cover
Contact Name
Iyan Hardiana
Contact Email
jurnalfarmasikryonaut@gmail.com
Phone
+6282226669313
Journal Mail Official
jurnalfarmasikryonaut@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Air Sanih, Km.11 Buleleng, Bali 81171
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Jurnal Farmasi Kryonaut
ISSN : -     EISSN : 28281624     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Focus And Scope Pharmacology And Toxicology Clinical Pharmacy Community Pharmacy Social Pharmacy Pharmaceutical Chemistry Pharmaceutical Biology Pharmacognosy Phytochemistry Microbiology Pharmacoepidemiology Pharmacoeconomics Biopharmaceutics Management And Pharmacy Practice Pharmaceutical Marketing Pharmacy Ocean Alternative Medicines
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut" : 5 Documents clear
Evaluasi Perbandingan Tekanan Darah Pada Pemberian Petidin Dan Fentanil Sebagai Pramedikasi Anestesi Di Instalasi Bedah Rumah Sakit XYZ Tangerang Azizah Fasrobun Jamil; Ivans Panduwiguna; Iyan Hardiana
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.355 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.4

Abstract

Pemakaian petidin dan fentanil sebagai obat anestesi intravena saat ini makinbanyak digunakan. Beberapakeuntungan menggunakan kedua obat iniadalah mempunyai batas keamanan yang lebih besar karena dapatmencapai efek opioid yang diinginkan pada Sistem Saraf Pusat tanpa mendatangkan efeksamping. Sedangkankerugian anestesi intravena pada petidin dan fentanil, yaituterjadinya hipoventilasi atau penurunan volumetidal serta hipotensi tetapi tidak terlalu banyak. Pada fentanil hipoventilasi dan hipotensi yang terjadi tidakseberapa dibandingkan petidin, serta efek analgesiknya yang lebih kuat dibandingkan petidin. Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan penganbilan data secara retrospektif. Subyek penelitianadalah pasien yang menjalani operasi elektif di instalasi Bedah Rumah Sakit Umum Bhakti Asih Tangerangdan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dianalisa menggunakan uji-t untuk mengetahuiada tidaknya perbedaan yang bermakna. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok secara random sederhana, yaitu15 orang pasien dimasukkan dalam kelompok petidin dan 15 orang pasien dimasukkan dalam kelompokfentanil. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu anestesi intravena dengan menggunakan fentanilmempunyai efek hipotensi lebih sedikit dibanding dengan menggunakan petidin Berdasarkan hasil analisisdidapatkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara perlakuan petidin dan fentanil pada tekanandarah sistole, tekanan darah diastolik, tekanan darah MAP sebagai anestesi intravena pada menit ke 0 hingga5 menit ke III.
ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN OBAT HEPATOPROTEKTOR TERHADAP PERBAIKAN NILAI SGOT/SGPT PADA PASIEN HEPATITIS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT XYZ TANGERANG Mochamad Rifky Hasan Noor; Lestari Nugrahini; Iyan Hardiana
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.943 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.5

Abstract

Obat golongan hepatoprotektor berfungsi menjaga sel-sel hati dan membantu mempercepat penyembuhan.Terapi dengan hepatoprotektor dapat menurunkan atau mengurangi hasil tes faal hati secara bermakna padapasien hepatitis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kegunaan obat-obat hepatoprotektorpada terapi hepatitis terhadap perbaikan nilai SGOT/SGPT serta mengetahui rata-rata lama penggunaan obatobat hepatoprotektor pada penderita. Metode penelitian bersifat deskriptif analisis yang bersifat retrospektif.Sebagai bahan penelitian yang utama adalah rekam medik penderita rawat inap dengan diagnosa penyakithepatitis periode Juli–Desember 2017. Penelitian ini dilakukan di ruangan rekam medik Rumah Sakit XYZTangerang pada bulan Juli-Desember 2019. Populasi dan sampel disini adalah seluruh pasien dewasa dengandiagnosa penyakit hepatitis yang menggunakan obat hepatoprotektor di Rumah Sakit XYZ Tangerang padaperiode Juli-Desember 2019. Obat yang paling banyak digunakan yaitu Lesichol 300 mg (54,55%) ataspemakaian obat terhadap 18 pasien penderita hepatitis, jenis obat yang paling lama diberikan penggunaanyayaitu Lesichol 300 mg dengan jumlah rata-rata per 13 hari atas pemakaian obat terhadap pasien penderitahepatitis hasil uji rata-rata kadar SGOT sebelum mendapatkan obat Hepatoprotektor sebesar 235,3125 u/ldan sesudah mendapatkan obat Hepatoprotektor sebesar 54.4375 u/l. Kadar SGPT sebelum mendapatkanobat Hepatoprotektor sebesar 428,2188 u/l, dan sesudah diberikan terapi Hepatoprotektor sebesar 102,9063u/l.
Identifikasi Drug Related Problems Potensial Kategori Interaksi Obat Pada Pasien Hipertensi Geriatrik di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit XYZ Tangerang Muhamad Fajar Saputro; Ari Permana Putra; Rizka Aisyah
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.848 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.6

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah manusia. Diagnosis dari hipertensidapat di tegakkan jika rata-rata hasil pemeriksaan darah pada diastolik ≥90 mmHg dan sistolik ≥120 mmHg.Penurunan elastisitas pembuluh darah serta penyempitan pembuluh darah arteri pada lansia merupakan salahsatu faktor resiko terjadinya hipertensi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi DRPskategoro interaksi obat meliputi interkasi obat potensial, interaksi obat berdasarkan mekanisme, dan interaksiberdasarkan level signifikansinya pada pasien hipertensi geriatrik di instalasi rawat inap Rumah Sakit XYZTangerang. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental deskriptif analitik dengan pengumpulandata secara retrospektif menggunakan data berdasarkan catatan medis di Rumah Sakit XYZ Tangerang,pengambilan sampel menggukan metode purposive sampling. Berdasarakan hasil penelitian yang dilakukandi Rumah Sakit XYZ Tangerang bahwa; Interaksi obat potensial terjadi pada 20 (48,78%) pasien denganjumlah kasus interaksi sebanyak 61 kasus; interaksi yang terjadi pada fase farmakokinetika sebanyak 20kasus (32,79%) dan interaksi yang tidak diketahui mekanismenya sebanyak 19 kasus (31,15%); berdasarkanlevel signifikansinya terjadi 10 kasus (16,39%) interaksi yang mempunyai level signifikansi I, level signifikansiII berjumlah 10 kasus (16,39%), level signifikansi III sejumlah 4 kasus (6,56%), level signifikansi IV sejumlah18 kasus (29,51%), level signifikansi V sejumlah 14 kasus (22,95%) dan interaksi yang belum diketahui levelsignifikansinya sejumlah 5 kasus (8,20%).
Studi Penggunaan Obat Infark Miokard Akut di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit XYZ Jakarta Ismu Ginanjar; Luh Putu Desy Puspaningrat; I Gusti Ngurah Putu Candra
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.247 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.7

Abstract

Penyakit jantung koroner masih merupakan pembunuh terbesar baik di Indonesia maupun di negara-negara barat. Kematian akibat penyakit jantung koroner umumnya terjadi melalui Sindroma Koroner Akut (SKA), yang berpuncak pada infark jantung dan kematian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis obat yang sering digunakan pada pasien infark miokard akut yang didapatkan dari rekam medik di Rumah Sakit XYZ Jakarta dan apakah telah sesuai dengan formularium rumah sakit dan pedoman tatalaksana sindroma koroner akut. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif yang dilakukan di Rumah Sakit XYZ Jakarta di instalasi rawat inap pengambilan sampel dilakukan secara acak dan sistematis dengan mengambil seluruh rekam medik dari pasien infark miokard akut dengan teknik totally sampling, periode Januari – Juni 2019. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit XYZ Jakarta menunjukan bahwa kasus penyakit infark miokard akut terjadi sekitar 3-5 kasus perbulan, jenis obat yang sering digunakan yaitu ISDN dan ASA (Asam asetil salisilat). Penggunaan obat yang sesuai dengan formularium rumah sakit hanya mencapai 35,4%.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA TERAPI INFEKSI OPPORTUNISTIK PASIEN HIV DI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT XYZ BEKASI Riyanto Rakasiwi; Reza Ismail Abdul Rahman; Eric Kurnia Abdillah
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.554 KB) | DOI: 10.59969/jfk.v1i1.8

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah masalah kesehatan global dimana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa ada 36,7 juta orang yang hidup dengan HIV (ODHA) dengan 1,1 juta kematian ODHA pada tahun 2015, di seluruh dunia. Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Meskipun program pengendalian TB di Indonesia telah berhasil mencapai target Millenium Development Goals (MDG), beban ganda akibat peningkatan epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) akan mempengaruhi peningkatan kasus TB di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu kolaborasi antara program pengendalian TB dan pengendalian HIV/AIDS.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi pengobatan infeksi oportunistik selama pengobatan HIV-TB di RSUD dr. Chasbullah A.M kota Bekasi Tahun 2016. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Rawat RSUD dr. Chasbullah A.M kota Bekasi Tahun 2016 pada bulan November 2017 dengan metode penelitian menggunakan deskriptif dengan melihat data rekam medis pasien HIV koinfeksi TB dengan metode retrospektif, serta pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposivesamplingTahun 2016.Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr. Chasbullah Bekasi Berdasarkan hasil penelitian di RSUD dr. Chasbullah Bekasi pasien yang lebih banyak didiagnosa HIV koinfeksi TB adalah jenis kelamin laki-laki 161 orang dengan rentang umur 26-35 th dan pasien yang menggunakan ARV paling sedikit adalah perempuan sebanyak 3 pasien dengan rentang umur 55-65. Dengan diagnose Infeksi oportunistik yang paling banyak adalah TB 144 (49,15%). Dengan penggunaan obat cotrimoxazole paling banyak digunakan untuk treatment sebanyak 235 (80,20%). 28 total pengecekan kadar cd4 paling banyak yaitu kadar cd4 >300 pada 12 bulan pengecekan kadar cd4. Kerasionalan penggunaan obat arv pada pasien pediatrik berdasarkan kriteria tepat indikasi (100%), tepat obat (100%), tepat pasien (100%), dan tepat dosis (100%).

Page 1 of 1 | Total Record : 5