cover
Contact Name
Zaenal Mustofa
Contact Email
ahmad.ashifuddin@gmail.com
Phone
+6283108502368
Journal Mail Official
suwandi@apji.org
Editorial Address
Jalan Majapahit No 605
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
ISSN : 29620325     EISSN : 29647819     DOI : 10.55606
Core Subject : Health,
Gizi klinik Gizi masyarakat Gizi olahraga Gizi molekuler Biokimia gizi Pangan fungsional Pelayanan dan manajemen gizi Ilmu Kesehatan
Articles 102 Documents
ANALISIS KETERSEDIAAN TENAGA KESEHATAN SERTA STANDAR PROFESI STAFF DI UPT PUSKESMAS PARGARUTAN KECAMATAN ANGKOLA TIMUR KABUPATEN TAPANULI SELATAN Ade Fitri Arianti; Bunga Elvyan Br. Damanik; Istikhoma Rambe; Rehana Nugraha B.Sitorus; Quen Kholisa Purba; Fitriani Pramita Gurning
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.186 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.697

Abstract

Puskesmas as a provider of basic health services has a very important role in maintaining public health. If it functions properly, the puskesmas will be able to provide quality services for people in need. The success of puskesmas in carrying out their programs is determined by the availability of human resources (HR) that are balanced between medical personnel on one side and promotive and preventive personnel on the other. The relationship between ability, workload, work discipline, and work motivation with the performance of health workers is obtained that there is a relationship between ability, workload, work discipline, and work motivation with the performance of health workers. Research Objectives: The purpose of this study is to analyze the suitability of the main tasks and functions (tupoksi) with education and skills as well as means of supporting work. Research Methods: The author of this article uses a descriptive qualitative method that seeks to describe an object or subject of an inductive nature. Result: Inappropriate tupoksi due to limited health workers in puskesmas, especially limited skills based on the type of education. As a result, there are health workers who are in charge of programs that do not match their skills. Conclusion: The lack of health workers makes the tupoksi incompatible with the educational background of the staff in charge of the program at the Puskesmas.
Resilience Terhadap Anxiety Lansia Dengan Diabetes Mellitus Sifa Urafidah; Eppy Setiyowati; Ananda Yulistiya Kartini; Sitti Lathifatul Isniah; Riska Puspita Rahmawati; Cindy Fareza; Lailiyatul Fitri
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1131.716 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.767

Abstract

Seiring bertambahnya usia seseorang, kondisi fisiknya akan memburuk. Kecemasan dapat mengakibatkan perubahan pada kondisi fisik dan psikis. Tujuan Penelitiaan ini bertujuan menganalisis suatu hubungan antara resilience terhadap anxiety pada lansia dengan diabetes mellitus. Metode penelitian menerapkan desain cross sectional. Populasi penelitian ialah lansia di Desa Klurak, Candi, Sidoarjo. Dengan menggunakan metode total sampling, jumlah sampel sebesar 33 responden. Instrumen yang digunakan adalah angket Connor and Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dengan 5 indikator untuk mengukur resilience dan kuesioner  Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dengan 14 indikator penilaian untuk mengukur kecemasan. Hasil penelitian uji statistik p-value 0,018 dengan menggunakan uji Spearman, artinya terdapat hubungan signifikan antara resilience terhadap anxiety pada lansia dengan diabetes mellitus. Kesimpulan, semakin baik resilience yang dimiliki oleh lansia dengan diabetes mellitus maka kecemasan akan semakin berkurang, begitu pula sebaliknya. Saran yang diharapkan kepada peneliti selanjutnya yaitu dapat melakukan penelitian yang lebih intensif pada lansia dengan jumlah sampel yang lebih besar, yang akan memperoleh hasil lebih signifikan dan dapat menjadi acuan teori dimasa mendatang
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN HARGA DIRI PASIEN TB PARU DI RUMAH SAKIT TENTARA TINGKAT IV PEMATANG SIANTAR Norong perangin-angin; Julwansa Saragih; Lismawati Lismawati
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1215.732 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.781

