cover
Contact Name
Prananda Anugrah
Contact Email
jitet.journal@um.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jitet.journal@um.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Alamat: Graha Rektorat Lantai 6, Jl. Semarang No.5, Sumbersari, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145, Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik
ISSN : -     EISSN : 27977196     DOI : 10.17977
Core Subject : Engineering,
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik menerbitkan naskah terkait Teknik Sipil, Teknologi Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Pendidikan Kejuruan. Fokus dan lingkup jurnal meliputi Teknik Sipil, Teknologi Industri, Teknik Mesin, Teknik Elektro, dan Pendidikan Kejuruan
Articles 168 Documents
Hubungan kemampuan keteknikan dan pedagogical knowledge dengan kompetensi pedagogik abad 21 pada mahasiswa S1 PTI FT UM Rizka Afdalia; Setiadi Cahyono Putro; Wahyu Sakti Gunawan Irianto
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.83 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p1-9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan keteknikan (X1), pedagogical knowledge (X2), dan kompetensi pedagogik abad 21 (Y) pada mahasiswa calon guru S1 PTI Universitas Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif korelasional yang bersifat kuantitatif. Sampel penelitian adalah mahasiswa calon guru S1 PTI Universitas Negeri Malang yang telah melaksanakan KPL sejumlah 102 mahasiswa. Teknik pengumpulan data variabel X1 dan X2 pada penelitian menggunakan dokumentasi data nilai akhir, sementara variabel Y menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kompetensi pedagogik abad 21 dikategorikan tinggi; (2) kemampuan keteknikan dikategorikan sedang; (3) pedagogical knowledge dikategorikan sangat tinggi; (4) terdapat hubungan positif dan namun tidak signifikan antara X1 dengan Y; (5) terdapat hubungan positif dan signifikan antara X2 dengan Y; (6) terdapat hubungan positif dan signifikan antara X1 dan X2 secara simultan dengan Y.
Pengaruh locus of control, praktik kerja lapangan, dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan kerja siswa kelas xii teknik instalasi tenaga listrik Smk se-Kabupaten Magetan Peggy Gilang Pratama; Yuni Rahmawati; Heru Wahyu Herwanto
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.652 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p10-16

Abstract

Kesiapan kerja merupakan keseluruhan sikap dan kondisi yang menunjukkan kematangan baik fisik, mental dan pengelaman belajar yang dimiliki seseorang dalam menghadapi suatu pekerjaan. Kesiapan kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi kematangan seseorang dalam mempersiapkan dirinya ketika memasuki dunia kerja Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian yaitu deskriptif explanatori. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Tenaga Listrik SMK Se-Kabupaten Magetan sejumlah 100 siswa. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebagai alat pengumpulan data. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh tiap variabel bebas terhadap varibal terikat. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hasil penelitian diketahui bahwa: (1) locus of control masuk dalam kategori sangat tinggi, (2) praktik kerja lapangan masuk dalam kategori sangat tinggi, (3) informasi dunia kerja masuk dalam kategori tinggi, (4) kesiapan kerja masuk dalam kategori sangat tinggi. Secara parsial X1 dengan Y, X2 dengan Y, X3 dengan Y mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Secara simultan X1, X2 dan X3 dengan Y mempunyai hubungan positif dan signifikan.
Pengembangan media pembelajaran berbasis augmented reality pada mata pelajaran teknik animasi 2D/3D kompetensi keahlian multimedia Sekolah Menengah Kejuruan Tinesa Fara Prihandini; Hakkun Elmunsyah; Harits Ar Rosyid
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.136 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p17-26

