cover
Contact Name
Neny Purwitasari
Contact Email
yysrahmatanfwa@gmail.com
Phone
+6281297409136
Journal Mail Official
jurnaljfarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Datuk Tunggul, Kel Teluk Kenidai, Kec Tambang, Kab Kampar, Prov Riau, Indonesia.
Location
Kab. kampar,
Riau
INDONESIA
JFARM (Jurnal Farmasi)
ISSN : 30310997     EISSN : 30310997     DOI : https://doi.org/10.58794/jfarm.v2i1.628
Core Subject : Health,
JFARM-Jurnal Farmasi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua penulis yang telah mengirimkan artikelnya untuk dipublikasikan di JFARM-Jurnal Farmasi
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 1 (2024)" : 5 Documents clear
Pengaruh Pemberian Susu Kedelai ( Glycine Max) Terhadap Gula Darah Tikus Yang Diinduksi Aloksan santi widiasari; Rahmadianti Hervani
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i1.487

Abstract

Diabetes mellitus DM adalah suatu penyakit kronis dimana organ pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak efektif dalam menggunakannya. Data dari Riskesdas 2013 menunjukkan angka kejadian DM di Indonesia sebanyak 2,1% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2007.Metformin sebagai obat anti diabetes oral pilihan pertama memiliki efek samping berupa gangguan gastrointestinal seperti diare, mual, muntah, dan perut kembung. Susu kedelai mengandung protein tinggi dan senyawa lesitin, yang mempunya fungsi untuk keseimbangan metabolisme dalam pengendalian glukosa darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai terhadap gula darah tikus yang diinduksi aloksan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre and post test control group. sampel menggunakan 30 ekor tikus wistar berusia 2-3 bulan. Sampel dibagi dalam 5 kelompok secara acak. Hasil dari penelitian ini adalah penurunan kadar glukosa darah terlihat signifikan pada kelompok perlakuan 1 dengan dosis 15 ml/hari, dengan rerata penurunan 112,00 dengan pemberian susu kedelai selama 14 hari.
Gula Tebu (Saccharum Officinarum Linn.) dan Palam (Arenga Pinnata Merr.) Terhadap Diabetes Samsul Hadi; Kunti Nastiti
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i1.624

Abstract

Gula merupakan kebutuhan pokok manusia. Tingkat konsumsi didunia semakian meningkat seiring dengan prkembangan jaman dan pertumbuhan ekonomi. Gula di indonesia dibagi menjad dua yaitu gula tebu dan gula merah yang mempunyai pengaruh terhadap terjadinya diabetes. Tujuan dari review ini adalah mengetahui informasi menganai kandungan gula tebu dan merah pada terjadinya diabetes. Berdasarkan pencarian artikel pada berbagai publikasi diperoleh hasil kandungan kualitatif gula tebu dan gula merah tidak berbeda. Yang membedakan adalah kadar kanduangan secara kuntitatif antara gula tebu dan gula merah. Gula merah mengandung molase lebih sedikit dibandingkan gula tebu, sehingga secara signifikan membuatnya lebih sehat atau memiliki risiko diabetes yang lebih rendah.
Potensi Madu Kelulut (Heterotrigona Itama) Sebagai Inhibitor IL6 Dengan pendekatan In Silico Samsul Hadi; Nazwa Rahmadina; Rizka Ramadani
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i1.628

Abstract

Inflamasi merupakan kondisi peradangan yang disertai rasa sakit dan demam. Pada umumnya obat antiinflamasi bekerja dengan inhibitor enzim siklooksigenase dan phospholipase A2 yang berperan dalam mensintesis mediator inflamasi seperti prostaglandin dan tromboksan. Berbagai penelitian dikembangkan untuk mencari agen terapi yang lebih efektif dan memiliki resiko yang lebih rendah baik gejala peradangan akut ataupun konsekuensi jangka panjang dari penyakit radang kronis. Salah satu pendekatan yang dilakuan adalah mengembangkan inhibitor IL6. Metode yang dilakukan adalah screening senyawa aktif menggunakan in silico. Software docking yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah PLANTS dan visualisasi interaksi menggunakan discovery studio, bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah senyawa yang terkandung dalam madu kelulut (Heterotrigona itama) dan protein IL6 dengan kode 5FUC. Hasil dari penelitian ini adalah skor docking bernilai negative dibawah - 40, sehingga reaksi yang terjadi antara ligand dan protein akan berjalan spontan yaitu Ferulic acid: -45.783; p-Coumaric acid: -51.803; trans-Cinnamic acid: -75.999; Salicylic acid: -60.056. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan senyawa dengan nilai skor terendah yaitu trans-Cinnamic acid.
Uji Aktivitas Antibakteri Nanoemulsi Ekstrak Kulit Nanas (Ananas Comosus L. Merr) Wahyu Ramadhan; Deri Islami; Brilian Dini Ma Iballa; Eva Oktariani; Muhammad Amin; Veni Dwi Lestari
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i1.653

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi besar terhadap berbagai jenis tanaman dan buah-buahan, salah satunya adalah Nanas (Ananas comosus L. Merr). Kandungan flavonoid pada kulit nanas mampu menghambat pertumbuhan berbagai bakteri. Pengembangan ekstrak kulit nanas telah dieksplorasi dalam formulasi topikal karena kemampuan formulasi nanoemulsi untuk meningkatkan penyerapan dan meningkatkan efektivitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakterisasi nanoemulsi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr) dan aktivitas antibakterinya. Nanoemulsi ekstrak kulit nanas dilakukan dengan metode sonikasi ultra tinggi dan aktivitas antibakteri dievaluasi berdasarkan diameter zona hambat S. aureus dan E. coli. Penelitian ini dievaluasi dengan Post-Test Only dengan eksperimen Control Group. Hasil ini menunjukkan nanoemulsi ekstrak kulit nanas memiliki ukuran partikel 15,0 nm ± 5,5 nm dengan nilai zeta potensial sebesar -22,4 ± 0,0174 mV. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona hambat terhadap S. aureus dan E. coli pada nanoemulsi ekstrak kulit nanas dan ekstrak kulit nanas konsentrasi 50%, 75% (6,4 ± 0,52 mm dan 11,83 ± 2,58 mm), ( 11,15 ± 0,21 mm dan 11,03 ± 1,05 mm), (11,4 ± 0,24 mm dan 12,7 ± 0,81 mm). Penelitian ini menunjukkan bahwa potensi nanoemulsi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli.
Uji Aktivitas Antibakteri Nanoemulsi Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleiferea Lam. L) Wahyu Ramadhan; Deri Islami; Brilian Dini Ma Iballa; Angga Pratama; Afrilia Dina Rizkiyani
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i1.654

Abstract

Daun kelor (Moringa oleifera L.) banyak ditanam di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Daun kelor mengandung senyawa fitokimia aktif yang bersifat antibakteri seperti flavonoid, saponin sitokinin, asam caffeolylquinat dan asam lemak tak jenuh seperti linoleat (omega 6) dan alfalinolenat (omega 3). Ekstrak dikembangkan sebagai nanoemulsi karena potensi antimikrobanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi karakterisasi nanoemulsi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) dan aktivitas antibakterinya. Nanoemulsi ekstrak daun kelor dilakukan dengan metode sonikasi ultra tinggi dan aktivitas antibakteri dinilai berdasarkan diameter zona hambat Staphyloccocus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dievaluasi dengan Post-Test Only dengan eksperimen Control Group. Hasil karakterisasi menunjukkan ukuran partikel dari nanoemulsi ekstrak daun kelor adalah 15,5±8,4 nm dengan nilai zeta potensial sebesar sebesar -32,9 ± 0,0255 mV. Aktivitas antibakteri menunjukkan zona hambat terhadap S. aureus dan E. coli pada nanoemulsi ekstrak ethanol daun kelor dan ekstrak daun kelor dengan konsentrasi 50% dan 75% adalah (12,17 ± 4,99 mm dan 12,47± 1,28 mm), (13,47 ± 0,46 mm dan 13,37 ± 0,49 mm), (12,87 ± 0,55 mm dan 13,5 ± 0,2 mm). Penelitian ini menunjukkan bahwa potensi nanoemulsi ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera L.) mempunyai aktivitas antibakteri yang lebih tinggi terhadap Staphyloccocus aureus dan Escherichia coli

Page 1 of 1 | Total Record : 5