cover
Contact Name
Oktovin
Contact Email
oktavin24@gmail.com
Phone
+6285350759630
Journal Mail Official
oktavin24@gmail.com
Editorial Address
Jalan H. Jafri Zam-Zam No.8, Banjarmasin Kalimantan Selatan 70116
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Suaka Insan Mengabdi
ISSN : 26570637     EISSN : 26565668     DOI : https://doi.org/10.51143/jsim.v5i1
Core Subject : Health, Education,
Journal Suaka Insan Mengabdi (JSIM) (e-ISSN 2656-5668) (P-ISSN 2657-0637) is a journal for publishing scientific articles as a result of community service. Scientific articles received and published by JSIM are articles from the implementation of community service in health or nursing that have not been loaded/published by other media. The scope of JSIM articles includes 1. Nursing care 2. Treatment 3. Knowledge about health 4. Pregnancy care 5. Social pharmacy 6. Nutritional health 7. Public health 8. Health education with a focus on solving problems in watershed areas and communities.
Articles 53 Documents
HIDUP SEHAT BEBAS DARI ASAP ROKOK BAGI MASYARAKAT WILAYAH SAKA PERMAI BELITUNG SELATAN KOTA BANJARMASIN Warjiman Warjiman; Ermeisi Er Unja; Dyah Trifianingsih
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.138

Abstract

Warjiman 1*, Unja, Ermeisi Er2, Trifianingsih, Dyah3 1,2,3Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners STIKES Suaka Insan *Email : warjiman99@gmail.com ABSTRAK Mewujudkan masyarakat sehat dengan lingkungan yang bersih tanpa asap rokok bukanlah hal yang mudah. Tidak akan optimal jika dilaksanakan sebagian kecil dari masyarakat dan butuh upaya dari setiap orang. Data yang didapatkan dari 100 orang laki-laki di Wilayah Saka Permai, terdapat 53 orang (53%) kepala keluarga yang merupakan perokok aktiv setiap hari, 9 orang (9%) merokok hanya kadang-kadang, dan 48 orang (48%) mengaku tidak merokok atau sudah berhenti dari merokok. Data pengetahuan tentang merokok, yaitu 58 orang (58%) memperlihatkan tingkat pengetahuan yang rendah tentang bahaya rokok, 15 orang (15%) memiliki pengetahuan yang cukup sedangkan 27 orang (27%) memiliki pengetahuan yang baik tentang bahaya merokok, sehingga mereka berhenti merokok atau menghindari rokok. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pencegahan di lingkungan masyarakat. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah kegiatan penyuluhan untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada masyarakat dan menyadarkan mereka tentang bahaya rokok. Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah dengan 1) metode penyuluhan tatap muka dan 2) FGD (Focus Group Discussion). Hasil yang dicapai adalah terjadi peningkatan pengetahuan menjadi lebih baik yaitu 95%. Penyuluhan yang dilakukan melalui metode tatap muka dan Focus Group Discussion sangat membantu dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya rokok. Kata Kunci : Bahaya Rokok, Bebas Asap Rokok, Perokok Aktiv, Penyuluhan Kesehatan
KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) WILAYAH BELITUNG SELATAN Imelda Ingir Ladjar; Dwi Martha Agustina; Oktovin Oktovin; Selly.K Dewi; Selvy Dianty; Tarsisius Kero Hedo; I Wayan Suardita
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.139

