cover
Contact Name
Oktovin
Contact Email
oktavin24@gmail.com
Phone
+6285350759630
Journal Mail Official
oktavin24@gmail.com
Editorial Address
Jalan H. Jafri Zam-Zam No.8, Banjarmasin Kalimantan Selatan 70116
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Suaka Insan Mengabdi
ISSN : 26570637     EISSN : 26565668     DOI : https://doi.org/10.51143/jsim.v5i1
Core Subject : Health, Education,
Journal Suaka Insan Mengabdi (JSIM) (e-ISSN 2656-5668) (P-ISSN 2657-0637) is a journal for publishing scientific articles as a result of community service. Scientific articles received and published by JSIM are articles from the implementation of community service in health or nursing that have not been loaded/published by other media. The scope of JSIM articles includes 1. Nursing care 2. Treatment 3. Knowledge about health 4. Pregnancy care 5. Social pharmacy 6. Nutritional health 7. Public health 8. Health education with a focus on solving problems in watershed areas and communities.
Articles 53 Documents
PEMBERIAN MANAJEMEN STRES PASKA BANJIR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT PAKU ALAM KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR Subhannur Rahman; Mohammad Basit; Rian Tasalim; Rifa’atul Mahmudah
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.302

Abstract

ABSTRAKBencana banjir merupakan salah satu bencana alam yang dapat mengakibatkan berbagai macamdampak masalah kesehatan, baik masalah fisik ataupun masalah kejiwaan pada setiap orang.Timbulnya masalah kesehatan jiwa bisa disebabkan karena adanya trauma tersendiri danberkepanjangan dari para penyintas yang pernah berada dikondisi bencana banjir. Berdasarkan hasilsurvey yang dilakukan di Desa Paku Alam Kecamatan Sungai Tabuk didapatkan data bahwa sebagian besarmasyarakat disana mengalami stres, kecemasan, depresi bahkan sampai dengan PTSD (Post Trauma StressDisorder). Upaya promosi kesehatan jiwa yang dilakukan pemerintah belum maksimal menjangkaumasyarakat yang ada di Desa Paku Alam Kecematan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Hal ini dibuktikandengan belum adanya kader kesehatan jiwa di Desa Paku Alam. Pelayanan kesehatan jiwa masih berfokuspada upaya kuratif seperti rujukan pasien yang mengalami masalah kesehatan jiwa. Apabila upaya promotifdan preventif kesehatan jiwa tidak segera dilakukan maka angka masalah kejiwaan dan gangguan jiwa dapatmeningkat di Desa tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memelihara, menjaga danmeningkatkan kesehatan jiwa paska bencana banjir adalah dengan cara mengelola stres atau manajemenstres. Manajemen stres adalah salah satu upaya dimana individu melakukan pengontrolan atau pengaturanstres. Tujuannnya agar masyarakat Desa Paku Alam mengenal penyebab stres dan mengetahui tehniktehnik mengelola stres, sehingga lebih baik dalam menguasai stres dalam kehidupan, dan pada akhirnyakondisi sehat mental dapat dicapai secara optimal. Kata Kunci : Kesehatan Jiwa, Manajemen Stres, Paska Banjir.
PENCEGAHAN TERJADINYA LOW BACK PAIN (LBP) TERKAIT DUDUK YANG BENAR PADA MAHASISWA STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN Dadan Prayogo; Sutikno Sutikno
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.303

