cover
Contact Name
Roushandy Asri Fardani
Contact Email
lppmpmfh@gmail.com
Phone
+6281907456950
Journal Mail Official
danylastchild07@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.poltekmfh.ac.id/index.php/JPKIK/editorialTeam
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram
ISSN : 24078603     EISSN : 25411128     DOI : https://doi.org/10.33651/jpkik.v8i2.422
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram (JPKIK) adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Politeknik Medica Farma Husada Mataram sejak tahun 2015 dengan pISSN 2407-8603 dan tahun 2016 memiliki eISSN 2541-1128. JPKIK menerima karya tulis ilmiah berupa laporan penelitian (original research paper) dengan fokus pada perkembangan permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk perkembangan dan permasalahan pokok di bidang epidemiologi; Promosi kesehatan; Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Reproduksi, Manajemen Rumah Sakit, Ilmu Gizi, Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia. Meski fokus di wilayah Indonesia, JPKIK tidak menutup kemungkinan naskah di luar wilayah yang memiliki isu korelatif dan/atau sebanding dalam lingkup geografis tersebut.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 144 Documents
PIJAT SWEDIA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN LANSIA DENGAN HIPERTENSI Robiatul Adawiyah; Nuri Febriani; Dina Fithriana
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.256 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.54

Abstract

Usia yang semakin bertambah dapat menyebabkan kemunduran beberapa fungsi fisik maupun psikologis yang dialami akibat proses menua, termasuk dapat menyebabkan masalah kesehatan pada lansia, salah satunya penyakit degeneratif yang sering dialami lansia yaitu hipertensi yang merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh hilangnya elastisitas dinding pembuluh darah akibat adanya proses penuaan. Terapi pijat swedia merupakan salah satu terapi komplementer yang dipercaya mampu memberikan respon relaksasi dan juga mampu menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian terapi pijat swedia terhadap perubahan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi di Balai Sosial Lanjut Usia “Mandalika” NTB. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pre-post test design dengan jumlah sampel 20 orang lansia dengan hipertensi. Teknik sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan uji paired t-test dengan taraf signifikan 0,05 (5%).Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai t-hitung sebesar 8,048 dan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada d.b =19 diperoleh t-tabel sebesar 2,093 sehingga (t-hitung > t-tabel yang artinya ada pengaruh terapi pijat swedia terhadap perubahan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian terapi pijat swedia terhadap perubahan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi, sehingga pijat swedia dapat dijadikan sebagai pengobatan alternatif untuk membantu menurunkan tekanan darah seseorang khususnya pada lansia dengan hipertensi.
HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN RISIKO PNEUMONIA PADA BALITA DI KABUPATEN GIANYAR Anak Agung Sagung Desy Dwi Martayani
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.488 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.55

Abstract

Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian pada balita. Proposi pneumonia di Bali meningkat pada tahun 2013-2018. Peningkatan proporsi pneumonia pada balita seiring dengan peningkatan proporsi penduduk yang melakukan kebiasaan merokok di Provinsi Bali pada tahun 2013-2018. Hubungan karakteristik paparan asap rokok dengan pneumonia balita pada penelitian-penelitian sebelumnya tidak konsisten dan masih bersifat umum. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan paparan asap rokok dengan pneumonia pada balita lebih spesifik. Penelitian ini menggunakan rancangan case-control dengan rekam medis balita balita pneumonia (6-59 bulan) pada periode 1 Mei 2016- 1 Mei 2019 dari RSUD Sanjiwani Gianyar serta wawancara menggunakan kuisioner ke rumah masing-masing responden. Jumlah sampel sebanyak 120 balita (40 kasus-80 kontrol) yang dilakukan matching berdasarkan jenis kelamin dan domisili satu dusun/banjar. Variabel inti yang diteliti adalah jumlah perokok, waktu paparan asap rokok, lokasi merokok, jumlah rokok yang dihisap, serta variabel kendali berupa karakteristik balita, karakteristik responden dan karakteristik lingkungan. Kemudian dilakukan analisis bivariat dengan chi-square dan analisis multivariat bersama variabel kendali lainnya menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi merokok di dalam rumah, di sebelah balita atau disebelah pintu/jendela kamar balita meningkatkan risiko pneumonia 9,327 kali lebih besar dengan 95%CI= 2,808-30,985. Frekuensi paparan asap rokok ditempat umum ? 4 kali dalam sebulan atau lebih meningkatkan risiko pneumonia 9,291 lebih besar dengan 95%CI= 2,530-34,113, begitu pula dengan kebiasaan ibu jarang mencuci tangan meningkatkan risiko pneumonia 8,856 lebih besar dengan 95%CI= 2,638-29,736.
PERSEPSI WUS DAN INTENSITAS PELAKSANAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE IVA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIKMEL LOMBOK TIMUR Raden Supini; Dyah Pradnyaparamita Duarsa; Luh Seri Ani
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.745 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.56

