cover
Contact Name
Lantip Rujito
Contact Email
smhj@unsoed.ac.id
Phone
+6281343880797
Journal Mail Official
smhj@unsoed.ac.id
Editorial Address
Address: Jl. Dr. Gumbreg, Medical Street, Mersi, Purwokerto Central Java 53122 Telp. (0281) 622022, Fax. (0281) 624990
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Medical and Health Journal
ISSN : -     EISSN : 28073541     DOI : https://doi.org/10.20884/1.mhj.2023.2.2.8053
Core Subject : Health,
Medical and Health Journal (EISSN. 2807-3541) is containing various articles/ manuscripts in the forms of research article, systematic reviews, case reports in the field of medicine focusing on basic medicine, clinical medicine, biomedical sciences, medical biotechnology, and public health. This journal is published by Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Indonesia.
Articles 48 Documents
PREDICTION OF THE ROLE OF CURCUMINOIDS IN CURCUMA LONGA AS GSK-3 INHIBITORS ON TERTIER DENTIN GROWTH Naila Robbaniyya Fithriyya; Hanifah Nur Syafa; Dwi Cinthya Financia; Nadya Elsa Cahyaningrum; Husni Rama Wijayanti; Haidy Lailatun Nabila; Salma Kaltsum Kayana; Ghaida Humaira Susilo Putri; Nurul Hasanah Tanjung; Pratiwi Nur Widyaningsih; Ryana Budi Purnama; Tirta Wardhana
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.008 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4642

Abstract

Caries is one of the most common oral diseases. Tertiary dentin regeneration has recently been developed as an alternative treatment for caries. Curcuminoids are known to have the ability to inhibit GSK-3β in the Wnt signalling pathway to accelerate the formation of reparative dentin. This study aimed to investigate curcuminoids as GSK-3β inhibitors in modulating tertiary dentin formation through the Wnt pathway. Insilico analysis has been carried out using an online database and software. Data collection is done through the Protein Data Bank https://www.rcsb.org/ dan PubChem https://pubchem.ncbi.nlm.here.gov/. The analysis of interactions between proteins and bioactive compounds through the STITCH website http://stitch.embl.de/ dan STRING https://string-db.org/.The results obtained that STK3 protein that binds to curcuminoids has a hippo signalling pathway that inhibits GSK-3β in the Wnt pathway. The study concludes that curcuminoids have the potential to accelerate the development of tertiary dentin.
POTENSI PROPOLIS TERADAP PENINGKATAN KADAR FIBRINOGEN PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA PASCA PENCABUTAN GIGI Nisa Aqila Zulfa; Nur Faizah Zahirah; Arina Manasikana Eska; Nadya Loverina G.P; Nabilah Annisa R; Artha Arum P; Haryani Devi R; Elisabeth Lorna Dona; Ayu Intan Nur A; Pratiwi Nur Widyaningsih; Ryana Budi Purnama; Tirta Wardana
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.595 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4654

