cover
Contact Name
Uswatunnisah
Contact Email
uswatunnisah225@gmail.com
Phone
+6285242886819
Journal Mail Official
jurnalvenus173@gmail.com
Editorial Address
Jln Tentara Pelajar No. 173
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Venus
ISSN : 23384611     EISSN : 27980995     DOI : https://doi.org/10.48192/vns.v8i2
Jurnal ini menampilkan berbagai pokok pembahasan yang berwujud ringkasan hasil penelitian dan artikel ilmiah yang mempunyai keterkaitan di bidang kemaritiman dan kependidikan.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 14 (2019): September" : 7 Documents clear
PENGARUH PENERAPAN ASAS CABOTAGE DI BIDANG OFFSHORE PADA PT. ORELA BAHARI Trisnowati Rahayu
JURNAL VENUS Vol 7 No 14 (2019): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.997 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i14.246

Abstract

Penelitian ini didasari pada permasalahan industri pelayaran nasional yang selama ini dikuasai oleh kapal-kapal asing. Sebelum diterapkan asas cabotage pada tahun 2005 hanya berkisar 6041 armada, setelah pemberlakukan asas cabotage, pada tahun 2017, armada pelayaran nasional menjadi 23.823. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa implementasi Asas Cabotage memberikan pengaruh yang besar terhadap industri pelayaran nasional. industri pelayaran nasional menjadi semakin berkembang. Jumlah perusahaan pelayaran nasional dan kapal nasional semakin bertambah, sehingga seluruh kegiatan bongkar muat di pelabuhan nasional dapat dikuasai oleh perusahaan pelayaran nasional. Penerapan asas cabotage banyak dampak positif yang dirasakan bagi pertumbuhan ekonomi yang dirasakan oleh PT. Orela Bahari pada bidang jasa pengangkutan. Namun demikian potensi dampak negatif juga mengintai jika pemberlakuan asas cabotage tidak disiasati dengan baik, melalui keberadaan pelabuhan yang mampu mengakselarasi pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan biaya transportasi serta waktu tunggu di pelabuhan. Peningkatan jumlah kapal angkutan serta peningkatan pangsa muatan bagi perusahaan angkutan laut merupakan suatu dampak yang sangat terasa bagi perusahaan seperti PT. Orela Bahari.
PENINGKATAN PERAN DIVISI DOKUMEN KONTROL PT. LINTAS SAMUDRA BORNEO LINE DALAM MENANGANI DOKUMEN KAPAL DI KANTOR SYAHBANDAR DAN OTORITAS PELABUHAN (KSOP) BANJARMASIN Jumriani Jumriani; Annisa Rahmah; Muhammad Al Shadril
JURNAL VENUS Vol 7 No 14 (2019): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.502 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i14.247

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran divisi dokumen kontrol secara efektif dalam menangani dokumen kapal di Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 4 bulan (Agustus 2017 – November 2017) yang dilaksanakan di Kota Banjarmasin. Adapun populasi penelitian ini adalah keseluruhan sertifikat kapal berjumlah 22 sertifikat pada kapal PT. LINTAS SAMUDRA BORNEO LINE. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara pengumpulan data primer melalui pencatatan cermat dan sistematis langsung di lokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan di perusahaan. Data sekunder diperoleh dengan cara metode penelitian pustaka dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: pada saat proses penanganan sertifikat kapal ada beberapa masalah yang membuat proses penanganan dan penerbitan menjadi lambat diakibatkan karena (1) Belum adanya SDM yang khusus menangani pengurusan sertifikat kapal. (2) Terjadi misscomunication antara pihak kapal dan pihak divisi dokumen kontrol.
PERPUSTAKAAN ELEKTRONIK (E-LIBRARY) DALAM MENUNJANG PEMBELAJARAN TARUNA POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR Didin Alfiani; Samsul Bahri; Samsuddin Samsuddin; Muh. Suaib Rahman; Uswatunnisah Uswatunnisah
JURNAL VENUS Vol 7 No 14 (2019): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.167 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i14.248

