cover
Contact Name
Mahfur
Contact Email
mahfur.isfa@gmail.com
Phone
+6285869089656
Journal Mail Official
mahfur.isfa@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi Jl. Sriwijaya No.3 Telp. (0285) 421096, Fax.411429 Pekalongan Email : jurnalbenzenaunikal@gmail.com
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Benzena Pharmaceutical Scientific Journal
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : -     EISSN : 29617375     DOI : http://dx.doi.org/10.31941/benzena.v2i01.3065
Benzena Pharmaceutical Scientific Journal adalah jurnal peer-review yang diterbitkan dua kali setahun (Juni dan Desember) oleh Fakultas Farmasi Universitas Pekalongan. Ini tersedia online sebagai sumber akses terbuka dan juga dalam bentuk cetak. Pernyataan ini memperjelas perilaku etis semua pihak yang terlibat dalam tindakan penerbitan artikel di jurnal ini, termasuk penulis, pemimpin redaksi, Dewan Editorial, reviewer, dan penerbit. Pernyataan ini didasarkan pada Pedoman Praktik Terbaik COPE untuk Editor Jurnal. Focus dan scope : Pharmaceutical Technology, Pharmacology and Toxicology, Pharmaceutical Chemistry, Drug Discovery, Pharmacokinetics, Pharmaceutical Biology, Herbal Medicines, Pharmaceutics, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Community and Clinical Pharmacy, Pharmaceutical Care.
Articles 23 Documents
REVIEW : PERBEDAAN PELARUT AKUADES DAN ETANOL TERHADAP KADAR BETASIANIN DALAM EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV_VIS DAN KCKT (KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI) Afifah Afifah; Niken Dyaharesti; Tri Minarsih
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2143

Abstract

Latar Belakang Buah naga merah merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis. Tingginya konsumsi buah naga merah, berdampak pada menumpuknya Kulit Buah Naga Merah yang hanya dibuang sebagai sampah, diketahui kulit buah ini mempunyai sumber pewarna alami merah yaitu senyawa betasianin.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh perbedaan pelarut akuades dan etanol yang digunakan untuk ekstraksi kulit buah naga merah terhadap kadar senyawa betasianin dengan metode spektrofotometri UV_Vis dan KCKT.Metode Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan menggunakan akuades dan pelarut etanol. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh pelarut dan kadar senyawa betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah dianalisis dengan Uji Normalitas dengan interpretasi> 0,05, data berdistribusi normal dilanjutkan dengan Uji T (Independent Sample Test), bila interpretasi <0,05 terdapat pengaruh yang signifikan terhadap data.Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut ekstraksi menggunakan akuades berpengaruh terhadap kadar senyawa betasianin dengan metode spektrofotometri (nilai signifikansi 0,009 <0,05), sedangkan pelarut ekstraksi etanol tidak berpengaruh nyata. Kemudian perbedaan pelarut aquadest dan etanol tidak mempengaruhi kadar senyawa betasianin yang dianalisis dengan metode HPLC, hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi yaitu> 0,05.Kesimpulan Disimpulkan bahwa perbedaan pelarut aquades dan etanol berpengaruh terhadap kadar senyawa betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah dengan metode spektofotometri UV_Vis, sedangkan analisis betacyanin dengan metode HPLC tidak berpengaruh terhadap kadar betasianin dari ekstrak kulit buah naga merah. ekstrak kulit buah naga merah.Kata Kunci : Kulit Buah Naga Merah, Betasianin, Akuades dan Etanol, Spektrofotometri UV_Vis, KCKT.
STANDARISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK PADA SIMPLISIA KULIT BUAH MUNDAR (Garcinia forbesii) ASAL KALIMANTAN SELATAN Anna Khumaira Sari; Muhammad Ikhwan Rizki; Liling Triyasmono; Gina Alfandani
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2, No 01 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i01.3111

