cover
Contact Name
Wini Fitrina Sofyan
Contact Email
ejournal.universitasypib@gmail.com
Phone
+6282217011077
Journal Mail Official
ejournal.universitasypib@gmail.com
Editorial Address
Jalan Gerakan Koperasi, No. 003 Kelurahan Majalengka Wetan, Kec. Majalengka Wetan, Kab. Majalengka, 45411
Location
Kab. majalengka,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
ISSN : 23385138     EISSN : 26853256     DOI : https://doi.org/10.51997
Core Subject : Health, Education,
The Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka is a double-blind, peer-reviewed, open-access academic journal that publishes research on health sciences, especially in the fields of nursing and midwifery. The journal is published every six months by the LPPM, Faculty of Health Sciences, YPIB Majalengka University. The Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka provides a forum for ongoing discussion of relevant issues in health sciences, including the focus and scope of the journal, which can be empirically studied. The journal publishes research articles that cover all aspects of health, with a particular focus on obstetrics, medical sciences, and medical education.
Articles 127 Documents
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Kontrasepsi IUD pada Ibu Pasca Salin di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun 2018 Yuyun Wahyu Indah Indriyani
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.108

Abstract

KB IUD yang dipasang setelah persalinan (KB pasca salin) selanjutnya juga akan berfungsi seperti IUD yang dipasang saat siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada ibu pasca salin di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun 2018. Jenis penelitiannya yaitu penelitian analitik kuantitatif dengan desain case control. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang yang terdiri dari 35 akseptor IUD pasca salin (kasus) dan 35 akseptor non IUD pasca salin (kontrol). Penelitian ini dilakukan di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tanggal 10 April - 25 Mei 2019. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi ibu bersalin yang menggunakan IUD pasca salin lebih tinggi pada ibu berumur > 35 tahun (74,3%), paritas > 2 anak (62,9%), dan pendidikan tinggi (62,9%). Faktor umur ( ρ value = 0,001 dan OR = 5,537), paritas (ρ value = 0,002 dan OR = 4,889) dan pendidikan (ρ value = 0,008 dan OR 3,692) berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi IUD pada ibu pasca salin di RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka tahun 2018. Petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan pada ibu bersalin tentang jarak kehamilan yang aman, kontrasepsi dan menyarankan ibu bersalin yang berisiko untuk menggunakan kontrasepsi yang efektif dalam jangka panjang yaitu KB IUD pasca salin. Bagi ibu bersalin yang berisiko sebaiknya menggunakan kontrasepsi jangka panjang yang efektif salah satunya yaitu KB IUD pasca salin.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Antenatal terhadap Persalinan dengan Komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka Tahun 2018 Eti Rohayati
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.109

Abstract

Jumlah persalinan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Cikijing merupakan yang terbanyak di Kabupaten Majalengka yaitu sebanyak 1.062 orang dan jumlah ibu hamil yang mengalami komplikasi juga yang paling tinggi yaitu sebanyak 223 kasus, dibanding kasus yang terjadi di UPTD Puskesmas lainnya di Kabupaten Majalengka tahun 2016. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin di UPTD Puskesmas Cikijing sebanyak 1062 orang dengan sampel 100 orang. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh paritas terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018, ada pengaruh jarak kehamilan terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018, ada pengaruh frekuensi antenatal care terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018 tidak lengkap dan ada pengaruh kualitas antenatal care terhadap persalinan dengan komplikasi di UPTD Puskesmas Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2018. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan kepada profesi keperawatan mengenai komplikasi pada persalinan yang dapat dicegah melalui pelayanan antenatal yang berkualitas. Bagi UPTD Puskesmas Cikijing agar mempertahankan dan meningkatkan pelayanan pada ibu bersalin terutama yang mengalami komplikasi agar ditangani sesuai dengan SOP, melanjutkan program rujukan sesuai dengan hasil pemeriksaan medis, memberikan konseling kepada ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dan persalinan serta konseling bagi ibu bersalin tentang nutrisi dan perawatan luka paska persalinan.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pertama (K1) Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka Tahun 2020 Yophi Nugraha
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.110

