cover
Contact Name
Muslim Tadjuddah
Contact Email
muslim22jan@uho.ac.id
Phone
+628128932030
Journal Mail Official
muslim22jan@uho.ac.id
Editorial Address
Gedung FPIK Universitas Halu Oleo Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 27236714     EISSN : -     DOI : -
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap (JITMPT) diterbitkan oleh Program Studi Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo Tahun 2021 terbit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu : Bulan Januari dan Desember. JITMPTP diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dengan abstrak dalam Bahasa Inggris Jurnal PJITMPT memuat hasil penelitian dosen, mahasiswa dan khalayak umum tentang manajemen operasi penangkapan ikan, oseanografi perikanan tangkap, daerah penangkapan ikan, sistem dan manajemen perikanan tangkap, rancang bangun dan hidrodinamika alat tangkap ikan, rancang bangun dan hidrodinamika kapal perikanan, biologi perikanan tangkap, dan pengelolaan perikanan tangkap dan sosial ekonomi perikanan tangkap. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris. Artikel belum pernah diterbitkan pada media manapun atau tidak sedang dikirim untuk dipublikasikan ke media lain.
Articles 27 Documents
Status Pengelolaan Perikanan Cakalang di Kabupaten Wakatobi Berdasarkan Indikator Domain Teknik Penangkapan Ikan Pengelolaan Perikanan Berpendekatan Ekosistem Wildayanti Wildayanti; Naslina Alimina; Ahmad Mustafa; Muslim Tadjuddah; Syamsul Kamri
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 2, No 01 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wakatobi Waters are part of the Fishery Management Area (WPP) 714 which has potential resources for large pelagic fish including skipjack tuna (Katsuwonus pelamis). The purpose of this study was to determine the management status of the skipjack tuna fishery in Wakatobi District based on the fishing technique domain indicators set by the EAFM National Working Group. The research was carried out from October to December 2021 using a survey method, through interviews with questionnaires to stakeholders and literature studies. Data analysis uses the scoring method and the flag model. The results showed that indicators of destructive and/or illegal fishing methods indicated that >10 violations per years occurred but were not related to skipjack fisheries. The indicator of modification of fishing gear and fishing aids shows more than 50% of the size of the target fish produced < Lm. Fisheries capacity and fishing effort indicators show an average fishing capacity ratio in 2019 and 2021 of 1.47. The fishing selectivity indicator shows that 100% of the fishing gear used is classified as selective fishing gear. Indicators of suitability of the function and size of fishing vessels with legal documents show that all Tho line fishing vessels do not have legal documents. The results of the composite analysis of all indicators of the fishing technique domain yield a value of 220 which is classified as in good condition.
Pengaruh Lama Perendaman Bubu Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Di Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli Kota Kendari Sulawesi Tenggara Isnawati Isnawati; La Anadi; Abdullah Abdullah
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 1, No 02 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubu merupakan salah satu jenis Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan karang. Tujuan dari penelitian ini adalah :1) mengetahui jumlah ikan yang tertangkap pada bubu. 2). mengetahui komposisi jenis ikan yang tertangkap pada bubu. 3). mengetahui komposisi ukuran ikan yang tertangkap pada bubu. 4). mengetahui pengaruh lama perendaman bubu terhadap jumlah hasil tangkapan ikan di perairan Tondonggeu. Penelitian dilakukan di perairan tondonggeu pada bulan November sampai Maret 2020. Pengoperasian perendaman bubu dilakukan secara acak.dengan tiga perlakuan Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumah ikan yang tertangkap yang diperoleh sebanyak 485 ekor, 11 famili dari 17 spesies diantaranya: (lutjanidae) ikan kakap merah, ikan kakap tanda, ikan mala, ikan ekor kuning. (serranidae) ikan kerapu macam, ikan kerapu sunu, ikan kerapu cantang. (nemipteridae) ikan kurisi. (lethrinidae) ikan lencam. (holocentridae) ikan swanggi. (mullidae) ikan biji nangka, kurisi bali. (siganidae) ikan baronang. (labridae) ikan kenari merah. (carangidae) ikan kuwe. (chaetonontidae) ikan kepe-kepe. (portunidae) kepiting rajungan. komposisi ukuran ikan yang tertangkap berkisar 16-19 cm sampai 25,5 -33,2 cm. Ukuran ikan yang tertinggi jenis ikan kakap merah yaitu 20,4-32,3 cm dengan jumlah 64 ekor sedangkan ukuran  terendah secara berurutan masing- masing rajungan 13,3- 14,7 cm dengan jumlah 7 ekor.  Ikan  kepe- kepe yaitu 16-19 cm dengan jumlah 7 ekor dan ikan swanggi yaitu 16,2-19,6 cm dengan jumlah 7 ekor. Berdasarkan perlakuan lama perendaman bubu terhadap jumlah hasil tangkap. Perlakuan 1 yang tertinggi ikan kakap merah (lutjanus erythropterus) yaitu 23 ekor  sedangkan terendah ikan swanggi, baronang dan kepe-kepe masing- masing yaitu 7 ekor. Pada perlakuan 2 yang tertinggi ikan kerapu macan (epinephelus areolatus) yaitu 34 ekor sedangkan terendah kepiting rajungan yaitu 7 ekor. pada perlakuan 3 yang tertinggi ikan kerapu macan (plectropomus leopardus)  yaitu 26 ekor sedangkan terendah ikan baronang yaitu 8 ekor.
