cover
Contact Name
Roushandy Asri Fardani
Contact Email
lppmpmfh@gmail.com
Phone
+6281907456950
Journal Mail Official
danylastchild07@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.poltekmfh.ac.id/index.php/JPKIK/editorialTeam
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram
ISSN : 24078603     EISSN : 25411128     DOI : https://doi.org/10.33651/jpkik.v8i2.422
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram (JPKIK) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Medica Farma Husada Mataram sejak tahun 2015 dengan pISSN 2407-8603 dan tahun 2016 memiliki eISSN 2541-1128. JPKIK menerima karya tulis ilmiah berupa laporan penelitian (original research paper) dengan fokus pada perkembangan permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk perkembangan dan permasalahan pokok di bidang epidemiologi; Promosi kesehatan; Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Reproduksi, Manajemen Rumah Sakit, Ilmu Gizi, Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia. Meski fokus di wilayah Indonesia, JPKIK tidak menutup kemungkinan naskah di luar wilayah yang memiliki isu korelatif dan/atau sebanding dalam lingkup geografis tersebut.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 144 Documents
POTENSI FRAKSI AKTIF DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis (L) Vahl) SEBAGAI PENGHAMBAT BAKTERI PENYEBAB PNEUMONIA Baiq Ayu Aprilia Mustariani; Ajeng Dian Pertiwi
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.12 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v4i2.37

Abstract

Alam menyediakan obat-obat alami yang murah, efektif, dan relatif aman. Hal tersebut mendorong semakin banyak dilakukan eksplorasi bahan alam sebagai sumber obat-obatan. Tujuan Penelitian adalah untuk menemukan fraksi aktif dari ekstrak daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis (L.)Vahl) dan mengetahui mengetahui kemampuan antibakteri terhadap beberapa bakteri penyebab pneumonia. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratories secara in vitro yang bersifat eksploratif analitik untuk menguji aktivitas antibakteri fraksi daun Pecut kuda terhadap bakteri penyebab Pneumonia dibandingkan ciprofloxacin sebagai control positif. Fraksi n-heksana dari daun pecut kuda memiliki daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10% dan 20% sebesar 9 mm dan 10 mm, sedangkan antibiotik ciprofloxacin (K+) sebesar 6 mm sedangkan fraksi etanol memiliki daya hambat pada konsentrasi 20% sebesar 6 mm sedangkan antibiotik ciprofloxacin (K+) sebesar 7 mm. Fraksi n-heksana dapat menghambat bakteri Streptococcus pneumonia memiliki daya hambat pada konsentrasi 1%, 5%, 10%, dan 20% sebesar 10 mm, 12 mm, 12 mm, dan 13 mm. Fraksi etanol menghambat bakteri Streptococcus pneumonia pada konsentrasi 10% dan 20% sebesar 9 mm dan 13 mm.
EFEKTIVITAS DAN KECEPATAN REAKSI EKSTRAK TUMBUHAN PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli) TERHADAP KEMATIAN LARVA NYAMUK Aedes aegypti SEBAGAI PENGEMBANGAN EKOTOKSIKOLOGI Dina Akalili
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.986 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v4i2.38

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak tumbuhan patah tulang (Euphorbia tirucalli) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti, serta waktu konsentrasi ekstrak Euphorbia tirucalli untuk mematikan larva nyamuk Aedes aegypti. Kelompok eksperimen dalam hal ini adalah kelompok larva Aedes aegypti yang diberikan 5 perlakuan konsentrasi (0,1%, 0,2%, 0,3%, 0,4% dan 0,5%) ekstrak Euphorbia tirucalli dengan 3 replikasi setiap perlakuan serta 1 kontrol. Perhitungan LC50 dan LC90 menggunakan analisis probit, sedangkan analisis statistik menggunakan Anova One-Way dan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan yang signifikan antara konsentrasi dengan mortalitas larva uji yang terbukti dengan hasil uji Anova One Way yakni F hitung lebih besar dari F tabel (163,8>3,48), serta keterkaitan yang signifikan antara konsentrasi dengan waktu mortalitas larva uji dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel (4,19>2,54). Maka dinyatakan Ho ditolak dan Ha di terima. Konsentrasi efektif ekstrak Euphorbia tirucalli untuk mematikan larva Aedes aegypti yakni sebesar 0,2%, dengan kecepatan reaksi ekstrak Euphorbia tirucalli untuk mematikan larva uji selama 1 hingga 4 jam pendedahan.
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Ajeng Dian Pertiwi
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.383 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v4i2.39