Abstract

Latar bekalang : Mundar (Garcinia forbesii) merupakan tanaman khas asal Kalimantan Selatan yang berpotensi sebagai bahan obat. Tamanan diolah menjadi simplisia harus memenuhi persyaratan untuk dapat digunakan sebagai bahan obat. Simplisia yang digunakan akan melalui uji parameter standar simplisia meliputi parameter spesifik dan non spesifik. Parameter spesifik yang akan diuji yaitu golongan senyawa, senyawa spesifik yang menggambarkan efek farmakologis sedangkan pada parameter non spesifik yang akan diuji adalah sifat kimia, fisika dan mikrobiologi yang akan mempengaruhi stabilitas dan keamanan obat.Tujuan : Menetapkan parameter spesifik dan non spesifik simplisia kulit buah mundar asal Kalimantan SelatanMetode : Pengujian yang dilakukan yaitu penetapan parameter spesifik dan parameter non spesifik yang ditetapkan meliputi organoleptik, mikroskopik, kadar sari larut pelarut tertentu, susut pengeringan, kadar abu tidak larut asam, kadar abu total, dan  cemaran logam berat. Sampel simplisia tanaman Mundar yang akan diuji berasal dari dua Kecamatan yang berbeda yaitu dari Kecamatan Karang Intan dan Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.Hasil : Hasil analisis simplisia kulit buah mundar dari Kecamatan Karang Intan and Kecamatan Beruntung Baru masing-masing adalah organoleptik kedua sampel simplisia berupa serbuk coklat, asam, berbau khas. Hasil mikroskopik diperoleh terdapat epidermis, kolenkim dan parenkim mesocarp pada kedua simplisia. Kadar sari larut etanol kedua simplisia masing-masing 57,20±0,10% dan 58,57±0,49%, kadar sari larut air 66,93±0,23% dan 68,83±0,15%, susut pengeringan 5,40±0,26% dan 6,93±0,76%, kadar abu total 2,20±0,03% dan 2,49±0,02%, kadar abu tidak larut asam 0,04±0,02% dan 0,06±0,02%, cemaran logam berat Pb 0,007±0,000mg/kg dan 0,010±0,003mg/kg, Cd 0,006±0,001mg/kg dan 0,009±0,002 mg/kg.Kesimpulan : Hasil parameter spesidik dan non spesifik kedua sampel simplisia kulit buah G.forbesii memenuhi persyaratan standar.Kata kunci: Mundar, simplisia, spesifik, non spesifik.
PENETAPAN PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH TREMBESI (samanea saman) Ema Dayanti; Firstca Aulia Rachma; Tunik Saptawati; Ovikariani Ovikariani
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 02 (2022): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i2.2390

Abstract

Trembesi (Samanea saman) merupakan tanaman cepat tumbuh asal Amerika Tengah dan Amerika Selatan Utara, Pohon Trembesi termasuk pohon yang mudah dikenali karena mem punyai kanopi yang berbentuk payung dengan diameter kanopi lebih besar dari tingginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter spesifik dan non spesifik pada ekstrak etanol biji buah trembesi. Ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70 %. Jenis penelitian deskriptif. Analisis menggunakan univariat dengan menyajikan data yang diperoleh dari perhitungan. Hasil ekstrak didapatkan berat 91 % dengan nilai rendemen yaitu 18,20 %. Parameter spesifik yang dilakukan yaitu identitas, organoleptik, senyawa yang terlarut dalam pelarut tertentu. Parameter spesifik yang dilakukan yaitu susut pengeringan, kadar air, kadar abu, cemaran logam berat. Pada hasil penetapan parameter spesifik dan non spesifik menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji buah trembesi pada pengujian organoleptik didapatkan hasil berbentuk kental, warna coklat, bau khas, rasa kelat manis. Senyawa terlarut dalam etanol 51,66 %. Senyawa yang terlarut dalam air 40,00 %. susut pengeringan 7,66 %. Kadar air 5,28 %. Kadar abu total 9,16 %. Kadar abu tidak larut asam 1,83 %. Cemaran logam berat 0,020 mg/L. Hasil dari parameter spesifik dalam penelitian ini memenuhi persyatan.
UJI SIFAT FISIK SEDIAAN LIPSTRIK EKSTRAK ETANOL RUMPUT LAUT MERAH (Eucheuma Cottonii) 10, 30, dan 70% Muhamad Nashiruddin; Siska Rusmalina; Muhammad Isroi Assyafiq
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2089