Abstract

ABSTRAKLow back pain (LBP) adalah suatu keadaan tidak nyaman atau rasa nyeri yang akut pada daerah ruas lumbalis kelima dan sakralis (L5-S1). Penyuluhan ini bertujuan untuk pencegahan terjadinya LBP terkait duduk yang benar pada mahasiswa Stikes Suaka Insan Banjarmasin. Metode yang digunakan yaitu dengan cara pengisisan angket sebelum dan sesudah pemaparan materi terkait cara duduk yang benar dengan 37 responden. Hasil penyuluhan ini menunjukkan bahwa sebelum pemaparan materi masih banyak terdapat responden yang tidak mengetahui bagaimana cara duduk yang benar dan setelah mendapatkan pemaparan materi didapatkan hasil dari setiap pertanyaan satu sampai dengan pertanyaan nomor empat didapatkan nilai 37 (100%) dan pertanyaan nomor lima didapatkan 36 (97,29%). Kesimpulan dari penyuluhan ini pemaparan materi di terima dengan baik oleh responden terkait dengan cara duduk yang benar dilihat dari hasil angket sebelum dan sesudah pemaparan materi.Kata Kunci: Low Back Pain, Posisi Duduk yang Benar, Upaya Pencegahan
SOSIALISASI PROGRAM PENCEGAHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA MAHASISWA STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN Utomo Wicaksono; Wendelinus Imus
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.304

Abstract

ABSTRAKPenggunaan teknologi seperti komputer dan gawai oleh mahasiswa STIKes Suaka Insan dalam proses pembelajaran tanpa rekayasa manajamen yang tepat dapat menyebabkan terjadinya Computer Vision Syndrome (CVS). CVS merupakan keluhan kesehatan yang dapat menyebabkan gangguan performa maupun produktivitas dalam proses pembelajaran. Kegiatan sosialisasi terkait CVS perlu dilakukan dalam upaya pencegahan terjadinya CVS dan progresifitas CVS kearah yang lebih buruk. Sosialisasi diberikan dengan metode ceramah dan diskusi. Sebelum dan setelah kegiatan sosialisasi responden diberikan angket untuk mengukur tingkat pengetahuan responden. Tingkat pengetahuan responden sebelum kegiatan sosialisasi mendominasi sebesar 90% berada pada kategori tidak tahu. Setelah kegiatan sosialisasi tingkat pengetahuan responden mendominasi menjadi 49% berada pada kategori tahu dan sisanya memiliki tingkat pengetahuan kategori sedikit tahu serta kategori sangat tahu. Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan berhasil.Kata Kunci : Computer Vision Syndrome, Pencegahan, Sosialisasi
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN PROGRAM SEASI UNTUK MENCEGAH HIPERTENSI DIDESA GUDANG HIRANG RT.10 KABUPATEN BANJAR Eirene E.M.Gaghauna; Bagus Rahmat Santoso
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.305

Abstract

ABSTRAKProses penuaan adalah salah satu proses dalam kehidupan manusia dimana terjadi perubahan progresif, yang menyebabkan berbagai penurunan fungsi organ-organ tubuh pada manusia. Salah satunya penurunan fungsi organ kardiovaskular yang ditandai dengan penyakit darah tinggi (hipertensi) pada lansia. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu kondisi dimana tekanan darah terus menerus meningkat yang merupakan masalah kesehatan global karena prevalensinya yang tinggi di seluruh dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.Tai chi merupakan terapi komplementer melalui konektivitas antara body-mind-spirit dari setiap individu, latihan yang memadukan antara gerakan fisik yang lambat, pernafasan, perasaan, dan pikiran dalam suatu kesatuan sehingga terdapat keseimbangan antara fisik, mental, emosional, dan spiritual.Solusi yang diharapkan dengan dilakukannya senam Tai chi pada masyarakat dapat mengurangi angka kejadian hipertensi pada lansia.Kata kunci : masyarakat, Hipertensi, Tai chi
SEX EDUCATION “KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK” UPAYA PREVENTIF TINDAK KEKERASAN DAN PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK Paul Joae Brett Nito; Umi Hanik Fetriyah; Malisa Ariani
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.306