Abstract

Pemeriksaan kehamilan (K1) harus segera dilaksanakan begitu terjadi kehamilan yaitu ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan dan dilaksanakan terussecara berkala selama kehamilan. UPTD Puskesmas Sukamulya merupakan Puskesmas diKabupaten Majalengka pada tahun 2020 dengan kunjungan K1 ibu hamil paling rendah yaitu sebanyak 55 ibu hamil target 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamildi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka tahun 2020. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross sectional, populasi penelitiannya yaitu seluruh ibu hamildi Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya Kabupaten Majalengka tahun 2020 sebanyak 55 orang (Total Sampling). Analisis data terdiri dari analisis univariat menggunakan distribusi frekuensidan analisis bivariat menggunakan ujichi squaredengan α = 0,05. Hasil penelitian menyatakan bahwa lebih dari setengahnya (64,6%) ibu hamil melakukan kunjungan pertama (K1) tidak tepat waktu, lebih dari setengahnya (52,4%) ibu hamil motivasinya rendah, lebih dari setengahnya (51,2%) ibu hamil jarak rumah ketempat pelayanannya jauh dan kurang dari setengahnya (32,9%) ibu hamil yangdukungan suaminya kurang. Terdapat hubungan antara motivasi (p value= 0,029), jarak rumah ke tempat pelayanan (p value= 0,044) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil, namun tidak ada hubungan antara dukungan suami (p value= 0,134) dengan kunjungan pertama (K1) ibu hamil. Perlunya dilakukan penyuluhan dan pemberian informasi mengenai kunjungan pertama pada ibu-ibu di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukamulya oleh petugas kesehatan diantaranya melalui kegiatan posyandu yang dilakukan secara rutin.
Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Gastritis pada Pasien Berobat Jalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka Tahun 2018 Dian Hadinata
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i1.111

Abstract

Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi sekarang ini adalah penyakit saluran pencernaan seperti gastritis. Kejadian gastitris di UPTD Puskesmas Rajagaluh tahun 2012 sebanyak 3.290 kasus (35,69%) dari 9.218 pasien yang berobat jalan dan mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi 3.548 kasus (40,72%) dari pasien yang berobat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada pasien berobat jalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh Kabupaten Majalengka Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien berobat jalan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rajagaluh pada bulan Maret-April tahun 2018 sebanyak 147 orang dan sampelnya sebanyak 60 orang (simple random sampling). Uji hipotesis yang digunakan uji chi square pada α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang dari setengahnya pasien berobat jalan mengalami gastritis (45,0%), berusia tua (35,0%), mempunyai kebiasaan minum kopi (41,7%), mempunyai kebiasaan merokok (38,3%) dan sebagian besar tidak mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol (83,3%). Ada hubungan antara kebiasaan minum kopi (p value = 0,006), kebiasaan merokok (p value = 0,027) dan mengkonsumsi alkohol (p value = 0,037) dengan kejadian gastritis pada pasien berobat jalan. Namun tidak ada hubungan antara usia dengan kejadian gastritis pada pasien berobat jalan (p value = 0,978). Perlunya memberikan pengawasan pada pasien berobat jalan dan juga memberikan bimbingan pada keluarga pasien untuk mengawasi kebiasaan pasien dalam merokok, minum kopi dan minum alkohol untuk tidak berlebihan, serta dalam pemberian informasi agar disampaikan kepada pasien dengan cara yang efektif yaitu ketika pasien melakukan kontrol.
Hubungan Kepatuhan Tranfusi Darah dan Konsumsi Kelasi Besi terhadap Pertumbuhan Anak dengan Thalasemia Mayor Hera Hijriani; Nur Utami Septiani
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.112

Abstract

Penatalaksanaan thalasemia adalah dengan memberikan tranfusi sel darah merah. Pemberian tranfusi darah secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya penumpukan besi pada jaringan parenkim dan disertai dengan kadar serum besi yang tinggi. Terapi yang diberikan pada pasien yang melakukan tranfusi regular adalah terapi kelasi besi. Dampak buruk yang dapat timbul pada pasien thalasemia salah satunya yaitu gangguan pertumbuhan, maka diperlukan frekuensi kontrol untuk tranfusi darah yang teratur dan kepatuhan mengkonsumsi kelasi besi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kepatuhan tranfusi darah pada anak thalasemia; mengidentifikasi kepatuhan konsumsi kelasi besi pada anak thalasemia; mengidentifikasi pertumbuhan anak dengan thalasemia. Desain penelitian ini menggunkan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 anak thalasemia dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepatuhan tranfusi adalah dokumentasi (Rekam medis), untuk kepatuhan konsumsi kelasi besi yaitu dengan cara wawancara dengan alat ukur kuesioner, pengukuran pertumbuhan anak yaitu dengan observasi dengan menggunakan tabel IMT/U. Analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square. Terdapat hubungan antara kepatuhan tranfusi darah dan konsumsi kelasi besi terhadap pertumbuhan anak dengan thalasemia mayor dengan p value = 0,000 < (0,05). Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh ilmu keperawatan sebagai evidence based dan sumber informasi tentang kepatuhan tranfusi darah dan mengkonsumsi kelasi besi terhadap pertumbuhan anak dengan thalasemia. Sebagai acuan orang tua anak penderita thalasemia agar menjaga kondisi kesehatan anaknya dan patuh menjalani tranfusi darah dan konsumsi kelasi besi secara teratur agar pertumbuhan anaknya dapat normal. Dan diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan asuhan keperawatan dan health education kepada pasien thalasemia.
Analisis Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dalam MPOWER sebagai Upaya Intensi Berhenti Merokok Remaja Putra Lelin Parlina Dewi; Ade Suryawirawan
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.114

