge, research, and applied research as well as the latest scientific developments in Community Services, People, Local Food Security, Training, Marketing, Appropriate Technology, Design, Community Empowerment, Social Access, Student Community Services, Border Region, Less Developed Region, Education for Sustainable Development. This journal is open to academics, graduate and postgraduate students, practitioners, and individuals who have an interest in community services issues. This journal is published 2 times a year in June and December. The language used in this journal is Bahasa Indonesia.
Articles 74 Documents
Perencanaan Masterplan Pura Petasikan Desa Adat Sesetan I Wayan Wirya Sastrawan; I Gede Surya Darmawan; I Wayan Widanan
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.392 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merencanakan masterplan Pura Petasikan desa adat Sesetan. Penelitian ini dilakukan dengan obsevasi lapangan untuk memperoleh data lengkap dilapangan. Data yang dikumpulakan berupa foto-foto eksisting, dimensi site dan bangunan eksisting Pura Petasikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Perencanaan Master Plan Pura Petasikan yang direncanakan akan menyesuaikan dengan kondisi fisik eksisting untuk dikembangkan, kemudian berubah menjadi Perencanaan MasterPlan Pura Petasikan yang murni dari awal sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari Pengempon Pura. 2) Perencanaan Pura Petasikan ini menerapkan tata nilai sesuai peruntuknnya yaitu pura sendiri yang dimulai dari tata nilai kerungan hingga ke bangunannya. Maka dari itu perencanaan Master Plan Pura Petasikan tidak terlepas dari pakem-pakem Arsitektur Tradisional Bali yaitu Asta Kosala Kosali, mulai dari penerapan konsep Hulu Teben, Tri Mandala, Tri Angga, dan lainnya. 3) Perencanaan fisik estetika dan ornament bangunan pura menggunakan gaya pepalihan bebadungan dengan pemanfaatan material batu selem karangasem yang dikombinasi dengan struktur bangun kayu.
Perencanaan Renovasi Bale Kulkul dan Atap Bale Banjar Kaja Desa Pakraman Panjer, Denpasar I Gede Surya Darmawan; I Wayan Wirya Sastrawan; Ni Komang Ayu Agustini
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.75 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan renovasi bale kulkul dan atap bale banjar kaja desa Pakraman, Panjer yang diterjang oleh hujan angin yang cukup kencang sekitar bulan Maret lalu. Wawancara dan observasi mendalam merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Kegiatan survey melalui wawancara mendalam dengan Kelihan Banjar Kaja Panjer dilakukan untuk mendapatkan informasi sedalam-dalamnya mengenai harapan dan keinginan dari krama Banjar yang diwakilkan melalui Kelihan Banjar dan pengamatan dilakukan dengan mengambil beberapa foto serta pengukuran kondisi eksisting Wantilan Bale Banjar dan Bale Kulkul untuk nantinya dibuatkan gambar dengan software AUTO CAD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada renovasi Atap Wantilan Bale Kulkul dipilih alternatif 2 yaitu menggunakan struktur Baja WF berdasarkan 5 jenis analisa yaitu analisa tampilan/estetika bangunan, kekuatan struktur, kecepatan pengerjaan, RAB, dan analisa lainnya. Alternatif ini dipilih berdasarkan 2 kali FGD serta 1 kali rapat besar yang mengundang seluruh warga Banjar Kaja Panjer untuk menentukan pilihan alternatif material struktur. Proses desain hingga meraih keputusan final desain terbilang cepat hanya sekitar 2 bulan, sehingga Tim PKM juga sempat membantu untuk meninjau aplikasi pengerjaan struktur di lapangan di lapangan beberapa kali, sedangkan kasus kedua yaitu renovasi Bale Kulkul, alternatif yang dipilih adalah alternatif 2 yaitu menempatkan Bale Kulkul di bagian atas dan memakai ruang di bawah Bale Kulkul sebagai ruang dengan fungsi komersil. Pemilihan ini juga sudah didasarkan pada analisa tampilan, fungsi, serta RAB. Kesimpulannya, perencanaan renovasi bale Kulkul dan atap bale banjar Kaja, telah dilakukan dengan menggunakan dua alternatif.
Praktik Perjanjian Kredit pada LPD Desa Adat Pinggan Kintamani Kabupaten Bangli, Bali I Wayan Wesna Astara; I Made Suwitra; I Ketut Irianto; Ida Ayu Putu Widiati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (889.155 KB)