Abstract

Proses pencabutan gigi dilakukan untuk mengeluarkan gigi yang utuh atau sisa akar tanpa meninggalkan trauma rasa sakit. Pencabutan gigi termasuk dalam tindakan bedah minor yang melibatkan jaringan keras gigi. Penyembuhan luka sangat erat kaitaya dengan peran thrombin untuk mengubah fibrinogen menjadi fibrin untuk menghasilkan pembekuan darah sehingga menyebabkan pendarahan berhenti. Namun, Proses penyembuhan luka soket pasca pencabutan normalnya membutuhkan waktu yang lama sehingga dibutuhkan satu alternative terapi untuk mempercepat penyembuhan luka. Propolis dianggap sebagai substansi resin lebah yang mengandung berbagai senyawa organik berperan untuk meningkatkan penyembuhan luka melalui perubahan fibrinogen menjadi fibrin. Penelitian dilakukan sedangan studi in silico untuk mempelajar kandungan senyawa propolis yang dapat memengaruhi peningkatan pembentukan fibrin untuk mempercepat penyembuhan luka. Crystal struktur dari human fibrinogen didapatkan dari http://rscb.org/. senyawa asam sinamat sebagai agen koagulan dar propolis dilakukan analisis menggunakan http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/. analisis mekanisme hubungan interaksi senyawa dengan protein yang berperan proses penyembuhan luka menggunakan http://stitch.embl.de/. pada penelitian ini kami menemukan 11 protein yang dipengaruhi ekspresinya oleh senyawa asam sinamat (Cinnamic acid). Protein F2, F9, SERPIND, SERPIND1, CDK8, MED1, MED6, MED7, MED10, MED 12, MED14, MED18, MED21. Analisis fungsi menujukan bahwa protein F2 dalam asam sinamat mengaktifkan reseptor trombin yang kemudian mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Kesimpulan pada penelitian ini diketahui bahwa kandungan senyawa asam sinamat pada propolis dapat memengaruhi aktivasi reseptor thrombin untuk mempercepat penyembuhan luka.
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA KEDOKTERAN DAN KESEHATAN TERHADAP SKRINING GENETIK DAN PREMARITAL DI KABUPATEN BANYUMAS Nouval Keandre; Lantip Rujito; Siti Munfiah
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.043 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4670

Abstract

Genetic screening is a complex procedural genetical test to understand the potential genetical risk that someone might have been possessed. Screening procedure which is conducted before a couple got married is called premarital screening. Screening behavior is influenced by many factors, including predisposition, enabling, and reinforcing factors. As a healthcare provider, medical and health students must support the personal medicine concept by increasing their knowledge, attitude, and behavior. The aim of this research is to understand the relationship between knowledge level with attitude, knowledge level with behavior, and attitude with behavior among medical and health students in genetic and premarital screening. A cross-sectional study was conducted among 379 medical and health students at their first, second, and third-year (2020, 2019, and 2018) study in Banyumas Regency, selected with proportional random sampling technique. Datas were collected using Knowledge, Attitude, and Behavior in Genetic and Premarital Screening among Medical and Health Students in Banyumas Regency Questionnaire. The hypothesis was analyzed using Fisher correlation. The p-value of the Fisher correlation analysis between knowledge and attitude (p = 0,060), knowledge and behavior (p = 1,000), and attitude and behavior (p = 1,000). Participants knowledge level are at good category (75,46%) and have positive attitude (99,47%). Most of the participants’ behavior had never done genetic or premarital screening (99,47%). There was no relationship between knowledge level and attitude, knowledge level and behavior, and also attitude and behavior (p<0,05). Keywords: Attitude, Behavior, Genetic Screening, Medical and Health Students Knowledge Level, Premarital Screening
PROFIL MOTIVASI MAHASISWA BARU MEMILIH JURUSAN KEDOKTERAN: STUDI DESKRIPTIF PADA 8 UNIVERSITAS DI INDONESIA Sallazaria Hanin Prameswari Syafiqa Ardli; Miko Ferine; Arfi Nurul Hidayah; Wahyudin Wahyudin; zainuddin zainuddin
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.076 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4675