Pengaruh Trip Penangkapan Terhadap Pendapatan Alat Tangkap Purse Seine Di Kelurahan Petoaha Dan Bungkutoko Kota Kendari Aldi Juardin; Muslim Tadjuddah; Sjamsu Alam Lawelle
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 1, No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Nambo selama periode Januari sampai Maret 2019, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh trip penangkapan terhadap pendapatan alat tangkap purse seine di Kelurahan Petoaha dan Bungkutoko, Kota Kendari. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan pertimbangan bagi para nelayan dalam merencanakan trip penangkapan, berupa jarak fishing ground dan biaya agar trip penangkapan dapat lebih efisien.Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja di Kelurahan Petoaha dan Bungkutoko. Sedangkan responden dalam penelitian ini adalah nelayan tangkap purse seine sebanyak 5 orang. Teknik penarikan sampel menggunakan metode sensus  (pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel). Data diperoleh  melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan meliputi trip penangkapan, jumlah hasil tangkapan, dan biaya produksi. Kapal yang digunakan memiliki ukuran yang berbeda-beda yaitu 21 GT, 25 GT dan 26 GT dengan trip penangkapan sebanyak 2-6 trip. Pendapatan yang diperoleh berkisar antara Rp29.414.683 – Rp40.425.429/trip, dengan nilai pendapatan rata-rata dalam sekali trip sebesar Rp33.838.358. Pengujian regresi non linear berganda menunjukan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pendapatan yaitu variabel trip, variabel GT kapal, variabel es, variabel BBM, variabel palka. Pendapatan yang diperoleh nelayan dari seluruh tripnya menunjukan nilai pendapatan yang menguntungkan, hal ini menunjukan bahwa total penerimaaan hasil tangkapan per trip lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan dalam melaut. Secara serentak faktor variabel trip, variabel GT kapal, variabel es, variabel BBM, dan variabel Palka berpengaruh nyata terhadap pendapatan, sedangkan secara parsial faktor yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan alat tangkap purse seine adalah variabel BBM dan variabel palka.