Abstract

Perpustakaan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar merupakan unit penunjang yang menyimpan informasi maritim. Terdapat koleksi umum seperti pendidikan, tokoh, spiritual, dll. Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun perpustakaan digital di PIP Makassar. Lokus penelitian ini di Pepustakaan nasional dan Perpustakaan Telkom Bandung yang menerapkan digitalisasi. Penelitian deskriptif kualitatif ini dengan wawancara dengan pengelola perpustakaan IPC Pelindo dan Perpustakaan Nasional. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perpustakaan Telkom dan Perpustakaan Nasional menerapkan konsep modern dan elektronik dapat diakses dimanapun pengguna berada. Perpustakaan PIP Makassar masih manual, yang artinya belum bisa diakses online oleh taruna dan publik. Perancangan perpustakaan digital PIP Makassar akan menggunakan aplikasi INLISLite dengan teknologi pendukung lainnya.
ANALISA PERAWATAN EXHAUST VALVE MESIN INDUK UNTUK MENUNJANG PENGOPERASIAN MESIN DI KAPAL WESTEA GAIL Paulus Pongkessu; Mahadir Sirman; Helmonius Toding
JURNAL VENUS Vol 7 No 14 (2019): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.991 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i14.249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk lebih memahami cara melaksanakan perawatan katup buang mesin induk dan untuk lebih memahami faktorfaktor yang dapat menunjang perawatan katup buang mesin induk sehingga pengoperasian mesin induk dapat dilakukan sesuai dengan prosedur. Penelitian ini dilaksanakan pada kapal Westsea Gail selama 12 bulan yaitu pada tanggal 05 Mei 2017 sampai dengan tanggal 15 Mei 2018. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, sedangkan metode analisis yang penulis gunakan yaitu analisis kualitatif yang diperoleh dalam bentuk variabel berupa informasi yang berasal dari atas kapal Westsea Gail. Hasil yang diperoleh setelah dianalisis menunjukkan bahwa pertama : terjadinya kerusakan pada katup buang di karenakan tidak dilaksanakannya perawatan sesuai dengan jadwalnya, kedua : Kegagalan katup yang mengalami pembebanan termal karena suhu tinggi dan tekanan di dalam silinder. Kondisi kegagalan karena suhu tinggi pada sifat mekanik bahan dan korosi terlihat berupa patahan pada lapisan katup buang serta adanya pengendapan (deposit) baik pada katup buang (exhaust valve) atau katup hisap.
ANALISIS KETERKAITAN IMPLEMENTASI MLC 2006 DENGAN KESEJAHTERAAN PELAUT Aries Allolayuk; Welem Ada'; Masrupah Masrupah; Endang Lestari
JURNAL VENUS Vol 7 No 14 (2019): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.411 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i14.250

Abstract

Sesuai dengan kebiasaan internasional, sebuah konvensi multilateral tidak dapat diberlakukan seketika, menunggu sampai sejumlah anggota meratifikasi konvensi tersebut. Sesuai dengan salah satu artikel pada MLC (maritime Labour Convention) 2006, konvensi ini baru bisa diberlakukan (come into force) satu tahun setelah 30 negara anggota atau sejumlah negara yang mewakili 33% gross tonnage armada internasional telah meratifikasinya. Pada bulan agustus 2012telah mencapai target yang telah meratifikasi konvensi ini maka secara aturan pada tanggal 20 agustus 2013 aturan ini telah harus diterapkan secara internasional. Penelitian ini di laksanakan Di MV. Aisling Milik PT. cabang Batam agent perusahaan Taiwan yang berkantor pusat Singapore bertujuan untuk fokus mengetahui dan memahami penerapan MLC sebagai konvensi hak asasi pelaut yang baru, yang harus di terapkan di kapal internasional maupun di kapal yang melayari perairan Indonesia (domestik). Dengan menggunakan Metode Analisis Deskriptif. Hasil yang didapatkan adalah bahwa tingkat kesejahteraan awak kapal yang bekerja di atas kapal MV. Aisling ,masih berada dalam kurang sejahtera untuk tingkat anak buah kapal, tetapi untuk tingkat perwira , mereka berada dalam sejahtera.. jika di presentasekan bahwa 40% ,adalah anak buah kapal berada dalam kurang sejahtera, sedangkan sejahtera ada ada 30%, sedangkan sangat sejahtera ada 20% , dan cukup sejahtera ada 10%, jadi jika di simpulkan yang terbanyak adalah 40% berada dalam kurang sejahtera.
ANALISIS KINERJA DIESEL GENERATOR LISTRIK DIKAPAL MT.FORTUNE GLORY XLI Hasiah Hasiah; Adnan Adnan; Laode Musa; Achmad Nurdin
JURNAL VENUS Vol 7 No 14 (2019): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.979 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i14.260