Abstract

Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan, yang berdampak lebih dari 14 juta orang setiap tahun. Deteksi dini kanker serviks bertujuan untuk mengetahui perubahan prekanker, apabila tidak ditangani secara dini dapat menyebabkan kanker. Di Indonesia proporsi masyarakat yang melakukan deteksi dini kanker serviks masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi WUS dan intensitas pelaksanaan deteksi dini kanker serviks metode IVA. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan 10 WUS sebagai informan inti dan 1 orang penanggung jawab program dan 1 kepala puskesmas sebagai informan tambahan. Data dikumpulkan pada bulan September-Oktober 2019. Data dianalisis secara tematik dan disajikan dengan menggunakan pendekatan naratif. Penelitian ini menemukan bahwa gambaran persepsi WUS terhadap pemeriksaan IVA yaitu adanya rasa takut, malu dan tabu serta rasa percaya diri tidak beresiko terkena kanker serviks, hal ini disebabkan karena kurangnya intensitas dan kerja sama stake holder, tokoh agama dalam melakukan penyuluhan IVA. Meskipun semua WUS memiliki persepsi bahwa pemeriksaan IVA sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya kanker serviks, tetapi masih banyak wanita usia subur belum memiliki kemampuan untuk melakukan pemeriksaan. Selain itu juga faktor pendorong dalam pemeriksaan IVA adalah proses pengambilan keputusan dan dukungan suami, dimana sebagian besar suami yang dominan dalam mengambil keputusan terutama untuk kesehatan. Persepsi WUS dalam pemeriksaan IVA sebagian besar wanita enggan melakukan tes IVA karena adanya rasa takut, malu dan dan tabu, rasa percaya diri tidak berisiko pada diri individu, meskipun WUS tahu manfaat yang pemeriksaan IVA. Proses pengambilan keputusan dan dukungan suami merupakan faktor pendorong bagi WUS dalam melakukan deteksi dini kanker seviks. Serta intensitas pelaksanaan program IVA mempengaruhi persepsi WUS terhadap IVA
EVALUASI SIFAT FISIK SEDIAAN LOTION DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) Atri Sri Ulandari; Nining Sugihartini
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.836 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.57

Abstract

Daun kelor memiliki banyak manfaat diantaranya adalah sebagai antioksidan karena terdapat kandungan senyawa flavonoid. Flavonoid telah terbukti secara ilmiah berkhasiat sebagai penangkal radikal bebas (antioksidan) dari paparan sinar matahari. Ekstrak etanol 50% daun kelor mengandung flavonoid yang berkhasiat sebagai tabir surya sehingga diformulasikan dalam bentuk lotion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun kelor terhadap sifat fisik sediaan lotion. Penelitian ini diawali dengan melakukan formulasi sediaan lotion dengan penambahan konsentrasi ekstrak daun kelor 1% (F1); 3% (F2); 5% (F3). Lotion dievaluasi sifat fisiknya dengan parameter pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, dan stabilitas fisiknya dan diuji sebagai tabir surya. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik One Way Anova dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak tidak mempengaruhi pH dan daya lekat. Peningkatan konsentrasi menyebabkan penurunan daya sebar (P<0,05) dan peningkatan viskositas (p<0,05). Lotion dengan konsentrasi ekstrak daun kelor 1% tidak mengalami pemisahan setelah sentrifugasi.
ACTIVITY OF ENDOFIT MOLD METABOLITES INSULATED FROM BETEL LEAVES (Piper betle L.) On FUNGUS Candida albicans Sumiatun; Aini; Edy Kurniawan; Jumary ustiawaty
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.984 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.58