Abstract

ABSTRAKKekerasan seksual pada anak sering terjadi karena kurangnya pencegahan yang dilakukan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melansir ada 123 kasus kekerasan seksual anak di sekolah pada tahun 2019. Meningkatnya angka kejadian kekerasan seksual pada anak menjadi perhatian khusus setiap negara. Karena itu perlu upaya pencegahan, salah satunya adalah peningkatan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan seksual. Kegiatan ini memberikan edukasi kepada siswa sekolah dasar untuk meningkatkan pengetahuan siswa sebagai upaya preventif kekerasan seksual. Tujuan kegiatan adalah tercapainya peningkatan pengetahuan tentang kekerasan seksual. Metode yang digunakan adalah memberikan Pendidikan Kesehatan yang dilakukan sebanyak tiga kali dengan materi 1) Definisi dan Bentuk Kekerasan Seksual, 2) Dampak Kekerasan Seksual, 3) Apa yang harus dilakukan. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta dengan nilai rata-rata adalah 67,78. Program seks edukasi harus terus dilanjutkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tentang kekerasan seksual untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual.Kata kunci: Seks Edukasi, Kekerasan seksual, Pendidikan Kesehatan
EDUKASI DAN PELATIHAN TATA LAKSANA DEMAM PADA ANAK KELURAHAN MANARAP LAMA KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Malisa Ariani; Eirene E.M.Gaghauna; Darini Kurniawati
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.307

Abstract

ABSTRAKSetiap anak di seluruh dunia pasti pernah mengalami demam. Demam adalah salah satu tanda gejala dari penyakit pada anak. Demam merupakan bagian dari mekanisme pertahan tubuh dalam menghadapi berbagai mikroorganisme patogen. Di negara maju, sekitar 10-20% anak dibawa ke UGD dan rawat jalan karena mengalami demam. Berdasarkan hasil wawancara singkat kepada beberapa orangtua di wilayah Kelurahan Manarap Lama, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan didapatkan bahwa orang tua kurang mengetahui tentang cara pengukuran suhu tubuh, batas ambang suhu tubuh normal, cara mengatasi demam dan menghitung dosis obat demam untuk anak. Maka dari itu, adanya ketidakpahaman dan ketidaktahuan dari orangtua mengenai konsep demam dan tatalaksananya untuk anak sehingga diadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat terkait pemberian edukasi dan pelatihan terkait tatalaksana demam pada anak di Kelurahan Manarap Lama, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Metode pelaksanaan dibagi menjadi beberapa tahapan meliputi tahap persiapan, tahap observasi dan wawancara, tahap implementasi kegiatan edukasi dan pelatihan tatalaksana demam pada anak, tahap kunjungan ulang untuk evaluasi. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini, pemahaman orangtua meningkat sebelum dan setelah dilaksanakan kegiatan edukasi dan pelatihan ini (mengetahui cara mengukur suhu tubuh, cara mengatasi demam dan menghitung dosis obat demam untuk anak). Orangtua juga merasa bersyukur dan senang kegiatan ini dilaksanakan. Edukasi dan pelatihan yang dilaksanakan ini dapat meningkatkan pengetahuan orangtua terkait konsep demam dan tatalaksana demam pada anak. Sehingga, meningkatnya pengetahuan orangtua terkait penanganan demam dapat menurunkan hal-hal yang membahayakan akibat demam seperti kejadian kejang demam dan lainnya.Kata Kunci : Tatalaksana Demam, Anak
HEALTH EDUCATION DAN PROMOSI KESEHATAN: THALASEMIA DAN DETEKSI DINI THALASEMIA MELALUI PRE MARITAL CEK UP BAGI REMAJA Umi Hanik Fetriyah; Malisa Ariani; Yunina Elasari; Paul Joae Brett Nito
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.308

