cover
Contact Name
Asih Puji Hastuti
Contact Email
asihpuji.aph@gmail.com
Phone
+6285643022200
Journal Mail Official
jici@inisnu.ac.id
Editorial Address
Jln. Suwandi - Suwandi, Temanggung 56213 Telp. (0293) 493361
Location
Kab. temanggung,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman
ISSN : 19795866     EISSN : 27221547     DOI : https://doi.org/10.58523/jici
Focus and Scope Jurnal Ilmiah Cita Ilmu: Kajian Kebudayaan dan Keislaman is a Scientific Journal that focuses its study on the field of culture and Islam. Citra Ilmu: The Scientific Journal of Culture and Islam invites scholars and experts working in all aspects of Culture and Islamic Studies to submit their manuscripts in both research and theoretical, prospective, review book, community-based research and case studies. Interesting topics include but not limited to culture Islamic theology, Islamic History, Islamic Thought, History of Islamic Thought, Islamic Philosophy, Mysticism, Islamic Anthropology, Islamic Sosiology, Living Quran, Living Hadits, Science of Islamic Interpretation
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 86 Documents
Pecegahan Radikalisme Melalui Pembiasaan Tradisi Islam Nusantara di MI Najmul Huda Kemloko Temanggung Idammatussilmi Idammatussilmi
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 14 No 28 (2018)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe the context of deradicalism through the habituation of the Nusantara Islamic tradition. The development of radicalization led to widespread of social unrest. Through the habituation of the Nusantara Islamic tradition was believed as being able to prevent the proliferation of radicalization. This serearchis a descriptive study using a qualitative approach with triangulation (combined) data collegtion techniques. The serearch was coductedon the students of MI Najmul Huda Kemloko that produce finding that by habituating the Nusantara Islamic tradition can increase awareness of the importance of harminy in diversity. In accordance with the command of Islam to do good to all creatures of Allah by doing fair, tolerance, love, and loving for each other among fellow creature. The habituation of Nusantara Islamic tradition of the archipelago by holding mujahadah and pilgrimage to the grave at MI Najmul Huda Kemloko by hoping that students can understand that Islam actually teaches peace. By carring out the Nusantara Islamic tradition that must be preserved, student must understand the basisi of mujahadah and the pilgrimage of the grave so that there is no misappropriation. The Habituation of the Nusantara Islamic tradition has great potential to counteract the growing flow of radical Islamic group
Persepsi Masyarakat Dan Agama Islam Terhadap Kebudayaan Primbon Jawa Dalam Penentuan Hari Baik Pembangunan Atau Rehap Rumah Di Kabupaten Temanggung Sholeh Kurniandini
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 14 No 28 (2018)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Java especially in Temanggung regency still are very resilient revere the culture java particularly in terms of primbon the determination of a good day for doing some activities, in primbon people of java knew and recognized him as a term of neptu, neptu is an order of the value of statistic computed by sum up the value of day and a rupiah a market price of .As we all know, in addition to a fuller knowledge of the day as a sunday, his ledger going into monday, on tuesday, those astray to saturday, people of java the process may only lead knew and recognized him as a term of the market as pahing, one sixteenth of a pound, wage, kliwon, and legi .The combination of a market price of during the day only and this is what is called with weton .Masingmasing weton having the value of the artifacts were found from different neptu. In a society alone there are a lot of perceptions on the determination of a good day is good in positive and negative perception as well as in terms ofreligion.
Pemikiran Dan Teori Tafsir Nasr Hamd Abu Zaid M Shofiyyuddin
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 14 No 28 (2018)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This article examines the theories used by Nasr Hamd Abu Zaid in understanding and interpreting the Qur’an. Nasr Hamd built his theological building by understanding the muktazilah with his affalizative nature to avoid tadadul qudama. Nasr Hamd combines al jurjani’s theory with Ferdinand de sausure’s theory of the relationship of signs and markers through cultural conventions. Nasr Hamd also used the theory of Linguistic Principles (Grammatical) and Psychological Principles (psychic) to enter the “door” of i’jaz and integrate with Desaussure’s theory of the distinction between langue, or what is known in Arabic is lisan, and the parole or known Arabic kalam. The i’jaz theory is not only approached with modern theories, but also with al jurjani’s al nadzm theory and is also distinctively nahwu and usul al nahwu. nasr hamd neatly and admirably tries to understand the classical interpretation theory with modern theories, so that these theories can be read scientifically by people today.
Kajian Hermeneutika Dalam Kitab Fath Al-Bari’ Karya Ibn Hajar Al-Asqqolani (Analisis Hadis Tentang Umroh) Neny Muthi’atul Awwaliyah; Idham Hamid
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 15 No 29 (2019)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.796 KB)

Abstract

Kitab Fath al-Bari merupakan kitab yang sangat masyhur. Kepopulerannya ini dapat kita lihat dari banyaknya orangorang yang menggunakan karya Ibnu Hajar al-Asqalani ini ketika ingin memahami hadis Nabi saw. Memahami kandungan hadis tidak hanya dapat temui dari bunyi teksnya, namun sangat penting juga menemukan kandungan maknanya melalui teknik interpretasi kontekstual atau dengan metode hermeneutik. Penelitian ini memfokuskan pembahasannya yang berkaitan dengan hadis-hadis tentang umrah dan keutamaanya. Banyak hal yang diperoleh dari pendekatan hermeutik ini, misalnya ketika Ibnu Hajar memahami dan mensyarah hadis-hadis dari kitab Sahih al-Bukhari tidaklah bertumpu kepada pendekatan bahasa saja, tetapi juga kepada pendekatan usul fiqh, ulumul hadis seperti ilmu rijal al-hadis, tawarikh al-mutun, asbab wurud hadis dan pendekatan sejarah. Selain itu beliau juga seringkali mengutip dan mempertemukan dua argumentasi berbeda di kalangan ulama, kemudian tidak lupa untuk mengutip ayat-ayat al-Qur’an. Hal ini sebagai upaya agar pembaca tidak terjebak pada satu pemahaman dari apa yang terlihat secara tekstual pada kandungan hadis.
Negara Pancasila: Inspirasi Model Negara Islam Kontemporer Berbasis Tafsir Maqaṣidi L Lufaefi
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 15 No 29 (2019)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.234 KB)

Abstract

One of the debates among Muslims which until now has not ended is about the state model in Islam. Islamic leaders who are concerned about the issue, such as Rashid Ridha, Imam Al-Mawardi, Taqī Al-Dīn Al-Nabhāni, Alī Abd Al-Rāziq, Nurcholis Madjid and Hasyim Muzadi, have significant differences of opinion. The difference is not only led to debate in the intellectual world, but also physically at the lower level. This paper discusses and analyzes the state model of Pancasila with its relation to the Qur’anic verses about the state. With the analysis of Maqāṣid Alquran, the state of Pancasila is an ideal contemporary Islamic state. Through its five principles, the Pancasila state discovered the essence of an Islamic state capable of delivering the objectives of Islamic law and unity in diversity. Therefore it can be accepted by Indonesian people whose population is plural and its Muslim population occupies the largest position in the world, and is the inspiration of other countries in the world.
Ma’nacum Maghza Sebagai Metode Dalam Kontekstualisasi Hadis Musykil (Telaah Pemikiran Dan Aplikasi Hermeneutika Sahiron Syamsudin) Mustahidin Malula
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 15 No 29 (2019)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.57 KB)

Abstract

Permasalahan mengenai pemahaman dan pemaknaan hadis terletak pada tidak efektivnya penafsiran klasik terhadap hadis-hadis yang bermasalah dan bertentangan, ditambah dengan penafsiran kontemporer yang bertumpu pada hermeneutika terjebak pada kecenderungan obyektiv terhadap teks atau subyektifv tehadap segala hal. Teori ma’na cum maghza secara singkat menjembatani kedua hal tersebut dengan menitik beratkan pada signifikansi teks. Penggunaan hadis musykil dalam penulisan ini adalah untuk melihat seberapa jauh teori ma’na cum maghza dapat menjadi sebuah alternatif metodologi memahami dan menafsirkan hadis sebagaimana pada umumnya teori ini berorientasi pada penafsiran al-Quran. Pada bagian pengkajian penulis menggunakan hadis qudsi yang tergolong musykil untuk ditafsirkan. Penafsiran secara obyektiv hanya dapat memberikan pemahaman tekstual dari hadis tersebut dan tidak adanya pemaknaan mendalam sementara penafsiran secara subyektiv hanya memberikan gambaran sosok yang menjadi lawan bicara Nabi pada hadis tersebut. Tetapi sumbangan besar pemaknaan hadis dilakukan dengan menggabungkan dua kecenderungan itu di mana faktor historisitas dan maksud Nabi yang mempengaruhi gaya bahasa dan perkataan Nabi serta dapat dipahami sesuatu yang menjadi pesan utama teks sebagai tujuan dan atas hal tersebut yang secara lahiri dapat dikontekstualisasikan.
Pembacaan Mubādalah Terhadap Penafsiran HAMKA Tentang Poligami Alfita Trisnawati Adam
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 15 No 29 (2019)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.975 KB)

Abstract

Menyoal pernikahan, poligami adalah bagian yang sangat kontroversi. Saat ini praktik poligami terlihat masif, bahkan informasi seminar poligami tersebar bebas melalui gawai. Regulasi untuk praktik poligami sedang diperjuangkan di salah satu daerah istimewa di Indonesia. Teks keagamaan selalu menjadi legitimasi praktik poligami. Sejak lama para intelektual muslim telah melakukan upaya menafsirkan ulang teks-teks agama yang berkaitan dengan poligami. Berbagai syarat dan ketetapan dibuat agar praktik poligami tidak sembarang dilakukan. Hamka merupakan salah satu ulama yang menetapkan sulitnya melakukan poligami. Dalam Tafsir al-Azhar karyanya, Hamka cukup panjang menjelaskan tentang poligami. Menurutnya, dibolehkannya poligami bukan tanpa alasan. Ada syarat yang harus dipertimbangkan, dan berlaku adil adalah syarat utama. Penelitian ini menggunakan metode content analysis, dengan konsep Qirā’ah Mubādalah sebagai pisau analisisnya. Melihat kenyataan sekarang ini, ada saja yang melakukan poligami dengan tanpa memikirkannya secara matang. Untuk itu dianggap urgen untuk terus melakukan upaya pembacaan kembali terhadap teks-teks keagamaan yang telah ada. Berdasarkan konsep mubādalah, pemikiran Hamka masih meninggalkan celah untuk disalahpahami oleh suami yang ingin poligami. Adil secara finansial tidak cukup bagi suami yang ingin poligami. Adil yang dimaksud harus dalam segala hal, lahir maupun batin, materi maupun hati. Tidak hanya keharmonisan hubungan suami istri yang perlu diperhatikan tapi juga proses tumbuh kembang anak. Persoalan yang tentu tidak mudah untuk dipenuhi oleh setiap suami yang berpoligami.
Konsep Targib wa Tarhib dalam Naskah Arba’in Madyani Agil Muhammad
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 15 No 29 (2019)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.766 KB)