Abstract

Dalam kegiatan desa Binaan di Desa Pinggan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat membina LPD (Lembaga Perkreditan Desa) yang ada di Desa Adat Pinggan. Mitra 1 dalam pogram ini adalah Pengurus LPD Desa Pinggan dan Mitra 2 adalah Pengawas LPD. Persoalan LPD di desa Pinggan ditemukan bahwa Pengurus LPD belum mampu membuat perjanjian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Undang-undang jaminan fidusia, yaitu pengikatannya dilakukan dengan pembuatan perjanjian yang terpisah dari perjanjian pokoknya yang dibuat berdasar peraturan-perundang-undangan yang berlaku. Paraktik Pengurus LPD membuat Perjanjian “model” dengan dengan akta otentik dan “model” atau/dan akta di bawah tangan sesuai dengan anatomi hukum perikitan dan Perjanjian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pendidikan, pelatihan dan pendampingan dalam praktik pembuatan kontrak dengan nasabah antara LPD dengan peminjam kredit di LPD Desa AdatPinggan. Metode yang digunakan untuk desa Binaan di Pinggan khususnya dalam membuat perjajian kredit kepada Pengurus LPD dan Pengawas LPD adalah dalam bentuk pendampingan dan penyuluhan. Tujuan dari Penyuluhan dan Pendampingan Pengurus dan Pengawas adalah adanya satu persepsi tentang bentuk perjanjian yang sah secara hukum dan mempunyai kekuatan mengikat bagi para pihak yang membuat perjanjian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan ketrampilan peserta latihan praktik perjanjian kredit mengalami peningkatan pengetahuan setelah dilakukan Pendidikan, penyuluhan, pendampingan. Hal ini terbukti dari pemahaman pengurus LPD Desa Pinggan meningkat tentang hukum Perjanjian dan pengurus LPD menjalankan praktik kredit sesuai dengan pelatihan yang dilakukan. Kesimpulannya, masyarakat tidak lagi memimjam uang di rentenir desa, karena kepercayaan masyarakat terhadap LPD telah tumbuh.
Program Kemitraan Masyarakat “Olahan Jagung Manis” I Wayan Sudiarta; A.A. Made Semariyani; N.M.A. Suardani, S
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.484 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan teknologi pengelolaan hasil pertanian di Kelurahan Sumerta yaitu jagung manis menjadi produk olahan jagung manis seperti susu jagung manis, puding jagung manis, dodol jagung manis dan mie jagung manis dan juga untuk memberikan pengetahuan mengenai kewirausahaan, managemen usaha, sanitasi dan higiene proses produksi, pengemasan, dan pemasaran, sehingga peserta pelatihan mampu mengelola usaha yang dibuat dengan baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda wawancara, tatap muka, penyuluhan dan praktek secara langsung. Kegiatan dilakukan bertahap yaitu: pertama, diadakan penyuluhan mengenai teknologi tepat guna pengolahan produk jagung manis, proses produksi serta sanitasi dan higiene pengolahan, penyuluhan kewirausahaan, managemen usaha dan pemasaran. Kedua, dilakukan pelatihan/ praktek langsung mengenai pembuatan empat produk olahan tersebut, dilakukan beberapa kali evaluasi sampai peserta pelatihan benar-benar menguasai teknologi tersebut dan peserta pelatihan mampu untuk membuat produk secara mandiri. Ketiga, difasilitasi untuk mendapatkan ijin P- IRT dari produk yang diproduksi dari Dinas Kesehatan Kota Denpasar sehingga jangkauan pemasaran produk bisa lebih luas dan dijamin keamanannya. Keempat, dilakukan monitoring dan memotivasi kelompok dan anggota kelompok yang baru mulai merintis usaha pengolahan pangan yang berbasis jagung manis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) peserta pelatihan telah mengikuti pelatihan dengan semangat dan disiplin terlihat dari daftar kehadirannya; 2) pelatihan untuk pembuatan produk berupa susu jagung manis, pudding jagung manis, dodol dan mie jagung manis dapat dilaksanakan dengan baik dan peserta pelatihan mampu membuat produk tersebut dengan baik. Kesimpulannya, kegiatan dalam pengelolaan jagung manis ini berhasil dilakukan.
Model Pengelolaan Hutan Desa Berbasis Desa Adat di Desa Selat, Kabupaten Buleleng I Wayan Rideng; I Wayan Wesna Astara; Simon Nahak