Abstract

Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa aktif yang terdapat pada buah dan daun belimbing manis (Avverhoa carambola L). Flavonoid dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, antifungi, antivirus, antiinflamasi, antidiabetes, antineoplastik, hepatoprotektif, dan kardioprotektif. Melihat banyaknya manfaat dari flavonoid, maka pada penelitian ini dilakukan penetapan kadar flavonoid total pada ekstrak buah belimbing, sehingga pemanfaatan tanaman belimbing lebih optimal. Buah belimbing manis (segar), dirajang halus kemudian dimaserasi menggunakan etanol 96%. Maserat kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator. Identifikasi flavonoid dalam ekstrak yang diperoleh diuji dengan metode kromatografi lapis tipis menggunakan fase diam silika F 254 dan fase gerak n-butanol-asam asetat-air (3 : 1: 1). Kadar flavonoid total ditetapkan dengan spektrofotometri visibel dengan penambahan aluminium klorida sebagai pereaksi pembentuk kompleks, pada panjang gelombang maksimum 420,6 nm dan operating time 30-55 menit dengan standar kuersetin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar flavonoid total dalam ekstrak etanol buah belimbing manis adalah (0,08 ± 0,01)% b/b.
RECHARGEABLE ALLUMUNIUM ION (Al-ion) BATTERY WITH BASIC MATERIAL ACTIVATED COCONUT SHELL CHARCOAL Sri Wahyuni; Fitriah
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 4 No. 2 (2018): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.422 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v4i2.40

Abstract

This study aims to know the tecnique of making of rechargeable Al-ion battery with basic material activated coconut shell charcoal and to know the best composition of materials to produce optimum potential (V) and current (mA). The working principle of battery using electrochemical process to produce potential (V) and electric current (mA). In wich principle is indeed involves only the transport of elecrtons beetween two electodes separated by a conductive medium (electrolyte). There are two electrodes used in which aluminum as anode undergoes oxidation reaction and graphite as cathode undergoes reduction reaction. The optimum composition in the production of Al-ion batteries with basic marerial activated coconut shell charcoal is 7,5 grams activated coconut shell charcoal, 2,5 grams polypyrol catalyst (MnO2), and NaCl 4,5 %. This composition produce 2,05 mA at the first hours as optimum current capacity the first hour of 45 mA because the remaining wet condition of electrolyte at this point allows the electrons to move easily. For the value of the optimum voltage in the last hours is a discharge voltage of 2,05 volts and superfast charging time is only one minute.
Hubungan Durasi ASI Ekslusif dan Jumlah Anak dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24 sampai 36 Bulan di Kecamatan Haharu Antonetha R.Hunggumila
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.999 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.48

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di Indonesia saat ini. Upaya pemerintah dalam mencegah stunting adalah melalui pemberian ASI eklsusif enam bulan, MP-ASI setelah enam bulan dan memberikan ASI sampai berusia dua tahun. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya namun belum mampu menurunkan jumlah anak stunting secara bermakna dan masih berada di atas angka estimasi WHO. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan durasi ASI ekslusif dan jumlah anak terhadap balita stunting di Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional dengan besar sampel sebanyak 134 orang pada balita usia 24-36 bulan, pemilihan sampel dilakukan secara systematic random sampling. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner, dilakukan di Kecamatan Haharu bulan Juni sampai Juli 2019. Variabel diteliti adalah stunting, durasi ASI ekslusif dan jumlah anak. Analisis data secara bivariat dan multivariat Faktor berhubungan dengan stunting adalah durasi ASI ekslusif 0-2 bulan (AOR=3,88; 95%CI=1,13-13,25), durasi ASI ekslusif 3-5 bulan (AOR=7,57; 95%CI=1,12-50,83) dan jumlah anak (AOR=2,557;95%CI=1,10-5,93). Faktor berhubungan dengan stunting adalah durasi ASI ekslusif, jumlah anak. Disarankan agar meningkatkan cakupan ASI ekslusif melalui kegiatan promosi dan konseling ASI ekslusif, serta upaya untuk meningkatkan cakupan akseptor KB sebagai upaya untuk mencegah peningkatan jumlah kelahiran.
POSYANDU LANSIA : AKSES DAN PEMANFAATANNYA OLEH LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UBUD I, GIANYAR, BALI Komang Srititin Agustina; Dyah Pradnyaparamita Duarsa; Desak Putu Yuli Kurniati
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.965 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.49