Abstract

Kedokteran merupakan salah satu jurusan di perguruan tinggi yang paling diminati. Jurusan ini dikenal mempunyai masa studi yang panjang dan proses yang sulit sehingga memerlukan motivasi yang kuat untuk menempuh semua tahap dalam pendidikan kedokteran. Oleh karena itu, perlu diketahui informasi mengenai jenis motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa baru dalam memilih jurusan kedokteran di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai jenis motivasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi mahasiswa baru angkatan 2020/2021 dalam memilih jurusan kedokteran di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan cluster sampling dengan jumlah 370 mahasiswa baru angkatan 2020/2021. Penelitian ini diukur menggunakan kuesioner yang dikembangkan dengan konsep dari Orsini et al. serta menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 55,4% dari subjek penelitian memiliki motivasi intrinsik yang lebih dominan, 30% memiliki motivasi ekstrinsik lebih dominan, dan 14,6% memiliki motivasi intrinsik dan ekstrinsik sama besarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi adalah faktor intrapersonal, interpersonal, kognitif, afektif, perilaku pribadi, karakteristik pribadi, karakteristik profesi, kondisi lingkungan kerja, dan peran keluarga. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa baru memiliki motivasi intrinsik yang lebih dominan/tinggi dibanding motivasi ekstrinsik. Adapun faktor-faktor yang sangat mempengaruhi dalam memilih jurusan kedokteran di Indonesia adalah faktor intrapersonal, kognitif, karakteristik pribadi, karakteristik profesi, kondisi lapangan kerja, dan peran keluarga, sedangkan faktor interpersonal, afektif, dan perilaku pribadi kurang berpengaruh. Kata Kunci: Kedokteran, mahasiswa baru Motivasi, pendidikan kedokteran Tahun pertama
KORELASI ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PASIEN HUMAN IMMUNODEFFICIENCY VIRUS (HIV) POSITIF RUMAH SAKIT X DI KABUPATEN BANYUMAS Luqlun Salisa Sugiarto; Hilma Paramita; Diyah Woro Dwi Lestari
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.177 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4677

Abstract

HIV is a chronic infectious disease that can affect mental and psychological patients. This disease causes psychiatric problems, for example depression. Depression can affect the quality of life and motivation of patients. To overcome this, good social support from the patient's family is needed. The purposes of this study were to determine the correlation between family support and depression levels in positive HIV patients at “X” Hospital in Banyumas Regency. This study used observational analytic with cross sectional approach. Primary data were collected from questionnaires and medical records from 23 positive HIV patients at “X” Hospital in Banyumas Regency who met the inclusion criteria. The sample datas were collected using consecutive sampling technique by taking the L-MMPI questionnaire data, the BDI-II questionnaire for depression levels, and the Friedman family support questionnaire. Afterwards, hypothesis analysis was done using the Spearman test. Data showed that most respondents had good family support and 1/3 respondents did not experience depression or normal. The correlation between family support and depression level was processed using the Spearman rho correlation test with a significance level of p ≤ 0.05. The test results (p = 0.002) showed that there was a significant correlation between family support and the depression level of positive HIV patients at “X” Hospital in Banyumas Regency. From this study can be concluded that the respondents with good family support did not experience symptoms of depression or normal. Family support is needed to prevent depression in positive HIV patient.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANTERJADINYA STUNTING PADA BALITA UMUR 1-3 TAHUN DI PUSKESMAS ULUGALUNG KABUPATEN BANTAENG Ahmad Faizal; Zainuddin Zainuddin; Wahyudin Wahyudin
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.375 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4680

Abstract

Masalah stunting Dapat terjadi pada semua kelompok umur. Anak balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, hal ini di sebabkan karena anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan dewasa. Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat Akibat dari stunting lainnya, menurut beberapa penelitian yaitu, meningkatnya risiko infeksi dan kematian, keterlambatan perkembangan mental dan motorik, serta penurunan kapasitas kerja. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 pasien. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner.dan dianalisis dengan menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai significancy sebesar 0,000 (p < 0,05), terhadap Hubungan status gizi dengan terjadinya stunting, sedangkan untuk Hubungan ASI eksklusif dengan terjadinya stunting diperoleh nilai significancy sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian ini Dapat dijadikan sebagai literatur, khususnya dalam penerapan asuhan keperawatan tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya stunting pada balita Umur 1-3. Kata Kunci: Asi eksklusif, Kejadian stunting, Status Gizi.
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DI MASA PANDEMI dewi emala kartika; Hilma Paramita; Basiran Basiran; Rahmawati Wulansari; Wahyudin Wahyudin; Arfi Nurul Hidayah
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.672 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4682