Abstract

Ladjar, Imelda Ingir1*, Agustina, Dwi Martha1, Oktovin1, Dewi, Selly.K1 Dianty, Selvy2, Hedo, Tarsisius Kero2, Suardita, I Wayan2 1Staff Pendidikan Prodi Keperawatan STIKES Suaka Insan Banjarmasin 2Mahasiswa Keperawatan STIKES Suaka Insan Banjarmasin *Email : imeldaladjar@gmail.com ABSTRAK Angka penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan angka kejadian PTM di RT 09, 10, 11, 12 dan 13 Kelurahan Belitung Selatan Banjarmasin terjadi peningkatan dari tahun 2016 hingga 2017. Dimana kejadian Hipertensi meningkat dari 65 menjadi 96 kasus; DM dari 37 menjadi 44 kasus; Hiperkolesterol dari 12 menjadi 14 kasus dan stroke dari 1 kasus menjadi 4 kasus. Hal ini terjadi karena 90,7% masyarakat memiliki pengetahuan yang sangat rendah terkait cara mengelola hidup yang sehat. Pemecahan masalah yang ditawarkan kepada masyarakat yaitu penyuluhan terkait mengelola gaya hidup sehat dengan metode ceramah dan FGD (Focus Group Discussion). Dengan hasil yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dimana 85,1% masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tinggi setelah mengikuti penyuluhan selama 2 hari. Peningkatan pengetahuan merupakan upaya awal dalam menanggulangi tingginya angka PTM. Peningkatan pengetahuan kepada masyarakat lebih efektif dilakukan dengan 2 metode yaitu ceramah dan FGD. Karena akan mempengaruhi retensi pengetahuan pada masyarakat tersebut. Kata Kunci : Gaya Hidup Sehat, Penyuluhan, Penyakit Tidak Menular (PTM)
PROGRAM PELANGI (PENGONTROL DIET PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI) DI SEI LULUT BANJARMASIN Muhammad Basit; Muhammad Fikriyadi; Devi Agustin; Nor Diana; Anjarwati Anjarwati; Reza Januar Permana; Devi Kharismawati; Muhammad Afriyaldi
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.140

Abstract

Basit, Mohammad 1*, Fikriyadi, Muhammad 2, Agustin,Devi2, Diana,Nor2, Anjarwati2, Permana, Reza Januar2, Kharismawati, Devi 2, Afriyaldi, Muhammad 2 1Staff Pendidikan Universitas Sari Mulia Banjarmasin (UNISM) 2Mahasiswa Keperawatan Universitas Sari Mulia Banjarmasin (UNISM) *Email :syafabasit@gmail.com ABSTRAK Penyakit hipertensi perlu ditangani dengan lebih serius. Karena komplikasi yang akan ditimbulkan. Angka kejadian hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% dan Kalimantan selatan sebagai salah satu provinsi yang paling tinggi angka prevalensinya yaitu mencapai 44,1%. Sei Lulut 83,3% penduduk menderita hipertensi primer, 70% adalah lansia perempuan. Pengkajian kepada 30 orang lansia didapatkan 1) 100% lansia memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang hipertensi; 2) 100% lansia memiliki perilaku yang masih keliru dalam mengontrol dan mencegah hipertensi. Sehingga solusi yang ditawarkan adalah memanajemen perilaku lansia selama 2 minggu. Metode pemecahan masalah dilaksanakan dengan 1) Peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan dengan metode ceramah 2) Melakukan monitoring perilaku terkait diet dan aktifitas harian dengan log book serta pengukuran tekanan darah. Hasil kegiatan yaitu 1) Peningkatan pengetahuan pada lansia (63%); 2) lansia (63%) patuh terhadap jalannya program. Kesimpulan perubahan perilaku lansia terhadap pola hidup sehat dalam mengontrol tekanan darah dipengaruhi oleh pengetahuan dan juga dukungan dari keluarga serta tim kesehatan yang bergerak dimasyarakat. Kata Kunci : Diet, Hipertensi, Pengetahuan Lansia, Perilaku Lansia
PEMBERIAN INFORMASI TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI KEPADA REMAJA SMA DI BANJARMASIN Dini Rahmiyani; Muhammad Basit; Umi Hanik F
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.142

