cover
Contact Name
lfina Wildatul Fitriyah
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+6285726173515
Journal Mail Official
stisnq.jember17@gmail.com
Editorial Address
Jl. Imam Sukarto No.60, Krajan, Balet Baru, Kec. Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68194
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Aladalah: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
ISSN : 2962889X     EISSN : 29628903     DOI : 10.59246
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal ini adalah jurnal studi ilmu-ilmu Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora yang bersifat peer-review dan terbuka. Bidang penelitian dalam jurnal ini termasuk ilmu politik, sosial ,hukum, dan humaniora. Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Articles 82 Documents
Manajemen Diri Untuk Meningkatkan Pendidikan Sebagai Mahasiswa Dalam Mewujudkan Dakwah Milenial di Era Globalisasi Azzahra Dzulfa Fadilah; Diva Ananda Alifia; Khalisya Tzaznisa; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.144

Abstract

Manajemen diri merupakan sebuah proses dimana seseorang dapat mengatur dan mengelola dirinya sendiri agar dapat mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Manajemen diri meliputi kemampuan untuk mengatur waktu, mengidentifikasi tujuan, menganalisis masalah, meningkatkan kemampuan adaptasi serta mengelola diri secara efektif. Manajemen diri ini sangat penting untuk dicapai karena memungkinkan seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, meningkatkan produktivitas, mengembangkan kekuatan dan menemukan kepuasan diri. Dengan demikian, manajemen diri sangat penting untuk meningkatkan pendidikan, karena membantu siswa untuk meningkatkan kinerja akademik mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan pendidikan, mengelola waktu secara efektif, meningkatkan kemampuan belajar, meningkatkan adaptasi dan motivasi, dan membangun rasa percaya diri. Dengan meningkatkan manajemen diri, siswa dapat mencapai lebih banyak tujuan pendidikan dalam jangka panjang. Mahasiswa dalam mewujudkan dakwah milenial memerlukan manajemen diri yang kuat. Hal ini disebabkan oleh karena dakwah milenial membutuhkan mahasiswa untuk memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada masyarakat. Mahasiswa yang baik dalam manajemen diri akan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tujuan dakwah, mengelola waktu dengan efektif, mengidentifikasi dan menghormati perbedaan-perbedaan budaya, dan mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Dengan demikian, dengan meningkatkan manajemen diri mahasiswa dapat membantu mereka untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah secara lebih efektif dan mencapai tujuan-tujuan dakwah milenial. Era globalisasi menyebabkan perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara kita mendidik anak-anak kita. Globalisasi telah meningkatkan aksesibilitas pendidikan, memperluas pengetahuan, meningkatkan penggunaan teknologi, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Globalisasi juga telah meningkatkan keterbukaan pendidikan, memungkinkan siswa berbagi dan mengeksplorasi pelajaran di seluruh dunia. Ini telah membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk memperoleh pendidikan yang tepat dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Secara keseluruhan, globalisasi telah menciptakan peluang yang lebih besar bagi anak-anak untuk berkembang secara lebih dinamis dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah.
Pengaruh Konten Dakwah Terhadap Gen Z dan Milenial (Generasi Muda) Weny Maulida Nabila; Silmi Fadhilatunnisa; Muhammad Irgi Alamsyah; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.145