Abstract

ABSTRAKThalasemia merupakan salah satu kelainan genetik hematologi yang umum ditemukan di Indonesia. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, diturunkan secara resesif dan menyebabkan morbiditas dan mortalitas serta menimbulkan beban ekonomi yang berat pada masyarakat. Angka kejadian Thalasemia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya termasuk di Banjarmasin. Pentingnya upaya strategi pencegahan Thalasemia dimulai sedini mulai dari remaja sangat diperlukan, salah satunya melalui pemberian edukasi dan promosi kesehatan mengenai Thalasemia dan deteksi dini sebelum menikah bagi remaja sehingga dapat berkontribusi mengurangi dan mencegah kejadian Thalasemia. Oleh karena itu pengabdi berupaya memecahkan masalah dengan melakukan health education pada remaja mengenai penyakit Thalasemia dan promosi kesehatan deteksi dini Thalasemia sebelum nikah. Tim pengabdi melaksanakan kegiatan pemberian edukasi mengenai Thalasemia dan promosi kesehatan screening sebelum menikah (pre marital medical cek up) bagi masyarakat di wilayah Banjarmasin khususnya remaja melalui webinar di media sosial yakni live streaming instagram dan wa gruop sebanyak 2 kali kegiatan edukasi dan promosi kesehatan. Hasilnya sebanyak 22 remaja telah mengikuti webinar health education mengenai penyakit Thalasemia dan promosi kesehatan mengenai pencegahannya salah satunya dengan deteksi dini Thalasemia sebelum nikah. Sebesar 100% remaja mengikuti kegiatan dua kali webinar mengalami peningkatan pengetahuan penyakit Thalasemia dan pencegahannya melalui screening deteksi dini sebelum menikah. Nilai rata-rata peningkatan nilai post test sebesar 14,45. Sebagian besar menyatakan puas terhadap kegiatan pengabdian masyarakat. Kesimpulan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini remaja mengalami peningkatan pengetahuan, hal ini berkontribusi mengurangi kejadian Thalasemia dan pentingnya pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan pada masyarakat khususnya remaja sebagai calon orang tua tentang Thalasemia dan deteksi dini Thalasemia sebelum nikah yang harapannya dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat.Kata Kunci : Health Education, Pre Marital Cek up, Promosi Kesehatan, Remaja, Thalasemia
MERUBAH STIGMA AKAN KEPATUHAN MASYARAKAT TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN DI ERA PANDEMIC COVID-19 DI DESA SUNGAI TANDIPAH KECAMATAN SUNGAI TABUK BANJARMASIN Muhammad Basit; Dandy Febri Deswindra; Diar Diar; Fatmawati Fatmawati; Laili Fahriza; Rico Naim; Saldilawaty Saldilawaty; Uswatun Hasanah
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.309

Abstract

ABSTRAKCovid-19 yaitu penyakit menular menyerang saluran pernafasan yang disebabkan oleh coronavirus. Wabahnya dimulai di Wuhan, Tiongkok, pada Desember 2019. Covid-19 terkonfirmasi masuk ke Indonesia pada awal Maret dan hingga kini 3,8 juta jiwa penduduk Indonesia positif terserang virus Covid-19. Penerapan protokol kesehatan 5M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilasasi juga sampai saat ini terus digalakkan karena obat resmi untuk melawan Covid-19 belum ditemukan, upaya tersebut guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Penerapan protokol kesehatan ini tidak akan maksimal apabila tidak disertai dengan partisipasi masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, sehingga diperlukan perilaku patuh. Akan tetapi, stigma negatif terhadap penggunaan masker di masyarakat dan cukup jauhnya jarak ke pelayanan kesehatan menjadi masalah utama. Metode pemecahan masalah yang sesuai adalah dengan pendekatan community development. Program pengabdian dilakukan melalui 3 tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Sasaran yaitu masyarakat RT 01, 02, 03, dan 04 di desa Sungai Tandipah kecamatan Sungai Tabuk Banjarmasin. Secara khusus hasil kegiatan pengabdian ini yaitu 1.461 laki-laki (52%) dan 1361 perempuan (48%) yang terdiri dari 4 RT yakni RT 01,02,03 dan 04 warga di wilayah desa Sungai Tandipah kecamatan Sungai Tabuk. Desa Sungai Tandipah terdapat 5 orang kader yang aktif. Sebelumnya hampir semua kelompok sasaran pengabdian kurang mematuhi protokol kesehatan terutama dalam hal memakai masker. Setelah di berikan pengetahuan tentang pentingnya mematuhi protokol kesehatan di era pandemi covid-19, kelompok sasaran pengabdian sudah mulai meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan terutama menggunakan masker.Kata Kunci: Covid-19, Kepatuhan, stigma, Community Development, Banjarmasin
PENDEKATAN BUDAYA MELALUI LANTING MAMA DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI DESA PAKU ALAM KECAMATAN SUNGAI TABUK Angga Irawan; Frimaurora Frimaurora; Laili Fahriza; Rini Kresti Sundari
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.310

Abstract

Stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain seusianya yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Menurut Joint Child Malnutrition Estimates tahun 2018-2019, prevalensi balita stunting di dunia sebesar 22,2% di tahun 2018, dan Menurut Data Dinas Kesehatan Provinsi di tahun 2018 angka kejadian stunting di provinsi Kalimantan Selatan sebesar 28,2%. Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar tercatat prevalensi balita sangat pendek tercatat sebanyak 13,33% di tahun 2018. Permasalahan stunting pada anak balita merupakan konsekuensi dari beberapa faktor yang sering dikaitkan dengan kemiskinan termasuk gizi,kesehatan, sanitasi dan lingkungan. Program pemberian makanan tambahan selama 30 hari kepada balita dengan gizi kurang pada program Lanting Mama. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan selama 30 hari didapatkan hasil pengukuran berat Badan dari 10 anak mengalami kenaikan Berat Badan (BB) sebesar 7 ons sampai dengan 1 Kg. Sedangkan hasil pengukuran Tinggi Badan dari 10 anak semuanya mengalami kenaikan tinggi badan 1 – 19 cm. Hasil pengukuran Lila anak mengalami kenaikan Lila 0,5 – 1,5 cm. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan adanya program Lanting Mama dapat membantu dalam meningkatkan berat badan pada anak balita.Kata Kunci: Budaya, Stunting, Makanan Tambahan
CARDIAC CARE IN CULTURAL (CCIC): PELATIHAN MANAJEMEN SERANGAN JANTUNG DENGAN BUDAYA BANJAR “MENYAMAK” BAGI AHLI CABUT ANGIN DI DESA PEMURUS BARU BANJARMASIN M. Sobirin Mohtar; Muhammad Riduansyah; Sandi Suwardi; Asmadiannor Asmadiannor
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i2.312

Abstract

ABSTRAKPenyakit Jantung masih merupakan salah satu penyebab kematian utama dinegara maju danberkembang, salah satunya penyakit jantung dengan ACS (Acute Coronary Syndrome). Tingginyaangka kematian akibat serangan jantung disebabkan keterlambatan keluarga mendapatkanpenanganan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kepercayaan.Berdasarkan temuan terdapat tempat pengobatan tradisional pasien serangan jantung di DesaPemurus Banjarmasin. Sasaran atau mitra dari kegiatan program kemitraan masyarakat ini adalahahli cabut angin. Kepercayaan yang masih membudaya dimasyarakat terhadap persepsi penyakitjantung diantaranya mengganggap; penyakit menyamak (nyeri dada), masuk angin danmempercayakan terhadap ahli cabut angin, namun jika hal ini tidak teratasi maka akanberpengaruh terhadap prevalensi kecacatan dan kematian akibat keterlamabatan pertolongan.Maka dari itu, tingginya angka kematian akibat serangan jantung harus dapat dicegah. salahsatunya melalui kegiatan Cardiac care in Cultural kepada ahli cabut angin, kader dan masyarakatdi Desa Pemurus Baru dengan cara memberikan pelatihan manajemen serangan jantung sepertigejala serangan dan manajemen tindakannya dengan mempertahankan budaya tersebut selamatidak menyimpang dari Kesehatan. Metode pelaksanaan dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan; meliputitahap persiapan dilakukan diskusi dengan mitra untuk merumuskan permasalahan mitra dansolusinya. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan Pelatihan Manajemen Kegawatan dilanjutkandengan pemberian edukasi kesehatan didampingi oleh fasilitator yang dilaksanakan mulai tanggal17 Desember 2018 sampai dengan 02 Januari 2019. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan dariSasaran yang diberikan pelatihan pada kelompok ahli cabut angin (90%), Kader (100%), danMasyarakat (100%) telah memahami dengan baik tentang manajemen kegawatan seranganjantung beserta intervensinya setalah diberikan pelatihan dan edukasi kesehatan.Kata Kunci : Cardiac care in Cultural, Ahli cabut angin, Kader, Masyarakat