cover
Contact Name
Gentio Harsono
Contact Email
admin_jhi@pushidrosal.id
Phone
+6281211859457
Journal Mail Official
infohid@pushidrosal.id
Editorial Address
Jl. Pantai Kuta V No.1 Ancol Timur, Jakarta Utara, Indonesia 14430
Location
Kota adm. jakarta utara,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Hidrografi Indonesia
ISSN : 26548011     EISSN : 30326664     DOI : https://doi.org/10.62703
Core Subject : Science,
Jurnal Hidrografi Indonesia adalah jurnal yang diasuh oleh Pusat Hidro - Oseanografi TNI Angkatan Laut yang berasosiasi dengan Dewan Hidrografi Indonesia (DHI), dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan ilmu di bidang hidrografi dan oseanografi di Indonesia. Naskah yang dimuat pada jurnal ini adalah hasil penelitian maupun kajian konseptual berkaitan dengan bidang ilmu hidrografi dan oseanografi yang dilakukan oleh peneliti, akademisi, praktisi, mahasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Terbit pertama tahun 2018 dengan frekuensi terbit dua kali dalam satu tahun.
Articles 36 Documents
Pemodelan Arus Pasang Surut dan Gelombang 2D Mengunakan Metode Numerik dengan Flow Model dan Spectral Wave Software Mike 21 Di Perairan Pulau Rote pada Bulan Juni 2023: 2D Tidal and Wave Modeling using Numerical Methods with Flow Model and Spectral Wave Software Mike 21 in The Waters of Rote Island in June 2023 Pramesti, Anindya Retno; Zahrina W., Nadia; Yanfeto, Billy; Agassi, Rifqi Noval
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v5i2.24

Abstract

Pendekatan model hidrodinamik dengan menggunakan software MIKE 21 Flow Model FM diharapkan dapat memberikan gambaran pola arus laut yang efisien dan efektif di perairan sekitar Pulau Rote. Kondisi hidrooseanografi yang ditinjau meliputi arus pasang surut, gelombang, dan pengaruhnya satu sama lain. Pendekatan model hidrodinamik menggunakan software MIKE 21 Flow Model (FM) dan Spectral Wave (SW). Studi literatur terkait software MIKE 21, parameter dan fenomena oseanografi, data masukan yang digunakan, dan penelitian terdahulu. Kondisi arus akan meningkat pada saat kondisi air surut dan air pasang. Pada saat monsun Asia Timur, arah angin berasal dari benua Australia yang sedang mengalami musim dingin, karena adanya perbedaan tekanan udara maka udara akan bergerak dari benua Australia menuju Indonesia. Pemodelan 2D arus pasang surut dan gelombang menggunakan software MIKE 21 merupakan contoh hasil sistem model coupled yaitu menggunakan data keluaran model lain (FM) untuk digunakan pada pemodelan selanjutnya (SW) (ketinggian air, kecepatan arus). Pada bulan Juni atau musim timur, gelombang yang terbentuk cenderung bergerak ke arah barat laut karena angin (pembangkitnya) bertiup dari arah tenggara.
Studi Pendahuluan Pengaruh Arus Laut Musiman terhadap Waktu Tempuh Kapal Melalui Perairan Selat Lombok: Preliminary Study of The Influence of Seasonal Ocean Currents on Vessel Travel Time Through The Waters of The Lombok Strait Akbar, Harun I.; Harsono, Gentio; Sutejo, Bayu; Pianto, Teguh A.; Rudiastuti, Aninda W.; Ambarwulan, Wiwin; Sumargana, Lena; Priyadi, Hari; Hudayat, Nurul; Sugama, Agus Y.
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v5i2.25