Abstract

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yang menggunakan menggunakan metode kuesioner yang bertujuan mengetahui; (1) Seberapa besar pengaruh konten dakwah terhadap generasi milenial. (2) faktor-faktor apakah yang mempengaruhi generasi milenial untuk menyebarkan konten dakwah. (3) Bagaimana generasi milenial mempersiapkan konten dakwah yang lebih baik. Teknik pengumpulan data adalah pertama-tama membagikan kuesioner berupa g-form yang berisi pertanyaan tentang konten yang banyak digemari oleh generasi milenial dan alasan menyukai konten tersebut, peneliti melakukan metode kuesioner yang dibagikan kepada responden untuk mengetahui pengaruh konten dakwah terhadap generasi milenial, Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kualiitatif melalui analisa data yang dihubungkan dengan materi dakwah yang disukai oleh generasi milenial. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka hasil penelitian ini dapat menunjukkan sebagai berikut: Pengaruh konten dakwah terhadap minat dan motivasi generasi milenial adalah mereka bisa mengetahui ajaran Islam yang dikemas dengan tampilan menarik dan unik yang dinilai dari segi penyampaian yang bisa mengibur dan mengedukasi dengan baik, dengan begitu generasi milenial dapat membuka pikiran sehingga bisa mempersiapkan hal apa saja yang harus dilakukan dalam membangun konten dakwah yang lebih baik kedepannya.
Pengaruh Media Teknologi Informasi Modern Terhadap Aktivitas Dakwah di Era Revolusi Industri 4.0 Muhammad Rizqy; Nur Salsa Auliya Zachani; Saniyatul Fajri; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.146

Abstract

Perkembangan pesat di era Revolusi Industri 4.0 telah melahirkan banyak penemuan yang berhubungan dengan media komunikasi, seperti media elektronik seperti handphone, televisi, radio dan sebagainya yang berhasil menembus batas-batas geografis, sosial dan politik secara intensif. Penggunaan internet sebagai dakwah sangat memungkinkan dan mendesak dan strategis dalam masyarakat di era teknologi informasi. Internet komunikasi yang berubah secara mendasar membutuhkan banyak interaksi antara media dan pengguna. Dengan berkembangnya teknologi ini mempengaruhi akses media elektronik sebagai alat penyampaian pesan yang efektif khalayak menerima dakwah di era global seperti baru-baru ini stasiun televisi sangat efektif sebagai media komunikasi menyampaikan pesan-pesan keagamaan kepada penerima dakwah. Saat era berkembang dengan kekuatan teknologi informasi global di Era ini Revolusi Industri 4.0 banyak peluang dalam penyampaian dan pengembangan komunikasi dakwah. Dakwah Islam di zaman modern, bukan lagi kewenangan ulama. Dimanapun, kapanpun dan dengan cara apapun, orang bisa berdakwah.
Tantangan Manajemen Pendidikan di Sandrem Untuk Menciptakan Lingkungan Dakwah Berupa Sekolah Menengah Pertama Dewi Asih Nusantar; Amalia Khoerani; Muhammad Rizky Habibie; Meity Suryandari; Wulida Itsnaini
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.147

Abstract

Banyak sekali tantangan yang kita jumpai dalam menciptakan suatu lingkungan dakwah yang berkualitas, terutama di lingkungan Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai macam tantangan yang dihadapi oleh para pendidik dalam menyelenggarakan dakwah di lingkungan pendidikan, terutama di Sandrem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu memahami kejadian-kejadian tentang apa saja yang dialami oleh subjek penelitian(para pendidik). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara yang kemudian dianalisis sehingga mendapatkan hasil bahwa tantangan yang dihadapi oleh para pendidik dalam menciptakan lingkungan dakwah di bidang pendidikan diantaranya adalah adanya budaya di lingkungan tersebut yang dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kesadaran akan pendidikan pada orang tua sehingga menyebabkan diwariskannya rasa ketidakpedulian tersebut pada anak-anak mereka. Anak-anak usia remaja yang seharusnya sangat memperhatikan tentang pendidikan di usianya justru memilih melakukan aktivitas-aktivitas di luar pendidikan. Sebagai contoh, mengikuti orang tua yang sedang panen di sawah, mengikuti karnaval di acara-acara tertentu, dan lain sebagainya. Dan dapat disimpulkan bahwa rendahnya minat remaja untuk melanjutkan pendidikan karena adanya pengaruh budaya.
Analisis Konten Dakwah Dalam Aplikasi Tik Tok Di Kalangan Remaja Shafa Tasya Kamilah; Putri Adiniyah Shoheh; Mufti Khairul Zain; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.148