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menurunkan prevalensi perokok serta meningkatkan lingkungan bebas rokok di tempat umum. WHO dalam Framework Convention on Tobacco Control (FTCT) telah menyusun strategi untuk melakukan pengendalian epidemi tembakau. Strategi MPOWER ini berisi langkah-langkah berupa M untuk Monitor tobacco use and prevention policies, P untuk Protect people from tobacco, O untuk Offer help to quit tobacco use, W untuk Warn about the dangers of tobacco, E untuk Enforce bans on tobacco advertising, promotion and sponsorship, dan R untuk Raise taxes on tobacco. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran pemerintah daerah terhadap MPOWER pada intensi berhenti merokok remaja putra. Metodologi desain yang digunakan adalah kualitatif. Subyek penelitian adalah stakeholder dari instansi pemerintah yaitu dinas pendidikan, dinas kesehatan, kepala sekolah SMA/sederajat, pimpinan pondok pesantren, kantor kementerian agama Kabupaten Majalengka yang diambil secara purposive. Saran ditujukan bagi pemerintah Kabupaten Majalengka, diharapkan segera membuat draft Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sehingga masalah rokok memiliki payung hukum yang jelas dan bagi perawat diharapkan menjadi referensi yang bernilai untuk memaksimalkan kinerja dalam menangani remaja yang merokok juga penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
Analisis Budaya Organisasi dan Kompensasi Jasa Pelayanan terhadap Kinerja Pegawai pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon Dian Hadinata
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.115

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan pelayanan dan mengidentifikasi pelaksanaan manajemen di puskesmas adalah dengan memberi perhatian terhadap kinerja pegawai sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat rencana strategis di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai, pengaruh kompensasi jasa pelayanan terhadap kinerja pegawai, serta pengaruh budaya organisasi dan kompensasi jasa pelayanan terhadap kinerja pegawai pada unit pelaksana teknis Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan rancangan survey dengan pendekatan kuantitatif menggunakan analisis deskriptif dan korelasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan instrument yaitu berupa kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja pada unit pelaksana teknis Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon yang berjumlah 61 orang. Berdasarkan hasil penelitian ini, secara simultan budaya organisasi (X1) dan kompensasi jasa pelayanan (X2) berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada unit pelaksana teknis daerah Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon (Y). Saran disampaikan bagi kepala dinas kesehatan Kabupaten Cirebon agar berupaya memperbaiki budaya organisasi dan kompensasi jasa pelayanan pada unit pelaksana teknis daerah puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon agar dapat menunjang terhadap peningkatan kinerja pegawai puskesmas di wilayah Kabupaten Cirebon. Sedangkan saran bagi Kepala Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon perlu memperbaiki dan meningkatkan budaya organisasi agar dapat menunjang terhadap peningkatan kinerja pegawai di lingkungan unit pelaksana teknis daerah Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon serta perlu upaya memperbaiki dan meningkatkan sistem kompensasi yang adil, layak dan wajar agar dapat menunjang terhadap peningkatan kinerja pegawai di lingkungan unit pelaksana teknis daerah Puskesmas Susukan Kabupaten Cirebon.
Pengaruh Teknik Relaksasi Abdomal Breathing terhadap Penurunan Nyeri pada Ibu Post Sectio Caesarea Merlly Amalia; Mia Agustina
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.116