Abstract

Rahmayani, Dini1*, Basit, Muhammad1, F, Umi Hanik1 1 Staff Pendidikan Universitas Sari Mulia (UNISM) Banjarmasin *Email : ns.dinirahmiyani@gmail.com ABSTRAK Usia remaja (10-18 tahun) memiliki kerentanan terhadap masalah kesehatan reproduksi. Dimana saat ini perilaku remaja terkait seksualitas sangat mengkhawatirkan karena kurangnya pengetahuan. Dimana perilaku seksual di luar nikah memungkinkan menjadi penyebab penyebaran Penyakit Menular Seks (PMS) seperti HIV/AIDS. Dari hasil pengkajian didapatkan 84% remaja SMA di Banjarmasin memiliki pengetahuan yang rendah. Sehingga upaya pemecahan masalah yang dilakukan adalah dengan memberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil yang didapatkan yaitu 96 % remaja SMA memiliki pengetahuan yang tinggi terkait kesehatan reproduksi setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu pengetahuan remaja terkait kesehatan reproduksi memiliki peranan penting terutama meningkatkan sikap positif dalam mencegah terjadi masalah-masalah kesehatan reproduksi seperti penularan PMS misalnya HIV/AIDS. Peningkatan pengetahuan pada remaja sangat efektif dilakukan dengan kegiatan penyuluhan baik melalui metode ceramah dan FGD. Dengan syarat narasumber ceramah dan pendamping harus memiliki kemampuan yang baik terutama dalam memahami kondisi remaja agar kegiatan penyuluhan mampu diterima dengan baik. Kata Kunci : Ceramah, Focus Group Discussion, Kesehatan Reproduksi, Penyuluhan,
PPUPIK DI AKBID SARI MULIA BANJARMASIN: LAYANAN PERSIAPAN UJI KOMPETENSI BIDAN DI AKBID SARI MULIA Anggrita Sari; Ika Mardiatul Ulfa; Desilestia Dwi Salmarini
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v1i1.145

Abstract

ABSTRAK Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin merupakan salah satu lembaga pendidikan kesehatan yang berada di Kalimantan Selatan yang mempunyai tujuan menghasilkan lulusan yang professional dan mampu memberikan pelayanan kebidanan professional, mandiri dan mampu bersaing secara global. Salah satu cara yang digunakan untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengikuti kegiatan uji kompetensi dan mendapatkan surat tanda registrasi (STR). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, persentasetingkat kelulusan uji kompetensi bidan yang ada di Kalimantan selatan adalah 50-60%, sehingga hal tersebut mendasari AKBID Sari Mulia mengadakan layanan persiapan uji kompetensi bidan dalam bentuk layanan bimbingan belajar yang dilaksanakan tiga kali dalam satu tahun. Pelaksaan kegiatan ini berupa: 1. Pemasaran kepada masyarakat dan alumni kebidanan tentang keberadaan bimbel uji kompetensi ini, 2. Peningkatan kapasitas SDM dalam pembuatan soal uji kompetensi yang dilaksanakan dalam kegiatan workshop item development, 3. Perencanaan bimbel dengan pengadaan modul soal, 4. Pelaksanaan bimbel di AKBID Sari Mulia Banjarmasin. Hasil dari program ini adalah tersusunnya modul soal uji kompetensi yang sesuai dengan standar danmeningkatnya angka kelulusan uji kompetensi bidan. Kata kunci: Bimbingan Belajar, PPUPIK AKBID Sari Mulia, Uji Kompetensi Bidan
Pelatihan Dan Pendampingan Kader Kesehatan Tentang Pengukuran Kadar Glukosa Darah Sebagai Upaya Deteksi Dini Diabetes Melitus Januar Rizqi; Akbar Satria Fitriawan
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i2.191

Abstract

Diabetes mellitus (DM) Tipe 2 menjadi salah satu masalah kesehatan di Dunia dan Indonesia yang jumlahnya terus meningkat. Pendidikan kesehatan manajemen diri DM dianggap sebagai komponen integral dalam perawatan diabetes. Upaya deteksi dini dan monitor kadar gula darah bagi penderita DM melalui kader kesehatan diperlukan untuk mendeteksi dan megurangi risiko terjadinya komplikasi serta kematian akibat DM. Solusi yang ditawarkan adalah pelatihan dan pendampingan kader tentang pengukuran kadar glukosa darah. Metode pemecahan masalah dilakukan dengan 1) melakukan pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus kepada kader kesehatan, 2) melakukan pelatihan pengukuran kadar glukosa darah kepada kader kesehatan, 3) melakukan pendampingan kegiatan pengukuran kadar glukosa darah. Hasil: Terdapat 5 warga yang resiko tinggi diabetes, sedangkan 16 warga diantaranya dengan kategori prediabetes. Terdapat perubahan pengetahuan dan kepercayaan diri kader kesehatan untuk deteksi dini serta pencegahan penyakit diabetes setelah diberikan pelatihan. Kesimpulan: Kader kesehatan mengalami peningkatan pengetahuan tentang penyakit diabetes mellitus dan secara mandiri dapat melakukan pengukuran kadar glukosa darah kepada warga sebagai upaya deteksi dini diabetes mellitus.
PEMBERDAYAAN PENGASUH LANSIA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DALAM MENCEGAH ATAU MENURUNKAN DEPRESI MENGGUNAKAN TERAPI REMINISCENCE PADA LANSIA DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL LANJUT USIA (LKS-LU) PANGESTI LAWANG KABUPATEN MALANG INDONESIA Elizabeth Vinsur; Anang Nurwiyono
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v3i1.205

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat “Pemberdayaan pengasuh lansia dalam meningkatkan kualitas hidup lansia dalam mencegah atau menurunkan depresi pada lansia menggunakan terapi reminiscence di Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) Pangesti Lawang Kabupaten Malang Indonesia” diawali pertemuan awal dengan pihak LKS-LU Pangesti Lawang dan kepala perawat untuk mengetahui kondisi dan permasalahan seputar kesehatan di LKS-LU Pangesti Lawang. Usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus hidup manusia. Pada tahap ini banyak perubahan fisik maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya. Belum lagi mereka masih harus berhadapan dengan kehilangan peran diri, kedudukan sosial serta perpisahan dengan orang-orang yang dicintai. Kondisi diatas menyebabkan orang usia lanjut menjadi lebih rentan untuk mengalami problem mental, salah satunya adalah depresi. Hasil pengkajian menunjukkan kurangnya pengetahuan tentang kualitas hidup lansia, kurangnya pengetahuan tentang depresi dan pencegahannya pada lansia serta belum optimalnya kegiatan untuk mencegah atau menurunkan depresi pada lansia. Kegiatan PkM ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang kualitas hidup pada lansia, memberikan penyuluhan kesehatan tentang depresi dan pencegahannya pada lansia, dan mengajarkan terapi reminiscence dalam mencegah atau menurunkan depresi pada lansia. Terapi reminiscence merupakan salah satu terapi yang dapat dilakukan pada lansia untuk menurunkan depresi; harga diri rendah ketidakberdayaan, keputusasaan, dan isolasi sosial Rencana luaran kegiatan PkM yaitu: laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan modul terapi reminiscence untuk mencegah dan menurunkan depresi pada lansia bagi pengasuh lansia di LKS-LU Pangesti Lawang. Setelah itu dilanjutkan dengan menyusun rencana dan jadwal kegiatan serta perlengkapan yang diperlukan. Kegiatan dilanjutkan dengan penyusunan materi untuk pemberdayaan pengasuh lansia dalam mencegah atau menurunkan depresi pada lansia menggunakan terapi reminiscence, yang meliputi: 1) Memberikan penyuluhan kesehatan tentang depresi dan pencegahannya pada pengasuh lansia, 2) Mengajarkan terapi reminiscence dalam mencegah atau menurunkan depresi pada pengasuh lansia, 3) Mendampingi pengasuh lansia melakukan pengukuran depresi dan menerapkan terapi reminiscence dalam usaha mencegah atau menurunkan depresi pada lansia. Sebelum dan sesudah kegiatan, dilakukan tes secara lisan untuk menilai kemampuan kognitif pengasuh lansia, dan di akhir kegiatan para pengasuh lansia didampingi Tim pengabdi melakukan skrining depresi dan melakukan terapi reminiscence yang telah diajarkan ke lansia penghuni LKS-LU Pangesti Lawang untuk menilai kemampuan psikomotor pengasuh lansia sebagai bentuk evaluasi. Kata kunci: depresi pada lansia, terapi reminiscence, pengasuh lansia
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) PROMOSI KESEHATAN PENTINGNYA PERILAKU SADARI PADA REMAJA PUTRI ASRAMA SANTA MARIA KELAYAN BANJARMASIN
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i1.206

