cover
Contact Name
Fitria Dhenok Palupi
Contact Email
nutriture@poltekkes-malang.ac.id
Phone
+6285790314800
Journal Mail Official
nutriture@poltekkes-malang.ac.id
Editorial Address
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang Ijen Street 77C Malang, East Java, Indonesia 65119
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Nutriture Journal
ISSN : -     EISSN : 28289552     DOI : https://doi.org/10.31290/nj.v2i1
Gizi Klinik: nutraceutical, nutrigenomik, nutrigenetik, malnutrisi, nutrition care process (NCP), komunikasi terapeutik Gizi Masyarakat: malnutrisi, penilaian status gizi, pola konsumsi pangan, ketahanan dan keamanan pangan, surveillance, pengembangan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) Food Science: teknologi pangan, food processing, food additives, pangan lokal, pangan fungsional, pengembangan produk pangan, analisis kandungan zat gizi, bahan tambahan pangan (BTP) Food Service: hygiene dan sanitasi, penyelenggaraan makanan, penyelenggaraan mutu makanan, manajemen pelayanan Gizi Olahraga: sport food, ergogenic aids, penilaian status gizi atlet, penyelenggaraan gizi atlet
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture" : 7 Documents clear
Indonesia : Perbedaan Pengetahuan Ibu Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Tentang Sayur dan Buah dengan Media Ebooklet serta Hubunganya dengan Konsumsi Anak SD Gizi Lebih di Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek. Puput Ayu Agustiyani; I Dewa Nyoman Supariasa; B. Doddy Riyadi
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3739

Abstract

Latar Belakang: Kurangnya konsumsi buah dan sayur pada anak usia sekolah sesuai anjuran yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), mereka memiliki kecenderungan obesitas, oleh sebab itu pengetahuan terkait buah dan sayur dibutuhkan sebagai dasar perilaku makan yang baik. Sehingga anak yang mengalami obesitas dapat mengetahui pengertian, kandungan gizi, manfaat, serta akibat kekurangan buah dan sayur, atas dasar itu penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengetahuan tentang buah dan sayur pada anak usia SD yang mengalami obesitas di desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan serta hubunganya dengan tingkat konsumsi gizi anak SD gizi lebih. Metode: Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode atau desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian pra eksperimen pre eksperimental design. Populasi yang di ambil kelas 4 dan kelas 5 sejumlah 89 siswa dengan sampel 31 siswa yang berstatus gizi lebih. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dan perubahan yang signifikan tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah di berikan penyuluhan hasil uji paired t test 0,000, akan tetapi tidak ada hubunganya antara tingkat pengetahuan ibu dengan tingkat konsumsi energi p value 0,304 dan serat p value 1,000 pada anak SD. Kesimpulan: Penyuluhan gizi dengan media ebooklet dapat meningkatkan pengetahuan ibu anak sekolah dasar gizi lebih sebelum dan sesudah intervensi.
Penetapan Kadar Fenol Total Ekstrak Etanol Berbagai Biji Buah Salak Bali (Salacca zalanca var. ambonensis) Menggunakan Metode Folin Ciolcalteu Sandry Kesuma; Aulia Agustin; Elok Widayanti; Retno Ikayanti
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3705

Abstract

Latar belakang: Biji buah salak diketahui memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan dan sitotoksik yang dapat bermanfaat bagi kesehatan. Banyaknya varian buah salak yang beredar menyebabkan minimnya informasi akan senyawa bioaktif yang terkandung didalamnya. Salah satunya adalah buah salak varietas bali yang memiliki beberapa varian. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar total fenol dalam berbagai varian biji buah salak varietas Bali dari perkebunan salak di Desa Sibetan Kabupaten Karangasem. Metode: Penentuan kadar total fenol dilakukan pada ekstrak etanol biji buah salak varietas Bali dengan metode Spektrofotometri UV Vis pada panjang gelombang 765 nm menggunakan standar asam galat. Fenol ditentukan dengan metode Total Phenolic Content berdasarkan prinsip peningkatan intensitas warna yang bereaksi dengan reagen Folin Ciocalteu, dan diukur kadar total fenol secara Spektrofotometri UV Vis. Hasil: Terdapat 5 varian biji salak yang ditetapkan kadar total fenolnya yaitu varian nangka, porong, gula, nenas dan merah dengan hasil berturut-turut sebagai berikut 0,6893; 0,7689; 1,2876; 0,9292; 0,8283 persen b per b. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian pada 5 varian biji buah salak Bali (Salacca zalanca var. ambonensis), dapat disimpulkan bahwa kadar total fenol tertinggi terdapat pada ekstrak etanol biji salak gula pasir yaitu sebesar 12,8763 mg GAE per g Ekstrak atau 1,2876 persen b per b dan kadar terendah terdapat pada ekstrak etanol biji salak nangka yaitu sebesar 6,8932 mg GAE per g Ekstrak atau 0,6893 persen b per b.
Pengembangan Metode Amalgam sebagai Uji Pendauluan adanya Merkuri dalam Sediaan Krim Kosmetik zuri rismiarti; Fitri Ratnasari; Lukky Jayadi
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3710