Abstract

There are many religious manuscripts that are scattered and have not been studied extensively and deeply. One of the manuscripts is the Arba‘in Madyani manuscript which contained 49 hadiths and was written in 1267 H / 1851 AD by Kiai Abu Ishaq Madyani. This study aims to describe the text and to analyze the concept of the Targib wa Tarhib in the Arba‘in Madyani text. This research uses descriptive methods combined with modern philology methods. The data source in this research is a copy of Arba‘in Madyani manuscript which is stored in the house of the heirs located in Nguruan, Soko, Tuban. East Java. Data is analyzed by the philology approach that is integrated with the hadith science approach. The research of hadith quality in this book uses the rules of hadith validity, both in terms of the sanad and matan. The results of this study indicate that the Arba‘in Madyani manuscript is a single text and the condition of the Arba‘in Madyani manuscript is still maintained, clear and easy to read writing written in Arabic. The concept of Targib wa Tarhib in the Arba‘in Madyani book consists of several parts, namely solicitation and threat in prayer and prayer in congregation, studying, glorifying mosques, daily ethics, generosity, the virtue of recitation of dhikr, and marriage. The concepts of the Targib wa Tarhib adapted the conditions around when Kiai Abu Ishaq Madyani still preached in his community with Sufism approach.
Budaya Makuliwwa: Studi Living Qur’an Masyarakat Nelayan Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat Thabrani Tadjuddin
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 15 No 30 (2019)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.076 KB)

Abstract

Penelitian ini membahas tentang tradisi lokal masyarakat Mandar khususnya masyarakat nelayan di desa pambusuang kecamatan balanipa di Sulawesi Barat. Tradisi ini merupakan komponen kebudayaan yang cukup tua yang telah lama dipertahankan oleh masyarakat. Tradisi ini lebih dikenal dengan istilah ritual makkuliwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh unsur kebudayaan baru yakni Islam dengan ritual makkuliwa, apakah menembus inti kebudayaan atau hanya pada konsep praktek ritual. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriktif analitik. Pola kerja dari penelitian ini berupaya mengkombinasikan antara studi kepustakaan dan studi lapangan. Penelitian ini juga menggunakan teori Resepsi audiens untuk mengungkap pola interaksi dan respon masyarakat terhadap ayat-ayat Alquran sebagai bentuk fenomena Alquran yang hidup yang populer dikenal dengan Living Qur’an. Hasil studi menunjukan bahwa ritual makkuliwa dan unsur Islam memiliki pola yang sama sebagai peneguhan terhadap sesuatu yang memiliki kekuatan diluar nalar manusia. Sehingga pada prakteknya, dua unsur kebudayaan ini saling mempengaruhi baik pada tataran praktek maupun ruang spiritual dan kepercayaan masyarakat nelayan. Tradisi ini kemudian menjadi serangakaian upacara sebagai bentuk peneguhan terhadap Allah swt sebagai penguasa tanpa harus mengubah secara keseruhan rangkaian dan praktek ritual makkuliwa yang telah lama dipertahankan.
Dampak Pernikahan Dini Terhadap Keberlangsungan Rumah Tangga (Studi Kasus di Kecamatan Gemawang) Retno Kunratih
Jurnal Ilmiah Citra Ilmu : Kajian Kebudayaan dan Keislaman Vol 15 No 30 (2019)
Publisher : Institut Islam Nahdlatul Ulama Temanggung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.591 KB)

Abstract

This paper describes the phenomenon of early marriage in the Gemawang sub-district which is still prevalent. In accordance with the locus, this study uses a descriptive qualitative approach. The author found the practice of early marriage due to several very dominant factors. Community culture, level of education, and patterns of child interaction and economic problems that underlie the practice of early marriage. The impact of this practice is that many household life experiences many very serious problems / problems. The practice of domestic violence which leads to divorce often colors the case in the community. Departing from the problems that arise, the author will try to find solutions to existing problems. Preventive efforts, strengthening knowledge and awareness of the importance of building moral responsibility in society are solutions to the freezing of people’s thinking. By giving rise to people’s understanding of the essence of marriage, which is to create a sakinah, mawadah wa rahmah community, the ideal hopes of baiti jannati will be realized.