Abstract

Betel (Piper betle) is a type of vines that have been long known and are used hereditary for the treatment. Fungal endophyte betel leaf producing antimicrobial substances and secondary metabolites that are used as the discovery, and production of new drugs. Candidiasis is a disease caused by Candida albicans when immune dysfunction occurs and causes diseases of the oral mucosa, the digestive tract and vagina. The use antifungal drugs from chemicals to cause side effects on candidates that many alternative treatments using natural ingredients as an antimicrobial. This research aims to isolate fungal endophyte of betel leaf (Piper betle L.) and know the activity of metabolites against the fungus Candida albicans. This research was conducted in the laboratory of Plant Physiology and Biotechnology, Faculty of agriculture, University of Mataram in May to June 2019. The research method used is Descriptive Observation. Research done by the fungal endophyte isolate of betel leaf and identify it. Samples of the betel leaves are obtained from the village of Bonjeruk, Kec. Jonggat, Kab. Central Lombok. Production of secondary metabolites of fungal endophyte was obtained with the method of fermentation and tested its activity against Candida albicans with the well diffusion method. The test germ used is obtained from the Litbangkes Laboratory of the NTB Province Hospital. The research results showed that fungal endophyte isolated from the leaves of the betel (Piper betle L.) and obtained the results of the identification of the fungal genus Cephalosporium sp and showed an inhibition zone of 30.9 mm.
ANALISIS POLA HIDUP WBP MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI LAPAS Hendrasta Alief Sukokaryo
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.941 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.59

Abstract

Awareness about clean and healthy life so that it is not natural to contract the disease should not only focus on the outside community alone or in general. Citizens of Correctional Institutions (WBP) who have committed crimes in prison must also be given guidance and health services, due to the lack of optimal services and positive influences such as examples of directives to maintain clean living behavior. Data in class 1 prisons on June 30, 2019, shows that the number of WBP is 1259 people (WBP), while the capacity is 825 people (WBP). These data indicate the occurrence of excess capacity, which causes many problems such as infectious diseases. This research raises the issue of why itching occurs. This study uses a qualitative method. This study aims to determine the cause of itching infection. The results of this study indicate that itching in prison class 1 Madiun caused by conditions that are less clean water, accompanied by poor block conditions in maintaining cleanliness.
Analisis Kandungan Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada Jajanan Pasar Di Kota Mataram Dengan Kromatografi Kertas Rosdianti; Roushandy Asri Fardani; Erin Ramadanti; Jumari Ustiawaty
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.673 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.61

Abstract

Warna merupakan faktor yang dapat digunakan sebagai indikator kesegaran atau kematangan suatu produk.Warna ditambahkan pada makanan untuk membuat warna jajanan lebih mencolok dan masyarakat tertarik untuk mengkonsumsinya. Penggunaan pewarna sintetis harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Zat warna tambahan yang dilarang penggunaannya dalam produk-produk pangan karena bersifat karsinogenik yaitu Rhodamin B dan Methanyl Yellow, sehingga jika digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan Rhodamin B dan Methanyl Yellow yang terdapat pada jajanan pasar yang dijual di pasar tradisional kota mataram. Metode penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini metode kromatografi kertas. Sampel yang digunakan 3 jenis jajanan pasar yaitu dadar gulung,kue lapis dan putu ayu, yang diambil dari 3 lokasi pasar tradisional di wilayah kota mataram. Berdasarkan hasil penelitian, dari nilai Rf yang diperoleh, diketahui bahwa semua sampel kue yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dadar gulung, kue lapis, dan putu ayu tidak mengandung Rhodamin B dan Methanyl Yellow.
PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PURWOKERTO Patra Rakasiwi
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.89 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.62