Abstract

Media pembelajaran yang berkembang di bidang IPTEK tentunya akan menunjang kemajuan dan perubahan positif dalam bidang pendidikan. Dengan media pembelajaran yang menarik seperti tayangan atau tampilan bergerak akan membuat peserta didik lebih mudah mengingat dan menyerap materi. Salah satu contoh media pembelajaran adalah buku ajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Pada jurusan multimedia di Sekolah Menengah Kejuruan belum terdapat buku ajar yang menggabungkan materi dengan progam augmented reality. Pengembangan media ini menggunakan pendekatan model penelitian dan pengembangan Arief S Sadiman dkk. Media pembelajaran ini menghasilkan buku teknik animasi 2D dan progam augmented reality. hasil validitas media pembelajaran yaitu dari ahli media sebesar 95,4 persen, ahli materi sebesar 90 persen dan dari responden berdasarkan hasil conbrach alpha UEQ berada pada skala lebih besar dari 0,7 yang bernilai good. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran teknik animasi 2D berbasis augmented reality untuk Sekolah Menengah Kejuruan pada jurusan multimedia telah berhasil dikembangkan dan valid serta layak untuk digunakan pada proses pembelajaran.
Pengembangan modul digital pada pembelajaran pekerjaan dasar elektromekanik untuk peningkatan hasil belajar siswa kelas X TITL Di SMK Negeri 6 Malang Nia Arlika; Syaad Patmanthara; Slamet Wibawanto
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.425 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p27-36

Abstract

Perkembangan iptek tentu mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia yang mewajibkan siswa ataupun guru mampu mengoperasikan teknologi komputer dalam kegiatan pembelajarannya. Terlebih lagi di era pandemi Covid-19 semua aktifitas harus dilaksanakan secara virtual. Sama halnya dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yaitu secara daring guna mencegah bertambahnya korban Covid-19 semakin pesat. Oleh sebab itu dibuatlah media pembelajaran digital berupa modul digital menggunakan software flipbook pada pembelajaran pekerjaan dasar elektromekanik kelas X TITL sebagai media penunjang materi pembelajaran. Modul digital pekerjaan dasar elektromekanik mencakup pendahuluan, isi materi dan soal evaluasi dengan format teks dan gambar sebagai penunjangnya. Dicantumkannya soal evaluasi sebagai evaluasi hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Tampilan flipbook menyesuaikan layar perangkat keras yang digunakan. Cara mengakses modul digital flipbook ini dapat secara online atau offline tetapi lebih disarankan secara online karena pembelajaran juga dilaksanakan secara daring. Tujuan pengembangan modul ini adalah merancang, mengembangkan, mengetahui kelayakan serta mengimplementasikan pemanfaatan modul digital pada mata pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik serta untuk mengobservasi peningkatan hasil belajar siswa kelas X TITL di SMKN 6 Malang. Pengembangan ini menggunakan model pengembangan Sadiman yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1) identifikasi kebutuhan, 2) perumusan tujuan, 3) perumusan butir masalah, 4) perumusan pengukur keberhasilan, 5) penulisan naskah media, 6) tes uji coba, 7) revisi, 8) produksi. Berdasarkan penelitian dan analisis data didapatkan hasil validasi dari 2 ahli sebesar 97,22 persen dan 95,37persen yang artinya sangat layak dan dapat digunakan tanpa revisi. Dari data uji coba produk (15) siswa didapatkan hasil 92 persen yang artinya sangat layak dan dapat digunakan tanpa revisi. Begitu pula dari uji coba pemakaian terhadap 35 siswa didapatkan hasil sebesar 89,14 persen yang artinya sangat layak digunakan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa modul digital ini sangat valid dan layak digunakan sebagai bahan ajar penunjang dalam pembelajaran. Selain itu, dari hasil analisis setelah media ini diterapkan memberi efek pada peningkatan hasil belajar siswa. Siswa mampu lulus dengan nilai di atas dari kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan.
Pengembangan modul digital untuk bahan ajar pengolahan citra di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang Muhamad Luqmanul Hakim; Heru Wahyu Herwanto; Gres Dyah Kusuma Ningrum
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.892 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p37-45