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.269 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep model pengelolaan hutan desa berbasis desa adat di desa Selat, kabupaten Buleleng. Metode pendekatan yang digunakan dalam perumusan konsep model pengelolaan hutan desa berbasis desa adat yaitu metode dengan aspek perancangan dan aspek sumber daya alam, sedangkan metoda pendekatan untuk warga masyarakat/krama desa dalam kegiatan pelestarian hutan yaitu keterlibatan langsung sebagai pengelola BUM Desa dalam menjaga terjadinya kerusakan hutan desa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa a) konsep penyempurnaan terhadap Awig-awig Desa Pakraman Pandan Banten Selat menjadi sangat penting untuk dilakukan penyesuaian sejalan dengan perkembangan keberadaan warga masyarakat/krama desa di sekitar kawasan hutan desa. Sebagai antisipasi awal terhadap semakin merebaknya adanya pengerusakan terhadap hutan oleh warga masyarakat/krama desa diperlukan pengaturan semakin tegas dengan cakupan pengaturan lebih luas melalui pararem. b) Konsep pemberdayaan ini dilakukan terhadap keberadaan pecalang jagawana dalam menjaga keamanan dan pelestraian hutan desa. Mengingat tantangan terhadap perilaku warga masyarakat/krama desa akan semakin banyak. Dipandang perlu untuk penambahan (kuantitas) tenaga pecalang jagawana, agar mampu mengcover cakupan luas hutan. Termasuk peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam rangka pengamanan hutan. c) Konsep Rehabilitasi ini dilakukan dalam upaya tetap terjaganya kelestarian hutan. Sehingga program/kegiatan yang dilaksanakan BUM Desa Pandan Harum melakukan rehabilitasi hutan dengan penanaman pohon secara berkelanjutan.
(Program Kemitraan Masyarakat) Pembinaan Sistem Akuntansi Lpd Desa Pekraman Duda Kabupaten Karangasem Ida I Dewa Ayu Manik Sastri; Luh Kade Datrini; Ni Nyoman Rusmiati; I Wayan Sudemen
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.718 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki sistem akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa Pakraman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan pengurus dan prajuru desa agar membuka diri untuk menerima perbaikan yang harus dilakukan sehubungan perkembangan LPD. Bentuk pengabdian pada masyarakat di LPD ini dilaksanakan dengan melakukan penataan sistem akuntansi LPD, memberikan masukan pemikiran akan pentingnya sistem akuntansi yang memadai melalui rapat pengurus untuk bersama-sama membangun LPD sebagai soko guru perekonomian pedesaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Sistem akuntansi pengeluaran kas atas kredit pada LPD Desa Pakraman Duda: a) Fungsi atau bagian yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas atas kredit adalah Bagian pemasaran dan analisis kredit, Bagian administrasi, Bagian umum dan Tata Usaha serta Bagian kasir. b) Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas atas kredit adalah Bukti Kas Keluar. c) Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas atas kredit adalah Mutasi kas, Jurnal harian serta Rekapitulasi mutasi harian. 2) Sistem akuntansi pengeluaran kas atas tabungan pada LPD Desa Pakraman Duda: a) Sistem akuntansi pengeluaran kredit pada LPD desa pakraman Duda pada praktinya ada 2 yaitu dengan cara nasabah datang sendiri kekantor atau dengan cara jemput bola. b) Fungsi atau bagian yang terkait dalam prosedur pengeluaran kas atas tabungan adalah Kolektor dan Bagian Umum, Bagian Kasir dan Bagian Dana. c) Dokumen yang digunakan dalamp rosedur pengeluaran kas atas tabungan adalah Bukti kas keluar. d) Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas atas tabungan adalah Jurnal harian, Neraca dan Rekapitulasi mutasi harian tabungan. Kata kunci: Masyarakat desa; pengabdian masyarakat; sistem akuntansi
Pemerdayaan Masyarakat Adat dan Penyuratan Awig-Awig Desa Pakraman Siangan-Gianyar-Bali Indonesia A.A.Gede Oka Wisnumurti; I Wayan Wesna Astara; I Made Suwitra; I Wayan Rideng; I Nyoman Putu Budiartha; I Made Minggu Widyantara; I Ketut Irianto
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (948.421 KB)