Abstract

Individu yang menderita penyakit TB Paru sering merasa tidak berdaya, menolak, merasa bersalah, merasa rendah diri, dan menarik diri dari orang lain karena khawatir penyakit yang diderita menular kepada orang lain. Penelitian ini dilakukan di Rumah sakit Tentara Tingkat IV Pematang Siantar pada bulan bulan Agustus sampai dengan bulan desember 2022. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi korelasional yang mengkaji hubungan antara variabel. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 15 orang, teknik sampel yang digunakan accidental sampling. Skala ukur yang digunakan adalah skala likert dan cara ukur skala rasio. Tehnik pengolahan data dilakukan secara editing, coding, tabulating dengan tehnik analisa data kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah dukungan keluarga dan harga diri. Mayoritas responden yang berada pada kategori dukungan keluarga yang kurang sebanyak 6 orang (40 %), dan minoritas kategori dukungan keluarga yang baik sebanyak 4 orang (26,67 %). Mayoritas responden yang memiliki harga diri terganggu 9 orang (60 %), dan minoritas responden memiliki harga diri tidak terganggu 6 orang (40 %). Dukungan keluarga berhubungan secara positif dengan hubungan yang sedang terhadap harga diri pasien TB Paru r hitung 0,5 dengan nilai r tabel 0,027 dengan α = 0,05 maka r hitung 0,5 > r tabel 0,027 sehingga disimpulkan bahwa hipotesa dapat diterima, artinya ada hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pasien TB Paru yang dirawat Di Rumah Sakit Tentara Tingkat IV Pematang Siantar. Diharapkan kepada perawat agar melibatkan keluarga pasien aktif dalam memberikan saran dan semangat seperti memberikan reward kepada pasien TB Paru untuk mempercepat penyembuhannya, karena yang paling berperan dalam proses kesembuhannya dan harga diri pasien tidak terganggu adalah keluarga.
HUBUNGAN CITRA TUBUH DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA DI INDONESIA Oky Istiowati; Eppy Setiyowati; Lucky Ramadhani; Yuliawati Yuliawati; Sal Sabilla Heni Nurdia; Firda Datil Amalia; Dessy Eka Safitri
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1285.04 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.791

Abstract

Body image is a view of the individual's psychology of the physical the individual perceives and gives an assessment of things that have been observed by a person, from perceptions and judgments of other individuals. The purpose of this research is to determine the relationship between body image and adolescent self-adjustment in Indonesia. Quantitative method with Croos Sectional research using purposive sampling technique. The research population is teenagers, totaling 38 teenagers. The inclusion criteria were healthy youth, able to read and write, literate and aged between 10-24 years. The instrument uses a questionnaire, the results of the respondents' answers are processed using SPSS Ver. 27. The results of the study conclude Appearance Evaluation, Strongly disagree (5.3%), Disagree (13.2%), Neutral (28.9%), Agree (36.8%), Strongly agree (15.8%) ), Control over excessive emotions with the number of respondents who answered as much as (44.7%), Realistic and objective attitudes of the number of respondents (52.6%). The conclusion is that body image problems with obesity in Indonesia are still relatively high, 31.6% are obese, while 57.9% are not obese. Which has an impact on a teenager's self-adjustment, which aims to determine the relationship between body image and adolescent self-adjustment.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TILONGKABILA Melika Inda Panigoro; Andi Akifa Sudirman; Dewi Modjo
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1186.824 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.825

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran upaya pencegahan dan penanggulangan stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tilongkabila,Stunting adalah keadaan gagal tumbuh kembang balita yang mengalami gangguan gizi kronis. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Jumlah Populasi 161, teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling jumlah sampel 99 balita. Pengambilan data kuesioner, observasi dan pengukuran TB/PB menggunakan microtoise. Hasil penelitian dapat disimpulkan gambaran upaya pencegahan kategori cukup dan penanggulangan kategori baik.    
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS SIMPANG TIGA Rofingatul Hasanah; Wasisto Utomo; Musfardi Rustam
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1142.2 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.831

Abstract

Secara umum populasi lansia di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan mengalami peningkatan. Tingginya angka populasi lansia akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan salah satunya adalah penyakit hipertensi. Lansia penderita hipertensi seringkali mengeluh tidak dapat beraktivitas sehari-harinya karena tekanan darah naik. Aktivitas fisik sangat baik untuk kesehatan karena membuat tubuh tetap bugar dan sehat, terutama bagi lansia yang memiliki tekanan darah tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Simpang Tiga. Metode yang digunakan adalah kuantitaif denan desain penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 responden lansia penderita hipertensi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan mengisi kuesioner aktivitas fisik yang berisi 8 pertanyaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sebanyak 31 orang responden memiliki aktivitas fisik yang ringan (45,6%), kemudian sebanyak 26 orang responden memilki aktivitas fisik yang sedang (38,2%). Dan sisanya sebanyak 11 orang responden memiliki aktivitas fisik yang berat (16,2%).
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAIL KOTA PEKANBARU Datin Suhailah; Yesi Hasneli N; Herlina Herlina
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.949 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.832