Abstract

Peningkatan angka kejadian kanker payudara pada wanita terjadi karena kurangnya pengetahuan serta kurangnya informasi dan terlambatnya penderita mendatangi pelayanan kesehatan untuk mendeteksi dan melakukan pengobatan. Salah satunya adalah pengetahuan mengenai SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri. Dengan melakukan SADARI, diharapkan para wanita mengetahui lebih dini mengenai kelainan pada payudaranya. Masalah yang ditemukan pada remaja putri di Asrama St.Maria Kelayan adalah: 100% remaja putri belum memahami prosedur dilakukannya SADARI dan remaja putri tidak memiliki akses memadai menuju pelayanan kesehatan dalam menjelaskan pentingnya perilaku SADARI. Solusi yang ditawarkan adalah mengubah perilaku dengan pemberian penyuluhan kesehatan terkait SADARI. Hasil dari kegiatan ini didapatkan terdapat peningkatan pengetahuan terkait SADARI pada remaja putri hingga diatas 80% sehingga, target yang diharapkan dari kegiatan pendidikan kesehatan tercapai.
KELUARGA MANDIRI MELAWAN HIPERTENSI DENGAN MEMANFAATKAN SAYUR DAN BUAH LOKAL SEBAGAI DIET HIPERTENSI Gerdtrudis Tutpai; Ermeisi Er Unja; Aulia Rachman
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i1.214

Abstract

Puskesmas Sungai Jingah yang menjadi salah satu wilayah yang memiliki angka kejadian Hipertensi tertinggi yaitu mencapai 5140 orang (Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, 2018). Salah satu wilayah kerja Puskesmas Sei Jingah yang memiliki angka hipertensi yang cukup banyak adalah wilayah Kelurahan Sungai Andai. Hipertensi terbanyak yang tercatat adalah factor keturunan dari orang tuanya dan gaya hidup berupa merokok dan konsumsi makanan yang asin dan diawetkan. Penanggulangan masalah hipertensi tersebut memerlukan program peningkatan kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan, dan perbaikan kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengabdian masyarakat ini yang diharapkan mampu menciptakan keluarga yang mandiri dalam melakukan perawatan pada pasien hipertensi khususnya dalam pengelolaan diet hipertensi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Pre dan Post Test dengan intervensi penyuluhan menggunakan metode ceramah serta pengukuran tekanan darah. Sasaran kegiatan adalah masyarakat yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Sungai Jingah. Hasil yang dicapai adalah 79% kelompok masyarakat yang telah diberikan penyuluhan memiliki pengetahuan yang baik mengenai diet Hipertensi dengan menggunakan sayuran dan buah-buahan lokal, dan sebanyak 55 % memiliki sikap yang baik dalam mengelola diet hipertensi. Pemberian Health Education mengenai diet hipertensi dengan memanfaatkan sayur-dan buah-buahan yang ada disekitar lebih memudahkan masyarakat dalam menjalankan program diet Hipertensi.
SKRINING DAN EDUKASI PENDERITA HIPERTENSI Warjiman Warjiman; Ermeisi Er Unja; Yohana Gabrilinda; Fransiska Dwi Hapsari
JURNAL SUAKA INSAN MENGABDI (JSIM) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jsim.v2i1.215

Abstract

ABSTRAK Data prevalensi hipertensi tertinggi berdasarkan pengukuran pada umur ≥18 tahun menurut Provinsi pada tahun 2018, masih tetap ditempati oleh Provinsi Kalimantan Selatan. Beberapa faktor risiko yang diduga sebagai penyebab hipertensi yaitu usia, riwayat kesehatan keluarga, berat badan, pola makan, dan gaya hidup. Oleh sebab itu, pencegahan dan penanggulangan masalah hipertensi harus dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan perubahan pola hidup ke arah yang lebih sehat. Demi mewujudkan hal tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Skrinning dan Penyuluhan tentang Hipertensi. Metode yang dilakukan oleh Tim adalah skrining awal dengan menggunakan instrumen ceklis faktor resiko dan mengukur tekanan darah serta memberikan edukasi pendidikan secara langsung dan dilengkapi dengan leaflet yang sudah disiapkan sebelumnya. Sasaran kegiatan ini adalah para penderita hipertensi yang merupakan jemaat Gereja Katedral Banjarmasin. Hasil yang dicapai adalah sebanyak 69 orang bersedia melakukan Skrining Hipertensi dan sebesar 90% peserta memahami mengenai hipertensi dan cara menjaga pola hidup sehat dirumah.