Abstract

Elderly integrated service post (Posyandu) is a place for health services which is emphasize more on promotion and preventive efforts for the elderly. In the work area of , the Community Health center (Puskesmas) Ubud I, has a sufficiently high number, but the utilization of integrated service post (Posyandu) is still low. As a result, this research aims to find out the perception of the utilization of Elderly Posyandu. Qualitative descriptive methods are used to explore and obtain in-depth information about perceptions that make it possible to get things implied about the actuality of action in utilizing the Elderly Posyandu. A total of 11 elderly women, 4 elderly men , and 1 health worker in the program was informed in this study. Information was collected with in-depth interview methods. Data were collected in May-July 2019. Data were analyzed thematically and presented using a narrative approach. This study found that the implementation of Elderly Posyandu followed the scheduling of the elderly group gymnastic. Therefore, those who visit the Posyandu were only those who participate the gymnastic group only, because those who are not in the group get less information about the implementation of integrated service post. Elderly who visit the Posyandu get health benefits (the body members have more functioning, insecure supplies, blood circulation smoothly, and sleep sleeps more soundly), healing, and a place to socialize. Perceptions of factors that encourage adherents to utilize integrated service post posyandu are the involved in the activities of Elderly Posyandu as the gymnastic instructor and the group commitee,general health check up, family support in the form of buying gymnastic equipment, and advice from the family to come to Elderly Posyandu, and suggestions by health officials to attend so the integrated health post keep exist. Elderly people who declared posyand useless because they were not present . Their Absenteeism due to the lack of information of the implementation of elderly integrated post,too busy in the household, cultural activities and work, as well as being present outside elderly gymnasitic group.
Penerimaan Remaja Putri Terhadap Makanan Di Pondok Pesantren DB Dan BM Di Kabupaten Banyuwangi
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.336 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.50

Abstract

Prevalensi anemia pada remaja putri di Pondok Pesantren cukup tinggi. Hal tersebut terjadi karena tingkat konsumsi dan penerimaan remaja putri terhadap makanan yang masih kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih mendalam penerimaan remaja putri terhadap makanan pada Pondok Pesantren DB dan BM di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Data diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan 10 remaja putri di Pondok Pesantren BM dan 9 remaja putri di Pondok Pesantren DB. Data dikumpulkan pada bulan Agustus-September 2019. Data dianalisis secara tematik dan disajikan dengan menggunakan pendekatan naratif. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sebagian besar remaja putri di Pondok Pesantren BM menerima makanan yang disajikan sedangkan sebagian besar remaja putri di Pondok Pesantren DB tidak menerima. Penerimaan remaja putri terhadap makanan dipengaruhi adanya perbedaan penyelenggaraan makanan di Pondok Pesantren DB yang dikelola oleh pihak kedua dan di Pondok Pesantren BM yang dikelola mandiri. Penerimaan remaja putri terhadap makanan juga dipengaruhi oleh persepsi makanan yang sehat sehingga meningkatkan selera makan, teman sebaya, keterpaksaan karena tidak ada pilihan makanan lain, menu kesukaan, variasi, dan rasa makanan yang enak. Gambaran remaja putri tidak menerima makanan adalah kurangnya kebersihan makanan, tekstur makanan tidak sesuai selera, rasa bosan karena menu yang sama setiap hari, kebiasaan snacking, kebebasan membeli makanan diluar karena tidak ada peraturan yang melarang remaja putri untuk membeli makan diluar Pondok Pesantren dan pengaruh trend makanan kekinian di media sosial. Terdapat perbedaan penerimaan remaja putri terhadap makanan yang disajikan pada kedua pondok pesantren. Penerimaan makanan yang kurang baik mendorong kebiasaan membeli makanan diluar Pondok Pesantren. Hal ini memberikan dampak negatif karena remaja putri tidak memperhatikan kandungan gizi pada makanan tersebut. Disarankan kepada pengelola pondok untuk menyajikan makanan yang sehat, rasa, variasi menu dan tekstur makanan disesuaikan dengan selera remaja serta membuat peraturan yang melarang pembelian makanan diluar Pondok Pesantren.
Evaluasi Program dan Hambatan pelaksanaan Hand Hygiene di RS “X” BALI
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.475 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.51