Pengaruh Perbedaan Ukuran Mata Jaring Terhadap Hasil Tangkapan Jaring Insang Dasar Di Perairan Pulau Kogholifano Kabupaten Muna La Ode Wahid Yudin; Ahmad Mustafa; Syamsul Kamri; Muslim Tadjuddah; Hasnia Arami; Indrayani Indrayani
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 3, No 02 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Improving the quality of small-scale fisheries can be achieved by increasing the selectivity of fishing gear. An assessment of the effect of mesh size on gillnet fishing gear on Kogholofano Island, Muna Regency is a form of the effort in question. This research was carried out with the aim of finding out 1) Comparison of the composition of the types of catch from basic gill nets with 2 inch and 2.5 inch eye nets in the waters of Kohgolofano Island. 2) Comparison of the dominant sizes of fish caught in basic gill nets with nets measuring 2 inches and 2.5 inches in the waters of Kohgolifano Island. 3) The difference in the weight of catches from basic gill nets with nets measuring 2 inches and 2.5 inches in the waters of Kohgolofano Island. This research was carried out 15 times during one month, namely March 2023 in the waters of Kogholifano Island. The analysis used is species composition analysis, fish size composition analysis, differences in catch weight and statistical tests using the t test. The composition of the catch during the research was selar, male mackerel, kurisi, gulama, jackfruit seed fish and lencam, dominated by male mackerel and green selar fish. However, the results of the t test showed that the weight of the catch from the two eye-sized nets was not significantly different from the catch. Keywords: Influence, Mesh size, Catch, Bottom Gill nets ABSTRAK Penigkatan kualitas perikanan skala kecil dapat ditempuh dengan peningkatan selektivitas alat penangkapan ikan. Pengkajian terhadap pengaruh ukuran mata jaring pada alat tangkap jaring insang di Pulau Kogholofano Kabupeten Muna merupakan bentuk upaya yang dimaksud. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui 1) Perbandingan komposisi jenis hasil tangkapan jaring insang dasar dengan jaring ukuran mata 2 inchi dan 2,5 inchi di perairan Pulau Kohgolofano. 2) Perbandingan ukuran ikan yang dominan tertangkap pada jaring insang dasar dengan jaring ukuran mata 2 inchi dan 2,5 inchi di perairan Pulau Kohgolifano. 3) Perbedaan bobot hasil tangkapan jaring insang dasar dengan jaring ukuran mata 2 inchi dan 2,5 inchi di perairan Pulau Kohgolofano. Penelitian ini di lakukan 15 kali trip selama satu bulan yaitu bulan maret 2023 di perairan Pulau Kogholifano. Analisis yang digunakan yaitu analilas komposisi jenis, analisis komposisi ukuran ikan, perbedaan bobot hasil tangkapan dan uji statistik menggumakan uji t . Komposisi hasil tangkapan selama penelitian adalah selar, kembung lelaki, kurisi, gulama, ikan biji nangka dan lencam, didomiasi oleh ikan kembung lelaki dan ikan selar hijau. Namun begitu, hasil uji t menunjukkan bobot hasil tangkapan kedua jaring ukuran mata tidak berbeda nyata terhadap hasil tangkapan. Kata Kunci: Pengaruh, Ukuran Mata Jaring, Hasil Tangkapan, Jaring Insang Dasar
Produktivitas Dan Komposisi Jenis Hasil Tangkapan Bagan Apung Berdasarkan Fase Bulan Di Perairan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan Lusi Dwi Apriliani; Abdullah Abdullah; Hasnia Arami; Naslina Alimina; Ahmad Mustafa
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 2, No 02 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Floating net is a fishing gear that is classified into the lift nets group. In addition to the light power factor, the moon phase factor is believed to affect the fish's response. The purpose of this study was to determine the effect of the phases of the moon on catches and the productivity of floating nets, as well as ti determine the composition of the species of fish caught according to the phases of the moon.  This research was conducted from May to June 2022 in Sampolawa waters, South Buton. This study used a survey method on the catches of the floating lift nets during 27 trips. Observations were made on the first light, early dark, and dark moon phases. The results of the study found that the total catch in the early bright moon phase was 2,659 individuals, the early dark moon phase was 2,312 individuals and the dark moon phase was 694 individuals. There were 14 species of fish caught in all phases of the month of observation, where three (3) species of fish were dominant in each phase of the month, namely anchovies (Stolephorus sp), then bigeye scad (Selar crumenophthalmus) and sardine (Sardinella Sp). The moon phase has a significant effect on the number of individuals caught, whereas the early bright moon phase is the moon phase that has the highest productivity (5.5 kg/trip).
Sturuktur Ukuran Dan Musim Penangkapan Madidihang (Thunnus Albacares) Hasil Tangkapan Huhate Di Perairan Selatan Pulau Buton Wa Ode Sitti Hardian Sari; Ahmad - Mustafa; Syamsul - Kamri; Hasnia - Arami; Naslina - Alimina
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 1, No 02 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Yellowfin tuna (Thunnus albacares) is one of the important commodities for the fishing industry in Indonesia. Some of these commodities are caught by means of using FADs as fishing aids. This study aims to determine the composition of the size and season of yellowfin tuna fishing in the southern waters of Buton Island. The study was conducted at the Wameo Fish Landing Base, Baubau City from April to June 2021. The fork length of yellowfin tuna was measured and then presented in the form of a frequency distribution. Yellowfin fishing season was analyzed using the Fishing Season Index, based on the number of catches per monthly fishing effort for the last 3 years (2018 to 2020). The results showed that the size range of yellowfin tuna caught was 32-67.5 cmFL or all of them belonged to juvenile size. The dominant length class (76%) was in the range of 37-46 cmFL. The value of the fishing season index shows that the yellowfin catching season occurs from January to February, April to May, and September.
