cover
Contact Name
Sanya Anda Lusiana
Contact Email
sanyalusiana@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
ejournal.gemkes@gmail.com
Editorial Address
Jl. Padang Bulan II Kelurahan Hedam Distrik Heram, Jayapura, Papua
Location
Kota jayapura,
P a p u a
INDONESIA
Gema Kesehatan
ISSN : 20885083     EISSN : 26548100     DOI : https://doi.org/10.47539/gk.v15i1
Core Subject : Health,
Gema kesehatan is published by Poltekkes Kemenkes Jayapura twice a year. p-ISSN 2088-5083/e-ISSN 2654-8100. Kemdikbudristek has accredited the Gema Kesehatan journal to rank four from 2019 to 2023 based on the decree:164/E/KPT/2021. We believe that open-source knowledge is able to produce something more treasured, giving an advantage to researchers, policy-makers and society in general. By collaborating committedly with authors, reviewers and editors we guarantee that the academic community will be given free access to explore into a wealth of highest quality research. All articles are published under a Creative Commons license: Attribution 4.0 International (CC-BY-SA) http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/, indicative of the fact that authors retain the copyrights of their work and hence, can freely use, reuse and share their articles. Prademic also allows authors to post their work online to any academic repository any time they wish. Gema Kesehatan (GK) implements the PKP Preservation Network (PKP PN), as can be seen in the records of The Keepers Registry and Garuda
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021" : 7 Documents clear
KARAKTERISTIK GEJALA MAYOR PASIEN RINOSINUSITIS KRONIS BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN DI RSUP SANGLAH DENPASAR PERIODE JUNI 2018-JUNI 2019 Widia Danis Swari; Komang Andi Dwi Saputra; I Made Wiranadha
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i1.146

Abstract

Rinosinusitis merupakan suatu penyakit peradangan mukosa yang melapisi hidung dan sinus paranasalis. Berdasarkan konsensus tahun 2004, rinosinusitis dibagi atas 3 kriteria, yaitu rinosinusitis akut yang berlangsung selama empat minggu, rinosinusitis sub akut yang berlangsung antara empat sampai dua belas minggu, dan rinosinusitis kronik yang berlangsung lebih dari dua belas minggu. rinosinusitis kronis dapat ditegakkan berdasarkan dua gejala mayor atau lebih, atau satu gejala mayor ditambah dua gejala minor, jenis kelamin, tanda dan gejala yang ditemukan, gejala klinik, pemeriksaan rinoskopi anterior, dan pemeriksaan nasoendoskopi. Penelitian ini merupakan deskriptif observasional dengan metode cross-sectional menggunakan buku registrasi rekam medis di Poliklinik THT-KL RSUP Sanglah Denpasar dengan 98 total sampel yang didapatkan pada periode Juni 2018 – Juni 2019. Pengambilan sampel ilakukan pada bulan Februari-Maret 2020 di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan variabel bebas usia dan jenis kelamin serta variabel terikat gejala mayor pada pasien rinosinusitis kronis. Hasil pengujian Somers’ D dan Chi Square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan (p>0,05) antara usia dan jenis kelamin dengan gejala mayor pada pasien rinosinusitis kronis. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko lain seperti pekerjaan, status sosial dan pola hidup dari pasien rinosinusitis kronis. Tidak terdapat hubungan antara gejala mayor pada pasien rinosinusitis kronis dengan usia dan jenis kelamin. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor lainnya yang mempengaruhi risiko munculnya gejala mayor pada pasien rinsonusitis kronis.
Uji Mutu Fisik Lotion Kombinasi Minyak Atsiri Daun Zodia (Evodia suaveolens) dan Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) Fitriah A Iriani; Brechkerts Lieske Angruni Tukayo
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i1.147

Abstract

Tanaman kemangi dan zodia dapat digunakan sebagai anti nyamuk karena memiliki minyak atsiri yang mengandung Eugenol dan linalool, evodiamine, rutaecarpine. Penggunaan minyak atsiri daun zodia dan daun kemangi secara langsung kurang efektif karena sifatnya yang mudah menguap, maka perlu dibuat dalam bentuk sediaan yang sesuai agar mudah dipakai dan lebih tahan lama yaitu lotion. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik lotion kombinasi minyak atsiri daun zodia (Evodia suaveolens) dan daun kemangi (Ocimum Basilicum L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium yang dilaksanakan pada bulan Oktober hingga November 2020, bertempat di Laboratorium Farmasi Poltekkes Kemenkes Jayapura. Pengujian mutu fisik lotion yang diuji meliputi Uji organoleptik, Uji pH, Uji homogenitas, Uji daya lekat, Uji daya sebar. Uji lainnya yang dilakukan adalah uji hedonik dan uji iritasi lotion. Hasil yang didapatkan menunjukkan hasil uji organoleptik, uji homogenitas, daya lekat lotion memenuhi syarat. Hasil uji pH dan daya sebar terdapat formulasi lotion yang tidak memenuhi syarat. Semua formula tidak mengiritasi dan formula yang paling disukai responden adalah formula ke V.
DAYA TERIMA MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG PISANG BARANGAN Sri Iriyanti; Budi Kristanto; Rosita Antariksawati
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i1.162