Abstract

ACHMAD NURDIN, 2018, Analisis Kinerja Diesel Generator Listrik (dibimbing oleh Adnan dan Laode Musa). Generator listrik adalah salah suatu mesin bantu diatas kapal yang menghasilkan energy listrik dengan mengubah energy mekanik menjadi energy listrik. Menurunnya kinerja pada diesel generator listrik dapat menghambat pengoperasian kapal bahkan bisa terjadinya blackout. Tujuan penulis mengambil judul ini adalah mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan menurunnya kinerja diesel generator listrik dan usaha apa yang harus dilakukan untuk mencegah menurunnya kinerja generator listrik. Penulis melaksanakan penelitian ini pada saat praktek laut diatas kapal MT.FORTUNE GLORY XLI selama 12 bulan. Sumber data diperoleh melalui penelitian yang dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode observasi, dengan mengadakan peninjauan langsung pada objek yang diteliti. Berdasarkan pada masalah pokok yang ditemukan dalam penulisan ini diperoleh hasil bahwa penyebab menurunnya kinerja diesel generator listrik di Kapal MT.FORTUNE GLORY XLI karena adanya gangguan mesin penggerak generator dan gangguan mekanis pada generator yang mengakibatkan terjadinya kerusakan yang diakibatkan kurangnya perawatan pada komponen yang ada pada diesel generator. Untuk mengatasi gangguan tersebut diadakan perbaikan dengan dilakukan penggantian komponen yang rusak agar diesel generator dapat berjalan dengan normal.
ANALISIS UMUR EKONOMIS DAN UMUR TEKNIS KAPAL PENUMPANG MILIK PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (PERSERO) Riyanto; Makmur Syam; Mirdin; Muh. Rifani; Retno Dwi Jayanti
JURNAL VENUS Vol 7 No 14 (2019): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.924 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i14.269

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui kapal penumpang milik Perseroan Terbatas Pelayaran Nasional Indonesia (PT. PELNI) masih tergolong umur ekonomis, untuk Mengetahui jumlah kapal penumpang milik PT. PELNI yang masih tergolong di dalam umur teknis dan untuk mengetahui kebijakan dalam menanggulangi kapal yang tidak ekonomis. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari laporan-laporan tertulis serta informasi lainnya mengenai kapal penumpang milik PT. PELNI, dan data primer melalui Wawancara langsung dan observasi di lapangan. Adapun metode analisis yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 26 Unit Armada kapal milik PT. PELNI yang masuk kategori Umur Ekonomis berjumlah 16 Unit Armada atau dibawah umur 25 tahun masa pakainya. Sementara untuk kapal penumpang milik PT. PELNI yang termasuk kategori umur teknis berjumlah 10 Unit armada dengan masa pakai di atas 25 tahun sampai dengan 32 tahun (Hasil Analisis Data dari Penulis). Kebijakan yang diambil oleh PT. PELNI terhadap kapal-kapal yang tidakekonomis adalah dengan melakukan perawatan berkala sehingga penjadwalan maintenance / perbaikan tepat waktu, baik Annual survey (AS), Intermediate Survey (IS), dan Special Survey (SS) sehingga pada akhirnya kapal-kapal penumpang PT. PELNI selalu memenuhi regulasi yang ada sehingga kapal tetap laik operasi, laik laut dan laik layanan. Serta Repowering / Pengembalian performa. Umur ekonomis kapal disesuaikan dengan kebijakan Menteri keuangan yang umur ekonomiskapal dari 25 tahun menjadi 20 tahun. Dan umur teknis ½ kali dari umur ekonomis menjadi 30 Tahun. Kapal yang sudah melewati 30 tahun harus di scrab untuk keselamatan pelayaran.

Page 1 of 1 | Total Record : 7