Pengaruh Angin dan Curah Hujan Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Layang yang Berbasis di PPS Kendari Sulawesi Tenggara Dito Hermansyah; Muslim Tadjuddah; Abdullah Abdullah; Naslina Alimina; Ahmad Mustafa; Syamsul Kamri
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 3, No 01 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Southeast Sulawesi Province is one of the provinces with a sizeable amount of fish production, the Kendari Ocean Fishery Port (PPS) is one of the largest fishing ports in Indonesia which is located in Southeast Sulawesi. In carrying out fishing voyages, they pay great attention to weather conditions so they can get lots of fish and not face storms/bad weather when fishing. Based on this, this research was conducted with the aim of knowing: 1) the effect of wind speed on the catch of flying catfish 2) the effect of rainfall on the catch of flying catfish 3) the relationship between wind speed and rainfall on the catch of flying catfish. The research was conducted in September - October 2022 with data collection locations in two different places, namely Kendari Ocean Harbor Fishery and Kendari Class II Maritime Meteorological Station. Based on the results of this study indicate that the wind speed in the Banda Sea is comparable to the catch of flying fish. Meanwhile, rainfall in the Banda Sea is inversely proportional to the catch of flying catfish, where rainfall has no significant relationship with the volume of fish production obtained around the Banda Sea. From the analysis that has been done, it can be concluded that the wind speed in the Banda Sea is sufficient to prove the existence of a relationship to the activity of catching flying catfish. Meanwhile, rainfall in the Banda Sea is not enough to prove that there is an effect, especially on the activity of catching flying catfish. Suggestion from this research need to do further research by adding oceanographic factors.
Hubungan SPL dan Klorofil-a dengan Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus sp.) Menggunakan Citra Satelit Aqua MODIS di Perairan Buton Fajar Indah Ningsih; Muslim Tadjuddah; Naslina Alimina; Ahmad Mustafa; Abdullah Abdullah
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 1, No 02 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remote sensing as the fastest solution for transmitting information about fishing areas through the approach of oceanographic parameters such as Sea Surface Temperature (SST) and chlorophyll-a (SSC). This study aimed at determining spatial and temporal dynamics of SST and SSC also its colerration with catch of mackerel scad (Decapterus sp.) in Buton Waters. Data of SST and SSC were obtained by Aqua MODIS satellite imagery while catch data was obtained from data of  Wameo Coastal Fishing Port for the period of three years (2018-2020). Colerration between SST and SSC with catch of mackerel scad were analyzed using rank spearman colerration by SPSS 16.0 programs. Spatial distribution of higest SST was disposed in Buton Strait and Muna Strait, the lower temperature was in South of Muna Strait and moved to the Wakatobi Waters while temporal distribution of SST ranged 29.96°C-26.23°C. Spatial distribution of higest SSC was disposed in Kapota Island Waters, Kaledupa Island, Tomia Island and Muna Strait, the lower SSC was in South of Buton Strait and moved to the North of Wakatobi Waters, while temporal distribution of SSC ranged 0.411 mg/m3-0.149 mg/m3. The colerration number between SST and catch of mackerel scad in 2018 was -0.154, in 2019 was 0.189 and in 2020 was 0.134 which means it has weak colerration while the SSC in 2018 was 0.357, in 2019 was -0.357 and in 2020 was -0.280 which means it has quite strong colerration.This research suggests further research is needed on the relationship of other oceanographic factors such as currents and waves to the catch of kites (Decapterus sp.) using satellite imagery in buton waters.