Abstract

Perkembangan TIK dalam dunia pendidikan, pada akhirnya mendorong pendidik dan praktisi pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Seperti halnya upaya peningkatan dalam kualitas proses pembelajaran. Salah satu contoh dari upaya ini adalah dengan penggunaan metode yang tepat dan didukung dengan adanya pemanfaatan media dan bahan ajar yang berbentuk elektronik dalam pembelajaran. Salah satu bentuk bahan ajar yang dapat diterapkan dalam bentuk elektronik adalah modul digital berbasis epub. Tujuan penelitian ini adalah: merancang dan mengembangkan modul digital untuk bahan ajar Pengolahan Citra di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang dan menguji kelayan modul digital untuk bahan ajar Pengolahan Citra di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Malang. Penelitian pengembangan ini mengacu pada prosedur penelitian pengembangan menurut Sugiyono, yang dibatasi pada beberapa tahap saja. Tahap-tahap tersebut meliputi: a) potensi dan masalah, b) pengumpulan data, c) desain produk, d) validasi desain e) uji coba pemakaian. Modul digital untuk bahan ajar pengolahan citra divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Pada penilaian ahli materi dengan skor yang diperoleh adalah 87,5 persen kategori kriteria sangat valid. Penilaian yang dilakukan oleh ahli media dengan skor yang diperoleh adalah 79 persen kategori kriteria cukup valid. Setelah divalidasi, modul digital tersebut diuji cobakan kepada 30 mahasiswa dengan memperoleh skor 87,9 persen masuk kategori sangat valid. Modul digital pengolahan citra yang dikembangkan pada penelitian ini cukup valid dan layak digunakan sebagai modul pembelajaran dengan nilai rata-rata kelayakan adalah 84,7 persen.
Perbedaan critical thinking sistem kontrol elektromekanik dan elektronik menggunakan model pembelajaran discovery learning dibandingkan dengan model pembelajaran problem based learning di era industri 4.0 pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Singosari Tiya Nurul Khusna; Syaad Patmanthara; Dyah Lestari
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.428 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p46-58

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0, guru berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar. Tujuan dari pembelajaran tersebut agar siswa dapat meningkatkan kreatifitas dan keaktifan pada saat pembelajaran dengan saling berinteraksi secara aktif yang mengakibatkan proses dalam pembelajaran akan lebih efektif. Masalah proses belajar mengajar pada materi Sistem Kontrol Elektromekanik dan Elektronik (SKEE) umumnya terjadi di dalam kelas. Kegiatan mengajar harus memiliki model, teknik, dan strategi pembelajaran agar tercapainya tujuan yang telah direncanakan. Penelitian ini menggunakan 2 kelas eksperimen. Kelasbeksperimen A menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Kelasbeksperimen B menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Rancangan penelitian ini menggunakan nilai KD sebelumnya dimana data ini digunakanbuntuk representasi awal critical thinking siswa dan posttestddigunakan sebagai hasil critical thinking siswa setelah diberikan eksperimen model pembelajaran. Hasil penelitian ini adalah siswa kelas eksperimen A memperoleh hasil nilai posttest critical thinking dengan rata-rata 80,76 yang termasuk kedalam kategori sangat tinggi. Siswa kelas eksperimen B memperoleh hasil nilai posttest critical thinking dengan rata-rata 85,12. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen A dengan kelas eksprimen B terhadap critical thinking siswa. Keunggulan penerapan model discovery learning siswa mampu menemukan pola belajar dengan caranya sendiri yang membuat kemampuan berpikir kritis meningkat. Keunggulan penerapan PBL siswa aktif dalam penyelesaian permasalahan yang membuat kemampuan berpikir kritis meningkat.
Perbedaan penerapan model pembelajaran kooperatif SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intellectual) dan model pembelajaran air (auditory, visual, repetition) pembelajaran daring terhadap pemahaman konsep dan kemandirian belajar mata pelajaran kerja bengkel d Fandi Akhmad Kurniawan; Syaad Patmanthara; Hari Putranto
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.11 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p59-63

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep dan kemandirian belajar karena pengaruh model pembelajaran SAVI dan model pembelajaran AIR pada mata pelajaran Kerja Bengkel dan Gambar Teknik siswa kelas X TEI SMKN 2 Pasuruan. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan model pretest posttest control design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Teknik Elektronika Industri SMKN 2 Pasuruan dengan jumlah siswa 72 orang. Uji hipotesis menggunakan Independent Sample T-test dengan taraf signifikan 5 persen. Instrumen pengukuran berupa tes kognitif berdasarkan pada indikator pemahaman konsep dan kemandirian belajar. Hasil penelitian dapat dilihat pada beberapa aspek berikut; (1) pemahaman konsep yang diberikan perlakuan model pembelajaran SAVI paham konsep sebesar 80,79 persen, miskonsepsi 7,03 persen dan tidak paham konsep 12,72 persen, (2) pemahaman konsep yang diberikan perlakuan model pembelajaran AIR paham konsep sebesar 62,67 persen, miskonsepsi 19,66 persen dan tidak paham konsep 14,10 persen, (3) Perpaduan model SAVI lebih unggul dalam pengimplementasian pembelajaran untuk membuat siswa lebih aktif paham konsep dan kemandirian belajar dibandingkan model pembelajaran AIR. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pemahaman konsep pada siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran SAVI dibandingkan siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran AIR memiliki perbedaan yang signifikan. Saran yang dianjurkan dalam penelitian selanjutnya adalah kedua model pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai model alternatif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan kemandirian belajar siswa.
Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Batik Tulis “Tanjung Bumi” Di Galeri Tresna Art Bangkalan Eilmiy Sabila; Esin Sintawati; Sri Eko Puji Rahayu
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.606 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p64-70