Abstract

Pemantauan karakteristik air laut di Selat Lombok sangat penting karena merupakan jalur pelayaran yang sibuk. Sejak 1 Juli 2020, Indonesia berwenang mengatur alur pelayaran menggunakan Traffic Separation Scheme (TSS). Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi iklim di Selat Lombok, diantaranya adalah angin muson yang menyebabkan kecepatan dan arah arus berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik arus di Selat Lombok, menganalisis data Automatic Identification System (AIS) di kawasan tersebut, dan menganalisis pengaruh arus laut terhadap kecepatan dan arah kapal. Data arus laut yang bersumber dari Marine Copernicus dengan periode satu tahun (Oktober 2020 – September 2021) digunakan untuk menganalisis pola dan karakteristik arus. Data kecepatan dan jenis kapal diperoleh dengan menggunakan data AIS yang bersumber dari vessel finder. Dilakukan analisis overlay data arus dan lalu lintas laut, kemudian geovisualisasi data diimplementasikan dengan menggunakan software ODV. Sedangkan simulasi data kapal dan arus menggunakan Statfit dan Promodel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergerakan arus sangat dipengaruhi oleh periode monsun, dimana kecepatan arus yang kuat terjadi pada musim barat dengan periode yang lebih singkat dibandingkan musim lainnya. Kecepatan dan arah arus mempunyai peranan dalam mengubah kecepatan kapal, yang kemudian dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan jadwal dan rute kapal demi alasan keamanan dan keselamatan transportasi.
Pemetaan Kriteria Upwelling di Wilayah Kepulauan Karimata Menggunakan Parameter Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A pada Bulan Mei 2023: Mapping of Upwelling Criteria in The Karimata Islands Region using Sea Surface Temperature and Chlorophyl-A Parameters in May 2023 Utama, Alifka F.; Maulana, Arif; Alfany, Dini; Dharma, Candrasa Surya; Harsono, Gentio
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v5i2.26

Abstract

Perairan Karimata merupakan perairan tropis yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga dengan adanya sinar matahari sepanjang tahun, produktivitas penghasil organisme di perairan tersebut dapat terus berlanjut. Produktivitas yang berkelanjutan dengan memproduksi organisme di perairan menyediakan sumber makanan bagi ikan dan organisme lainnya. Perairan Karimata mempunyai potensi sebagai daerah upwelling. Dengan memetakan sebaran wilayah upwelling tentunya memberikan jalan bagi para pelaku sektor perikanan responsif laut untuk mengidentifikasi wilayah yang potensial sebagai daerah penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kriteria upwelling di Wilayah Kepulauan Karimata pada bulan Mei 2023 dengan menggunakan parameter suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a untuk mengidentifikasi dan memetakan wilayah upwelling beserta kriterianya. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif dengan menggunakan variabel suhu permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a yang diolah melalui metode overlay pada perangkat lunak. Sebaran wilayah upwelling diperoleh dengan kriteria upwelling sangat kuat, upwelling kuat, upwelling sedang, dan upwelling lemah. Berdasarkan hasil pemetaan, wilayah yang dekat dengan daratan mempunyai kriteria upwelling yang sangat kuat sehingga menunjukkan tingkat produktivitas air yang sangat tinggi dibandingkan wilayah lain dalam pemetaan.
Perubahan Spasial Wilayah Pesisir Kabupaten Kendal Periode 1990-2020: Spatial Changes In The Coastal Area Of Kendal Regency Period 1990-2020 Adyatama, Kreshna; Setiawan, Riza Yuliratno; Priyono, Susilo Budi; Probosunu, Namastra
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.28

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu wilayah di pesisir utara Pulau Jawa yang mempunyai peran perekonomian cukup besar. Morfologi pesisir Kabupaten Kendal bersifat dinamis dan berimplikasi pada kesejahteraan sosial ekonomi kota-kota pesisir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana perubahan spasial wilayah pesisir pantai Kabupaten Kendal dalam tiga dekade terakhir (1990-2020). Gambar Landsat 5 TM, Landsat 7 ETM+, dan Landsat 8 OLI dengan interval 5 tahun antara tahun 1990 dan 2020 digunakan dalam penelitian ini. Interpretasi visual melalui digitalisasi pada layar adalah metode yang diadopsi dalam penelitian ini. Antara tahun 1990 hingga 2020, panjang garis pantai Kabupaten Kendal bertambah dari 41,82 km pada tahun 1990 menjadi 59,13 km pada tahun 2020. Kabupaten Kendal, Kecamatan Brangsong, dan sebagian Kabupaten Kaliwungu semuanya mengalami perubahan wilayah pesisir yang signifikan. Dengan luas abrasi 470.484 ha dan luas akresi 385.161 ha, abrasi dan akresi mendominasi wilayah pesisir Kabupaten Kendal bagian timur. Morfologi garis pantai, arus sejajar pantai, gelombang laut, dan sedimentasi diduga menjadi variabel yang mempengaruhi dinamika wilayah pesisir Kabupaten Kendal.
Variasi Waktu Iklim Perairan Utara Papua Menggunakan Analisis Empirical Orthogonal Function (EOF): Time Variation of Papua's Northern Water Climate using Empirical Orthogonal Function (EOF) Analysis Patrick W., Fressan; Purwanto, Budi; Harsono, Gentio; Kunarso, Kunarso; Malik, Kurnia
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.29