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis dengan jumlah penderita sangat tinggi didunia. Penyakit diabetes ini merupakan penyakit yang memerlukan waktu cukup lama untuk diobati serta dapat membuat penderitanya merasa putus asa akan kesembuhannya. Untuk penatalaksanaan pengobatan diabetes ini dukungan keluarga sangat dibutuhkan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga penderita DM di wilayah kerja Puskesmas Sail Kota Pekanbaru. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 120 orang yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Dilakukan menggunakan kuesioner dukungan keluarga. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan Berdasarkan dari tabel 8 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan keluarga baik yakni 62 responden (51,7%) dan 58 responden (48.3%) menunjukkan dukungan keluarga buruk. Kesimpulan: Dukungan keluarga yang diberikan kepada penderita diabetes berada pada kategori dukungan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan disarankan kepada masyarakat (khususnya yang menderita diabetes melitus) dan keluarga agar dapat memberikan dukungannya dalam penatalaksanaan pengobatan pada penderita diabetes mellitus.
Hubungan antara Tingkat Penghasilan dengan Kejadian Kusta Multibasiler Tasalina Yohana Parameswari Gustam; Indropo Agusni; Djohar Nuswantoro
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.189 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.835

Abstract

Penderita kusta tahun 2015 di Kota Surabaya tertinggi pertama adalah Kecamatan Kenjeran, disusul Kecamatan Semampir, dan Kecamatan Tandes. Ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi kejadian kusta, salah satunya adalah tingkat ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control matching untuk mengetahui hubungan tingkat penghasilan dengan kejadian penyakit kusta MB pada warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Kenjeran, Semampir dan Tandes. Penelitian ini dilakukan antara bulan Januari-April 2017. Jumlah responden kasus sebanyak 28 orang dan kontrol sebanyak 28 orang, Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penelusuran rekam medis. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasilnya didapatkan P value 0.003 < 0.05 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta dengan nilai OR 5.200 (1.427-18.948). Simpulan : Terdapat hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta di Kecamatan Kenjeran, Tandes dan Semampir. Responden yang memiliki tingkat penghasilan rendah berisiko 5.2 kali terkena kusta dibandingkan responden berpenghasilan tinggi.
Faktor Yang Memengaruhi Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Luahagundre Maniamolo Kabupaten Nias Selatan Tahun 2022 Junima Laia; Razia Begum Suroyo; Ivansri Marsaulina Panjaitan
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.494 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.850

Abstract

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil. Metode: Jenis penelitian ini adalah mix methode dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian ini 35 orang, dan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel sebanyak 35 orang. Analisis kuantitatif secara univariat, bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistic berganda pada taraf kepercayaan 95% (0,05). Analisis kualitatif dianalisis secara reduksi, tampilan data dan verifikasi. Hasil: Variabel yang memengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Luahagundre Maniamolo Tahun 2022 yaitu pengetahuan p=0,038, pendidikan p=0,012, status gizi p=0,003, kepatuhan p=0,003, usia kehamilan p=0,003, nutrisi p=0,001, perilaku p=0,001 dan lingkungan p= 0,022. Kesimpulan: Faktor terjadinya anemia pada ibu hamil di pengaruhi oleh pengetahuan, pendidikan, status gizi, kepatuhan, usia kehamilan, nutrisi, perilaku dan lingkungan. Diharapkan kepada tenaga kesehatan khususnya bidan untuk memberikan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) yang baik tentang anemia kepada setiap ibu hamil dan lebih sering melakukan kegiatan home visit.
PERBANDINGAN KADAR TROMBOSIT PADA DARAH VENA DAN KAPILER MENGGUNAKAN ANTIKOAGULAN K3EDTA Franciscus Deni Suryatama; Rosnita Sebayang; Mustika Hutabarat
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1295.196 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.853

Abstract

Selection of the wrong type of examination sample can affect the results of the examination. Examination of blood cell counts can be taken from venous blood and capillary blood, but in capillary blood sampling there can be a dilution of the blood by tissue fluid so that the results of the blood cell count allow for differences between capillary blood samples and venous blood. The purpose of this study was to determine the difference in the number of platelets in venous blood and capillary blood in a hematology analyzer. This type of research is descriptive-analytic. Examination using Sysmex KX-21 with Blood Cell Counter method. All data were tested for normality using Shapiro-Wilk and hypothesis testing using Independent Sample T Test. The results of the examination showed a significant difference, where the platelet count of the capillary blood was lower than that of the venous blood and statistically showed a significant difference in the number of platelets with a value of =0.01 (<0.05). So it can be concluded that there are differences in the number of platelets in venous blood and capillary blood.

Page 1 of 11 | Total Record : 102