Abstract

The business competition for batik in Bangkalan is getting tougher because of the increasing business in batik, to be able to survive one way that can be used is to conduct business development by knowing consumer preferences. This research was conducted to determine the factors that influence consumer preferences of Tanjung Bumi batik in Tresna Art Gallery. Factors that influence consumer preferences can be seen from three things, that is based on product attributes, interests, and customer satisfaction. The sample of this study was 78 respondents with a period of data collection for 4 weeks. The results of the study say there are 3 factors that influence consumer preferences based on attributes that is esthetics, price perception, and price suitability with benefits. Consumer preferences based on interests are also influenced by 3 factors namely, lifestyle, profession, and family, while preferences based on customer satisfaction are only influenced by one factor, is the suitability of expectations. If viewed thoroughly, the factors that most influence consumer preference are conformity of expectations. Based on the results of the study it can be concluded that there are 7 factors that influence consumer preferences of Tanjung Bumi batik in Tresna Art Gallery, that is esthetics, price perception, price suitability with benefits, lifestyle, profession, family, and suitability of consumer expectations. Persaingan usaha batik tulis di Kabupaten Bangkalan semakin ketat karena bertambahnya usaha pada batik tulis, untuk dapat bertahan salah satu cara yang dapat digunakan adalah melakukan pengembangan usaha dengan mengetahui preferensi konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen batik tulis Tanjung Bumi di Galeri Tresna Art. Faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dapat dilihat dari tiga hal, yaitu berdasarkan atribut produk, kepentingan, serta kepuasan konsumen. Sampel penelitian ini sebanyak 78 responden dengan jangka waktu pengambilan data selama 4 minggu. Hasil penelitian mengatakan terdapat 3 faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen berdasarkan atribut yaitu keindahan, persepsi harga, dan kesesuaian harga dengan manfaat. Preferensi konsumen berdasarkan kepentingan jugan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu, gaya hidup, profesi, serta keluarga sedangkan preferensi berdasarkan kepuasan konsumen hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja yaitu kesesuaian harapan. Jika dilihat secara menyeluruh faktor yang paling mempengaruhi preferensi konsumen ialah kesesuaian harapan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan terdapat 7 faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen batik tulis Tanjung Bumi di Galeri Tresna Art, yaitu keindahan, persepsi harga, kesesuaian harga dengan manfaat, gaya hidup, profesi, keluarga dan kesesuaian harapan konsumen
Profil Kursus Menjahit pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ganesha Eka Prasetyaningsih; Hapsari Kusumarwardani; Nur Endah Purwaningsih
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.239 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p71-75