Abstract

Perairan khatulistiwa Pasifik Barat diketahui memiliki karakter oseanografi yang sangat dinamis. Perairan kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya massa air yang berasal dari belahan bumi selatan dan belahan bumi utara Samudera Pasifik. Hal ini dipengaruhi langsung oleh beberapa fenomena iklim yang terjadi seperti ENSO, MJO, pola angin muson, dan lain sebagainya. Analisis EOF merupakan metode untuk menentukan pola dominan yang ditentukan oleh data dan berkembang dalam ruang dan waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fenomena yang terjadi di Perairan Utara Papua selama 10 tahun terakhir. Data angin diunduh dari situs web https://www.ecmwf.int/en/forecasts/datasets menggunakan citra satelit Sentinel 5. Data terkini diunduh dari situs web https://resources.marine.copernicus.eu/ dengan resolusi spasial 0,25° x 0,25°. Data klorofil diunduh melalui website https://resources.marine.copernicus.eu/ dengan resolusi 0,25° x 0,25°. Analisis EOF dilakukan terhadap parameter kondisi perairan Papua Utara dengan menggunakan bahasa pemrograman FERRET yang terbagi menjadi 3 jenis yaitu analisis EOF Space, EOF Stat, dan EOF Tfunc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan utara Papua jika dilihat dari kondisi parameter perairan seperti angin, arus permukaan, dan klorofil, fenomena iklim yang terjadi adalah peristiwa ENSO, angin muson, dan fenomena MJO. Fenomena tersebut dapat mempengaruhi arus permukaan, angin, dan kadar klorofil di perairan utara Papua. Dengan adanya fenomena iklim tersebut, maka kondisi cuaca dan iklim di perairan utara Papua akan berbeda dengan cuaca di perairan lainnya.
Karakteristik Massa Air Lapisan Tercampur dan Lapisan Termoklin di Selat Lombok Pada Bulan November 2015: Water Mass Characteristics of The Mixed Layer and Thermocline Layer in The Lombok Strait in November 2015 Firdaus, Randi; Purwanto, Budi; Harsono, Gentio; Setiyono, Heryoso
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.30

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik massa air pada lapisan campuran dan lapisan termoklin. Karakteristik massa air pada penelitian ini adalah suhu, salinitas, kepadatan, stabilitas statis dan jenis air. Penelitian ini menggunakan data suhu, salinitas, kepadatan dan kedalaman yang berasal dari CTD. Data suhu dan Salinitas digunakan untuk menentukan jenis air menggunakan diagram T-S (Temperature-Salinity) menurut klasifikasi Wyrtki sedangkan data kepadatan dan kedalaman digunakan untuk menentukan stabilitas statis. Stratifikasi massa air diklasifikasikan berdasarkan nilai ambang batas >0,125 kg/m3 dari nilai kepadatan permukaan untuk lapisan piknoklin dan >0,5°C dari nilai suhu permukaan untuk lapisan termoklin. Hasil penelitian menunjukkan lapisan massa air terstratifikasi vertikal dan kedalaman lapisan campuran bervariasi antara 0-43 m untuk klasifikasi suhu dan 0-45 m untuk klasifikasi kepadatan, lapisan termoklin terdapat pada kedalaman 3-412 m. Stabilitas statis massa air bervariasi antara -15 sampai 30 siklus/jam dan nilai yang tinggi terdapat pada lapisan termoklin. Diagram T-S menunjukkan empat jenis air yang teridentifikasi: North Pacific Intermediate Water (NPIW) yang bercirikan salinitas minimum, North Pacific Subtropical Water (NPSW), North Indian Subrtopical Water (NISW) yang bercirikan salinitas maksimum, dan Australasian Mediterranean Water (AAMW) yang bercirikan salinitas maksimum. ditandai dengan salinitas maksimum.
Penghitungan Gelombang Signifikan Berdasarkan Data Angin di Waingapu Sumba Timur: Calculating Significant Waves Based on Wind Data in Waingapu, East Sumba Nugroho, Giant; Harsono, Gentio; Trismadi, Trismadi; Sutisna, Sobar; Gultom, Rudy A.G.
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i1.31