Abstract

Nyeri merupakan perasaan tubuh seseorang yang menimbulkan respon tidak menyenangkan. Nyeri akibat operasi sectio caesarea biasanya terjadi setelah 18 jam melahirkan dengan skala nyeri berat dengan sebab dan lokasi yang telah diketahui, yaitu didaerah operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi abdomal breathing terhadap penurunan nyeri pada ibu post sectio caesarea di RSUD Majalengka. Penelitian ini menggunakan desain/rancangan penelitian pra eksperimen dalam bentuk one group pretest posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhpasien post operasi sectiocaesarea di Ruang Nifas RSUD Majalengka sebanyak 55 pasien. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala pendeskripsi Visual Analogue Scale (VAS). Analisis data meliputi analisis univariat menggunakan distribusi tendensi sentral dan analisis bivariat menggunakan uji t berpasangan (paired t-test). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat nyeri pada pasien sectio caesarea setelah intervensi teknik relaksasi abdomal breathing adalah 7,7500 yaitu pada tingkatan nyeri berat. Rata-rata tingkat nyeri pada ibu postsectio caesarea setelah dilakukan intervensi teknik relaksasi abdomal breathing adalah 5,0833 yaitu pada tingkatan nyeri sedang. Ada pengaruh teknik relaksasi abdomal breathing terhadap penurunan nyeri pada ibu post sectio caesarea di RSUD Majalengka.Saran diajukan bagi petugas kesehatan agar dapat mencoba untuk menerapkan teknik pengobatan abdomal breathing sebagai alternatif pengobatan medis. Mendukung program pengobatan baik secara farmakologis ataupun non farmakologis seperti teknik relaksasi abdomal breathing.
Perceived Behavior Factors dengan Intensi Berhenti Merokok pada Remaja Putra di Majalengka Ade Suryawirawan; Lelin Parlina Dewi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.117

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Bahkan, rokok juga menjadi kajian agama khususnya Islam yang mencantumkan hukum rokok. Remaja adalah tahapan usia antara 12-18 tahun yang ditandai dengan berkembangnya tanda-tanda sekunder reproduksi. Secara psikologis, masa remaja merupakan transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Di masa ini, remaja mencari identitas diri dan tergantung pada pengaruh sebaya. Merokok dipandang sebagai salah satu tolak ukur kedewasaan dan simbol identitas dalam interaksi sosial dengan teman sebaya. Data nasional menyatakan bahwa usia mula- mula merokok terbanyak pada usia 15-19 tahun (43,7%), kemudian 10-14 tahun (12,2%) dan ada satu persen remaja yang mulai merokok di usia 5-9 tahun. Data dari GYTS (Global Youth Tobacco Survey) menyatakan bahwa ada 30,4% pelajar Indonesia usia 13-15 tahun yang pernah merokok (laki-laki 57,8% dan perempuan 6,4%). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asosiasi antara perceived behavior factors dengan intensi berhenti merokok pada remaja putra di Majalengka. Metodologi desain yang digunakan adalah cross-sectional study. Subyek penelitian adalah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) laki-laki di Kabupaten Majalengka. Sampel diambil dengan teknik cluster dan stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan Sequential Equation Model (SEM). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah untuk lebih memperhatikan masalah merokok pada remaja terutama di lingkungan sekolah. Bagi Perawat hendaknya melakukan penelitian dan pengembangan yang lebih dalam tentang merokok pada remaja sehingga dapat memotivasi remaja untuk berhenti merokok.
Efek Latihan Range of Motion (ROM) terhadap Sudut Fleksibilitas Sendi Lansia di Dusun Mojosari Desa Sitimulyo Piyungan Bantul DIY 2019 Ivana Eko Rusdiatin
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.118

Abstract

Latihan dan aktifitas fisik pada lansia dapat mempertahankan kenormalan pergerakan persendian, tonus otot dan mengurangi masalah fleksibilitas. Fleksibilitas sendi yang memadai pada semua bagian tubuh sangat penting untuk mempertahankan fungsi muskuloskeletal, keseimbangan dan kelincahan pada lansia. Penurunan fleksibilitas sendi pada kemampuan muskuloskeletal dapat menurunkan aktifitas fisik (physical activity), sehingga akan mempengaruhi dalam melakukan aktifitas sehari-hari atau Activity Daily Living (ADL) lansia. Latihan Range of Motion (ROM) aktif merupakan latihan yang dapat dilakukan pada lansia dengan keterbatasan fleksibilitas sendi. ROM dapat mencegah terjadinya kontraktur,atrofi otot, meningkatkan peredaran darah ke ekstremitas bawah, mengurangi kelumpuhan vaskular dan memberikan kenyamanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek latihan ROM aktif bagi lansia apakah dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan fleksibilitas sendi lutut. Model penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan quasi experiment control group design. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dengan jumlah subyek penelitian 30 orang. Instrument penelitian yang digunakan yaitu formulir pengukuran fleksibilitas sendi dan goniometer. Latihan ROM aktif dilakukan satu kali sehari dengan delapan kali setiap gerakan ROM selama 6 minggu. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata sudut fleksibilitas sendi lutut mengalami peningkatan yaitu sebesar, 10,00º pada lutut kanan, 11,04º pada lutut kiri. Hal ini dapat disimpulkan bahwa latihan Range of Motion (ROM) aktif mempunyai efek terhadap peningkatan sudut fleksibilitas sendi lutut lansia.

Page 8 of 13 | Total Record : 127