Abstract

The purpose of this study is to obtain information about the profile of the sewing course program at LKP Ganesha. This research uses descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques are carried out using observation, interviews, and documentation. The results of the study are: 1) the establishment and development of sewing courses in LKP Ganesha has been through administrative and technical licensing processes, there are four levels of sewing courses and the funding for courses are determined by the level 2) personnel management which includes organizational structure accompanied by clear task division, but the academic qualifications for course instructors are not yet in line with standards, 3) course period are done in three months and the learning materials are in accordance with Course Curriculum Level II and III of Fashion Training, LKP Ganesha does not yet have a structured education calendar and the standardized learning time has not yet reached the minimum standard of course time, 4) learning infrastructure for sewing courses provided are in accordance with the standards set out in the Act, while the learning facilities provided do not meet the established standards, 5) LKP Ganesha cooperates with 11 government, 3 schools and 6 fashion industries, collaborative activities carried out are training providence, licensing related to course programs, institutions quality improvements, and labor distribution. This research is expected to be a reference material for readers who have an interest in establishing educational institutions in the field of clothing and can be used as material for the development of course institutions in the future. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi mengenai profil program kursus menjahit di LKP Ganesha. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian yaitu: 1) pendirian dan pengembangan program kursus menjahit di LKP Ganesha melalui proses perijinan administratif dan teknis, terdapat empat level kursus menjahit dengan pembiayaan kursus yang disesuaikan dengan level 2) manajemen personalia yang meliputi struktur organisasi disertai dengan pembagian tugas yang jelas, akan tetapi kualifikasi akademik bagi instruktor belum sesuai dengan standar, 3) kegiatan pembelajaran dilakukan dalam tiga bulan dan materi pembelajarannya berpedoman pada Kurikulum Kursus dan Pelatihan Tata Busana jenjang II dan III berbasis KKNI, LKP Ganesha belum memiliki kalender pendidikan yang terstruktur dan standar waktu belajar belum mencapai standar minimal waktu kursus, 4) prasarana pembelajaran kursus menjahit yang tersedia sesuai dengan standar yang diatur dalam UU, sedangkan sarana pembelajaran yang disediakan belum memenuhi standar yang ditetapkan, 5) LKP Ganesha menjalin kerjasama dengan 11 instansi pemerintah, 3 sekolah dan 6 industri busana, kegiatan kerjasama yang dilakukan yaitu pengadaaan pelatihan, perijinan program kursus, peningkatan mutu lembaga, serta penyaluran tenaga kerja. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan bagi pembaca yang memiliki minat untuk mendirikan lembaga pendidikan di bidang busana, serta dapat menjadi bahan untuk pengembangan lembaga kursus di masa yang akan datang.
Tingkat Kenyamanan Celana Panjang Wanita Ukuran S, M, L di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Happy Banyuwangi Faizun Nafisah; Hapsari Kusumarwardani
Jurnal Inovasi Teknologi dan Edukasi Teknik Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Ngeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.809 KB) | DOI: 10.17977/UM068v1n1p76-83

Abstract

This study aims to determine the comfort level of women’s long pants in S, M, L size at LKP Happy Banyuwangi in terms of static (in a stationary state) and dynamic (in a state of motion). This study uses descriptive methods using a qualitative. The determination of respondents based on body size S, M, L according to the standart size at LKP Happy. The findings indicate that the static aspects of S size have 7 parts of comfortable pants and the dynamic aspects have 17 comfortable positions and 1 comfortable enough position. Then the M size from the static aspects has 6 parts of comfortable pants and 1 part of calm enough pants, and from the dynamic aspects have 5 comfortable positions, 8 comfortable enough positions, and 5 uncomfortable positions. The last static aspects of L size are 6 parts of comfortable pants and 1-part comfortable enough pants, also from the dynamic aspects 10 comfortable positions, 1 comfortable enough position, and 7 uncomfortable positions. From the results, it shows that the pattern of LKP Happy for women’s long pants in S, M, and L size needs to be fixed. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan celana panjang wanita ukuran S, M, L di LKP Happy Banyuwangi yang ditinjau dari segi statis (diam) dan dinamis (dalam keadaan bergerak). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan responden berdasarkan ukuran tubuh S, M, L sesuai ukuran standar LKP Happy. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada ukuran S ditinjau dari aspek statis ada 7 bagian celana nyaman, sedangkan untuk aspek dinamis 17 posisi nyaman dan 1 posisi cukup nyaman. Pada ukuran M ditinjau dari aspek statis ada 6 bagian celana nyaman dan 1 bagian celan cukup nyaman, sedangkan untuk aspek dinamis 5 posisi nyaman, 8 posisi cukup nyaman dan 5 posisi kurang nyaman. Pada ukuran L ditinjau dari aspek statis ada 6 bagian celana nyaman dan 1 bagian celana cukup nyaman, sedangkan aspek dinamis 10 posisi nyaman, 1 posisi cukup nyaman dan 7 posisi kurang nyaman. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, celana panjang wanita menggunakan pola LKP Happy baik untuk ukuran S, sedangkan untuk ukuran M dan L diperlukan adanya perbaikan.

Page 1 of 17 | Total Record : 168