KAJIAN POLA OPERASI PENANGKAPAN IKAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PERIKANAN JARING INSANG DI KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH Samsuddin Samsuddin; Sarini Yusuf Abadi; Ahmad Mustafa
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 1, No 01 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik usaha perikanan gill net berdasarkan pola operasi penangkapan dan mengetahui keuntungan berdasarkan pola operasi penangkapan ikan pada nelayan jaring insang di Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah. Jumlah populasi 45 orang yang menggunakan alat tangkap jarring insang (gillnet). Analisis yang digunakan untuk mengetahui keuntungan dari usaha penangkapan ikan dengan berbagai pola penangkapan di Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah, yaitu analisis deskriptif, yaitu analisis kualitatif untuk menjawab pola penangkapan ikan, dan kuantitatif keuntungan nelayan dan analisis biaya serta digunakan rumus kolerasi yaitu uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pola penangkapan terdiri atas dua, yaitu pola one day trip dan pola two day trip. Karakteristik usaha pada kedua pola operasi penangkapan tersebut sangat bervariasi, yaitu mulai dari perbedaan ukuran kapal, kekuatan mesin yang digunakan, perbedaan jarak daerah penangkapan, lama melaut, jenis ikan hasil tangkapan, jumlah ikan, serta lama musim penangkapan yang terdiri dari musim puncak, sedang dan musim kurang, (2) ada perbedaan keuntungan antara pengguna jarring insang yang menerapkan pola one day trip dan two day trip. Keuntungan nelayan dengan pola one day trip selama satu tahun operasi adalah Rp. 11.952.490 sedangkan keuntungan nelayan dengan pola two day trip selama satu tahun beroperasi adalah Rp. 16.802.856. Nelayan yang memiliki karakteristik usaha dengan pola penangkapan two day trip pada jaring insang memiliki keuntungan 1,4 kali lebih besar dari nelayan yang memiliki karakteristik usaha dengan pola penangkapan one day trip.
Desain Dan Konstruksi Rawai Ikan Terbang Yang Dioperasikan Di Perairan Wakatobi Abdul Latif; Naslina Alimina; Ahmad Mustafa; Muslim Tadjuddah; Abdullah Abdullah; Ermayanti Ishak
PekaBuana : Jurnal Ilmiah Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap Vol 3, No 02 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT The development of flying fish longline fishing gear needs to be based on a study of the construction design. The purpose of this research is to determine the purpose of fishing gear design by fishermen as well as the design and construction of flying fish longlines operated by fishermen in Wakatobi waters. The research was carried out in June 2021 in Mola Bahari Village, South Wangi-wangi District, Wakatobi Regency, South east Sulawesi. The research results show that the aim of designing flying fish longlines in Wakatobi waters is for flying fish that live on the surface in a less dense schooling. Then flying fish long lines are designed to stretch across the surface of the water as wide as the school of flying fish. The bait color and shape are adjusted to the natural food of flying fish and the size of the hook is adjusted to the opening of the flying fish's mouth. The design of the flying fish longline operated in Wakatobi waters consists of a main line, branch line, and buoy line with PVF material numbered 4 to 5. Hooks numbered 18 to 19, silk thread bait and a sign float made from a plastic bottle. The total weight of fishing gear ranges from 0.534 kg to 1.244 kg. The total buoyancy of fishing gear is 31.3 kgf to 31.9 kgf, much higher than the total sinking force which ranges from 0.2 kgf to 0.3 kgf. Keywords : flying fish, Wakatobi waters, longlines ABSTRAK Pengembangan alat tangkap rawai ikan terbang perlu didasari kajian tentang desain konstruksinya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tujuan perancangan alat tangkap oleh nelayan serta desain dan konstruksi rawai ikan terbang yang dioperasikan nelayan di perairan Wakatobi. Penelitian dilaksanakan pada bulan juni 2021 di Desa Mola Bahari Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan perancangan rawai ikan terbang di perairan Wakatobi adalah ikan terbang yang hidup di bagian permukaan perairan dalam bentuk kawanan yang tidak terlalu padat. Sehingga rawai ikan terbang didesain agar dapat membentang di permukaan air selebar kawanan ikan terbang. Warna dan bentuk umpan disesuaikan dengan makanan alami ikan terbang dan ukuran mata pancing disesuaikan dengan bukaan mulut ikan terbang. Desain rawai ikan terbang yang dioperasikan di Perairan Wakatobi terdiri atas tali utama, tali cabang, dan tali pelampung dengan bahan PVF bernomor 4 hingga nomor 5. Pancing bernomor 18 hingga nomor 19, umpan benang sutera dan pelampung tanda dari botol plastik. Berat total alat tangkap berkisar antara 0,534 kg hingga 1,244 kg. Total gaya apung alat tangkap adalah 31,3 kgf hingga 31,9 kgf, jauh lebih tinggi daripada total gaya tenggelam yang berkisar antara 0,2 kgf hingga 0,3 kgf. Kata Kunci : ikan terbang, perairan Wakatobi, rawai

Page 1 of 3 | Total Record : 27