Abstract

Sesuai pasal 14 UU No.12 tahun 1995 yang berisi tentang pemenuhan hak-hak narapidana yang salah satunya adalah pemenuhan hak narapidana untuk mendapatkan layanan kesehatan. Adanya pasal tersebut bertujuan memberikan kepastian hukum mengenai kewajiban memberikan pelayanan semaksimal mungkin agar tujuan pemasyarakatan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis pelaksanaan kesehatan serta mengetahui upaya meningkatkan pelayanan kesehatan narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas IIA Purwokerto. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian hukum dengan pendekatan yuridis empiris dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelitian lapangan dan kepustakaan serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Berdasarkan hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pelaksaan pelayanan kesehatan yang ada di Lapas kelas IIA Purwokerto belum berjalan dengan baik dan optimal dikarenakan belum terpenuhinya tenaga ahli dalam bidang kesehatan, persediaan obat-obatan, sarana dan prasana masih sangat terbatas dan terlalu sedikitnya anggaran untuk biaya perawatan kesehatan yang mengakibatkan belum maksimalnya pelaksanaan pelayanan kesehatan narapidana di lapas klas IIA Purwokerto.
PENGARUH SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KADAR VITAMIN C BUAH APEL MERAH (Pyrus malus L.) Herlina; Dian Muzdalifa
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.16 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i1.63

Abstract

Vitamin C sangat diperlukan oleh tubuh manusia. Apel merupakan salah satu buah yang mengandung Vitamin C. Vitamin C mudah teroksidasi jika terkena udara, dan proses ini dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta katalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu dan penyimpanan terhadap kadar Vitamin C dalam buah apel. Apel merah disimpan dengan keadaan fisik dikupas dan tidak dikupas. Selanjutnya apel diberi perlakuan yaitu diuji langsung, disimpan dua jam pada suhu ruang (28-35°C), dan disimpan dua jam pada suhu dingin (5-15°C). Penentuan kadar Vitamin C menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kadar Vitamin C pada buah apel merah yang diuji langsung, disimpan di suhu ruang (28°-35°C) dan buah apel merah yang disimpan pada suhu dingin (5°-15°C), dimana persentase kadar vitamin C terbesar terdapat pada buah apel merah yang diuji langsung, disimpan di suhu dingin dan paling kecil yang disimpan di suhu ruang.
KORELASI SEDENTARY LIFESTYLE, DURASI TIDUR DAN ASUPAN GIZI DENGAN STATUS GIZI REMAJA
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada Mataram Vol. 6 No. 2 (2020): JURNAL PENELITIAN DAN KAJIAN ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK MEDICA FARMA HUSADA MA
Publisher : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.755 KB) | DOI: 10.33651/jpkik.v6i2.136

Abstract

Adolescents often experience nutritional problems related to the development and growth of adolescent bodies that require energy and nutrients. The problems experienced by adolescents are not only diet but also on sedentary lifestyles. This study aimed to determine the correlation between sedentary lifestyle, sleep duration, fiber, and fat intake with nutritional status in adolescent girls. This study uses a cross-sectional observational analytic design conducted at two high schools in Buleleng Regency with 163 respondents. The instruments used in this study were characteristic questionnaire, Adolescent Sedentary Activities Questionnaire (ASAQ), Quality Time application to measure the duration of smartphone usage, sleep duration questionnaire, 2x24 hour food recall, bodyweight measure with a body weight scale, body height measure with a mechanical measuring tape, and WHO AnthroPlus software to calculate z-score. Spearman’s Correlation test was performed for the bivariate analysis and multiple linear regression for the multivariate analysis. Bivariate analysis showed 3 variables including sleep duration (p = 0,001), fat intake (p = <0,001) and sedentary lifestyle (p = 0,027) associated were with z-score. In the multivariate analysis, only 2 variables were significantly associated with z-score, the percentage of fat intake (? = 0,348, 95% CI = 0,014: 0,033, p=<0,001), and sleep duration variable (? = -0,206, 95% CI = -0,504: -0,086, p=0,006). Variables that are predictors of z-score were the percentage of fat intake, sleep duration, sedentary lifestyle, percentage of fiber intake, frequency of exercise per week, and family income.

Page 5 of 15 | Total Record : 144