Abstract

Pelabuhan Waingapu, mempunyai posisi strategis sebagai pintu gerbang keluar masuk barang kebutuhan pokok dan perdagangan lainnya, menghubungkan pulau-pulau di sekitarnya seperti Pulau Flores, Pulau Timor, dan Pulau Sumbawa. Kelancaran distribusi logistik nasional akan berdampak jika aktivitas transportasi laut di perairan tersebut terganggu saat terjadi gelombang besar. Kapal-kapal pengangkut barang kebutuhan pokok umumnya menunda pelayarannya menunggu gelombang laut mereda. Salah satu kekhawatirannya adalah perkiraan tinggi gelombang yang dapat terjadi di perairan yang dilalui kapal-kapal yang keluar masuk Pelabuhan Waingapu. Salah satu perhitungan perkiraan tinggi gelombang signifikan adalah model Shore Protection Manual (SPM) yang digunakan Korps Insinyur Angkatan Darat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung tinggi gelombang signifikan selama satu dekade. Data arah dan kecepatan angin periode tahun 2004 hingga 2013 diperoleh dari Stasiun Meteorologi BMKG di Mau Hau Waingapu. Untuk keperluan analisis, data tersebut diubah menjadi data angin permukaan laut. Hasil penelitian menunjukkan tinggi gelombang signifikan adalah 2,5 meter dengan periode gelombang 7 detik dan durasi gelombang minimal 8 jam.
Pengaruh IOD (Indian Ocean Dipole) Terhadap Variabilitas Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A Pada Tahun 2019 di Perairan Meulaboh, Kepulauan Sinabang, Provinsi Aceh: The Effect of IOD (Indian Ocean Dipole) On The Variability of The Distribution of Sea Surface Temperature and Chlorophyl-A in 2019 in The Waters of Meulaboh, Sinabang Islands, Aceh Province Susilo, Ahmad Fa’iq Indra; Harsono, Gentio; Wirasatya, Anindya
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i2.32

Abstract

Perairan Meulaboh merupakan perairan yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera dengan karakteristik perairan yang cukup signifikan dipengaruhi oleh massa air Samudera Hindia. Perairan Meulaboh mempunyai sumber daya perikanan yang cukup tinggi karena adanya fenomena upwelling yang mempengaruhi suhu permukaan dan klorofil-a sehingga meningkatkan produktivitas perairan. Fenomena IOD (Indian Ocean Dipole) merupakan fenomena interaksi antara atmosfer dan lautan yang terjadi di wilayah ekuator Samudera Hindia, yang dapat berdampak pada peningkatan atau peningkatan intensitas curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh IOD terhadap nilai variabilitas dan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di perairan Meulaboh. Penelitian ini menggunakan data citra MODIS level 3 berupa data SPL dan klorofil-a bulanan, data arus laut, dan data DMI (Dipole Mode Index) tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif yang bersifat eksploratif. Pengolahan data menggunakan software SeaDAS, Ocean Data View (ODV), Ms.Excel, dan ArcGIS 10.0. Berdasarkan hasil analisis variabilitas nilai SPL dan klorofil-a mempunyai hubungan yang berbanding terbalik. Nilai rata-rata SPL tertinggi terjadi pada bulan April dengan nilai 31,141°C dan terendah pada bulan Oktober dengan nilai 28,793oC. Nilai rata-rata klorofil-a terendah terjadi pada bulan April dengan nilai 0,136 mg/m3 dan terendah pada bulan Oktober dengan nilai 0,361 mg/m3. Variabilitas ini erat kaitannya dengan fenomena IOD yang terjadi. Faktor lainnya adalah transpor massa air yang dapat meningkatkan upwelling yang mengakibatkan peningkatan klorofil-a. Arus laut mempengaruhi SST dan klorofil-a, arah arus dipengaruhi oleh musim, pada musim barat arus yang dominan adalah barat laut dan musim timur dominan arah tenggara.
Variabilitas Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A 2019 Ddi Laut Jawa: 2019 Variability of Sea Surface Temperature and Chlorophyl-A in The Java Sea Ramadhan, Teges Damar
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i2.33