Abstract

Rumput laut merah (Eucheuma cottonii) merupakan salah satu penghasil karotenoid yaitu β-karoten yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Kandungan β-karoten pada rumput laut dapat mengurangi resiko penyakit kanker dan penuaan. Warna dari rumput laut merah disebabkan karena adanya pigmen fikobiliprotein yaitu fikoeritrin yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami. Adanya kandungan β-karoten dan kandungan pigmen fikoeritrin dapat dimanfaatkan dalam pembuatan sediaan lipstik yang aman untuk digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasi sediaan lipstik menggunakan rumput laut merah sebagai bahan dasar dalam pembuatan lipstik.Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksperimental dengan bahan utama rumput laut merah. Bahan di bersihkan dan di ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% sebagai pelarut, kemudian pelarut diuapkan dengan bantuan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak pekat rumput laut merah. Sediaan lipstik dibuat menjadi 3 formula dengan konsentrasi yaitu F1 (10%), F2 (30%), dan F3 (70%). Pengujian terhadap sediaan yang dibuat meliputi uji stabilitas lipstik, uji daya oles, uji homogenitas, penentuan pH sediaan, penentuan titik lebur dan uji iritasi. Data hasil uji sifat fisik sediaan dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukan F1 dengan konsentrasi ekstrak  rumput laut merah 10% berwarna putih basis, F2 dengan konsentrasi ekstrak  rumput laut merah 30% berwarna agak kecoklatan, dan F3 dengan konsentrasi ekstrak  rumput laut merah 70% berwarna coklat. Ketiga formula tidak mengalami perubahan warna (stabil) dalam penyimpanan suhu ruang selama 4 minggu dan tidak menimbulkan iritasi, gatal-gatal serta kulit kemerahan pada kulit setelah beberapa jam pengolesan yang dilakukan pada kulit. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian menunjukan bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan karakterisasi fisik sediaan lipstik yang baik.
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN METODE GYSSENS DI INSTALASI RAWAT INAP Tia Tia Afiani; Ekanita Desiani
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2, No 01 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i01.3114

Abstract

Latar bekalang : Pneumonia adalah suatu peradangan paru yang disebabkan oleh bakteri sehingga salah satu terapi yang diberikan yaitu antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan pengobatan kurang efektif. Pemilihan dan penggunaan terapi antibiotik yang bijak pada pasien pneumonia akan menentukan keberhasilan pengobatan dan menghindari terjadinya resistensi bakteri. Metode Gyssen adalah standar untuk evaluasi kualitatif dalam meresepkan antibiotik dengan kelebihan terperinci/jelas dan dapat mengevaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif lebih tepat sehingga akan mencegah terjadinya antibiotika resisten.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia menggunakan metode gyssens di rumah sakit “X” Kabupaten Batang.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan ciri-ciri yang sesuai kriteria inklusi. Sampel yang digunakan yaitu data rekam medik pasien yang terdiagnosa pneumonia dan mendapatkan pengobatan antibiotik, kemudian data dianalisis menggunakan alur diagram Gyssens.Hasil : Didapatkan 72 pasien dengan diagnosa pneumonia. Sebanyak 58,4% pasien laki-laki dan 41,6% pasien perempuan dengan rentan usia paling tinggi 56-65 tahun. Digunakan 4 macam golongan antibiotik antara lain golongan sefalosporin generasi III (sefrtiakson dan sefotaksim), Fluorokuinolon (levofloksasin), karbapenem ( meropenem) dan penisilin (ampisilin). Didapatkan kategori gyssesn sebanyak 4 kategori antara lain kategori IVa 10%, kategori IIIa 4%, kategori IIIb 11% dan kategori 0 75%.Kesimpulan : Berdasarkan evaluasi penggunaan penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia dengan metode gyssens di rumah sakit “x” kabupaten batang periode januari-desember 2022 terdapat 10% kategori IVa (ada antibiotik lain yang lebih efektif), 4% kategori IIIa (penggunaan antibiotik terlalu lama), 11% kategori IIIb (penggunaan antibiotik terlalu singkat) dan 75% kategori 0 (penggunaan antibiotik rasional).
PENGARUH KARAGENAN SEBAGAI GELLING AGENT TERHADAP KARAKTER FISIK & KIMIA SEDIAAN GUMMY JELLY EKSTRAK JAHE MERAH Suhesti Suhesti; Metha Anung Anindhita
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 02 (2022): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i2.2317

Abstract

 Latar bekalang : Jahe merah mengandung senyawa fenol yang dapat digunakan sebagai immunomodulator dimasa pandemi Covid-19. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan jahe dalam bentuk jamu yang pengkonsumsianya tidak mudah diterima oleh semua kalangan. Oleh karena itu penelitian ini menginovasi jamu kedalam bentuk gummy jelly. Karakteristik terpenting pada gummy jelly terletak pada tekstur. Salah satu faktor yang mempengaruhi tekstur gummy jelly adalah bahan pembentuk gel yang salah satunya yaitu karagenan.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh karagenan terhadap karakteristik  gummy jelly ekstrak jahe merah dan konsentrasi karagenan yang menghasilkan karakter fisikokimia terbaik.Metode : Sediaan gummy jelly dibuat 3 formula dengan menggunakan karagenan variasi konsentrasi 3%, 4,5%, dan 6%. Data diperoleh dari mengumpulkan hasil pengujian fisikokimia gummy jelly yang meliputi uji organoleptis, pH, kadar air, hedonik dan stabilitas. Data dianalisis secara deskriptif dan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjut dengan uji Tukey HSD taraf 5%.Hasil : Hasil analisis ragam (ANOVA) menunjukkan karagenan berpengaruh terhadap kadar air (P<0,05) namun tidak berpengaruh terhadap nilai pH (p>0,05) gummy jelly ekstrak jahe merah. Semakin tinggi konsentrasi karagenan akan menurunkan kadar air. Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa karagenan berpengaruh terhadap tekstur. Semakin tinggi kadar air pada gummy jelly maka tekstur akan semakin kenyal.Kesimpulan : Karagenan berpengaruh terhadap karakteristik gummy jelly ekstrak jahe merah yang meliputi kadar air dan tekstur. Namun tidak berpengaruh terhadap organoleptis warna, aroma, rasa, nilai pH dan stabilitas penyimpanan. Hasil uji sifat fisikokimia telah memenuhi syarat. Formula terbaik yaitu formula 1 dengan konsentrasi karagenan 3%. Kata kunci: jahe merah, karagenan, gummy jelly, karakter fisikokimia.
UJI CEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL DAN CADMIUM PADA FORMULA JAMU SERBUK KUNYIT ASEM DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL Siska Rusmalina; eni retno wati; Kharismatul Khasanah; Benny Diah Madusari
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2, No 01 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i01.2383

Abstract

Latar bekalang : Syarat analisis logam dengan menggunakan Spektrofotometri visible  adalah sampel harus berupa larutan, maka sebelum kadar logam dalam sampel dianalisis harus dilakukan dekstruksi, untuk melarutkan atau mengubah sampel menjadi bentuk materi yang dapat diukur sehingga kandungan unsur didalamnya dapat dianalisis.Tujuan : tujuan penelitian ini ialah mengetahui proses dan reaksi yang terbentuk saat destruksi basah tertutup berlangsung.Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif. Destruksi dilakukan pada sampel formula jamu serbuk kunyit asam menggunakan metode destruksi tertutup menggunakan refluk dengan bantuan larutan asam nitrat.Hasil : sampel dioksidasi oleh asam nitrat (HNO3) akan menghasilkan CO2 dan NOx, gas ini dapat meningkatkan tekanan pada proses destruksi, kemudian akan terbentuk gas berwarna coklat mengindikasikan adanya gas NO2, adanya gas NO2 mengartikan bahwa bahan organik telah dioksidasi asam nitrat.Kesimpulan : Proses yang terjadi saat destruksi berlangsung yaitu muncul gas berarna kecoklatan gas ini adalah NO2 (hasil samping proses destruksi menggunakan asam nitrat). Gas ini mengindikasikan bahwa sampel telah dioksidasi secara sempurna oleh asam nitrat.
Pengaruh Carbopol 940 Sebagai Gelling Agent Terhadap Karakteristik Fisikokimia Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Kulit Buah Melon Oranye (Cucumis melo L.) Aisyah Alatas; Metha Anung Anindhita
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 02 (2022): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i2.2326

Abstract

Kulit buah melon oranye (Cucumis melo L.) memiliki kandungan flavonoid, fenol, tannin dan vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan yang dapat melindungi wajah dari radikal bebas. Bentuk masker gel peel-off dipilih dalam formulasi untuk mempermudah penggunaan, dan mampu memberikan pelepasan zat aktif yang lebih baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik masker gel peel-off adalah bahan pembentuk gel. Bahan pembentuk gel yang digunakan adalah Carbopol 940. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan Carbopol 940 terhadap karakteristik masker gel peel-off ekstrak kulit buah melon. Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental, dimana variabel bebas yang digunakan yaitu jenis dan jumlah gelling agent yaitu carbopol 940 dengan konsentrasi 0,5% (FI), 0,75% (FII) dan 1% (FIII). Metode ekstraksi yang digunakan maserasi dengan pelarut metanol. Parameter yang diuji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, waktu sediaan mengering, viskositas dan stabilitas. Analisis data secara deskriptif menggunakan analisis ragam ANOVA (Analysis of Variance) One Way. Hasil pengujian sifat fisik menunjukkan bahwa sediaan FI, FII dan FIII memenuhi syarat pengujian organoleptis, homogenitas, viskositas, pH, daya sebar, waktu mengering, serta stabilitas. FI memiliki penyebaran gel yang baik sehingga absorbsi obat optimal, bentuk sediaan agak kental sesuai dengan syarat masker gel peel-off. Berdasarkan hasil analisis dengan metode One Way ANOVA dan uji Post Hoc Tukey HSD menunjukkan variasi gelling agent carbopol 940 berpengaruh terhadap pengujian pH, viskositas, daya sebar dan waktu sediaan mengering (P<0,05). FI dengan konsentrasi carbopol 940 0,5% memenuhi kriteria masker gel peel-off yang paling baik dan stabil pada pengujian stabilitas
ANALISIS TARTAZINE DALAM MINUMAN KEMASAN YANG BEREDAR DI PASAR WARUNGASEM KABUPATEN BATANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Eka Pangestika; Kharismatul Khasanah
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 1, No 01 (2022): BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v1i01.2097

Abstract

Minuman kemasan merupakan minuman yang dikemas dengan beraneka macam kemasan yang langsung bisa diminum atau harus diolah terlebih dahulu. Dalam minuman kemasan mengandung bahan tambahan pangan salah satunya yaitu pewarna yang dapat memperbaiki atau menambah daya tarik suatu makanan. Pewarna dalam minuman kemasan yang sering digunakan salah satunya pewarna sintetis tartrazin. Penggunaan pewarna tartrazin sebagai bahan tambahan pangan memiliki batas maksimum berdasarkan BPOM No 11 Tahun 2019 yaitu 70 mg/kg.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar zat warna tartrazin dengan menggunakan metode spektrofotometri visible dan untuk mengetahui kadar zat warna tartrazin yang terdapat pada sampel minuman kemasan yang beredar di Pasar Warungasem Kabupaten Batang memenuhi persyaratan yang diizinkan oleh BPOM.Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling yang diperoleh di sekitar Pasar Warungasem Kabupaten Batang yang memiliki warna kuning serta terindikasi menggunakan pewarna tartrazin. Preparasi sampel menggunakan ekstraksi dengan pelarut n-butanol, kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan alat spektrofotometer visible.Hasil : Pada penelitian ini dilakukan verifikasi metode terlebih dahulu yaitu dengan melakukan uji kesesuaian sistem, uji linearitas serta LoD dan LoQ dengan hasil nilai RSD 1,64 %, linearitas koefisien korelasi (r) 0,9907, nilai LoD 0,9977 µg/ml dan LoQ 3,0235 µg/ml. Hasil penetapan kadar dari empat sampel yang digunakan menunjukkan untuk sampel A = 101,8 mg/kg, N = 8,2 mg/kg, O = 0 mg/kg dan M = 81,6 mg/kg.Kesimpulan : Kadar dari empat sampel tersebut terdapat 2 sampel di atas batas penggunaan zat pewarna tartrazin sesuai dengan Peraturan BPOM No.11 Tahun 2019 yaitu 70 mg/kg BB dengan kode sampel A dan M.Kata kunci: Tartazine, Minuman Kemasan, Spektrofotometer Visibel
FORMULASI DAN EVALUASI KARAKTERISTIK MUTU FISIK SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK BAJAKAH TAMPALA (SPATHOLOBUS LITTORALIS HASSK.) Noverda Ayuchecaria; Saftia Aryzki; Anna Khumaira Sari
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2, No 01 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i01.3102

Abstract

Antioksidan topikal banyak digunakan untuk mencegah penuaan dan radiasi sinar UV yang menyebabkan kerusakan kulit, kulit mengkerut dan erythema. Salah satu tumbuhan yang mengandung antioksidan alami adalah bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk.). Bajakah tampala mengandung senyawa metabolit sekunder berupa tanin, fenol, steroid, flavonoid, saponin, dan terpenoid. Senyawa-senyawa ini telah terbukti memiliki daya proteksi terhadap sinar UV, menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan DNA. Antioksidan alami dapat diformulasikan sebagai bahan aktif dalam sediaan-sediaan kosmetik salah satunya adalah sediaan masker gel peel-off. Tujuan penelitian ini untuk memformulasikan masker gel peel-off dari ekstrak bajakah tampala dan mengevaluasi karakteristik mutu fisiknya. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang terdiri dari pembuatan ekstrak bajakah tampala dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Masker gel peel-off dibuat menjadi 4 formulasi yaitu Formula A, B, C dan D. Evaluasi yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji waktu mengering dan uji daya sebar. Hasil menunjukan semua formula homogen dan tidak terjadi perubahan organoleptis setelah 14 hari. Rentang pH masker gel peel off yaitu 5,9 – 6,2 yang memenuhi syarat pH kulit. Rentang rentang uji waktu mengering adalah 15 – 17 menit serta diameter daya sebar berkisar antara 3-5,7 cm. Kesimpulan penelitian ini adalah masker gel peel-off ekstrak bajakah tampala (Spatholobus Littoralis Hassk.) dengan komposisi Formula D memenuhi persyaratan uji karakteristik mutu fisik meliputi organoleptik, homogenitas, pH, waktu mengering dan daya sebar.

Page 2 of 3 | Total Record : 23