Abstract

Tujuan penyuratan awig-awig di Desa adat Siangan adalah sebagai implementasi dari kehendak Peraruran Daerah Nomor 3 tahun 2001 tentang Desa Pakraman, setiap Desa adat/Pakraman menyuraktan awig-awig. Selain itu, yang sangat urgen adalah kehendak masyarakat adat Siangan untuk merevisi awig-awig yang tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Hal yang sangat penting dilaksanakan penyuratan awig-awig adalah untuk menghindari konflik tapal batas desa, atas dasar yang saling seluk dengan tetangga desa adat yang bersebelahan, dan juga untuk menghindari saling klaim wilayah yang berpotensi ekonomis. Dalam hukum adat secara sosiologis, bahwa hukum adat sifatnya tidak tertulis. Namun mulai diberlakunya Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Bali Nomor: 06 tahun 1986 tentang kedudukan, Fungsi dan Peranan Desa Adat dalam Propinsi Tingkat I Bali, desa Adat, diperintahkan untuk penyuratan awig-awig di seluruh desa adat di Bali. Dalam penyuratan awig-awig sosialisasi sangat penting untuk menjaring masukan dari tokoh-tokoh masyarakat, prajuru adat, kelompok yang berkepentingan berkaitan dengan isi awig-awig tidak boleh bertentangan dengan asas kepatutan dan peraturan perundang-undangan serta ideologi Pancasila.
Pemberdayaan Perempuan Di Pasar Sindhu Sanur, Kota Denpasar Untuk Pencegahan IMS Dan HIV/AIDS Luh Gede Pradnyawati; Putu Nita Cahyawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.605 KB)

Abstract

Perkembangan masalah IMS (Infeksi Menular Seksual) saat ini di negara maju maupun di negara berkembang sangat mengkhawatirkan. IMS dan HIV/AIDS merupakan satu kelompok penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Selain pada kelompok populasi berisiko tinggi, populasi berisiko rendah seperti para pedagang perempuan di pasar juga rentan terkena IMS dan HIV/AIDS. Salah satu tempat di Bali yang interaksi masyarakatnya tinggi adalah pasar, dimana populasi masyarakatnya tergolong kelompok risiko rendah. Daerah Sanur merupakan daerah yang cukup tinggi terhadap insiden IMS dan HIV/AIDS. Dari hasil wawancara dengan kader didapatkan beberapa permasalahan terkait program pencegahan IMS dan HIV/AIDS adalah minimalnya informasi yang didapatkan kader serta rendahnya pengetahuan kader tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS di Pasar Sindhu Sanur. Dari hal tersebut pemberdayaan perempuan di Pasar Sindhu Sanur sangat diperlukan untuk pencegahan IMS dan HIV/AIDS dimana jumlah kader yang diberdayakan adalah sejumlah 5 orang. Metode yang digunakan adalah metode pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang pencegahan IMS dan HIV/AIDS. Selain itu juga melaksanakan dialog interaktif, memberikan pelatihan pada kader. Secara umum, program ini dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator-indikator yang ditentukan. Saran yang dapat disampaikan adalah agar kedua kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak keberlanjutan program pencegahan IMS dan HIV/AIDS secara berkesinambungan di wilayah masing-masing sehingga dapat memberdayakan para pedagang yang ada di Pasar Sindhu Sanur.
Perencanaan Masterplan Pasar Batan Kendal Kelurahan Sesetan, Denpasar I Wayan Wirya Sastrawan
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1574.938 KB)