Abstract

Penelitian variabilitas suhu permukaan laut dan klorofil-a ini menggunakan salah satu satelit penginderaan jauh yang dapat mendeteksi SST dan juga klorofil-a adalah satelit Aqua Moderate Resolusi Imaging Spectroradiometer (MODIS). Menurut Hamuna dkk. (2015) Citra satelit Aqua MODIS (Moderate Resolusi Imaging Spectroradiometer) dapat digunakan untuk monitoring dan mempelajari SST karena mempunyai thermal band dan resolusi temporal yang tinggi, sehingga dinamika perubahan SPL dan klorofil-a dapat diamati secara terus menerus. Hasil pada grafik SPL bulanan menunjukkan naik turunnya suhu dan konsentrasi klorofil-a di Laut Jawa, dimana suhu permukaan laut tertinggi terjadi pada bulan April dengan rata-rata 30°C dan suhu terendah pada bulan September dengan nilai 28°C. Untuk klorofil-a sangat bervariasi dan cenderung berlawanan dengan SPL. Konsentrasi klorofil-a terendah terjadi pada bulan Maret dengan nilai 0,67 mg/g dan konsentrasi tertinggi pada bulan Agustus dengan nilai 1,29 mg/g dan Februari 1,4 mg/g.
Studi Eddy di Laut Arafuru Menggunakan Data Altimetri Tahun 2018: Eddy Study in The Arafuru Sea Using 2018 Altimetry Data Mahardhika, Theodorus Karel Elang; Harsono, Gentio
Jurnal Hidrografi Indonesia Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Hidrografi Indonesia
Publisher : Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62703/jhi.v4i2.34

Abstract

Laut Arafura , laut dangkal di Samudera Pasifik bagian barat, menempati area seluas 250.000 mil persegi (650.000 km persegi) antara pantai utara Australia (Teluk Carpentaria) dan pantai selatan New Guinea. Menyatu dengan Laut Timor di sebelah barat serta laut Banda dan Seram di sebelah barat laut. Selat Torres menghubungkannya dengan Laut Koral di sebelah timur. Sebagian besar Laut Arafura dilatarbelakangi oleh Paparan Arafura, bagian dari Paparan Sahul yang lebih luas. Umumnya dangkal, dengan kedalaman 165 hingga 260 kaki (50 hingga 80 meter), semakin dalam di tepi baratnya, tempat terumbu karang tumbuh pada kedalaman hampir 2.000 kaki (610 meter). Landasan Arafura tampaknya merupakan permukaan tanah dengan relief rendah yang memiliki iklim kering sebelum dibanjiri oleh kenaikan air laut pasca-glasial. Kepulauan Aru di utara, dibentuk oleh pengangkatan lokal, berbatasan dengan Palung Aru, sebuah parit melengkung yang mencapai kedalaman maksimum 12.000 kaki (3.660 meter). Palung tersebut merupakan bagian dari rangkaian cekungan yang mendasari laut Seram, Arafura, dan Timor, memanjang ke barat hingga Palung Jawa di Samudera Hindia. Arus eddy pada perairan arafuru ditemukan sebanyak 9 buah, dengan 7 buah arus eddy siklon, dan 2 buah arus eddy antisiklonik. Sebaran klorofil-a pada penelitian ini ditemukan paling tinggi pada daerah yang dekat dengan daratan dimana kandungan tersebut dipengaruhi oleh daerah limpasan itu sendiri dan keadaan perairan yang tertutup sehingga terjadi pertemuan arus dengan arah berlawanan yang kemudian menghasilkan percampuran sehingga mengakibatkan peningkatan kandungan klorofil-a pada daerah tersebut.

Page 2 of 4 | Total Record : 36