Abstract

Pandemi COVID-19 telah menjadi periode pergolakan bagi mahasiswa kedokteran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai adakah hubungan yang terkait dengan peningkatan penggunaan media sosial dengan kejadian depresi pada mahasiswa kedokteran Universitas Jenderal Soedirman yang terkena dampak wabah COVID-19. Studi menggunakan desain penelitian observasional analitik dan metode cross-sectional. Data diperoleh dari mahasiswa kedokteran. Data yang diperiksa adalah skor tes BDI dan skor SONTUS. Penulis menggunakan metode simple random sampling. Total ada 90 sampel. Uji korelasi chi-square digunakan untuk melihat korelasi antara jenis kelamin dan intensitas penggunaan media sosial, sedangkan uji korelasi Spearman digunakan untuk melihat korelasi antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan tingkat depresi. Sebagian besar mahasiswa terbukti memiliki tingkat depresi yang rendah (45,50%) dengan intensitas penggunaan media sosial yang rendah (50,00%). Data Spearman menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan depresi. Ada korelasi antara jenis kelamin dan penggunaan media sosial sedangkan tidak ada korelasi yang signifikan antara Indeks Prestasi Kumulatif, intensitas penggunaan media sosial dan depresi pada mahasiswa kedokteran Universitas Jenderal Soedirman pada saat pandemi. Kata Kunci: COVID-19, depresi, mahasiswa kedokteran, media sosial
POTENTIAL COMPOUND EXTRACT FROM POTENTIAL COMPOUND EXTRACT FROM Carica pubescens ON GINGIVA INCISION WOUND HEALING: Through Proliferation, Differentiation and Immunoresponse Mechanisms Salwa Az-Zahra; Sabrina Aulia Nurul Hidayah; Septina Nur Aini; Aprillya Yuniarni; Annisa Sukma Visanda; Asyyfa Devy; Amalia Putri Hesantera; Raja Ronaldo Siregar; Dicky Satria Ramadhan Basar; Pratiwi Nur Widyaningsih; Ryana Budi Purnama; Tirta Wardana
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1323.822 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4683

Abstract

Luka menyebabkan gangguan struktur normal, sehingga penyembuhan luka dibutuhkan untuk perbaikan struktur sel dan jaringan. Beberapa sitokin dan growth factor yang memiliki peran penting pada proses penyembuhan luka diantaranya PDGF, FGF, TGF-β, VEGF, Angiopoetin, IL-1, IL-6, IL-10, TNF-α, IFN-γ, makrofag yang diproduksi oleh limfosit dan leukosit pada tahap sintetis kolagen. Daun papaya (Carica pubescens) diketahui memiliki kandungan flavonoid terdiri seperti apigenin, chyrsin, diosmetin, kaempferol, luteolin, naringenin dan quercetin yang berperan dalam meninkatkan ekspresi IL-10 untuk penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa dari Senyawa flavonoid Carica pubescens untuk meningkatkan kinerja IL-10. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan bioinformatika menggunakan software web online server. Pencarian senyawa potensial didapatkan dari https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/, senyawa kimia menggunakan http://www.pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/ dengan struktur 3D. analisis prediksi bioaktivitas menggunakan http://stitch.embl.de/ dengan nilai indicator lebih dari 0.7 (Pa>0.7). Analisis ikatan kimia menggunakan http://stitch.embl.de/ dan http://string-db.org/. Analisis secara in silico menunjukkan bahwa senyawa kaemfrerol memiliki potensi meningkatkan kadar IL-10. Ditambah lagi, kami menemukan beberapa kandungan senyawa lainya yang berhubungan dengan penyembuhan luka seperti rutin, peroxynitrite, iloprost, quercetin. Pada penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa senyawa kaempferol memiliki potensi sebagai alternative dalam pengembangan terapi untuk mempercepat penyembuhan luka.
POTENSI SENYAWA RUTIN DARI JERUK POTENSI SENYAWA RUTIN DARI JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP KADAR TNF-α UNTUK TERAPI PERIODONTITIS KRONIS Aldina G Aldina G; Setyah Sultrasari D; Shabrina Nur Zahra S; Adhela Salsabila H; Licha Permata S; Yunita K Yunita K; Nadya Hanan S; Diva Sascha P; Ridha Nur A; Pratiwi Nur Widyaningsih; Ryana Budi Purnama; Tirta Wardana
Medical and Health Journal Vol 1 No 1 (2021): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.832 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2021.1.1.4684

Abstract

Periodontitis merupakan suatu penyakit infeksi pada jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme dan terjadi kerusakan progresif pada jaringan periodontal. Periodontitis didominasi oleh bakteri Porphyromonas gingivalis, bakteri ini dapat merangsang sitokin proinflamasi salah satunya TNF-α yang merupakan bagian pathogenesis infeksi melalui mekanisme sel-sel fagosit yang akan berperan pada penyakit periodontitis. Perawatan periodontitis dapat dilakukan dengan scaling root planning dan pemberian obat obatan herbal salah satunya adalah jeruk nipis, tanaman ini bermanfaat sebagai antiinflamasi, antipiretik dan antibakteri. Jeruk nipis memiliki kandungan senyawa saponin dan flavonoid yaitu hesperidin, tangeretin, naringin, ericocitrin, eriocitroid. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan flavonoid terhadap sintesis TNF-α pada periodontitis kronis yang dianalisis secara bioinformatika melalui tiga website antara lain pubchem, stitch, dan string. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode in silico. Hasil dan kesimpulan: Kandungan flavonoid pada kulit jeruk nipis terbukti memiliki hubungan terhadap sintesis TNF-α yaitu rutin. Rutin termasuk kedalam kelompok flavonol yang terdapat pada gugus di posisi 3 pada cincin C. Gugus aromatik cincin B merupakan gugus yang bertanggung jawab atas aktivitas flavonol karena ikatan rangkap konjugasi pada nomor 2′ dan 3′ memiliki kemampuan untuk perpindahan elektron dari cincin B menuju radikal bebas dan memecah radikal bebas.
KORELASI ANTARA TINGKAT STRES TERHADAP KEJADIAN MUNCULNYA IDE BUNUH DIRI PADA SISWA SMA X DI KABUPATEN BANYUMAS Nurul Salma Yasyfi; Diyah Woro Dwi Lestari; Nurlaela Nurlaela; Hilma Paramitha
Medical and Health Journal Vol 1 No 2 (2022): February
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.318 KB) | DOI: 10.20884/1.mhj.2022.1.2.4686

Abstract

Remaja merupakan suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga dewasa yang memiliki peranan penting di masa depan. Dalam menjalani tugas perkembangannya, remaja akan mengalami berbagai macam permasalahan. Banyaknya tekanan yang dialami remaja dapat membuat remaja memiliki tingkat stres yang tinggi dan memungkinkan remaja untuk memiliki ide bunuh diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi tingkat stres terhadap kejadian munculnya ide bunuh diri pada siswa SMA X di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik sampling menggunakan total sampling dan sampel penelitian ini berjumlah 205 siswa. Tingkat stres dan kemunculan ide bunuh diri diukur menggunakan kuesioner. Uji Spearman digunakan untuk mencari korelasi antar variabel. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tingkat stres responden secara umum berkategori normal. Tidak didapatkan adanya kemunculan ide bunuh diri pada siswa SMA X di Kabupaten Banyumas. Hasil uji statistik menggunakan uji Spearman didapatkan hasil yang signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara tingkat stres dengan kejadian munculnya ide bunuh diri dan arah hubungan positif. Terdapat korelasi positif antara tingkat stres terhadap munculnya ide bunuh diri pada siswa SMA X di Kabupaten Banyumas. Remaja disarankan lebih mampu bersikap kritis terutama ketika menghadapi permasalahan. Kata kunci: ide bunuh diri, siswa SMA, tingkat stres