Abstract

Kosmetik krim pemutih kulit sangat diminati para wanita khususnya di Indonesia. Semakin banyaknya permintaan ini membuat oknum tidak bertanggung jawab menambahkan bahan kimia berbahaya seperti merkuri yang dapat memberikan warna putih terhadap kulit dalam waktu yang singkat. Efek dari penggunaan merkuri ini dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kulit dan organ tubuh. Pengujian adanya merkuri dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif salah satunya yang dikembangkan adalah metode Amalgam. Amalgam adalah campuran dari Merkuri dan Logam alloy seperti Tembaga (Cu), Kuningan (Cu dan Zn), dan Uang Koin Emas 500 yang akan membentuk padatan berwarna silver atau abu abu. Logam yang digunakan berwarna selain abu abu atau silver sehingga jika terjadi pembentukan amalgam dapat terlihat. Logam akan direaksikan dengan larutan krim yang dicurigai mengandung merkuri. Jika terbentuk endapan berwarna gelap maka krim positif mengandung merkuri. Merkuri yang dapat digunakan untuk uji pendahuluan memiliki batas pada konsentrasi 3 persen HgCl. Komposisi logam dan konsentrasi merkuri berpengaruh terhadap kestabilan amalgam. Semakin besar komposisi Tembaga (Cu) maka amalgam yang terbentuk sangat stabil atau susah untuk dihilangkan. Semakin besar konsentrasi Merkuri (HgCl2) maka amalgam yang terbentuk akan semakin gelap atau terlihat.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Mangga (Mangifera indica L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis Muhammad Anugerah Alam Waris; Definingsih Yuliastuti; Septiana Laksmi Ramayani; Alfat Fadri
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3755

Abstract

Latar belakang: Infeksi bakteri saat ini, beberapa telah mengalami resistensi terhadap obat antibiotik yang menjadi tantangan besar dalam kesehatan masyarakat diseluruh dunia. Terjadinya evolusi resistensi mikroorganisme dapat menyebabkan beberapa obat antibiotik yang ada menjadi kurang efektif dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme. Salah satu yang mampu memberikan efek antibakteri yaitu daun mangga atau dengan nama latin M. indica L. yang berasal dari keluarga Anacardiaceae. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ekstrak etil asetat daun Mangga memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan S. epidermidis Metode: Ekstrak daun Mangga (Mangifera indica L.) diperoleh dengan metode maserasi menggunakan cairan penyari Etil Asetat. Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri uji menggunakan metode difusi dengan variasi konsentrasi 2,5 persen, 5 persen, 10 persen (b per v), kontrol positif Ampicillin dan kontrol negatif DMSO 10 persen. Zona hambat yang terbentuk diukur setelah inkubasi selama 24 jam. Hasil: Terdapat zona hambat pada pengujian antibakteri ekstrak etil asetat daun Mangga (M. indica) terhadap S. aureus sebesar 7,6 mm, 8 mm, 8,7 mm dan 27,3 untuk kontrol positif. Untuk pengujian antibakteri ekstrak etil asetat daun Mangga (M. indica) terhadap S. epidermidis sebesar 7,8 mm, 8,4 mm, 8,6 mm dan 23,3 untuk kontrol positif Simpulan: Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat daun Mangga (M. indica) memiliki senyawa antibakteri.
Pengembangan Nugget Ikan Lele (Clarias Gariepinus) dengan Penambahan Kacang hijau dan Wortel sebagai Makanan Tambahan Balira dengan Berat Badan Kurang suhartini suhartini; Theresia Puspita; Sugeng Iwan Setyobudi
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3731