Abstract

Mie merupakan makanan alternatif pengganti beras yang banyak dikonsumsi masyarakat. Mie menjadi populer dikalangan masyarakat karena harganya yang murah dan cara pengolahan sekaligus penyajiannya yang sederhana. Bahan baku pembuatan mie adalah tepung terigu, sehingga hal ini menambah jumlah impor tepung terigu. Peningkatan impor tepung terigu dapat mengancam ketahanan pangan, sehingga diperlukan alternatif bahan dasar pembuatan mie yang berbasis pangan lokal. Pisang merupakan salah satu produk pangan local yang harus terus dikembangkan pemanfaatannya. Produksi pisang sangat melimpah, sehingga Pisang yang dijadikan tepung dapat digunakan sebagai bahan subtitusi tepung terigu dalam pembuatan mie. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya terima dan sifat organoleptik mie basah dengan subtitusi tepung pisang barangan. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi eksperimen dengan rancangan One shot case study dengan menggunakan 3 Formula yakni subtitusi tepung pisang 10 % (F1), 20 % (F2) dan 30 % (F3). Panelis pada uji daya terima adalah Dosen dan mahasiswa Jurusan Gizi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa untuk uji organoleptic, warna yang sangat disukai adalah F1, Aroma yang sangat disukai adalah F1, Rasa yang sangat disukai adalah F3 dan Tekstur yang sangat disukai adalah F2. F3 memiliki daya terima yang paling baik dintara ketiga formula tersebut. Kesimpulan Formula dengan subtitusi tepung pisang sebesar 30 % yang memiliki daya terima paling baik .
POTENSI EKSTRAK BAWANG HITAM SEBAGAI ANTITUBERKULAR MYCOBACTERIUM TUBERCULOSIS Elvina Veronica; Putu Srinata Dampati; Varennia Bhargah; Ni Kadek Sinta Dwi Chrismayanti
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i1.163

Abstract

Penyakit tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh adanya bakteri Mycobacterium tuberculosis (M.tuberculosis). Indonesia termasuk delapan negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia (8% kasus). Banyaknya obat TBC dan durasi konsumsi obat yang lama seringkali menjadi alasan tidak tuntasnya obat TBC yang dikonsumsi sehingga terjadi kasus Multidrug Resistant (MDR) strain M. tuberculosis terhadap obat TBC. Saat ini, sekitar 45% kasus TBC sudah mengalami MDR. Bawang hitam merupakan fermentasi bawang putih selama 21 hari pada kelembaban 90% dan suhu 70OC sehingga warna, bau, dan rasa pada bawang menajadi manis keasaman. Studi bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak bawang hitam sebagai antitubercular M.tuberculosis. Studi merupakan studi tinjauan pustaka dengan mencari artikel terkait menggunakan kata kunci dalam 10 tahun terakhir pada browser Google Scholar, Pubmed, NCBI, Garuda. Bawang hitam memiliki antioksidan dan senyawa sulfur lebih tinggi dibandingkan bawang putih serta bersifat hepatoprotektor. Bawang hitam memiliki sifat antituberkular karena mengandung antioksidan dan sulfur yang dapat mengganggu proses metabolisme bakteri, menghambat proses transkripsi protein bakteri, mengaktifkan makrofag yang akan memfagositosis bakteri sehingga menghambat pertumbuhan serta menimbulkan kematian bakteri M.tuberculosis. Perlu studi lebih lanjut terkait dosis ekstrak yang diperlukan serta uji toksisitas.
PELAKSANAAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI PUSKESMAS KOTA PEKANBARU RIAU Angki Irawan; Wismardani Wismardani; Muhamad Dedi Widodo
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i1.164

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Salah satu upaya penanggulangan DBD tersebut adalah dengan melakukan penanggulangan kasus sebagai upaya pemutusan rantai penularannya. Meliputi: Penyelidikan Epidemiologi (PE) serta tindakan penanggulangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi dari aspek SOP (Standar Operasional Prosedur), ketenagaan (SDM), sarana, kompensasi dan penatalaksanaan program DBD. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pendekatan kualitatif. Analisis dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan penelusuran dokumen. Ada 6 orang informan yaitu: 2 orang Kepala Puskesmas, 2 orang Pemegang Program DBD, dan 2 orang Petugas Surveilans. Lokasi penelitian di Puskesmas Payung Sekaki dan Harapan Raya yang merupakan dua Puskesmas dengan kasus DBD tertinggi Tahun 2016 yaitu sebesar 145 dan 92 kasus, dengan jumlah kematian 1 orang untuk Payung Sekaki dan 1 orang Harapan Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas Payung Sekaki belum memiliki SOP, petugas PE belum berlatar pendidikan epidemiologi. Untuk buku catatan harian, senter, formulir PE sudah lengkap. Dalam pelaksanaannya juga sudah memiliki surat tugas dan Dana BOK (Bantuan Operasional Kegiatan). Sedangkan untuk Puskesmas Harapan sudah memiliki SOP tetapi baru diterbitkan 2016, petugas PE sudah berpendidikan epidemiologi, dibantu oleh pemegang Program DBD, untuk pemanfaatan dana menggunakan dana BOK. Masih tingginya angka DBD di kedua wilayah Puskesmas tersebut dikarenakan belum optimalnya penatalaksanaan manajemen dan prosedur penanganan DBD. Perlu kewaspadaan dini pada kasus ini, para pejabat dan pihak kesehatan terkait dapat diandalkan dengan cara pengembangan program kapasitas (capacity building) di bidang persepsi dan penilaian risiko (risk perception and risk assessment) terhadap kasus DBD ini.
EFEKTIVITAS INOKULAN URIN SAPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KOMPOS Suci Alpat Wijaya; Muchsin Riviwanto; Awaluddin Awaluddin
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i1.166

Abstract

Komposting merupakan proses penguraian materi-materi organik dengan bantuan mikroorganisme. Mikroorganisme pengurai yaitu penambahan buangan lain seperti urin sapi untuk mempercepat proses pengomposan sebagai inokulan cair. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas inokulan cair urin sapi terhadap lama pengomposan dan kualitas kompos.Jenis penelitian adalah eksperimen. Pembuatan kompos dilaksanakan di Workshop Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang dan pemeriksaan kualitas kompos di Laboratorium Tanah UNAND. Hasil penelitian menunjukkanbahwa pada perlakuan konsentrasi1% berlangsung selama 27 hari dengan kualitas C/N 10,946, konsentrasi 2% berlangsung selama 23 hari dengan kualitas C/N 10,314, konsentrasi 3% berlangsung selama 21 hari dengan kualitas C/N 9,219 dan kontrol berlangsung selama 35 hari dengan kualiatas C/N kompos 7,238. Berdasarkan hasil uji Anova terdapat perbedaan lama waktu pegomposan dantidak terdapat perbedaan kualitas kompos yang signifikan antar beberapa perlakuan inokulan.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan perlakuan tercepat terjadi pada penambahan konsentrasi 3% sedangkan kualitas yang optimum terjadi pada perlakuan konsentrasi 1% dan 2%. Berdasarkan hasil dalam pembuatan kompos untuk penelitimendatang agar melakukan pemberian inokulan secara bersamaan tanpa penambahan berkali-kali karena bisa memperngaruhi kualitas kompos.
IDENTIFIKASI BAKTERI Escherichia coli METODE MPN PADA AIR ISI ULANG DIPERUMNAS IV WAENA ABEPURA TAHUN 2021 Fajar Bakti Kurniawan; Asrori Asrori; Yulianus Wina Krisna Alfreda
GEMA KESEHATAN Vol. 13 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/gk.v13i1.170

Abstract

Quality drinking water was assessed from microbiological parameters, is the absence of total coliform and Escherichia coli bacteria in 100 ml samples. The purpose was to identify Escherichia coli bacteria in refill drinking water produced by refill drinking water depot at Perumnas IV Waena Abepura. The research was conducted at the Laboratory of Microbiology, Health Polytechnic of the Ministry of Health in Jayapura. Water samples obtained from 6 depots. This type of research is descriptive. The quality of water bacteriology uses the Most Probable Number (MPN) method which consists of a presumptive test using 3 3 3 tube Lactose Broth (LB) media, and a Confirmation Test using Brillian Green Lactose Broth (BGLB) media, complete test using EMB agar. The results showed that at 6 water depots there were 3 negative samples or no Escherichia coli bacteria were found and 3 positive samples found Escherichia coli bacteria.

Page 1 of 1 | Total Record : 7