Abstract

HAIs masih menjadi permasalahan di rumah sakit, baik di dunia maupun di Indonesia. Salah satu peyebabnya adalah rendahnya perilaku hand hygiene di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program hand hygiene, dan hambatan apa saja pada pelaksanan program, serta rekomendasi untuk perbaikan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif yang dilakukan di RS “X” pada bulan Juli – Agustus 2019. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada 10 informan yang dipilih secara purposive. Data dianalisis secara tematik. Validasi data dilakukan melalui triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan pelaksanaan program hand hygiene di RS “X” belum semuanya sesuai dengan standar dan pedoman program. Ditemukan beberapa hambatan dalam pada program hand hyigiene di RS “X”, pertama pada komponen input program ditemukan hambatan kurangnya tenaga IPCN (Infection Prevention Control Nurse) dan efisiensi penyediaan bahan cuci tangan (handrub) serta lokasi handrub pada tempat tertentu saja. Pada komponen proses/pelaksanaan program ditemukan bahwa sosialisasi, edukasi, promosi dan supervisi hand hygiene belum maksimal, serta belum optimalnya fungsi reward dan punishment. Pada output program berdasarkan laporan audit internal RS “X” didapatkan perilaku kepatuhan petugas kesehatan (dokter, perawat dan petugas laboratorium) pada prosedur hand hygiene masih rendah. Kurang dari standar program yaitu 80%. Rendahnya perilaku hand hygiene disebabkan karena belum maksimalnya komponen input dan proses program. Hambatan dari komponen Input dapat direkomendasikan penambahan tenaga IPCN/IPCD, penyediaan handrub di setiap tempat tidur pasien. Pada proses/pelaksanaan program direkomendasikan buat jadwal berkala untuk pelaksanaan edukasi, promosi dan supervisi serta adakan reward dan punishmet.
UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL BUAH KAWISTA (Limmonia acidissima) DARI DAERAH KABUPATEN BIMA KECAMATAN PALIBELO PADA MENCIT (Mus musculus) Ade Suhada; Sri Idawati; Nur Hikmatul Auliya; Sri Rahmawati
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.307 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.52

Abstract

Buah kawista ((Limmonia Acidissima) sering digunakan sebagai pelengkap rujak yang merupakan ciri khas suku mbojo (Bima). Buah kawista juga diketahui mengandung senyawa alkaloid, saponin, fenol, dan flavonoid, sehingga perlu digali potensinya sebagai obat tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol buah kawista dan dosis yang efektif diberikan terhadap antiinflamasi (peradangan) pada mencit (Mus Musculus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Hasil penelitian uji antiinflamasi ekstrak etanol buah kawista Bima terhadap penurunan pembengkakan edema pada kaki kiri mencit putih betina pada setiap waktunya ada penurunan setiap perlakuan, namun tidak signifikan. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa buah kawista bima tidak efektif sebagai antiinflamasi pada semua dosis yang diberikan pada mencit. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara ekstrak etanol pada dosis 1%, 5% dan 10% dengan kontrol positif dan kontrol negatif.
UJI DAYA IRITASI DAN PELINDUNG KULIT (SPF) EKSTRAK ETANOL BUAH RUKEM (FLACOURTIA RUKAM) DALAM SEDIAAN SUNSCREEN BASIS GEL Neneng Rachmalia Izzatul Mukhlishah; Dwi Monika Ningrum
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.566 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.53

Abstract

Tanaman rukem (Flacourtia rukam) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan tradisional. Kandungan senyawa yang terdapat pada buah rukem dapat digunakan untuk mengobati diare, disentri, sakit mata dan sebagai antioksidan. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa buah rukem memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan biasanya tanaman yang berwarna merah, biru atau ungu menandakan bahwa terdapat kandungan senyawa antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Pada perawatan kulit seperti sunscreen, biasanya digunakan sebagai skincare yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari karena adanya kandungan senyawa yang dapat menangkal radikal bebas atau kemampuannya sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini agar dapat mengetahui seberapa baik kemampuan penambahan ekstrak etanol buah rukem dalam formulasi sediaan gel sebagai sunscreen. Beberapa metode yang digunakan adalah ekstraksi buah rukem dengan etanol 70% menggunakan metode maserasi, uji iritasi dengan menggunakan metode skintest human 4-hour patch test, dan uji pelindung kulit dengan parameter (Sun Proctect Factor). Hasil uji iritasi human 4-hour patch test menunjukkan bahwa gel sunscreen ekstrak etanol buah rukem dengan konsentrasi ekstrak 3%, 6% dan 9% tidak menimbulkan efek iritasi. Hasil uji pelindung kulit dengan parameter (Sun Protect Factor) menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol buah rukem semakin besar nilai SPF yang dihasilkan dengan konsentrasi 9% memberikan nilai SPF 15,266.

Page 4 of 15 | Total Record : 144