Abstract

Latar Belakang : Balita merupakan kelompok rentan terhadap masalah gizi kurang ataupun gizi buruk, salah satu penanganan masalah gizi tersebut adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan Tinggi Energi dan Tinggi Protein pada balita sesuai kebutuhan gizi berdasarkan AKG 2019 dengan memanfaatkan pangan lokal seperti ikan lele, kacang hijau dan wortel. Tujuan : Untuk menganalisis daya terima dan kandungan gizi nugget ikan lele dengan penambahan kacang hijau dan wortel sebagai makanan tambahan balita dengan berat badan kurang. Metode : Jenis penelitian eksperimen dengan 3 taraf perlakuan, parameter penelitian yang dilakukan terhadap produk yaitu uji organoleptik pada 15 panelis menggunakan uji Kruskal Willis dan Mann Whitney dengan tingkat kepercayaan 95 persen, menghitung komposisi energi dan zat gizi menggunakan Calculated Value, mutu protein dan perlakuan terbaik. Hasil : Nugget ikan lele dengan penambahan kacang hijau dan wortel memberikan pengaruh terhadap mutu organoleptik yaitu warna. Warna yang paling disuka pada perlakuan P1 yang memiliki rata rata 3,85. Kandungan protein tertinggi pada perlakuan P2 sebesar 4,95g per 50g, kadar lemak tertinggi pada perlakuan P2 sebesar 3,98g per 50 g, dan kadar karbohidrat tertinggi P2 sebesar 144,8g per 50g. Mutu cerna protein tertinggi pada perlakuan P1 yaitu NPU 93,8 dan BV 100 persen. Kesimpulan : Formulasi terbaik nugget ikan lele pada perlakuan P1 dan memberikan kontribusi zat gizi terhadap AKG balita (1 s.d 3 tahun) sebesar energi 11 persen, protein 24 persen, lemak 9 persen, karbohidrat 10 persen, vitamin A 13 persen dan zat besi 20 persen. Kata Kunci : Nagget ikan lele: kacang hijau: wortel: Balita: Underweight.
Pengetahuan dan Status Gizi dengan Siklus Menstruasi Remaja Putri Vresty Puji Lestari; zahra anggita pratiwi; nafilah nafilah
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3751

Abstract

Latar belakang: Perubahan biologis, psikologis dan sosial menjadikan remaja menjadi kelompok rentan dan perlu perhatian khusus. Status gizi optimal secara tidak langsung dipengaruhi oleh pengetahuan yang baik. Sementara, keteraturan siklus menstruasi dianggap sebagai faktor penting kesehatan reproduksi. Tujuan: Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan dan status gizi dengan siklus menstruasi remaja putri. Metode: Penelitian observasional analitik ini menggunakan rancangan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple non random. Data tingkat pengetahuan gizi diperoleh dari kuesioner pengetahuan gizi dengan kategori baik dan kurang. Status gizi dikategorikan berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur (IMT per U). Karakteristik siklus menstruasi diklasifikasikan menjadi dua yaitu normal dan tidak normal. Kuesioner siklus menstruasi dibuat dalam bentuk google form dan dilakukan secara daring. Analisis bivariat menggunakan uji chi square dengan tingkat signifikansi p kurang dari 0,05. Hasil: Responden dalam penelitian ini sebanyak 88 siswa SMA Negeri 1 Kroya. Penelitian menemukan sebanyak 55 persen responden memiliki pengetahuan gizi yang kurang baik. Mayoritas status gizi responden pada penelitian ini adalah gizi baik (66 persen). Penelitian menemukan sebanyak 9 persen responden adalah status gizi lebih. Penelitian menemukan bahwa lebih dari 70 persen responden memiliki siklus menstruasi yang tidak normal. Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara pengetahuan dengan siklus menstruasi pada remaja putri dan tidak ada hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi pada remaja putri. Simpulan:. Pengetahuan gizi dan status gizi tidak berhubungan secara statustik dengan siklus menstruasi pada remaja putri di SMAN 1 Kroya. Mayoritas responden memiliki pengetahuan gizi yang kurang, sehingga penting dilakukan upaya promosi gizi seimbang pada remaja putri untuk dapat meningkatkan pengetahuan gizi.
Variasi Menu, Sisa Makanan, dan Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi Santri Putri di Pondok Pesantren Carissa Cerdasari; Nawang Yudha Prameswari
NUTRITURE JOURNAL Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Nutriture
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/nj.v1i3.3750

Abstract

Background: The menu at Islamic boarding school often not varied, as a consequence it can increase food waste and reduce the level of nutritional adequacy in female students. A further impact, female students may become undernutrition and at risk of experiencing health problems such as anemia which has long-lasting effects on adult health. Objective:This study was aimed to describe menu variations, food waste, and the level of nutritional adequacy of female students at the HM Lirboyo Islamic Boarding School, Kediri Regency. Design: This cross-sectional study, involved 11 female students. Respondents assessed menu variations using Likert scale from not at all varied to very varied. Food waste was assessed using the Visual Comstock form, and the level of nutritional adequacy was assessed using food recall 3 x 24h compared to nutritional needs. Results: The menu was assessed by respondents as varied (73 percent) and very varied (27 percent), and for food waste, majority of students (91 percent) left little food. However, 100 percent students have very less energy and nutrients sufficiency. Conclusion: Even though there was little food left, the level of energy and nutrient sufficiency was still deficit. This showed the lack of availability of food served by Islamic boarding school.

Page 1 of 1 | Total Record : 7