Abstract

Kebutuhan Warga Banjar Suwung Batan Kendal akan dana dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan ritual adat keagamaan yang harus mereka selenggarakan setiap tahunnya merupakan salah satu faktor awal munculnya ide untuk membangun usaha bersama berupa pasar. Pasar Batan Kendal yang dibangun warga banjar sejak tahun 1996 kini dalam kondisi tidak layak pakai. Dengan kondisi pasar seperti itu warga banjar dan pengelola pasar sudah melakukan perombakan pasar secara bertahap mulai tahun 2016 yang juga melibatkan pihak Universitas Warmadewa sebagai mitra pendamping. Sayangnya, perombakan tahap pertama itu belum mencakup keseluruhan areal pasar dan hanya areal depan pasar yang dapat dilakukan perombakan. Tentunya keadaan ini memunculkan permasalahan baru seperti: terjadinya kesenjangan antara pedagang yang mendapatkan fasilitas fisik bangunan baru dengan pedagang yang masih dengan fasilitas bangunan lama. Dari keseluruhan permasalahan mitra tersebut maka solusi yang dapat diberikan yaitu dengan mendampingi dan secara bersama melakukan Perencanaan dan Perancangan Master Plan Pasar Batan Kendal. Dalam penyusunan master plan ini tentunya akan melibatkan warga banjar, penglelola, dan para pedagang pasar mulai dari tahapan survey, pencarian informasi kebutuhan pengunan/pemilik dan data lapangan, penyusunan alternative desain, diskusi alternative desain, hingga pada penyusunan desain akhir. Dari program ini terdapat target luaran yang ingin dicapai terutama untuk menyelesaikan masalah prioritas mitra adalah dokumen berupa gambar Master Plan Pasar Batan Kendal sekaligus dijadikan sebagai dokumen pendukung proposal penggalian dana pembangunan pasar. Kemudaian bentuk keberlanjutan kerjasama antara mitra ketika program ini berakhir adalah dengan mendampingi mitra ketika akan dilanjutkan pada tahap pelaksanaan.
Model Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Desa Adat di Desa Adat Kiadan-Pelaga-Badung- Bali (Pemerdayaan Masyarakat Adat Pada Desa Binaan Universitas Warmadewa di Bali) I Wayan Wesna Astara; A.A.Gde Oka Wisnumurti; I Nyoman Putu Budiartha; I Made Mardika; I Made Suniasta Amertha; I Ketut Irianto; A.A. Sagung Laksmi Dewi; Ida Ayu Putu Widiati; Luh Putu Suryani; Ni Luh Made Mahendrawati
Community Service Journal (CSJ) Vol. 1 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.392 KB)

Abstract

Abstrak Desa Plaga kuhusnya desa adat Kiadan secara legal telah didesign untuk menjadi Desa Wisata. Hal ini tidak terlepas dari proses politik dan hukum untuk menjadikan desa Plaga sebagai desa Wisata. Dikeluarkannya Surat keputusan Bupati Badung, nomor 47 tahun 2010 tentang penetapan kawasan desa wisata di kabupaten Badung. Tujuan penetapan desa wisata untuk mencegah kesenjangan ekonomi wilayah Badung Selatan dengan Badung Utara. Dengan adanya Surat Keputusan Bupati tentang Desa Wisata untuk Badung Utara khususnya Desa adat Kiadan diharapkan Desa Adat mampu mengelola fotensi Desa Wisatanya berdasarkan kearifan local yang hidup di masyarakat adat Bali sesuai dengan asas desa mawa cara, negara mawa tata. Hampir 8 (delapan) tahun terbitnya Surat Keputusan Bupati tidak jelas model pengelolaaan Wisata Desa di Kiadan, karena masyarakat belum mengetahui tentang konsep desa Wisata, bagaimana mengelola desa wisata, dan bagaima memanfaatkan potensi sebagai sumber daya budaya untuk mengangkat citra desa wisata untuk kesejahtraan masyarakat adat. Untuk itu, perlu pendampingan aktor pariwisata lokal, penyuratan pengelolaan desa wisata melalui awig-awig desa adat.