Abstract

Da'wah for Muslims is a must to make Islamic society stronger. Da'wah plays an important role in regulating a harmonious, peaceful society and of course in accordance with Islamic teachings. Messages, role and facilities of da'wah are the main elements in the process of da'wah itself. Da'wah messages are all material sourced from the Al-Qur'an and Al-Hadith which are the instructions and sources of the main teachings of Islam. In the current era, all Muslims cannot be separated from social media. People are expected to be able to follow the development of this era so as not to be eliminated by the times. As young people who are expected to become leaders in the future, we must be able to take advantage of digital progress to always broadcast the teachings of Islam. One of the uses of digital applications to carry out da'wah is the Tik Tok application. Even though there are many positive impacts on preaching, we as a generation of wise Muslims must be able to minimize the use of Tik Tok so that it does not have a negative impact. If Muslims use the Tik Tok application for da'wah media, it will make Muslims stronger.
Pendekatan Media Sosial Terhadap Aktivitas Dakwah Kalangan Milenial Di Era Digital Nurhasanah Nurhasanah; Salwa Intan Fatikah; Silvy Aulia Arifah; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.149

Abstract

Along with the times, da'wah has experienced significant development, starting from the number of followers, methods, strategies, and media which have now become a means of driving da'wah activities themselves. This is of course inseparable from the all-digital era, da'wah can be carried out in various media that are quite efficient, fast and easy. One of them is the existence of the internet which has been followed by the emergence of social media. Library research or also called literature review (literature research, literature review) was chosen as a systematic way to collect data and systematize pre-existing research. By using the analytical descriptive method, namely a study that seeks to describe, write, analyze, interpret existing conditions so as to reveal existing facts related to opportunities and challenges as well as new media da'wah strategies that rely on how social media works by going with the flow in the digital era. Da'wah methods play an important role in da'wah activities. A da'i must be observant and wise in choosing methods, because methods greatly affect the smoothness and success of da'wah. In this millennial era, a da'i must think of the right method to convey his da'wah message. So it is necessary to have a discussion regarding the method of delivering da'wah that is suitable for the millennial generation. The existence of social media, most teenagers tend to use this access not for positive purposes, but for negative things. Many of the teenagers are also in this all-digital era, do not understand even do not understand religion. Therefore, things like this must be prevented by influencing youth through positive content such as preaching. Da'wah content can be made as attractive as possible so that it can attract teenagers to want to watch it. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers.
Manajemen Dakwah, Penyiaran Islam, Dan Tantangannya Di Era Globalisasi Mustofa Ibrahim; Syahril Fathulloh; Taj Sab’a Samawat; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.150

Abstract

Advances in technology and information, making the way of preaching is also experiencing developments. Da'wah is no longer carried out in a simple way, but begins to take advantage of advances in information technology so that the message of da'wah is more widespread and can be carried out effectively. Da'wah activities are mass in nature, so the recipients of da'wah messages are not only in certain circles. Da'wah can use media that are used as communication media, such as newspapers, radio, television, alternative media and so on. The existence of the media is very influential on the content of da'wah delivered to the community. The media can form opinions and even change people's behavior. Along with that, the presence of the media brings positive as well as negative values. The challenges of da'wah media in the era of globalization are in various forms, so far people are familiar with da'wah both traditionally and in the media. Islamic broadcasting here is all forms of broadcasting delivered with the aim of broadcasting Islamic religious teachings to the public so that they understand and practice them for the sake of happiness in this world and in the hereafter
Respon Mahasiswa Iai Al-Aziz Dalam Menanggapi Konten Dakwah Islam di Media Sosial Tiktok Tia Nur Amrina; Zalfa Mufidah; Zidan Khoirul Azmi; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.152

Abstract

Aplikasi TikTok memang dikenal sebagai salah satu aplikasi yang dapat digunakan untuk membagikan berbagai video pendek. Selain itu, Tiktok merupakan platform penyedia video pendek yang tengah digandrungi masyarakat millenial dari segala kalangan, termasuk mahasiswa. Dengan adanya dakwah melalui tiktok juga bisa membantu kita yang masih belajar dalam memperdalam agama kita, kita bisa dengan senang dan ikhlas mendengar dan menerima ajaran-ajaran dakwah islami melalui tiktok. Walaupun begitu terlepas benar atau salahnya rujukan yang digunakan dalam konten-konten dakwah tersebut kita sebagai orang awam jangan lah hanya terpaku pada pada ajaran-ajaran yang ada pada tiktok. Tetapi bagaimana kita merespon konten dakwah Islam yang ada. Berangkat dari hal tersebut, penyusun ingin mengetahui respon mahasiswa IAI Al-Aziz dalam menanggapi konten dakwah di media sosial Tiktok. Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif jenis survei. Metode survey merupakan penelitian yang sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai sampel penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen pengumpulan data. Data diperoleh dengan membagikan Angket kepada para mahasiswa yang mempunyai aplikasi Tiktok. Mahasiswa diminta kesediannya untuk mengisi kuesioner yang sudah dibagikan secara daring dengan Link Google Form. Dengan hasil responden rata-rata mempunyai aplikasi Tiktok dan sering menggunakannya sebagai hiburan bagi mereka. Konten kreator dakwah yang sering fyp di Tiktok para responden ialah Ustad Adi Hidayat dan Ustad Hanan Attaki. Penggunaan aplikasi tiktok dinilai sangat berpengaruh bagi para responden. Meskipun mereka menontonnya hanya ketika sedang fyp saja.
Tinjauan Yuridis Terhadap Peredaran Obat Tradisional Berbahan Kimia Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Desi Anisah; Pardiansyah Romli; Muhammad Hairul
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.153

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui peran dan tanggung jawab pemerintah dalam melindungi konsumen terhadap peredaran obat tradisional berbahan kimia, dan untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam melindungi konsumen dari peredaran obat tradisional berbahan kimia. Bentuk penelitian yang digunakan adalah bentuk penelitian normatif, dimana penelitian ini menekankan pada penggunaan data sekunder atau berupa norma hukum tertulis, buku-buku pustaka, makalah, media internet dll. Bentuk-bentuk pelanggaran yang dilakukan pelaku usaha telah menimbulkan banyak kerugian yang diderita oleh konsumen, baik kerugian materil maupun immateril. Dengan demikian, pelaku usaha, baik produsen maupun distributor, seharusnya dapat melakukan kewajiban-kewajibannya yang harus ditaati dengan itikad baik dalam menjalankan usahanya. Hambatan dalam melindungi konsumen dari peredaran obat tradisional berbahan kimia yakni banyaknya industri kecil yang berskala besar yang belum terdaftar secara resmi di BPOM, pelaku usaha mengoplos jamu dengan mencampurkan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan jika menggunakannya, pelaku usaha dengan sengaja menyembunyikan usaha nya dari masyarakat dan menjalani usaha nya dengan diam-diam serta adanya acuan yang tidak jelas dengan membuat label bertulis logo halal dalam setiap kemasan jamu.
Optimalisasi Kewenangan Desa dalam Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa Dongko Melalui Legislasi Desa Muhammad Daffa Arya Wardhana; Muhammad Rizqi Hilal Ilham Ramadhan; Yana Indawati
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i2.154

Abstract

Kewenangan di desa mencakup kekuasaan yang didelegasikan dari tingkat pemerintahan yang lebih tinggi (seperti tingkat federal, provinsi, atau kabupaten/kota) dan kekuasaan berdasarkan hak asal usul tradisional dan kewenangan lokal di tingkat desa. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa merupakan badan hukum tersendiri yang memiliki wilayah hukum, tugas, dan perlindungan tersendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia memberikan unit wilayah terkecil, desa, otonomi penuh di bawah kerangka hukum dan peraturan yang mengatur negara. Oleh karena itu, desa memiliki pemerintahan sendiri dalam hal mengatur urusan pemerintahan, melaksanakan hak dan kewajiban desa melalui penyelarasan kelembagaan desa dan kelompok masyarakat dengan kepentingan dan masyarakat desa, serta menjalankan kewenangan desa untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa.