Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Upaya Pengembangan Posyandu Balita Petak Bersilang Hiasan Wajik-Wajik di Kelurahan Limbungan Baru Ratih Ayuningtiyas; May Valzon; Eva Oktariani; Dewi Sartika Siagian; Nurmaliza Nurmaliza
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022279

Abstract

Posyandu is a form of Community Based Health Efforts (CBHE) which is managed in the administration of health to empower the community and provide convenience for the community in obtaining essential health services, significantly accelerating the reduction in mortality of mother and infant rates. Efforts to develop the quality of human resources by optimizing the potential for growth and development of children can be carried out evenly if a community-based health service system such as Posyandu can be carried out effectively and efficiently and can reach all targets who need health services for children, pregnant women, breastfeeding mothers and mothers who had deliveries. Based on a report from the Ministry of Health (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2021), the percentage of districts/cities implementing active posyandu development was 6% of the 51% target, or the rate of performance achievement was only 11.76. In Riau Province in 2019, the percentage of active posyandu has reached 55.99%, which has exceeded the national target. However, this percentage is still dominated by full-time posyandu, followed by the middle, pratama, and independent posyandu. Meanwhile, the activeness of a posyandu located in one area can be seen from the number of full and independent posyandu in that area Posyandu Petak bersilang Hiasan Wajik-Wajik is one of the posyandu located in the working area of the Karya Wanita Community Health Center, Rumbai District, Pekanbaru City, Riau Province, with the status madya. The purpose of this service activity is to assist posyandu cadres and provide health counseling so that it is expected to improve the performance of posyandu and increase community participation in participating in posyandu activities. Abstrak: Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan Kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas. Berdasarkan Laporan dari Kementrian Kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021), persentase kabupaten/kota melaksanakan pembinaan posyandu aktif tercapai 6% dari target 51% atau persentase pencapaian kinerja hanya sebesar 11,76. Di Provinsi Riau pada tahun 2019 persentase posyandu aktif sudah mencapai 55,99% di mana sudah melebihi target nasional. Namun, persentase ini masih didominasi oleh posyandu purnama, yang diikuti oleh posyandu madya, pratama dan mandiri. Sementara keaktifan suatu posyandu yang berada pada satu wilayah dapat dilihat dari jumlah posyandu purnama dan mandiri yang ada di wilayah tersebut. Posyandu Petak bersilang Hiasan Wajik-Wajik merupakan salah satu posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Karya Wanita Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Provinsi Riau, dengan status strata posyandu madya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan upaya pendampingan kader posyandu dan melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari posyandu dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan posyandu.
HUBUNGAN STRESS KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PABRIK KELAPA SAWIT TAHUN 2020 Eva Oktariani; Ahmad Julkandri; Yuharika Pratiwi
Collaborative Medical Journal Vol 5 No 3 (2022): September
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v5i3.3279

Abstract

Occupational fatigue is any condition that is accompanied by decrease in efficiency and endurance at work resulting in work errors, decreased productivity leading to work accidents. Data from the International Labor Organization (ILO) 2013 stated that fatigue causes two million workers to die each year from work accidents. The Ministry of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia via Director General of Labor Inspection Development in 2012 stated that the average number of workplace accidents in Indonesia is 847 cases per day, in which 36% of the causes are occupational fatigue. There are many factors causing occupational fatigue, including work stress. Work stress can cause emotional reactions, physiological changes and potentially cause occupational fatigue at 61.7%.To investigate the relationship between work stress with occupational fatigue on workers in the POM PT. X Rokan Hulu Tahun 2020. Analytic observational research using cross-sectional approach with 135 samples. This research used a total sampling and analyzed with chi-square test. There is a significant relationship between work stress and occupational fatigue (p- value = 0,000).
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARYA INDAH MELALUI PEMBUATAN CEMILAN SEHAT NUGGET KURKUMIN Dini Mardhiyani; Eva Oktariani; Denia Pratiwi; Deri Islami
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 6 No 2 (2023): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v6i2.3106

Abstract

This community service activity was carried out with PKK mothers in Karya Indah Village, Kec. Tapung, Kab. Kampar, Riau. Law Number 6 of 2014 article 6 concerning Villages states that village arrangements aim to advance the economy of village communities and overcome national development gaps. The village community without exception includes women in the village of Karya Indah Village, Kec. Tapung, Riau is actually a village potential and asset that can help improve family welfare in particular and improve village welfare in general. The service method is carried out by providing counseling, demonstrations and training. The purpose of this service is expected to solve community problems, namely the low ability of the community in entrepreneurship so that they can contribute to increasing the potential of partners, especially the community by improving the quality of human resources. The level of achievement of the goals of this service program can be said to be successful, which can be seen from the enthusiasm of the participants in participating in the service activities and the ability of the service participants to answer questions after completing the counseling and training provided. The recommendation from this community service activity is that it is necessary to have similar repetitive activities related to training which are related to increasing the potential of the community through training.
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pencegahan Stunting Dan Konsumsi Tablet Tambah Darah Eva Oktariani; Eliya Mursyida; Nurmaliza; Wahyu Ramdhan
JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jkems.v1i2.500

Abstract

Pendahuluan: stunting pada anak masih menjadi masalah gizi balita dunia. Pencegahan kejadian stunting di Indonesia memerlukan pencegahan sedini mungkin dan dilaksanakan sejak calon ibu berusia remaja. Tujuan: tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan remaja putri di Tangkerang Tengah tentang pengetahuan stunting dan konsumsi tablet tambah darah. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel berjumlah 63 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum edukasi, remaja putri memiliki pengetahuan baik (41,3%), pengetahuan cukup (33,3%) dan kurang (25,4%), dan setelah dilakukan edukasi remaja putri memiliki pengetahuan baik (71,4%), pengetahuan cukup (23,8%) dan kurang (4,8%). Sebanyak 45 murid remaja putri memiliki kepatuhan untuk langsung meminum tablet tambah darah setelah edukasi. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang stunting, namun masih ada yang memiliki pengetahuan kurang. Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan mengembangkan penelitian berkaitan dengan anemia defisiensi besi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah.
Pendampingan Inovasi dan Digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bakso GR Berkah Kelurahan Kampung Tengah Nurmaliza Nurmaliza; Eva Oktariani; Sabrina Hayati; Stephen Scorpianus Ryanto; Alfatlillah; Windy Claudya
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v3i2.599

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami dampak dari adanya pandemi Covid-19. Penurunan daya beli konsumen menjadi suatu tantangan pelaku UMKM dalam menjalankan produksi usahanya. Salah satu peluang pelaku UMKM untuk bertahan di masa pandemi saat ini adalah dengan cara memaksimalkan penjualan online. Tetapi tidak sedikit para pelaku UMKM yang masih belum paham dengan penjualan online ini. Maka dari itu, perlunya pemberdayaan masyarakat pelaku UMKM dalam mencoba pasar online atau pilihan lain dengan memberdayakan pelaku UMKM dalam membranding produk unggulan. Dengan menggunakan dan mengelola media digital yang tepat, diharapkan para pelaku usaha dapat meningkatkan ketertarikan masyarakat mengenai produk. Media digital yang bisa digunakan antara lain Facebook, WhatsApp, Instagram, dan platform lainnya. Para pelaku usaha juga bisa melakukan brand awareness dengan secara offline yaitu bisa mengembangkan inovasi yang belum ada seperti promosi dengan membagikan brosur-brosur, membuat daftar menu yang menarik atau membuat pricetag. Metode pendekatan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat kali ini adalah dalam bentuk pendampingan terhadap pelaku usaha tentang inovasi dan digitalisasi usaha UMKM. Kegiatan pendampingan UMKM ini dilaksanakan di lokasi Bakso GR Berkah, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi. Proses kegiatan pendampingan UMKM berupa wawancara dengan pemilik usaha untuk mengetahui situasi kondisi usahanya saat ini, para anggota membantu membuat akun platform e-commerce Shopee dan WA Bisnis.
Uji Aktivitas Antibakteri Nanoemulsi Ekstrak Kulit Nanas (Ananas Comosus L. Merr) Wahyu Ramadhan; Deri Islami; Brilian Dini Ma Iballa; Eva Oktariani; Muhammad Amin; Veni Dwi Lestari
JFARM - Jurnal Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jfarm.v2i1.653

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi besar terhadap berbagai jenis tanaman dan buah-buahan, salah satunya adalah Nanas (Ananas comosus L. Merr). Kandungan flavonoid pada kulit nanas mampu menghambat pertumbuhan berbagai bakteri. Pengembangan ekstrak kulit nanas telah dieksplorasi dalam formulasi topikal karena kemampuan formulasi nanoemulsi untuk meningkatkan penyerapan dan meningkatkan efektivitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakterisasi nanoemulsi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr) dan aktivitas antibakterinya. Nanoemulsi ekstrak kulit nanas dilakukan dengan metode sonikasi ultra tinggi dan aktivitas antibakteri dievaluasi berdasarkan diameter zona hambat S. aureus dan E. coli. Penelitian ini dievaluasi dengan Post-Test Only dengan eksperimen Control Group. Hasil ini menunjukkan nanoemulsi ekstrak kulit nanas memiliki ukuran partikel 15,0 nm ± 5,5 nm dengan nilai zeta potensial sebesar -22,4 ± 0,0174 mV. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona hambat terhadap S. aureus dan E. coli pada nanoemulsi ekstrak kulit nanas dan ekstrak kulit nanas konsentrasi 50%, 75% (6,4 ± 0,52 mm dan 11,83 ± 2,58 mm), ( 11,15 ± 0,21 mm dan 11,03 ± 1,05 mm), (11,4 ± 0,24 mm dan 12,7 ± 0,81 mm). Penelitian ini menunjukkan bahwa potensi nanoemulsi ekstrak kulit nanas (Ananas comosus L. Merr) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli.